Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui oleh wanita dari fase akhir reproduksi sampai awal non reproduksi (FK-UI, 1999). Pada masa peralihan tersebut akan terjadi perubahan pada sistem hormonal yang mempengaruhi konstitusi fisik dan psikologis. Diantaranya adalah kecemasan. Tingkat kecemasan diduga terkait dengan berbagai faktor. Diantaranya faktor karakteristik; pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan ganaauan vasomotor. Untuk membuktikan keterkaitan antara tingkat kecemasan dengan karakteristik dilakukan penelitian ini. Jenis penelitian adalah deskriptif yang bersifat cross sectional. Populasinya adalah wanita yang menghadapi masa klimakterium yang melakukan perawatan dan pengobatan di Poliklinik Menopause RSCM Jakarta. Sampel diambil secara convenience sampling. Jumlah sampel 25 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Hasil penelitian rnembuktikan bahwa gangguan jantung berdebar berhubungan dengan tingkat kecemasan (p=0,003). Sedangkan pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan gangguan vasomotor yang berupa rasa panas di dada dan keringat berlebihan belum dapat dibuktikan keterkaitannya denaan tingkat kecemasan (p>0,05)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5186
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syarah Debbi Faradilla
"Menopause adalah masa berhentinya ovulasi dan menstruasi yang mengakibatkan berhentinya masa untuk melahirkan anak dan terjadi pula perubahan fisik dan psikologis. Wanila yang berada pada masa perimenopause yaitu periode dimana wanita berada pacla rentang 2-8 tahun sebelum menopause dan 1 tahun mengalarni amenore, Ialu diikuti dengan post menopause, umumnya mengalami gejala kecemasan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah pengetahuan atau sumber informasi yang diterirna. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan yang dialarni wanita pada masa perimenopause di RW 017 Kelurahan Jatirahayu. Desain penelitian ini deskriptif korelasi. Metode pengambilan sampel dengan eara purposive sampling, yakni responden dipilih berdasarkan kriteria yang dinginkan oleh peneliti sejumlah 48 responden. Data dikurnpulkan menggunakan kuesioner berisi pertanyaan tentang pengetahuan menopause, dan tentang kecemasan yang dialami wanita pada masa perimenopause. Hasil penelitian dari data univariat menunjukan paling banyak 60,42 % atau sejumlah 29 responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi, dan sebanyak 69 % atau sejumlah 33 responden memiliki tingkat kecemasan sedang. Hasil penelitian dari analisis bivariat, dapat diketahui P value 0,581 cc =0,05 (p > cc), yang berarti Ho gagal ditolak menyatakan bahwa, tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan wanita pada masa perimenopause."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5705
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini berjudul tingkat pengetahnan tentang menopause dan tingkat kecemasan pada wanita usia 40 - 50 tahun dalam menghadapi masa menopause. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang menopause dan tingkat kecemasan pada wanita usia 40 - 50 tahun dalam menghadapi masa menopause. Tempat penelitian dilaksanakan di wilayah RW O3 Kelurahan Medan Satria, Bekasi, karena di wilayah tersebut banyak terdapat wanita usia 40 - 50 tahun. Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana, menggunakan tabel distribusi frekuensi, dengan jumlah responden 48 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang menopause (64,6 %) dan mayoritas responden mengalami tingkat kecemasan yang ringan dalam menghadapi masa menopause (85,4 %)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5169
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Purnama Sari
"Berdasarkan perhitungan statistik, diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 262,6 juta orang dengan jumlah wanita yang hidup dalam usia menopause adalah 30,3 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 50% dari sensus penduduk tahun 2000 sebesar 15,5 juta orang. Hal tersebut perlu mendapat perhatian yang serius mengingat yang dirasakan oleh wanita yang akan menghadapi menopause berbeda-beda karena reseptor estrogen jumlahnya tidak sama pada setiap wanita. Karena yang dirasakan wanita akan berbeda, tentunya akan menyebabkan persepsi dan kecemasan yang berbeda-beda pula pada setiap wanita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara persepsi dengan tingkat keeemasan wanita usia 40-50 tahun dalam menghadapi menopause. Pcnelilian ini dilakukan di RW 05 Kelurahan Pondok Cina Depok dengan jumlah responden 45 orang dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dan diuji menggunakan uji Chi-Square.
Dari hasil penelitian diperoleh p=0,009 dengan a=0,05 sehingga berdasarkan analisis statistik dapar disimpulkan terdapat hubungan yang bemlakna antara persepsi dengan tingkat kecemasan wanita usia 40-50 tahun dalam menghadapi menopause. Hasil penelitian ini mendukung perlunya pemberian informasi pada wanita dalam menghadapi menopause sehingga keeemasan dapat menurun."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5618
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan pasangan suami istri yang didapat melalui kelas prenatal dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Adapun desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Untuk mendapatkan responden yang sesuai, peneliti mengambil 30 responden yaitu pasangan suami dengan kehamilan diatas 32 minggu dan telah mengikuti program kelas prenatal sejak kehamilan ibu minimal 28 minggu, mengikuti program secara teratur dan bersedia menjadi responden. Sampel penelitian diambil di bagian Parencraft Rumah Sakit Siloam Gleneagles Lippo Karawaci Tangerang pada minggu ketiga dan keempat Mei 2002. Metode sampling yang digunakan adalah non probability sampling jenis purposive atau judgemental sampling dengan instrument berupa angket. Setelah data terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan uji statistic Pearson Product Moment dan uji kemaknaan dengan " t ". Hasil penghitungan " r " + 0,143 pada responden suami dan + 0,024 pada responden istri dan setelah dirujuk dengan table distribusi t tidak didapatkan angka yang significant. Kategori yang sangat rendah pada nilai " r " diatas mungkin disebabkan oleh jumlah sample yang relatif kurang, dan instrument yang digunakan tidak reliabilitas dan validitas karena tidak melalui uji coba. Walaupun mempunyai hubungan yang sangat rendah dan belum dapat dibuktikan secara bermakna, namun secara umum tingkat pengetahuan akan berpengaruh terhadap tingkat kecemasan seseorang, khususnya dalam menghadapi kehamilan dan persalinan.
Untuk penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan dengan membedakan antara kelompok yang sama sekali belum pemah mengikuti kelas prenatal dengan kelompok yang sudah mengikuti kelas prenatal secara teratur. Sampel penelitian dapat diperbanyak sehingga dapat mengurangi bias dan benar-benar dapat menjadi masukan bagi program pendidikan kesehatan khususnya bagian keperawatan maternitas."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5108
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tugas perkembangan remaja adalah belajar. Belajar merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk menentukan masa depan remaja. Namun akhir-akhir ini orang tua mengeluhkan anaknya yang malas belajar sehingga nilainya kurang memuaskan. Ketika mulai masuk masa ujian, siswa mempunyai persiapan beragam sesuai dengan pola belajamya. Dalam hal tersebut pola belajar berpengaruh terhadap tingkat kecemasan siswa. Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengatahui apakah ada hubungan pola belajar dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian. Penelitian ini melibatkan 96 responden, dan dilakukan di SMA N 1 Kartasura Sukoharjo. Disain penelitian yang digunakan deskripsi korelasi dengan instrumen penelitian kuisioner. Analisa data yang digunakan adalah Chi-square untuk menganalisa hubungan antar variabel yaitu pola belajar dan tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pola belajar dengan tingicat kecemasan dalam menghadapi ujian. Nilai p value 0,947 dengan nilai alpha 0,05. Nilai p value > nilai alpha. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5717
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan dewasa. Pada masa transisi ini, banyak stressor yang mempengaruhi sehingga lebih mudah stres dibandingkan dengan masa perkembangan yang lain. Menghadapi ujian nasional merupakan suatu hal yang dapat menyebabkan terjadinya stres yang menimbulkan rasa cemas yang berbeda-beda tingkatannya. Dalam menghadapi hal tersebut remaja membutuhkan koping. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat kecemasan dan mekanisme koping yang digunakan siswa kelas 3 SMA daIam menghadapi ujian nasional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2008 di SMA. Negeri 13 Jakarta. Desain penelitian deskriptif korelatif untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan koping menghadapi ujian nasional pada siswa kelas 3 SMA. Teknik pengambilan sampel metode simple random sampling sejumlah 69 responden. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu tingkat kecemasan pada 67 responden (97,1%) dalam menghadapi ujian nasional adalah rendah hingga sedang. Koping yang dilakukan 39 responden (56,52%) dalarn menghadapi ujian nasional adalah konstruktif. Ada hubungan yang lemah antara tingkat kecemasan dengan koping dalam menghadapi ujian nasional, yaitu 0,023. Arahnya negatif yaitu semakin rendah tingkat kecemasan semakin baik koping yang digunakan. Namun, hubungan yang terjadi tidak signifikan karena p=1,000 dengan alpha 0,05. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=1,310, artinya tingkat kecemasan yang rendah mempunyai peluang 1,31 kali meoniliki koping konstruktif. Peneliti merekomendasikan agar pihak sekolah dan orangtua siswa memperhatikan kecemasan dan koping yang terjadi pada siswa."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5695
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Klien dengan kanker payudara dan keluarga karena target pengobatan kanker termasuk
pengobatan kemoterapi bukanlah kesembuhan, namun hanya kontrol memperpanjang
jarak kekambuhan dan kemoterapi terdiri mempunyai efek samping yang dapat merusak
organ vital tubuh dan menimbulkan kebotakan., diare, kulit menghitam, nafsu makan
menurun dan kelemahan. Hal-hal ini menimbulkan stresor tersendiri bayi klien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi. Weisman (1979) mengatakan klien dengan kanker
mengalami periode kecemasan yang berkepanjangan mulai dari penentuan diagnostik
sampai dengan menjalani terapi dikatakan pula 70 % klien.kanker yang menjalani
kemoterapi mengalami stres berat. Sehingga dibutuhkan manuver keperawatan yang
adekuat untuk meminimalkan gangguan psikologis tersebut. Tujuan dari penelitian ini
mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan klien kanker
payudara dalam menghadapi kemoterapi baik faktor internal ( pengetahuan, pengalaman
dan pemahaman agama) maupun faktor ekstrenal (dukungan keluarga dan pendapatan).
Penelitian ini dilakukan di RS Kanker Dharmais dengan jenis penelitian studi deskriptif
dan desain penelitian cross sectional. Jumlah responden 15 orang klien kanker payudara
yang sedang menjalani kemoterapi. Dari pengumpulan data demografi, faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan dan tingkat kecemasan data yang didapat diolah dengan
distribusi frekuensi menggunakan sentral tendensi, kemudian diiakukan uji statistik non
parametrik Pearson product moment yaitu untuk menguji hubungan antara faktor
internal dan eksternal terhadap tingkat kecemasan klien kanker payudara dalam
menghadapi kemoterapi dari penelitian didapatkan 100 % responden wanita, 60 %
berpendidikan setingkat sarjana dan 53,33 % berusia 40 - 60 tahun. Dari faktor-faktor
yang berpengaruh ditemukan faktor pengalaman, dukungan keluarga dan pendapatan
mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kecemasan. Sedangkan faktor agama
mempunyai hubungan liner dengan kecemasan dan faktor pengetahuan mempunyai
hubungan yang tidak signifikan dengan kecemasan klien kanker payudara dalam
menghadapi kemoterapi: Dengan demikian dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi acuan untuk meningkatkan kemampuan perawat mengantisipasi faktor-faktor
yang berpengaruh pada kecemasan klien dalam menghadapi kemoterapi dan mengatasi
cemas."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5100
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Perawat merupakan salah satu profesi yang melakukan pekerjaan pada malam hari, dimana praktek keperawatan terrnasuk di dalam pekerjaan dengan lingkungan yang penuh kecemasan. Terrnasuk perawat yang dinas malam di ruang intensif RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Kecemasan tersebut dimanifestasikan secara bervariasi dari tingkat ringan, sedang dan berat. Kecemasan di atas dapat diminimalkan jika perawat dapat melakukan tehnik adaptasi dalam menghadapi kecemasan saat dinas malam dengan mekanisme koping yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tinglcat kecemasan perawat ruang intensif saat menghadapi dinas malam. Desain penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif sederhana tips cross sectional dengan tekhnik pengambilan sample consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 27 April —25 Mei 2001 di ruang intensif RS Jantung Harapan Kita Jakarta pada 30 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari bagian I data demografi yang berisi: idenditas responden, jenis kelamin, umur, lama kerja dan bagian II yang berisi 20 pertanyaan tentang tingkat kecemasan perawat menghadapi dinas malam, diukur dengan skala likert. Setelah dialkukan analisa data didapatkan bahwa perawat yang dinas malam mengalami kecemasan sedang (93,75 %), kecemasan ringan (7 %) sedangkan cemas berat / panik tidak ada."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TK-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiveni Elisabhet
"Masa Pandemi COVID-19 menjadi masalah serius dan berdampak pada kehidupan terutama di dunia pendidikan. Adanya perubahan metode belajar dari tatap muka menjadi daring menimbulkan efek yang beragam pada mahasiswa keperawatan terutama pada masalah kesehatan jiwa dan kemampuan mereka dalam mengatasi tantangan yang terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan efikasi diri dalam pembelajaran mahasiswa keperawatan dimasa transisi pandemi COVID-19. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel yang paling berhubungan pada efikasi diri adalah tingkat kecemasan dan dukungan sosial. Variabel tingkat kecemasan menjadi peluang terbesar untuk meningkatkan efikasi diri mahasiswa keperawatan dengan nilai odd ratio 112,316. Pihak pendidikan perlu menambahkan mata kuliah elektif manajemen stress menjadi mata kuliah dasar pada mata kuliah konsep dasar keperawatan. Peneliti berikutnya dapat melihat dukungan sosial yang lebih bermanfaat dalam 3 dimensi seperti dukungan sosial keluarga, dukungan sosial teman dan orang penting terhadap penurunan tingkat kecemasan dan meningkatkan efikasi diri mahasiswa keperawatan semester II di Fakultas Ilmu Keperawatan Indonesia.

The COVID-19 pandemic has become a serious problem and has an impact on life, especially in the world of education. The change in learning methods from face-to-face to online has various effects on nursing students, especially on mental health problems and their ability to cope with the challenges that occur. The purpose of this study was to determine the factors most related to self-efficacy in nursing student learning during the COVID-19 pandemic transition. The research method uses a quantitative descriptive correlational design using a cross sectional approach and multiple logistic regression. The results of this study indicate that the variables most related to self-efficacy are the level of anxiety and social support. The anxiety level variable is the biggest opportunity to increase nursing students' self-efficacy with an odd ratio value of 112,316. The education sector needs to add stress management elective courses to be basic courses in basic nursing concepts. The next researcher can see that social support is more useful in 3 dimensions such as family social support, social support from friends and important people to reduce anxiety levels and increase self-efficacy of second semester nursing students at the Indonesian Faculty of Nursing."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>