Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarifah Aini T.
Abstrak :
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) pada anak adalah kondisi medis serius yang membutuhkan perhatian khusus dan perawatan berkelanjutan. Salah satu metode perawatan yang sering digunakan untuk anak dengan PGK stadium lanjut adalah hemodialisis. Hemodialisis sangat penting untuk kelangsungan hidup pasien, namun prosedur ini dapat membawa sejumlah tantangan dan risiko, termasuk masalah psikososial. Asuhan keperawatan yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan integritas pada berbagai aspek kehidupan pasien untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan dilakukan dengan menerapkan Model Konservasi Levine. Tujuan karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan dengan Model Konservasi Levine terhadap anak dengan PGK yang menjalani hemodialisis. Levine memulai asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian, penetapan trophicognosis, perencanaan hipotesis, pemberian intervensi dan evaluasi dengan melihat respon organismik. Empat prinsip konservasi telah diterapkan pada kelima kasus terkait dan menunjukkan respons organismik yang baik, sehingga adaptasi dapat tercapai dan keutuhan kesehatan terpenuhi. Model Konservasi Levine dapat direkomendasikan dalam penerapan kasus penyakit ginjal kronis pada anak yang menjalani hemodialisis. ......Chronic Kidney Disease (CKD) in children is a serious medical condition that requires special attention and ongoing care. One treatment method that is often used for children with advanced stages of CKD is hemodialysis. Hemodialysis is essential for patient survival, but the procedure can carry a number of challenges and risks, including psychosocial problems. Nursing care that emphasizes the importance of maintaining balance and integrity in various aspects of a patient's life to improve overall health and well-being is carried out by applying the Levine Conservation Model. The purpose of this paper is to provide an overview of nursing care using the Levine Conservation Model for children with chronic kidney disease who are undergoing hemodialysis. Levine begins nursing care by conducting assessments, determining trophicognosis, planning hypotheses, providing interventions and evaluating by looking at organismic responses. The four conservation principles have been applied to the five related cases and show a good organismic response so that adaptation can be achieved and health integrity is fulfilled. Levine's Conservation Model can be recommended in cases of chronic kidney disease in children undergoing hemodialysis.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hazrina Adelia
Abstrak :
Gangguan tidur merupakan masalah yang umum terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisis. Anak yang memiliki kualitas tidur yang buruk memiliki potensi masalah kesehatan mental dan fisiologis. Resiliensi dan tidur diketahui memiliki hubungan satu sama lain. Teori Resiliensi Polk digunakan untuk mengidentifikasi atribut resiliensi dan memberikan arahan intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur melalui edukasi sleep hygiene. Karya ilmah ini bertujuan untuk menganalisis lima kasus kelolaan anak yang menjalani hemodialisis dengan masalah tidur. Upaya peningkatan asuhan keperawatan dilakukan melalui proyek inovasi edukasi sleep hygiene diberikan kepada 15 orang anak yang menjalani hemodialisis untuk meningkatkan kualitas tidur anak. Hasil analisi menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kualitas tidur anak antara sebelum dan setelah dilakukan edukasi sleep hygiene. Edukasi sleep hygiene dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur anak. ......Sleep disorders are a common problem in patients undergoing hemodialysis. Children who have poor sleep quality have the potential for mental and physiological health problems. Resilience and sleep are known to be related to each other. Polk's Resilience Theory is used to identify resilience attributes and provide direction for nursing interventions to improve sleep quality through sleep hygiene education. This scientific work aims to analyze five cases of management of children undergoing hemodialysis with sleep problems. Efforts to improve nursing care were carried out through a sleep hygiene education innovation project given to 15 children undergoing hemodialysis to improve the quality of children's sleep. The results of the analysis showed that there was a significant difference in children's sleep quality between before and after sleep hygiene education was carried out. Sleep hygiene education can be used as a nursing intervention to improve children's sleep quality.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Santy Ercelina
Abstrak :
Anak dengan penyakit ginjal kronik (PGK) akan dilakukan prosedur pengambilan darah dan pemberian agen stimulasi eritropoietin secara rutin dan berkala untuk meminimalkan risiko gagal ginjal secara progresif. Segala rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan suntikan dapat berdampak negatif terhadap kepatuhan pengobatan dan pengalaman anak secara keseluruhan. Gejala nyeri berpotensi membatasi kondisi fisik dan fungsional anak, sehingga memerlukan penanganan dengan prinsip konservasi energi. Nyeri merupakan suatu bentuk ancaman dari konservasi integritas struktural pada Model Konservasi Levine yang dapat memengaruhi integritas keutuhan dari pasien. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dijadikan sebagai konservator energi adalah dengan penerapan virtual reality yang dapat mengelola nyeri pasien. Tujuan karya ilmiah ini adalah memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan dengan masalah nyeri akut melalui pendekatan Teori Konservasi Levine dan menganalisis efektivitas virtual reality untuk mengurangi nyeri akut selama prosedur penusukan pembuluh darah vena dan pemebrian eritropoietin di Unit Dialisis Anak. Asuhan keperawatan diberikan kepada lima kasus kelolaan pada anak PGK dengan menggunakan Model Konservasi Levine. Asuhan keperawatan diberikan selama tiga hari dengan hasil evaluasi keperawatan yang menunjukkan respons organisme yang baik. Demikian halnya dengan penggunaan virtual reality yang terbukti efektif menurunkan nyeri pada anak PGK. Model Konservasi Levine dapat direkomendasikan dalam asuhan keperawatan pada anak dengan nyeri akut di Unit Dialisis Anak. selain itu, inovator merekomendasikan penggunaan virtual reality dapat diaplikasikan dan diuji klinik lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar sehingga dapat dijadikan dasar penyusunan standar operasional prosedur. ......Children with chronic kidney disease (CKD) will undergo blood collection procedures and administer erythropoietin stimulation agents regularly and periodically to minimize the risk of progressive kidney failure. Any pain and discomfort associated with the injection may negatively impact the course of treatment and the child's overall experience. Pain symptoms have the potential to limit a child's physical and functional condition, so they require treatment using energy conservation principles. Pain is a form of threat to the conservation of structural integrity in Levine's Conservation Model which can affect the patient's integrity. One surgical intervention that can be used as an energy conservator is the application of virtual reality which can manage patient pain. The aim of this scientific work is to provide an overview of the implementation of treatment for acute pain problems using Levine's Conservation Theory approach and the effectiveness of virtual reality to reduce acute pain during vein puncture procedures and erythropoietin administration in the Children's Dialysis Unit. Mortality care was provided to five cases of treatment for CKD children using the Levine Conservation Model. Sanitary napkin care was given for three days with evaluation results showing a good organism response. Likewise, the use of virtual reality has been proven to be effective in reducing pain in CKD children. Levine's Conservation Model can be recommended in caring for children with acute pain in the Pediatric Dialysis Unit. Apart from that, the innovator recommends that the use of virtual reality can be applied and tested further in clinical trials with larger samples so that it can be used as a basis for developing standard operational procedures.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ismatullah
Abstrak :
Latar belakang: Penggunaan media digital, termasuk gawai, telah menjadi bagian penting dalam kehidupan anak. Paparan media digital pada anak dikaitkan dengan risiko keterlambatan perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi hubungan antara penggunaan gawai dan keterlambatan perkembangan bahasa pada anak usia 2-3 tahun.

Metode: Penelitian kasus kontrol ini mengikutsertakan anak usia 2-3 tahun di Jakarta dan Bekasi yang diambil secara consecutive sampling. Kelompok kasus terdiri dari pasien rawat jalan dari klinik tumbuh kembang dengan diagnosis keterlambatan bahasa; tanpa adanya kelainan bawaan, keterlambatan global, gangguan neurologis, dan gangguan perilaku. Diagnosis ditegakkan oleh dokter anak konsultan tumbuh kembang yang dituliskan pada rekam medis. Kelompok kontrol adalah anak tanpa keterlambatan bahasa yang diambil di klinik vaksinasi. Berdasarkan wawancara orangtua, setiap kelompok diidentifikasi riwayat penggunaan gawai (onset penggunaan, durasi harian, dan pendampingan) dan dianalisis hubungannya dengan perkembangan bahasa anak dengan mempertimbangkan faktor perancu lainnya.

Hasil: Sebanyak 43 subjek kelompok kasus dan 104 subjek kelompok kontrol diikutsertakan dalam penelitian ini. Durasi penggunaan gawai lebih dari 4 jam per hari disertai faktor pengasuhan utama meningkatkan risiko terjadinya keterlambatan bahasa anak usia 2-3 tahun (adjusted OR 6,899; IK 95% 1,655 – 28,757; p 0,008). Onset penggunaan gawai tidak meningkatkan risiko keterlambatan bahasa anak, dengan atau tanpa mempertimbangkan pendidikan ibu dan pengasuh utama anak (OR 2,162; IK 95% 0,961 – 4,867; p 0,063). Pendampingan penggunaan gawai tidak meningkatkan risiko keterlambatan bahasa anak secara signifikan, dan terdapat peranan pengasuh utama dalam hubungan tersebut (adjusted OR 1,972; IK 95% 0,631 – 6,162; p 0,243). Pada variabel perancu, pengasuh utama anak memiliki peranan penting dalam hubungan antara durasi harian dan pendampingan penggunaan gawai terhadap keterlambatan bahasa anak, sedangkan pendidikan ibu tidak berperan dalam hubungan tersebut.

Kesimpulan: Durasi penggunaan gawai lebih dari 4 jam per hari disertai faktor pengasuhan utama meningkatkan risiko terjadinya keterlambatan bahasa anak usia 2-3 tahun. ......Background: The use of digital media, including gadgets, has become an important part of children's daily lives. Exposure to digital media in children is associated with the risk of developmental delays. The aim of this research is to explore the relationship between gadget use and delayed language development in children aged 2-3 years.

Methods: This case control study included children aged 2-3 years in Jakarta and Bekasi using consecutive sampling. The case group consists of outpatients from growth and developmental clinic with diagnosis of language delay; in the absence of congenital abnormalities, global delays, neurological disorders, and behavioral disorders. The diagnosis was made by a growth and development consultant pediatrician and written in the medical record. The control group was children without language delays taken at vaccination clinic. Through parent interviews, each group's history of device use has been identified (onset of use, daily duration, and parental supervision) and its relationship with children's language development has been analyzed by considering other confounding factors.

Results: A total of 43 case group subjects and 104 control group subjects were included in this study. The duration of daily gadget use exceeds 4 hours, combined with primary caregiver factors, increases the risk of language delay in children aged 2-3 years (adjusted OR 6.899; 95% CI 1.655 – 28.757; p 0.008). The onset of gadget use does not increase the risk of child language delay, regardless of whether maternal education and primary caregiver are considered (OR 2.162; 95% CI 0.961 – 4.867; p 0.063). Parental supervision of gadget use does not significantly increase the risk of language delay in children, and the primary caregiver plays a role in this relationship (adjusted OR 1.972; 95% CI 0.631 – 6.162; p 0.243). In terms of confounding variables, the primary caregiver plays an important role in the relationship between duration of daily gadget use and parental supervision regarding child language delay, while maternal education does not influence this association.

Conclusion: The duration of daily gadget use exceeds 4 hours, combined with primary caregiver factors, increases the risk of language delay in children aged 2-3 years.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library