Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Avin Mutia Kamala
"Asuransi Kesehatan merupakan jawaban dari sifat yang tidak pasti dari kejadian sakit dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan, dimana sakit yang merupakan suatu resiko yang ditransfer pada pihak lain yaitu asuransi. Undang-undang SJSN No 40 tahun 2004 dan UU No 24 tahun 2011 tentang BPJS mengamanatkan semua komunitas kesehatan untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus dapat menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sampai ke daerah terpencil dan penduduk miskin.1 Januari 2014 Jaminan Sosial Kesehatan mulai dilaksanakan di Indonesia dan menggunakan model tarif INA CBGs untuk pembayaran klaim nya.
Penelitian ini dilakukan untuk Gambaran Manajemen Klaim Rawat Inap Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Klaim dilakukan agar pihak ketiga dapat membayarkan seluruh pelayanan kesehatan yang telah diberikan rumah sakit kepada peserta BPJS. Hasil penelitian ini menunjukkan pengelolaan klaim yang cukup baik. Perlu dilakukan evaluasi terhadap penulisan rekam medik agar mengurangi selisih klaim agar dapat meminimalisir resiko tersebut.

Health insurance is the answer to the uncertainty of illness occurrence and the need for health care, where pain is a risk that is transferred to the third party, which is the insurance. The Laws of SJSN No. 40 of 2004 and The Laws No. 24 of 2011 about BPJS mandatethat all health communities should be able to provide the good quality health care, equitable and affordable to all societies. In addition, the government also must be able to ensure the availability of health services to remote areas and the poor. January 1st, 2014,Health Social Insurance began to be implemented in Indonesia and used models INA CBGs for the payment of the claim.
This study was conducted to determine the overview of hospitalization claim management of The Healthcare and Social Security Agency (BPJS Kesehatan) at Pasar Rebo Hospital in 2014. This study used a qualitative method bymeans of in-depth interviews, observations and documents? analysis. The claim is done so that the third parties may pay the entire hospital's health cares that have been given to the participants of BPJS. These results indicate a fairly good claim management. It is Necessary to evaluate the writing of medical records in order to reduce the difference in the claims to minimize the risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Indriatna
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang pengelolaan klaim rawat inap jaminan KJS di RSUD Pasar Rebo tahun 2013. Program KJS sendiri sudah berjalan sekitar bulan November 2012 dan baru menggunakan model tarif INA CBGs pada bulan April 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.
Klaim dilakukan agar pihak ketiga dapat membayarkan seluruh pelayanan kesehatan yang telah diberikan rumah sakit kepada peserta KJS. Hasil penelitian ini menunjukkan pengelolaan klaim yang cukup baik. Perlu dilakukan evaluasi terhadap penulisan rekam medik agar mengurangi selisih klaim dan pihak manajemen perlu menerapkan clinical pathway agar dapat meminimalisir resiko tersebut.

This study was conducted to describe about the claim management of inpatient for KJS insurance at General Hospital Pasar Rebo in year 2013. The KJS program itself has been implemented since November 2012 and has just been using the Tariff Model of INA CBGs in April 2013. This study uses qualitative research with in-depth interviews, observation and document review.
The General Hospital managed the in-patient claim to the third parties so they can reimburse back for any hospital services they did for the KJS insurance participants. The result of this study shows the well-managed claim management. But it is still necessary to evaluate the medical records data entries to eliminate claim difference and the hospital management needs to apply some clinical pathways for the same purpose.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annarizky Putri
"Skripsi ini membahas mengenai keefektivitasan pelayanan kesehatan rawat inap untuk pasien pengguna ASKES - JAMKESMAS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pelayanan kesehatan rawat inap di RSUD Pasar Rebo sudah berjalan dengan efektif sesuai dengan tujuan - tujuan yang hendak dicapai program JAMKESMAS. Meskipun demikian, masih diperlukan perbaikan pada beberapa aspek terkait seperti aspek kehadiran dokter spesialis, kunjungan dokter penanggung jawab, kenyamanan pasien, kestrategisan lokasi rumah sakit dengan tempat tinggal pasien,pembebanan biaya, serta proses administrasi rawat inap agar dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan rawat inap.

This undergraduate thesis is studying about the effectiveness of inpatient health services for patients on health insurance - JAMKESMAS at Pasar Rebo Regional General Hospital, Jakarta. This research is a quantitative research with descriptive design. The result of this research declared that the inpatient health services at Pasar Rebo Hospital is already operating effectively in accordance with the goals that JAMKESMAS programs should be achieved. Even so, it still need an improvements on some aspects such as the presence of specialist doctors, doctors visiting schedule, patient comfort, strategic hospital location from patient‟s house, loading costs, and administrative inpatient process in order to continuously improve the inpatient health services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Mayanda
"Rumah sakit sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan mum yang baik dan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Untuk dapat memenuhi usaha di atas rumah sakit harus berkembang dan memenuhi kemajuan teknologi kedokteran yang ada.
Mengingat bahwa bidang usaha perumahsakitan yang kompleks, dinamis, padat teknologi, padat modal dan padat karya, multidisiplin serta dipengaruhi oleh lingkungan yang selalu berubah, maka manajemennya juga sangat kompleks. Salah satu komponen manajemennya adalah manajemen keuangan rumah sakit, yang apabila dikelola dengan baik akan menunjang dalam pengembangan rumah sakit, dimana sasaran pokoknya adalah peningkatan pendapatan fungsional rumah sakit agar biaya operasional dan investasi dapat ditutupi (Cost recovery).
Dalam manajemen keuangan rumah sakit yang perlu mendapat perhatian khusus adalah pengelolaan piutang pasien (Patient account receivable). Dengan pengelolaan piutang yang baik diharapkan terjadi pembayaran yang penuh terhadap semua pelayanan yang diberikan rumah sakit. Pos piutang dalam neraca biasanya merupakan bagian yang terpenting dari aktiva lancar dan oleh karenanya perlu mendapat perhatian yang cukup serius agar perkiraan piutang ini dapat dikelola dengan cara yang seefisien mungkin. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pasar Rebo dari bulan Mei sampai dengan Juni 2002, bertujuan untuk mendapatkan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektifitas manajemen sistem piutang di RSUD Pasar Rebo. Rancangan penelitian yang digunakan adalah research operasional untuk menganalisis sitem penagihan piutang yang mempengaruhi keberhasilan penagihan piutang. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara mendalam.
Dari data keuangan RSUD Pasar Rebo didapat bahwa piutang pasien rawat inap terjadi setiap tahunnya sebesat 0,6 % dari total pendapatan. Piutang ini berasal dari pasien yang bayar sendiri. Pasien jaminan perusahaan dan ASKES tidak mempunyai piutang. Tetapi bila dibandingkan dengan pendapatan rawat inap piutang tersebut telah mencapai 2,5 % pada tahun 2001. Dari piutang ini yang dapat ditagih hanya sebesar 5-10 %, sisanya menjadi piutang yang tak tertagih yang secara terus menerus akan membebani keuangan rumah sakit. Dan juga mengingat perkembangan RSUD Pasar Rebo ke depan yang akan menjadi BUMD, maka perlu dilihat kembali bagaimana sistem manajemen piutang yang berlaku di rumah sakit Pasar Rebo.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1.Piutang yang terjadi dibandingkan dengan biaya operasional rumah sakit sebesar 0,68 % pada tahun 2000 dan 0,64 % pada tahun 2001.
2.Sistem deposit hanya untuk pasien jaminan perusahaan
3.Sistem pemulangan pasien telah melewati prosedur medis dan administrasi
4.Tidak tegasnya petugas dalam menarik uang muka perawatan.
5.Tidak adanya bagian pra penerimaan dan penerimaan yang khusus menangani pasien rawat inap. Kegiatan ini dipegang oleh bagian informasi (front office).
6.Tidak ditemukannya beberapa standard operating proceduer dari masing-masing tahapan piutang.
7.Pemberitahuan jumlah tagihan pasien telah dilakukan secara periodik setiap 3 hari.
8.Banyaknya tugas rangkap pada petugas yang bersifat pelayanan maupun penerimaan piutang.
9.Kurangnya usaha rumah sakit untuk menagih piutang yang ada pada pasien.
10.Penutupan piutang pasien berdasarkan peraturan Pemerintah Provinsi DKI.
Saran yang diberikan adalah:
1.Perlunya sosialisasi uang muka pada masyarakat
2.Perlunya ketegasan petugas dalam menarik uang muka
3.Melengkapi/membuat semua SOP pada setiap pelaksanaan tahapan piutang sebagai landasan petugas bekerja.
4.Mengoptimalkan fungsi penerimaan pasien
5.Pengadaan tim verifikator alamat.
6.Memisahkan fungsi pelayanan dan penerimaan keuangan
7.Perlunya mekanisme kontrol antara pemberi jasa dan penerima keuangan.
8.Pengadaan kasir 24 jam
9.Peningkatan keaktifan rumah sakit dalam menagih piutang.
10.Membentuk tim khusus untuk menagih piutang dan pemberian reward pada petugas yang berhasil menagih piutang.

Analysis of Accounts Payable Management System of Pasar Rebo District Hospital's In-Patient Department in the Year 2001Hospital is one of health services that are required to provide good quality of services within affordable price for the society. A hospital is an enterprise with characteristics of dynamic, technological based, large capital investment and requires a considerable amount of personnel, and multidiscipline. In addition, the enterprise is also highly interactive with its environment, which in result requires a highly complex management. Financial management is an essential component of hospital management and if it is properly managed will significantly contribute to the development of the hospital, with the specific focus on the effort to increase the functional income of the hospital. This increase will in turn recovers the operational and investment cost (cost recovery).
In the hospital financial management, the attention should be given to patient account receivable with specific target to fulfill all charged cost of health care services received by the patient. Account receivable is the most important factor in the balance sheet; therefore it should be granted the most attention of all in terms of the efficiency of projected.
This qualitative study used direct observation and in-depth interview on the success rate of the collection of account-receivable, in Pasar Reba Hospital during May - June 2002, with the design of the study is operational research in account collection's system analysis.
From RSUD Pasar Rebo's financial data, it recorded that account receivable frin in-patient patients is 0.6 % from total income or if calculated from the total in-patient income is 2.5 % in the year 2001. This account receivable are source from out of pocket patient, and then is no problem from in patient from coorporate company and ASKES, because all of the service give by hospital will pay after that. From this percentage, the success ratio of collection is around 5-10%, and the rest would become un-collected account receivable. With the intention on becoming State Enterprise, these issues should get more attention.
From the research's results:
1. Account receivable is compare with operational budget is more than 0,68 % at 2000 and 0,64 % at 2001.
2. Deposit system for corporate company patients
3. Discharge system patients has done medical and administrative procedure
4. Weak firmness of employee to receive down-payment for in-patient services
5. There no standard operating procedure (SOP) in each steps of account collection and no pre admission and admission department
6. Joint appointment in service area and financial area
7. Regularly informs account receivable patient
8. Little effort was conducted by the hospital to collect the account receivable.
As suggestion are:
1. There is a need to socialize down payment to all hospital customers and community.
2. Develop necessary SOP at each step of collection.
3. Optimalization admission department function.
4. Separate service functions and payment receiving to simplify control.
5. Develop a verificator patients address
6. Establish 24 hours cashier
7. Improve the hospital?s effort to collect account receivables.
8. Make a special team for collect account receivable and give reward to the team by hospital if they successfully collate the account receivable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Mahatmi
"Meningkatnya jumlah rumah sakit swasta menyebabkan persaingan antar rumah sakit semakin tinggi sehingga sering terjadi pembajakan tenaga yang profesional. Salah satu upaya rumah sakit dalam hal persaingan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar produktifitas dapat meningkat pula. Salah satu yang mempengaruhi produktifitas adalah kepuasan kerja. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan kerja tenaga perawat di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara kros seksional. Sampel penelitian adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap yang berjumlah 101 orang, dan cara pengambilan data primer dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang dilakukan dengan wawancara.
Hasil penelitian menunjukan lebih dari separuh jumlah perawat merasa puas lebih dari seperempatnya tidak merasa puas. Hal ini terlihat dari masih rendahnya kepuasan pada faktor motivasi, antara lain masih dirasakan kurangnya penghargaan yang diberikan atasan atas prestasi kerja, serta dirasakan masih kurang kesempatan perawat untuk mengembangkan karir.
Saran dari penelitian ini, perlu dilakukan intervensi terutama pada faktor motivasi agar dapat meningkatkan rasa puas karyawan, serta beberapa faktor penunjang untuk mengurangi rasa ketidakpuasan yang terjadi.

The increase of private hospitals causes an increasing competition among hospitals, so that it often causes piracy of professional experts. One of the means of hospitals in accordance of the competition is to increase the health serving in community by increasing the quality of working personals to also increase productivity. One of the causes that influence the productivity is satisfaction in working. In general this research is to get an image of nurse satisfaction in working in the Pasar Rebo Hospital.
This research is an analytic descriptive research taking cross sectional data. The sample is the whole population of nurses working in the hospital to the amount of 101 persons and the way of taking the primary data is filling a questioner by interviewing.
The result of the research shows that more than 50% of the amount of nurses are satisfied, and more the 25% are not satisfied. This is shown by the still low satisfaction in the motivation fact, among others : the feeling of not enough being appreciated by bosses for the working performance, and the feeling that the nurses have not enough chances to develop their career.
Proposal of the research is there should be an intervention mainly in the motivation fact , so that satisfactory feeling of the personal could be increased, an some other supporting factors to decrease the unsatisfactory feeling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Hasri Herdianti
"Pelatihan merupakan unsur penting untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Untuk mencapai pelatihan yang tepat guna, perlu dilakukan evaluasi guna melihat apakah pelatihan yang diberikan sudah mencapai sasaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelatihan perilaku caring yang dilaksanakan RSUD Pasar Rebo tahun 2011 terhadap perawat di unit rawat inap.
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Kuesioner evaluasi diberikan pada 12 responden perawat unit rawat inap yang ikut pelatihan perilaku caring dan 83 responden pasien di ruang perawatan untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat di tempat kerjanya.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa sebagian peserta pelatihan dari unit rawat inap memberikan penilaian baik untuk evaluasi reaksi kecuali pada aspek fasilitas. Pengetahuan peserta meningkat pada evaluasi belajar. Namun pada evaluasi perilaku, sebagian peserta menunjukkan hasil kurang caring, begitu pula persepsi dari pasien.

Training is an essential element to improve the competence of employees in performing their works. In order to achieve appropriate training, it should be evaluated to see whether the training has reached the target. Therefore, this study aims to evaluate the outcome of caring behaviour training that conducted by Pasar Rebo general hospital in 2011 against inpatient units nurses.
It's quantitative research. Evaluation questionnaires given to 12 respondents of inpatient unit nurses who take the training and 83 respondents of inpatient unit patients to know the implementation of nurses caring behaviour in the workplace.
Based on researches, result show that some trainees give a good assessment for the evaluation of the reaction except in facitiies aspect. Participants's knowledge was increased on the learning evaluation. But in the behavioural evaluation, half of perticipants showed less caring as well as perception of patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Bagus Anggaraditya
"Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali adalah satu-satunya rumah sakit di Provinsi Bali yang memberikan pelayanan kesehatan jiwa. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali adalah rumah sakit milik pemerintah Provinsi Bali yang terletak di Kabupaten Bangli. Rumah sakit ini melayani pasien dengan kategori pasien umum, pasien Askes PNS, BPJS Kesehatan, Pasien Jamsostek, Pasien JKBM. Prosedur pengajuan klaim BPJS di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali mengalami masalah tidak lengkapnya berkas klaim pasien rawat inap sehingga hal ini merupakan masalah yang berpengaruh terhadap pendapatan rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian berbagai faktor permasalahan dalam kelemahan sistem klaim BPJS Kesehatan terhadap pasien rawat inap yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan metode campuran yakni kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif akan melakukan telaah berkas secara retrosepktif untuk menilai ketiga aspek yang berperan dalam penolakan berkas klaim yaitu kelengkapan berkas, ketepatan resume medis, dan kelengkapan resume medis. Analisis data dilakukan melalui estimasi rasio odds. Data kualitatif didapat melalui deep interview terhadap narasumber yang relevan terkait dengan pengajuan berkas klaim BPJS.
Penelitian ini menemukan berkas klaim tidak lengkap memiliki risiko 25 kali untuk mengalami klaim pending, resume medis yang tidak lengkap memiliki risiko 36 kali lebih besar untuk mengalami klaim pending, dan resume medis yang tidak tepat memiliki risiko 19 kali untuk mengalami klaim pending. Melalui analisis kualitatif didapatkan adanya bukti pendukung bahwa kelengkapan berkas merupakan hal yang sering terlewatkan dalam proses pengecekan sehingga menyebabkan penyerahan berkas klaim yang tidak lengkap dan berujung pada penolakan klaim dan membutuhkan revisi. Kelengkapan berkas klaim, ketepatan resume medis, kelengkapan resume medis sangat menentukan keberhasilan suatu klaim BPJS Kesehatan.

Mental Hospital of Bali Province is the only hospital in Bali Province that provides mental health services. Mental Hospital of Bali Province is a hospital owned by the government of Bali Province located in Bangli district. This hospital caters to patients with categories of general patients, Askes, BPJS Health, Patients Jamsostek, Patients JKBM. BPJS claims filing procedure at Bali Province Mental Hospital has problems with incomplete claims file of inpatient so that this is a problem affecting hospital income.
This study aims to assess various problem faktors in BPJS Health claims system weaknesses to inpatients undergoing treatment at Mental Hospital of Bali Province. This study used a mixed method that is quantitative and qualitative model. Quantitative data will retrospectively review the three aspects that play a role in the denial of claims files, the completeness of the files, the precision of medical resumes, and the completeness of medical resumes. Data analysis was done through estimation of odds ratio. Qualitative data is obtained through deep interviews with relevant sources related to the filing of BPJS claims file.
The study found that incomplete files had a 25 times fold risk for pending claims, an incomplete medical resume has 36 times greater risk for pending claims, and inappropriate medical resumes 19 times the risk for pending claims. Through qualitative analysis, there is evidence to support that the completeness of the file is often overlooked in the checking process, causing the submission of incomplete claims file and resulting in the rejection of claims and requiring revisions. Completeness of the claim file, the accuracy of medical resume, the completeness of medical resume are the three most decisive faktors to the success of a BPJS Health claim.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Mardiani Suherman
"Skripsi ini membahas tentang gambaran beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Tahun 2013. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui wawancara tidak terstruktur dan observasi setiap kegiatan yang dilakukan perawat dengan menggunakan teknik work sampling. Work sampling merupakan salah satu teknik pengukuran beban kerja personel pada suatu unit, bidang atau jenis tenaga tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo belum tinggi karena persentase total waktu kegiatan produktif pegawai hanya 75,12% atau belum melebihi nilai standar optimum yang ada yaitu sebesar 80%. Berdasarkan penelitian ini maka disarankan kepada pihak Manajemen SDM untuk melakukan analisis perencanaan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja demi terselenggaranya asuhan keperawatan yang baik, dan sebaiknya penelitian dilakukan minimal satu tahun sekali guna mendapatkan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang rasional serta dapat memantau sejauh mana kegiatan produktif kerja perawat di ruang rawat inap.

This thesis discusses about the workload of nurses in the Inpatient Room Cempaka at Pasar Rebo Hospital on 2013. This research is a descriptive research. The methods which used to collect data are unstructure interviews and observation of each activity that carried out by nurses with using work sampling technique. Work samping is one of the work load measurement techniques of personnel on a unit, sector, or certain types of labour. The results show that the workload of nurses in the Inpatient Room Cempaka at Pasar Rebo Hospital has not been high, because the percentage of total productive activity time nurses is 75,12% or not exceeding the optimum standard value that is 80%. The advice for HRD Management is conduct analysis of nursing manpower needs planning based on workload for the sake of this good nursing care, and preferably research carried out at least once a year in order to get the number of nursing manpower needs are rational and can monitor the extent to which the activities of the productive work of nurses in inpatient care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S54352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Indra Wardhani
"Sehubungan dengan dibukanya pasar bebas khususnya dari segi pelayanan rumah sakit dan akan dikembangkannya Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo sebagai Rumah Sakit Pemerintah Tipe C menjadi Tipe B maka Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo harus dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lain. Selain itu dalam satu tahun mendatang Rumah Sakit Pasar Rebo akan menjalankan program Akreditasi Rumah Sakit maka banyak hal yang harus dipersiapkan salah satu penilaiannya adalah kegiatan pelayanan keperawatan. Proses keperawatan yang merupakan proses berpikir para perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan merupakan salah satu aspek penting yang dinilai tersebut.
Tujuan Penelitian: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan proses keperawatan di ruang rawat map Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo.
Metodologi Penelitian: Penelitian dilakukan terhadap seluruh populasi dari 3 ruang rawat inap, yaitu Ruang Cempaka, Ruang Dahlia dan Ruang Delima dan hanya pada shift pagi. Ketiga ruangan ini dianggap dapat mewaklili ruangan lainnya, kecuali ruang perawatan anak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptff analitik dan dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Jenis data baik variabel bebas maupun terikat adalah data primer. Variabel bebas digunakan kuesioner yang mencakup data pribadi perawat serta beberapa pertanyaan tentang pendapatnya mengenai karakteristik situasi pekerjaan sedangkan variabel terikat digunakan formulir pengamatan dari kegiatan proses keperawatan. Formulir berpedoman pada suatu standar penilaian yang disusun oleh American Nursing Association dan National League for Nursing_ Selanjutnya analisa dengan analisa univariat dan bivariat. Analisa Bivariat dengan analisa tabel silang dengan bantuan komputer yaitu program SPSS.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat telah melaksanakan proses keperawatan yang baik. Meskipun demikian masih banyak hal yang perlu diperhatikan karena bila dikaji satu-persatu kegiatan yang diamati maka sebagian besar kegiatan proses keperawatan belum dilaksanakan dengan optimal (lebih dari 50% perawat tidak mengerjakan kegiatan yang dimaksud) khususnya kegiatan dokumentasi proses keperawatan yang merupakan hal penting dalam penilaian Akreditasi Rumah Sakit.
Kesimpulan: Pelaksanaan Proses Keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Pasar Rebo belum optimal. Hal ini dapat disebabkan karena mayoritas perawat adalah pendidikan SPK, sistem penugasan tim yang sekarang dilaksanakan belum dipahami dengan baik dan juga karena belum adanya uraian tugas khususnya bagi tenaga peiaksana, ketua tim dan kepala ruangan tentang Proses Keperawatan.
Saran: Saran penelitian ini berupa jangka pendek dan jangka panjang:
Jangka pendek dengan memberikan kursus penyegaran proses keperawatan, membuat uraian tugas dari semua jajaran manajemen keperawatan mengenai Proses Keperawatan sekaligus menyempumakan sistem penugasan tim serta memperbaiki kegiatan dokumentasi proses keperawatan; khusus bagi kegiatan pengkajian dapat memakai lembar "Pedoman Pengkajian Perawatan Dewasa? yang dikeluarkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta 1990 dan bagi kegiatan Diagnosa Keperawatan digunakan lembar Diagnosa Keperawatan yang telah disetujui Nanda tahun 1990.
Jangka Panjang, yaitu dengan disusunnya Standar Prosedur Pelaksanaan Proses Keperawatan yang sesuai dengan kondisi Rumah Sakit Pasar Rebo sekarang ini dan menyempumakan sistem penugasan menjadi sistem penugasan primer.

Entering the free market era in the hospital services industry, coupled with the development of Pasar Rebo Hospital from Government Hospital C type to become B type, has forced Pasar Rebo Hospital to improve the quality of services to become the "model? for another similar hospitals. On top of that, in the next year or so, Pasar Rebo Hospital would take part on the Hospital Accreditation program by the government. Among other aspects which are critical for the accreditation process, is the valuation of nursing service activity. Therefore the preparation of the nursing service activity became one of the focuses among other programs which the hospital will prepare for the event. Nursing process is the frame work of nurses on how they deliver the nursing care is one of the most important aspects in that valuation.
Objective: The objective of the research is to identify the factors related to nursing process which are done at the in-patient unit, Pasar Rebo Hospital.
Research Methodology: Research was done on all population from 3 (three) in-patient units, those were: Cempaka, Dahlia, and Delima rooms, during morning shift. These 3 (three) rooms should represent other similar rooms, except: children in-patient rooms.
This is descriptive - analytical research which using crosses sectional approach. Data for independent and dependent variables is a primary data. Independent variables using questionnaire to capture the nurse's demography, experience level, and their opinions to work situation characteristic. The dependent variables using checklist forms which were designed by American Nursing Association and National League for Nursing. The analysis was done using univariat and bivariat analysis. The bivariat analysis was done by cross tabulation with the help of SPSS computer software.
Result(s): In general the research result had shown that more than one half of the nurse had done good nursing process. However there are still many aspects which should be noticed, because more than 50% nurses had not done the activity at the detailed activity checklist, especially in the documenting nursing activity which is the important factor for Hospital Accreditation valuation.
Conclusion: Nursing process at Pasar Rebo Hospital was not yet optimal, which were due to education the level of the majority of the nurse (SPK), the "Team Nursing Assignment° system which are currently employed, had not fully understood by the staff, and there are no job description for all staff in charge in Nursing Management especially about Nursing Process.
Suggestion: There are 2 types of suggestion, short and long term:
For short term, to train Nursing Process course, to form job description for all person staff in nursing management about Nursing Process, to improve ?Team Nursing Assignment? and to revise the documenting activity nursing process. For the documenting activity, they can use ?Pedoman Pengkajian Perawatan Dewasa" which was published by Dinas Kesehatan DKI Jakarta in 1990 and for Nursing Diagnose activity use form that had been approved by Nanda in 1990.
For long term, we should design Procedure Standard for Nursing Process which are suitable with Pasar Rebo Hospital condition right now and to revise uTeam Nursing Assignment? to "Primary Nursing Assignment".
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumijatun
"ABSTRAK
Dari hasil residensi ternyata pelaksanaan supervisi kepala ruangan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta belum dilakukan secara optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi tingkat kompetesi supervisi kepala ruangan dalam area personil keperawatan, lingkungan dan peralatan, asuhan keperawatan serta pendidikan dan pengembangan staff.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dan bersifat kross seksional. Pengambilan data primer dilakukan dengan mengadakan wawancara yang mendalam dan data sekunder didapatkan dari pengumpulan dokumen-dokumen terkait. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 orang yang terdiri dari 6 orang kepala ruangan, 12 orang pelaksanan perawatan serta 1 orang ketua komite perawatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uraian tugas kepala ruangan di ruang rawat inap sudah ada, tetapi belum sesuai dengan standar (Departeren Kesehatan Republik Indonesia Gilles, Bittel, Swansburg). Hal ini mungkin disebabkan karakteristik kepala ruangan di ruang rawat inap adalah lulusan SPK dan bidan serta belum pernah mendapatkan pembekalan manajemen keperawatan. Mengenai skore kompetensi supervisi kepala ruangan dalam area personil keperawatan kurang sekali s/d sedang, di area lingkungan dan peralatan sedang s/d baik, area asuhan keperawatan kurang s/d cukup serta di area pendidikan dan pengembangan staf kurang s/d cukup. Dengan demikian dapat isimpulkan bahwa kompetensi supervisi kepala ruangan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta masih perlu ditingkatkan.
Saran penelitian ini adalah perlunya dilakukan penambahan pengetahuan manajemen keperawatan bagi kepala ruangan, melengkapi uraian tugas, kaderisasi kepala ruangan dan memperbaiki komposisi tenaga keperawatan di rumah sakit.
Selanjutnya perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi 1). Kompetensi supervisi kepala ruangan disetiap area dan 2). Kualitas asuhan keperawatan di rumah sakit.
ABSTRACT
The former internship conducted at Pasar Rebo Hospital found that supervision conducted by the Ward Head Nurse can still be improved.
This study aimed to identify the effects of job descriptions and profile of the Ward Head Nurse on the levels of supervision in the area of nursing personnel, environment & facility and nursing care as well as training & developing of staff.
The methodology was cross sectional, using qualitative approach. Data collection was done by indepth interview and secondary data was obtained through analyzing relevant documents.
The study interviewed 25 staff consisted of 6 Ward Head Nurse, 18 nurses and the chief of nursing committee. The study found that job description of Ward Head Nurse is available, yet not according to the Department of Health standards.
The supervisory competency of Ward Head Nurse in the area of nursing personal is ranged : from very low to moderate, in the area of environment & facility : from moderate to good, in the area of nursing care : from low to moderate and the area of staff' development & training from : low to moderate. This concludes that supervisory competency of Ward Head Nurse at the studied hospital needs to be improved.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>