Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Dahlan Syam
"Masa remaja akan mengalami proses perkembangan fisik, psikologis dan sosial. Pada masa ini remaja mulai melakukan pencarian identitas diri dan cenderung selalu ingin mendapatkan kebebasan sehingga sangat rentang terhadap perilaku-perilaku menyimpang seperti perilaku seksual berisiko. Program inovasi RAISA yang merupakan intervensi keperawatan yang diberikan kepada remaja dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan, pemberdayaan, dan peningkatan kontrol diri melalui terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT). Inovasi ini diimplementasikan kepada remaja sebanyak 107 orang selama 45-60 menit/sesi sebanyak masing-masing 10 kali pertemuan di komunitas dan keluarga. Hasil implementasi keluarga didapatkan peningkatan rerata pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemampuan komunikasi keluarga. Hasil implementasi di komunitas didapatkan rerata skor pengetahuan meningkat 7.7, rerata skor sikap terhadap perilaku seksual meningkat 5.08, rerata skor keterampilan meningkat 6.89, dan rerata skor kontrol diri remaja terhadap perilaku seksual berisiko meningkat 8.54. Hasil dependent t test didapatkan bahwa program inovasi RAISA berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kontrol diri remaja (p<0.05). Program Inovasi RAISA dapat digunakan sebagai pilihan intervensi keperawatan dan direkomendasikan pada individu, kelompok, dan keluarga untuk mencegah terjadi perilaku seksual berisiko pada remaja.

Adolescence involves physical, psychological, and social development. During this period, adolescents begin to search for their identity and tend to seek freedom, making them highly vulnerable to deviant behaviors such as risky sexual behavior. The RAISA program is an innovative nursing intervention designed for adolescents, integrating health education, empowerment, and enhanced self-control through Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) therapy. This program was implemented with 107 adolescents, with each session lasting 45-60 minutes over ten meetings in community settings. Community implementation results indicated an average knowledge score increase of 7.7, attitude towards sexual behavior increase of 5.08, skills increase of 6.89, and self-control against risky sexual behavior increase of 8.54. The dependent t-test results showed that the RAISA program significantly improved adolescents' knowledge, attitudes, skills, and self-control (p<0.05). The RAISA program can be used as a nursing intervention option and is recommended for individuals, groups, and families to prevent risky sexual behavior in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Agung Nur`Alim
"Penelitian ini menganalisis utilisasi fasilitas kesehatan tingkat pertama pelayanan kesehatan mental di Indonesia. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan data sampel BPJS tahun 2015-2022 yang berisi data kunjungan tahun 2022. Penelitian ini menggunakan Chi-square. Dalam penelitian ini dapat diobservasi bahwa utilisasi pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh peserta JKN pada tahun 2015-2022 sebesar 331.008.686 kunjungan dengan total kunjungan ke pelayanan kesehatan mental di FKTP sebesar 1.158.843 kunjungan. Proporsi utilisasi pelayanan kesehatan mental di FKTP di Indonesia lebih besar pada jenjang umur dewasa dengan besar 994.553 kunjungan, jenis kelamin laki-laki sebesar 639.442 kunjungan, status belum kawin sebesar 632.421, tinggal di Provinsi Jawa Tengah sebesar 234.583 kunjungan, berkunjung ke puskesmas sebesar 935.204 kunjungan, dan segmen peserta PBI APBN sebesar 470.619 kunjungan. Oleh karena itu, memastikan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan mental di FKTP beserta tenaga ahli kesehatan mental yang terlatih dan sesuai standar harus ditingkatkan, terlebih daerah dengan kunjungan tertinggi.

This study analyses the utilisation of first-level health facilities for mental health services in Indonesia. The study used a cross-sectional design using BPJS sample data for 2015-2022 which contained visit data for 2022. This study used Chi-square. It was observed that the utilisation of primary healthcare services by JKN participants in 2015-2022 was 331,008,686 visits with a total of 1,158,843 visits to mental health services at primary healthcare facilities. The proportion of mental health service utilisation at primary healthcare facilities in Indonesia is greater in the adult age group with 994,553 visits, male gender with 639,442 visits, unmarried status with 632,421 visits, living in Central Java Province with 234,583 visits, visiting puskesmas with 935,204 visits, and the PBI APBN participant segment with 470,619 visits. Therefore, ensuring the availability of mental health service facilities at FKTP along with trained and standardised mental health experts must be improved, especially in areas with the highest visits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Hanum
"Jumlah kematian ibu di Kota Depok meningkat dari 26 wanita di tahun 2020 menjadi 35 wanita di tahun 2021. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI adalah melalui pemanfaatan pelayanan antenatal. Kementerian Kesehatan telah mengembangkan peraturan baru mengenai standar kunjungan pelayanan antenatal, yaitu K6. Namun, cakupan K1 dan K4 saja masih menunjukkan ketidaksesuaian angka sehingga besar kemungkinan adanya drop out pada cakupan K6 di Kota Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal pada ibu hamil di puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan Pancoran Mas Depok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Besar sampel penelitian adalah 100 responden. Data dikumpulkan pada bulan Mei–Juni menggunakan kuesioner kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal K6 adalah usia (p=0.022), tingkat pendidikan (p=0.005), pengetahuan (p=0.018), sikap (p=0.031), dukungan suami (p=0.010), dan dukungan tenaga kesehatan (p=0.044). Sementara itu, faktor yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal K6 adalah pekerjaan (p=0.759), paritas (p=1.000), jarak kehamilan (p=0.616), aksesibilitas (p=1.000), dan penilaian individu (p=1.000). Puskesmas dapat meningkatkan upaya promotif tentang pentingnya pelayanan ANC pada calon pengantin dan PUS melalui sesi konseling, memanfaatkan media sosial yang dimiliki oleh puskesmas, dan meningkatkan pengetahuan suami atau keluarga melalui kelas ibu hamil.

The number of maternal deaths in Depok has increased from 26 women in 2020 to 35 women in 2021. Antenatal care utilization is one effort that can be made to reduce MMR. The Ministry of Health has developed a new regulation regarding standard antenatal care visits, namely K6 coverage. However, the K1 and K4 coverage alone still shows discrepancies in numbers so there is a high possibility of dropping out of the K6 coverage in Depok. The purpose of this study was to examine the factors related to the use of antenatal care for pregnant women at the health centers in Pancoran Mas District, Depok. This study used a quantitative method with a cross-sectional study design. The size of the research sample is 100 respondents. Data were collected in May–June using a questionnaire and then analyzed by univariate and bivariate with the chi-square test. The results showed that factors related to the utilization of K6 antenatal services were age (p=0.022), education level (p=0.005), knowledge (p=0.018), attitude (p=0.031), husband's support (p=0.010), and health workers’s support (p=0.044). Meanwhile, factors that were not related were occupation (p=0.759), parity (p=1.000), gestation interval (p=0.616), accessibility (p=1.000), and individual assessment (p=1.000). Health centers should increase health promotion regarding the importance of ANC services for prospective brides and fertile age couples through counseling, utilize social media owned by puskesmas, and increase the knowledge of husbands or families through classes on pregnant women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Syam Abidin
"ABSTRAK
Latar belakang : Sekolah sebagai lingkungan ideal dalam pencegahan merokok karena mewakili remaja sebagai individu dan komunitas. Tujuan : Laporan ini bertujuan menggambarkan pelaksanaan intervensi SPiKK Rokok terhadap perilaku merokok (pengetahuan, sikap dan keterampilan) di Kota Depok. Metode : Pelaksanaan intervensi ini menggunakan desain quasi experiment pre and post test without control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling pada siswa kelas V dan VII (n = 147). Hasil : Analisis data menggambarkan peningkatan rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan. Analisis Statistik menggunakan uji paired t test didapatkan nilai p value pengetahuan (0,000), p value sikap (0,000) dan p value keterampilan (0,000). Kesimpulan : Intervensi SPiKK Rokok dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam mencegah remaja merokok. Disarankan intervensi ini dapat diterapkan pada remaja awal agar dapat mencegah merokok.

ABSTRACT
Background: Schools are ideal environments for smoking prevention because they represent adolescent as individuals and communities. Objective: This report aims to describe the implementation of the SPiKK Cigarette intervention against smoking behavior (knowledge, attitudes and skills) in Depok City. Method: The implementation of this intervention uses evidence based practice. Sampling was done with total sampling in students in grades V and VII (n = 147). Results: Data analysis illustrates the increase in the average knowledge, attitudes and skills. Statistical analysis using paired t test obtained p value knowledge (0,000), p value attitude (0,000) and p value skill (0,000). Conclusion: SPIKK Intervention Cigarettes can increase knowledge, attitudes and skills in preventing adolescents from smoking. It is recommended that this intervention be applied to early adolescents in order to prevent smoking."
2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ista Ardiagahayu Praptidina
"Program KIA merupakan salah satu Program prioritas dalam sustainable development goals (SDGs) dengan target penurunan angka kematian ibu dibawah 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Program Selasa Jumat Terpadu merupakan Program otonomi daerah Kabupaten Kubu Raya untuk mendeteksi sedari awal kesehatan ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Implementasi Program Selasa Jumat Terpadu terhadap jumlah kematian ibu di Kabupaten Kubu Raya tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Informan sebanyak sembilan orang. Penelitian menggunakan Teori George Edward III dan Sistem dengan variabel input yaitu komunikasi yang masih memerlukan sosialisasi pada daerah yang sulit dijangkau, sumber daya manusia yang msih memerlukan pelatihan SDM yang sesuai program, pendanaan yang pada tahun 2020 tidak ada lagi dana khusus untuk Program Salju Terpadu, Sarpras yang memerlukan tambahan alat transportasi air untuk menjangkau masyarakat pedalaman di daerah perairan dan juga memerlukan bahan habis pakai dan obat-obatan khusus untuk program Salju Terpadu, SOP sudah ada dan koordinasi antar lembaga yang perlu terus dijaga. Variabel input mempengaruhi variabel proses yaitu skrining awal ibu hamil yang tetap harus bekerjasama dengan program KIA, intervensi lanjutan masalah kesehatan pada ibu hamil seperti pada ibu KEK dan rujukan bagi ibu hamil resiko tinggi yang sesuai indikasi. Pencatatan dan pelaporan yang masih tumpang tindih dengan laporan KIA serta monitoring dan evaluasi, dimana evaluasi ternyata belum dijalankan oleh Dinas Kesehatan. Variabel input dan proses berefek pada output yang memperlihatkan bahwa implementasi Program selasa jumat terpadu belum berjalan dengan baik.

Maternal Program is one of priorities Program in sustainable development goals (SDG’s) with the decreasing of maternal death under 70 death per 100.000 live birth. Salju Terpadu Program is a regional automy from Kubu Raya region for early detecting danger in pregnant woman. This study aims to analyze the effect of implementation Selasa Jumat Terpadu policies in Kubu Raya Regency. The research was conducted qualitatively, through in-depth interviews with using nine informan. Using theory of George Edward III and Sistem with input variabel including communication variable that need to improve, human resources variable that training skills need to be improved, funds variables that the program do not have special funds for doing their implementation since 2020, standart operating procedurs that already have, facilities variable, the lack is not having their own medicines and consumables. Coordination between institution just need to mantaining. Variables in input affect the process which include early screening in pergnant mother that need to coordination with the KIA programs, follow up intervention in health of pregnant mother make more attention in pregnant woman with chronic energy deficiency etc, recording and reporting that overlap with the reporting in KIA program also monitoring and evaluation, the lack that there is no evaluation whis is done by the health departmen in Kubu Raya. Variabel input and process has an effect on the achievement of the indicator in Selasa Jumat Terpadu Programs that the implementation this Program has not run optimally."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuan Ben Olina
"Penurunan kemampuan fisik pada lansia disebabkan oleh penuaan sistem organ yang mempengaruhi kesehatan, khususnya sistem muskuloskeletal. Salah satu masalah utama adalah osteoartritis (OA), yang disebabkan oleh degenerasi tulang rawan. OA menjadi masalah kesehatan dengan angka kecacatan tinggi. Survei menunjukkan bahwa banyak lansia OA di Kelurahan Jatijajar mengalami nyeri dengan intensitas sedang hingga berat, mempengaruhi aktivitas fisik dan kesejahteraan mereka. Perawat komunitas berperan penting dalam manajemen diri lansia melalui pendidikan kesehatan dan intervensi berbasis teknologi, seperti aplikasi android LABIL (Lansia Aktif Bebas Mobilitas), untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam mengelola OA. Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk membuktikan penerapan intervensi inovasi LABIL (Lansia Aktif Bebas Mobilitas) dalam mengatasi hambatan mobilitas fisik pada lansia dengan osteoartritis di Kelurahan Jatijajar, Kota Depok. Studi ini mengukur peningkatan perilaku (pengetahuan dan keterampilan) serta skor KOOS pada lansia dengan osteoartritis setelah pelaksanaan intervensi keperawatan LABIL. Sebanyak 45 lansia menjadi responden dalam program ini, yang terdiri dari delapan sesi latihan kekuatan dan keseimbangan khusus untuk lansia dengan osteoartritis. Hasil analisis menunjukkan p-value yang sangat signifikan (0.000), mengindikasikan perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test pada semua variabel setelah intervensi. Kesimpulannya, intervensi LABIL memberikan dampak positif yang signifikan terhadap berbagai aspek yang diukur, termasuk tanda dan gejala, nyeri, kemampuan aktivitas sehari-hari, aktivitas olahraga dan rekreasi, serta kualitas hidup lansia di Kelurahan Jatijajar. Perawat berharap intervensi latihan aktivitas fisik ini dapat di integrasikan ke kegiatan Posyandu siklus hidup pada masing-masing RW.

The decline in physical abilities in older people is caused by the aging of organ systems that affect health, especially the musculoskeletal system. One of the main problems is osteoarthritis (OA), which is caused by cartilage degeneration. OA is widespread in Indonesia and leads to a high rate of disability. Surveys show that many elderly people with OA in Jatijajar village suffer from moderate to severe pain, which affects their physical activity and well-being. Community nurses play an important role in self-management of older people through health education and technology-based interventions such as the android application LABIL (Active, Mobility-Free Elderly) to improve older people's knowledge and skills in managing OA. The aim of this case study is to evaluate the implementation of the innovation intervention LABIL (Active, Mobility-Free Elderly) in overcoming barriers to physical mobility among older people with osteoarthritis in Jatijajar Village, Depok City. This study measured improvements in behavior (knowledge and skills) and KOOS scores in older people with osteoarthritis following the implementation of the LABIL care intervention. A total of 45 older people participated in this program, which consisted of eight strength and balance training sessions specifically for older people with osteoarthritis. The results of the analysis show a highly significant p-value (0.000), indicating a significant difference between the pre- and post-intervention results for all variables. In conclusion, the LABIL intervention had a significant positive impact on several aspects measured, including signs and symptoms, pain, ability to perform daily activities, sports and recreation activities, and quality of life of the elderly in Jatijajar village."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Rahmadona Putri
"Fertilitas di Indonesia cenderung stagnan diangka 2,6 dan tidak memenuhi target nasional RPJMN 2015 sebesar 2,1. Tingginya TFR menyebabkan meningkatnya CBR yang berdampak terhadap IPM Indonesia sehingga diperlukan upaya pengendalian kelahiran untuk menghindari timbulnya permasalahan lainnya. Kontrasepsi dipercaya sebagai salah satu cara untuk menekan angka kelahiran. Namun CPR Indonesisa ditahun 2015 cenderung menurun diangka 59,68. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan variabel yang mempengaruhi penggunaan dan pemilihan kontrasepsi di Indonesia dengan menentukan model estimasi yang sesuai untuk menilai karakteristik pengguna kontraseps. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional menggunakan data IFLS 5 tahun 2014/2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekonometrika dengan model analisis Multinomial Logistick Regression. Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi MKJP adalah pendidikan (1,89%), pekerjaan (1,96%), pendapatan (80,32%), paritas (2,06%), wilayah tempat tinggal (1,78%), jumlah anak (2,21%) dan pangambil keputusan penggunaan kontrasepsi dirumah tangga (2,33%). Faktor yang mempengaruhi penggunaan non MKJP adalah umur (17,1%), jumlah anak (5,69%), pangambil keputusan penggunaan kontrasepsi dirumah tangga (9,98%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor sosial ekonomi, demorafi, norma dan lingkungan/peayanan kesehatan berpengaruh dalam penggunaan kontrasespi di Indonesia Kata kunci: Fertilitas, CBR, Kontrasepsi

Fertility in Indonesia provides stagnant at 2.6 and does not meet the national target of RPJMN 2015 of 2.1. The high TFR causes CBR to create an impact on the Indonesian HDI so that birth control efforts are needed to realize other incidents. Contraception is believed to be one way of rotating birth rates. However, CPR Indonesisa in 2015 can decrease diangka 59.68. The purpose of this study is to prove the variables that influence the use and choice of contraceptives in Indonesia by determining the appropriate model for assessing user characteristic. This research is a cross sectional study using IFLS 5 data 2014/2015. This research uses econometric approach with Multinomial Logistick Regression analysis model. From the result of the research, the risk factors that influence the use of MKJP contraception are education (1.89%), occupation (1.96%), income (80.32%), parity (2.06%), residence area (1, 78%), number of children (2.21%) and decision making of household contraceptive use (2.33%). The probability of factors affecting the non-MKJP usage is age (17.1%), number of children (5.69%), decision making of household contraceptive use (9.98%). So it can be concluded that socio-economic factors, demography, norms and environment/health services have an effect on the use of contrasespi in Indonesia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Annadoroh
"ABSTRAK
Nama : Hani rsquo; AnnadorohProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Analisis Pelaksananan Penyusunan DokumenPerencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan diKota Depok Tahun 2017Pembimbing : Prof. Dr. drg. Jaslis Ilyas, MPHPerencanaan tenaga kesehatan disusun secara berjenjang berdasarkan ketersediaantenaga kesehatan dan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan serta upayakesehatan. Tahun 2015 Kementerian Kesehatan menerbitkan Peraturan MenteriKesehatan nomor 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan PerencanaanKebutuhan SDM Kesehatan. Tahun 2016, kota Depok telah melaksanakanpenyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan berdasarkanPermenkes 33 Tahun 2015 tersebut, akan tetapi hasilnya belum dapat dijadikanpertimbangan dalam pengangkatan pegawai. Untuk itu peneliti melakukan analisispelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan SDM Kesehatan di Kota Depokuntuk mendapatkan informasi mendalam bagaimana pelaksanaan penyusunandokumen tersebut di tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdengan teknik pengumpulan data berupa in-depth interview. Triangulasi sumberdilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari satu informandengan informan yang lain. Telaah terhadap dokumen yang dihasilkan, serta studiliteratur dilakukan sebagai pembanding terhadap informasi yang telah didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan dokumenperencanaan kebutuhan SDM Kesehatan kota Depok tahun 2017 belum sesuaidengan tahapan yang terdapat dalam permenkes 33 tahun 2015 sehingga outputbelum menggambarkan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan kota Depoksecara menyeluruh. Faktor komunikasi merupakan faktor yang berpengaruh kesemua tahapan pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDMKesehatan di kota Depok tahun 2017 dan perlu ditingkatkan, khususnyakomunikasi ke pemangku kebijakan tingkat kota untuk mendapakan dukungandan komitmen bersama dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumenperencanaan kebutuhan SDM Kesehatan, komunikasi kepada pelaksana dilapangan, serta komunikasi horisontal ke lintas sektor. Demikian juga faktorsumber daya khususnya kualitas dan kuantitas SDM dan dana, serta faktordisposisi khususnya komitmen dan insentif masih perlu ditingkatkan. FaktorStruktur Birokrasi perlu melibatkan sektor terkait, perlu adanya kejelasan tugassebagai perencana SDM Kesehatan pada individu yang ditunjuk, serta perluadanya SOP pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan SDMKesehatan yang singkat dan jelas.Kata kunci:Perencanaan; SDM Kesehatan; Permenkes 33/2015; Kota Depok

ABSTRACT
Name Hani rsquo AnnadorohStudy Program Ilmu Kesehatan MasyarakatTitle Analisis Pelaksananan Penyusunan DokumenPerencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan diKota Depok Tahun 2017Mentor Lecturer Prof. Dr. drg. Jaslis Ilyas, MPHHealth workforce planning is organized in stages based on the availability ofhealth workforce and the needs for development implementation as well as healthefforts. In 2015 Ministry of Health issued Regulation of Minister of Healthnumber 33 of 2015 on Guidelines for Preparation of Human Resource for Health HRH Needs Planning. In 2016, Depok has implemented the preparation ofhuman resource of health needs planning documents based on Regulation ofMinister of Health number 33 of 2015, but the results cannot be taken intoconsideration for recruitment. Therefore, the researcher conducted an analysis ofthe implementation of the preparation of HRH planning documents in Depok toobtain in depth information about how the implementation of the preparation ofthe document in 2017. This research is a qualitative research with data collectiontechniques in the form of in depth interview. Triangulation of sources wasperformed by comparing the data obtained from one informant to anotherinformant. The study of the documents produced, as well as the literature studywere used as the comparison to the information obtained. The result of theresearch indicates that the preparation of human resource of health needs planningdocuments of Depok in 2017 was not in accordance with the stages contained inRegulation of Minister of Health number 33 of 2015, so that the output has notdepicted the human resource for health needs planning of Depok as a whole.Communication is an influencing factor to all stages of the implementation ofpreparation of HRH Needs planning document in Depok in 2017. It needs to beimproved, especially for the communication to city level stakeholders to getsupport and common commitment in the implementation of the activity ofpreparation of HRH needs planning document, as well as communication to thefield executors, and horizontal to cross sector communication. In addition, thefactors of resources, particularly on the quality and quantity of human resourcesand funds, as well as disposition factors, especially the commitment andincentives should be improved. Bureaucratic Structure factors should involve therelated sectors and it requires tasks clarity for HRH planner on the appointedindividual. Moreover, SOPs of implementation of the preparation human resourcefor health needs planning document should be brief and clear.Key words Planning Human Resources for Health Regulation of Minister ofHealth number 33 of 2015 Depok"
2018
T51557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Rahmadona Putri
"Fertilitas di Indonesia cenderung stagnan diangka 2,6 dan tidak memenuhi target nasional RPJMN 2015 sebesar 2,1. Tingginya TFR menyebabkan meningkatnya CBR yang berdampak terhadap IPM Indonesia sehingga diperlukan upaya pengendalian kelahiran untuk menghindari timbulnya permasalahan lainnya. Kontrasepsi dipercaya sebagai salah satu cara untuk menekan angka kelahiran. Namun CPR Indonesisa ditahun 2015 cenderung menurun diangka 59,68. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan variabel yang mempengaruhi penggunaan dan pemilihan kontrasepsi di Indonesia dengan menentukan model estimasi yang sesuai untuk menilai karakteristik pengguna kontraseps. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional menggunakan data IFLS 5 tahun 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan pendekatan ekonometrika dengan model analisis Multinomial Logistick Regression. Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi MKJP adalah pendidikan (1,89%), pekerjaan (1,96%), pendapatan (80,32%), paritas (2,06%), wilayah tempat tinggal (1,78%), jumlah anak (2,21%) dan pangambil keputusan penggunaan kontrasepsi dirumah tangga (2,33%). Faktor yang mempengaruhi penggunaan non MKJP adalah umur (17,1%), jumlah anak (5,69%), pangambil keputusan penggunaan kontrasepsi dirumah tangga (9,98%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor sosial ekonomi, demorafi, norma dan lingkungan/peayanan kesehatan berpengaruh dalam penggunaan kontrasespi di Indonesia.

Fertility in Indonesia provides stagnant at 2.6 and does not meet the national target of RPJMN 2015 of 2.1. The high TFR causes CBR to create an impact on the Indonesian HDI so that birth control efforts are needed to realize other incidents. Contraception is believed to be one way of rotating birth rates. However, CPR Indonesisa in 2015 can decrease diangka 59.68. The purpose of this study is to prove the variables that influence the use and choice of contraceptives in Indonesia by determining the appropriate model for assessing user characteristic. This research is a cross sectional study using IFLS 5 data 2014/2015.
This research uses econometric approach with Multinomial Logistick Regression analysis model. From the result of the research, the risk factors that influence the use of MKJP contraception are education (1.89%), occupation (1.96%), income (80.32%), parity (2.06%), residence area (1, 78%), number of children (2.21%) and decision making of household contraceptive use (2.33%). The probability of factors affecting the non-MKJP usage is age (17.1%), number of children (5.69%), decision making of household contraceptive use (9.98%). So it can be concluded that socio-economic factors, demography, norms and environment / health services have an effect on the use of contrasespi in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tinton Mohammad Akbar
"ABSTRAK
Nama : Tinton Mohammad AkbarProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Perbandingan Pemanfaatan Rawat Jalan pada Lansia Sakit,Periode Pra dan Pasca JKN Analisis Data SUSENAS Tahun2013 dan 2016 Pembimbing : Kurnia Sari, SKM, MSEPeningkatan usia harapan hidup menyebabkan jumlah populasi lansiameningkat. Hal ini berdampak pada lonjakan angka kesakitan lansia danberpengaruh pada tingginya pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan olehlansia. Kenaikan ini akan dilihat pada periode sebelum tahun 2013 dan setelahJKN tahun 2016 . Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan pelayaan kesehatan di fasilitas rawat jalanoleh lansia. Desain studi penelitian adalah repeated cross-sectional,menggunakan data Susenas 2013 dan 2016 dengan sampel yang memenuhikriteria inklusi sebanyak 25.070 tahun 2013 dan 27.723 tahun 2016 responden. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa sebagian besar variabelyang diteliti memberikan hasil signifikan berhubungan dengan pemanfaatanrawat jalan oleh lansia di tahun 2013 maupun 2016. Variabel status ekonomikuintil memberikan hubungan yang kuat terhadap pemanfaatan rawat jalan olehlansia dimana lansia dalam lansia yang berada pada kuintil 5 berpeluangmenaikkan pemanfaatan rawat jalan sebesar 13 di tahun 2013 dan 12 ditahun 2016. Disarankan bagi lansia di semua kuintil/kategori ekonomi didoronguntuk mengikuti program jaminan kesehatan nasional agar seluruh lansia dapatmengakses layanan kesehatan tanpa hambatan finansial.Kata kunci :lansia; pemanfaatan layanan kesehatan; rawat jalan; susenasABSTRACT
Name Tinton Mohammad Akbar Study Program Public HealthTitle Comparison of Outpatient Healthcare Utilization amongElderly with Health Symptoms, Before and After NationalHealth Insurance Period Analysis of National Socio Economic Survey Data Set 2013 and 2016 Counsellor Kurnia Sari, SKM, MSEIncreased life expectancy causes an escalation in the number of elderlypopulation. In return, these will accelarete morbidity among elderly which alsoaffect them to use outpatient services. It is expected that the increasing numberof health insurance ownership 2016 compared to time period before JKNprogram being implemented 2013 will also improve healthcare outpatientutilization. The study aims to identify factors that affecting to the utilization ofoutpatient services. This research was designed using repeated cross sectionaland quantitative approach of secondary data data Susenas 2013and 2016 withthe amount of research samples which fit with inclusive criteria was 25.070respondents in 2013 and 27.723 respondents in 2016. Furthermore, logisticregression analysis model resulted significant in most of variable investigated.The study found that the most significant variables in improving probability touse outpatient services are the quintile 5 richest economic status both in 2013and 2016 by 13 and 12 . It is recommended that the government or the policymakers should promote the expanding of JKN rsquo s coverage toward elderly in alleconomic quintiles as they could access health service without financialbarriers.Key words elderly healthcare utilization outpatient susenas"
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>