Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafira Daviyatul Haque
"Pasien kanker mengeluhkan nyeri yang menyebabkan masalah fisik, emosi, dan social. Terapi farmakologi pada pasien tidak sepenuhnya dapat mengurangi nyeri. Intervensi non-farmakologi seperti intervensi komplementer dan alternatif juga dapat memainkan peran penting dalam manajemen nyeri kanker yang dapat ikut mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien, salah satunya adalah terapi berbasis musik. Self-Selected Individual Music Therapy adalah prosedur perberian terapi musik yang mudah, murah dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Self-Selected Individual Music Therapy terhadap tingkat nyeri pasien kanker. Penelitian ini dilakukan di Ruang Anggrek, RSUP Persahabatan, Jakarta. Pasien kelolaan adalah pasien kanker Germ Cell Carsinoma Mediastinum yang menerima intervensi sebanyak empat kali masing-masing selama 10-15 menit. Responden dilakukan pengukuran nyeri pre- post- dengan Visual Analog Scale (VAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat nyeri pada pasien sebelum dan setelah pemberian intervensi. Ditemukan pula adanya peningkatan rasa nyaman yang diungkapkan oleh pasien. Dapat disimpulkan bahwa secara klinis, intervensi Self-Selected Individual Music Therapy, berpengaruh terhadap tingkat nyeri dan kenyamanan pada pasien kanker.

Patients complain of pain that causes physical, emotional, and social problems. Pharmacological therapy in patients can not completely reduce pain. Non-pharmacological interventions such as complementary and alternative interventions can also play an important role in cancer pain management that can help reduce the pain felt by patients, one of which is music-based therapy. Self-Selected Individual Music Therapy is an easy, inexpensive and effective music therapy procedure. This study aims to determine the effect of Self-Selected Individual Music Therapy on the pain level of cancer patients. This research was conducted in the Orchid Room, Friendship Hospital, Jakarta. The patients under management were Germ Cell Carsinoma Mediastinum cancer patients who received the intervention four times for 10-15 minutes each. Respondents were measured pre-post-post pain with Visual Analog Scale (VAS). The results showed that there was a decrease in the level of pain in patients before and after the intervention. It was also found that there was an increase in the patient's sense of comfort. It can be said clinically, Individualized Music Therapy intervention, which has an effect on the level of pain and comfort of cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Ariyanti
"Kanker prostat merupakan salah satu penyakit keganasan pada saluran kemih atau organ reproduksi pria yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada pria di dunia. Salah gejala yang dirasakan oleh pasien kanker adalah nyeri. Manajemen nyeri yang adekuat diperlukan agar nyeri dapat dikontrol dengan baik. Karya Ilmiah Akhir Ners ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk melaporkan kasus pasien dengan kanker prostat dan penerapan intervensi terapi musik pada manajemen nyeri. Salah satu intervensi yang digunakan dalam manajemen nonfarmakologi adalah terapi musik. Musik dapat menstimulasi pelepasan endorphin dan sistem neuro-hormonal, bereaksi pada reseptor spesifik di otak yang dapat mengubah emosi, mood, fisiologis dan psikologis dimana dapat berpengaruh terhadap respon dan persepsi pasien terhadap nyeri yang dirasakan. Hasil yang didapatkan setelah intervensi selama enam (6) hari didapatkan terdapat penurunan skala nyeri.

 


Prostate cancer is a cancer of the urinary system in the male reproductive organs, which is one of the biggest causes of death in men in the world. One of the symptoms of cancer patients is pain. Adequate pain management is required so that pain can be well controlled. This Paper is a case study which aims to report cases of patients with prostate cancer and the application of music therapy interventions to pain management. One of the interventions used in nonpharmacological management is music therapy. Music can stimulate the release of endorphins and the neuro-hormonal system, reacting to specific receptors in the brain that can change emotions, moods, physiology and psychology which can affect the patients response and perception of pain. The results obtained after the intervention for six (6) days showed a decrease in the pain scale"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Setiowati
"Kanker paru adalah tumor yang ganas dan berasal dari saluran pernapasan. Pada pasien dengan kanker paru, keluhan nyeri sangat umum dilaporkan. Nyeri merupakan salah satu faktor utama untuk menurunnya angka kualitas hidup bagi para pasien dengan kanker. Pemberian intervensi terapi musik atau Self-Selected Individual Music Therapy (SeLIMuT) merupakan salah satu penerapan terapi non-farmakologi dengan pendekatan paliatif yang mudah, aman, serta efektif dalam mengurangi tingkat nyeri pada pasien dengan kanker paru. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis manfaat pemberian intervensi Self-Selected Individual Music Therapy dalam manajemen nyeri pada pasien dengan kanker paru. Penelitian ini dilakukan di Ruang Anggrek Bawah, di salah satu Rumah Sakit Rujukan Nasional Penyakit Pernapasan. Pasien terdiagnosa kanker paru T4N2M1a (pleura) stage IV diberikan intervensi terapi musik selama 6 hari dan dalam sehari dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siang hari dan sore hari. Terapi SeLiMut diberikan selama 15 - 20 menit dan memberikan kebebasan pasien untuk memilih musik yang disukai serta dikombinasikan dengan distraksi nafas dalam dan terapi farmakologi Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian intervensi keperawatan terapi musik atau SelfSelected Individual Music Therapy (SeLIMuT) ini berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri, serta tanda-tanda vital pasien kanker.

Lung cancer is a malignant tumor originating from the respiratory tract. In patients with lung cancer, complaints of pain are very commonly reported. Pain is one of the main factors for decreasing the quality of life for patients with cancer. The provision of music therapy intervention or Self-Selected Individual Music Therapy (SeLIMuT) is one of the applications of non-pharmacological therapy with a palliative approach that is easy, safe, and effective in reducing pain levels in patients with lung cancer. The purpose of this study was to analyze the benefits of providing the Self-Selected Individual Music Therapy intervention in pain management in patients with lung cancer. This research was conducted in the Lower Orchid Room, in one of the National Referral Hospitals for Respiratory Diseases. Patients diagnosed with stage IV lung cancer T4N2M1a (pleura) were given music therapy intervention for 6 days and twice a day, in the afternoon and evening. SeLiMut therapy is given for 15 - 20 minutes and gives the patient freedom to choose the music they like and is combined with deep breathing distraction and pharmacological therapy. to reduce pain intensity, as well as vital signs of cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Okki Kardian
"ABSTRAK
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang sudah menyebar kehampir seluruh negara di dunia. SARS-CoV-2 menyebar sangat cepat dan progresif melalui droplet baik itu ketika penderia batuk, bersin atau berbicara. Kematian akibat Covid-19 paling banyak terjadi pada pasien usia lanjut dan pasien yang memiliki komorbid seperti diabetes mellitus, penyakit jantung dan kanker. Penurunan sistem imun (immunocompromised) pada pasien kanker baik akibat kondisi kankernya atau akibat dari terapi anti kanker yang pasien jalani, dapat mengakibatkan pasien rentan terpapar Covid-19 yang akan memperparah kondisi pasien. Pasien kanker stadium lanjut dengan Covid-19 merupakan pasien terminal dan perlu pendekatan asuhan keperawatan peacefull end of life (PEOL) untuk merawatnya. Namun kondisi yang mengharuskan pasien dirawat di ruang isolasi, yang membuat penerapan perawatan PEOL tidak dilakukan secara optimal dan dapat membuat masalah psikologis. Studi kasus ini melibatkan pasien perempuan berusia 43 tahun, dengan kanker payudara metastasis multiple tulang dan suspek covid-19. Masalah nyeri kronis dan ansietas muncul pada pasien, sehinga perlunya intervensi keperawatan untuk mengatasinya. Setelah diberikan terapi murottal selama 3x24 jam, maka pasien dapat mengontrol nyeri, tidak terdapat renjatan nyeri, dan ansietas berkurang. Penerapan terapi murottal dinilai efektif untuk menurunkan nyeri dan cemas sehingga pasien terbebas dari nyeri dan klien dapat lebih siap mengahadapi fase akhir kehidupan.

ABSTRACT
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is a lung infection disease caused by the SARS-CoV-2 virus that has spread to almost all countries in the world. SARS-CoV-2 spreads very fast and progressively through droplets whether the person is coughing, sneezing or talking. Deaths from Covid-19 are most common in elderly patients and patients who have comorbidities such as diabetes mellitus, heart disease and cancer. Decreased immune system (immunocompromised) in cancer patients either due to the condition of the cancer or as a result of anti-cancer therapy that the patient is undergoing, can result the patient being able to be infected by SARS-CoV-2, which will worsen the patient's condition. End-stage cancer with suspect covid-19 are terminal patients and need a Peaceful End of Life (PEOL) nursing care approach to treat them. However, conditions that require patients to be treated in isolation ward, which makes the application of PEOL is not carried out optimally and can create psychological problems. This case study involved a 43-year-old female patient, with multiple metastatic breast cancer and a suspect covid-19. The problem of chronic pain and anxiety arises in patients, so the need for nursing intervention to overcome it. After patient was being given murottal therapy, the pain scale decreases, the patient can control the pain, there is no shock pain and anxiety decrease. The application of murottal therapy is considered effective in reducing pain and anxiety so that patients are free from pain and the client can be better prepared for the final phase of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Mudloyati Choiriyah
"Stres menjadi masalah fisiologis dan psikologis yang mengkhawatirkan bagi mahasiswa, terutama ketika mengalami masalah komunikasi dengan orang tua dalam budaya Asia yang kurang asertif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh intervensi komunikasi berbasis empati dalam mengurangi tingkat stres pada mahasiswa yang memiliki masalah komunikasi dengan orang tua. Penelitian quasi-eksperimental dilakukan pada 8 mahasiswa berusia 18-29 tahun dengan mengukur tingkat stres menggunakan Perceived Stress Scale (PSS), tingkat empati dengan Interpersonal Reactivity Index (IRI), dan kepuasan hidup dengan Satisfaction With Life Scale (SWLS) sebelum dan setelah intervensi. Hasil analisis repeated measures ANOVA menunjukkan bahwa tingkat stres menurun secara signifikan (F(1.17,8.23) = 7.87, p = .02, ?2 = .53) dan kepuasan hidup meningkat secara signifikan (F(2,14) = 8.52, p = .004 , ?2 = 0,54) setelah intervensi, sementara tingkat empati tidak mengalami perubahan signifikan (F(2,14) = 0,96, p = 0,408, ?2 = 0,12). Data kualitatif menunjukkan partisipan lebih memahami perspektif orang tua dan mampu mengelola emosi dengan lebih baik saat berkomunikasi. Intervensi komunikasi berbasis empati dapat dipertimbangkan menjadi pendekatan untuk mengatasi stres pada mahasiswa yang memiliki masalah komunikasi dengan orang tua.

Stress poses concerning physiological and psychological issues for college students, particularly when they encounter communication problems with their parents, especially in the less assertive Asian cultural context. This research aims to assess the impact of empathy-based communication intervention on reducing stress levels among students facing communication challenges with their parents. A quasi-experimental study was conducted on 8 students aged 18-29, measuring stress levels using the Perceived Stress Scale (PSS), empathy levels with the Interpersonal Reactivity Index (IRI), and life satisfaction using the Satisfaction With Life Scale (SWLS) before and after the intervention. Results from the repeated measures ANOVA analysis indicated a significant reduction in stress levels (F(1.17,8.23) = 7.87, p = .02, ?2 = .53) and a significant increase in life satisfaction (F(2,14) = 8.52, p = .004 , ?2 = 0.54) after the intervention, while empathy levels showed no significant change (F(2,14) = 0.96, p = 0.408, ?2 = 0.12). Qualitative data revealed participants' improved understanding of their parents' perspectives and enhanced emotional management during communication. Empathy-based communication intervention is feasible to alleviate stress in students facing communication challenges with their parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Rini Puspitasari
"Keluhan fisik yang banyak dirasakan pasien kanker adalah nyeri. Nyeri yang dialami pasien dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan akan berdampak pada kualitas hidup penderitanya. Penggunaan terapi farmakologi dan non farmakologi diperlukan untuk mengatasi nyeri. Terapi non farmakologi yang dapat diterapkan yaitu kombinasi Self Selected Individual Music Therapy dan aromaterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Self Selected Individual Music Therapy dan aromaterapi pada pasien kanker dengan nyeri. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan melibatkan 44 responden yang dipilih menggunakan tehnik consecutive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan setelah pemberian Self Selected Individual Music Therapy dan aromaterapi terhadap penurunan nyeri dengan p value <0,0001 (α=0,05) dan kenyamanan p value  <0,0001 (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi Self Selected Individual Music Therapy dan aromaterapi lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien kanker dibandingkan terapi standar opioid saja. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu rekomendasi intervensi manajemen nyeri non farmakologi pada pasien kanker yang dilakukan oleh perawat.

The physical complaint that many cancer patients feel is pain. Pain experienced by patients can cause discomfort and will have an impact on the quality of life of the sufferer. The use of pharmacological and non-pharmacological therapies is needed to treat pain. Non-pharmacological therapy that can be applied is a combination of Self Selected Individual Music Therapy and aromatherapy. The purpose of this study was to determine the effect of Self Selected Individual Music Therapy and aromatherapy on cancer patients with pain. The design of this study was a quasi-experimental involving 44 respondents who were selected using a consecutive sampling technique. The results of this study indicate that there is a significant difference after giving Self Selected Individual Music Therapy and aromatherapy to reduce pain with p value <0.0001 (α=0.05) and comfort p value <0.0001 (α=0.05). Based on the results of the study, it can be concluded that the combination of Self Selected Individual Music Therapy and aromatherapy is more effective in reducing pain in cancer patients than standard opioid therapy alone. The results of this research can be used as a recommendation for non-pharmacological pain management interventions in cancer patients by nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rachmatullah
"Dukungan keluarga, sangatlah penting bagi remaja yang menjalani masa hukuman di LPKA. Dimana, semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin rendah tingkat stres pada remaja yang ditahan dan sebaliknya. Selama kondisi pandemi covid 19, pihak LPKA meniadakan layanan kunjungan keluarga. Hal ini berdampak pada terhadap kondisi remaja dalam menjalankan masa hukuman. Sehingga, memunculkan stres selama masa hukuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat stres pada remaja yang melakukan tindak kriminalitas dalam menjalani masa hukuman pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di masa pandemi covid19. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan pendekatan Cross Sectional, dimana seluruh variabel dilakukan pengambilan data dengan carapengukuran secara observasional pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan, dengan cara wawancara langsung menggunakan suatu kuesioner dukungan keluarga dan tingkat stres (DASS 42) Metode pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling (Judgement Sampling). Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubunganvariabel independent dengan variabel dependent. Sedangkan, analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui variabel yang paling berhubungan terhadap dukungan keluarga dan tingkat stres remaja di LPKA dengan p Value 0.0001. Dukungan keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat stres remaja di LPKA p Value 0,0001 dan dukungan keluarga menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat stres remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi LPKA untuk meningkatkan hubungan dukungan keluarga untuk menurunkan tingkat stres pada remaja.

Family support, important assistance for youth serving a term in LPKA. Where, the higher the family support, the lower the stress level in juveniles who are detained and vice versa. During the COVID-19 pandemic, LPKA has canceled family visit services. This has an impact on the condition of teenagers in carrying out their sentence. Thus, causing stress during the sentence. This study aims to determine the relationship between family support and stress levels in adolescents who commit crimes while serving a criminal sentence at the Child Special Guidance Institute (LPKA) during the COVID-19 pandemic. The research design used was quantitative research with correlational descriptive methods and cross-sectional approaches. Sectional, in which all variables were collected by means of observational measurements at one time. This research was conducted by means of direct interviews using a questionnaire family support and stress levels (DASS 42). Sampling method using Non Probability Sampling with Purposive Sampling (Judgement Sampling) technique. Bivariate analysis used the Chi Square test to determine the relationship between the independent variable and the dependent variable. Meanwhile, multiple linear regression analysis was used to determine the variables most related to family support and stress levels of adolescents in LPKA with a p Value of 0.0001. Family support has a significant relationship with adolescent stress levels in LPKA p Value 0.0001 and family support is the most influential factor on adolescent stress levels at the Child Special Guidance Institute (LPKA). The results of this study are expected to be the basis for LPKA to improve family support relationships to reduce stress levels in adolescents"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhia Dewi Sarah
"Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Lingkungan kerja fisik, desain dan organisasi kerja yang tidak memadai seperti kecepatan dan beban kerja yang berlebih merupakan faktor yang menimbulkan gangguan kesehatan akibat kerja termasuk stress kerja. Pada tahun 2005 sebanyak 22% pekerja Eropa mengalami stress berupa sakit punggung bagian bawah, nyeri otot, dan kelelahan.
Penelitian dilakukan pada bulan November 2012 dengan desain studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada bagian pelayanan, operasional dan administrasi PT. X dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 31 orang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stress kerja pada karyawan PT. X.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami stress sedang yaitu 64,5 % dari total responden kemudian diikuti dengan responden yang mengalami stress ringan sebesar 35,5 % dari total responden. Variabel stressor yang berhubungan (memiliki p-value < 0,05) dengan tingkat stress kerja adalah ketidakjelasan tugas dengan nilai OR menunjukkan bahwa proporsi antara ketidakjelasan tugas dengan kejelasan tugas memiliki perbandingan 6 kali untuk mengalami stress ringan di perusahaan. Tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara jam kerja, kerja lembur, beban kerja berlebih, shift kerja, rutinitas pekerjaan, lingkungan fisik, dukungan atasan dan dukungan rekan terhadap tingkat stress kerja PT. X.

Work is part an important role ini human life. Physical work environment, design and inadequate work organization such as speed and excessive workload are factors that cause health problems, including stress caused by work. In 2005 as many as 22 %of European workers experiencing stress in the form of lower back pain, muscle aches and fatigue.
The study was conducted in November 2012 with a cross sectional study design. The population in this study were employees at service, operational and administrative in PT. X with number of sample many as 31 people.
Purpose this study was to determine factors that affect job stress on employee at PT. X.
The result showed that most respondents experienced moderate stress was 64,5% of total respondents, followed by respondents who experienced mild stress by 35,3% of total respondent. Stressor variables related (having p-value < 0,05) with level of work stress is lack of clarity task with OR values indicates ratio lack of clarity task has 6 times to experience mild stress in the company. Not find any significant association between work hours, overtime, excessive workload, work shift, work routine, physical environment, supervisor support and peer support with level of work stress at PT. X.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alnadia Rahmah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran keterlibatan kerja dalam memediasi pengaruh stres kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja saat working from home pada sektor publik di Indonesia selama bekerja dari rumah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) yang diolah dengan bantuan aplikasi SPSS dan LISREL. Sejumlah 234 responden yang lolos
screening telah berpartisipasi dalam penelitan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja memiliki pengaruh negatif pada kepuasan kerja, kepuasan kerja memiliki pengaruh positif pada keterlibatan kerja, keterlibatan kerja memiliki pengaruh positif pada produktivitas kerja, stres kerja memiliki pengaruh negatif terhadap produktivitas kerja, dan
kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja. Selain itu penelitian ini juga membuktikan peran mediasi keterlibatan kerja dalam pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja

The purpose of this study is to find out the role or work engagement in mediating effect of work stress and job satisfaction on work productivity during working from home at public sector. This study is a quantitative study using Structural Equation Model (SEM) method
which processed with support of SPSS and LISREL application. A total of 234 respondents who passed screening had participate in this research. The study result showed that work stress had negative effect on job satisfaction, work satisfaction had positive effect on work
engagement, work engagement had positive effect on work productivity work stress had negative effect on work productivity, and job satisfaction had positive effect on work productivity. Moreover, this study also proved the mediating role of work engagement in the effect of job satisfaction on work productivity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Justitia Intan Miftakhul Jannah
"Nyeri pada pasien kanker serviks berupa nyeri kronik. Beberapa dampak dari nyeri kronik seperti kelemahan, depresi, insomnia, hambatan pada kehidupannya sehari-hari seperti mandi, berpakaian dan makan akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Perawatan paliatif merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala seperti nyeri sehingga diharapkan kualitas hidup pasien dapat meningkat. Imajinasi terbimbing adalah terapi komplementer yang digunakan untuk mengurangi nyeri dengan memanfaatkan narasi atau cerita yang tujuannya untuk mempengaruhi pikiran seseorang agar fokus dalam berimajinasi dan berkhayal. Tujuan dari laporan asuhan keperawatan ini adalah untuk menganalisis manfaat penerapan intervensi imajinasi terbimbing pada pasien kanker serviks yang menjalani operasi laparatomi debulking dan sistoscopi. Intervensi keperawatan yang diberikan berupa intervensi relaksasi nafas dalam dan imajinasi terbimbing. Setelah diberikan terapi imajinasi terbimbing dengan durasi 30 menit selama 4 hari berturut-turut, terjadi penurunan skala nyeri dari nyeri sedang (skala 6-4) menjadi ringan (skala 1-3). Selain itu, pasien juga menunjukan ekspresi yang lebih tenang, meningkatnya toleransi dalam beraktivitas, dan tidak tampak meringis kesakitan. Oleh karena itu, intervensi imajinasi terbimbing dapat digunakan sebagai upaya alternatif nonfarmakologis yang melengkapi intervensi farmakologis analgetik untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker. Kata kunci: imajinasi terbimbing, kanker serviks, nyeri, perawatan paliatif

Pain in cervical cancer patients in the form of chronic pain. Some of the effects of chronic pain such as weakness, depression, insomnia, obstacles in daily life such as bathing, dressing and eating will affect the patient's quality of life. Palliative care is a type of health service that focuses on alleviating symptoms such as pain so that the patient's quality of life is expected to improve. Guided imagination is a complementary therapy that is used to reduce pain by utilizing narratives or stories whose purpose is to influence one's mind to focus on imagining and imagining. The purpose of this nursing care report is to analyze the benefits of implementing guided imagination interventions in cervical cancer patients undergoing debulking laparotomy and cystoscopy. The nursing interventions provided are deep breathing relaxation interventions and guided imagination. After being given guided imagination therapy with a duration of 30 minutes for 4 consecutive days, the pain scale decreased from moderate pain (scale 6-4) to mild (scale 1-3). In addition, the patient also showed a calmer expression, increased tolerance in activities, and did not seem to wince in pain. Therefore, guided imagination intervention can be used as an alternative non- pharmacological effort that complements analgesic pharmacological interventions to reduce pain in cancer patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>