Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa Yulvi Azni
"Pandemi COVID-19 memberikan perubahan pada kehidupan remaja terutama dalam aktivitas sehari-hari, sehingga remaja harus beradaptasi dengan adanya virtual school. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan cognitive therapy dalam mencegah gangguan mental emosional pada remaja dengan virtual school selama pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental pre-post test with control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan random sampling dengan jumlah sampel 60 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 1 sejumlah 30 orang diberikan terapi kelompok terapeutik dan cognitive therapy. Kelompok intervensi 2 sejumlah 30 orang diberikan terapi kelompok terapeutik tanpa cognitive therapy. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan tendensi sentral. Analisis bivariat menggunakan uji repeated anova untuk data yang berdistribusi normal, sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan uji friedman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik dan cognitive therapy berpengaruh secara bermakna dalam mencegah gangguan mental emosional pada remaja. Terapi kelompok terapeutik dan cognitive therapy dapat direkomendasikan sebagai kombinasi terapi dalam mencegah gangguan mental emosional pada remaja dengan virtual school selama pandemi COVID-19.

The COVID-19 pandemic has changed the lives of adolescents, especially in their daily activities, so adolescents have to adapt to the virtual school. This study aims to determine the effect of therapeutic group therapy and cognitive therapy in preventing emotional mental disorders in adolescents with virtual schools during the COVID-19 pandemic. The design used was a quasi-experimental pre-post test with control group. Sampling using purposive sampling and random sampling with a sample size of 60 respondents divided into 2 groups. The intervention group 1 numbered 30 people given therapeutic group therapy and cognitive therapy. The intervention group 2 contributed 30 people given therapeutic group therapy without cognitive therapy. Univariate analysis uses frequency distribution and central tendency. Bivariate analysis uses repeated ANOVA test for normally distributed data while for data that is not normally distributed uses Friedman test. The results showed that therapeutic group therapy and cognitive therapy had a significant effect in preventing emotional mental disorders in adolescents. Therapeutic group therapy and cognitive therapy can be recommended as a combination therapy in preventing emotional mental disorders in adolescents with virtual schools during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Malianti
"Remaja merupakan fase pertumbuhan yang cukup rentan yang membutuhkan peran orang tua sebagai tempat untuk bertanya di dalam proses pencarian jati diri. Diperkirakan akhir abad kedua puluh di Amerika Serikat lebih dari empat puluh persen pernikahan akan mengalami perceraian dan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka perceraian yang tinggi di dunia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perceraian orang tua memberikan dampak negatif bagi psikologis seluruh anggota keluarga terutama remaja. Tujuan penulisan karya ilmiah ini menjelaskan hasil tindakan terapi ners, terapi kelompok terapeutik dan terapi kognitif perilaku dalam menurunkan angka prodroma pada remaja dengan orang tua yang sudah bercerai. Metode yang digunakan adalah case series. Analisis dilakukan pada enam remaja yang memiliki orang tua yang sudah bercerai. Hasil pemberian tindakan ners, terapi kelompok terapeutik remaja, dan terapi kognitif perilaku menunjukkan terjadi penurunan angka prodroma pada remaja dengan orang tua yang sudah bercerai sehingga terapi ini direkomendasikan diberikan pada remaja yang mengalami prodroma akibat dari perceraian orang tua dan perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sample yang lebih banyak.
Kata kunci: Remaja, Perceraian, Prodroma, Terapi Kelompok Terapeutik (TKT), Terapi Kognitif Perilaku

Teenage is a growth phase that is quite vulnerable which requires the role of parents as a place to ask in the process of finding identity. It is estimated that in the late twentieth century in the United States more than forty percent of marriages will experience divorce and Indonesia is one of the countries that has a high divorce rate in the world. Some studies show that parental divorce has a negative impact on the psychology of all family members, especially teenagers. The purpose of this scientific paper explains the results of therapeutic measures for nurses, therapeutic group therapy and cognitive behavioral therapy in reducing the rate of prodroma in adolescents with divorced parents. The method used is case series. The analysis was carried out on six teenagers who had divorced parents. The results of nurses' action, therapy of adolescent therapeutic groups, and cognitive behavioral therapy showed a decrease in prodroma rates in adolescents with divorced parents so that this therapy is recommended given to adolescents who experience prodroma as a result of parental divorce and the need for further research with samples more."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khoridatul Bahiyah
"Cognitive Therapy CT merupakan psikoterapi yang bisa diberikan pada remaja yangmengalami depresi Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Cognitive Therapy CT terhadap pikiran otomatis negatif dan depresi remaja dengan NAPZA di LP KlasIIA Anak Pria Desain penelitian menggunakan quasi experiment pre and post testdesign without control group Responden adalah 36 remaja dengan NAPZA yangmengalami depresi Cognitive Therapy diberikan 3 kali pertemuan Data dianalisismenggunakan dependent t test paired t test dan correlation Hasil penelitiandidapatkan pikiran otomatis negatif atau Automatic Thought AT yang terdiri dariPMDC NSNE LSE dan Helplessness remaja depresi dengan NAPZA mengalamipenurunan setelah diberikan Cognitive Therapy CT dengan nilai p 0 000 CognitiveTherapy CT dapat menurunkan depresi remaja dengan kasus NAPZA dengan nilai p0 000 penurunan pikiran otomatis negatif berhubungan kuat secara positif terhadappenurunan depresi dengan nilai p 0 000 Rekomendasi penelitian ini adalah CognitiveTherapy CT dapat diberikan untuk menurunkan depresi remaja dengan kasusNAPZA

Cognitive Therapy CT is a psychotherapy that can be given to adolescents withdepression Research objective is to know the effect of Cognitive Therapy CT to thenegative automatic thoughts and depression in adolescents with drug abuse at boysprisons Quasi experiment research design using pre and post test design withoutcontrol group Respondents were 36 adolescents depressed with drug abuse CognitiveTherapy administered 3 times meeting Data were analyzed using dependent t test paired t test and correlation The results shown that the negative automatic thoughtsor Automatic Thought AT consisting of PMDC NSNE LSE and helplessnessdepressed adolescents with drug abuse decreased after given Cognitive Therapy CT with a p value of 0 000 Cognitive Therapy CT can reduce adolescent depressionwith drug abuse with p value 0 000 negative automatic thoughts decreased stronglypositively related to the decrease in depression with p value 0 000 Recommendationsof this research is Cognitive Therapy CT can be given to reduce adolescentdepression with drug abuse
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T33152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Putri Wulandari
"Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak terduga. Bencana alam yang paling banyak terjadi di Indonesia selama 2018 adalah puting beliung sebanyak 750 kejadian dan tercatat bahwa 21% dari bencana alam yang tejadi di Indonesia disebabkan oleh angin puting beliung. Anak-anak merupakan individu yang lebih terdampak secara emosional paska bencana. Kesiapsiagaan psikologis yang rendah dan kurangnya kemampuan yang dimiliki anak-anak menyebabkan dampak emosional yang diterima berkembang menjadi kecemasan dan muculnya pikiran negatif. Terapi yang tepat diberikan untuk mengatasi masalah tersebut adalah terapi kognitif dan terapi kelompok terapeutik usia sekolah. Tujuan karya ilmiah akhir ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan terapi kelompok terapeutik usia sekolah terhadap kecemasan dan kesiapsiagaan psikologis paska bencana. Pendekatan dalam karya ilmiah akhir ini menggunakan case series dengan responden sebanyak 8 klien kelolaan anak sekolah dengan dilakukan pengukuran pre post test terhadap kecemasan, kesiapsiagaan psikologis, dan kemampuan klien. Instrumen yang digunakan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Psychological Preparedness for Disaster Threat Scale (PPDTS). Analisis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel. Hasil analisis menunjukkan terjadi perubahan kecemasan, kesiapsiagaan psikologis paska bencana, dan kemampuan anak sekolah yang lebih optimal setelah diberikan tindakan keperawatan Ners, terapi kognitif, dan terapi kelompok terapeutik usia sekolah. Pemberian Terapi Kognitif dan Terapi Kelompok Terapeutik Usia Sekolah direkomendasikan sebagai penanganan dasar untuk anak sekolah yang mengalami kecemasan dan membentuk kesiapsiagaan psikologis anak sekolah paska bencana.
Natural disaster is an unpredictable event. The most frequent natural disaster happened in Indonesia on 2018 was tornado as much as 750 events and it is documented that 21% of natural disaster in Indonesia are caused by tornado. Children are the most affected psychologically on the post disaster state. The shortage of psychological preparedness and the lack of capability on children cause the emotional effect lead to anxiety and emerging negative thoughts. The appropriate therapy given on overcoming such problems are cognitive therapy and school-age therapeutic group therapy. The aim of this study was to identify the effect of cognitive therapy and school age therapeutic group therapy on anxiety and post disaster psychological preparedness. The research approach used in this study was case series conducted on 8 respondents consist of school-age children by pre post test measurement of anxiety, psychological preparedness and the client capability. The instrument used were Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and Psychological Preparedness for Disaster Threat Scale (PPDTS). The data were analyzed using Ms. Excel application. The analysis result showed the changes in anxiety scale, disaster psychological preparedness and the improvement of childrens capability after they were given the nursing intervention, cognitive therapy and school age therapeutic group therapy. The application of cognitive therapy and school age therapeutic group therapy were recommended as the basic management of anxiety and the therapy of post disaster psychological preparedness on school-age children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Veronika Ayu Florensa
"ABSTRAK
Remaja berisiko mengalami masalah kesehatan jiwa. Sebesar 50 dari gangguan jiwa dialami pada usia 14 tahun, dan ditemukan sebesar 81.41 kejadian prodroma early psychosis pada remaja SMP yang sehat. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk melihat pengaruh terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga terhadap faktor risiko, faktor protektif serta kesehatan jiwa remaja SMP. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan desain penelitian quasi experiment dengan metode pre test-post test with control group. Kelompok intervensi 1 diberikan tindakan keperawatan ners TKN dan latihan mandiri TKN, sedangkan kelompok intervensi 2 diberikan TKN, terapi kognitif perilaku kelompok TKPK dan psikoedukasi keluarga dengan jumlah sampel sebanyak 43 remaja pada masing-masing kelompok. Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu independent t-test, chi-square, repeated Anova serta uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga mampu meningkatkan kesehatan jiwa remaja, menurunkan prodroma early psychosis, menurunkan masalah emosi, meningkatkan efikasi diri serta meningkatkan hubungan keluarga remaja secara bermakna. Tindakan keperawatan ners dapat digunakan sebagai alternatif promosi kesehatan jiwa remaja di sekolah. Terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga juga dapat digunakan sebagai promosi kesehatan dan prevensi masalah kesehatan jiwa remaja berbasis sekolah.

ABSTRACT
Adolescence have a risk to have mental health problem. Fifty percent of mental health problem start from 14 years old, and a research found that 81.41 of healthy adolescence in secondary school suffer from prodromal early psychosis. The aim of this study is to know the effect of cognitive behavior group therapy and family psychoeducation to adolescences mental health. This quantitative study used quasi experimental design, pre test post test with control group. Group intervention 1 was given the general nursing intervention and self practicing for the intervention, on the other side the group intervention 2 was given the general nursing intervention, cognitive behavior group therapy and family psychoeducation. There are 43 adolescences for each group. This study used independent t test, chi square, repeated Anova and Spearman correlation to analyze the data. The result show that the using of general nursing intervention, cognitive behavior group therapy and family psychoeducation significantly increasing mental health, reducing prodromal early psychosis and emotional problem, and increasing self efficacy and family relationship in adolescence. General nursing intervention could be used as alternative of mental health promotion in school. Cognitive behavior therapy and family psychoeducation recommended to used as mental health promotion and prevention therapy to healthy adolescence based on school. "
2018
T50331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Yuniar Sari
"Prodroma early psychosis dimulai pada awal masa remaja dimana merupakan masa transisi yang mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikologis yang dapat menyebabkan remaja mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan adalah rdquo;quasi experimental dengan rancangan pre-post test with control group rdquo;. Menggunakan instrumen prodroma early psychosis PQ16 Dengan metode purposive sampling. Responden berjumlah 78 yang dipilih dengan tehnik simple random sampling terdiri dari 39 orang setiap kelompok. Tindakan keperawatan ners diberikan pada kelompok intervensi 1 dan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga pada kelompok intervensi 2.
Hasil penelitian menunjukkan prodroma early psychosis dan ansietas megalami penurunan secara bermakna serta peningkatan secara bermakna pada harga diri pada intervensi 1 dan 2 dengan p-value < ? 0,05 , penurunan prodroma early psychosis dan ansietas serta peningkatan harga diri lebih besar pada kelompok intervensi 2 dibandingkan dengan kelompok intervensi 1. Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai program preventif dan promotif dengan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga.

Prodroma early psychosis begain in early adolescence, teenagers is the transition that experienced changes either physicall or psychological that can cause teenagers experienced anxiety and low self esteem. The purpose of this research to know the effect of cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy towards prodroma early psychosis, anxiety and self esteem of adolescents in islamic boarding school. Design research used is quasi experiment pre post test with control group with purposive sampling methods. Instrement of this research using Prodroma Questionnaire PQ16. Responden were 78 the selected with simple random sampling consisting of 39 people every group. The group of intervention 1 given nursing therapy and the group intervention 2 given nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy.
The results of the study showed prodroma early psychosis and anxiety had significant decrease and self esteem had significant increase after giving nursing intervention and cognitive behaviour therapy with p value 0,05. The results showed prodroma early psychosis and anxiety higher decrease and self esteem higher increase in a compare group 1 and 2. The results of this study can be consedered as preventive and promotive program with nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Riska Amalya
"ABSTRAK
Peningkatan angka bunuh diri perlu mendapatkan perhatian, terutama terkait ide bunuh diri. Estimasi ide bunuh diri remaja di Indonesia sebesar 6 dari 3,6 per 100.000 remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan peer leadership terhadap ide bunuh diri remaja di sekolah menengah atas SMA . Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental pre-post test with control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 86 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 1 diberikan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku, dan peer leadership serta kelompok intervensi 2 diberikan tindakan keperawatan ners. Pengumpulan data menggunakan Scale for Suicidal Ideation Beck dan dianalisis dengan uji wilcoxon, uji friedman dan uji mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan tindakan keperawatan ners menurunkan ide bunuh diri secara bermakna dari kategori ide bunuh diri tinggi menjadi ide bunuh diri rendah p value < 0,05 . Setelah ditambahkan terapi kognitif perilaku dan peer leadership ide bunuh diri menurun secara bermakna dari kategori ide bunuh diri tinggi menjadi tidak ada ide bunuh diri p value < 0,05 . Ide bunuh diri mempunyai hubungan yang lemah secara bermakna p value < 0,05 dengan keputusasaan, depresi, dan mekanisme koping. Tindakan keperawatan ners direkomendasikan dilakukan oleh perawat komunitas serta terapi kognitif perilaku dan peer leadership dilakukan oleh perawat spesialis jiwa dalam mengatasi ide bunuh diri remaja di Sekolah Menengah Atas SMA .

ABSTRACT
Increasing suicide rate needs to get attention, especially related to suicidal ideation. Estimation suicidal ideation in Indonesia is 6 of 3.6 per 100.000 of adolescents. This study aims to determine the effect of general nursing intervention, behavioral cognitive therapy and peer leadership on the suicidal ideation of adolescent in senior high school. The desain study was quasi experimental pre post test with control group. Sample using purposive sampling technique with 86 people and into 2 group . The intervention group 1 given general nursing intervention, cognitive behaviour therapy, and peer leadership as well as the intervention group 2 given general nursing intervention. Data were collected using Scale for Suicidal Ideation Beck and were analyzed using wilcoxon test, friedman test and mann whitney test. The results showed that general nursing intervention decreased suicidal ideation from higher suicidal ideation be lower suicidal ideation p value "
2018
T50599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Plack, Margaret M.
Thorofare NJ: Slack Incorporated, 2011
615.8 PLA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rahayu
"Prodroma early psychosis merupakan perubahan-perubahan sebelum mengalami psikotik yang banyak terjadi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di panti asuhan. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre-post test with control group dengan sampel 77 remaja yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, 38 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga dan 39 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners. Uji analisisnya menggunakan ANNOVA Repeated Measure dan Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga menurunkan gejala prodroma early psychosis dan ansietas serta meningkatkan harga diri remaja secara bermakna p value < 0,05 . Prodroma early psychosis berhubungan dengan ansietas dan harga diri p value < 0,05 . Terapi kognitif dan terapi psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada remaja panti asuhan yang mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah.

Prodroma early psychosis is the changes before psychotic occurs in adolescents. This study aims to determine the effect of nursing actions ners, cognitive therapy and family psychoeducation towards prodroma early psychosis, anxiety and Self esteem and of adolescents in orphanages. The research design was quasi experimental pre post test with control group with 77 adolescent samples selected using purposive sampling technique, 38 adolescents got nursing action ners, cognitive therapy and family psychoeducation and 39 adolescent got nursing action ners. Test analysis using ANNOVA Repeated Measure and Independent t test. The results showed that nursing care, cognitive therapy and family psychoeducation decreased prodroma early psychosis and anxiety symptoms as well as increased adolescent self esteem significantly p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florensa
"ABSTRAK
Penelitian menunjukkan bahwa di kota Depok, Jawa Barat terdapat 71% dari 229 remaja SMA yang mengalami depresi. Depresi terjadi karena berbagai faktor salah satunya adalah efikasi diri yang rendah. Cognitive Behavior Therapy (CBT) merupakan terapi yang dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri dan mengatasi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan efikasi diri dan depresi setelah mendapat CBT. Metode penelitian: quasi eksperimen dengan pre-post test with control group pada penerapan CBT yang dilakukan secara berkelompok. Analisis yang digunakan adalah dependen dan independent sample t-Test, chi-square dan pearson product moment. Responden penelitian ini adalah remaja kelas VIII SMPN Kota Bogor. Populasi target penelitian ini adalah 222 remaja yang memiliki efikasi diri rendah dan depresi dengan sampel sebesar 72 remaja. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan efikasi diri remaja yang mendapat CBT lebih tinggi secara bermakna dibanding remaja yang tidak mendapat CBT, depresi remaja yang mendapat CBT lebih rendah secara bermakna dibandingkan penurunan depresi pada remaja yang tidak mendapat CBT. Peningkatan efikasi diri mempunyai hubungan yang kuat dalam menurunkan depresi pada remaja dengan arah hubungan negatif. Terapi CBT direkomendasikan pada remaja dengan efikasi diri rendah dan depresi.

ABSTRACT
Research shows that in Depok City West Java, 71 % of 229 high school teenagers experience depression. Depression occurs because of various factors, one of them is low self-efficacy. Cognitive Behavior Therapy (CBT) is a therapy performed to improve self-efficacy and counteract depression. This study aimed to determine the alteration of self-efficacy and depression after receiving a CBT. This research applied a quasi experiment method with pre-post test with control groups in the CBT performed in groups. Data were analyzed using dependent and independent sample t-Test, chi-square and pearson product moment. Respondents of this research were teenagers of class VII at a Junior High School in Bogor. The target population of this research was 222 teenagers who had low self-efficacy and depression with 72 teenagers as the samples. The result showed that the improvement of self-efficacy of teenagers who received CBT was significantly higher than the teenagers who didn’t get CBT, and the depression of teenagers who accept CBT was significantly lower than the depression of teenagers who didn’t get CBT. The improvement of self-efficacy had a strong correlation with the decline of teenagers’ depression in a negative direction. CBT therapy is recommended for teenagers with low self- efficacy and depression. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>