Ditemukan 201383 dokumen yang sesuai dengan query
Manalu, Tahan Adrianus
"Terapi air putih merupakan metode perawtaan dan penyembuhan dengan menggunakan air untuk mendapatkan manfaat terapis dalam penanganan penyakit. Diabetes melitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang akan meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya untuk menkan terjadinya peningkatan insiden penyakit tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh terapi air putih terhadap penurunan kadar gula darah seaat pada pasien DM tipe 2. Dengan demikian terapi air putih berpengaru terhdap penurunan kadar gula darah sesaat pada pasien DM tpe 2.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang terapi air secara internal dengan setting yang berbeda seperti jumlah sampel yang lebih besar, dilakukan pada pasien yang tidak menggunakan insulin atau pada kelompok-kelompok di masyarakat yang berisiko tinggu untuk kejadian DM
Water therapy is a method of treatment and healing by using water to obtain therapeutic benefits in treating disease. Diabetes mellitus is a degenerative disease that will increase in number in the future. For this reason, it is necessary to make an effort to suppress the increase in the incidence of the disease. This study aims to explain the effect of water therapy on reducing temporary blood sugar levels in type 2 DM patients.It is necessary to do further research on internal water therapy with different settings such as a larger sample size, carried out in patients who do not use insulin or in groups in the community who are at high risk for the incidence of DM."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Sri Mulyati
"Diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di perkotaan. Tahun 2012 didapatkan data sebesar 80% kematian terjadi akibat diabetes. kondisi ini berhubungan dengan terjadinya komplikasi serius pada pasien diabetes yaitu adanya hipoglikemi, ketoasidosis, gangguan sirkulasi (makrovaskuler dan mikrovaskuler), neuropati. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian terapi prilaku aktivitas (senam kaki) dapat mengurangi gangguan sirkulasi pada pasien diabetes.Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai terapi prilaku aktivitas (senam kaki) pada pasien diabetes untuk memperbaiki gangguan sirkulasi dan dapat mengurangi komplikasi serius tersebut. Hasilnya pada pasien ini adalah tidak terjadi penurunan dalam nilai ABI (achiles brachial index), dan tidak terjadi penurunan sensasi rasa (panas dan nyeri) pada kaki. Rekomendasi penulisan ini adalah agar perawat melakukan pemantauan terhadap perubahan sensasi dan dapat melakukan pemeriksaan ABI.
Diabetics is one of the health problems occurs in urban areas. In 2012, Diabetics is 80% cause of deaths in urban area This condition relates to the occurrence of serious complications in patients with diabetes such as hypoglycemia, ketoacidosis, circulatory disorders (macrovascular and microvascular), and neuropathy. Previous research suggests that behavioral therapy activities (gymnastics feet) can reduce circulation disorders in patients diabetes. The purpose of this paper is to analyze evidence based practice on behavioral therapy activities (gymnastics feet) in diabetic patients to improve impaired circulation and reduce the serious complications. The result of this study indicates there is no increasing in the patient's ABI (Achiles brachial index), and no declining in the patient's feet sensation (hot and Pain). It is highly recommend that nurses can perform Achiles brachial Index (ABI) monitoring and feeth sensation monitoring periodically. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hutagaol, Rutmauli Br
"Diabetes Melitus DM merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat perkotaan. Berbagai komplikasi dapat muncul apabila kadar glukosa tidak dikontrol dengan baik. Survei kesehatan rumah tangga SKRT 2004 menyatakan bahwa 16 5 pasien DM meninggal akibat salah satu komplikasi yaitu penyakit jantung. Salah satu pilar pengelolaan DM adalah perencanaan makan.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian diet tinggi serat khususnya serat larut soluble fiber dapat mengontrol gula darah dengan lebih baik. Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidance based mengenai pemberian diet tinggi serat dalam mengontrol kadar gula darah pasien.
Hasilnya pada pasien ini adalah terbukti kadar glukosa dapat dikontrol pasien mengalami penurunan nilai glukosa darah. Rekomendasi bagi perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya diet tinggi serat khususnya serat larut
Diabetes Mellitus DM is one of problem in urban health. Various complications can arise when glucose level are not controlled. Household Health Survey SKRT 2004 states that 16 5 of patients with diabetes caused by the complication of heart disease One of the management of diabetes is control diet.Previous research indicated that high diatery fiber especially soluble fiber soluble fiber was control blood sugar better. This final clinical nursing report aimed to analyze evidance based about high diatery fiber administreted to control glucose level in patients with Diabetes Mellitus.The result showed that glucose level could be controlled glucose level of patient was decrease It is recommended to deliver health education about the important of high dietary fiber especially soluble fiber."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Asep Hidayat
"Masalah kesehatan perkotaan dapat di pengaruhi oleh gaya hidup, pola makan, serta adanya tuntutan hidup. Diabetes Melitus merupakan penyakit tidak menular namun bisa mematikan bila individu tidak bisa mengatur tatanan dalam hidup, individu yang terindikasi penyakit Diabetes melitus menjadi sangat rentang terhadap komplikasi penyakit tersebut, masalah yang dapat ditimbulkan mengharuskan individu mampu mengatur prilaku dan pola kognitif menjadi lebih baik, masalah psikososial ketidakberdayaan merupakan masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan diabetes melitus tipe 2, individu yang menderita penyakit kronis ini memerlukan perawatan psikososial. Dengan komunikasi untuk meningkatkan harapan hidup serta berpikir positif. Karya ilmiah ini menganalisa asuhan keperawatan psikososial ketidakberdayaan pada Tn H dengan diagnosa medis diabetes melitus tipe 2.
Urban health problems can be influenced by lifestyle, diet, as well as the demands of life. Diabetes Mellitus is a disease is not contagious but can be deadly if an individual can not set the order in life, individuals who indicated Diabetes mellitus become very vulnerable to the complications of the disease, a problem that can arise requiring the individual to regulate behavior and cognitive patterns for the better, psychosocial problems powerlessness is a health problem that can arise with type 2 diabetes mellitus, individuals who suffer from this chronic disease requires psychosocial treatment. With communications to improve life expectancy and positive thinking. This paper analyzes the psychosocial nursing care powerlessness on Mr. H with a medical diagnosis of type 2 diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dewy Haryanti Parman
"Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah endokrin yang disebabkan oleh ketidakstabilan kadar glukosa darah, dan bila tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi akut dan kronik. Pencegahan dan penanganan diabetes mellitus meliputi empat pilar yaitu edukasi, nutrisi, exercise/latihan fisik dan obat ? obatan. Dalam penatalaksanaan empat pilar tersebut peran perawat spesialis sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang holistic untuk meningkatkan kemampuan pasien diabetes dalam beradaptasi terhadap penyakitnya serta mengontrol glukosa darah secara mandiri. Model Adaptasi Roy merupakan salah satu model keperawatan yang diberikan dengan mengacu pada proses adaptasi pasein terhadap penyakit diabetes mellitus. Latihan fisik merupakan salah satu dari empat pilar dalam penatalaksanaan Diabetes mellitus yang merupakan intervensi non farmakologi, sehingga melalui praktek keperawatan berbasis pembuktian (evidence based practice) dilakukan penerapan exercise passive dalam menurunkan nilai glukosa darah. Selain itu salah satu peran perawat sebagai innovator adalah dengan pembuatan format evaluasi pengetahuan pasien, sebagai panduan educator sebelum dan sesudah memberikan edukasi.
Diabetes Mellitus (DM) is an endocrine problem caused by the instability of blood glucose levels, and if not controlled would cause acute and chronic complications. Prevention and treatment of diabetes mellitus includes four pillars, namely education, nutrition, exercise / physical exercise and drugs - drugs. In the management of the four pillars pesialis nurse's role is very important in giving holistic nursing care to improve the ability of diabetic patients in adapting to their disease and blood glucose control independently. Roy Adaptation Model nursing model is one that is given with reference to the process of adaptation to diabetes mellitus pasein. Physical exercise is one of the four pillars in the management of diabetes mellitus, so that through evidence-based nursing practice (evidence based practice) conducted the application of passive physical exercise in lowering blood glucose values. In addition, the role of the nurse as an innovator is to manufacture as a guide educator evaluation format before and after giving education to people with diabetes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tika Widowati
"Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit tidak menular yang banyak ditemui di kawasan perkotaan. Faktor risiko penyakit tersebut di wilayah perkotaan antara lain obesitas, penurunan aktivitas, dan tingkat stres. Glukosa darah yang tidak terkontrol dalam waktu yang berkepanjangan akan menimbulkan komplikasi jangka panjang, salah satunya, yaitu masalah kaki. Salah satu bentuk intervensi aktivitas fisik yang dapat diberikan kepada penderita diabetes melitus tipe 2 antara lain senam kaki. Senam kaki bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya komplikasi kaki yang masih jarang diterapkan di rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intervensi senam kaki untuk menurunkan glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas kaki pasien diabetes melitus tipe 2 di Lantai 5 Utara, Gedung Teratai, RSUP Fatmawati. Hasil analisis intervensi menunjukan aktivitas fisik khususnya senam kaki efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah hingga 36 mg/dl. Intervensi keperawatan berupa senam kaki perlu dilakukan pada pasien dengan diabetes mellitus sebelum pemberian terapi medikasi.
Type 2 diabetes mellitus is a noncommunicable diseases that is mostly found in urban areas. The risk factors of diabetes in urban areas are obesity, decreased activity, and stress levels. Uncontrolled blood glucose in a prolonged time will cause long-term complications, one of them is foot problems. One of physical exercise intervention that can given to diabetes mellitus is foot exercise. Foot exercise can help blood circulation and prevent foot complication that is rarely applied at the hospital. This study aimed to analyze the foot exercise intervention to improve blood glucose and increase patient’s foot sensitivity with type 2 diabetes mellitus at 5th North Floor, Teratai Building, Fatmawati Hospital. The analysis of foot exercise intervention for diabetes patient shows that it can lower the blood glucose levels down to 36 mg/dl. Nursing intervention such as foot exercise is necessary to be given before medication therapy administration in diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Achmad Damayanto
"Urbanisasi yang tidak terkendali menyebabkan peningkatan penyakit degeneratif pada masyarakat perkotaan, salah satunya adalah diabetes mellitus. Diabetes mellitus merupakan kondisi terjadinya peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh gangguan sekresi atau fungsi insulin. Secara global, 80% penderita DM terkena DM tipe 2. Masalah psikososial yang sering terjadi pada klien dengan DM tipe 2 adalah ansietas. Ansietas dapat disebabkan oleh ketakutan terhadap komplikasi DM, kelemahan atau penurunan produktivitas kerja, perubahan gaya hidup, stigma dan diskriminasi. Ansietas merupakan perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar yang dialami oleh seseorang. Intervensi keperawatan ansietas yang dapat diberikan pada klien dengan DM tipe 2 adalah teknik relaksasi nafas dalam, distraksi dan edukasi. Teknik relaksasi nafas dalam, distraksi dan edukasi terbukti dapat menurunkan dan mengontrol ansietas pada klien dengan DM tipe 2.
Uncontrolled urbanization causes the increase of degenerative diseases towards urban people. Diabetes mellitus is one of the degenerative diseases. It is a condition where the level of glucose in blood increases caused by the disruption of insulin, in secretion or function. About 80% of DM patients are suffered by DM Type 2. They have anxiety as the psychosocial problem because of the fear of complications, the decrease of work productivity, the change of life style, also the stigma and discrimination. Anxiety shows as the dis-comfortable feeling. Nursing interventions, such as deep breathing relaxation, distraction, and education, can be implemented towards the patients. Those kind of nursing interventions are proved to decrease and control the anxiety towards DM Type 2 patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ismi Arummaning Tyas
"Diabetes merupakan gangguan metabolisme yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Penyakit ini mempunyai karakteristik utama yaitu hiperglikemia yang disebabkan oleh gangguan sekresi maupun resistensi insulin. Gaya hidup masyarakat perkotaan yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab terjadinya diabetes melitus. Kondisi hiperglikemia ini mampu menimbulkan komplikasi yang menyerang berbagai organ tubuh. Pengontrolan kadar glukosa darah merupakan fokus utama dalam penanganan diabetes melitus. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi latihan fisik dengan rentang pergerakan sendi dan senam kaki diabetes pada klien dengan diabetes melitus di Ruang Rawat Penyakit Dalam Lantai 6 Utara RSUP Fatmawati. Hasil analisa menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah pada klien setelah melakukan latihan fisik. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai manfaat latihan fisik pada perawat ruangan untuk memaksimalkan pengendalian kadar glukosa darah dan pencegahan komplikasi.
Diabetes is metabolic impaired who can lead to vary complication. The main characteristic of this illness is hyperglicaemia which is caused by secretion or resistance of insulin impaired. Unhealthy urban lifestyle can lead diabetes mellitus. Hiperglicaemia condition can cause complication who attack another body organs. Blood glucose levels controlling is the key of diabetes mellitus management. This scientific work aim to analyze physical exercise intervention using range of motions and diabetic foot gymnastic for patient with type 2 diabetic mellitus in Internal Medicine Ward, 6th North Floor Fatmawati Hospital. Result shown that blood glucose levels decreased during physical exercise. Socialization about physical exercise advantage is needed for nurses to maximizing blood glucose levels control and complication prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rensita Noorma Utami
"Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah yang disebabkan oleh kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin menurun atau pankreas menghentikan produksi insulin. Diabetes melitus adalah salah satu penyakit kronis yang dapat menyebabkan munculnya masalah psikososial seperti ketidakberdayaan.
Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan ketidakberdayaan pada pasien yang mengalami penyakit diabetes mellitus tipe 2, khususnya metode latihan berpikir positif. Latihan berpikir positif dapat mengarahkan seseorang untuk mampu berpikir secara positif kembali sehingga peran perawat penting dalam menerapkan asuhan keperawatan psikososial. Jika tidak segera ditangani, ketidakberydayaan dapat menyebabkan keputusasaan.
Diabetes mellitus is a heterogeneous group of disorders characterized by increased in blood glucose level caused by the body's ability to respond to insulin decreased or pancreatic insulin production halt. Diabetes mellitus is a chronic illness that contribute to psychosocial problem such as powerlessness. This paper purposed to describe nursing care of powerlessness on the patient with diabetes mellitus type 2, especially positive thinking exercise method. Positive thinking exercise can lead someone to be able to think positively again so that nurse’s role is important in implementing psychosocial nursing care. If powerlessness is not treated immediately, it can lead to hopelessness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hera Hastuti
"Prevalensi penyakit DM meningkat seiring bertambahnya usia lansia sebagai kelompok yang rentan. Sehingga perlu pemantauan dan pengendalian faktor risiko mencegah terjadinya komplikasi. Karya Ilmiah Akhir ini menggunakan integrasi teori manajemen keperawatan, community as partner, family centre nursing, dan health belief model. Pengkajian pada 30 lansia dengan total sampling. Bentuk intervensi yang digunakan yaitu pembentukan kelompok swabantu dan pendukung, promosi kesehatan, konseling, coaching dan terapi modalitas, dengan media dokumentasi BP2DM. Hasil pre-post intervensi CERDIKK selama 9 bulan menggunakan uji paired t-test dengan nilai p:0.000 memberikan makna ada pengaruh perilaku lansia dalam pengendalian DM, meningkat perilaku kelompok pendukung dan terjadi penurunan kadar gula darah lansia DM 73 mg/dl. Program CERDIKK dinyatakan efektif dalam pemantauan dan pengendalian DM lansia. Diharapkan program ini melibatkan kader dan perawat komunitas secara aktif.
The prevalence of DM increased as ones getting older and are categorized as a vulnerable group. There is a need to monitor and control the risk factors of DM to prevent complication. This scientific paper used the integration of theory management nursing, community as partners, family centered nursing and health belief model. A total sampling of 30 elderlies were involved for the assesment. The intervention used were the self help group and support group, health promotion, counseling, coaching and therapeutic modalities, using media documentation BP2DM. The result of pre-post intervention CERDIKK for 9 months using paired t-test with p:0.000 showed there was significant influence of the the elderly behavior in controlling DM. The increase of support group behavior and the decline in blood sugar levels 73 mg/dl were also evident. CERDIKK program is effective to use in the monitoring and controlling of DM elderlies. It is recommended to actively involve cadres and community nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library