Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88456 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Meizvira
"Studi ini menggunakan program social skills training (SST) untuk meningkatkan keterampilan sosial pada anak perempuan usia 9 tahun dengan perilaku menarik diri (social withdrawal). Melalui program ini, anak dilatih untuk menguasai keterampilan sosial yang diharapkan dikuasai oleh anak 9 tahun. Keterampilan sosial tersebut diukur dengan menggunakan skala perilaku adaptif Vineland (ranah sosialisasi) dan perilaku dalam keterampilan sosial yang didasarkan pada teori Kolb dan Hanley-Maxwell serta teori Elliott dan Busse. Studi ini menggunakan desain before-after atau pre-test post-test dengan partisipan tunggal.
Hasil dari pelaksanaan social skills training menunjukkan adanya peningkatan skor pada skala perilaku adaptif Vineland dan partisipan mampu menguasai perilaku dalam keterampilan sosial yang didasarkan pada teori Kolb dan Hanley-Maxwell serta teori Elliott dan Busse. Hasil ini menunjukkan bahwa social skills training efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial pada anak middle childhood dengan perilaku menarik diri (social withdrawal).

This study uses social skills training program to improve social skills in 9 years old girl with social withdrawal. Through this program, children are trained to master social skills expected to be mastered by 9 years old children. Social skills are measured with Vineland adaptive scale (socialization aspect) and behaviors check list based on Kolb and Hanley-Maxwell and Elliott and Busse. This study uses before-after design or pre-test post test design with single case study.
The result of social skills training program shows improvement in Vineland adaptive scale socialization scores, and participant can master some behavior needed in social skills based on Kolb and Hanley-Maxwell and Elliott and Busse. So we can conclude that social skills trainingsare effective for improving social skills in middle childhood children with social withdrawal.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Mila Yunianti Guritno
"Social withdrawal pada anak merupakan faktor risiko dari gangguan psikologis, seperti kecemasan dan depresi. Anak dengan social withdrawal perlu memelajari cara membina relasi positif dengan orang lain.Tesis ini memiliki desain penelitian single casedan menerapkan bentuk intervensi social skills training (SST) untuk meningkatkan keterampilan sosial yang nantinya dapat berkontribusi terhadap kompetensi sosial anak secara umum. Partisipan penelitian adalah anak perempuan berusia sembilan tahun dengan karakteristik social withdrawal tipe conflicted shyness. Sesi terapi dilakukan sebanyak dua belas kali selama lebih kurang 60 - 90 menit setiap sesinya. Hasil dari terapi ini adalah SST efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial anak. Perubahan terlihat dari dua keterampilan sosial yang sudah baik, yaitu keterampilan melakukan percakapan dan bekerja sama. Selain itu, anak juga sudah baik dalam mengenali emosi orang lain, meminta sesuatu, mengatakan tidak, dan menentukan masalah. Anak juga mengalami penurunan, terutama pada skala withdrawn dan social problems dari alat ukur Child Behavior Checklist (CBCL).

Social withdrawal among children is a risk factor steming from psychological problems such as anxiety and depression. A child that shows social withdrawal must learn to develop positive relationships with others. This thesis uses a single case research design and applies the social skills training (SST) intervention method in order to enhance social skills that will contribute to the general competence of the child. The research participant is an nine-year old girl having social withdrawal of the conflicted shyness type. Therapy is conducted through 12, 60-90 minute sessions. The results of this therapy is an effective SST to increase the child?s social skills. Change can be seen from two improved social skills: conversation and cooperation. Furthermore, the child has shown improvement in recognizing other people?s emotions, requesting something, saying ?no,? and identifying problems. The child also experienced reduced scores, particularly on the withdrawn and social problems scale from the Child Behaviour Checklist (CBCL)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Indah Istiqomah
"Social withdrawal pada masa kanak-kanak merupakan faktor resiko munculnya masalah social emosional di kemudian hari. Anak dengan social withdrawal pada umumnya memiliki keterampilan social yang kurang. Penelitian ini memiliki desain single case dan menerapkan bentuk intervensi social skills training (SST) dengan pendekatan multimodal. Program ini meliputi behavioral social skills training, self-instructional, social problem solving, serta pengurangan masalah penghambat. Partisipan penelitian adalah anak perempuan berusia sembilan tahun. Sesi terapi dilakukan sebanyak sepuluh kali selama lebih kurang 60 - 90 menit setiap sesinya.
Hasil dari terapi ini adalah SST efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial anak. Melalui observasi langsung, terlihat adanya peningkatan frekuensi dan performansi anak dalam menampilkan perilaku sosialnya. Anak dapat menampilkan perilaku menyapa, bertanya, bergabung, mengajak bergabung, dan menyelesaikan masalah dengan baik Berkaitan dengan masalah social withdrawal juga mengalami penurunan. Hal ini terlihat terutama dari penurunan skor pada skala withdrawn dari alat ukur Child Behavior Checklist (CBCL).

It has long been argued that social withdrawal in early childhood is a risk factor for later socio-emotional difficulties. Social withdrawal children usually have social skill deficits. This research uses a single case design and applies the multi-method social skills training (SST) intervention in order to enhance social skills. The components of the program include behavioral social skills training, self-instructional training, social problem solving, and reduction competing/inhibiting problem. Participant of this research is a nine-year old girl with social withdrawal. Therapy is conducted through 10 sessions, 60-90 minutes each session.
This study showed that SST is an effective therapy to increase the child’s social skills. Child has shown improvement in frequency and performance of some target behaviors (greeting, asking for information, joining in, invite to join in, and problem solving). This study also found decreasing of social withdrawal symptoms that can be seen from reducing score withdrawn from the Child Behavior Checklist (CBCL).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winny Suryania
"Social withdrawal pada anak merupakan faktor risiko dari gangguan psikologis yang dapat berkembang dikemudian hari, misalnya kecemasan dan depresi. Anak dengan social withdrawal pada umumnya memiliki keterampilan sosial yang kurang dan perlu mempelajari cara membina hubungan yang baik dengan orang lain. Oleh karena itu, anak diberikan intervensi social skill training (SST), yang nantinya dapat berkontribusi terhadap keterampilan sosial anak secara umum dan menurunkan social withdrawal. Tesis ini memiliki desain single case dan partisipan penelitian adalah anak laki-laki berusia sepuluh tahun dengan social withdrawal. Sesi terapi dilakukan sebanyak sebelas kali selama kurang lebih 60-90 menit setiap sesinya. Tujuan dari intervensi ini untuk melihat efektifitas social skill training dalam menurunkan social withdrawal pada anak usia sekolah. Hasil dari terapi ini adalah SST efektif untuk menurunkan social withdrawal pada anak sekolah, yang terlihat dari penurunan skor pada skala social withdrawal pada Child Behavior Checklist (CBCL).

Social withdrawal in children is a risk factor of psychological disorder that can develop in the future, such as anxiety and depression. Children with social withdrawal generally have less social skills and need to learn how to build good relationships with others. Therefore, the child is given intervention social skills training ( SST ), which can contribute to a child's social skills in general and decrease social withdrawal. This thesis has a single-case design and study participants were boys aged ten years with social withdrawal. Therapy sessions conducted as many as eleven times for about 60-90 minutes each session. The purpose of this intervention to see the effectiveness of social skills training in reducing social withdrawal in children of school age. The results of this therapy is effective for lowering SST social withdrawal at school children, as seen from the decrease in social withdrawal scale scores on the Child Behavior Checklist (CBCL)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T39288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita Patricia Semet
"Perilaku agresif pada anak merupakan faktor resiko terjadinya penolakan dari teman sebaya yang dapat menurunkan motivasi dan prestasi belajar anak di sekolah. Anak dengan perilaku agresif kurang mampu menyelesaikan masalah dengan orang lain secara positif, sehingga hubungan sosialnya pun terganggu. Tesis ini menerapkan social skills training (SST) dengan single-case design untuk meningkatkan keterampilan emosional dan sosial anak. Partisipan penelitian adalah anak perempuan usia 5 tahun 7 bulan dengan perilaku agresif. Terapi diberikan sebanyak delapan sesi yang masing-masing berlangsung kurang lebih 30-40 menit. Sesi terapi dilaksanakan dua hari sekali. Hasilnya adalah SST tidak efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial anak. Setelah diberi SST, perilaku agresif anak masih bertahan dan skornya dalam skala aggressive behavior dari alat ukur Child Behavior Checklist (CBCL) tetap berada dalam rentang yang membutuhkan perhatian klinis.

Child aggressive behavior is a risk factor in peer rejection that can lower child's motivation and academic achievement at school. Children with aggressive behavior are less capable in solving problem positively, hence disturbed relationship with others. This thesis applies social skills training (SST) with single-case design to increase child’s emotional and social skills. Subject is 5 years 7 months old girl with aggressive behavior. Eight sessions of therapy were conducted with 30-40 minutes in each session, held once in every two days. The result was SST ineffective to increase subject’s social skill. Subject’s aggressive behavior persists after SST and her score in aggressive behavior scale from Child Behavior Checklist (CBCL) remains in clinical range."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T39326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelina Melisa Dewi Tetono
"ABSTRAK
Pada masa remaja, hubungan dengan teman sebaya merupakan hal yang penting, salah satunya mempengaruhi pembentukan persepsi diri individu. Keterampilan sosial dibutuhkan agar remaja dapat menjalin hubungan yang baik dengan teman sebaya. Oleh karena itu, remaja dengan defisit keterampilan sosial membutuhkan intervensi. Penelitian ini menggunakan desain pre and post test untuk melihat efektivitas penerapan Social Skills Training untuk meningkatkan keterampilan sosial pada remaja yang mengalami masalah hubungan pertemanan di sekolah. Partisipan penelitian adalah remaja perempuan berusia 14 tahun dengan masalah defisit keterampilan sosial. Sesi terapi dilakukan sebanyak delapan sesi selama 30-60 menit setiap sesinya. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu terdapat peningkatan keterampilan sosial S pada semua target perilaku intervensi. Berdasarkan Child rsquo;s Behavior Checklist, terjadi peningkatan skor pada sub-skala kompetensi sosial. Berdasarkan Social Skills Questionnaire, terjadi peningkatan skor total dan skor pada komponen perilaku sosial, persepsi sosial, regulasi diri, dan pemecahan masalah sosial. Guru dan teman dilibatkan sebagai observer untuk menilai keterampilan sosial partisipan. Peningkatan keterampilan sosial pada komponen perilaku sosial didukung hasil observasi dan wawancara oleh guru, sedangkan peningkatan pada komponen regulasi diri didukung oleh hasil observasi dan wawancara teman partisipan. Berdasarkan Self-Perception for Adolescent, terjadi peningkatan skor pada sub-domain social competence, physical appearance, close friendship, dan global self-esteem.

ABSTRACT
Peer relationship is important for adolescence, especially for the development of their self perception. Adolescent need adequate social skills to have positive peer relationships. Social skills deficits on adolescent needs immediate treatment. This study conducted a pre and post test design in order to testing the effectiveness of increasing social skills on adolescent with peer relationship problems in school. A fourteen year old girl with social skills deficit was selected as participant. A total of eight treatment sessions for 30 60 minutes each were conducted in this study. The result indicated that Social Skills Training could be applied to increasing social skills deficit in adolescent with peer relationship problems. The score of social competence sub scales in Child rsquo s Behavior Checklist were increased. The total score and the score of behavioural social skills, social perception skills, self regulation, and social problem solving components in Social Skills Questionnaire was increased as well. Teacher and friends were participating as observer in this intervention. The increasing score of behavioural social skills component was also conducted by teacher rsquo s observation, whereas the increasing score of self regulation component were conducted by peer rsquo s observation. The score of social competence, physical appearance, close friendship, and global self esteem sub domain in Self Perception Profile for Adolescent were increased as well."
2017
T47364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sambodo Sriadi Pinilih
"ABSTRAK
Hambatan fisik yang dimiliki anak tunarungu dapat berpengaruh pada perkembangan psikologis dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh SST terhadap keterampilan sosialisasi dan social anxiety remaja tunarungu. Penelitian menggunakan desain quasi exsperiment pre-post test with control group. Sampel 76 orang terpilih secara total sampling di SLB-B Karya Bhakti dan SLB-B Dena Upakara Kabupaten Wonosobo. Rata-rata peningkatan keterampilan sosialisasi sebesar 8,38% dan didapatkan rata-rata penurunan skor social anxiety 8,97. Hasil penelitian diketahui perbedaan yang bermakna skor keterampilan sosialisasi dan social anxiety pada remaja tunarungu sebelum dan setelah diberikan terapi SST.

ABSTRACT
Physical barriers that have children with hearing impairment can affect the psychological and social development. This study aims to clarify the effect of SST on the socialization skills of deaf adolescents and social anxiety. The research design uses a quasi exsperiment pre-post test with control group. Selected sample of 76 people in total sampling in SLB-B Karya Bhakti and SLB-B Dena upakara Wonosobo district. The average increase of 8.38% of socialization skills and obtained an average reduction of social anxiety score of 8.97. Survey results revealed a significant difference scores socialization skills and social anxiety in adolescents with hearing impairment before and after the therapy given SST.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T31915
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhinda Milla Hanifah
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan social withdrawal pada dewasa muda penyintas perundungan. Partisipan merupakan dewasa muda (18-25 tahun) yang pernah menjadi korban dari perundungan ketika masa SMP dan/atau SMA. Alat ukur Multidimensional Offline and Online Peer Victimization Scale (MOOPVS) digunakan untuk mengetahui pengalaman perundungan partisipan dan juga sebagai alat pembuat kategori pengalaman perundungan. Data yang diperoleh secara keseluruhan berjumlah 805 namun hanya 546 data partisipan dengan skor MOOPVS menengah hingga tinggi yang akan diolah untuk hasil utama penelitian ini. Self-compassion diukur menggunakan menggunakan Self Compassion Scale-Short Form (SCS-SF) dan social withdrawal diukur menggunakan Emerging Adult Social Preference Scale-revised yang diadaptasi sesuai kebutuhan penelitian ini. Hasil temuan menunjukkan adanya hubungan signifikan yang bersifat negatif antara self-compassion dan social withdrawal pada dewasa muda penyintas perundungan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Deceiria Adventine
"ABSTRAK
Studi ini menggunakan prinsip Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) untuk mengatasi masalah perilaku disruptive pada anak laki-laki usia 9 tahun. Melalui prinsip PCIT sebagai intervensi dyadic, ibu diajarkan dan dilatihkan kemampuan untuk menciptakan interaksi yang hangat dan cara pendisiplinan yang efektif.
Studi ini menggunakan desain penelitian single subject design. Guna mengevaluasi efektivitas hasil intervensi ini, peneliti menggunakan DPICS-III untuk mengukur perkembangan interaksi antara ibu dan anak, Eyberg Childhood Behavior Inventory (ECBI) dan Child Behavior Checklist (CBCL) untuk mengukur intensitas masalah perilaku disruptive. Hasil program intervensi menunjukkan bahwa terdapat perkembangan kualitas interaksi antara ibu dan anak, serta penurunan skor pada ECBI dan CBCL. Hasil yang didapatkan tersebut menunjukkan bahwa penerapan prinsip PCIT efektif untuk mengatasi perilaku disruptive pada anak usia middle childhood

ABSTRACT
The study used the Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) to overcome disruptive behavior on 9 years old male child. Through the principals used in PCIT as the dyadic intervention, the mother taught and coached on the ability to create a warm interaction as the effective disciplinary. The study is a singlesubject study. To evaluate the effectiveness of the result, the study measured the development of interaction between the mother and child using the Dyadic Parent-Child Interaction Coding System – III (DPICS-III) and the disruptive behavior intensity using Eyberg Childhood Behavior Inventory (ECBI) dan Child Behavior Checklist (CBCL). The result shows that the intervention resulted in a quality development between the mother-child interaction and a decrease in the ECBI and CBCL score. The result indicate that the principals used in PCIT may the effective to overcome disruptive behavior on middlechild-aged child."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Bikriya
"Keterampilan sosial bagi anak usia dini penting untuk menentukan kesuksesan anak dalam akademik, berhubungan sosial, dan berfungsi sosial. Berdasarkan Early Childhood Development Index tahun 2018, nilai kemampuan sosial emosional anak usia dini di Indonesia berada di bawah angka 70. Sementara itu, perkembangan emosional dan perilaku (emotional and behavioural development) termasuk salah satu dimensi yang perlu dipenuhi dalam memenuhi kesejahteraan dan perlindungan anak. Skripsi ini membahas penanaman sosial emosional anak usia dini yang dilakukan oleh TK Ar Rahman Islamic School dengan melibatkan orang tua peserta didik dari perspektif Ilmu Kesejahteraan Sosial, melihat bagaimana penanaman sosial emosional tersebut dapat memenuhi kesejahteraan sosial anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi. Informan dipilih dengan metode purposive sampling. Wawancara melibatkan 6 informan yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru kelas, dan orang tua peserta didik yang tergabung dalam Parent Teacher Association (PTA) tahun 2023/2024. Pengumpulan data pada penelitian ini berlangsung dari bulan Mei hingga Juni 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman keterampilan sosial anak usia dini yang dilakukan oleh TK Ar Rahman Islamic School dilakukan dengan cara mengajarkan anak dalam mengenal emosi dan berekspresi, berinteraksi, dan berperilaku positif terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Sementara itu, keterlibatan orang tua terhadap penanaman keterampilan sosial anak usia dini di TK Ar Rahman Islamic School berupa terlibat dalam kegiatan “Guest Teacher” guna mengajarkan interaksi dan perilaku positif kepada anak. Keterlibatan tersebut termaskuk tipe parenting dan volunteering. Penanaman keterampilan sosial anak usia dini dengan melibatkan orang tua peserta didik di TK Ar Rahman Islamic School berkontribusi dalam upaya memenuhi dimensi perkembangan emosional dan perilaku dalam kerangka kerja kesejahteraan anak dan perlindungan anak dan sebagai bentuk kolaborasi lembaga pendidikan anak usia dini dengan orang tua dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial pada mata kuliah Kesejahteraan Anak dan Perlindungan Anak & Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial berupa gambaran tentang perkembangan sosial dan emosional anak usia dini.

Social skills for early childhood are crucial in determining a child's success in academics, social relationships, and social functioning. According to the 2018 Early Childhood Development Index, the socio-emotional abilities of early childhood children in Indonesia are below 70. Meanwhile, emotional and behavioral development is one of the dimensions that need to be fulfilled to ensure the well-being and protection of children. This thesis discusses the fostering of socio-emotional skills in early childhood carried out by Ar Rahman Islamic School Kindergarten by involving parents of students from the perspective of Social Welfare Science, examining how this socio-emotional nurturing can fulfill children's social welfare. The research method used in this study is a qualitative research approach with descriptive research type. The research data were obtained through interviews and documentation studies. Informants were selected using purposive sampling method. The interviews involved 6 informants consisting of the Principal, classroom teachers, and parents of students who are members of the Parent Teacher Association (PTA) for the 2023/2024 academic year. Data collection for this research took place from May to June 2024. The results of this study show that the fostering of social skills in early childhood conducted by Ar Rahman Islamic School Kindergarten involves teaching children to recognize and express emotions, interact, and exhibit positive behavior towards themselves and their environment. Meanwhile, parental involvement in fostering social skills in early childhood at Ar Rahman Islamic School Kindergarten includes participating in the "Guest Teacher" activities to teach interaction and positive behavior to children. This involvement includes types of parenting and volunteering. Fostering social skills in early childhood by involving parents of students at Ar Rahman Islamic School Kindergarten contributes to meeting the dimensions of emotional and behavioral development within the framework of child welfare and child protection and serves as a form of collaboration between early childhood education institutions and parents in enhancing social welfare. This research is expected to contribute to the Social Welfare Science Program in the courses of Child Welfare and Child Protection & Human Behavior and Social Environment by providing an overview of the social and emotional development of early childhood children."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>