Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspa Anggarasari
" ABSTRAK
Stres akademik merupakan masalah yang sering terjadi pada mahasiswa. Sumber stres akademik salah satunya adalah dengan tidak tinggal bersama orang tua. Stres akademik dapat berpengaruh pada kecerdasan emosi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat stres akademik dengan kecerdasan emosi pada mahasiswa regular Fakultas Ilmu Keperawatan yang tidak tinggal bersama orang tua. Stres akademik diidentifikasikan menggunakan Student-life Stress Inventory dan kecerdasan emosi diukur dengan The Assessing Emotions Scale. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan responden 159 orang. Hasil penelitian ini menemukan sebanyak 63,5 mahasiswa mengalami stres akademik ringan dan 50,9 memiliki kecerdasan emosi baik. Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan antara tingkat stres akademik dengan kecerdasan emosi pada mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua. Hasil penelitian ini dapat membantu pengembangan profesi keperawatan dalam manajemen stres dan emosi pada mahasiswa regular Fakultas Ilmu Keperawatan yang tidak tinggal bersama orang tua.

ABSTRAK
Academic stress is a problem that always happens towards college students. Living independently without their parents is one of the sources of academic stress. Academic stress can influence to individual 39 s emotional intelligence. The aim of this research is to understand relations between academic stress with emotional intelligence in regular students of Faculty Nursing that living independently without their parents. Academic stress is being identified using Student life Stress Inventory while emotional intelligence is measured using The Assessing Emotional Scale. This research design used cross sectional with total respondents 159 individuals. The result of this research stated that about 63,5 of college students suffered light academic stress while 50,9 possess good emotional intelligence. Correlation test showed there are relations between academic stress level with emotional intelligence in college students who lived independently without their parents. This research tries to help the development of the nursing profession in stress and emotional management on regular students of Faculty of Nursing that lived independently without their parents."
2017
S69261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Fianna Indra
"Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan mekanisme koping yang digunakan oleh mahasiswa baru FKM UI Reguler 2011 yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif komparatif. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling, dengan jumlah responden 80 orang.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan mekanisme koping yang digunakan mahasiswa baru yang tinggal bersama orang tua dengan yang tidak tinggal bersama orang tua. Untuk itu, diharapkan orang tua, khususnya orang tua responden yang tidak tinggal bersama orang tuanya, tetap memberikan dukungan kepada mahasiswa ketika mengalami masalah.

This study aims to know the difference of coping mechanisms on first year academic students of FKM UI Regular 2011 who living with parents and does not living with parents. This type of research was quantitative with descriptive comparative design. Sampling was random sampling method, consisted of 80 participants.
Results showed there is no difference of coping mechanisms on first year academic students who living with parents and not living with parents. Therefore, it was still important for the parents, especially the parents of respondent who does not live with their parents to give social support for their children when they have problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43682
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Sintiawati
"Mahasiswa merupakan populasi yang rentan mengalami stres, terutama yang berhubungan dengan bidang akademik. Mahasiswa cenderung lebih memilih menggunakan gaya koping yang bersifat entertainment untuk mengatasi stres akademik, salah satunya adalah penggunaan Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres akademik dan adiksi Instagram pada mahasiswa FIK UI serta untuk mengetahui hubungan keduanya menggunakan angket Academic Stress Scale (ASS) dan Test for Instagram Addiction (TIA). Desain penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling dengan melibatkan 229 siswa. Hasil analisis uji statistik chi-square menunjukkan p = 0,000 dan p value

Students are a population that is vulnerable to stress, especially those related to the academic field. Students tend to prefer to use coping styles that are entertainment in nature to deal with academic stress, one of which is the use of Instagram. This study aims to describe the level of academic stress and Instagram addiction in FIK UI students and to determine the relationship between the two using the Academic Stress Scale (ASS) questionnaire and the Test for Instagram Addiction (TIA). The design of this study was cross sectional, the sampling technique used was proportional stratified random sampling involving 229 students. The results of the chi-square statistical test analysis showed p = 0.000 and p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Purwati
"Tingkat stres pada remaja cenderung tinggi dan dapat berdampak negatif. Penelitian deskriptif komparatif ini dilakukan terhadap 104 mahasiswa keperawatan reguler angkatan 2010 Universitas Indonesia untuk mengetahui perbedaan tingkat stres akademik terhadap subvariabel (usia, jenis kelamin, indeks prestasi, dan jumlah kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan) dengan menggunakan tekhnik simple random sampling dan metode cross secsional. Hasil penelitian dengan CI 95% diperoleh mahasiswa rata-rata berusia 19,38 tahun, didominasi perempuan (95,2%), sebagian besar memiliki nilai indeks prestasi Cum laude (62,5%), tidak pernah mengunjungi pusat pelayanan kesehatan dalam waktu satu bulan terakhir (58,7%), teridentifikasi memiliki tingkat stres akademik sedang (43,3%). Semakin tinggi tingkatan usia maka tingkat stres akademik mengalami penurunan (p=0,030; α=0,05) dan semakin tinggi tingkat stres akademik yang dialami, maka semakin sering mengunjungi pusat pelayanan kesehatan (p=0,006; α=0,05). Tingkat stres akademik terhadap jenis kelamin dan indeks prestasi tidak memiliki perbedaan.

Stress levels among adolescents is higher and give negatif effect. This study is descriptive comparative consists of 104 nursing students reguler 2010 Universitas Indonesia purpose to determine the different levels of academic stress with (age, gender, GPA, number of visit to health centers) used simple random sampling with cross secsional method. Result showed with 95% CI average age of students 19.38 years old, dominated female (95,2%), have cum laude GPA (62,5%), never visited the health center on one month ago (58,7%), and have moderate levels of academic stress (43,3%). There are difference level of academic stress between age and number of visit to health centers. When adolescents become older the levels of academic stress become decrease (p=0,030; α=0,05) and when the levels of academic stress more severe the number of visit to health centers become increase (p=0,006; α=0,05). The levels of academic stress with gender and GPA has no difference."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S1958
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspitasari
"Mahasiswa rentan mengalami stres akademik karena banyaknya tuntutan akademik dan adanya transisi kondisi karena Pandemi COVID-19. Stres akademik yang dialami mahasiswa dapat memengaruhi kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, dan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan. Penelitian dengan metode kuantitatif jenis deskriptif-korelasi dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 234 mahasiswa program sarjana reguler FIK UI yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Instrumen Student-Life Stress Inventory (SLSI) digunakan untuk mengukur tingkat stres akademik dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Hasil analisis univariat yaitu sebanyak 49,1% mahasiswa mengalami stres akademik tingkat berat dan 90,6% mahasiswa memiliki kualitas tidur kurang baik. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Somers’d Gamma menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres akademik dengan kualitas tidur (p value: 0.003). Badan Konseling Mahasiswa tingkat fakultas sampai universitas disarankan untuk melakukan promosi kesehatan sebagai upaya mengatasi stres akademik dan kualitas tidur yang kurang baik pada mahasiswa. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel agar terlihat gambaran kejadian secara keseluruhan dalam suatu populasi.

Students are prone to experiencing academic stress due to the many academic demands and transitional conditions due to the COVID-19 Pandemic. Academic stress that experienced by students can affect physical health, psychological well-being, and sleep quality. This study aims to describe the relationship between academic stress and sleep quality in nursing students. This research used descriptive-correlation quantitative method with a cross-sectional approach involving 234 students of the regular undergraduate program of FIK UI who were selected by simple random sampling technique. The Student-Life Stress Inventory (SLSI) was used to measuring academic stress level and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) was used to measuring sleep quality. The results of univariate analysis were 49,1% of students experienced severe academic stress and 90.6% of students had poor sleep quality. The results of bivariate analysis using the Somers’d Gamma test revealed that there were a significant relationship between academic stress and sleep quality (p value: 0.003). Student Counseling Boards from faculty to university levels are advised to carry out health promotion as an effort to overcome academic stress and poor sleep quality in students. The next researcher can add the number of samples so that the overall picture of events in a population can be seen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah
"Salah satu stresor mahasiswa berkaitan dengan akademik. Respon terhadap stres akademik tersebut dapat berupa psikologis dan fisiologis. Salah satu respon fisiologis stres yaitu gejala gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres akademik dan prevalensi gejala gastrointestinal pada mahasiswa di FIK UI dan untuk mencari tahu hubungan keduanya menggunakan kuesioner Academic Stress Scale ASS dan Gastrointestinal Symptoms Rating Scale GSRS.
Desain penelitian adalah cross sectional, teknik sampel menggunakan propotionate stratified random sampling dengan melibatkan 227 mahasiswa. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat uji chi-square . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat mahasiswa yang tingkat stresnya tinggi yaitu 44,9 dan mahasiswa yang mengalami gejala gastrointestinal berat sejumlah 33,5. Gejala yang banyak dilaporkan yaitu dismotilitas atas diikuti dengan gejala pada usus.
Hasil uji korelasi yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara stres akademik dengan gejala gastrointestinal pada mahasiswa FIK UI p value = 0,018; ? = 0,05 . Hasil uji odd ratio OR yaitu 2,037. Hal tersebut berarti mahasiswa dengan stres akademik tingkat tinggi lebih berpeluang mengalami gejala gastrointestinal 2,037 kali dibandingkan dengan mahasiswa yang memilik tingkat stres rendah. Untuk mengurangi tingkat stres akademik seperti ujian, perlu dikembangkan kegiatan diskusi diluar waktu kuliah untuk meningkatkan persiapan.

One of the student stressors is related to academics. The response to academic stress can be psychological and physiological. One of the stressful physiological responses is gastrointestinal symptoms. This studi Aim to identify the level of academic stress and prevalence of gastrointestinal symptoms in students at FIK UI and to find out the relationship using the Academic Stress Scale ASS and Gastrointestinal Symptoms Rating Scale GSRS questionnaire.
A cross sectional study design was used, the sample technique using propotionate stratified random sampling involving 227 students. Data analysis used univariate and bivariate analysis chi square test . The results showed that there are students with high stress level that is 44.9 and students who experience symptoms of gastrointestinal weight of 33.5 . Most of the nursing student complained of upper dysmotility and bowel symptoms.
Correlation test result that there is a significant correlation between academic stress with gastrointestinal symptoms in FIK UI student p value 0,018 0,05 . Result of odd ratio test OR that is 2,037. This means that students with high level academic stress are more likely to complain of gastrointestinal symptoms 2,037 times compared to nursing students with lowest academic stress level. To reduce the level of academic stress such as exams, it is necessary to develop discussion activities outside of college time to improve preparation for exams.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiba Jamal
"Tuntutan akademik yang tinggi dan kesulitan integrasi pembelajaran teori dengan praktik membuat mahasiswa keperawatan rentan mengalami stress akademik. Stress akademik mengganggu kondisi fisik, emosi, perilaku, dan kognitif, seperti menurunnya kinerja akademik, depresi, dan keinginan menyakiti diri. Mahasiswa membutuhkan dukungan sosial melalui hubungan pertemanan yang berkualitas sebagai sumber daya koping dalam penanggulan stress yang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas pertemanan dengan tingkat stress akademik pada mahasiswa keperawatan. Penelitian dengan pendekatan cross-sectional pada 242 mahasiswa keperawatan Universitas Indonesia ini menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan MFQ dan SLSI dengan uji korelasi Pearson. Penelitian ini telah lolos uji etik fakultas dengan nomor registrasi SK-16/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2021. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kualitas pertemanan dengan stress akademik mahasiswa keperawatan reguler Universitas Indonesia (p value= 0,702 r= 0,025). Kesimpulan penelitian ini adalah ketidakefektifan kualitas pertemanan sebagai pemberi keamanan emosional dalam penanggulangan stress akademik disebabkan karena penurunan interaksi dan media komunikasi online yang berpotensi pada ketidakpuasan dan kesepian dalam pertemanan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meninjau faktor kepuasan dalam pertemanan terhadap stress akademik pada populasi lainnya.

High academic pressure and challenges in integrating theoretical and practical learning lead nursing students vulnerable to academic-related stress. Academic stress interferes with physical, emotional, behavioral, and cognitive conditions, such as decreased academic performance, depression, and self-harm. Nursing students require good quality friendships as a coping resource to have effective stress management. The study’s purpose determined the correlation between friendship quality and academic stress levels in nursing student at Universitas Indonesia. The cross- sectional study of 242 participants used simple random sampling techniques using MFQ and SLSI as data collectors with Pearson correlation test. This study has passed the faculty ethics test with registration number SK-16/UN2.F12.D1.2.1/ETIK 2021. The results showed no significant corellation between the quality of friendship and academic stress of undergraduate nursing students of Universitas Indonesia (p value= 0,702 r= 0,025). This study concludes that the ineffectiveness of the quality of friendship as a provider of emotional security in dealing with academic stress is due to a decrease in online interactions and communication media which have the potential to cause dissatisfaction and loneliness in friendships. Further research could find the satisfaction factor in friendships to academic stress in other populations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailul Dina Afera
"Stres akademik merupakan stres yang banyak terjadi dikalangan mahasiswa. Trait kepribadian neuroticism merupakan salah satu penyebab stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara trait kepribadian neuroticism dengan tingkat stres akademik pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Penelitian menggunakan metode deskriptif-korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 91 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dari tahun pertama hingga tahun akhir menjadi sampel penelitian ini dengan teknik simple random sampling. Kuesioner penelitian menggunakan SLSI (Student-life Stress Inventory) dan NEO FFI (Neo Five Factor Inventory). Hasil penelitian didapatkan 44% mahasiswa mengalami stres akademik berat dan 44% mahasiswa memiliki nilai trait kepribadian neuroticism tinggi.
Hasil analisis hubungan didapatkan ada hubungan signifikan antara trait kepribadian neuroticism dengan tingkat stres akademik (p=0.00; α=0.05). Menghindarkan diri dari emosi negatif serta manajemen stres yang baik sangat perlu dilakukan oleh mahasiswa agar terhindar dari nilai trait kepribadian neuroticism yang tinggi serta stres akademik berat.

This study focused on the trait personality neuroticism dan academic stress among nursing students at Faculty of Nursing Universitas Indonesia. This study aimed to identify the correlation between trait personality neuroticism and academic stress.
Correlatives cross-sectional method is chosen as a design of research methodology involving 91 nursing students. SLSI (Student-life Stress Inventory) and NEO FFI (NEO Five Factor Inventory) used as research instrument.
The result shows 44% of students experienced severe of academic stress and 44% of students have high trait personality neuroticism and there is significant correlation between trait personality neuroticism and academis stress (p value 0.00; α 0.05). Keep the negative emotions away and have a good stress management are needed by students in order to avoid the high score of the personality trait neuroticism and severe academic stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Luthfia
"Prokrastinasi akademik merupakan fenomena yang berkembang secara luas di dalam dunia akademik. Beberapa penelitian menunjukkan prokrastinasi akademik memiliki hubungan yang positif dengan kecemasan, depresi, tingkat stres yang tinggi dan kesehatan yang lebih buruk. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara prokrastinasi akademik dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan.
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan sampel mahasiswa tingkat akhir reguler dan ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia sebanyak 143. Penelitian ini menggunakan dua buah instrument kuesioner yaitu Academic Procrastination Scale (APS) dan Student Nurse Stress Index (SNSI). Hasil penelitian dengan CI 95% didapatkan hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan tingkat stres (p=0,007).
Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa berada pada tingkat prokrastinasi akademik sedang (68,5%) dan tingkat stres rendah (63,6%). Hal tersebut menunjukkan mahasiswa dengan tingkat prokrastinasi akademik tinggi berpeluang untuk mengalami tingkat stres yang lebih tinggi. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah menggunakan teknik pengambilan data total sampling agar gambaran prokrastinasi akademik secara keseluruhan pada populasi mahasiswa dapat terlihat.

Academic procrastination was a widely developed phenomenon in academic environment. Some research shows that academic procrastination has a positive correlation with anxiety, depression, high level of stress, and poor health status. The purpose of this study was to determine the correlation between academic procrastination and stress level in nursing student.
The research design used descriptive correlative study with 143 samples of final year undergraduate nursing student in Faculty of Nursing, University of Indonesia. This study used two questionnaires instrument, Academic Procrastination Scale (APS) and Student Nurse Stress Index (SNSI).
The result showed that with 95% CI there is a significant correlation between academic procrastination and stress level (p=0,007). Result showed that student in a moderate level of academic procrastination (68,5%) and low level of stress (63,6%). Student with high level of academic procrastination was potential to experience more high levels of stress. Suggestion for future research is to use total sampling techniques in data collection, so the overall picture of academic procrastination in student population can be seen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Wuriana
" ABSTRAK
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan emosi, meregulasi emosi serta menggunakan informasi mengenai emosi dalam berpikir dan bertingkah laku. Orang tua selalu mendapatkan tantangan dalam membesarkan anak yang sering mengakibatkan stress pada pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara religiusitas Islam dan stress pengasuhan dengan kecerdasan emosi pada orang tua. Partisipan penelitian ini adalah 90 orangtua Jabodetabek. Peneliti menggunakan R-MRPI, PSI-SF , dan adaptasi TEIQue-SF untuk mengukur Religiusitas Islam, Stress Pengasuhan dan Kecerdasan Emosi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara religiusitas Islam dan kecerdasan emosi dengan r= .469, LoS 0.01 serta hubungan negatif signifikan antara stress pengasuhan dan kecerdasan emosi dengan r = -.529, LoS 0.01. Hubungan antara religiusitas Islam dan stress pengasuhan dengan kecerdasan emosi menunjukkan korelasi r= .614 Hasil menunjukkan bahwa nilai Religiusitas Islam orang tua yang tinggi berhubungan dengan tinggi pula kecerdasan emosi yang dimiliki sehingga mengurangi stress pengasuhan.
ABSTRACT Emotional intelligence is the ability to understand and express emotions, regulate emotions and use emotional information in thinking and behaving. The challenges of raising a child often lead to stress in parenting. This study aims to determine whether there is a relationship between Islamic Religiosity and Parenting Stress with Emotional Intelligence. Participants of this study were 90 parents from Jabodetabek. Researcher used R MRPI, PSI SF, and SF TEIQue adaptation to measure Religiosity of Islam, Parenting Stress and Emotional Intelligence. The calculations showed that there is a significant positive relationship between Islamic religiosity and emotional intelligence with r .469,LoS 0 01 and significant negative relationship between parenting stress and emotional intelligence with r .529, LoS 0 01. The correlation between Islamic Religiosity and parenting stress with emotional intelligence is r .614.This result showed that higher Islamic religiosity will followed with higher emotional intelligence too in parents, that can be lowering the level of parenting stress. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>