Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Poetera Ramadhan Agoes
Abstrak :
Pembangunan Infrastruktur di Indonesia, baik yang diinisiasi oleh pemerintah maupun pihak swasta dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang pesat. Tercatat, sampai dengan tahun 2023 terdapat total 201 proyek infrastruktur, terdiri dari sektor transportasi, sektor kawasan, sektor sumber daya air, sektor perumahan dan sektor energi yang masuk ke dalam proyek strategis nasional dan saat ini sudah terealisasi total 156 proyek. Namun, tingginya pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia juga diikuti dengan meningkatnya kasus kegagalan konstruksi. Dalam periode tahun 2017-2022, telah terjadi peristiwa kegagalan konstruksi pada proyek infrastruktur yang melibatkan penyedia jasa konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kualfikasi usaha perusahaan besar. Merujuk kepada peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 12 Tahun 2009, perusahaan dengan kualifikasi besar harus memiliki sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kualifikasi besar harus menerapkan pengendalian proyek yang baik berdasarkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pembangunan. Komunikasi yang merupakan satu dari tiga indikator strategi pengembangan budaya mutu, sistem kepemimpinan dan tingkat kematangan, turut andil dalam terjadinya kegagalan konstruksi. Dalam dunia konstruksi yang kompleks dan melibatkan beberapa individu atau kelompok, komunikasi yang mencakup pertukaran informasi yang efektif dan pemahaman terhadap informasi yang diterima berperan besar dalam kesuksesan proyek dan memenimalisir kegagalan konstruksi. Informasi harus didistribusikan kepada pihak yang tepat, secara akurat dan konsisten sehingga Distribusi Informasi yang merupakan satu dari lima parameter kontrol yang mempengaruhi sistem komunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentuan indikator-indikator dalam sistem komunikasi proyek konstruksi yang berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan jasa konstruksi bumn nasional dalam menurunkan tingkat kegagalan konstruksi dan menghasilkan strategi peningkatan distribusi informasi dalam sistem komunikasi proyek konstruksi yang perlu diterapkan pada perusahaan jasa konstruksi bumn nasional untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. Metode penelitian yang digunakan adalah validasi pakar, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian ini didapatkan  11 variabel dan 37 Indikator distribusi informasi yang berpengaruh dalam menurunkan kegagalan konstruksi. ......Infrastructure development in Indonesia, both initiated by the government and the private sector, has experienced rapid growth in recent years. It is recorded that up to 2023 there will be a total of 201 infrastructure projects, consisting of the transportation sector, the regional sector, the water resources sector, the housing sector, and the energy sector, which are included in national strategic projects, and currently a total of 156 projects have been realized. However, the high growth in infrastructure development in Indonesia has also been accompanied by an increase in construction failures. In the period 2017–2022, there have been construction failures in infrastructure projects involving state-owned construction service providers (BUMN) with large company business qualifications. Referring to the Construction Services Development Institute regulation Number 12 of 2009, companies with large qualifications must have an ISO 9001:2000 certificate for a quality management system. State-Owned Enterprises (BUMN) with large qualifications must implement good project control based on the ISO 9001:2000 quality management system from the planning stage to the construction stage. Communication, which is one of the three indicators of a quality culture development strategy, leadership system, and level of maturity, has contributed to construction failures. In a complex world of construction involving several individuals or groups, communication that includes effective exchange of information and understanding of the information received plays a major role in project success and minimizes construction failures. Information must be distributed to the right parties accurately and consistently, so information distribution is one of the five control parameters that affect the communication system. The purpose of this study is to determine the indicators in the construction project communication system that influence the success of national state-owned construction service companies in reducing construction failure rates and produce strategies for increasing information distribution in construction project communication systems that need to be applied to national-owned construction service companies to reduce construction failure rates. The research methods used are expert validation, interviews, and literature studies. The results of this study obtained 11 variables and 37 indicators of information distribution that had an effect on reducing construction failures.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Andhika Karim
Abstrak :
Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) oleh kontraktor Kelas Besar di Indonesia masih dianggap belum dilaksanakan dengan baik. Ini dibuktikan dengan banyaknya kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan pada proyek skala besar. Padahal pemerintah Indonesia mewajibkan semua kontraktor Kelas Besar untuk memiliki sertifikasi ISO 9001. Studi sebelumnya telah menyatakan bahwa implementasi SMM dalam suatu organisasi harus memperhatikan budaya-budaya yang ada didalam organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi yang diperlukan untuk pengembangan Budaya Mutu dalam perusahaan konstruksi dengan memperhatikan budaya-budaya yang ada didalam organisasi, berdasarkan ISO 9001 sebagai persyaratan manajemen mutu di Indonesia. Pengaruh budaya eksisting akan ditinjau berdasarkan budaya nasional, budaya organisasi, dan budaya pekerjaan/profesi yang ada didalam lingkungan perusahaan. Strategi yang diusulkan akan dibuat dalam bentuk kebijakan. Hasil penelitian membuktikan bahwa strategi pengembangan budaya mutu secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh kebijakan nasional, budaya nasional, budaya profesi, budaya organisasi, dan penerapan sistem manajemen mutu. Hal ini membuktikan bahwa faktor kebijakan nasional harus dipergunakan untuk mendukung pengembangan budaya mutu perusahaan jasa pelaksana konstruksi di Indonesia dengan memperhatikan pengaruh dari budaya nasional, budaya profesi, budaya organisasi dan sistem manajemen mutu yang ada.  ......The implementation of a Quality Management System (QMS) by a Large Class contractor in Indonesia is still considered to have not been implemented properly. This is evidenced by the many construction failures on large scale projects. Even though the Indonesian government requires all Big Class contractors to have ISO 9001 certification. Previous studies have stated that the implementation of QMS in an organization must pay attention to the cultures that exist within the organization. The purpose of this research is to identify the strategies for the development of Quality Culture in construction companies by paying attention to the cultures that exist within the organization, based on ISO 9001 as a quality management requirement in Indonesia. The influence of existing culture will be reviewed based on national culture, organization culture, and work/profession culture that is within the company environment. The results of this research have proven that the development of quality culture is directly and indirectly influenced by national culture, professional culture, national policies, quality management system implementation, and organizational culture. This proves that national policy factors must be used to support the development of a quality culture of construction service companies in Indonesia by taking into account the influence of existing national culture, professional culture, organizational culture and quality management systems.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Nugraha
Abstrak :
Ketatnya persaingan di bidang konstruksi pada proyek infrastruktur di Indonesia memberikan tantangan pada perusahaan jasa konstruksi, khususnya pada industri infrastruktur Pembangkit Listrik. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan jasa konstruksi diperlukan jaminan kepuasan pelanggan yang harus diciptakan, antara lain: produk yang dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan, pekerjaan yang dilakukan selesai tepat waktu, biaya yang dikeluarkan relatif murah dan jaminan terhadap K3LH dapat terealisasi. Dalam menciptakan kepuasan pelanggan diperlukan konsep Budaya Mutu yang harus diterapkan. Dengan menggunakan metode Deming Cycle dalam membangun budaya mutu diharapkan perusahaan jasa konstruksi pembangkit listrik dapat meningkatkan daya saing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh membangun budaya mutu pada perusahaan jasa konstruksi pembangkit listrik, Data didapat melalui analisa arsip, wawancara dan survey kuisioner. Pengolahan data menyimpulkan aktivitas yang diperlukan dalam membangun budaya mutu pada fungsi-fungsi organisasi yang berbasis risiko di perusahaan jasa konstruksi pembangkit listrik sebagai cara untuk meningkatkan daya saing. Hasil penelitian ini adalah konsep membangun budaya mutu berbasis PDCA pada Sistem Manajemen Mutu di perusahaan pembangkit listrik. ......The tight competition in the construction sector in Indonesia's infrastructure projects presents a challenge to construction service companies, especially in the power plant infrastructure industry. To improve the competitiveness of construction service companies, customer satisfaction guarantees must be created, as follows: 1) Products must be in accordance with the requirements, the project done is completed on time, the costs incurred are relatively cheap and collateral for Health, Safety and Environment (HSE) should be realized. In creating customer satisfaction, the concept of Quality Culture needs to be applied. By using the Deming Cycle method in building a quality culture, it is expected that power plant construction service companies can increase competitiveness. This study aims to determine the effect of developing a quality culture on power plant construction service companies, data obtained through archival analysis, interviews and questionnaire surveys. Data processing concludes the activities needed on developing a quality culture for risk-based organizational functions in power plant construction service companies as a way to increase competitiveness. The results of this study are the concept of building a PDCA-based quality culture in the Quality Management System in a power plant construction services company.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tessa Meichi Amelia
Abstrak :
Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi merupakan penyedia jasa orang persorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bangunan atau bentuk fisik lain. Saat ini, pelaku jasa pelaksana konstruksi melihat sistem manajemen mutu merupakan suatu keharusan demi suksesnya proyek konstruksi dan dapat memenuhi kepuasan dari pemilik. Sehingga tidak sedikit perusahaan jasa pelaksana konstruksi ingin mendapatkan sertifikasi ISO 9001. Masalah yang terjadi di industri konstruksi merupakan budaya mutu yang kurang baik. Sertifikasi mungkin bukan jalur yang terbaik untuk membentuk budaya mutu terpadu dan perbaikan mutu. Rendahnya kesadaran dan kesadaran akan budaya mutu merupakan salah satu penyebab utama kegagalan atau lambatnya implementasi sistem manajemen mutu pada perusahaan konstruksi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran budaya mutu yang berkaitan dengan budaya profesi dan budaya nasional yang saling mempengaruhi pada perusahaan kontraktor khususnya di Indonesia. Faktor-faktor yang akan menentukan proses pengembangan diidentifikasi menggunakan Structural Equation Modeling. Dari hasil Analisis mendapatkan bahwa budaya profesi, budaya nasional dan sistem manajemen mutu dapat meningkatkan upaya pengembangan budaya mutu pada Perusahaan BUMN. Variabel budaya profesi dengan indikator waktu dan tim, variabel budaya nasional dengan indikator indivualisme / kolektivisme dan power distance, dan variabel sistem manajemen mutu dengan indikator konteks organisasi dan operasional berpengaruh signifikan terhadap pengembangan budaya mutu. Untuk dapat meningkatkan upaya pengembangan budaya mutu pada perusahaan jasa pelaksana konstruksi BUMN maka harus meningkatkan budaya profesi, budaya nasional, dan sistem manajemen mutu secara efektif. Penelitian ini bisa menjadi bahan ataupun masukan untuk meningkatkan uapaya pengembangan budaya mutu pada pesuahaan konstruksi BUMN di Indonesia pada masa mendatang. ......Construction Implementing Service Company is a service provider for individuals or business entities declared professional experts in the field of implementing construction services who are able to carry out their activities to realize a planning result into a building or other physical form. Currently, construction contractors see that a quality management system is a must for the success of a construction project and can meet the satisfaction of the owner. So that not a few construction service companies want to get ISO 9001 certification. The problem that occurs in the construction industry is a culture of poor quality. Certification may not be the best path for establishing an integrated quality culture and quality improvement. The low awareness and awareness of the quality culture is one of the main causes of failure or slow implementation of the quality management system in construction companies. The purpose of this study is to provide an overview of quality culture related to professional culture and national culture that influence each other in contracting companies, especially in Indonesia. The factors that will determine the development process are identified using Structural Equation Modeling. From the results of the analysis, it is found that professional culture, national culture and quality management systems can increase efforts to develop a quality culture in BUMN companies. The variable of professional culture with time and team indicators, variables of national culture with indicators of individualism / collectivism and power distance, and the variable quality management system with indicators of organizational and operational context has a significant effect on the development of quality culture. To be able to increase efforts to develop a quality culture in state-owned construction service companies, it is necessary to improve the professional culture, national culture, and quality management system effectively. This research can be used as material or input to improve efforts to develop a quality culture in BUMN construction companies in Indonesia in the future
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Elvarita
Abstrak :
Abstrak: Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat rekomendasi SOP dalam melaksanakan strategi yang diperlukan untuk meningkatkan maturity level yang mempengaruhi budaya mutu di PT X. Berdasarkan tinjauan literatur tingkat kematangan budaya mutu dan penilaian validitas isi dan konstruk dari pakar/ ahli, 5 variabel untuk mengukur maturity level budaya mutu diidentifikasi. Terdapat 55 indikator atau item pengukuran dari 5 variabel tersebut yang telah dikembangkan menjadi kuesioner yang lengkap. Kuesioner dibagikan kepada seluruh karyawan di PT X, dengan total 25 tanggapan. Selanjutnya dilakukan pengolahan persentase maturity level pada PT X (dalam penelitian ini digunakan 5 level untuk mengukur kematangan budaya mutu yaitu: Ad hoc, Repeatable, Defined, Managed, dan Continuous) dan gap analysis pada setiap item pertanyaan yang kemudian akan dibandingkan dengan kondisi optimal sesuai validasi yang telah diperoleh dari pakar/ ahli dan hasil penelitian sebelumnya yang telah mengukur maturity level budaya mutu perusahaan konstruksi swasta nasional secara umum. Hasil pengolahan persentase maturity level budaya mutu pada PT X menunjukkan 59% matang dan berada pada level 4 (Terkelola) yang merupakan selisih 6% jika dibandingkan dengan hasil maturity level budaya mutu pada perusahaan konstruksi swasta nasional secara umum, yang menunjukkan 53% matang dan berada di level 3 (Terdefinisi). Berdasarkan analisis gap pada setiap item pertanyaan, ditemukan 21 indikator yang tidak memenuhi kriteria/ kondisi optimal yang diharapkan. Selanjutnya, direkomendasikan 15 strategi perbaikan untuk indikator yang tidak memenuhi kondisi optimal untuk meningkatkan maturity level yang mempengaruhi budaya mutu di PT X. Validasi pakar/ ahli dilakukan terhadap 15 rekomendasi strategi yang menyatakan bahwa semua pakar/ ahli setuju bahwa rekomendasi strategi dapat meningkatkan maturity level budaya mutu di PT X. Strategi peningkatan ini dikelola lebih lanjut dengan merekomendasikan prosedur pelaksanaan strategi yang kemudian dapat dikembangkan menjadi Standard Operational Prosedures (SOP). Telah dibuat 15 rekomendasi prosedur/ aktifitas-aktifitas dalam melanjalankan strategi dari hasil validasi sebelumnya dan dikembangkan 15 SOP berdasarkan prosedur/ aktifitas-aktifitas tersebut. Validasi pakar/ ahli dilakukan terhadap 15 rekomendasi prosedur dan SOP yang telah dikembangkan, yang menyatakan bahwa semua pakar/ ahli setuju bahwa rekomendasi prosedur dan SOP dapat digunakan dalam melaksanakan strategi meningkatkan maturity level budaya mutu di PT X, namun dengan beberapa saran dan masukan. Setelah dilakukan perbaikan terhadap saran dan masukan dari pakar/ ahli terdapat hasil akhir yaitu 12 SOP dalam melaksanakan strategi yang diperlukan untuk meningkatkan maturity level budaya mutu di PT X. Studi ini memberikan alat yang berharga bagi para peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang maturity level budaya mutu dan strategi peningkatannya. Bagi praktisi, sangat bermanfaat untuk mengevaluasi maturity level budaya mutu di dalam perusahaannya secara berkala, menargetkan perbaikan dan mengambil tindakan yang mungkin dilakukan dalam upaya meningkatkan maturity level budaya mutu melalui strategi perbaikan yang telah dilakukan. Penelitian ini merupakan upaya pertama untuk mengukur maturity level budaya mutu dan mengembangkan standard operational procedures (SOP) dalam melaksanakan strategi meingkatkan maturity level budaya mutu pada perusahaan jasa pelaksana konstruksi swasta nasional di PT X ......Abstract: The purpose of this paper is to make SOP recommendations in implementing the strategies needed to increase the maturity level that affects the quality culture at PT X. Based on a literature review of the quality culture maturity level and the content and construct validity assessment from practitioners, 5 variables to measure the quality culture maturity level identified. There are 55 indicators or measurement items from these 5 variables which have been developed into a complete questionnaire. Questionnaires were distributed to all employees at PT X, with a total of 25 responses. Furthermore, processing the percentage maturity level at PT X (in this study used 5 levels to measure the maturity of quality culture, namely: Ad hoc, Repeatable, Defined, Managed, and Continuous) and gap analysis on each question item which will then be compared with the optimal conditions according to validation that has been obtained from practitioners and the results of previous studies that have measured the level of maturity of the quality culture of national private construction companies in general. The results of processing the percentage maturity level at PT X show 59% mature and are at level 4 (Managed) which is a difference of 6% when compared to the results of the quality culture maturity level at national private construction companies in general, which is 53% mature and is at level 3 (Determined). Based on the gap analysis on each question item, 21 indicators were found that did not meet the expected optimal criteria/conditions. Furthermore, 15 improvement strategies are recommended for indicators that do not meet optimal conditions to increase the level of maturity that affects the quality culture at PT X. Expert validation was carried out on 15 strategic recommendations which stated that all experts agreed that strategy recommendations could increase the level of quality culture maturity at PT X. This improvement strategy is managed further by formulating a strategy implementation procedure which can then be developed into a Standard Operating Procedure (SOP). 15 recommended procedures/activities have been made in carrying out the strategy from the previous validation results and 15 SOPs have been developed based on these procedures/activities. Expert validation was carried out on 15 recommended procedures and SOPs that had been developed, which stated that all experts agreed that recommended procedures and SOPs could be used in implementing strategies to increase the maturity level of quality culture at PT X, but with some suggestions and input. After making improvements to suggestions and input from experts, the final result is 12 SOPs in implementing the strategies needed to increase the maturity level that affects the quality culture at PT X. This study provides a valuable tool for researchers to gain a deeper understanding of the maturity level. quality culture and improvement strategies. For practitioners, it is very useful to evaluate the maturity level of the quality culture within their company on a regular basis, target improvements and take possible actions in an effort to increase the maturity level that affects the quality culture through the improvement strategies that have been carried out. recommended. This research is the first attempt to measure the maturity level of quality culture and develop standard operational procedures (SOP) in implementing a strategy to increase the maturity level of quality culture in a national private construction service company at PT X.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raseesha Nauratul Gustia
Abstrak :
Meningkatnya jumlah proyek konstruksi, mengingat ada kebijakan pemerintah untuk meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia dengan mempercepat proyek pembangunan infrastruktur, mempengaruhi fenomena-fenomena yang terjadi dalam kegagalan konstruksi di Indonesia dalam 3 tahun belakang. Terdapat 14 kecelakaan konstruksi kelas besar di Indonesia pada tahun 2017-2019. Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa meningkatnya fenomena kegagalan konstruksi di Indonesia setelah diterapkannya Proyek Strategis Nasional. Perusahaan Jasa Konstruksi Asing yang juga bertanggung jawab atas beberapa proyek dari Proyek Strategis Nasional ini berpengaruh sangat signifikan terhadap fenomena-fenomena yang ada di bisnis konstruksi di Indonesia. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi budaya mutu dari Perusahaan Jasa Konstruksi Asing termasuk tigkat maturitas dari perusahaan konstruksi sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat maturitas dari budaya mutu Perusahaan Jasa Konstruksi Asing dan untuk merancang strategi meningkatkan tingkat maturitas budaya mutu pada Bada Usaha Jasa Konstruksi Asing untuk menghindari fenomena-fenomena kegagalan konstruksi. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian studi literatur dan survei yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden di kontraktor asing di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah 24 strategi yang disarankan untuk diimplementasikan oleh kontrator asing untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. ......The increasing number of construction projects in Indonesia, given the government's policy to improve the development of the Indonesian economy by accelerating infrastructure development projects, has influenced the phenomena that have occurred in construction failures in Indonesia in the past 3 years. There were 14 large-scale construction accidents in Indonesia recorded by Kompas in 2017-2019. This identified that the phenomenon of increasing construction failure in Indonesia after the implementation of the National Strategic Project. The existence of a foreign construction company which is also responsible for several projects of the National Strategic Project has a very significant effect on the phenomena that exist in the construction business in Indonesia. There are several things that affect the quality culture of foreign construction companies including the level of maturity of the construction companies themselves. The purpose of this study is to identify the level of maturity of the quality culture of foreign construction service companies in Indonesia and to design strategies to improve the level of quality culture maturity in foreign construction service companies to avoid the phenomena of construction failure. This study uses a literature study and a survey conducted by distributing questionnaires to respondents in foreign contractors in Indonesia as research methodology. The results of this study are 24 strategies that are suggested to be implemented by foreign contractors to reduce construction failure rates.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Hera Pratama
Abstrak :
Perusahaan BUMN adalah badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Namun tercatat dalam kurun waktu tujuh bulan saja pada tahun 2018 tercatat terdapat 12 kecelakaan Proyek Infrastuktur yang dikerjakan oleh perusahaan jasa konstruksi BUMN dan beberapa diantaranya merupakan Proyek Strategis Nasional, sehingga fenomena ini mengakibatkan adanya kerugian fisik maupun materil hingga mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap mutu dari hasil pekerjaan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena belum terukurnya tingkat kematangan dari budaya mutu Perusahaan Jasa Konstruksi sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur tingkat kematangan atau maturity level budaya mutu pada perusahaan jasa konstruksi BUMN sehingga didapatkan strategi untuk meningkatkan maturity level budaya mutu pada perusahaan jasa konstruksi BUMN untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi yang dapat terjadi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi literatur, validasi pakar serta kuisioner responsen, adapun diketahui jika maturity level perusahaan jasa konstruksi BUMN saat ini berada pada level 4 (Dikelola) diukur berdasarkan 5 variabel dan 43 indikator yang telah ditemukan dan didapatkan 25 strategi untuk meningkatkan level tersebut pada level yang diharapkan secara optimal menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. ......BUMN companies are business entities which are wholly or most of their capital owned by the state through direct participation from the separated state assets. However, recorded within just seven months in 2018 there were recorded 12 accidents of Infrastructure Projects carried out by BUMN construction service companies and some of them were National Strategic Projects, so that this phenomenon resulted in physical and material losses to affect the level of trust in the quality of the work the. This can occur because the level of maturity of the quality culture of the Construction Services Company has not yet been measured, so the purpose of this study is to measure the quality culture maturity level of SOE construction service companies so that a strategy is found to increase the quality culture maturity level of BUMN construction service companies. reduce the failure rate of construction that can occur. The method used in this research is literature study, expert validation and responsive questionnaires, while it is known that the maturity level of BUMN construction service companies is currently at level 4 (managed) which is measured based on 5 variables and 43 indicators that have been found and obtained 25 strategies to increasing the rate to the expected level optimally decreases the construction failure rate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Redhani Putri Maharani
Abstrak :
Pembangunan di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya untuk mendukung peningkatan perekonomian masyarakat dan menunjang distribusi barang dan jasa, hal ini memicu pertumbuhan yang pesat juga terhadap Perusahaan Jasa Konstruksi. Namun dalam pelaksanaannya, ditemukan banyaknya kegagalan konstruksi yang dilakukan perusahaan jasa konstruksi yang menyebabkan adanya penambahan biaya dan waktu. Salah satu penyebab utama proyek konstruksi yang bermasalah dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga menimbulkan kegagalan konstruksi diakibatkan oleh kurangnya kesadaran terhadap budaya mutu yaitu distribusi informasiDalam Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan variabel - variabel dalam distribusi informasi yang mempengaruhi budaya mutu dan kegagalan konstruksi serta untuk merancang strategi peningkatan distribusi informasi dalam sistem komunikasi terkait budaya mutu proyek untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. Hasil dari studi literatur didapatkan 11 variabel distribusi informasi. Variabel kemudian divalidasi awal oleh 8 pakar. Pengolahan data dilakukan menggunakan software SPSS dan SmartPLS yang mengolah 108 responden. Berdasarkan hasil analisis terdapat 2 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kegagalan konstruksi yaitu Metode Distribusi Informasi (X5) dan Dokumen Akhir Hasil Pekerjaan yang Berisi Seluruh Proses Pelaksanaan Pekerjaan (X11) dengan nilai T-Statistics (level of significance 5%) berturut-turut adalah 2,229 dan 2,285. Berdasarkan dari hasil temuan, maka perlu dibuat strategi peningkatan distribusi informasi dalam upaya untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi di Indonesia pada perusahaan jasa konstruksi swasta nasional. ......Development in Indonesia is increasing every year to support the improvement of the community's economy and support the distribution of goods and services, this triggers rapid growth also for Construction Service Companies. However, in practice, it was found that many construction failures were carried out by construction service companies which caused additional costs and time. One of the main causes of construction projects that have problems in carrying out work, causing failure due to lack of awareness of culture is information distribution. projects to reduce construction failure rates. The results of the literature study obtained 11 information distribution variables. The variables were then validated by 8 experts. Data processing was carried out using SPSS and SmartPLS software which processed 108 respondents. Based on the analysis, there are 2 variables that have a significant effect on construction failure, namely the Information Distribution Method (X5) and the Final Document of Work Results containing the entire Work Implementation Process (X11) with the T-Statistics value (level of significant 5%) respectively 2.229 and 2,285. Based on the result, it is necessary to improve a strategy to increase the information distribution to reduce construction failure levels at national private construction service companies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katharina Indah Sushmita
Abstrak :
Kegagalan konstruksi masih menjadi isu utama dalam dunia konstruksi terutama di Indonesia. Ini dibuktikan dengan banyaknya kegagalan konstruksi pada proyek skala besar. Padahal pemerintah Indonesia mewajibkan semua kontraktor Kelas Besar untuk memiliki sertifikasi ISO 9001. Hal ini dianggap Indonesia belum melaksanakan dengan baik Implementasi Sistem Manajemen Mutu (QMS) oleh kontraktor Kelas Besar. Studi sebelumnya telah menyatakan bahwa implementasi SMM dalam suatu organisasi harus memperhatikan budaya-budaya yang ada didalam organisasi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran pengembangan budaya mutu dalam mejalankan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001 yang berbasis budaya organisasi dan budaya nasional yang saling mempengaruhi pada perusahaan kontraktor khususnya di Indonesia. Analisis penelitian ini dengan mengolah 151 data responden menggunakan SPSS dan SmartPLS. Dari hasil analisis didapatkan bahwa Budaya Nasional, Sistem Manajemen Mutu dan Budaya Organisasi mempengaruhi pengembangan Budaya Mutu. Adapun indikator signifikan dominan dari variabel Budaya Nasional terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu indivualisme / kolektivisme dan power distance. Sedangkan indikator signifikan dominan dari variabel Sistem Manajemen Mutu terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu konteks organisasi dan operasional. Dan indikator signifikan dominan dari variabel Budaya Organisasi terhadap pengembangan Budaya Mutu yaitu Usaha Pencapaian Kinerja dan Kepemimpinan. Untuk mengembangan Budaya Mutu dipengaruhi oleh Budaya Nasional, Sistem Manajemen Mutu dan Budaya Organisasi. Penelitian ini bisa menjadi bahan ataupun masukan dalam mengembangkan Budaya Mutu untuk mengurangi tingkat kegagalan konstruksi pada perusahaan jasa pelaksana konstruksi BUMN di Indonesia pada masa mendatang. ......Construction failure is still a major issue in the construction world, especially in Indonesia. This is evidenced by the number of construction failures on large-scale projects. In fact, the Indonesian government requires all large-scale contractors to have ISO 9001 certification. Previous studies have stated that the implementation of QMS in an organization must pay attention to the cultures that exist within the organization. The purpose of this study is to provide an overview of the development of a quality culture in implementing a quality management system based on ISO 9001 based on organizational culture and national culture that influence each other in contracting companies, especially in Indonesia. The analysis of this research by processing 151 respondents' data using SPSS and SmartPLS. From the results of the analysis, it was found that the National Culture, Quality Management System and Organizational Culture affect the development of Quality Culture. The dominant significant indicators of the National Culture variable on the development of Quality Culture are individualism/collectivism and power distance. While the dominant significant indicator of the Quality Management System variable on the development of Quality Culture is the organizational and operational context. And the dominant significant indicator of the Organizational Culture variable on the development of Quality Culture is Efforts to Achieve Performance and Leadership. To develop a Quality Culture influenced by the National Culture, Quality Management System and Organizational Culture. This research can be used as material or input in developing a Quality Culture to reduce the rate of construction failure in BUMN construction service companies in Indonesia in the future.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiby Adhitya Prayoga
Abstrak :
Perusahaan Jasa Konstruksi merupakan perusahaan yang bergerak secara keseluruhan atau sebagian dalam melakukan kegiatan perencanaan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan-pekerjaan yang bertujuan untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. Saat ini, pertumbuhan perusahaan jasa konstruksi sangat tinggi dikarenakan banyaknya pembangunan yang dilakukan di Indonesia. Dalam melakukan kegiatan pembangunan, nampaknya tidak selalu berjalan dengan mulus. Beberapa bentuk kejadian kegagalan konstruksi terjadi di Indonesia yang menyebabkan kerugian berbagai aspek dan menurunkan tingkat ketercapaian tujuan proyek konstruksi. Dari banyaknya penyebab kegagalan konstruksi, dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang menyebabkan kegagalan konstruksi berasal dari peranan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lalai, baik pada saat proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang memengaruhi proyek tersebut secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengukuran tingkat kematangan atau maturity level budaya mutu pada Perusahaan Jasa Konstruksi Swasta Nasional yang bertujuan menyentuh sasaran/objek penelitian (yaitu SDM proyek) dalam penerapan budaya mutu di lingkungan perusahaan, sehingga didapatkan sebuah strategi peningkatan tingkat maturity level sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi yang terjadi dikemudian hari. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur, validasi pakar dan menggunakan kuesioner responden untuk melakukan pengambilan data primer. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 5 variabel X (maturity level perusahaan) dan 43 indikator penyusunnya yang berpengaruh dalam upaya menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. Sementara itu, pencapaian tingkat kematangan yang telah dicapai oleh perusahaan jasa konstruksi swasta nasional secara umum berada di level 4, yang artinya sudah dalam kondisi matang. Dari beberapa analisis kesenjangan yang telah dilakukan, selanjutnya terdapat 26 bentuk strategi yang ditawarkan, sebagai upaya dalam meningkatkan tingkat kematangan budaya mutu perusahaan jasa konstruksi swasta nasional. ......Construction Company is a company that moves in a part or in whole carrying out planning, making and controlling all activities along which includes works aimed at realizing a building or other physical form. At present, the growth of construction companies are very high due to the large number of developments being carried out in Indonesia. In carrying out development activities, it seems that it does not always run smoothly. Some forms of construction failure occur in Indonesia which cause losses in various aspects and reduce the level of achievement of project goals. From the many causes of construction failure, it can be concluded that the main factor that causes construction failure comes from the role of Human Resources (HR) who is negligent both during the planning, implementation and controlling processes that affect the project directly or indirectly. This research will discuss the measurement of the quality culture maturity level at the National Private Construction Company which aims to reach the target of research (ie HR in projects) in the application of quality culture in the corporate environment, so that a strategy to increase the maturity level in an effort to reduce the level of construction failure that occurs in the future. The research method used is literature study, expert judgement validation and using respondents' questionnaires to collect primary data. As the results of this study, that there are 5 variables X (company maturity level) and 43 constituent indicators that influence the effort to reduce the level of construction failure. Meanwhile, the achievement of the maturity level that has been reached by the national private construction service company is generally at level 4, which means that it is in a mature condition. From several gap analyzes that have been carried out, then there are 26 forms of strategy offered, as an effort to increase the maturity level of the quality culture of national private construction service companies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>