Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novida Ayu Lestari
"Sebagian besar Ibu bersalin di Indonesia dengan metode spontan mengalami robekan pada perineum. Nyeri perineum dapat memengaruhi kenyamanan ibu postpartum dalam melakukan aktivtitas terutama perawatan bayi selama 7 hari pertama masa nifas. Oleh karena itu, edukasi manajemen nyeri perineum secara non-farmakologi menjadi penting termasuk dalam discharge planning ibu postpartum dan juga sebagai pendamping dari terapi anti nyeri secara oral yang diberikan oleh dokter. Adapun, kompres dingin perineum termasuk dalam salah satu penanganan nyeri perineum tersebut, yang secara evidence telah dapat menurunkan nyeri perineum. Dalam karya ilmiah ini, analisis asuhan keperawatan penerapan intervensi kompres dingin perineum dilakukan pada dua periode postpartum, yaitu periode immediately postpartum (intervensi direk 4 jam pasca partum) dan periode early postpartum (selama 3 hari selanjutnya dengan follow-up secara online). Metode yang dipakai iala case report dari penerapan asuhan keperawatan terhadap salah satu pasien postpartum dengan metode spontan di Puskesmas Sukmajaya, Depok yang mengeluhkan nyeri perineum intensitas sedang dan alami rupture perineum grade kedua. Kompres dingin dilakukan dengan ice gel yang dilapisi dengan waslap bersih selama 20 menit. Kriteria evaluasi yang digunakan ialah skala nyeri Numeric Rating Scale dan Shortened General Comfort Questionaire. Hasil evaluasi intervensi menunjukkan adanya penurunan skala nyeri dari 5/10 menjadi 3/10 setelah intervensi direk hari pertama, yang kemudian nyeri menjadi 2/10 pada evaluasi hari keempat. Selain itu, skor tingkat kenyamanan Ibu juga menunjukkan peningkatan dari 122/168 menjadi 132/168 pada hari pertama dan alhasil menjadi 158/168 pada hari terakhir.

Majority mothers who gave birth in Indonesia by spontaneous method experienced perineal tears. Perineal pain can affect the comfort of postpartum mothers while doing activities, especially baby care during the first 7 days of the puerperium. Therefore, non-pharmacological perineal pain management education is important to be included in postpartum discharge planning and also as a companion to oral anti-pain therapy given by the doctors. Meanwhile, perineal cold compresses are has been proved reducing perineal pain. In this case report, the analysis of nursing care for the application of the perineal cold compress intervention was carried out in the two postpartum periods, namely the immediate postpartum period (4 hours postpartum direct intervention) and the early postpartum period (3 day after with online follow-up). The method used is a case report from the nursing care to a postpartum patient with a spontaneous method at the Puskesmas Sukmajaya, Depok whose complained of moderate intensity perineal pain and experienced 2nd grade of perineal rupture. Cold compresses are done with ice gel covered with a clean washcloth for 20 minutes. The evaluation criteria used were the Numeric Rating Scale and the Shortened General Comfort Questionnaire. The results of the intervention evaluation showed a decrease in pain scale from 5/10 to 3/10 after the first day of direct intervention, then pain became 2/10 on the fourth day of evaluation. In addition, the mother's comfort level score also showed an increase from 122/168 to 132/168 on the first day and finally to 158/168 on the last day.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Mauliddinah
"Postpartum adalah masa setelah plasenta lahir sampai dengan alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil yang secara normal berlangsung selama 6 minggu. Kondisi yang sering dialami oleh ibu postpartum yaitu luka perineum yang merupakan robekan pada daerah perineum yang terjadi karena robekan spontan ataupun tindakan episiotomi saat proses persalinan. Luka perineum tersebut menimbulkan nyeri yang mengarah pada gangguan rasa nyaman selama periode postpartum. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis masalah ibu postpartum dengan luka perineum menggunakan metode studi kasus. Kasus nyata terjadi pada Ny.A (24 tahun) yang melahirkan bayi keduanya secara spontan dengan luka perineum akibat robekan spontan saat proses persalinan sehingga mengeluhkan masalah ketidaknyamanan pasca partum. Pada saat pengkajian 12 jam postpartum, klien mengeluh tidak nyaman karena luka perineum yang terasa nyeri dengan skala nyeri 6, didukung dengan data ekspresi wajah meringis dan peningkatan tekanan darah. Intervensi yang diberikan adalah perawatan kenyamanan dengan tindakan pemberian kompres dingin pada luka perineum. Implementasi pemberian kompres dingin dilakukan dalam tiga kali pertemuan dengan durasi tiap pertemuan yaitu 30 menit, dan dievaluasi melalui ungkapan derajat kenyamanan klien terkait tingkat nyeri perineum menggunakan Numeric Pain Rating Scale. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan derajat kenyamanan dan penurunan tingkat nyeri perineum. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan terapi pemberian kompres dingin pada luka perineum efektif dalam meningkatkan derajat kenyamanan serta mengurangi tingkat nyeri perineum pasca persalinan. Pemberian kompres dingin ini dapat dijadikan salah satu pilihan intervensi dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas pada ibu postpartum dengan luka perineum.

Postpartum is a period from delivering placenta to recovering reproductive organ as before pregnancy which normally lasts for 6 weeks. Common condition which is often experienced by postpartum mothers is perineal wound as trauma on perineal area that occur due to spontaneous tear or episiotomy during labor. Perineal wound causes pain that leads to impaired comfort during postpartum period. This study is conducted to analyze problems of postpartum mothers with perineal injury using a case study method. A real case occurred in Mrs. A (24 years old) who gave birth to her second baby spontaneously with a perineal wound due to a spontaneous tear during the delivery process, then she complained about postpartum discomfort. When doing assessment on 12 hours postpartum, the client complained of discomfort because of perineal pain with a pain scale of 6, supported by data on facial expression and increased blood pressure. Intervention given is comfort care by giving cold compress on perineal wound. Implementation of giving cold compresses was carried out in three days with the duration of 30 minutes, and evaluated through comfort degree related to level of perineal pain using Numeric Pain Rating Scale. The result showed an increase in client's comfort degree and a decrease in pain level. The researcher concludes that application of cold compress on perineal wound is effective in increasing comfort degree and reducing perineal pain level. This cold compress can be used as an intervention option in providing maternity nursing care for postpartum mothers with perineal injury."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Verina Clearesta
"ASI merupakan standar pemberian makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir. Persepsi ketidakcukupan ASI sering menjadi tantangan bagi ibu dalam menyusui sehingga menimbulkan kecemasan ibu bahwa bayinya tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Tantangan tersebut dapat menurunkan rasa percaya diri ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Intervensi hypnobreastfeeding berfokus pada pengelolaan emosi dan pemberian kalimat afirmasi positif untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu selama proses menyusui. Tugas akhir profesi ini mengeksplorasi penerapan dan efektivitas hypnobreastfeeding. Berdasarkan hasil pengkajian, pasien merasa cemas terkait produksi ASI yang sedikit sehingga berencana memberikan susu formula untuk memenuhi kecukupan nutrisi bayinya. Masalah keperawatan utama yang diidentifikasi adalah kesiapan peningkatan menyusui. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan intervensi hypnobreastfeeding sebanyak dua kali sehari dengan durasi 15 menit selama dua hari berturut-turut. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan efikasi diri ibu dari skor sedang (38) menjadi tinggi (63), serta bayi menerima ASI yang cukup ditandai dengan frekuensi BAK dan BAB, frekuensi menyusui, kondisi bayi setelah menyusu, serta berat badan bayi. Penelitian ini merekomendasikan penerapan hypnobreastfeeding dalam praktik keperawatan maternitas untuk mendukung ibu postpartum mengatasi masalah menyusui.

Breast milk is the best standard of nutrition for newborn babies. Perception of insufficient milk supply is one of the challenges for mothers during the breastfeeding process which often leads to concerns that their baby is not getting enough nutrition. These challenges can undermine a mother's confidence in providing exclusive breastfeeding. The hypnobreastfeeding intervention focuses on emotional management and positive affirmations to increase mother’s self-efficacy throughout their breastfeeding journey. The aim of this research is to explores the application and effectiveness of hypnobreastfeeding. Based on the assessment, the patient expressed concern about her low milk production and intends to give formula milk to ensure the adequacy of her baby's nutritional needs. The main nursing diagnosis identified for this case is readiness for enhanced breastfeeding. This research uses a case study design by providing hypnobreastfeeding interventions twice a day for 15 minutes over two consecutive days. The result of this research showed an increase in the mother's self-efficacy from moderate (38) to high (63), and the baby received adequate breast milk, as indicated by the frequency of urination and defecation, breastfeeding frequency, the baby’s condition after feeding, and the baby's weight. This research recommends the implementation of hypnobreastfeeding in maternity nursing practice to support postpartum mothers in overcoming breastfeeding challenges. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahla Syifa
"Air susu ibu (ASI) adalah makanan alami dengan nutrisi tinggi yang sesuai perkembangan bayi yang disekresikan kelenjar payudara dan diproduksi sejak kehamilan. Pada ibu yang memiliki bayi yang prematur memiliki masalah dalam menyusui dan kecemasan terkait kondisi bayinya. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada ibu dengan bayi prematur yang mengalami masalah menyusui tidak efektif dan kecemasan beserta dengan pengaruh penerapan pijat oksitosin dan terapi musik untuk meningkatkan produksi asi dan menurunkan ansietas. Metode studi kasus dengan melakukan intervensi pijat oksitosin dan terapi musik selama tiga hari. Hasil analisis setelah dilakukan intervensi pijat oksitosin dan terapi musik yaitu terjadi peningkatan produksi ASI yang dilihat dari jumlah pengeluaran ASI dan menurunnya tingkat ansietas dinilai menggunakan kuesioner STAI (State Trait Anxiety Inventory).

Mother's milk (ASI) is a natural food with high nutrition that is suitable for the baby's development, which is secreted by the breast glands and produced since pregnancy. Mothers who have premature babies have problems breastfeeding and worry about their baby's condition. The aim of writing this scientific work is to report nursing care for mothers with premature babies who experience problems with ineffective breastfeeding and anxiety along with the effect of applying oxytocin massage and music therapy to increase breast milk production and reduce anxiety. The case study method involved intervention with oxytocin massage and music therapy for three days. The results of the analysis after the oxytocin massage and music therapy intervention were an increase in breast milk production as seen from the amount of breast milk excreted and a decrease in anxiety levels assessed using the STAI (State Trait Anxiety Inventory) questionnaire."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novalda Ardheliza Ekawijaya
"Kelahiran prematur merupakan tantangan serius bagi ibu postpartum, karena dapat menjadi salah satu penyebab kurangnya produksi maupun pengeluaran ASI. Terapi pijat punggung dan payudara telah diakui sebagai metode yang mungkin meningkatkan pengeluaran ASI, namun belum banyak penelitian yang mengkaji penerapannya pada ibu postpartum dengan bayi prematur. Sehingga, kaya ilmiah ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi tersebut dalam meningkatkan pengeluaran ASI pada klien postpartum dengan bayi prematur. Adapun klien pada kasus merupakan Ny. T berusia 26 tahun pasca tindakan sectio caesarea pada usia gestasi 30 minggu. Pada saat dilakukan pengkajian, ASI klien belum keluar, tetapi klien memiliki keinginan untuk menyusui bayinya. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan utama yang diangkat pada kasus adalah ketidakefektifan pemberian ASI. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan memberikan intervensi pijat punggung dan payudara kepada klien selama 3 hari berturut-turut. Hasil evaluasi yang didapat setelah menerapkan intervensi tersebut adalah adanya peningkatan jumlah ASI yang keluar dari tidak ada pengeluaran pada hari pertama menjadi 100 ml pada hari ketiga.

Premature birth is a serious challenge for postpartum mothers, because it can be one of the causes of lack of milk production and excretion. Back and breast massage therapy has been recognized as a method that might increase breast milk production, but there has not been much research examining its application in postpartum mothers with premature babies. Thus, this professional final assignment aims to evaluate the effectiveness of this intervention in increasing breast milk production in postpartum clients with premature babies. The client in the case is Mrs. T is 26 years old after having a caesarean section at 30 weeks' gestation. At the time of the assessment, the client's breast milk had not yet come in, but the client had the desire to breastfeed her baby. Therefore, the main nursing diagnosis raised in the case ineffective  breastfeeding. The method used is a case study by providing back and breast massage interventions to clients for 3 consecutive days. The evaluation results obtained after implementing this intervention were an increase in the amount of breast milk coming out from nothing on the first day to 100 ml on the third day.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Tunjung Wijayanti
"Ansietas pada periode postpartum merupakan hal yang umum terjadi karena berkaitan dengan beberapa faktor risiko seperti kondisi hormonal dan perubahan peran yang akan dialami oleh ibu. Ansietas dapat menyebabkan terjadinya postpartum blues apabila tidak dilakukan tatalaksana. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan melaporkan analisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan penerapan Emotional Freedom Technique (EFT) untuk pencegahan postpartum blues. Studi kasus ini dilakukan dengan memberikan intervensi EFT selama tiga hari perawatan terhadap ibu primipara yang memiliki bayi prematur BBLR dan mendapat perawatan di NICU. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat ansietas yang dinilai menggunakan kuesioner Edinburg Post Natal Depression Scale (EPDS).

Anxiety during postpartum period commonly occurs due to several risk factors such as hormonal issues and the role changes experienced by mothers. If not managed properly, anxiety can lead to postpartum blues. This scientific paper aims to report an analysis of nursing care for postpartum mothers utilizing the Emotional Freedom Technique (EFT) to prevent postpartum blues. This case study was conducted by providing EFT intervention for three days to a primiparous mother with a low birth weight (LBW) premature infant receiving care in the NICU. The analysis results indicated a reduction in anxiety levels as measured by the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ezyla Purbaningsih
"Praktik residensi keperawatan maternitas dalam pengelolan ibu postpartum dengan histerektomi atas indikasi plasenta akreta membutuhkan pengkajian dan intervensi keperawatans secara holistik sehingga dapat membantu pasien menangani setiap masalahnya serta kondisinya saat ini. Masalah yang sering muncul pada ibu postpartum bervariasi, baik fisik, psikologis, sosial dan spitirualnya. Masalah fisik dan psikologis adalah amsalah yang menonjol pada kasus ini dikarenakan adanya perubahan-perubahan dalam diri baik secara internal dan eksternal, terutama dengan kondisi histerektomi dimana penilaian atau persepsi ibu serta kondisi seksual akan mengalami perubahan sehingga diharapkan mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut. Mendapatkan kenyamanan dalam menghadapi proses adaptasi juga merupakan salah satu usaha meningkatkan konsep diri ibu paska histsrektomi. Sehingga penerapan teori adaptasi Roy dan kenyamanan Kolcaba pada lima kasus ibu postpartum dengan histerektomi atas indikasi plasenta akreta mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. Penerapan teori Roy dan Kolcaba mampu mengidentifikasi koping, stimulus, level dari kenyamanan pasien dan memberikan intervensi berbasis evidence based nursing practice yang sesuai dengan kebutuhan ibu postpartum dengan histerektomi.

The practice of maternity nursing residency in the management of postpartum mothers with hysterectomy for placenta accreta indications requires holistic assessment and nursing interventions so that they can help patients deal with any problems and their current condition. Problems that often arise in postpartum mothers vary, both physically, psychologically, socially and spiritually. Physical and psychological problems are problems that stand out in this case due to changes in themselves both internally and externally, especially with the hysterectomy condition where the assessment or perception of the mother and sexual condition will change so that it is expected to be able to adapt to these conditions. Getting comfortable in the face of the adaptation process is also one of the efforts to improve the self-concept of the mother after hertectomy. So that the application of Roy's adaptation theory and Kolcaba's comfort in five cases of postpartum mothers with hysterectomy for placenta accreta indications was able to provide comprehensive nursing care. The application of Roy and Kolcaba's theory is able to identify coping, stimulus, level of patient comfort and provide evidence-based nursing practice-based interventions that are in accordance with the needs of postpartum with hysterectomy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silvy Tamara Winata
"ABSTRAK
Pemberian ASI Eksklusif di DKI Jakarta masih perlu di promosikan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi terutama selama pandemi Covid-19. Faktor yang memengaruhi ibu postpartum dalam menyusui  diantaranya adalah nyeri saat menyusui serta perasaan kurangnya produksi ASI yang dapat menyebabkan  ibu berhenti menyusui.  Tujuan dari penulisan ini adalah  untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Ibu postpartum guna meningkatkan pemberian ASI selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah case study pada pasien puskesmas Kecamatan Ciracas yang mengalami nyeri payudara dan perasaan ASI kurang. Salah satu intervensi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan therapeutic breast massage (TBM). Hasil evaluasi penerapan intervensi TBM menunjukan penurunan nyeri saat menyusui dan peningkatan kepercayaan diri klien dalam melanjutkan pemberian ASI secara eksklusif. Direkomendasikan pemberian  Intervensi   TBM pada ibu menyusui untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi selama masa pandemi.

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding in DKI Jakarta still needs to be promoted to improve the welfare of mothers and babies during the Covid-19 pandemic. There are many factors that influence the ability of postpartum mothers in breastfeeding such as breast pain and lack of breast milk, which if not given proper intervention, will cause the mother to stop their breastfeeding and replace it with formula milk. The purpose of this paper is to analyze the nursing care of postpartum mothers in order to increase their breastfeeding practice during the Covid-19 pandemic. This research used a case study research metode and held in one of the Ciracas subdistrict health center. The participant is a patient who experienced breast pain and lack of breast milk. One of the interventions used to overcome those problems was by providing therapeutic breast massage (TBM). After doing the intervention, the application of TBM interventions could decrease breast pain and increase patient confidence. Therefore, TBM interventions could be given to breastfeeding mothers to improve the welfare of mothers and babies during this pandemic."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Tetty Nurkayani
"Ibu dengan post partum normal sering mengalami rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada luka perineum selama periode post partum. Hal ini akan berdampak pada aktivitas ibu sehari - hari. Rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada ibu post partum tersebut dapat diatasi dengan intervensi kompres dingin. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk melakukan analisis intervensi keperawatan dengan penerapan kompres dingin pada ibu post partum yang mengalami luka perineum. Kompres dingin efektif mengurangi nyeri luka perineum selain itu juga intervensi kompres dingin mudah dilakukan, tidak membutuhkan banyak biaya dan tidak memiliki efek samping. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus. Pada hasil intervensi keperawatan ditemukan bahwa ibu N mengalami penurunan nyeri yang signifikan setelah dikompres tanpa mengkomsumsi obat analgesik.

Mothers with normal postpartum often experience pain and discomfort in the perineal wound during the postpartum period. This will have an impact on the mother's daily activities. The pain and discomfort in postpartum mothers can be overcome by cold compress intervention. This scientific paper aims to analyze nursing interventions by applying cold compresses to post partum mothers who experience perineal injuries. Cold compresses are effective in reducing perineal wound pain, besides that cold compresses are easy to do, do not require a lot of money and have no side effects. This scientific paper uses the case study method. In the results of the nursing intervention, it was found that mother experienced a significant reduction in pain after cold compressed without taking analgesic drugs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Indriyati
"

Retensi urin postpartum merupakan ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih secara spontan setelah melahirkan dengan residu urin lebih dari 200 ml. Komplikasi yang dapat terjadi yaitu distensi kandung kemih, kontraksi uterus terhambat, perdarahan, otot detrusor melemah, kateterisasi intermiten dan disfungsi berkemih permanen. Penatalaksanaan keperawatan pada retensi urin postpartum dengan memberikan asuhan keperawatan secara holistik menggunakan studi kasus dan penerapan teori keperawatan. Penerapan teori self care Orem dan comfort Kolcaba pada lima kasus retensi urin postpartum dengan membahas permasalahan yang dialami dan menguraikan peran perawat pada kasus tersebut, dengan tujuan kebutuhan kenyamanan dan kemandirian pasien dapat terpenuhi. Kejadian retensi urin dapat diatasi dengan menerapkan evidence based nursing practice kegel excercise dan bladder training. Studi kasus yang dilakukan pada lima ibu postpartum yang mengalami retensi urin didapatkan bahwa kegel exercise dan bladder training mampu mengatasi retensi urin secara signifikan, menurunkan tingkat nyeri, dan meningkatkan self care.


Postpartum urinary retention is the inability to empty the bladder spontaneously after giving birth with more than 200 ml urine residue. Complications that can occur are distention of the bladder, obstructed uterine contractions, bleeding, weak detrusor muscles, intermittent catheterization and permanent voiding dysfunction. Nursing management in postpartum urinary retention by providing nursing care holistically uses case studies and the application of nursing theory. Application of self care Orem and Comfort Kolcaba theory in five cases of postpartum urine retention by discussing the problems experienced and outlining the role of nurses in the case, with the aim of comfort and independence of patients can be fulfilled. Urinary retention can be overcome by applying evidence based nursing practice kegel excercise and bladder training. Case studies conducted on five postpartum mothers who experienced urinary retention found that kegel exercise and bladder training were able to overcome urinary retention significantly, reduce pain levels, and improve self care.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>