Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sari Nabila
"Rendahnya kesadaran melakukan deteksi dini kanker payudara dan serviks adalah penyebab tingginya angka pasien kanker yang datang dengan stadium parah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kesadaran melakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan usia subur. Studi survei-deskriptif kepada 400 perempuan usia subur berusia 26 sampai 50 tahun di Jakarta Timur secara online dengan menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner African Women Awareness of Cancer (AWACAN) breast and cervical cancer tool. Hasil penelitian dengan analisis univariat didapatkan pengetahuan yang baik, sikap yang positif, dan praktikyang baik dalam deteksi dini kanker payudara dan serviks. Diharapkan bahwa pemberi asuhan keperawatan melakukan program edukasi dan sosialisasi melibatkan suami, serta perempuan usia subur yang belum menikah untuk meningkatkan kesadaran melakukan praktik deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks.

The low awareness of early detection of breast and cervical cancer is the cause of the high number of cancer patients who come with a severe stage. This study aims to get a picture of awareness of early detection of breast cancer and cervical cancer in women of childbearing age. An online survey-descriptive study of 400 women of Fertile age aged 26 to 50 years in East Jakarta using a convenience sampling technique. The measuring instrument used was the African Women Awareness of Cancer (AWACAN) questionnaire, breast and cervical cancer tool. The results of the study with univariate analysis obtained good knowledge, positive attitudes, and good practice in early detection of breast and cervical cancer. It is hoped that nursing care providers carry out educational and socialization programs involving husbands and women of childbearing age who are not married to raise awareness of early detection practices for breast cancer and cervical cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Fuadi
"Kanker payudara saat ini merupakan salah satu kanker yang paling banyak didiagnosis dan menjadi penyebab kematian kanker tertinggi di dunia. Prosedur oophorectomy menjadi pilihan untuk mencegah perkembangan kanker payudara. Pasangan menjadi salah satu individu yang beresiko mengalami dampak pada aspek seksual akibat prosedur ini. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi aspek seksualitas pasangan pasien kanker payudara yang menjalani prosedur oophorectomy. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif. Wawancara semi terstruktur dilakukan pada 11 orang dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini memunculkan tiga tema antara lain: 1) menurunnya fungsi seksual suami; 2) cara menahan diri untuk tidak berhubungan seksual; 3) mengalami perubahan peran sebagai perawat istri daripada kekasih; dan 4) perubahan fungsi seksual dan psikologis istri yang mempengaruhi fungsi seksual suami. Perawatan holistik yang berorientasi pada pemecahan masalah seksual antara pasien dan pasangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan perawatan kanker.

Breast cancer is currently one of the most diagnosed cancer and is the leading cause of cancer death on worldwide. The oophorectomy procedure is an option to prevent the development of breast cancer. Husband is the person at risk experiencing impacts on sexual aspects due to this procedure. The purpose of this study was to explore the sexuality aspects of spouses of breast cancer patients who underwent oophorectomy procedures. This study used a descriptive qualitative research design. Semi-structured interviews were conducted with 11 participant in this study. The results of this study find three themes including: 1) the decline of husband sexual function; 2) how to refrain from having sex; 3) experiencing role changes as wife caregiver rather than a lover; and 4) changes on the wife sexual and psychological functions that affect the husband sexual function. Holistic care oriented towards solving sexual problems between patients and spouses is used to improve the quality of cancer care services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Kristiani
"Kanker payudara termasuk penyakit kronis yang sangat kompleks dan lebih dari 80% kasus didiagnosis telah berada pada stadium lanjut di Indonesia. Sehingga kebutuhan akan perawatan paliatif sangat penting diberikan pada pasien kanker payudara sejak awal diagnosis. Proses pengobatan yang panjang membuat kebutuhan yang berbeda tiap perjalanan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman pasien kanker payudara yang menjalani perawatan paliatif terkait berbagai kebutuhan yang belum terpenuhi dan kaitannya dengan teori keperawatan Peaceful end of life (Peol). Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Wawancara dilakukan pada 14 pasien kanker payudara yang menjalani perawatan paliatif. Hasil penelitian didapatkan enam tema utama terkait kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang paling dominan yaitu kebutuhan dalam menggapai ‘New normal’ untuk kembali beraktivitas dengan semangat dan penuh harapan. Perawat diharapkan memiliki waktu yang lebih banyak dengan pasien untuk mendiskusikan makna perawatan paliatif bersama keluarga sehingga dapat saling mrndukung dalam memenuhi kebutuhsn pmenjalani perawatan paliatif. Teori Peol belum sepenuhnya dapat diterapkan pada penelitian ini karena pasien kanker payudara belum siap untuk membicarakan tentang kematian

Breast cancer is a very complex chronic disease and more than 80% of diagnosed cases have been diagnosed at an advanced stage in Indonesia. Therefore, the need for palliative care is very important for breast cancer patients from the beginning of diagnosis. The long treatment process makes different needs for each disease journey. This study aims to explore the experience of breast cancer patients undergoing palliative care related to various unmet needs and their relationship with the Peaceful end of life (Peol) nursing theory. Qualitative research method with a descriptive phenomenological approach. Interviews were conducted on 14 breast cancer patients undergoing palliative care. The results of the study obtained six main themes related to unmet needs. The most dominant need is the need to achieve the 'New Normal' to return to activities with enthusiasm and hope. Nurses are expected to have more time with patients to discuss the meaning of palliative care with their families so that they can support each other in meeting the needs of palliative care. Peol's theory has not yet been fully applicable to this study because breast cancer patients are not yet ready to talk about death."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Emi Primayanthi
"Kanker payudara menimbulkan implikasi psikologis dan sosial yang mendalam, khususnya bagi orang dewasa muda. Adolescents and young adults disingkat AYA merupakan kelompok usia remaja dan dewasa muda berusia 15 – 39 tahun. Proporsi kasus kanker payudara pada perempuan di bawah 40 tahun di Asia Tenggara juga tinggi berkisar dari 11,4% di Indonesia. Salah satu dampak yang paling signifikan pada pasien kanker payudara usia dewasa muda adalah masalah terhadap citra tubuh dan harga diri. Masalah citra tubuh memengaruhi kualitas hidup, identitas, kepercayaan diri, harga diri rendah, dan fungsi seksual pada pasien kanker usia dewasa muda. Perubahan dalam citra tubuh, harga diri, dan rencana hidup merupakan peralihan dan transisi kehidupan dari perkembangan pada perempuan usia dewasa muda. Teori transisi Meleis memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami pengalaman pasien dewasa muda dengan kanker payudara. Teori ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan konteks unik setiap pasien, termasuk tahap perkembangan hingga transisi dari sehat ke sakit. Pasien kanker payudara usia dewasa muda perlu mendapatkan wadah dalam upaya mengekspresikan perasaan yang dialami selama terdiagnosis kanker hingga menjadi penyintas kanker payudara. Terapi menulis ekspresif atau expressive writing merupakan sarana untuk mengekspresikan emosi melalui tulisan. Didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan harga diri dan citra tubuh setelah diberikan terapi menulis.

Breast cancer has profound psychological and social implications, especially for young adults. Adolescents and young adults (AYA) are the age group of aged 15-39 years. The proportion of breast cancer cases in women under 40 years in Southeast Asia is also high, ranging from 11.4% in Indonesia. One of the most significant impacts on young adult breast cancer patients is problems with body image and self-esteem. Body image problems affect quality of life, identity, self-confidence, low self-esteem, and sexual function in young adult cancer patients. Changes in body image, self-esteem, and life plans are transitions and life transitions from development in young adult women. Meleis' transition theory provides a useful framework for understanding the experiences of young adult patients with breast cancer. This theory highlights the importance of considering the unique context of each patient, including the developmental stage to the transition from health to illness. Young adult breast cancer patients need a place to express their feelings from being diagnosed with cancer to becoming breast cancer survivors. Expressive writing therapy is a means of expressing emotions through writing. The results showed that there was an increase in self-esteem and body image after being given writing therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sariaman
"Kecemasan merupakan salah satu efek psikologis kemoterapi pada pasien kanker payudara. Kecemasan menyebabkan pasien dan keluarga memilih untuk menghentikan siklus kemoterapi sehingga menurunkan kualitas hidup serta mengakibatkan kanker metastase ke organ lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kombinasi terapi musik klasik dan teknik relaksasi napas dalam terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan 62 pasien kanker payudara diunit one day care RSUP Fatmawati Jakarta. Pengkajian tingkat kecemasan menggunakan kuesioner STAI dengan metode wawancara. Uji hipotesis mengunakan uji T dependen yang menunjukkan terjadi penurunan kecemasan sebesar 12.61 pada kelompok intervensi dan 7.71 pada kelompok kontrol dengan selisih perubahan tingkat kecemasan 5.03 serta menunjukkan perbedaan yang siginifikan p value < 0.05 . Dapat disimpulkan kombinasi terapi musik klasik dan relaksasi napas dalam signifikan menurunkan tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi.

Anxiety is one of psychological effect from chemotherapy in breast cancer patients. Anxiety causes patients and families choose to discontinue the chemotherapy and degrade patient rsquo s quality of life as well as resulting cancer metastasis to another organ. This study aimes to identify the combination effect of classical music therapy and deep breathing relaxation technique to anxiety level on breast cancer patients undergoing chemotherapy. Design of this research is a quasi experiment involving 62 breast cancer patients in One Day Care Unit, Fatmawati Hospital Jakarta. The result of independent t test wich is used to prove the hypothesis showed lowering 12.61 of anxiety level at intervention group and 7.71 in the control group with 5.03 of mean difference of anxiety level changes as well as showing significant difference beetwen two groups p value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Nuraini
"ABSTRAK
Pasien kanker payudara di Indonesia sering mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis, namun perawat belum dapat secara optimal membantunya. Hal ini terjadi antara lain karena sulitnya mengkaji kondisi/tingkat kenyamanan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen pengkajian kenyamanan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan melalui suatu pemodelan teoritis kenyamanan dalam pendekatan Kolcaba. Penelitian ini diawali dengan studi literatur, wawancara mendalam dengan 10 pasien, dan konsultasikan dengan 10 orang pakar dari berbagai keilmuan terkait, dilanjutkan dengan menggunakan metode cross sectional untuk uji construct validity dan uji model teoritis dengan menggunakan Structural Equation Modelling pada 308 pasien kanker payudara. Hasil penelitian ini adalah instrumen pengkajian kenyamanan kanker payudara yang diberi nama ldquo;PKKP rdquo; dan pemodelan teoritis kenyamanan pada pasien kanker payudara di Indonesia dengan pendekatan Kolcaba. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dukungan emosi, perawatan paliatif, spiritual, dan usia pasien mempengaruhi kenyamanan pasien melalui mediator kondisi fisik dan emosi. Pengembangan perawatan paliatif yang memperhatikan aspek psikologis, spiritual, dan karakteristik usia pasien, diperlukan di Indonesia untuk meningkatkan kenyamanan pada pasien kanker, khususnya pada pasien kanker payudara.

ABSTRACT
Breast cancer rsquo patients in Indonesia frequently experience physical and psychologist discomforts. Nevertheless, it is difficult for nurses, to precisely measure comforts and identify factors affecting comforts among cancer patients. This study aimed to develop a comfort assessment tool and generate a theoretical comfort model for breast cancer patients in Kolcaba approach. The first stage of this study used literature reviews, in depth interviews with 10 cancer patients, and consulted with 10 experts, followed by cross sectional method for construct validity test and theoretical model tests using Structural Equation Modelling to 308 breast cancer patients. Results of our study were the comfort assessment breast cancer instrument and a theoretical comfort model for breast cancer patients in Indonesia. The results of this research concluded emotional support, palliative care, spiritual, and patients rsquo age affects patients 39 comfort through the mediator of physical and emotional conditions. Our study suggested the development of palliative care that takes into account psychologist, spiritual and patient rsquo s characteristic aspect to promote comforts among breast cancer patients."
[, ]: 2017
D2403
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhafiz Mufti Agung
"Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus maupun lobules dan jaringan penunjang payudara dan merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi kombinasi akupunktur manual dan medikamentosa dibandingkan dengan akupunktur manual sham dan medikamentosa pada pendertita kanker payudara yang mendapat kemoterapi. Uji klinis acak tersamar tunggal dengan kontrol dilakukan terhadap 42 pasien. Tindakan akupunktur manual dilakukan pada titik LI4 Hegu, PC6 Neiguan unilateral dan ST36 Zusanli, SP6 Sanyinjiao bilateral dua kali seminggu selama delapan kali.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna sebelum dan sesudah antara kelompok akupunktur manual dan medikamentosa dengan kelompok akupunktur manual sham dan medikamentosa terhadap penurunan skor NAS -3 -6- -2 dan -1,00 -3-1 , p=0,000. Setelah terapi akupunktur didapatkan penurunan kadar IL6 pada kelompok akupunktur manual dan medikamentosa dari 2,42 pg/ml ke 2,32 pg/ml, sedangkan pada kontrol tidak terdapat perubahan,walaupun secara statistik tidak bermakna p=0,989. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok akupunktur manual dan medikamentosa dengan kelompok akupunktur manual sham dan medikamentosa terhadap jumlah sel NK -46 -295-99 dan -50 -766-246 , p=0,633.
Kesimpulan : terapi akupunktur manual yang dilakukan sebanyak delapan kali efektif menurunkan skor NAS, namun secara statistik kurang efektif menekan sitokin inflamasi IL6 pada penderita kanker payudara yang mendapat kemoterapi dan kurang efektif meningkatkan jumlah sel NK.

Breast cancer is a malignancy in breast tissue derived from ductal epithelium and lobules and breast supporting tissue and is one of the most cancer types in Indonesia. This study aims to determine the effect of combination therapy of manual acupuncture and medication compared with manual acupuncture sham and medication on breast cancer patients receiving chemotherapy. A single blinded, randomized clinical trial with control was performed on 42 patients. Manual acupuncture acts are performed at the point of LI4 Hegu, PC6 Neiguan unilaterally and ST36 Zusanli, SP6 Sanyinjiao bilaterally twice a week for eight times.
The results showed significant differences before and after between manual acupuncture and medication group with manual acupuncture sham and medication group on NAS 3 6 2 and 1.00 3 1 , p 0.000. After acupuncture therapy, there was a decrease of IL6 level in manual acupuncture and medication group from 2.42 pg ml to 2.32 pg ml, while in control there was no change, although it was not statistically significant p 0.989. There was no significant difference between manual acupuncture and medication group with manual acupuncture sham and medication group on NK cell count 46 295 99 and 50 766 246 , p 0.633.
Conclusion manuals acupuncture therapy performed eight times effectively decrese NAS score, but statistically less effective in suppressing IL6 inflammatory cytokines and less effective increase the number of NK cells in breast cancer patients who received chemotherapy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indargairi
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan frekuensi tertinggi di dunia yang terjadi pada wanita. Kemoterapi merupakan pendekatan utama untuk pengobatan standar dan telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien kanker payudara namun dapat menyebabkan efek samping negatif yang akan mempengaruhi penolakan pasien dalam melanjutkan pengobatan dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan. Efikasi diri diperlukan untuk mengatasi efek samping kemoterapi. Efikasi diri ini dapat diperoleh dari dukungan keluarga dan dukungan kelompok sebaya. Namun, belum ditemukan secara spesifik penelitian mengenai perpaduan dukungan keluarga dan dukungan kelompok sebaya dengan efikasi diri pasien kanker payudara terhadap efek samping kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dan dukungan kelompok sebaya dengan efikasi diri pasien kanker payudara terhadap efek samping kemoterapi di RS di Kota Makassar. Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan tehnik purposive sampling. Instrument yang digunakana adalah kuesioner dukungan keluarga, CARE, dan SMSES-BC. Jumlah Sampel 112 pasien kanker payudara yang mendapatkan kemoterapi. Analisis data menggunakan proporsi, chi square, regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri pasien kanker payudara terhadap efek samping kemoterapi 81.3 adalah tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perpaduan dukungan keluarga supportif dan dukungan kelompok sebaya tinggi memiliki hubungan yang signifikan dengan efikasi diri tinggi pasien kanker payudara terhadap efek samping kemoterapi. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlunya dilakukan kerja sama antara perawat komunitas untuk memfasilitasi pasien bergabung dalam program dukungan kelompok sebaya guna mempertahankan dan meningkatkan efikasi diri mereka.

ABSTRACT
Breast cancer is a type of cancer with the highest frequency in the world that occurs inwomen. Chemotherapy is a major approach to standard treatment and has improved thesurvival rate of breast cancer patients but can cause negative side effects that will affectthe patient 39 s refusal to continue treatment and overall quality life of patient. Selfefficacy is needed to overcome the side effects of chemotherapy. This self efficacy canbe gained from family support and peer group support. However, no specific researchhas been found on the combination of family support and peer group support with theself efficacy of breast cancer patients against the side effects of chemotherapy. Thisstudy aims to analyze the relationship of family support and peer group support withself efficacy of breast cancer patients against the side effects of chemotherapy athospitals in Makassar City. The design research was cross sectional study withpurposive sampling technique. Instruments used are family support questionnaires,CARE, and SMSES BC. Total Sample 112 breast cancer patients who receivedchemotherapy. Data analysis using proportion, chi square, multiple logistic regression.The results showed that self efficacy of breast cancer patients against side effects ofchemotherapy 81.3 was high. The conclusion of this study was a combination ofsupportive family support and high peer group support has a significant relationshipwith high self efficacy of breast cancer patients against the side effects ofchemotherapy. A suggestion for further research is the need for collaboration betweencommunity nurses to facilitate patients joining peer support programs to maintain andimprove their self efficacy."
2018
T50942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Suhertini
"Permasalahan kesehatan yang dialami oleh penderita kanker payudara baik terkait gangguan primer pada fisik akibat penyakit kankernya, ataupun permasalahan psikologi, sosial dan spiritual lain yang dirasakannya termasuk gangguan kualitas tidur. Aktivitas fisik sebagai terapi non farmakologis menjadi salah satu pilihan intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur. Begitu pula dengan persepsi penyakit yang berhubungan erat dengan perilaku individu dalam mengatasi masalah kesehatan dan efek pengobatan yang ditimbulkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan persepsi penyakit terhadap kualitas tidur penderita kanker payudara di Poli rawat jalan RS Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analitik observasional dengan jumlah responden sebanyak 105 orang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas tidur pada penderita kanker payudara dengan p-value >0.001 (±<0.05), begitu pula dengan persepsi penyakit yang memiliki hubungan signifikan dengan kualitas tidur pada penderita kanker payudara dengan p-value >0.001(±<0.05)

The health problems experienced by breast cancer sufferers are either related to primary physical disturbances due to their cancer, or other psychological, social and spiritual problems that they feel, including sleep quality disturbances. Physical activity as a non-pharmacological therapy is one of the intervention options that can be used to improve sleep quality. Likewise, feeling the disease is closely related to individual behavior in overcoming health problems and the effects of the treatment they cause. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and perception of disease on the sleep quality of breast cancer patients at the outpatient clinic at Dharmais Cancer Hospital. This study used a cross sectional design with analytic observation with a total of 105 respondents. Statistical test results show that physical activity has a significant relationship with sleep quality in breast cancer patients with a p-value> 0.001 (±<0.05), as well as perception of disease which has a significant relationship with sleep quality in breast cancer patients with a p-value >0.001(α<0.05)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jons Peri
"Praktik residensi spesialis Keperawatan Medikal Bedah peminatan Onkologi berfokus pengaplikasian perawat dalam pemberi asuhan keperawatan, pendidik, dan peneliti. Peran sebagai pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan dengan melakukan pengelolaan 30 pasien keganasan kanker dan satu kasus yang dijadikan kasus kelolaan pasien yang terdiagnosa kanker payudara metastase paru, hati dan tulang menggunakan pendekatan teori Peacefull End Of Life (PEOL). Pelaksanaan penerapan intervensi keparawatan berbasis bukti ilmiah merupakan perawat sebagai peneliti dalam bentuk ponerapan Progresif Muscle Relaxation (PMR) terhadap penurunan kecemasan dan nyeri pasca pembedahan abdomen. peran perawat sebagai pendidik dilaksanakan dalam bentuk implementasi penggunaan aplikasi J-Hati (jalan sehat berenergi) dengan memberikan latihan fisik walking exercise berbasis android kepada pasien kanker dengan masalah fatigue. Seluuruh rangkaian kegiatan praktek residensi ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas keperawatan secara komprehensif.

Medical Surgical Nursing specialist residency practice with a specialization in Oncology focuses on the application of nurses in nursing care providers, educators, and researchers. The role as the provision of nursing care is carried out by managing 30 patients with cancer malignancy and one case which is used as a managed case for a patient diagnosed with metastatic breast cancer of the lung, liver and bone using the theoretical approach by Peaceful End Of Life (PEOL). The implementation of the application of scientific evidence-based nursing interventions is a nurse as a researcher in the form of Progressive Muscle Relaxation (PMR) application to reduce anxiety and pain after abdominal surgery. The role of nurses as educators is carried out in the form of implementing the use of the J-Hati application (healthy energy walking) by providing physical training of Android-based walking exercise to cancer patients with fatigue problems. The entire series of residency practice activities has the goal of comprehensively improving the quality and professionalism of nursing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>