Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Astuti
"Pembengkakan payudara merupakan kondisi fisiologis tidak menyenangkan ditandai dengan bengkak dan nyeri olehkarna peningkatan volume ASI, dan kongesti limfatik serta vascular. Rangsangan mulut bayi terhadap puting dan perlekatan yang kurang tepat juga dapat membuat lecet hingga terasa perih, Tujuan penanganan pembengkakan payudara untuk menjaga aliran ASI dan mengosongkan payudara dengan efektif, serta mencegah pembengkakan berulang selama proses menyusui. Penanganan lecet pada puting payudara bertujuan untuk mencegah terhambatnya pemberian ASI eksklusif, dan pengalaman tidak menyenangkan bagi ibu menyusui selama proses menyusui. Pemberian terapi nonfarmakologis melalui kompres Aloe vera memiliki keuntungan lebih dibanding dengan kompres lainnya seperti kompres air dingin/hangat yang hanya meredakan nyeri saja, dikarenakan kandungan Aloe vera dipercaya dapat menyembuhkan luka, mengurangi rasa sakit, dan berkhasiat sebagai anti bengkak. Intervensi yang dilakukkan pada Ny. E di salah satu RS di Depok dengan penerapan Aloe vera yang diberikan sebanyak 2 kali /hari selama 4 hari terbukti mampu mengurangi rasa nyeri pasien dari skala nyeri NRS 4-5 menjadi NRS skala 2, dan pada lecet putting yang diberikan intervensi kompres Aloe vera juga terbukti mampu menyembuhkan luka. Dalam pelaksanaannya peran perawat dalam memberikan intervensi secara mandiri melalui kompres Aloe vera juga harus diimbangi dengan edukasi perlekatan dan cara menyusui yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan pengalaman ibu postpartum yang menyusui.

Breast swelling is an unpleasant physiological condition characterized by swelling and pain due to increased breast milk volume, and lymphatic and vascular congestion. Stimulation of the baby's mouth to the nipple and improper attachment can also make blisters to feel sore, The purpose of treating breast swelling is to maintain milk flow and empty the breast effectively, as well as prevent recurrence of swelling during the breastfeeding process. The treatment of blisters on the nipples aims to prevent the inhibition of exclusive breastfeeding, and unpleasant experiences for breastfeeding mothers during the breastfeeding process. The administration of non-pharmacological therapy through Aloe vera compresses has more advantages than other compresses such as cold/warm water compresses that only relieve pain, because the content of Aloe vera is believed to heal wounds, reduce pain, and be efficacious as an anti-swelling. The intervention carried out on Mrs. E in one of the hospitals in Depok with the application of Aloe vera given 2 times/day for 4 days was proven to be able to reduce the patient's pain from NRS pain scale 4-5 to NRS scale 2, and in putting blisters given Aloe vera compress intervention was also proven to be able to heal wounds. In its implementation, the role of nurses in providing independent intervention through Aloe vera compresses must also be balanced with attachment education and the right way to breastfeed to increase the motivation and experience of breastfeeding postpartum mothers. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Alifia Ramadianti
"Pandemi global COVID-19 memberikan dampak kesehatan pada berbagai rentang usia dan tahapan perkembangan manusia, salah satunya kesehatan maternal dan bayi baru lahir. Ibu post partum menyusui suspek atau terkonfirmasi COVID-19 yang mengalami hospitalisasi menjalani rawat pisah dengan bayinya, kondisi ini menyebabkan proses menyusui dan perlekatan terganggu. Pemberian terapi antiviral COVID-19 pada pasien menjadi alasan ASI tidak diberikan pada bayinya sehingga potensi kesehatan bayi dan ibu menjadi perhatian penulis. Case report ini mengangkat kasus Ny. D berusia 24 tahun yang melahirkan anak pertamanya di Rumah Sakit Universitas Indonesia dengan cara pervagina, pasien di rawat terpisah dengan anaknya pasca melahirkan karena hasil swab menunjukkan nilai positif. Keluhan utama yang pasien rasakan adalah ASI yang tidak keluar dari payudara dan kekhawatirannya pada kesehatan anaknya yang tidak dapat diberikan ASI. Penulis mengangkat intervensi keperawatan pijat payudara untuk menstimulasi pengosongan payudara agar ibu merasa lebih nyaman, dan untuk menghindari komplikasi seperti mastitis akibat ASI yang statis sebagai alternatif yang dapat dilakukan saat itu. Intervensi pijat payudara memberikan dampak yang positif ditandai produksi ASI yang meningkat setiap harinya dan pengosongan payudara dapat secara maksimal dirasakan pasien sehingga pasien merasa nyaman. Penulis merekomendasikan pasien untuk tetap menyusui anaknya secara langsung ketika pulang dengan menerapkan protokol yang ketat.

The global COVID-19 pandemic has had health impacts on various age ranges and stages of human development, one of which is maternal and newborn health. Post partum mothers who are breastfeeding with suspected or confirmed COVID-19 who are hospitalized are undergoing separate treatment from their babies, this condition causes the breastfeeding process and attachment to be disrupted. Giving COVID-19 antiviral therapy to patients is the reason why breast milk is not given to their babies so that the potential for the health of babies and mothers is the author's concern. This case report raises the case of Mrs. D, 24 years old, who gave birth to her first child at the University of Indonesia Hospital pervaginally, the patient was treated separately from her child after giving birth because the swab results showed a positive value. The main complaint that the patient feels is the milk that does not come out of the breast and his concern about the health of his child who cannot be breastfed. The author raises the nursing intervention of breast massage to stimulate breast emptying so that the mother feels more comfortable, and to avoid complications such as mastitis due to static breast milk as an alternative that can be done at that time. Breast massage intervention has a positive impact marked by increasing milk production every day and breast emptying can be maximally felt by the patient so that the patient feels comfortable. The author recommends that patients continue to breastfeed their children directly when they go home by following a strict protocol. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Verina Clearesta
"ASI merupakan standar pemberian makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir. Persepsi ketidakcukupan ASI sering menjadi tantangan bagi ibu dalam menyusui sehingga menimbulkan kecemasan ibu bahwa bayinya tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Tantangan tersebut dapat menurunkan rasa percaya diri ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Intervensi hypnobreastfeeding berfokus pada pengelolaan emosi dan pemberian kalimat afirmasi positif untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu selama proses menyusui. Tugas akhir profesi ini mengeksplorasi penerapan dan efektivitas hypnobreastfeeding. Berdasarkan hasil pengkajian, pasien merasa cemas terkait produksi ASI yang sedikit sehingga berencana memberikan susu formula untuk memenuhi kecukupan nutrisi bayinya. Masalah keperawatan utama yang diidentifikasi adalah kesiapan peningkatan menyusui. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan intervensi hypnobreastfeeding sebanyak dua kali sehari dengan durasi 15 menit selama dua hari berturut-turut. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan efikasi diri ibu dari skor sedang (38) menjadi tinggi (63), serta bayi menerima ASI yang cukup ditandai dengan frekuensi BAK dan BAB, frekuensi menyusui, kondisi bayi setelah menyusu, serta berat badan bayi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan hypnobreastfeeding dalam praktik keperawatan maternitas untuk mendukung ibu postpartum mengatasi masalah menyusui.

Breast milk is the best standard of nutrition for newborn babies. Perception of insufficient milk supply is one of the challenges for mothers during the breastfeeding process which often leads to concerns that their baby is not getting enough nutrition. These challenges can undermine a mother's confidence in providing exclusive breastfeeding. The hypnobreastfeeding intervention focuses on emotional management and positive affirmations to increase mother’s self-efficacy throughout their breastfeeding journey. The aim of this research is to explores the application and effectiveness of hypnobreastfeeding. Based on the assessment, the patient expressed concern about her low milk production and intends to give formula milk to ensure the adequacy of her baby's nutritional needs. The main nursing diagnosis identified for this case is readiness for enhanced breastfeeding. This research uses a case study design by providing hypnobreastfeeding interventions twice a day for 15 minutes over two consecutive days. The result of this research showed an increase in the mother's self-efficacy from moderate (38) to high (63), and the baby received adequate breast milk, as indicated by the frequency of urination and defecation, breastfeeding frequency, the baby’s condition after feeding, and the baby's weight. This research recommends the implementation of hypnobreastfeeding in maternity nursing practice to support postpartum mothers in overcoming breastfeeding challenges. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Putri
"Menyusui merupakan hak seluruh ibu dan bayi, termasuk bagi ibu postpartum dan bayinya. Menyusui sangat dianjurkan pada ibu postpartum karena memiliki banyak manfaat yaitu untuk boanding serta mencegah komplikasi pasca melahirkan. Ibu postpartum post SC kelahiran pertama usia 24 tahun pada studi ini menjalani perawatan Covid-19 dengan perawatan bayi yang terpisah sehingga pasien tidak dapat menyusui secara langsung, pasien mendapatkan medikasi anti virus remdesivir. Pemisahan antara ibu dan bayi mengakibatkan masalah dimana terhambatnya boanding yang mana berdampak pada pengeluaran ASI, pada pasien juga ditemukan adanya nyeri payudara serta kesulitan mengeluarkan ASI. Terhambatnya boanding turut berkontribusi dalam penurunan hormone oksitosin yang merupakan hormone pelepasan ASI. Perawatan pada pasien post partum dengan covid dan rawat pisah antaera ibu dan bayi dalam mengatasi permasalahan keperawatan hambatan menyusui dilakukan dengan melakukan virtual boanding selama perawatan di rumah sakit dengan memvasilitasi videocall antara ibu yang dirawat di rumah sakit serta bayi yang berada dirumah, serta intervensi konseling laktasi dengan menerapkan masase payudara meningkatkan oksitosin dalam memperlancar pengeruaran ASI. Hasil penulisan ini mengambarkan hasil pengelolaan ibu post partum dengan covid-19 rawat terpisah, dengan pelaksaan virtual boanding dan masase payudara dalam mengatasi hambatan pengeluaran ASI.

Breastfeeding is the right of all mothers and babies, including postpartum mothers and their babies. Breastfeeding is highly recommended for postpartum mothers because it has many benefits, such as boanding and preventing postpartum complications. The paient in this stuty is post-SC postpartum mother at the age of 24 years, with her first born underwent Covid-19 treatment with separate baby care so that the patient could not breastfeed directly, the patient received the anti-viral medication remdesivir. The separation between mother and baby caused problems where delayed boanding which has an impact on the release of breast milk, the patient is also have breast pain and difficulty expressing milk. The inhibition of boanding also contributes to the decrease in the hormone oxytocin which needed to releases breast milk. Nursing care for post partum patients with Covid 19 and separated care between mother and baby in overcoming nursing problems with interuppeted breastfeeding is carried by facilitating virtual boarding during hospital care by facilitating videocalls between mothers who are hospitalized and babies who are at home, as well as lactation counseling interventions. by applying breast massage to increase oxytocin in facilitating the released  of breast milk. The results of this study shows the results of the management of post-partum mothers with COVID-19 in separate care, by implementing virtual boanding and breast massage to overcome nuring diagnosis interrupted breast feeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silvy Tamara Winata
"ABSTRAK
Pemberian ASI Eksklusif di DKI Jakarta masih perlu di promosikan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi terutama selama pandemi Covid-19. Faktor yang memengaruhi ibu postpartum dalam menyusui  diantaranya adalah nyeri saat menyusui serta perasaan kurangnya produksi ASI yang dapat menyebabkan  ibu berhenti menyusui.  Tujuan dari penulisan ini adalah  untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Ibu postpartum guna meningkatkan pemberian ASI selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah case study pada pasien puskesmas Kecamatan Ciracas yang mengalami nyeri payudara dan perasaan ASI kurang. Salah satu intervensi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan therapeutic breast massage (TBM). Hasil evaluasi penerapan intervensi TBM menunjukan penurunan nyeri saat menyusui dan peningkatan kepercayaan diri klien dalam melanjutkan pemberian ASI secara eksklusif. Direkomendasikan pemberian  Intervensi   TBM pada ibu menyusui untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi selama masa pandemi.

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding in DKI Jakarta still needs to be promoted to improve the welfare of mothers and babies during the Covid-19 pandemic. There are many factors that influence the ability of postpartum mothers in breastfeeding such as breast pain and lack of breast milk, which if not given proper intervention, will cause the mother to stop their breastfeeding and replace it with formula milk. The purpose of this paper is to analyze the nursing care of postpartum mothers in order to increase their breastfeeding practice during the Covid-19 pandemic. This research used a case study research metode and held in one of the Ciracas subdistrict health center. The participant is a patient who experienced breast pain and lack of breast milk. One of the interventions used to overcome those problems was by providing therapeutic breast massage (TBM). After doing the intervention, the application of TBM interventions could decrease breast pain and increase patient confidence. Therefore, TBM interventions could be given to breastfeeding mothers to improve the welfare of mothers and babies during this pandemic."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Widyasari
"Nyeri payudara dan puting payudara merupakan salah satu keluhan ibu menyusui yang paling sering dan merupakan penyebab utama sehingga ibu tidak dapat memenuhi durasi menyusui dari target dalam menyusui dan berhenti menyusui lebih awal. Faktor yang mempengaruhi nyeri selama menyusui terdiri dari faktor biologis yang diakibatkan dari infeksi dan faktor anatomi yang diakibakan dari masalah posisi dan pelekatan saat menyusui, masalah anatomi bayi, dan bentuk atau ukuran puting yang tidak normal. Intervensi digunakan untuk mengatasi nyeri pada daerah payudara adalah melakukan terapi kompres dengan lidah buaya (Aloe Vera). Intervensi yang diberikan dilakukan pada selama 30 menit sehari dua kali yaitu pada pagi dan sore. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum yang mengalami nyeri pada daerah payudara selama menyusui dengan penerapan terapi kompres lidah buaya (Aloe Vera). Karya ilmiah ini menggunakan metode case study pada satu pasien di wilayah Puskesmas Pancoran Mas. Evaluasi dari intervensi didapatkan adanya penurunan skala nyeri dari sedang menjadi ringan dengan menggunakan Numeric Rating Scale dan pasien merasa lebih nyaman. Keterbatasan dari penelitian ini adalah intervensi yang diberikan baru diterapkan pada satu pasien.

Breast and nipple pain is one of the most frequent complaints of breastfeeding mothers and is the main cause so that mothers cannot meet the breastfeeding duration of the target in breastfeeding and stop breastfeeding early. Factors that affect pain during breastfeeding consist of biological factors resulting from infection and anatomical factors resulting from position and attachment problems while breastfeeding, infant anatomy problems, and abnormal nipple shape or size. The intervention used to treat pain in the breast area is to apply compress therapy with aloe vera (Aloe Vera). The intervention was given for 30 minutes twice a day, in the morning and evening. This paper aims to analyze nursing care for postpartum mothers who experience pain in the breast area during breastfeeding with the application of aloe vera (Aloe Vera) compress therapy. This scientific work uses the case study method on one patient in the Pancoran Mas Health Center area. Evaluation of the intervention found that there was a decrease in the pain scale from moderate to mild using the Numeric Rating Scale and the patient felt more comfortable. The limitation of this study is that the intervention was only applied to one patient. Keywords: Aloe Vera, compress, pain, postpartum"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Tetty Nurkayani
"Ibu dengan post partum normal sering mengalami rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada luka perineum selama periode post partum. Hal ini akan berdampak pada aktivitas ibu sehari - hari. Rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada ibu post partum tersebut dapat diatasi dengan intervensi kompres dingin. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk melakukan analisis intervensi keperawatan dengan penerapan kompres dingin pada ibu post partum yang mengalami luka perineum. Kompres dingin efektif mengurangi nyeri luka perineum selain itu juga intervensi kompres dingin mudah dilakukan, tidak membutuhkan banyak biaya dan tidak memiliki efek samping. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus. Pada hasil intervensi keperawatan ditemukan bahwa ibu N mengalami penurunan nyeri yang signifikan setelah dikompres tanpa mengkomsumsi obat analgesik.

Mothers with normal postpartum often experience pain and discomfort in the perineal wound during the postpartum period. This will have an impact on the mother's daily activities. The pain and discomfort in postpartum mothers can be overcome by cold compress intervention. This scientific paper aims to analyze nursing interventions by applying cold compresses to post partum mothers who experience perineal injuries. Cold compresses are effective in reducing perineal wound pain, besides that cold compresses are easy to do, do not require a lot of money and have no side effects. This scientific paper uses the case study method. In the results of the nursing intervention, it was found that mother experienced a significant reduction in pain after cold compressed without taking analgesic drugs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Wulandari
"Kualitas hidup ibu yang baik pada periode postpartum merupakan solusi yang penting terhadap kesehatan ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidetifikasi hubungan breastfeeding self-efficacy dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup ibu postpartum. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, melibatkan 101 ibu postpartum 0-42 hari yang dipilih secara kuota. Kualitas hidup ibu postpartum diukur menggunakan instrument Postpartum Quality of Life Questionnaire.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara breastfeeding self-efficacy dengan kualitas hidup ibu postpartum. Namun terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup ibu postpartum p value 0,002,OR = 3,89,CI=95 . Edukasi dan konseling yang melibatkan keluarga pada ibu postpartum dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup ibu postpartum.

High maternal quality of life in the postpartum period is an important solution to maternal and child health. This study aimed to identify breastfeeding self efficacy and family support with the quality of life of postpartum mothers. The design of this study was analytic correlation with cross sectional approach, involving 101 postpartum mothers 0 42 days, selected by quota technique. The quality of life of postpartum mothers was measured using the Postpartum Quality of Life Questionnaire instrument. The results showed no correlation between breastfeeding self efficacy and quality of life of postpartum mothers. However there was a significant correlation between family support and quality of life of postpartum mother p value 0,002, OR 3,89, CI 95 . This study recommended to provide education and counselling involving families in women during postpartum period."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sholihat
"Periode post partum merupakan saat kritis bagi seorang ibu untuk beradaptasi setelah melahirkan dan juga merupakan masa-masa yang membahagiakan sekaligus penuh stress yang berkaitan dengan masalah penyesuian diri baik secara fisik maupun psikologis terhadap kelahiran bayi mereka. Wanita yang mengalami gangguan adaptasi psikososial selama post partum akan berdampak pada kehidupannya baik perkawinannya dan hubungan antara ibu dan anak, sehingga akan mengganggu perkembangan emosional dan tingkah laku anak dikemudian hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran adaptasi psikososial ibu post partum dan hubungannya dengan beberapa variabel antara lain umur, pendidikan, status ekonomi, pekerjaan, kondisi bayi barn lahir, paritas, jenis persalinan, status kesehatan ibu, keinginan punya anak, self consept dan dukungan sosial.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian non experimental dengan pendekatan cross sectional, pengumpulan data dengan wawancara terhadap 109 responden ibu post partum setelah satu bulan - satu tahun yang berada di Kecamatan Cimanggis dan sebelumnya responden melakukan persalinan di 4 pelayanan kesehatan yaitu Rumah Sakit Tugu Ibu, Rumah Sakit Thu dan Anak Tumbuh Kembang, Klinik Anugrah dan Puskesmas Cimanggis. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan uji chi Squere dan analisa multivariat dengan regresi logistik ganda.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adaptasi psikososial ibu post partum mencapai 56 %, presentasi ini masih dalam rentang rata-rata penelitan yang dilakukan dibeberapa daerah di Indonesia. Hasil uji bivariat terhadap 11 variabel independen menunjukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan adaptasi psikososial ibu post partum adalah pekerjaan, self consept dan dukungan sosial. Hasil analisis multivariat didapatkan dua variabel yang berhubungan erat dengan adaptasi psikososial ibu post partum yaitu pekerjaan (OR = 3,730) dan self consept (OR 2,703) dan dari kedua variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pekerjaan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi adaptasi psikososial ibu post partum.
Mengingat pentingnya pencapaian adaptasi psikososial ibu pada masa post partum untuk itu disarankan agar setiap tatanan pelayanan kesehatan memperhatikan aspek psikologis dari ibu dan keluarga dalam masa reproduksi seperti diadakannya kelas prenatal untuk ibu hamil dan suami, pelayanan kesehatan ditujukan tidak hanya kepada ibu tetapi juga keluarganya, dengan demikian keluarga dapat memberikan support selama proses persalinan dan menyediakan tenaga kesehatan yang mampu memberikan pelayanan secara komprehensif yang meliputi bio, psiko, sosial dan spiritual. Perlu dukungan dan tindakan yang nyata dari dinas kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dart kerjasama lintas sektoral dengan instansi terkait dalam pelayanan kesehatan reproduksi seperti dinas pendidikan dan instansi swasta. Pentingnya peranan divas tenaga kerja dan transmigrasi serta dinas perindustrian dan perdagangan dalam menciptakan lahan pekerjaan yang aman sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan wanita dan dapat meningkatkan aktualisasi diri.
Daftar Bacaan : 41 (1988-2004)

Analysis on Psychosocial Adaptation of Post Partum Mothers in Cimanggis Sub-district, Depok City Year 2004Post partum period is a critical time for a mother to adapt after giving birth, a happy but stressful time as it is related to self adjustment problems both physically and psychologically because of the birth of the baby. Women who experience psychosocial adaptation disorder during post partum period would be disturbed in their marital life and in their relationship with the newborn which will, in turn, disturb the emotional and behavioral developments of the child in the future.
This study objective was to describe the psychosocial adaptation of post partum mothers and its relationship to age, education, economic status, working status, condition of the newborn, parity, type of birth, maternal health status, desire to have the child, self concept, and social support factors.
The study design was cross-sectional with data collected through interview to 109 respondents (post partum mothers 1 month - 1 year) who previously gave birth in one of four health care services: Tugu Maternal Hospital, Tumbuh Kembang Maternal and Child Hospital, Anugrah Maternity Clinic, and Cimanggis PublIic Health Center. Data was analyzed in univariate (frequency distribution), bivariate (chi-square test), and multivariate (multiple logistic regressions) methods.
The study reveals that the psychosocial adaptation reached 56%, it is within the range of results of other studies in Indonesia. Bivariate analysis showed that factors with significant relationship were working status, self-concept, and social support. Multivariate analysis showed that working status (OR=3.730) and self concept (OR=2.703) were closely related to psychosocial adaptation after controlled with other factors. The most dominant factor was working status variable.
It is recommended to health care providers to pay more attention on psychological aspect of mother and family during reproductive period for example by conducting prenatal classes for pregnant mother and husband, to provide support to family to support the mother, to provide health worker who could manage comprehensive care including biological, psychological, social, and spiritual care. There is a need to improve knowledge and skill of health worker and to strengthen inter-sector cooperation such as Ministry of Education and private sector. The importance of Department of Workforce, Department of Transmigration, Industry and Trade Office in creating jobs as to improve women welfare should be appreciated and be considered.
References: 41 (1988-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayuni Rahmah
"ABSTRAK
Masa nifas adalah masa sejak melahirkan sampai dengan pulihnya alat-alat reproduksi dan anggota tubuh lainnya, yang berlangsung sampai sekitar 40 hari (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990). Pada masa ini terjadi banyak perubahan fisiologis dan psikologis yang kompleks, yang seringkali mencetuskan timbulnya berbagai masalah yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu nifas, bayi, maupun keluarganya. Situasi seperti ini membutuhkan penyesuaian diri dari individu (ibu nifas) maupun keluarganya. Pengetahuan tentang adanya perubahan-perubahan pada masa nifas ini penting untuk diketahui ibu nifas sendiri maupun keluarganya. Dengan begitu ibu nifas maupun keluarganya akan menyadari apa yang sedang terjadi selama masa nifas, dapat mengenali masalah yang mungkin terjadi, juga tahu bagaimana cara mengatasinya. Sehingga akan membantu dalam proses penyesuaian diri individu maupun keluarganya terhadap kondisi yang terjadi pada ibu selama masa nifas."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>