Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anna Valentine
"Mahasiswa keperawatan dihadapkan oleh berbagai tekanan dalam menjalani proses perkuliahan di tingkat akhir yang mampu menyebabkan mahasiswa menjadi stres. Tingkat stres mahasiswa erat kaitannya dengan kondisi kesejahteraan spiritual seseorang sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 78 mahasiswa tingkat akhir keperawatan UPN Veteran Jakarta dengan menggunakan metode pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Spiritual Well- Being Scale (SWBS) dan Student Nurse Stress Index (SNSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53,8% mahasiswa memiliki tingkat kesejahteraan spiritual tinggi dan 69,2% mahasiswa memiliki tingkat stres yang sedang. Lalu, hasil uji statistik Somers’d menunjukkan bahwa ada hubungan yang lemah (value = 0,032 < 0,05) antara kesejahteraan spiritual dengan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir keperawatan. Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi institusi pendidikan agar lebih mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai spiritual dalam konteks pembelajaran bagi mahasiswa.

Nursing students are faced with various pressures in undergoing the lecture process at the final semester which can cause students to become stressed. The level of student stress is closely related to the condition of one's spiritual well-being as one of the basic human needs. This study aims to identify the relationship between spiritual well-being and stress levels in final year nursing students. The research design used was descriptive correlation with a cross sectional approach to 78 final year students of nursing at the UPN Veteran Jakarta using the total sampling method. The instruments used were the Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and the Student Nurse Stress Index (SNSI). The results showed that 53.8% of students had a high level of spiritual well-being and 69.2% of students had moderate levels of stress. Then, the results of the Somers’d statistical test showed that there was a weak relationship (value = 0,032 < 0.05) between spiritual well-being and stress levels in final nursing students. This research can be used as a recommendation for educational institutions to further develop and instill spiritual values in the context of learning for students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Annisa Meidina
"Motivasi belajar menjadi hal riskan bagi mahasiswa tingkat akhir yang memiliki banyak tuntutan dan tekanan untuk menyelesaikan masa perkuliahan dengan baik dan lulus menjadi seorang sarjana. Keseimbangan dalam motivasi belajar juga melibatkan kondisi kesejahteraan individu sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kesejahteraan spiritual dengan motivasi belajar pada mahasiswa tingkat akhir. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional pada 95 responden mahasiswa tingkat akhir di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Spiritual Well-Being Scale untuk mengukur kondisi kesejahteraan spiritual dan Motivated Strategies for Learning Questionnaire untuk mengukur motivasi belajar.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 51,6 mahasiswa memiliki tingkat kesejahteraan spiritual rendah dan 50,5 memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi. Namun hasil uji statistik Chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan p = 0,605 > 0,05 antara kesejahteraan spiritual dengan motivasi belajar dan nilai OR dalam penelitian ini sebesar 1,346 yang memiliki arti bahwa mahasiswa dengan kesejahteraan spiritual tinggi mempunyai peluang 1,3 kali untuk memiliki motivasi belajar tinggi dibandingkan mahasiswa yang kesejahteraan spiritualnya rendah. Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi institusi pendidikan agar lebih mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai spiritual dalam konteks pembelajaran bagi mahasiswa.

Learning motivation become a risk case for final year college students who have many demands and pressures to finish their college lifes and become scholars. Balance in learning motivation will involve one rsquo s spiritual well being as one of human basic needs. This study aim to identify the relationship of spiritual well being and learning motivation in final year students. The design used in this study is the cross sectional with 95 respondents of final year students in Health Sciences Cluster Universitas Indonesia, which uses consecutive sampling technique. The instruments used in this study are Spiritual Well Being Scale to measure the spiritual well being level and Motivated Strategies for Learning Questionnaire to measure the learning motivation.
This study shows 51,6 respondents have low spiritual well being level and 50,5 respondents have high learning motivation level. However the result with Chi square test shows that there is no significant relationship p 0,605 0,05 between spiritual well being and learning motivation and OR value 1,346 which means students with high spiritual well being level have a chance 1,3 to have high learning motivation level than other students with low spiritual well being level. This study can be a recommendation for the institution of education in order to develop and engraft the spiritual in learning context for students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aulia
"Mahasiswa dihadapkan pada berbagai macam hambatan dalam proses mengerjakan skripsi sehingga menyebabkan mahasiswa menjadi stress. Tingkat stres mahasiswa erat kaitannya dengan kondisi kesejahteraan psikologis yang dialaminya di kehidupan kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesejahteraan psikologis dan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 108 mahasiswa tingkat akhir FIK UI yang sedang mengerjakan skripsi dengan menggunakan metode pengampilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Ryffs Scale of Psychological Well-being dan Student Nurse Stress Index SNSI. Analisis uji statistik menggunakan uji korelasi gamma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kesejahteraan psikologis dengan tingkat stres dengan korelasi negatif r= -0,649; p= 0.000. Pendidikan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan psikologis perlu dilakukan sebagai cara untuk menurunkan tingkat stres yang dialami mahasiswa tingkat akhir.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Ramadhania Mumtaz
"Kegiatan akademik yang dilakukan oleh pihak perguruan tinggi mengalami perubahan sebagai bentuk adaptasi Pasca Pandemi COVID-19. Salah satunya yaitu metode pembelajaran hybrid. Perubahan ini sangat mempengaruhi mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi yang dapat memicu rasa cemas dan stres bagi mahasiswa tingkat akhir.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara  kecemasan dan stres dengan self-efficacy mahasiswa tingkat akhir pasca pandemik COVID-19. Metode yang digunakan yaitu cross-sectional dengan pengambilan seluruh sampel sebanyak 100 mahasiswa sarjana FIK UI tingkat akhir dengan menggunakan kuesioner GSES dan DASS 42. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara kecemasan dan stress dengan efikasi diri (r = -0,323 dan -0,277). Stres dan kecemasan mahasiswa keperawatan tingkat akhir termasuk kategori yang memprihatinkan dan perlu diperhatikan institusi pendidikan. Stres dan kecemasan ini juga membuat efikasi diri yang kurang pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir.

Academic activities carried out by universities have changed as a form of adaptation to the COVID-19 pandemic. One of the learning methods is hybrid learning. This change affects final year students who are completing their thesis, furthermore it can trigger anxiety and stress. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and stress with the self-efficacy of final year students after the COVID-19 pandemic. The method used is cross-sectional with a total sample of 100 undergraduate students at the final level of FIK UI, using the GSES and DASS 42 questionnaires. The result of the Spearman correlation has indicated a significant relationship (p < 0.05) between anxiety and stress and self-efficacy (r values = -0.323 and –0.277), respectively. It can be concluded that the level of stress and anxiety among final year nursing students can be categorized on a concerning level, this issue needs to be noticed by educational institutions. Furthermore, stress and anxiety have also resulted in low self-efficacy among final year nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidy Hanifah
"Kecerdasan emosional dinilai sebagai salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan spiritual seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kecerdasan emosioanl dengan kesejahteraan spiritual pada mahasiswa. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional pada 212 responden mahasiswa keperawatan di Indonesia dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Trait Emotional Intelligence Questionnaire – Short Form (TEIQue-SF) untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional dan Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) untuk mengukur kesejahteraan spiritual. Hasil uji statistika t test didapatkan nilai p value sebesar 0.000 < 0.05 sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan kesejahteraan spiritual pada mahasiswa keperawatan. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat diteliti lebih lanjut mengenai karakteristik lain yang dapat memengaruhi kesejahteraan spiritual mahasiswa keperawatan serta menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti metode kualitatif.

Emotional intelligence is considered as an indicator to determine the level of one's spiritual well-being. This study aims to identify the relationship between emotional intelligence and spiritual well-being in college students. The design of this research used a cross-sectional study on 212 respondents from Indonesian nursing college students using a purposive sampling technique. The research instruments used were the Trait Emotional Intelligence Questionnaire – Short Form (TEIQue-SF) to measure the level of emotional intelligence and the Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) to measure spiritual well-being. The results of the t test statistical test obtained a p value of 0.000 <0.05 so that indiate there was a significant relationship between emotional intelligence and spiritual well-being in nursing students. Regarding further research, we suggest to examine other variables that can affect spiritual well-being of nursing students and use different research methods such as qualitative methods."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Putri
"Depresi pada lansia dapat disebabkan oleh perubahan pada peristiwa kehidupannya. Salah satu faktor yang dapat melindungi lansia dari depresi yaitu kesejahteraan spiritual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan tingkat depresi pada lansia di Sasana Tresna Werdha Ciracas.
Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan metode pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 68 lansia dengan secara systematic random sampling. Kesejahteraan spiritual dinilai dengan kuesioner Spiritual Well-Being Scale (SWBS) dan tingkat depresi lansia dinilai dengan kuesioner Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dan tingkat depresi pada lansia dengan nilai p value (0,000) (r= -0,642). Perawat harus mampu meningkatkan kesejahteraan spiritual lansia sehingga lansia mampu menghadapi gejala depresi yang timbul.

Depression in the elderly can be caused by changes in the events of their life. One factor that may protect the elderly from depression is spiritual well-being. This study aims to determine the relationship of spiritual well-being with depression levels of the elderly in Sasana Tresna Werdha Ciracas.
The study design was analytic correlation with cross-sectional approach. Samples consisted of 68 elders with systematic random sampling. Spiritual well-being was assessed by questionnaire Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and depression levels of the elderly assessed by questionnaire Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15).
The results showed that there is a significant relationship between spiritual well-being and depression levels of the elderly with p value (0,000) (r = -0.642). Nurses should be able to enhance the spiritual well-being of the elderly as a coping elderly to deal with depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Agustin Sesaria
"Pengangguran merupakan permasalahan yang marak terjadi di Indonesia, dan tidak jarang mahasiswa yang baru lulus menjadi salah satu pengangguran. Hal ini dapat menyebabkan beberapa dampak negatif bagi mahasiswa tingkat akhir, seperti menurunnya subjective well-being mahasiswa. Untuk mencegah hal ini terjadi, mahasiswa harus mampu menyiapkan dirinya untuk masuk dalam dunia kerja. Kemampuan ini disebut sebagai career adaptability. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah career adaptability dapat memprediksi subjective well-being pada mahasiswa tingkat akhir. Terdapat 149 mahasiswa tingkat akhir yang menjadi partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah The PERMA-Profiler untuk mengukur subjective well-being dan Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) untuk mengukur career adaptability. Berdasarkan uji analisis regresi yang dilakukan, ditemukan bahwa career adaptability secara signifikan dapat memprediksi subjective well-being mahasiswa dengan β = 0.632, t = 9.899, p < 0,05. Artinya, semakin tinggi career adaptability mahasiswa, maka akan semakin tinggi subjective well-beingnya.

Unemployment is one of the problems that are often faced by fresh graduate and can cause several negative impacts for senior college students, such as a decrease in students' subjective well-being. To prevent this from happening, students must be able to prepare themselves to face challenges in the world of work which can be called as career adaptability. The purpose of this study is to see whether career adaptability can predict subjective well-being in senior college students. There were 149 students who participated in this study. This study is quantitative research with correlational design. The measuring instrument used in this research is The PERMA-Profiler to measure subjective well-being and Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) to measure career adaptability. Based on regression analysis test, it was found that career adaptability can significantly predict the subjective well-being of students with = 0.632, t = 9.899, p < 0.05. That means the higher level of career adaptability in students, the higher their subjective well-being.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatresia Irna
"Mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi seringkali mengalami stres hingga burnout sehingga diperlukan mekanisme koping. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dengan stres dan burnout pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi di Universitas. Desain penelitian ini adalah cross sectional kepada 109 responden mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi. Didapatkan hasil bahwa mahasiswa tingkat akhir mengalami stres berat 97,2, burnout ringan 72,5, memiliki orangtua dengan pola asuh otoritatif 62,4, menggunakan mekanisme koping emotion focused engagement 44, dan koping spiritual positif 96,3. Terdapat hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dan pola asuh dengan stres dan burnout. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi bidang pendidikan, penelitian, pelayanan keperawatan, dan mahasiswa agar mahasiswa dapat memiliki kesiapan dalam menghadapi skripsi.

Final year student who are taking thesis subject often experience stress until burnout so that required coping mechanism. The purpose of this research is to know the correlation of coping mechanism with stress and burnout at the final students of University. The design of this research is cross sectional to 109 final year student respondents who are taking thesis course. The result was that the final year students had severe stress 97.2 , light burnout 72.5 , parents with authoritative parenting 62.4 , using emotion focused engagement 44 coping mechanism, and positive spiritual coping 96.3 . There is a significant relationship between coping mechanisms and parenting with stress and burnout. These results will be beneficial to education, research, nursing service, and students so that students can have readiness in facing thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Nurhidayah
"Mahasiswa tingkat akhir memiliki banyak tugas ketika menjalani masa kuliahnya, salah satunya yaitu tugas akhir atau skripsi. Karena beban yang berat dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi ketika mengerjakan skripsi dapat membuat mahasiswa tingkat akhir merasa tertekan dan mudah gelisah sehingga dapat menyebabkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian dilakukan pada 122 mahasiswa dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Mindfulness diukur dengan menggunakan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) yang sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sanger dan Lainsamputty (2022). Sedangkan stres akademik diukur dengan menggunakan Perceived Stress Scale (PSS) yang juga sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Yusainy, dkk (2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dan tidak signifikan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir (r=0,013; p=0,891). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara mindfulness dan stres akademik yang dialami mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi.

Final year students have many tasks during their college years, one of which is a final project or thesis. Due to the heavy burden and the high level of difficulty when working on the thesis, it can make final year students feel depressed and easily anxious so that it can cause stress. This study aims to determine the relationship between mindfulness and academic stress in final year students. The study was conducted on 122 students with several predetermined criteria. Mindfulness is measured using the Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) which has been adapted into Indonesian by Sanger and Lainsamputty (2022). Meanwhile, academic stress was measured using the Perceived Stress Scale (PSS), which has also been adapted into Indonesian by Yusainy, et al (2019). The results showed that there was no and no significant relationship between mindfulness and academic stress in final year college students in (r=0.013; p=0.891). It can be concluded that there is no relationship between mindfulness and academic stress experienced by final year students who are working on their thesis."
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masreni R.
"Tingkat stres pada mahasiswa dapat mempengaruhi kualitas tidur dan dapat mempengaruhi munculnya gangguan tidur. Penelitian ini membahas mengenai hubungan tingkat stres dengan gangguan tidur pada mahasiswa tingkat akhir FIK UI. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif. Sampel berjumlah 70 mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan angkatan 2011. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Responden mengisi kuesioner berupa data demografi, 20 pernyataan kuesioner tingkat stres, dan 7 pertanyaan mengenai tidur SMH Questionnarie.
Melalui hasil analisis chi square menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat stres dengan gangguan tidur (p value 0,018; α 0,05). Hasil menunjukkan mahasiswa dengan tingkat stres sedang dan mengalami gangguan tidur (67,6%); mahasiswa dengan tingkat stres ringan dan mengalami gangguan tidur (36,4%). Rekomendasi yang dapat dilakukan oleh perawat pada mahasiswa adalah melakukan manajemen stres dan meningkatkan kualitas tidur.

This study used descriptive correlative design which anime to identify the relationship between stress levels and sleep disturbance in college students. This research was using sample amounted 70 students come from Faculty of Nursing University of Indonesia. Researcher also used simple random sampling. Respondents were given questionnaires which was consists of 3 statements about demographic data, 20 statements about the level of stress, and 7 statements of sleep disturbance SMH questionnaires.
The result showed there was bound relationship between stress levels and sleep disturbance (p value 0,018; α 0,05). Result showed students with moderate levels of stress and the incidence of sleep disturbance (67,6%); and students with mild stress levels and the incidence of sleep disturbance (36,4%). The recommendations can be done by nurses is performing management of stress and improve the quality of sleep.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>