Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149077 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yonni Prianto
"ABSTRAK
Skizofrenia merupakan penyakit neurobiologis berat dan terus menerus yang mengakibatkan terganggunya respon seseorang dan berdampak pada kehidupan individu, keluarga dan masyarakat. Tanda gejala yang muncul diantaranya berupa harga diri rendah HDR dan risiko perilaku kekerasan RPK . Hasil penanganan kasus ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan perubahan tanda gejala dan kemampuan pasien HDR dan RPK antar yang diberikan tindakan keperawatan terapi kognitif perilaku dengan yang diberikan latihan asertif menggunakan teori Stuart dan adaptasi Roy. Penanganan kasus ini menggunakan pendekatan multiple case study, yaitu kasus HDR dan RPK dengan jumlah partisipan 16 orang, Hasil penanganan kasus menunjukan bahwa pasien dengan jenis kelamin laki-laki yang berusia rata-rata 34.4 tahun, terjadi penurunan tanda gejala HDR dan RPK terutama pada aspek perilaku, kognitif dan afektif setelah diberikan tindakan keperawatan ners dan ners spesialis berupa terapi kognitif perilaku dan latihan asertif. Rekomendasi dari penanganan kasus ini adalah latihan asertif bisa diprioritaskan karena menurunkan tanda gejala lebih banyak pada diagnosis HDR dan RPK

ABSTRACT
Schizophrenia is a severe and continuous neurobiological disease that results in disruption of one 39 s response and impacts on the lives of individuals, families and communities. Symptoms that appear include low self esteem HDR and the risk of violent behavior RPK . The results of this case handling aims to analyze the comparison of symptom change and ability of HDR and RPK patients among those given behavioral cognitive therapy nursing behaviors with those given assertive exercise using Stuart 39 s theory and Roy 39 s adaptation. The handling of this case using a multiple case study approach, namely cases of HDR and RPK with the number of participants 16 people, The results of case handling showed that patients with male gender aged average 34.4 years, decreased signs of HDR and RPK symptoms, especially on aspects behavioral, cognitive and affective after being given nursing actions ners and specialist ners in the form of cognitive behaviour therapy and assertiveness tarining. The recommendation of this case is that assertiveness training can be prioritized because it decreases more symptoms symptoms in HDR and RPK diagnoses."
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ali Sodikin
"ABSTRAK
Skizofrenia merupakan penyakit neurobiologis berat dan terus menerus yang mengakibatkan terganggunya kehidupan individu. Tanda gejala yang terjadi klien berupa berupa gejala positif dan gejala negatif dengan diagnosis keperawatan harga diri rendah kronik dan risiko perilaku kekerasan. Tujuan karya ilmiah akhir spesialis ini adalah untuk mengetahui perubahan tanda gejala dan kemampuan klien harga diri rendah kronik dan risiko perilaku kekerasan setelah mendapatkan tindakan keperawatan ners generalis dan ners spesialis : terapi kognitif perilaku dan latihan asertif. Asuhan medik adalah pemberian antipsikotik dan asuhan keperawatan adalah tindakan ners dan ners spesialis. Metode karya ilmiah akhir yang digunakan adalah riset operational dengan jumlah sampel 30 klien. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tanda dan gejala harga diri rendah kronik dan risiko perilaku kekerasan menurun secara bermakna (p-value ≤ 0.05) dan kemampuan klien meningkat secara bermakna (p-value ≤ 0.05) setelah pemberian tindakan keperawatan ners generalis dan ners spesialis terapi kognitif perilaku dan latihan asertif. Pemberian kombinasi tindakan ners, ners spesialis terapi kognitif perilaku dan latihan asertif sangat direkomendasikan untuk penatalaksanaan diagnosis keperawatan harga diri rendah kronik dan risiko perilaku kekerasan.

ABSTRACT
Schizophrenia is a severe and continuous neurobiological disease that results in disruption of individual life. Signs and symptoms that occur on clients are in the form of positive symptoms and negative symptoms with a nursing diagnosis chronic low self-esteem and the risk of violent behavior. The purpose of this specialist s final scientific work is to determine changes in signs and symptoms and the client's ability who have chronic low self-esteem and the risk of violent behavior after obtaining nursing actions by generalist nurses and specialist nurses : cognitive behaviour therapy and assertiveness training. Medical care is the provision of antipsychotics and nursing care is the action of nurses and specialist nurses. The final scientific method used is operational research with a sample of 30 clients. The results of this study showed that the signs and symptoms of chronic low self-esteem and the risk of violent behavior decreased significantly (p-value ≤ 0.05) and the ability of clients increased significantly (p-value ≤ 0.05) after giving generalist nursing actions and specialist nursing actions cognitive behaviour therapy and assertiveness training. Giving a combination of actions by nurses, specialist nurses cognitive behaviour therapy and assertiveness training is highly recommended for the management of nursing diagnoses of chronic low self-esteem and the risk of violent behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaila Fitriani
"Skizofrenia adalah kondisi kecatatan yang kronik dan persisten, ditandai dengan gejala positif dan negatif. Diagnosis keperawatan yang muncul adalah risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial. Tujuan karya ilmiah akhir spesialis ini adalah untuk mengetahui perubahan tanda dan gejala serta kemampuan klien risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial setelah mendapatkan tindakan keperawatan ners dan tindakan keperawatan ners spesilais terapi kognitif perilaku dan latihan keterampilan sosial. Metode yang digunakan adalah desain operational riset, jumlah sampel sebanyak 30 orang klien skizofrenia paranoid dengan diagnosis keperawatan risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial. Hasil penelitian ini didapatkan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial menurun (p-value<0.05) dan kemampuan meningkat (p-value<0.05) setelah pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan latihan keterampilan sosial. Kesimpulan, kombinasi tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan latihan keterampilan sosial direkomendasikan untuk diberikan pada diagnosis risiko perilaku kekerasan dan isolasi sosial.

Schizophrenia is a chronic and persistent condition, characterized by positive and negative symptoms. The diagnosis of nursing that appears on these signs and symptoms are the risk of violent behavior and social isolation. The purpose of the scientific work of this specialist are to know the change in the signs of symptoms and the ability of clients the risk of behavioral violence and social isolation after obtaining the of nursing generalis and nursing specialist actions of the Cognitive Behaviours Therapy and Social Skills Training. The method using the design of operational research, the number of samples of 30 patients schizophrenia paranoid with the diagnosis of the risk of violent behavior and social isolation. The results of this study were obtained signs of risk of violent behavior and social isolation (p-value of < 0.05) and increased capability (P-value of < 0.05) after the administration of nursing action, cognitive behaviour therapy, and social skills training. Conclusions, the combination of nursing action, behavioral Mind therapy and social skills therapy are recommended to be administered on the diagnosis of risk of violent behavior and social isolation"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Ramadia
"Perilaku kekerasan merupakan respon maladaptif dari marah. Respon Maladaptif yang muncul dari marah dapat mengancam dan membahayakan diri sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat sehingga meraka memerlukan pengobatan dan perawatan dirumah sakit. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan penerapan terapi cognitive behaviour therapy dan assertive training dengan pendekatan Model Adaptasi Roy pada klien risiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah cognitive behaviour therapy dan assertive training pada 8 orang dan assertive training pada 10 orang klien dalam kurun waktu 17 Februari - 18 April 2014 di Ruang Gatot Kaca RSMM Bogor.
Hasil pelaksanaan cognitive behaviour therapy dan assertive training dapat menurunkan tanda dan gejala perilaku kekerasan pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial dan peningkatan kemampuan koping adaptif dalam menghadapi peristiwa yang menimbukan perilaku kekerasan. Berdasarkan hasil diatas rekomendasi penulisan ini adalah terapi cognitive behaviour therapy dan assertive training pada klien risiko perilaku kekerasan dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa.

Violence behavior is a maladaptive response of anger. Maladaptive Response that occur in anger can menca and endanger ownself, family and society enviroment so they need treatment and medication in hospital. The aim of this Study is to describe the application of Cognitive Behavior Therapy and assertive training by using Roy Adaptation Model to client risk of violent behavior at Marzoeki Mahdi Hospital. in Bogor. Nursing interventions was cognitive behavior therapy and assertive training on 8 people and assertive training to 10 clients during 17 February to 18 April 2014 at Gatot Kaca Room RSMM in Bogor.
The results of the implementation of assertive training and cognitive behavior therapy may reduce signs and symptoms of violence behavior in cognitive, affective, physiological, behavioral and social and increase in adaptive coping skills to face of events that raises violence behavior. Based on the result above, recommendation from this paper is Cognitive Behavior Therapy and Assertive Training can be used as standard therapy of psychiatric nursing specialist to client with risk of violence behavior Key Word: Risk of Violence Behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Muri Cahyono
"Pendahuluan : Psikosis dan skizofrenia menunjukkan terjadi peningkatan setiap tahunnya baik di Indonesia dan dunia. Skizofrenia adalah penyakit otak kronis yang sindrom klinisnya melibatkan perubahan pikiran, emosi, persepsi, gerakan dan perilaku individu. Gejala positif dari skizofrenia salah satunya halusinasi sedangkan risiko perilaku kekerasan muncul akibat halusinasi dan waham. Klien dengan risiko perilaku kekerasan dan halusinasi, asuhan yang diberikan dalam bentuk tindakan keperawatan generalis dan spesialis. Tindakan keperawatan generalis (individu, kelompok, keluarga) begitu juga dengan Tindakan keperawatan spesialis (individu, kelompok, keluarga) meliputi latihan asertif, terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga. Tujuan : Diketahuinya karakteristik, predisposisi, presipitasi, perubahan tanda gejala, kemampuan, dan perubahan, perbedaan tanda gejala, kemampuan Metode : Desain karya ilmiah akhir spesialis ini menggunakan operational research terdiri dari enam tahap pelaksanaan Hasil : tindakan keperawatan generalis dan spesialis secara bermakna dapat menurunkan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dan halusinasi serta secara bermakna meningkatkan kemampuan klien dan keluarga. Kesimpulan : tindakan keperawatan generalis dan spesialis direkomendasikan karena dapat mengurangi tanda gejala dan meningkatkan kemampuan klien dan keluarga.

Introduction: Psychosis and schizophrenia show an increase every year both in Indonesia and the world. Schizophrenia is a chronic brain disease whose clinical syndrome involves changes in an individual's thoughts, emotions, perceptions, movements and behavior. One of the positive symptoms of schizophrenia is hallucinations, while the risk of violent behavior arises due to hallucinations and delusions. Clients at risk of violent behavior and hallucinations, care is provided in the form of generalist and specialist nursing actions. Generalist nursing actions (individual, group, family) as well as specialist nursing actions (individual, group, family) include assertive training, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation. Purpose: To find out characteristics, predisposition, precipitation, changes in signs and symptoms, abilities, and changes, differences in signs and symptoms, abilities. Methods: The design of this specialist's final scientific work using operational research consists of six implementation stages. Results: Generalist and specialist nursing actions can significantly reduce signs of risk of violent behavior and hallucinations and significantly improves the client's and family's abilities. Conclusion: generalist and specialist nursing actions are recommended because they can reduce signs and symptoms and increase the capabilities of clients and families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Bahtiar
"Skizofrenia merupakan kondisi gangguan kejiwaan serius dan kronis yang dapat menyebabkan pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang menyimpang. Penderita skizofrenia dapat mengalami peningkatan emosi seperti mudah marah, mudah tersinggung, dan mengamuk yang dapat meningkatkan risiko untuk melakukan perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana hilangnya kendali perilaku seseorang yang dapat diarahkan pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Tujuan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran terkait penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan melalui terapi musik. Penerapan terapi musik yang digunakan yaitu terapi musik aktif atau bernyanyi. Pasien bernama Tn. M, berusia 20 tahun, memiliki riwayat gangguan jiwa sejak 2019 lalu yang mengalami risiko perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan yang diberikan untuk mengendalikan risiko perilaku kekerasan sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang sudah ditetapkan untuk pasien yaitu dengan tindakan keperawatan generalis selama 11 hari dan terapi musik sebagai teknik relaksasi selama 6 hari. Hasil penerapan terapi musik yang dilakukan menunjukkan adanya penurunan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dari skor 19 menjadi skor 2 dan kemampuan mengendalikan risiko perilaku kekerasan yang meningkat dari skor 1 menjadi 11. Terapi musik diharapkan dapat diterapkan sebagai tindakan keperawatan inovasi untuk mengendalikan risiko perilaku kekerasan dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit.

Schizophrenia is a serious and chronic psychiatric disorder that can cause distorted thoughts, perceptions, emotions, movements and behavior. People with schizophrenia can experience increased emotions such as irritability, irritability, and tantrums which can increase the risk of violent behavior. Violent behavior is a situation in which a person's behavior is lost which can be directed at oneself, others, or the environment. The purpose of this scientific work is to provide an overview regarding the application of nursing care to patients at risk of violent behavior through music therapy. The application of music therapy used is active music therapy or singing. The patient named Mr. M, 20 years old, has a history of mental disorders since 2019 which is at risk of violent behavior. Nursing actions given to control the risk of violent behavior are in accordance with nursing care standards that have been set for patients, namely generalist nursing actions for 11 days and music therapy as a relaxation technique for 6 days. The results of the application of music therapy showed that there was a decrease in symptoms of the risk of violent behavior from a score of 19 to a score of 2 and the ability to control the risk of violent behavior increased from a score of 1 to 11. It is hoped that music therapy can be applied as an innovative nursing action to control the risk of violent behavior in giving nursing care in hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heppi Sasmita
"Di Indonesia diperkirakan 1% - 2% penduduk atau sekitar dua sampai empat juta jiwa terkena gangguan jiwa. Survei tentang penderita gangguan jiwa tercatat 44,6 per 1.000 penduduk menderita gangguan jiwa berat seperti skizofrenia Seseorang yang mengalami skizoprenia sering diawali dengan masalah harga diri rendah dengan gejala: konsentrasi dan perhatian kurang, kepercayaan diri kurang, rasa bersalah, tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis. Salah satu terapi yang dilakukan untuk meningkatkan kognitif dan perilaku klien adalah cognitive behaviour therapy(CBT).
Tujuan penelitian: menilai efektivitas cognitive behaviour therapy untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien harga diri rendah.
Metode penelitian: quasi eksperimen dengan penerapan cognitive behaviour therapy dengan pendekatan pre-post test. Analisis yang digunakan dependen dan independent sample t- Test regresi linier sederhana, chi-square dan Anova. Penelitian dilakukan di RSMM Bogor terhadap 58 klien yaitu 29 orang kelompok intervensi dan 29 orang kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan cognitive behaviour therapy meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien skizoprenia dengan harga diri rendah secara bermakna (p value< 0,05). Efektiiitas cognitive behaviour therapy meningkatkan kemampuan kognitif sebesar 29,31% dan kemampuan perilaku sebesar 22,4%. Kemampuan kognitif dan perilaku lebih tinggi secara bermakna pada klien yang mendapatkan cognitive behaviour therapy dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan.
Rekomendasi hasil penelitian cognitive behaviour therapy dijadikan salah Satu terapi spesialis pada klien skizopronia dengan masalah harga diri rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Indri Kurniasari
"Pendahuluan:Masalah psikososial kurang diperhatikan dalam penanganan pasien di Rumah Sakit Umum. Hal itu terlihat dari intervensi keperawatan untuk masalah psikososial yang belum maksimal dan berkembang. Pasien di Rumah Sakit Umum belum memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah psikososial yang dialami akibat dari gangguan fisik yang terjadi. Metode: Intervensi keperawatan terapi penghentian pikiran, terapi kognitif, psikoedukasi keluarga diberikan pada 18 pasien sebagai kelompok satu, sedangkan terapi penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga diberikan pada 18 pasien lainnya sebagai kelompok dua. Hasil: Penelitian ini menunjukkan penurunan tanda gejala serta peningkatan kemampuan lebih maksimal dalam mengatasi ansietas dan harga diri rendah siatuasional setelah diberikan terapi penghentian pikiran, terapi kognitif, dan psikoedukasi keluarga. Pembahasan: kombinasi pemberian terapi penghentian pikiran,terapi kognitif, dan psikoedukasi keluarga, memaksimalkan penurunan tanda gejala serta meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi ansietas dan harga diri rendah situasional dengan pendekatan model adaptasi Roy.

Introduction: Psychosocial problems are less considered in the treatment of patients in General Hospitals. This can be seen from nursing interventions for psychosocial problems that have not been maximized and developed. Patients in General Hospitals do not yet have the ability to overcome psychosocial problems experienced as a result of physical disorders that occur Methods: Nursing intervention thought stopping therapy, cognitive therapy, family psychoeducation were given to 18 patients as group one, while mind cessation therapy and family psychoeducation were given to 18 other patients as group two. Results: This study showed a decrease in signs of symptoms and an increase in maximal ability to overcome anxiety and low cianational self-esteem after being given mind cessation therapy, cognitive therapy, and family psychoeducation. Discussion: a combination of thought stopping therapy, cognitive therapy, and family psychoeducation, maximizing symptom reduction and improving the patient's ability to cope with anxiety and situational low self-esteem with Roy's adaptation model approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Hidayat
"Cognitif Behavior Therapy dirancang untuk meningkatkan kemampuan Kognitif dan prilaku bagi seseorang yang mengalami pemikiran otomatis negative dan prilaku negative. Penerapan terapi perilaku kognitif akan mengubah status pikiran dan perilaku klien, sehingga perilaku negatif yang muncul akan menjadi perilaku yang positif (Oemarjoedi, 2003).
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah diperolehnya gambaran hasil Penerapan Cognitif Behavior Therapy pada klien halusinasi dan prilaku kekerasan dengan pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau di Ruang Utari RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor.
Penerapan Cognitif Behavior Therapy dilakukan pada 28 klien di ruang Utari mulai 09 September - 12 November 2013. Hasil Cognitif Behavior Therapy merupakan terapi yang tepat dan dapat digunakan pada klien yang mengalami Halusinasi Dan Prilaku Kekerasan, dimana seluruh klien dapat melakukan setiap sesi pada Cognitif Behavior Therapy.
Berdasarkan hasil penelitian perlu direkomendasikan bahwa Cognitif Behavior Therapy dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa yang dapat digunakan pada klien yang mengalami halusinasi dan prilaku kekerasan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Florensa
"ABSTRAK
Penelitian menunjukkan bahwa di kota Depok, Jawa Barat terdapat 71% dari 229 remaja SMA yang mengalami depresi. Depresi terjadi karena berbagai faktor salah satunya adalah efikasi diri yang rendah. Cognitive Behavior Therapy (CBT) merupakan terapi yang dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri dan mengatasi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan efikasi diri dan depresi setelah mendapat CBT. Metode penelitian: quasi eksperimen dengan pre-post test with control group pada penerapan CBT yang dilakukan secara berkelompok. Analisis yang digunakan adalah dependen dan independent sample t-Test, chi-square dan pearson product moment. Responden penelitian ini adalah remaja kelas VIII SMPN Kota Bogor. Populasi target penelitian ini adalah 222 remaja yang memiliki efikasi diri rendah dan depresi dengan sampel sebesar 72 remaja. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan efikasi diri remaja yang mendapat CBT lebih tinggi secara bermakna dibanding remaja yang tidak mendapat CBT, depresi remaja yang mendapat CBT lebih rendah secara bermakna dibandingkan penurunan depresi pada remaja yang tidak mendapat CBT. Peningkatan efikasi diri mempunyai hubungan yang kuat dalam menurunkan depresi pada remaja dengan arah hubungan negatif. Terapi CBT direkomendasikan pada remaja dengan efikasi diri rendah dan depresi.

ABSTRACT
Research shows that in Depok City West Java, 71 % of 229 high school teenagers experience depression. Depression occurs because of various factors, one of them is low self-efficacy. Cognitive Behavior Therapy (CBT) is a therapy performed to improve self-efficacy and counteract depression. This study aimed to determine the alteration of self-efficacy and depression after receiving a CBT. This research applied a quasi experiment method with pre-post test with control groups in the CBT performed in groups. Data were analyzed using dependent and independent sample t-Test, chi-square and pearson product moment. Respondents of this research were teenagers of class VII at a Junior High School in Bogor. The target population of this research was 222 teenagers who had low self-efficacy and depression with 72 teenagers as the samples. The result showed that the improvement of self-efficacy of teenagers who received CBT was significantly higher than the teenagers who didn’t get CBT, and the depression of teenagers who accept CBT was significantly lower than the depression of teenagers who didn’t get CBT. The improvement of self-efficacy had a strong correlation with the decline of teenagers’ depression in a negative direction. CBT therapy is recommended for teenagers with low self- efficacy and depression. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>