Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Milazwarni Aisyah
"Kesepian menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jiwa pada warga binaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesepian dengan kesehatan jiwa pada warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode survei yang bersifat analitik dengan pendekatan crosssectional pada 216 warga binaan. Instrument pada penelitian ini ialah kuesioner UCLA Loneliness Scale Version 3 modifikasi untuk tingkat kesepian dan Self-Reporting Questionnaire untuk masalah kesehatan jiwa. Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan kesepian dengan kesehatan jiwa (gangguan mental emosional, gangguan psikosis, serta gangguan PTSD) pada warga binaan dengan nilai p value < 0,05. Perlunya untuk mencegah atau mengurangi tingkat kesepian serta mempertahankan status kesehatan jiwa pada warga binaan.


Loneliness becomes one of the factors that can cause mental health problems in penitentiary. The research aims to find out the relationship between loneliness and mental health of inmates in penitentiary. This type of research is quantitative with an analytical method of analysis with a cross-sectional approach of 216 inmates. The research instrument is Loneliness Scale Version 3 modification for loneliness and SelfReporting Questionnaire for mental health problems. Analysis of the data used are univariate analysis and bivariate with chi-square test. The results of this research show the positive relationship between loneliness and mental health (emotional mental disorders, psychosis disorders, and PTSD disorders) in penitentiary with a value of p value < 0.05. Improve to prevent or reduce the level of loneliness and effort to maintain mental health status of inmates in penitentiary."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfira Muthia Yunitasari
"Ibadah haji membutuhkan persiapan dari segi fisik, mental, dan materi, serta harus mengikuti manasik haji. Namun, pelaksanaan haji tahun 2020 diputuskan untuk ditunda karena adanya pandemi COVID-19. Persiapan haji dan keputusan penundaan ini dapat menjadi pemicu stres bagi calon jemaah haji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat stres dengan koping pada calon jemaah haji tahun 2020. Tingkat stres diidentifikasi menggunakan Perceived Stress Scale dan koping diukur dengan Brief COPE. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 106 calon jemaah haji di Kabupaten Kebumen menggunakan teknik quota sampling. Mayoritas calon jemaah haji memiliki tingkat stres sedang sebanyak 82.1% dan penggunaan kopingnya pun dalam tingkat sedang sebanyak 67.9%. Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji Somers’d (p value = 0.227) memperlihatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres terhadap koping calon jemaah haji tahun 2020. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengembangan pelayanan keperawatan dengan adanya pengoptimalan skrining kesehatan mental pada calon jemaah haji sebelum keberangkatan.

Pilgrimage requires preparation from a physical, mental, and material perspective, as well as following the Hajj rituals. However, the implementation of the Hajj in 2020 was decided to be postponed due to the COVID-19 pandemic. Hajj preparation and postponement decisions can be a stress trigger for prospective pilgrims. This study aims to determine the relationship between stress levels and coping in prospective Hajj pilgrims in 2020. Stress levels were identified using the Perceived Stress Scale and the Brief COPE measured coping. The research design used was cross-sectional with a sample of 106 prospective pilgrims in Kebumen using a quota sampling technique. The majority of pilgrims had a moderate stress level of 82.1%, and the use of coping was moderate as much as 67.9%. The results of the research analyzed with the Somers'd test (p value = 0.227) showed no significant relationship between stress levels and the coping of the prospective Hajj pilgrims in 2020. This study's results are expected to help the development of nursing services by optimizing mental health screening for prospective pilgrims before departure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitoh
"Skizofrenia adalah penyakit mental kronis dengan gejala psikotik dan mempengaruhi fungsi individu. Sebagian besar individu yang didiagnosis dengan skizofrenia mengalami beberapa bentuk stigmatisasi. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menggambarkan asuhan keperawatan harga diri rendah serta melihat gambaran stigma diri pada Ny. M dengan skizofrenia paranoid. Penilaian stigma internal diukur menggunakan Internalized Stigma of Mental Illness scale. Hasil didapatkan masalah keperawatan utama adalah harga diri rendah kronik. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien membina hubungan saling percaya dan meningkatkan kemampuan klien berinteraksi secara bertahap. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien dilihat dengan penurunan tanda dan gejala harga diri rendah pada aspek kognitif, afektif, fisiologis dan sosial, namun belum tampak penurunan pada aspek perilaku. Faktor yang menyebabkan klien sulit membina hubungan dengan perawat yaitu faktor internal dimana klien memiliki penilaian negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Schizophrenia is a chronic mental illness with psychotic symptoms and affects individual functions. Most individuals diagnosed with schizophrenia improve some form of stigmatization. The purpose of this case report is to describe nursing care with low self-esteem and to see a picture of self-stigma in Ny. M with paranoid schizophrenia. Internal stigma assessment is assessed using Internalized Stigma Mental Illness scale. The main result of nursing problems is chronic low self-esteem. Implementation of nursing supports the client, enhances relationships, mutual trust and enhances the client's ability to support. Nursing interventions have a positive impact on clients seen by signs of rejection and price changes in cognitive, affective, physiological and social aspects, but there has not been a decline in cognitive aspects. Factors that cause difficult clients related to relationships with nurses are internal factors while the client has a negative assessment of themselves, others and the environment. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized both individuals, families, groups and communities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Leonardo
"Pembelajaran aktif diterapkan dalam banyak perkuliahan termasuk Universitas Indonesia untuk membantu mahasiswa membangun pola belajar mandiri. Namun, dalam pendekatan dengan sesama mahasiswa, tampak bahwa belajar mandiri belum tentu terbentuk dalam mahasiswa yang menjalani kurikulum dengan pembelajaran aktif. Studi pendahuluan juga menemukan pembelajaran aktif jarang ditelusuri sebelumnya terkait pola belajar mahasiswa. Demikian peneliti menyusun penelitian deskriptif analitik untuk mengkaji hubungan pembelajaran aktif dan pola belajar mandiri pada mahasiswa sarjana keperawatan, secara khusus mahasiswa dalam tahun ajaran terakhir mereka yaitu S1 reguler angkatan 2016, dan S1 Ekstensi tahun 2017 dan 2018. Data mengenai pembelajaran aktif dan pola belajar mandiri dikumpulkan lewat kuesioner skala Likert dan kemudian dianalisa secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran aktif yang diterapkan fakultas punya hubungan kuat dengan pola belajar mandiri mahasiswa. Peneliti menyimpulkan bahwa semakin baik pembelajaran aktif, semakin tinggi pola belajar mandiri pada mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan dapat diregulasikan sebagai evaluasi tiap tahun dalam fakultas.

Active learning sees use in many colleges including the University of Indonesia to help students build independent learning. However, in the approach with fellow students, it appears independent learning is not necessarily formed in students undergoing curriculum with active learning. Preliminary studies also find active learning is rarely researched related to independent learning. Thus, the researcher compiled analytic descriptive research to examine the relationship between active learning and independent learning in nursing undergraduate students, specifically students in their last academic year namely the regular bachelor class of 2016, and the extended bachelor of 2017 and 2018. Data is collected through a Likert scale questionnaire and analyzed quantitatively. The results show active learning applied by the faculty has a strong relationship with independent learning of students. The researcher concludes the better active learning, the higher the independent learning capacity of students. The instruments used can be regulated as an annual evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Oktavia Rizqi Sekar Arum
"Masalah kesehatan mental yang sering ditemukan pada masa dewasa awal adalah ide bunuh diri. Munculnya masalah tersebut paling banyak terjadi pada rentang usia 18 – 23 tahun. Pada rentang usia tersebut, sebagian besar individu sedang memiliki status sebagai pelajar yang duduk di bangku perkuliahan. Faktor protektif yang dapat menurunkan tingkat ide bunuh diri pada mahasiswa adalah efikasi diri dan keeratan hubungan keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan keeratan hubungan keluarga dengan ide bunuh diri pada mahasiswa Universitas Indonesia khususnya pada program sarjana regular dan paralel. Desain penelitian analitik korelatif digunakan sebagai metode penelitian ini dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 441 mahasiswa program sarjana. Data diambil dengan menggunakan empat bentuk kuesioner, yaitu kuesioner data demografi, General Self-Efficacy, Index Family Relation, dan Scale for Suicide Ideation.
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara efikasi diri dengan keeratan hubungan keluarga. Hubungan antara kedua faktor protektif tersebut memiliki hubungan dengan arah negatif terhadap ide bunuh diri. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan dalam intervensi dan pengembangan program, khususnya pada bidang keperawatan, dalam menenurunkan ide bunuh diri pada mahasiswa serta meningkatkan faktor protektif pada mahasiswa seperti efikasi diri dan keeratan hubungan keluarga.

Suicidal ideation is mental health problems that most commonly found during the early adulthood. The emergence of the problem is most prevalent in the range of 18 and 23 years old. In that range, most individuals are currently in the status of university students.Protective factors which can reduce the level of suicidal ideation in university students are self efficacy and family relationship.
The purpose of this study was to determine the relationship between self-efficacy and family relationship with suicide ideation among students on Universitas Indonesia, especially students who attend on regular and parallel undergraduate program. Correlative analytical research design used as the research method with cross sectional approach and this study conducted on 441 undergraduates. Data were collected with four questionares: demographic data, General Self-Efficacy, Index Family Relation, and Scale for Suicide Ideation.
The results showed that there was a significant relationship between two protective factors with suicide ideation. The relationship between self-efficacy and family also has a relationship with a positive direction. The results of this study can be used as a basis consideration for intervention and program development, especially in nursing, to depress the idea of suicide and increase protective factors in students such as self-efficacy family relationships.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Fajrullah Said Aldam
"Halusinasi merupakan persepsi yang diterima oleh panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Klien dengan halusinasi sering merasakan keadaan/kondisi yang hanya dapat dirasakan olehnya namun tidak dapat dirasakan oleh orang lain.

Kasus: Klien wanita berusia 30 tahun masuk rumah sakit dengan alasan klien keluyuran dan pulang diantar oleh warga. Bila keinginan tidak terpenuhi klien marah-marah, tampak sering berbicara sendiri, kurang tidur, aktivitas di rumah hanya tiduran, tidak mau makan dan mandi. Klien mengatakan bahwa dirinya sering mendengar suara-suara. Suara-suara tersebut mengatakan dirinya bodoh, tidak berguna, pelacur, yang membuat dirinya menjadi cemas. Klien mengatakan bahwa halusinasinya datang lebih dari 8x/hari dan tidak menentu waktunya. Situasi yang menyebabkan halusinasi yaitu saat dirinya sedang bengong, melamun, atau sendiri. Klien juga mengatakan bahwa saat halusinasi datang dirinya menjadi cemas, marah-marah, dan bingung. Klien mengatakan bahwa saat dirumah, suara tersebut sering muncul saat ingin tidur yang membuat dirinya menjadi susah untuk tidur. Implementasi keperawatan berfokus pada standar asukan keperawatan jiwa generalis gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran seperti mengenal halusinasi, menghardik, bercakap-cakap, melakukan kegiatan, dan patuh obat. Implementasi yang dilakukan mampu untuk menurunkan gejala halusinasi. Hal ini dapat terlihat dari respon kognitif, afektif, perilaku, dan sosial yang dialami klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.

Kesimpulan: standar asuhan keperawatan jiwa generalis dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran dapat menurunkan gejala halusinasi.


Hallucinations are perceptions received by the five senses without an external stimulus. Clients with hallucinations often feel the conditions / conditions that can only be felt by them but cannot be felt by others.

Case: A client of a 30-year-old woman is admitted to the hospital on the grounds that the client wanders and goes home by the residents. If the desire is not fulfilled the client is angry, seems often to speak to himself, lack of sleep, activities at home just lie down, do not want to eat and bathe. The client said that he often heard voices. The voices said he was stupid, useless, a prostitute, which made him anxious. The client said that the hallucinations came more than 8 times a day and were not timed. The situation that causes hallucinations is when he is dazed, daydreaming, or alone. The client also said that when hallucinations came he became anxious, angry, and confused. The client said that at home, the voice often appears when he wants to sleep which makes him difficult to sleep.

Discussion: Nursing implementation focuses on the standard of generalist mental nursing sensory impairment of the perception of auditory hallucinations such as knowing hallucinations, rebuking, conversations, activities, and drug adherence. The implementation carried out is able to reduce the symptoms of hallucinations. This can be seen from the cognitive, affective, behavioral, and social responses experienced by the client after nursing actions.

Conclusion: generalist mental nursing care standards with sensory disorders perception of auditory hallucinations can reduce hallucinatory symptoms."

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mutiara Artifa
"Gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran adalah jenis halusinasi yang sering terjadi pada pasien skizofrenia. Halusinasi pendengaran merupakan stimulus yang tidak nyata yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ners mengambarkan efektivitas melakukan aktivitas terjadwal : mendengarkan musik pada Tn. S dalam menurunkan halusinasi. Pelaksanaan asuhan keperawatan menggunakan 4 cara untuk mengontrol halusinasi adalah dengan membantu klien mengenal haslusinasi terkait isi, waktu, frekuensi, pencetus, durasi dan respon klien terhadap halusinasi, mengajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, patuh minum obat : 5 benar obat, mengajak orang lain bercakap-cakap, dan melakukan aktivitas terjadwal. Alternatif pemecahan masalah menggunakan pendekatan strategi modifikasi perilaku. Melakukan aktivitas terjadwal sesuai dengan hal yang disenangi klien yaitu mendengarkan musik. Intervensi tersebut terbukti berhasil dapat digunakan oleh perawat jiwa untuk membantu menurunkan dan mengontrol halusinasi pendengaran yang dialami klien. Strategi modifikasi dengan perilaku melakukan aktivitas terjadwal mendengarkan musik sangat efektif diberikan untuk membantu klien menurunkan gejala halusinasi pendengaran.


Perceptual sensory disorders: auditory hallucinations are a type of hallucinations that often occur in schizophrenic patients. Auditoryhallucinations are not real stimuli that can endanger oneself and others. The purpose of writing scientific papers to describe the effectiveness of scheduled activities: listening to music on Mr. S in reducing hallucinations. The implementation of nursing care uses 4 ways to control hallucinations by helping clients to know about related content, time, frequency, trigger, duration and client response to hallucinations, teaching how to control hallucinations by rebuking, obedient medication: 5 drugs right, inviting others to conversation, andscheduled activities. Problem solving alternatives use a behavior modification strategy approach. Perform scheduled activities in accordance with the things that the client likes to listen to music. The intervention proved to be successful can be used by mental nurses to help reduce and control auditory hallucinations experienced by clients. Behavior modification strategies by conducting scheduled activities: listening to music is very effective to help clients reducing the risk of auditory hallucinations in schizophrenic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Novitasari
"Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien COVID-19 Dengan Ansietas Menggunakan Penerapan Teknik Distraksi Di Rumah Sakit Universitas Indonesia

 

Jenis pneumonia virus baru ditemukan pada 31 Desember 2019 yang berasal dari Wuhan, Cina yang diberi nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Pasien dengan COVID-19 mengalami ansietas, diskriminasi, stigma sosial yang buruk, berada dalam karantina mengalami kebosanan, kesepian, dan kemarahan. Karya ilmiah akhir ners (KIAN) ini bertujuan untuk menjabarkan hasil analisis asuhan keperawatan psikososial ansietas menggunakan penerapan teknik distraksi pada klien dengan COVID-19 di ruang Wijaya Kusuma RS Universitas Indonesia. Asuhan keperawatan yang diberikan sudah disesuaikan dengan matriks asuhan keperawatan kesehatan jiwa psikososial; sementara pengukuran evaluasi dilakukan dengan menggunakan Hospital Anxiety and Depression Sclae (HADS) yang menunjukkan penurunan dari total skor 15 menjadi 6 selama 12 hari perawatan. Masalah psikososial (ansietas) dan fisik (COVID-19) pada klien saling memengaruhi, sehingga diperlukan rancangan tindakan keperawatan yang terintegrasi secara holistik yang meliputi bio-psiko-sosial-spiritual untuk mengatasi ansietas klien.


A new type of viral pneumonia was discovered on December 31, 2019 from Wuhan, China, which was named as Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Patients with COVID-19 experience anxiety, discrimination, poor social stigma, being in quarantine experiencing boredom, loneliness, and anger.
The purpose of this scientific work is to outlining the analysis result of psychosocial nursing care plans for anxiety using the application of distraction techniques to COVID-19 patients in Wijaya Kusuma Unit at University of Indonesia Hospital. Nursing care for anxiety which was given to the patient already customized with psychosocial mental health nursing care matrix; and this thesis using Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) to evaluate the work that shows decreasing in total score from 15 to 6 in 12 days of hospitalization. This thesis result suggests that mentally & physically probles affect each other, so we need a holistic integrated nursing care plan that includes bio-psycho-social-spiritual to solve anxiety problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Sintiawati
"Halusinasi merupakan persepsi sensori palsu yang tidak terkait dengan rangsangan eksternal yang nyata, dapat melibatkan salah satu dari panca indera. Karya ilmiah akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan analisis asuhan keperawatan Tn. F dengan halusinasi pendengaran. Proses keperawatan yang dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis (Ners) yaitu mengidentifikasi halusinasi, melatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-cakap, melakukan aktivitas, dan patuh minum obat. Tindakan keperawatan yang dilakukan dan paling efektif digunakan yaitu menghardik. Menghardik halusinasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang muncul. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisa kasus. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan halusinasi dari skor 10 menjadi 7. Penelitian ini merekomendasikan untuk melibatkan keluarga sebagai faktor yang memengaruhi dan mendukung dalam mengontrol halusinasi dengan menghardik. Selain itu, peneletian ini juga merekomendasikan perawat jiwa untuk membentuk layanan konsultasi secara daring pada masa pandemi ini.

Hallucinations are false sensory perceptions that are not associated with real external stimuli, can involve one of the five senses. The final scientific work of Ners aims to provide a nursing analysis of Mr. F with hallucinations of hearing. The nursing process, based on the generalist nursing care standards are identify hallucinations, train clients to control hallucinations by rebuking, talk to someone, doing activities, and taking medication. The most effective nursing actions used by the client are rebuke. Rebuke hallucinations is an effort made to control oneself against hallucinations by rejecting hallucinations that arise. The method used in this scientific work is case analysis. The results showed that the client experienced a decrease in hallucinations  from a score of  10 to 7.  The recommendations of this research, involving the family as an influencing and supportive factor in controlling hallucinations with rebuke. In addition, this research also recommends mental nurses to establish online consulting services during this pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Jumana
"Psoriasis merupakan penyakit kulit yang bersifat kronis dan kambuhan. Psoriasis berdampak terhadap kondisi psikologis dan kualitas hidup penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres, ansietas dan depresi dengan kualitas hidup di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini bersifat dekriptif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 53 responden yang diambil melalui non probality sampling dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS-21) dan Dermatology Life Quality Index (DLQI). Analisis menggunakan Kendall’s Tau dan T- test dengan hasil yang menujukkan adanya hubungan yang kuat (p<0.001<0,05) antara stres, ansietas dan depresi dengan kualitas hidup. Selain itu juga ditemukan ada hubungan yang lemah antara sebagian karakteristik pasien dengan kualitas hidup. Penelitian ini merekomendasikan agar adanya peningkatan asuhan keperawatan yang holistik tertutama dari aspek psikologis agar mampu meningkatkan kualitas hidup pasien psoriasis.

ABSTRACT
Psoriasis is a skin disease that is chronic and recurring. Psoriasis affects the psychological condition and quality of life of the sufferer. This study aims to determine the correlation between stress, anxiety and depression with the quality of life in Dr. Hasan Sadikin Bandung. This research is descriptive with cross sectional method. The research sample was 53 respondents who were taken through non-probability sampling with accidental sampling technique. The research instrument used the Depression, Anxiety and Stress Scale (DASS-21) questionnaire and the Dermatology Life Quality Index (DLQI). The analysis used Kendall's Tau and T-test with results showing a strong correlation (p <0.001 <0.05) between stress, anxiety and depression with quality of life. It was also found that there was a weak correlation between some patient characteristics and quality of life. This study recommends an increase in holistic nursing care, especially from a psychological aspect, in order to improve the quality of life for psoriasis patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>