Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aulia Rizky
"Penggunaan layanan Online Food Delivery (OFD) yang kurang terkendali dapat menyebabkan peningkatan asupan makanan dan berpengaruh terhadap kejadian status gizi berlebih/obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan proporsi status gizi berdasarkan penggunaan layanan OFD pada mahasiswa nonkesehatan UI. Penelitian ini melibatkan 136 responden dengan desain studi cross-sectional. Data diambil melalui pengukuran antropometri, pengisian Google Form, dan wawancara untuk dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik ganda. Analisis data yang dilakukan adalah univariat, bivariat (chi-square), dan multivariat (regresi logistik ganda). Hasil menunjukkan perbedaan proporsi status gizi yang signifikan berdasarkan durasi loyalitas konsumen, uang saku, dan asupan energi. Setelah dikontrol oleh aktivitas fisik dan asupan energi, ditemukan perbedaan proporsi status gizi berdasarkan preferensi makanan dengan hubungan negatif (p-value = 0,039; OR = 0,213; 95% CI = 0,49—0,93). Asupan energi merupakan faktor dominan dalam pengaruh preferensi makanan terhadap status gizi (OR= 9,605). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempertimbangkan aspek lain terkait penggunaan OFD dan status gizi. Mahasiswa nonkesehatan UI disarankan memperhatikan pesan gizi seimbang dalam pemilihan makanan saat menggunakan OFD untuk menghindari risiko status gizi berlebih atau obesitas.

The uncontrolled use of Online Food Delivery (OFD) services can lead to increased food intake and the occurrence of excessive nutritional status or obesity. This study aims to examine the differences in the proportion of nutritional status based on the use of OFD services among non-health students at UI. The study involved 136 respondents using a cross-sectional study design. Data was collected through anthropometric measurements, Google Form, and interviews to be analyzed using the Chi-Square test and multiple logistic regression. The results showed significant differences in the proportion of nutritional status based on the duration of consumer loyalty, allowance, and energy intake. There were differences in the proportion of nutritional status based on food preferences with a negative relationship after controlling for physical activity and energy intake (p-value = 0.039; OR = 0.213; 95% CI = 0.49—0.93). Energy intake was the dominant factor influencing the relationship between food preferences and nutritional status (OR = 9.605). Further research is needed to consider other aspects of OFD services and nutritional status. Non-health students at UI are advised to pay attention to balanced nutrition when selecting food through OFD to avoid the risk of excessive nutritional status or obesity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Ambarwati
"Penggunaan Jasa Online Food Delivery (OFD) yang kurang terkontrol dapat menyebabkan terjadinya peningkatan asupan lemak yang nantinya dapat berpengaruh pada status gizi seseorang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan proporsi asupan lemak dari makanan berdasarkan penggunaan jasa OFD pada mahasiswa disertai stratifikasi dengan variabel jenis kelamin, aktivitas fisik dan tingkat stres. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 136 mahasiswa nonkesehatan. Data diambil dari pengisian kuesioner daring mandiri oleh responden melalui google form yang berisi karakteristik individu, penggunaan jasa OFD, aktivitas fisik, dan tingkat stres, serta dari hasil wawancara daring. Kemudian data dianalisis univariat dan bivariat (chi-square). Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan proporsi asupan lemak yang signifikan berdasarkan frekuensi penggunaan jasa OFD (p-value = 0,003) dan penggunaan jasa OFD (p-value = 0,007). Setelah distratifikasi, ditemukan kelompok dengan aktivitas fisik kurang yang sering menggunakan jasa OFD 15,1 kali lebih berisiko memiliki asupan lemak tinggi dibandingkan kelompok dengan aktivitas fisik kurang yang frekuensi penggunaannya normal (OR = 15,064). Peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan mengenai penggunaan jasa OFD yang lebih luas dengan jumlah responden dan periode waktu yang lebih banyak. Diharapkan kepada mahasiswa nonkesehatan untuk lebih meningkatkan kesadarannya akan pedoman gizi seimbang untuk mengurangi risiko asupan lemak berlebih.

The uncontrolled use of Online Food Delivery (OFD) services can lead to an increase in fat intake which can later affect a person's nutritional status. The purpose of this study was to determine the difference in the proportion of fat intake from food based on the use of OFD services in students accompanied by stratification with variables of gender, physical activity, and stress levels. This study used a cross-sectional study design with a total of 136 non-health students as respondents. The data was taken from filling out an independent online questionnaire by respondents through a google form containing individual characteristics, use of OFD services, physical activity, and stress levels, as well as from the results of online interviews. Then the data were analyzed univariate and bivariate (chi-square). The results of the analysis showed that there was a significant difference in the proportion of fat intake based on the frequency of use of OFD services (p-value = 0.003) and use of OFD services (p-value = 0.007). After stratification, it was found that the group with less physical activity that frequently used OFD services was 15.1 times more at risk of having high fat intake than the group with a less physical activity whose frequency of use was normal (OR = 15,064). Researchers suggest that further research be conducted on the wider use of OFD services with a larger number of respondents and periods. It is hoped that non-health students will further increase their awareness of balanced nutrition guidelines to reduce the risk of excess fat intake."
Depok: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Astari
"Penelitian ini menjelaskan tentang gambaran sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, dan intensi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan daring pada mahasiswa Universitas Indonesia selama COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang diikuti sebanyak 213 responden dengan mengisi kuesioner daring berbasis google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,8% mahasiswa UI sering menggunakan layanan pesan antar makanan saat jam makan malam, dimana makanan cepat saji dan boba drinks adalah makanan yang paling sering dipesan. Selain itu, 59,6% mahasiswa UI memiliki sikap yang positif, 57,3% mahasiswa UI memiliki pengaruh motivasi yang tinggi dari orang lain, 55,9% mahasiswa UI memiliki faktor pendukung yang besar, dan 61,5% mahasiswa UI memiliki intensi yang tinggi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat mahasiswa UI sadar akan pentingnya menerapkan perilaku makan sehat.

This research explained about the description of attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and intentions on using online food delivery service to college students at Indonesia University during COVID-19. This research used the quantitative method with cross sectional study design. This research used purposive sampling technique that were joined by 213 respondents with fill the online questionnaire based on google form. The result of the research showed that 49,8% of UI students often used online food delivery services at dinner time, where fast food and boba drinks are foods that are often ordered. Moreover, 59,6% of UI students have a positive attitude, 57,3% of UI students have a high motivational effect from the others, 55,9% of UI students have a great supporting factors, and 61,5% of UI students have a high intention on using online food delivery service. The result of the research is expected to make UI students to be aware of the importance of implementing healthy eating behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triavirine Adzahra Supriadi
"Gojek dan Grab merupakan perusahaan online food delivery application dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Dengan pelayanan mereka yang canggih dan kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI) yang revolusioner, keduanya telah berhasil mendominasi pangsa pasar terbesar di negara ini. Melalui penerapan AI, Gojek dan Grab mampu memberikan pengalaman pemesanan makanan online yang lebih nyaman dan efisien bagi pengguna mereka. Teknologi AI ini memungkinkan mereka untuk menyediakan rekomendasi makanan yang tepat, mempercepat proses pengiriman, serta meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. AI memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan pengalaman konsumen yang lebih baik, yang dapat memperkuat hubungan antara konsumen dan merek serta menjadi diferensiasi merek tersebut. Dalam penelitian ini yang didasarkan pada model stimulus-organisme-respons, penelitian ini mengkaji pengaruh AI terhadap brand preference untuk layanan online food delivery di Indonesia. Metode Structural Equation Modeling Partial Least Square digunakan untuk menganalisis 320 responden yang diperoleh dari survei kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI marketing efforts memiliki dampak yang signifikan terhadap brand experience, brand preference, dan repurchase intention. Secara khusus, personalization, information, dan accessibility dalam upaya pemasaran AI terbukti berpengaruh terhadap brand experience. Temuan ini akan membantu perusahaan aplikasi online food delivery dalam merancang kegiatan pemasaran AI dan merumuskan strategi pemasaran yang lebih baik.

Gojek and Grab are online food delivery application companies with the largest market share in Indonesia. With their sophisticated services and the presence of revolutionary Artificial Intelligence (AI) technology, both of them have succeeded in dominating the largest market share in this country. Through the implementation of AI, Gojek and Grab are able to provide a more convenient and efficient online food ordering experience for their users. This AI technology allows them to provide the right food recommendations, speed up the delivery process, and increase overall customer satisfaction. AI has a very important role in providing a better consumer experience, which can strengthen the relationship between consumers and brands and differentiate the brand. In this study, which is based on the stimulus-organism-response model, this study examines the effect of AI on brand preference for online food delivery services in Indonesia. The Structural Equation Modeling Partial Least Square method was used to analyze 320 respondents obtained from a questionnaire survey. The results of the study show that AI marketing efforts have a significant impact on brand experience, brand preference and repurchase intention. In particular, personalization, information, and accessibility in AI marketing efforts have proven to have an effect on brand experience. These findings will help online food delivery application companies design AI marketing activities and develop better marketing strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Daniel
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan jasa OFD dan faktor lainnya dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Variabel dependen pada penelitian ini adalah konsumsi gula sederhana dan variabel independennya adalah frekuensi penggunaan jasa OFD, durasi loyalitas konsumen, preferensi makanan dan minuman tinggi gula, jenis kelamin, jumlah uang saku, jenis tempat tinggal, aktivitas fisik, tingkat stres, dan pengetahuan gizi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2023 kepada 125 mahasiswa nonkesehatan di Universitas Indonesia dengan metode quota sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring (online) dan wawancara SQ-FFQ secara luring. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,0% responden memiliki konsumsi gula sederhana yang tinggi yaitu ≥50 gram per hari. Hasil juga menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan jasa OFD, preferensi makanan dan minuman tinggi gula, jenis tempat tinggal, dan pengetahuan gizi berhubungan dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Analisis multivariat menunjukkan preferensi makanan dan minuman tinggi gula merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi gula sederhana pada mahasiswa nonkesehatan UI. Peneliti menyarankan agar mahasiswa dapat membatasi konsumsi makanan/minuman manis sehingga dapat terhindar dari peningkatan berat badan yang berlebihan yang dapat menyebabkan obesitas. Peneliti juga menyarankan kepada Universitas Indonesia dan Dinas Kesehatan Depok agar dapat membuat program edukasi gizi dan kesehatan kepada mahasiswa terkait dengan gula sederhana.

This study aims to determine the relationship between the use of OFD services and other factors with the consumption of simple sugars in UI non-health students. The dependent variable in this study was the consumption of simple sugars and the independent variables were the frequency of using OFD services, duration of consumer loyalty, preference for foods and beverages high in sugar, gender, amount of pocket money, type of residence, physical activity, stress level, and knowledge of nutrition. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. Data collection was carried out in May 2023 for 125 non-medical students at the University of Indonesia using the quota sampling method. Data was collected through online questionnaire filling and offline SQ-FFQ interviews. The data obtained were then analyzed by univariate, bivariate using chi-square, and multivariate using multiple logistic regression tests. The results showed that 44.0% of respondents had a high consumption of simple sugar, i.e ≥50 grams per day. The results also show that the frequency of using OFD services, preferences for high sugar foods and drinks, type of residence, and knowledge of nutrition are related to consumption of simple sugars in UI non-health students. Multivariate analysis showed that the preference for high-sugar foods and drinks was the dominant factor associated with consumption of simple sugars among UI non-health students. Researchers suggest that students can limit consumption of sweet foods/drinks so they can avoid excessive weight gain which can lead to obesity. The researchers also suggested to Universitas Indonesia and the Depok’s Health Service to create a nutrition and health education program for college students related to simple sugars."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dearesty Melinda Setyorini
"Penggunaan jasa online food delivery (OFD) yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko terjadinya status gizi lebih karena pemilihan jenis dan jumlah makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perbedaan proporsi frekuensi penggunaan jasa OFD berdasarkan faktor risikonya, seperti jenis kelamin, usia, aktivitas fisik, tingkat stres, dan tingkat semester kuliah pada mahasiswa Nonkesehatan Universitas Indonesia tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dan menggunakan data sekunder yang diambil pada bulan Maret-April 2021 dengan jumlah responden sebanyak 136 mahasiswa. Hasil analisis univariat menunjukkan sebanyak 11,8% mahasiswa menggunakan jasa OFD dalam frekuensi yang sering. Analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan tidak terdapat perbedaan proporsi frekuensi penggunan jasa OFD yang signifikan berdasarkan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik, tingkat stres, dan tingkat semester kuliah (­p-value ­>0,05). Selain itu, terdapat kecenderungan bahwa frekuensi penggunaan jasa OFD yang sering lebih banyak terjadi pada mahasiswa perempuan, termasuk dalam usia dewasa, beraktivitas fisik cukup, memiliki tingkat stres yang tinggi, dan belum semester akhir.

Uncontrolled use of online food delivery (OFD) services can increase the risk of overnutrition due to the selection of the type and amount of food that does not suit the consumer needs. This study aims to describe and determine the proportion differences in the frequency of using OFD services based on risk factors, such as gender, age, physical activity, stress level, and college semester level among Nonmedical Students at University of Indonesia in 2021. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design and using secondary data taken in March-April 2021 with 136 students as the respondents. The results of the univariate analysis showed that 11,8% of students used OFD services frequently. Bivariate analysis using the chi-square test showed that there is no significant proportion differences in the frequency of using OFD services based on gender, age, physical activity, stress level, and college semester level (p-value >0,05). In addition, there is a tendency that the frequency of using OFD services frequently is higher among female students, are included in adult age, have sufficient physical activity, have high levels of stress, and are not yet in their final semester."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifiana
"Online Food Delivery (OFD) merupakan layanan pesan-antar makanan online yang digunakan hanya melalui gawai pintar dan dapat memudahkan penggunanya untuk memperoleh makanan secara cepat. Namun, dalam penggunaan OFD ini, ditemukan bahwa pemilihan jenis makanan yang cenderung tidak sehat dan dapat meningkatkan risiko gizi lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan pada jasa OFD pada siswa SMAN 47 Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan jumlah sampel 112 orang. Data diambil dengan pengisian kuesioner dan akan dianalisis secara univariat dan bivariat (Chi square). Berdasarkan hasil analisis univariat, diketahui sebanyak 58,9% siswa memilih makanan tinggi Gula Garam Lemak (GGL) untuk dikonsumsi melalui layanan OFD dengan pilihan makanan jenis terbanyak adalah fried chicken. Hasil bivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin, sensitivity of reward, frekuensi OFD, dan potongan harga memiliki hubungan signifikan dengan konsumsi makanan tinggi GGL yang dipesan melalui OFD. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan adalah frekuensi OFD (OR=6,89). Pihak sekolah disarankan untuk berkolaborasi dengan pihak pendidikan tinggi untuk memberikan edukasi berupa penyuluhan gizi atau poster mengenai makanan dengan gizi seimbang serta untuk pemerintah disarankan agar mengenakan pajak untuk makanan yang mengandung gula tinggi dan fast food.

Online Food Delivery (OFD) is an online service that is used only through smart devices and can make it easier for users to get food quickly. However, in the use of OFD, it was found that the selection of foods that tend to be unhealthy and can increase the risk of overweight. The aim of this study was to determine factors related to food selection in OFD services for students at SMAN 47 Jakarta in 2022. This study used a cross-sectional study design with a sample of 112 people. Data were taken by questionnaire and analyzed by univariate and bivariate (Chi square). Based on the univariate analysis, it is known that 58.9% of students choose foods high in GGL to be selected through OFD services with the most choice of types of food being fried chicken. Bivariate results showed that gender, reward sensitivity, OFD frequency, and price reducing associate with the consumption of High Fat, Sugar, and Salt (HFFS) foods ordered through OFD. Multivariate analysis showed the dominant factor was OFD frequency (OR=6,89). This study suggests the school to collaborate with the college sector to provide nutrition education with counselling or posters about balanced nutrition. This study also suggests to the government to apply the taxes on foods containing high sugar and fast food."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnando Akmal Widia Putra
"Fenomena pemesanan makanan online di Indonesia telah meningkat dikarenakan pandemi COVID-19 yang menimbulkan risiko tertular antara masyarakat, serta risiko sanski dari pemerintah jika melanggar protokol kesehatan yang ditetapkan dengan mengunjungi restoran. Namun dari sisi konsumen, terdapat pertimbangan dan persepsi risiko dalam menggunakan aplikasi makanan online selama pandemi, serta pertimbangan risiko tertular dari virus COVID- 19 yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen untuk melakukan pemesanan makanan online. Penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden 306 individu yang pernah melakukan pemesanan makanan online melalui aplikasi online serta dianalisis menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS - SEM). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hubungan langsung convenience risk dan attitude, hubungan COVID-19 risk severity terhadap attitude, serta attitude dan online food delivery behavior menunjukkan hasil yang signifikan.

The COVID-19 pandemic has shifted consumer behavior to utilize online food delivery services to a greater extent from dine-in restaurants particularly due to the risks of being exposed to the COVID-19 virus and risks of punishments from the government for breaching health protocols by visiting restaurants. However, from the consumer side, consumers face multiple risks when associating themselves with online food delivery services applications – which, added with consumers’ perceived risk towards the COVID-19 virus, influences consumers’ attitudes and behaviours towards online food delivery services. This research study was conducted using purposive sampling with 306 total respondents collected, and analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS - SEM). The results of this research study found that relationships between convenience risk towards attitude, risk severity towards attitude, and attitude towards online food delivery behaviour had significant relationships."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Kania Maharani
"Perubahan tradisi di masyarakat yang semakin modern dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin meningkat. Kebutuhan masyarakat tidak bisa terlepas dengan adanya teknologi yang mendukung dan menunjang berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mengubah cara konsumen membeli makanan dengan munculnya sebuah fasilitas untuk memesan dan mengantar makanan dengan layanan online food delivery. Layanan ini menjadikan para pengguna untuk memanfaatkan efektivitas dan efisiensi ketika memesan makanan sehingga tidak perlu lagi datang ke restoran. Penelitian ini menggunakan variabel yang berupa aspek alasan penggunaan online food delivery yaitu lokasi restoran yang dipilih, popularitas, rating dan diskon harga. Pengumpulan sampel responden menggunakan survei kuesioner dengan metode purposive sampling yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis spasial. Hasil akhir berupa karakteristik lokasi restoran online food delivery dan preferensi konsumen berdasarkan karakteristik lokasi restoran online food delivery-nya.

Changes in traditions in an increasingly modern society are influenced by technological developments. The needs of society must be connected to the existence of technology that supports various activities in daily life. This changes how consumers buy food with the emergence of a facility to order and deliver food with online food delivery services. This service allows users to take advantage of effectiveness and efficiency when ordering food, so they no longer need to visit a restaurant. This research uses variables in the form of aspects of the reasons for using online food delivery, namely the location of the restaurant chosen, popularity, rating and price discounts. Respondent samples were collected using a questionnaire survey with a purposive sampling method, which will then be analysed using descriptive statistical and spatial analysis. The result is the locations’ characteristics of online food delivery restaurants and consumer behaviour based on the locations’ characteristics of online food delivery restaurants in South Tangerang City."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagah Triyuniar Prabowo
"Perkembangan internet sebagai media yang tumbuh secara pesat di Indonesia membuat masyarakat Indonesia memiliki tendensi untuk melakukan segala sesuatunya melalui fasilitas internet dan aplikasi pendukung lainnya. Konsumen Indonesia kini juga memiliki kecenderungan untuk memilih berbelanja secara online karena dianggap lebih memberikan kenyamanan, kemudahan, dan nilai ekonomis yang lebih baik bila dibandingkan dengan berbelanja secara tradisional. Tren ini juga terjadi pada sektor penjualan makanan dan minuman, yang mana kemudian mendorong munculnya layanan pemesanan dan jasa antar makanan secara online.
Studi ini bertujuan untuk menguji tingkat penerimaan teknologi masyarakat terhadap aplikasi online food delivery OFD yakni Go-Food, melalui pengukuran sikap dan perilaku konsumen terhadap aplikasi pemesanan dan pengantaran tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah pengguna aplikasi Go-Food di berbagai kota dan daerah di Indonesia, terutama pada kota-kota dan wilayah yang masuk ke dalam daerah jangkauan layanan Go-Food.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa beberapa faktor seperti faktor penghematan uang, pengalaman pembelian terdahulu, serta motivasi kenyamanan cenderung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap dan perilaku intensi dari konsumen, sedangkan untuk hipotesis dan variabel lainnya terbukti berpengaruh signifikan.

The development of the internet as one of the media that grows big enough in Indonesia makes the people of Indonesia have tendency to do various things through internet facilities and other supporting applications. Consumers Indonesia also tend to prefer to shop online because it is considered to provide comfort or convenience motivation and economic value better than traditional shopping. It also occurs in the food and beverage sector, which encourages the emergence of online food delivery services or OFD services.
This study aims to examine the effects of convenience motivation and post usage usefulness as well as several other factors toward attitudes toward online food delivery service AODS and behavioral intention toward online food delivery service BIOFDS, using case study of mobile application service Go Food's users . The sample of this study is the users of Go Food service in various regions in Indonesia, following the service area covered by Go Food service.
The results imply that most of the proposed hypothesis were proven supported, except for some relationships from price saving orientation, prior online purchase experience, and convenience motivation to attitude towards OFD service.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>