Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Agung Riyaldi
"Perilaku informasi kini telah berkembang untuk menggambarkan manusia berinteraksi dengan informasi. Termasuk di dalamnya perilaku informasi dalam menghadapi bencana oleh berbagai kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku informasi yang dilakukan masyarakat urban di kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan dalam menghadapi bencana banjir. Pendekatan penelitian yang dilakukan menggunakan kualitatif dengan metode studi kasus pada Juni-November 2019. Penelitian ini menghasilkan pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan masyarakat, sumber informasi yang didapatkan, perilaku pencarian informasi, dan pengolahan dan pemanfaatan informasi mengenai bencana banjir. Hasil penelitian menunjukkan perilaku informasi berupa perhatian pasif. Masyarakat telah terpapar informasi tanpa mencari informasi. Sumber informasi yang didapatkan berasal dari ketua RT dan RW secara lisan. Hal tersebut menunjukkan budaya lisan dan paternalistik yang kuat di tengah masyarakat.

Information behavior is being developed to describe many ways in human interaction with information. Information related to interaction with the community. This study discusses how to identify the information behavior during on the flood disaster occurred in urban society of Kebon Baru, Jakarta Selatan. This research conducted using qualitative approach with case studies method in June-November 2019. The result of the research consists of technological information usage in the environment of society, sources of information obtained, information seeking behavior, and information processing and usage about floods disaster. The results showed information behavior in the form of passive attention. The society is exposed to information without doing information seeking. The information source obtained came from ketua RT dan RW verbally. This shows a strong oral and paternalistic culture in the society"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Afdhala Kuncoro
"Kemampuan literasi digital dapat menangkal pengaruh buruk dari hoaks dan hate speech. Banyak upaya yang telah dilakukan demi mempromosikan literasi digital pada masyarakat, sebagai contoh, media akan melakukan framing dengan menonjolkan aspek-aspek dari realitas literasi digital untuk disajikan kepada pembaca dan membentuk pandangan publik. Penelitian ini menganalisis pola framing pemberitaan media online Antaranews dan Liputan6 mengenai isu literasi digital dari April 2019 sampai Maret 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing Entman dengan pendekatan kualitatif. Temuan menunjukkan bahwa pola pemberitaan kedua media tidak jauh berbeda, namun Antaranews memberikan porsi peliputan yang lebih banyak untuk sumber pemerintah daripada Liputan6. Isu-isu yang diangkat terkait literasi digital di kedua media didominasi oleh berita mengenai upaya-upaya berbagai pihak dalam mengampanyekan literasi digital. Meskipun begitu, kedua media masih cenderung pasif dalam meletakkan framing-nya dan lebih bergantung pada framing yang diberikan oleh sumber berita, sehingga peran kritis media masih kurang terlihat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi digital tidak dibahas secara mendalam oleh kedua media dalam pemberitaannya. Pada akhirnya, penelitian ini menyarankan media untuk memberikan pemberitaan yang lebih kritis dan mendalam untuk berkontribusi lebih banyak dalam meningkatkan literasi digital.

Digital literacy skills have been made to promote digital literacy in the community and counteract the adverse effects of hoaxes and hate speech. The media then framed the issue by highlighting certain aspects on the reality of digital literacy to be presented to the audience and form public views. This research analyze the framing pattern on the news regarding digital literacy in Antaranews and Liputan6 from April 2019 until March 2020. The method used in this research is Entman’s framing analysis with a qualitative approach. The result of this study shows that the news patterns of the two media are not much different. However, Antaranews provides a greater portion of coverage for government sources than Liputan6. Issues covered regarding digital literacy in both media are dominated by news about the efforts of various parties in campaigning for digital literacy. Thus, both media still tend to be passive in putting their own frame and more dependent on the framing provided by the source of the news, so that the critical role of the media are quite less visible. This study concludes that digital literacy is not discussed in depth by both media in their coverage. Finally, this research suggests that the media provide more critical and in-depth coverages to contribute more in developing digital literacy.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dafin Hadidarma Putra Pratama
"Fungsi rekreasi dalam perpustakaan merupakan fungsi yang berguna mengubah perpustakaan menjadi tempat yang menarik sehingga dapat memenuhi kebutuhan rekreasi pemustakanya dalam menumbuhkan minat baca, khususnya pada anak. Tujuan dibuatnya penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran penerapan fungsi rekreasi dalam perpustakaan guna menumbuhkan minat baca anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses penerapan fungsi rekreasi dalam Rimba Baca dan apa faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan fungsi rekreasi pada Rimba Baca untuk membangun minat baca anak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis studi kasus. Hasil dari penelitian ini yang dilakukan di bulan Oktober dan  November Tahun 2022 bahwa dalam pelaksanaan operasionalnya Rimba Baca sangat mengedepankan fungsi rekreasi dalam seluruh aspek kegiatan. Hal tersebut dilaksanakan dengan cara menyediakan bahan bacaan yang beragam, tempat yang nyaman serta fasilitas dan program yang dapat mengemas kegiatan membaca jadi lebih menarik dan juga menyenangkan untuk anak. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah penerapan fungsi rekreasi dilakukan dengan memberikan pilihan kepada anak dalam membangun minat baca anak. Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah perlu adanya tinjauan kembali seputar gedung yang belum mampu menampung pengunjung dengan jumlah banyak, dan kurangnya tenaga ahli perpustakaan, serta belum berjalannya program rutin di Rimba Baca.

The recreational function in the library is a function that is useful in turning the library into an interesting place so that it can meet the recreational needs of its users in fostering interest in reading, especially in children. The purpose of this research is to provide an overview of the application of the recreational function in the library to foster children's interest in reading. The formulation of the problem in this study is how the process of implementing the recreational function in Rimba Baca and what are the inhibiting and supporting factors in implementing the recreational function in Rimba Baca to build children's interest in reading. In this study, researchers used qualitative methods with a case study analysis approach. The results of this research conducted in October and November 2022 show that in carrying out its operations, Rimba Baca prioritizes the function of recreation in all aspects of its activities. This is done by providing a variety of reading materials, comfortable places as well as facilities and programs that can make reading activities more interesting and fun for children. The conclusion obtained in this study is that the application of the recreational function is carried out by giving choices to children in building children's interest in reading. Suggestions that can be given by the author are that there is a need for a review regarding buildings that have not been able to accommodate large numbers of visitors, and the lack of library experts, and the routine program at Rimba Baca has not yet run."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Fastdiecie
"Saat ini penggunaan media sosial di masyarakat dengan intensitas tergolong tinggi menjadi hambatan sekaligus peluang bagi perpustakaan dalam menjalankan fungsinya yang berorientasi kepada pengguna. Saat ini sudah banyak perpustakaan yang menggunakan media sosial sebagai sarana promosi layanan dan koleksi yang dimilikinya. Akan tetapi, masih banyak perpustakaan yang belum dapat mengelola media sosial secara efektif. Hal ini jugalah yang terjadi pada akun media sosial Instagram Perpustakaan Jakarta. Hingga akhirnya pada tahun 2022 dilakukan revitalisasi Perpustakaan Jakarta dan dilakukan re-branding perpustakaan melalui akun media sosial salah satunya instagram. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi pengelolaan media sosial instagram Perpustakaan Jakarta dalam membangun branding perpustakaan di era digital serta hambatan-hambatan yang dialami. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi yang dilakukan selama periode waktu Oktober 2023 hingga November 2023 di Perpustakaan Jakarta. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori The Circular Model of SOME yang dituturkan oleh Regina Luttrell yang memiliki 4 aspek yakni sharing, optimize, manage, dan engage. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa Perpustakaan Jakarta berupaya untuk menunjukkan identitas, ciri khas maupun citra yang melekat dan berkesan di dalam benak pengguna melalui konsep yang dimilikinya yakni perpustakaan hadir sedekat itu sebagai ruang ketiga untuk masyarakat dalam belajar, berkarya, dan bertumbuh. Kemudian pemanfaatan pengelolaan instagram dalam membangun branding Perpustakaan Jakarta dilakukan melalui berbagai hal dimulai dari pembuatan konten instagram yang diunggah berupa foto, video ataupun carousel serta disesuaikan dengan konsep untuk meningkatkan insight atau kunjungan para pengguna instagram. Pesan dibuat, dikemas, dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pengguna mengerti, menerima pesan serta berupaya memicu ketertarikan pengguna untuk berinteraksi. Perpustakaan Jakarta juga bekerjasama dan berkolaborasi dengan influencer, komunitas, tokoh, ataupun instansi tertentu.

The high use of social media in society is both a challenge and an opportunity for libraries to carry out their user-oriented functions. Currently, several libraries use social media as a means of promotion for their services and collections. However, there are still many libraries that cannot manage their social media effectively. This also happened to Jakarta Library's Instagram social media account, until in 2022, it was revitalized and re-branded. The aim of this research is to identify the Jakarta Library's Instagram social media management strategy and obstacles in building library branding in the digital era. This research uses a qualitative case study method. Data collected using interviews and observations from October 2023 to November 2023 at the Jakarta Library. Informants were determined using purposive sampling technique. This research uses the Regina Luttrell’s Circular Model of SOME which has 4 aspects: sharing, optimizing, managing and engaging. The research concluded that the Jakarta Library seeks to show its identity, characteristics, and image that stick and impress in the minds of users through its concept of the library exists as a third space for the community to learn, work, and grow. Then the use of Instagram management in building Jakarta Library branding is done through various things starting from creating Instagram content which is uploaded in the form of photos, videos or carousels and adapting it to the concept to increase insight or visits by Instagram users. Messages are created, packaged and delivered in such a way that users understand, receive the message and try to trigger the user's interest in interacting. The Jakarta Library also collaborates and collaborates with influencers, communities, figures or certain institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Lazuardi Nuriman
"ABSTRAK
Evaluasi ketergunaan pada situs web perpustakaan perguruan tinggi penting untuk dilakukan agar pengguna tetap setia mengunjunginya dan hasilnya dapat dijadikan dasar untuk pengembangan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketergunaan pada situs web Perpustakaan Universitas Indonesia antara angkatan 2016 dan 2019. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan kuesioner berdasarkan System Usability Scale. Kuesioner disebarkan secara daring melalui aplikasi pesan instan dan media sosial. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik perhitungan skor System Usability Scale, kemudian hasilnya dibandingkan antara kedua angkatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa angkatan 2016 memiliki nilai ketergunaan situs web yang lebih baik daripada angkatan 2019. Kedua angkatan juga memiliki pengalaman pengguna yang cukup baik berdasarkan lima komponen ketergunaan Nielsen, yaitu learnability, efficiency, memorability, errors, dan satisfaction. Nilai ketergunaan situs web Perpustakaan Indonesia belum dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa angkatan 2016 dan 2019, meskipun terdapat perbedaan skor antara kedua angkatan. Karena skor SUSnya tergolong di bawah rata-rata dan di bawah acceptable, maka penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang ada menggunakan metode atau instrumen yang berbeda.

ABSTRACT
Evaluation of usability on the university library website is important so that users remain loyal to visit it and the results can be used as a basis for further development. This study aims to evaluate the usability on the University Indonesia Library website between the batch of 2016 and 2019. The method used is descriptive quantitative using a questionnaire based on the System Usability Scale. Questionnaires are distributed online through instant messaging applications and social media. The research data were analyzed using the System Usability Scale score calculation technique, then the results were compared between the two batches. The results of the analysis showed that the batch of 2016 had a better website usability value than the batch of 2019. The two batches also have good user experience based on the five components of Nielsen's usability, namely learnability, efficiency, memorability, errors, and satisfaction. The value of the use of the Indonesian Library's website has not been well accepted by students of batch 2016 and 2019, although there are differences in scores between the two batches. Because the SUS score is below average and below acceptable, further research can be conducted using different method or instrument to identify the existing problems."
2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrilastio
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi eks wanita tuna susila pada layanan Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling) Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sumber informasi yang digunakan adalah facebook dan youtube. Topik informasi yang ditelusur yakni berita aktual dengan topik berita berkaitan erat dengan pengalaman masa lalu informan. Google menjadi alat penelusuran utama. Perilaku pencarian informasi eks wanita tuna susila pada layanan Pusteling dapat dijelaskan melalui model Wilson yaitu perhatian pasif, pencarian pasif, pencarian aktif, pencarian berkelanjutan. Hambatan yang terjadi pada saat penelusuran informasi di layanan pusteling adalah kemampuan menggunakan komputer yang masih minim, kebingungan dalam menncari informasi, internet yang lambat, waktu yang singkat, pustakwan kurang responsif, dan fasilitas lain seperti laptop, tempat duduk, dan pendingin ruangan yang kurang memadai. Informan belum mengetahui informasi yang ingin dicarinya dan muncul kebutuhan informasi pada saat berada di pusteling. Tujuan datang ke pusteling adalah untuk belajar dan melepas penat. Dalam menentukan sumber informasi, Informan tidak mengedepankan kredibilitas dan kebenaran (valid) pada sumber berita tetapi berdasarkan kebiasaan, kesukaan dan pengalaman.

This study aims to identify and analyze information needs and information retrieval behavior of ex-prostitute women at the Mobile Electronic Library Service National Library of Indonesia. This research uses a qualitative method with a case study approach. Data collection is conducted by observation, interviews and documentation studies. The results of this study found that the sources of information used were Facebook and YouTube. The topic of information traced is the actual news with the news topic is closely related to the informant's past experience. Google is the main search tool. Information seeking behavior can be described through Wilson model namely passive attention, passive search, active search and ongoing search. The obstacles that occur when searching for information on Pusteling services are the limited ability to use computers, confusion in searching for information, slow internet, short time, unresponsive librarian and other facilities such as laptops, seating, and inadequate air conditioning. Informants do not yet know the information they want to look for and information needs arise while in Pusteling. The purpose of coming to Pusteling is to study and refreshing. In determining the source of information, the informant does not prioritize credibility and truth (valid) in the news source."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T54717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Mikha Jeremia
"

Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan layanan arsip elektronik di PT. Jasa Marga (Persero). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan instrumen kuesioner, di mana instrumen tersebut merupakan sumber informasi utama dalam penulisan artikel ini. Untuk memperdalam analisis penelitian, peneliti juga melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi yanglebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pegawai PT. Jasa Marga (Persero) sudah menggunakan layanan arsip elektronik SISPADU yang dimiliki PT. Jasa Marga (Persero). Selain mengetahui siapa saja yang mengakses SISPADU, penelitian ini juga mengetahui apa tujuan responden memakai SISPADU, bagaimana pengguna dapat mengakses SISPADU, apakah responden merasa dipermudah dengan adanya SISPADU, apakah responden mengalami kesulitan dalam mengakses SISPADU, serta apakah responden kepuasan dengan layanan SISPADU. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai telah menggunakan SISPADU untuk kebutuhan pekerjaan mereka. Untuk akses SISPADU bersifat close access sehingga tidak semua arsip terbuka. Untuk kepuasan dan upaya dalam memperkenalkan SISPADU, responden memberikan nilai 3 (rata-rata) dan masih memiliki peluang untuk mencapai angka 5.


This research discusses the utilization of electronic record service called SISPADU in PT. Jasa Marga (Persero). This research using a quantitative method with a questionnaire as the instrument. The instrument is used as primary information in this research. To deepen the analysis, the researcher using a qualitative method to find some information that still unclear. This main research objective is 2 to seek are the employees of PT. Jasa Marga (Persero) using the electronic record service SISPADU that own by PT. Jasa Marga (Persero). Other than seeking user of SISPADU, the researcher also seeks information about for what the user using SISPADU, how the user can access SISPADU, are there any advantage for using SISPADU, is there any difficulty to access SISPADU. This research concludes that the majority of the employees are using SISPADU for their work necessity. For the access SISPADU applying for close access so not all records can be accessed so easily. For the satisfaction and their effort to socialize SISPADU, the user is giving 3 out of 5, and there is room for improvement to get 5 out of 5. 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Arief Herdiansyah
"Individu dalam Lapas juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi salah satunya kebutuhan informasi. Kebutuhan informasi ini perlu untuk dipenuhi agar mendukung tujuan Lembaga Pemasyarakatan yaitu menyiapkan individu dalam Lapas agar siap kembali hidup di dalam masyarakat. Dengan adanya pembatasan di dalam Lapas tentu akan mempengaruhi kebutuhan informasi tersebut. Penelitian ini berfokus pada perilaku informasi dengan mempelajari apa kebutuhan informasi, sumber informasi, dan hambatan narapidana dalam memperoleh informasi serta peran perpustakaan Lapas dalam memenuhi kebutuhan ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus terhadap 3 narapidana dan 1 kepala Lapas Kelas III Rangkasbitung. Hasil yang ditemukan yaitu 3 kebutuhan informasi utama narapidana adalah keluarga, kesehatan, dan kehidupan pasca masa tahanan. Sumber informasi utama narapidana yaitu teman dan keluarga, penghuni Lapas (termasuk petugas Lapas), dan perpustakaan. Hambatan utama untuk memenuhi kebutuhan informasi yaitu keterbatasan untuk menggunakan telepon atau video call dan keterbatasan koleksi perpustakaan. Perpustakaan Lapas juga turut berperan aktif untuk memenuhi kebutuhan informasi narapidana melalui skema kebijakan pengadaan koleksinya yang sesuai dengan kebutuhan dan minat narapidana. Berdasarkan temuan, Lapas Kelas III Rangkasbitung membantu narapidana untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

Individuals in prison also have needs that must be fulfilled, one of which is the need for information. This information need needs to be fulfilled in order to support the goals of the penitentiary’s, which is preparing individuals in prison so that they are ready to return to live in society. The existence of restrictions in prison will certainly affect the need for information. This research focuses on information behavior by studying what information needs, sources of information, and challenges prisoners have in obtaining information and the role of the prison library in fulfilled these needs. This study uses a qualitative approach with a case study method of 3 inmates and the warden. The results found that the main information needs of convicts are family, health, and post-detention life. The main sources of information for prisoners are friends and family, people in prison (include prison staff), and the library. The main challenges in fulfilling information needs are limitations to using telephones or video calls and limited library collections. The prison library also plays an active role in fulfilling the information needs of convicts through a policy scheme for procuring collections according to the needs and interests of immates. Based on the findings, Lapas Kelas III Rangkasbitung can help inmates so that their information needs are met."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stanley Dethan
"Makalah proyek akhir ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Manajemen Pengetahuan (MP) terhadap kepuasan kerja pustakawan perguruan tinggi. Metode penelitian ini adalah survei dengan menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Data penelitian dianalisis dengan PLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation Modelling). Jumlah responden adalah 86 pustakawan perguruan tinggi di Kota dan Kabupaten Tangerang. Hasil penelitian yang didapatkan MP berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pustakawan perguruan tinggi, pengaruh positif ini berada pada tingkat moderat dengan nilai R-square sebesar 0.519. Kesimpulan penelitian ini membuktikan bahwa bahwa dari 4 variabel MP, hanya satu variabel yang tidak mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja pustakawan. Variabel manajemen pengetahuan yang berpengaruh positif adalah knowledge creation, knowledge retention dan knowledge sharing. Knowledge acquisition adalah satu-satunya variabel yang tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pustakawan. Diantara variabel yang berpengaruh positif, knowledge sharing adalah satu-satunya variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pustakawan perguruan tinggi. Penelitian ini menyarankan agar pustakawan sebagai agen informasi terus mempromosikan praktik MP. Saran berikutnya untuk perguruan tinggi agar meninjau kembali standar-standar perancangan dan pembangunan perpustakaan perguruan tinggi.

This final paper aims to measure the impact of Knowledge Management (KM) on the job satisfaction of university librarians. The method in this research is a survey using a questionnaire for data collection. Research data were analyzed using PLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation Modeling). The number of respondents was 86 university librarians in City and Regency of Tangerang. The results show that KM has a positive impact on the job satisfaction of university librarians, this positive impact classified as moderate level with an R-square value of 0.519. The conclusion of this study proves that of the 4 KM variables, only one variable does not have a positive impact on librarian job satisfaction. Knowledge management variables that have a positive effect are knowledge creation, knowledge retention and knowledge sharing. Knowledge acquisition is the only variable that has no positive impact on librarian job satisfaction. Among the variables that have a positive effect, knowledge sharing is the only variable that has a significant effect on the job satisfaction of university librarians. This study suggests that librarians as information agents should continue to promote KM practices. The next suggestion is for universities to review the standards for designing and building university libraries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sabhrina Intan Ayutami
"Kebutuhan informasi setiap individu berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor, seperti contohnya latar belakang individu, lingkungan dan pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaannya, pekerja notaris memiliki kebutuhan informasi perilaku pencarian informasi tersendiri. Suatu teori yang dikembangkan oleh David Ellis membagi mengenai karakteristik perilaku pencarian informasi yaitu: 1) Starting, 2) Chaining, 3) Browsing, 4) Differentiating, 5) Monitoring, 6) Extracting, 7) Verifying dan 8) Ending, teori ini digunakan untuk menganalisis perilaku pencarian informasi di kantor notaris. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pekerja notaris mempunyai kebutuhan informasi yang berasal dari pengguna jasa, seperti data-data pengguna jasa perorangan maupun perusahaan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu akta.

The information needs of each individual vary depending on various factors, such as the background of individuals, the environment and the work. In doing their work, notary workers have their own way of searching informations. A theory developed by David Ellis divides the characteristics of information search behaviours, namely: 1) Starting, 2) Chaining, 3) Browsing, 4) Differentizing, 5) Monitoring, 6) Extracting, 7) Verifying and 8) Ending, this theory is used to analyse information search behaviour in the notary office. From the results of the study it was found that notariy workers have information needs derived from service users, such as data on individual and company service users used to complete their work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>