Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tuti Suhertini
"Permasalahan kesehatan yang dialami oleh penderita kanker payudara baik terkait gangguan primer pada fisik akibat penyakit kankernya, ataupun permasalahan psikologi, sosial dan spiritual lain yang dirasakannya termasuk gangguan kualitas tidur. Aktivitas fisik sebagai terapi non farmakologis menjadi salah satu pilihan intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur. Begitu pula dengan persepsi penyakit yang berhubungan erat dengan perilaku individu dalam mengatasi masalah kesehatan dan efek pengobatan yang ditimbulkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan persepsi penyakit terhadap kualitas tidur penderita kanker payudara di Poli rawat jalan RS Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analitik observasional dengan jumlah responden sebanyak 105 orang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas tidur pada penderita kanker payudara dengan p-value >0.001 (±<0.05), begitu pula dengan persepsi penyakit yang memiliki hubungan signifikan dengan kualitas tidur pada penderita kanker payudara dengan p-value >0.001(±<0.05)

The health problems experienced by breast cancer sufferers are either related to primary physical disturbances due to their cancer, or other psychological, social and spiritual problems that they feel, including sleep quality disturbances. Physical activity as a non-pharmacological therapy is one of the intervention options that can be used to improve sleep quality. Likewise, feeling the disease is closely related to individual behavior in overcoming health problems and the effects of the treatment they cause. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and perception of disease on the sleep quality of breast cancer patients at the outpatient clinic at Dharmais Cancer Hospital. This study used a cross sectional design with analytic observation with a total of 105 respondents. Statistical test results show that physical activity has a significant relationship with sleep quality in breast cancer patients with a p-value> 0.001 (±<0.05), as well as perception of disease which has a significant relationship with sleep quality in breast cancer patients with a p-value >0.001(α<0.05)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitri Chairunnisa
"Doksorubisin merupakan salah satu terapi antikanker yang termasuk golongan antrasiklin, memiliki aktivitas klinis pada penyakit kanker payudara. Doksorubisin dapat menimbulkan efek kardiotoksik akibat pembentukan doksorubisinol selaku metabolit utamanya. Salah satu metode biosampling terbaru yaitu volumetric absorptive microsampling memiliki berbagai kelebihan yaitu pengambilan darah secara finger prick, tidak dipengaruhi oleh hematokrit, dan dapat disimpan dalam suhu ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis doksorubisin dan mengetahui reaksi obat merugikan kemoterapi berbasis doksorubisin. Nilai multiple reaction monitoring (MRM) diatur pada m/z 544,22>396,9 untuk doksorubisin; m/z 546,22>398,9 untuk doksorubisinol; dan m/z 528,5>362,95 untuk daunorubisin. Nilai LLOQ yang diperoleh adalah 8 ng/mL untuk doksorubisin dan 3 ng/mL untuk doksorubisinol dengan linearitas 0,9904 untuk doksorubisin dan 0,9902 untuk doksorubisinol. Hasil analisis mendapatkan rentang kadar terukur untuk doksorubisin sebesar 9,47 – 87,84 ng/mL serta rentang kadar terukur untuk doksorubisinol sebesar 4,24 – 54,02 ng/mL. Dosis kumulatif doksorubisin pada pasien sebesar 47,93 – 346,09 mg/m2, hal ini menunjukkan bahwa risiko seluruh pasien terkena kardiomiopati di bawah angka kejadian 4%. Pasien yang mengalami penurunan fraksi ejeksi ventrikel kiri setelah kemoterapi doksorubisin terdiri dari penurunan fraksi ejeksi <10% dan ada 3 pasien yang mengalami penurunan fraksi ejeksi ventrikel kiri >10%. Alopesia merupakan reaksi obat merugikan subjektif yang paling banyak dirasakan pasien diikuti dengan mual dan muntah. Hasil uji hubungan menunjukkan adanya tidak signifikan antara kadar doksorubisin dan doksorubisinol terhadap reaksi obat merugikan pada pasien kanker payudara. Terdapat hubungan signifikan pada kadar doksorubisin terhadap dosis kumulatif dan waktu pengambilan sampel pasien.

Doxorubicin is an anticancer therapy belonging to the anthracycline class, which has clinical activity in breast cancer. Doxorubicin can cause cardiotoxic effects due to the formation of doxorubicinol as its main metabolite. One of the newest biosampling methods, namely Volumetric Absorptive microsampling, has many advantages, namely blood collection by finger prick, not affected by hematocrit, and can be stored at room temperature. This study aims to analyze doxorubicin and determine the adverse drug reactions of doxorubicin-based chemotherapy. The multiple reaction monitoring (MRM) value is set at m/z 544.22> 396.9 for doxorubicin; m/z 546.22>398.9 for doxorubicinol; and m/z 528.5>362.95 for daunorubicin. The LLOQ values ​​obtained were 8 ng/mL for doxorubicin and 3 ng/mL for doxorubicinol with a linearity of 0.9904 for doxorubicin and 0.9902 for doxorubicinol. The results of the analysis showed that the measured concentration range for doxorubicin was 9.47 – 87.84 ng/mL and the measured concentration range for doxorubicin was 4.24 – 54.02 ng/mL. The cumulative dose of doxorubicin in patients was 47.93 – 346.09 mg/m2, this shows that the risk of all patient developing cardiomyopathy is below the incidence rate of 4%. Patients who experienced a decrease in left ventricular ejection fraction after doxorubicin chemotherapy consisted of a decrease in ejection fraction <10% and there were 3 patients who experienced a decrease in left ventricular ejection fraction >10%. Alopecia is the most common subjective adverse drug reaction experienced by patients, followed by nausea and vomiting. The results of the relationship test showed that there was no significant relationship between doxorubicin and doxorubicinol levels on adverse drug reactions in breast cancer patients. There is a significant relationship between doxorubicin levels and cumulative dose and patient sampling time.xv,"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Nuraini
"ABSTRAK
Pasien kanker payudara di Indonesia sering mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis, namun perawat belum dapat secara optimal membantunya. Hal ini terjadi antara lain karena sulitnya mengkaji kondisi/tingkat kenyamanan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen pengkajian kenyamanan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan melalui suatu pemodelan teoritis kenyamanan dalam pendekatan Kolcaba. Penelitian ini diawali dengan studi literatur, wawancara mendalam dengan 10 pasien, dan konsultasikan dengan 10 orang pakar dari berbagai keilmuan terkait, dilanjutkan dengan menggunakan metode cross sectional untuk uji construct validity dan uji model teoritis dengan menggunakan Structural Equation Modelling pada 308 pasien kanker payudara. Hasil penelitian ini adalah instrumen pengkajian kenyamanan kanker payudara yang diberi nama ldquo;PKKP rdquo; dan pemodelan teoritis kenyamanan pada pasien kanker payudara di Indonesia dengan pendekatan Kolcaba. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dukungan emosi, perawatan paliatif, spiritual, dan usia pasien mempengaruhi kenyamanan pasien melalui mediator kondisi fisik dan emosi. Pengembangan perawatan paliatif yang memperhatikan aspek psikologis, spiritual, dan karakteristik usia pasien, diperlukan di Indonesia untuk meningkatkan kenyamanan pada pasien kanker, khususnya pada pasien kanker payudara.

ABSTRACT
Breast cancer rsquo patients in Indonesia frequently experience physical and psychologist discomforts. Nevertheless, it is difficult for nurses, to precisely measure comforts and identify factors affecting comforts among cancer patients. This study aimed to develop a comfort assessment tool and generate a theoretical comfort model for breast cancer patients in Kolcaba approach. The first stage of this study used literature reviews, in depth interviews with 10 cancer patients, and consulted with 10 experts, followed by cross sectional method for construct validity test and theoretical model tests using Structural Equation Modelling to 308 breast cancer patients. Results of our study were the comfort assessment breast cancer instrument and a theoretical comfort model for breast cancer patients in Indonesia. The results of this research concluded emotional support, palliative care, spiritual, and patients rsquo age affects patients 39 comfort through the mediator of physical and emotional conditions. Our study suggested the development of palliative care that takes into account psychologist, spiritual and patient rsquo s characteristic aspect to promote comforts among breast cancer patients."
[, ]: 2017
D2403
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Pramudita
"Ketidaknyamanan seringkali dirasakan pasien kanker payudara seiring perjalanan penyakit dan efek samping pengobatan. Kesejahteraan spiritual dianggap dapat menjadi mekanisme koping dalam menghadapi situasi sulit sehingga dapat membantu meningkatkan kenyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kenyamanan. Desain penelitian berupa analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 92 responden yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Studi ini menggunakan kuesioner SWBQ (Spiritual Well-Being Questionnaire) dan PKKP (Pengkajian Kenyamanan Kanker Payudara). Hasil penelitian menunjukkan 52,2% responden memiliki kesejahteraan spiritual tinggi serta terdapat proporsi yang imbang antara responden yang merasa nyaman dan yang tidak nyaman. Hasil uji chi-square didapatkan adanya hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kenyamanan pasien kanker payudara dengan p-value 0,007 (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan spiritual menjadi aspek penting dalam asuhan keperawatan untuk meningkatkan kenyamanan pasien kanker payudara.

Discomfort is often felt by breast cancer patients along with the course of the disease and the side effects of the treatment. Spiritual well-being is considered to be a coping mechanism in dealing with difficult situations so that it can help increase comfort. This study aims to identify the relationship between spiritual well-being and comfort. The research design is analytic correlation with a cross-sectional approach, involving 92 respondents selected by consecutive sampling technique. This study used the instrument of SWBQ (Spiritual Well-Being Questionnaire) and PKKP (Breast Cancer Convenience Assessment) questionnaires. The results showed that 52.2% of respondents had high spiritual well-being and there was an even proportion of respondents who felt comfortable and those who were uncomfortable. The results of the chi-square test found that there was a relationship between spiritual well-being and the comfort of breast cancer patients with a p-value of 0.007 (p <0.05). It can be concluded that spiritual well-being is an important aspect of nursing care to increase the comfort of breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfasilah Darsandi
"Caregiver dapat merasakan adanya beban selama proses perawatan pasien kanker payudara. Beban dipercaya memengaruhi tingkat kecemasan pada caregiver. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan beban caregiver dengan tingkat kecemasan dalam merawat pasien kanker payudara. Penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling. Responden dalam penelitian ini adalah caregiver pasien kanker payudara sebanyak 108 responden (Laki-laki n=67; Perempuan n=41). Instrumen yang digunakan adalah Zarit Burden Interview (ZBI) dan Hospital Anxiety Depression Scale (HADS). Hasil penelitian sebagian besar menunjukkan beban caregiver pada tingkat ringan-sedang dan tingkat kecemasan ringan. Analisis dengan uji korelasi Spearman menunjukkan hasil signifikan positif yakni terdapat hubungan beban caregiver dengan tingkat kecemasan dalam merawat pasien kanker payudara (r=0.693; p=0.000). Hasil tersebut berarti jika beban caregiver tinggi maka semakin tinggi tingkat kecemasan caregiver. Penelitian selanjutnya dapat menganalisa lebih lanjut mengenai dampak beban caregiver dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi tingkat kecemasan caregiver pasien kanker payudara. 

Caregivers can feel a burden during the process of caregiving breast cancer patient. Burden is believed to affect the level of anxiety in caregivers. This study aimed to determine the relationship between caregiver burden and anxiety levels in caregiving breast cancer patients. The study used a cross-sectional approach and sampling was done with convenience sampling  technique. Respondents in this study were caregivers of breast cancer patients with total 108 caregivers (Male n=67; Female n=41). The instruments used were Zarit Burden Interview (ZBI) and Hospital Anxiety Depression Scale (HADS). The results of the study mostly showed a mild-moderate level of caregiver burden and a mild level of anxiety. Analysis with the Spearman correlation test technique showed positive significant results, there was a relationship between caregiver burden and anxiety levels in caregiving breast cancer patients (r=0.693; p=0.000). These results indicate that if the caregiver burden is high, the higher anxiety level caregiver felt. Future research can further analyze the impact of caregiver burden and other factors that can affect the level of anxiety of caregivers of breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Taqiya Fidelia
"Kanker payudara dapat menimbulkan berbagai gejala pada pasien akibat proses penyakit dan manajemen yang dijalani. Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap pasien, termasuk pada aspek psikologis dan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesejahteraan psikologis dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan melibatkan sampel sebanyak 77 responden di RSUP Fatmawati melalui purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah ENRICHD Social Support Instrument (ESSI), Ryff’s Psychological Well-Being Scale (RPWB), serta European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire: Core Questionnaire (EORTC QLQ-C30). Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada pendapatan keluarga (p<0,05), dukungan sosial (p<0,05), dan kesejahteraan psikologis (p<0,05) terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang berkaitan dengan kualitas hidup agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara.

Breast cancer can cause various symptoms in patients due to the disease process and management that is undertaken. This can have various impacts on patients, including on psychological aspects and quality of life. The purpose of this study is to determine the relationship between psychological well-being and quality of life in breast cancer patients. The research design uses cross-sectional involving a sample of 77 respondents at RSUP Fatmawati through purposive sampling. The instruments used were ENRICHD Social Support Instrument (ESSI), Ryff's Psychological Well-Being Scale (RPWB), and the European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire: Core Questionnaire (EORTC QLQ-C30). The results of data analysis show that there is a significant relationship between family income (p<0.05), social support (p<0.05), and psychological well-being (p<0.05) on the quality of life of breast cancer patients. Future research is expected to consider other factors related to quality of life in order to improve breast cancer patients’ quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jons Peri
"Praktik residensi spesialis Keperawatan Medikal Bedah peminatan Onkologi berfokus pengaplikasian perawat dalam pemberi asuhan keperawatan, pendidik, dan peneliti. Peran sebagai pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan dengan melakukan pengelolaan 30 pasien keganasan kanker dan satu kasus yang dijadikan kasus kelolaan pasien yang terdiagnosa kanker payudara metastase paru, hati dan tulang menggunakan pendekatan teori Peacefull End Of Life (PEOL). Pelaksanaan penerapan intervensi keparawatan berbasis bukti ilmiah merupakan perawat sebagai peneliti dalam bentuk ponerapan Progresif Muscle Relaxation (PMR) terhadap penurunan kecemasan dan nyeri pasca pembedahan abdomen. peran perawat sebagai pendidik dilaksanakan dalam bentuk implementasi penggunaan aplikasi J-Hati (jalan sehat berenergi) dengan memberikan latihan fisik walking exercise berbasis android kepada pasien kanker dengan masalah fatigue. Seluuruh rangkaian kegiatan praktek residensi ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas keperawatan secara komprehensif.

Medical Surgical Nursing specialist residency practice with a specialization in Oncology focuses on the application of nurses in nursing care providers, educators, and researchers. The role as the provision of nursing care is carried out by managing 30 patients with cancer malignancy and one case which is used as a managed case for a patient diagnosed with metastatic breast cancer of the lung, liver and bone using the theoretical approach by Peaceful End Of Life (PEOL). The implementation of the application of scientific evidence-based nursing interventions is a nurse as a researcher in the form of Progressive Muscle Relaxation (PMR) application to reduce anxiety and pain after abdominal surgery. The role of nurses as educators is carried out in the form of implementing the use of the J-Hati application (healthy energy walking) by providing physical training of Android-based walking exercise to cancer patients with fatigue problems. The entire series of residency practice activities has the goal of comprehensively improving the quality and professionalism of nursing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Syafitri
"Latar belakang: CTC sebagai bagian dari liquid biopsy berperan dalam melakukan monitoring pasien kanker payudara yang menjalani terapi. Adanya CTC menjadi pertanda resistensi terapi dan memengaruhi prognosis pasien. Penelitian ini bertujuan melihat adakah perubahan nilai CTC pada pasien kanker payudara stadium lokal lanjut atau lanjut yang mendapatkan kemoterapi serta melihat perubahan nilai CTC tersebut apakah dipengaruhi oleh usia, status menopause, subtipe, metastasis, dan grade.
Metode: Didapatkan 30 sampel pasien kanker payudara stadium lokal lanjut atau lanjut yang akan mendapatkan kemoterapi berbasis Anthracycline dan Taxan. Pre kemoterapi pasien diambil darah perifer dan dilakukan pemeriksaan CTC menggunakan flowcytometry dengan antibodi EpCAM. Pasien lalu menjalani siklus kemoterapi hingga lengkap. Setelah itu pasien kembali diambil darah perifer dan diperiksa nilai CTC post kemoterapi.
Hasil: Dari ke 30 sampel, didapatkan mean usia 47,93+7.30. Sebanyak 56,7 (n=17) belum menopause, 43,3% status tumor T3 dan T4, status kelenjar getah bening terbanyak adalah N0 dan N1 (43,3%). Hanya 2 pasien yang ditemukan ada metastasis. 56,7% pasien dengan grade 3, dan subtipe terbanyak adalah luminal B ( 63,4%, n=19). Terdapat 22 pasien (73,3%) dengan ER positif, 14 pasien (46,7%) dengan PR positif. Terdapat 11 pasien (36,7%) dengan Her2 positif dan 21 pasien (70%) dengan Ki67 high proliferation. Hasil CTC pre kemoterapi didapatkan nilai median 1460,50 sedangkan CTC post kemoterapi didapatkan nilai median 415,50 dilakukan uji Wilcoxon dan perbedaan bermakna dengan nilai p=0,002. Analisis multivariat regresi linier dihubungkan antara penurunan nilai CTC terhadap usia, status menopause, subtipe, metastasis, dan grading didapatkan status menopause berhubungan bermakna terhadap perubahan nilai CTC (p<0,05).
Kesimpulan: CTC pada pasien kanker payudara stadium lokal lanjut dan lanjut setelah kemoterapi lebih rendah bermakna dibandingkan sebelum kemoterapi. Status menopause memiliki hubungan bermakna terhadap penurunan jumlah CTC setelah kemoterapi pada kanker payudara stadium lokal lanjut dan lanjut
.
Background: As part of liquid biopsy, CTCs play a role in monitoring breast cancer patients undergoing therapy. The existence of CTCs is a sign of therapy resistance and affects patient prognosis. This study aims to examine whether there are changes in CTC values in patients with locally advanced or advanced breast cancer, who receive chemotherapy and are influenced by age, menopause status, subtype, metastasis, and grade.
Method: Of the 30 samples of locally advanced or advanced breast cancer patients receiving Anthracycline and Taxan-based chemotherapy were obtained. Pre-chemotherapy, peripheral blood, was drawn and CTCs were examined using flow cytometry with EpCAM antibody. Patients then undergo a complete chemotherapy cycle. After that, the patients were again taken peripheral blood and examined for post-chemotherapy CTC values.
Result: The study was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital, started from December 2022 to December 2023. Of the 30 samples with the mean age was 47,93+7,30. A total of 56,7 (n=17) were not menopause, 43,3% of tumor status with the T3 and T4, and the most common lymph node status with the N0 and N1 (43,3%). Only two patients were found to have metastasis. Then, 56,7% of patients had grade 3, and the most common subtype was luminal B (63,4%, n=19). There were 22 patients (73,3%) with ER positive, 14 patients (46,7%) with PR positive, 11 patients (36,7%) with Her2 positive, and 21 patients (70%) with Ki67 high proliferation. Pre-chemotherapy CTC results obtained a median value of 1460.50, Meanwhile, post-chemotherapy CTC obtained a median value of 415,50. Wilcoxon test was performed and the difference was significant with a value of p = 0,002. Multivariate linear regression analysis was correlated between the decrease in CTC values with age, menopause status, subtype, metastasis, and grading. The menopausal status has a significant association with decrease CTC values (p<0,05).
Conclusion: CTC in locally advanced and advanced breast cancer patients after chemotherapy was significantly lower than before chemotherapy. menopause status has a significant association with decreased CTC values after chemotherapy in locally advanced and advanced breast cancer.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Putu Suta Haryanthi
"Peranan pasangan sangat penting dalam memberikan dukungan emosional kepada penderita kanker payudara agar dapat mereduksi gejala stres terkait kanker dengan coping yang lebih adaptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas metode Couples Focused Group Intervention (CFGI) dalam meningkatkan kualitas coping, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana peran pasangan. Desain penelitian ini adalah one group design dengan membandingkan skor pada skala IDS dan skala CCQ sebelum (Pre-test) dan sesudah (Post-test) memperoleh perlakuan berupa metode CFGI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode CFGI efektif dalam meningkatkan kualitas coping pada penderita kanker payudara pada partisipan penelitian. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas coping pada partisipan adalah 1) faktor internal meliputi kemampuan mengekspresikan pikiran secara terbuka, motivasi dan komitmen yang kuat, penerimaan diri, pikiran yang positif dan rasional serta 2) faktor eksternal yaitu keterlibatan pasangan dalam pengelolaan kanker. Penderita kanker mencari dukungan emosional dari pasangannya dan lebih mampu membangun pola komunikasi pasangan yang efektif saat penderita mengungkapkan pikiran dan perasaannya.

The involvement of partner is very important to give emotional support for breast cancer patient, in reducing stress symptoms related cancer with more adaptive coping strategies. The objective of this present research is discovering the effectiveness of Couples Focused Group Intervention (CFGI) method to increase the quality of coping on breast cancer patients, the factors are involved and finding the contributions of partner on it. The research uses one group pretest posttest design.
The result shows that CFGI method is effective to increase the quality of coping on breast cancer patients. The factors which involved to increase the quality of coping are 1) internal factors such as the ability to express thoughts openly, high level of internal motivation and commitment to personal growth, acceptance, positive and rationale thinking, and 2) external factor such as the involvement of partner in managing cancer. This research illustrated that patients look for emotional support from their partner and able to establish higher couple's communication effectively, when the patient express their thoughts and feelings."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Hardianti Arafah
"Prevalensi kanker payudara di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,05 dan merupakanprevalensi penyakit kanker tertinggi kedua setelah kanker serviks. Salah satu faktor risikokanker payudara adalah obesitas. Prevalensi obesitas pada perempuan berdasarkanRiskesdas 2007-2013 secara signifikan mengalami peningkatan 13,9 , 15,5 , dan32,9. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadiankanker payudara pada wanita di Indonesia.
Berdasarkan analisis IFLS Indonesian Family Life Survey 5 yang dilakukan pada Tahun 2014 diperoleh data tentang kanker payudara,obesitas dan faktor lainnya di 13 Provinsi. Desain studi yaitu cross sectional danmenggunakan analisis data Regresi Logistik.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proporsiwanita obesitas yang menderita kanker payudara di 13 Provinsi di Indonesia sebesar0,3. Analisis Regresi Logistik menunjukkan bahwa Wanita obesitas memiliki efekprotektif sebesar 0,5 kali terhadap penyakit kanker payudara setelah dikontrol olehvariabel usia POR= 0,4999; 95 CI 0,275-0,906.
Kesimpulan penelitian ini adalahobesitas berhubungan secara statistik merupakan efek proteksi terhadap kanker payudarapada wanita di 13 Provinsi di Indonesia Tahun 2014 setelah dikontrol oleh variabel usia.Meskipun demikian, proporsi obesitas dan kanker payudara di Indonesia cenderungmeningkat, oleh sebab itu diperlukan pengawasan yang ketat terhadap programpencegahan penyakit tidak menular di Indonesia.

The prevalence of breast cancer in Indonesia in 2013 amounted to 0.05 and is the second highest prevalence of cancer after cervical cancer. One of the risk factors forbreast cancer is obesity. The prevalence of obesity in women based on Riskesdas 2007 2013 significantly increased 13.9 , 15.5 , and 32.9. The purpose of this study is toknow the relationship of obesity with incidence of breast cancer in women in Indonesia.
Based on analysis of IFLS Indonesian Family Life Survey 5 conducted in the Year 2014 obtained data about breast cancer, obesity and other factors in 13 Provinces. The study design is cross sectional and using Logistic Regression data analysis.
The results showed that the proportion of obese women with breast cancer in 13 provinces in Indonesia was0.3. Logistic Regression Analysis showed that obese women had a protective effect of0.5 times against breast cancer after being controlled by age variables POR 0.4999 95 CI 0.275 0.906.
The conclusions of this study were obesity statistically related to the protective effect on breast cancer in women in 13 provinces in Indonesia 2014 after being controlled by age. Nevertheless, the proportion of obesity and breast cancer in Indonesia tends to increase, therefore we need to control of non communicable diseaseprevention program in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>