Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eni Hidayati
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terapi kelompok suportif terhadap kemampuan mengatasi perilaku kkerasan pada klien skizoprenia. Desai penelitian quasi exsperimental, pre-post test without control group. Sampel penelitian adalah 42 klien perilaku kekerasan yang sesuai dengan criteria inklusi, klien yang mengalami tingkat kemarahan sedang berdasarkan hasil screening emosi marah dank lien yang sudah mendapatkan TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan kemampuan klien mengatasi perilaku kekerasan sebelum dan sesudah diberikan terapi kelompok suportif. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya dilakukan terapi kelompok suportif yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa dengan spesialis keperawatan jiwa.

The purpose of this study to determine the supportive group therapy on the ability to cope with violent behavior on the client skizoprenia. Desain quasi exsperimental research, pre-post test control group without. Study sample was 42 clients that violent behavior in accordance with inclusion criteria, clients who experienced the level of anger was based on results of screening emotion of anger and clients who have gotten no stimulation of the perception of violent behavior.
The results showed no significant difference between the client's ability to cope with violent behavior before and after are given supportive therapy group. Recommendations of this study is the need for supportive group therapy conducted at the Mental hospital with specialist nursing soul.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Surtiningrum
"Klien isolasi sosial memiliki jaringan sosial yang kecil, sehingga klien membutuhkan suport sistem yang mendukung terbentuknya jaringan sosial yang kondusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi suportif terhadap peningkatan kemampuan bersosialisasi klien isolasi sosial di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian quasi experimental, pre-post test with control group. Tempat penelitian di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang. Sampel penelitian adalah seluruh klien isolasi sosial yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh terapi suportif yang signifikan terhadap perubahan kemampuan bersosialisasi klien isolasi sosial pada kelompok intervensi. Disarankan terapi suportif digunakan sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien isolasi sosial.

Social isolation's clients has a narrow space of social network that make them need a support system which supports the creation of a conducive social networks. The purpose of this study was to determine the effect of supportive therapy toward the increase of social ability of social isolation's clients. This research conducted a quasi-experimental, pre-post test with control group design. Research site was at Regional Mental Health Hospital dr. Amino Gondohutomo Semarang. The samples were all clients of social isolation who met the inclusion criteria. Result showed that there was a significant effect of supportive therapy to client's social skill ability in the intervention group. The recommendation of this study that can be applied for the next research was a supportive therapy for the social isolation's clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nyumirah
"Isolasi sosial merupakan suatu keadaan perubahan yang dialami klien skizofrenia. Suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan klien isolasi sosial dalam melakukan interaksi di ruang rawat inap di RSJ Dr Amino gondohutomo Semarang . Desain penelitian quasi experimental pre-post test with without control. Sampel berjumlah 33 orang dengan tehnik pengambilan sampel total sampling . Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap kemampuan interaksi (kognitif, afektif dan perilaku) pada klien isolasi sosial (p value <0.05). Ada peningkatan kemampuan interaksi sosial (kognitif, afektif dan perilaku) setelah dilakukan terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif direkomendasikan diterapkan sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien dengan isolasi sosial dengan penurunan kemampuan interaksi social.

Social isolation is a state of change experienced by clients with schizophrenia. Aperson's solitude experience and shyness towards others as something negative. This study aimed to determine the effect ofc ognitive behavioral therapy for social isolation in the client's ability to interactin the hospitalized in the RSJ Dr Amino Gondohutomo Semarang. Quasi-experimental research design pre-post test with without control was used for this study sample consistend of 33 respondents were selected using the with total sampling technique. The results of that study showed that there was no effect of cognitive behavioral therapy on the ability of interaction(cognitive, affective and behavioral) of the client's social isolation (p value <0.05).There was increasing social interaction skills(cognitive, affective and behavioral) after receiving cognitive behavioral therapy. Cognitive behavioral therapy was recommended as a treatment applied to nursing care the clients with social isolation experienced the low ability social interaction skills."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30930
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indah Iswanti
"Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif merupakan masalah keperawatan dengan karakteristik ketidakpatuhan klien melakukan regimen pengobatan dalam rutinitas sehari-hari. Ketidakpatuhan dalam pengobatan meningkatkan risiko masalah kesehatan, memperpanjang dan memperburuk kesakitan yang diderita. Terapi perilaku modeling partisipan merupakan suatu strategi meningkatkan kepatuhan dengan memodifikasi perilaku melalui role model perilaku kepatuhan dari seorang modeling.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh terapi perilaku modeling partisipan terhadap kepatuhan minum obat pada klien penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif. Jenis penelitian kuasi eksperimen pre-post test dengan kelompok kontrol, menggunakan 64 sampel (intervensi dan kontrol) dengan instrumen kuesioner kepatuhan.
Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan signifikan kepatuhan minum obat sebelum dan setelah diberikan terapi perilaku modeling partisipan pada kelompok intervensi. Guna mencapai hasil yang optimal maka terapi perilaku modeling partisipan dapat dilanjutkan dengan terapi kelompok suportif.

Inefective therapeutic regiment management is a nursing problem with the characteristic of disobedience in doing treatment regimen in daily activity. Disobedience in therapy raising risk of health problem, prolong and aggravate disease. The Theory of modeling bahaviour participant is a strategy to increase obedience by modifiying behaviour through a role model person.
The aim of this study was to identify the influence of modeling behavior therapy participants on medication compliance. This study was a quasi experimental research of pre-post test with control group, using 64 samples (intervention dan control) with adherence questionnaire.
The result showed there was a significantly difference of the obedience in taking madicine between before and after therapy in intervention group. To reach an optimum result a modeling behavior therapy participants can be pursued to a supportive group therapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30349
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Caturini Sulistyowati
"ABSTRAK
Skizoprenia adalah gangguan psikotik yang kronik, prevalensi skizoprenia di Indonesia 70% dari klien gangguan jiwa berat atau psikotik serta sering disertai dengan gangguan perilaku yaitu perilaku agitasi, agresif, dan perilaku kekerasan. Terapi musik ini merupakan salah satu intervensi terapi lingkungan dalam dimensi kognitif yang dapat diberikan pada klien yang mengalami masalah perilaku kekerasan dengan metode mendengarkan musik, ekplorasi perasaan, diskusi dan umpan balik. Gangguan jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta 93 % klien yang mengalami Skizoprenia dan masalah keperawatan perilaku kekerasan sebanyak 41 % dengan alasan masuk klien dibawa ke rumah sakit karena melakukan perilaku amuk. Penelitian ini berjudul pengaruh terapi musik terhadap perubahan perilaku pada klien Skizoprenia dengan perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap perubahan perilaku pada klien Skizoprenia dengan perilaku kekerasan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Quasi experimental pre post test with control group ” dengan intervensi terapi musik. Cara pengambilan sampel adalah total sampling dengan sampel sebanyak 80 klien dibagi 2 kelompok yaitu 40 klien kelompok yang mendapatkan terapi musik dan 40 klien kelompok yang tidak mendapatkan terapi musik. Pada kelompok yang mendapat terapi musik dilakukan pertemuan sebanyak 4 sesi dalam rentang waktu 4 hari. Perilaku kekerasan yang meliputi respon fisik, respon kognitif, respon perilaku dan respon sosial diukur dengan menggunakan kuesioner , observasi, dan pemeriksaan fisik serta dianalisis menggunakan dependent t-test, independent t-test, chi-square dan regresi liniear ganda. Hasil penelitian ini menunjukan penurunan perilaku kekerasan baik dalam respon fisik, respon kognitif, respon perilaku dan respon sosial secara bermakna, baik pada kelompok yang mendapat terapi musik dan kelompok yang tidak mendapat terapi musik. Penurunan perilaku kekerasan baik dalam respon fisik, respon kognitif, respon perilaku dan respon sosial pada kelompok klien yang mendapatkan terapi musik menurun lebih rendah secara bermakna dibanding dengan kelompok klien yang tidak mendapatkan terapi musik. Terapi musik direkomendasikan sebagai terapi dalam merawat klien dengan perilaku kekerasan.

ABSTRACT
Schizophrenia is a disturbance of chronicles psychotic. Prevalence of schizophrenia in Indonesia are 70% of clients with hard mental illnes or psychotic and it is often accompanied by behavior disturbances including agitate, aggressive, and violent behavior. Music therapy is one of the intervention of environment therapy on cognitive dimension that can be given for client who happened the problems of violent behavior by the methods of hearing music, exploration feelings, discussion and feedback. Client with mental illnes at Mentally Hospital in District of Surakarta are 93% of clients who have schizophrenia and almost 41% with nursing problems of violence behavior. The reasons that they deliver to the hospital because doing fury behavior. This study is given title of the effect of music therapy toward behavior changes on schizophrenia client with violence behavior at Mentally Hospital in District of Surakarta. This study purpose to determine the effect of music therapy toward behavior changes on schizophrenia client with violence behavior. Design of this study is “quasi experimental pre post test with control group “ by the intervention of music therapy. The sample was using total sampling used skizofrenis client with violent behavior with the total 80 clients who divided into 2 groups, 40 clients who received music therapy and 40 clients who did not receive music therapy. The groups who received music therapy get 4 sessions meeting during four days. Violent behavior including the responses of physical, cognitive, behavior and social which were measured by using questionnaires, observation, and physical examination and they analyzed statistically using dependent t-test, independent t-test, chi-square dan double linier regression. Results of this study indicated degradation of changes on violent behavior including the responses of physical, cognitive, behavior and social both of clients who received music therapy and did not receive music therapy.. Changes on violent behavior including the responses of physical, cognitive, behavior and social to client groups who received music therapy decreased lower as means compared to client groups who did not receive music therapy. It is recommended to form and conduct music therapy to care therapy clients with violent behavior. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh terapi perilaku kognitif pada klien skizoprenia dengan perilaku kekerasan di rumah sakit Marzoeki Mahdi Bogor, 2009. Penelitian ini adalah penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain ?Quasi experimental pre-post test with control group?. Sample penelitian ini adalah klien skizoprenia dengan perilaku kekerasan berjumlah 26 orang yang terdiri dari 13 orang kelompok control dan 13 orang kelompok intervensi.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa terjadinya peningkatan yang bermakna pada kemampuan kognitif dan perilaku klien Skizoprenia dengan perilaku kekerasan kearah yang lebih positif, yaitu klien dapat berpikir positif dan berperilaku adaptif. Terapi perilaku kognitif diharapkan dapat diberikan oleh perawat spesialis dalam memberikan asuhan keperawatan klien skizoprenia dengan perilaku kekerasan dan menjadi standar asuhan keperawatan di tatanan pelayanan kesehatan.

The purpose of this study to find the effect of cognitive behavior therapy toward client Skizoprenia with violence behavior at Marzoeki Mahdi Bogor in 2009. This study was a quantitative with design of quasi experimental pre-post test with control group by intervention of cognitive behavior therapy. The Sample of this research are schizophrenia client with violence behavior with amount 26 samples consist of 13 samples were in control group and 13 samples were in intervention group.
From study result inicated that there were improvement of cognitive ability and behavior of client skizoprenia with violent behavior to be better where client could be thinking positive and adaptive behavior. The cognitive behavior therapy could be given by specialist nurse in treatment of schizophrenia with violence behavior and becoming the standard of nursery treatment at health service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taty Hernawaty
"Gangguan jiwa dialami oleh 96 jiwa dari 12392 jiwa penduduk di Kelurahan Bubulak Bogor Barat. Pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam menggunakan sumber dukungan dalam merawat klien gangguan jiwa masih kurang, program pelayanan kesehatan jiwa masyarakat di puskesmas hanya berfokus pada pengobatan klien. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran pengaruh terapi suportif keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ?Quasi experimental pre-post test with control group? dengan intervensi terapi suportif keluarga. Cara pengambilan sampel adalah cluster sampling one stage dengan sampel sebanyak 74 keluarga yang mempunyai anggota gangguan jiwa dan dibagi dua kelompok; kelompok yang mendapat terapi suportif keluarga dan kelompok yang tidak mendapat terapi suportif keluarga. Terapi suportif keluarga diberikan 4 sesi dalam 4 kali pertemuan selama 2 minggu. Kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor keluarga diukur dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan t-test, Chi-Square, dan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa secara bermakna pada kelompok keluarga yang mendapat terapi suportif keluarga. Kemampuan kelompok keluarga yang mendapat terapi suportif keluarga meningkat lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kelompok keluarga yang tidak mendapat terapi suportif keluarga. Hasil penelitian ini sejalan dengan riset Hamada, dkk. (2002) mengenai sistem dukungan keluarga bagi klien Skizofrenia menjelaskan bahwa di dalam melakukan perawatan kesehatan jiwa masyarakat, pendekatan tidak hanya dilakukan pada klien tetapi juga keluarga. Hasil riset Chien, dkk. (2006) tentang mutual support group pada keluarga China dengan diagnosa Skizofrenia bahwa terapi suportif memberi efek positif pada beban keluarga. Terapi suportif keluarga direkomendasikan bagi keluarga yang mempunyai anggota gangguan jiwa di masyarakat.

Mental illness experienced by 96 people among 12.392 inhabitants in District of Bubulak, West Bogor. At the same time, the knowledge and ability of family are not run well, a serving for psychology health program by Centre of Community Health is not run well. The title of this research is The Influence of Family Supportive Group to Family Ability in Taking Care Client with Mental illness in District of Bubulak, West Bogor. The research was aimed to get a comprehensive picture about the influence of Family Supportive Group to family ability in taking care client with Mental illness.
Design of the research was using ?quasi experimental pre-post test with control group? by using Family Supportive Group intervention. A sample was chosen by using cluster one stage and consist of 74 families with mental illness of client. The group was divided into 2 groups as follows: Family Supportive Group treatment (4 sessions in 4 meeting) and without Family Supportive Group. The family?s cognitive ability, affective ability, and psychomotor ability are valued by using questioner and then the results of questioners are analyzed by using t-test, Chi-Square, and Simple Linear Reggresion method.
The research showed a significant increase in family?s cognitive ability, affective ability, and psychomotor ability in taking care client with mental illness. The abilities of the group that treated by Family Supportive Group were increase highly and significantly compare to the group without Family Supportive Group. In Hamada, et al. (2002) that the family support may take in family and client. In Chien, et al. (2006) that mutual support group may exert positive effects on the family?s burden. These results suggest that family supportive group recommended to families who have client with mental illness in community."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Atun Wahyuningsih
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi suportif terhadap kemampuan keluarga merawat klien GGK yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit PELNI Jakarta. Disain penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain pre-post design with control group. Data diambil sebelum dan sesudah pemberian terapi suportif. Sampel penelitian diperoleh secara consequtive sampling berjumlah 45 untuk kelompok intervensi dan 45 kelompok control yang memenuhi criteria inklusi.
Hasil penelitian didapatkan perbedaan signifikan skor kemampuan merawat setelah dilakukan Terapi Suportif. Terdapat peningkatan yang bermakna pada kemampuan kognitif sebesar 4,84, afektif 4,4 dan kemampuan psikomotor sebesar 5,98 dibandingkan yang tidak mendapatkan terapi suportif pada kelompok control (p =α).
Rekomendasi penelitian ini adalah agar dapat dilakukan terus menerus di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit PELNI Jakarta dan dapat mengupayakan terapi spesialistik guna memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensip.

The aim of this research is to know about the impact of supportive therapy on family ability against GGK client during hemodyialisys care on PELNI Hospital Jakarta. Research method is the experiment quation by designing pre-post design with control group. The data were taken before and after giving supportive therapy. The experiment samples are gotten by 45 consequtive sampling for intervention group and 45 control group.
The experiment result found that there are significant increasing on cognitive capability about 4.84, affective 4,4 and psychomotor capability about 5,98 with compared to non supportive therapy on control group (p value=0.000).
This research recommended to Hemodialisys room in Pelni Hospital Jakarta is able to manage specific therapy for comprehensive nursing service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Puji Lestari
"Kanker serviks merupakan kanker kedua tersering pada perempuan di seluruh dunia setelah kanker payudara. Di Indonesia ditemukan 15.050 kasus setiap tahunnya dan disebut sebagai penyakit pembunuh perempuan nomor 1. Masalah psikososial yang ditemukan pada klien kanker serviks adalah ketidakberdayaan, dan setiap pasien dengan penyakit kronis memiliki hardiness sebagai respon psikologis terhadap penyakitnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok suportif ekspresif terhadap ketidakberdayaan dan hardiness klien kanker serviks.
Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre post test with control group. Responden penelitian ini terdiri dari 25 klien kanker serviks sebagai kelompok intervensi dan 25 klien kanker serviks sebagai kelompok kontrol di RSUP Dr. Kariadi Semarang, pada bulan Juni 2013.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata skor ketidakberdayaan 73,85% dan peningkatan rata-rata skor hardiness sebesar 21,92% pada kelompok intervensi. Terapi kelompok suportif ekspresif dapat meningkatkan keberdayaan dan hardiness pada klien kanker serviks.

Cervical cancer is the second most common cancer in woman after breast cancer. In Indonesia found 15.050 cases annually and is referred to as the number one killer disease of woman. Psychososial problems were found in patients with cervical cancer is the powerlesness and every patient with a chronic illness has a psychological hardiness in response to the illness.
The aims of the research is to determine the effect of supportive expressive group therapy for powerlesness and hardiness in cervical cancer patient.
The research is quasi-experimental design pre-post test with control group. The survey respondents consisted of 25 clients cervical cancer as the intervention group, and 25 clients cervical cancer as controls group in Public Hospitals Dr. Kariadi Semarang in June 2013.
The result of study showed an increase in the average scores of powerlesness 73,85% and hardiness increased by 21,92% in the intervention group. Supportive expressive group therapy can increase empowerment and hardiness in cervical cancer patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cucu Rokayah
"Masalah psikososial yang paling banyak dirasakan oleh klien gangguan fungsi seksual adalah ansietas dan perilaku kekerasan. Ansietas dan perilaku kekerasan bukan hanya mempengaruhi lama rawat klien di rumah sakit dan mempengaruhi juga kualitas hidup klien. Penelitian ini untuk melihat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap ansietas dan perilaku kekerasan klien gangguan fungsi seksual di rumah sakit provinsi Jawa Barat. Desain penelitian menggunakan quasi experiment pre post test with control group. Sampel penelitian sebanyak 76 klien gangguan jiwa yang direkrut dengan simple random sampling dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 38 orang responden kelompok kontrol dan 38 orang responden kelompok intervensi. Ansietas diukur dengan menggunakan the sex anxiety inventory dan perilaku kekerasan diukur dengan menggunakan aggressive sexual behavior inventory. Data yang terkumpul dianalisis dengan chi square dan independent sample t test.
Hasil penelitian menunjukan terdapat penurunan ansietas dan perilaku kekerasan setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif (pvalue < 0.05). Terapi relaksasi otot progresif direkomendasikan sebagai terapi lanjutan untuk menurunkan ansietas dan perilaku kekerasan pada klien gangguan fungsi seksual.

Most psychological problem experienced by sexual disfunction client are anxiety and violent behavior. Anxiety and violent behaviour experienced by the client with sexual disfunction not only effecting the lenght of stay of hospitalization but olso affect the client?s quality of life. This study aimed to obtain the effect of progressive muscle relaxation for anxiety and violent behavior of client?s with sexual disfunction in West Java Central Mental Hospital. Quasy experimental reaserch design pre ?post with control group, design was used for this study. Sample for 76 sexual disfunction clients, consisting of 38 intervention group and 38 control group.
The result showed that the decreasing of anxiety level and violent behavior who received progressive muscle relaxation therapy greater than the group who did not get progressive muscle relaxation therapy (pvalue < 0,05). Progressive muscle relaxation therapy is recommended as advanced nursing treatment for sexual disfunction clients with anxiety and violent behavior."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>