Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cindyawati Octavianny
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan bagaimana mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel Unsent Letters karya Elsa Fakhirah Nasution atau biasa dikenal dengan Elcessa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan psikologi sastra. Teori yang digunakan merupakan teori mekanisme pertahanan diri yang disampaikan oleh Sigmund Freud. Mekanisme Pertahanan diri merupakan strategi perlindungan yang dilakukan oleh manusia dalam menghadapi ansietas atau kecemasan. Freud menyampaikan munculnya perasaan ansietas atau kecemasan disebabkan oleh keinginankeinginan yang tidak tercapai atau saling bertentangan sehingga mekanisme pertahanan diri ini dilakukan untuk menghilangkan ansietas atau kecemasan yang dirasa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel Unsent Letters karya Elsa Fakhirah Nasution atau biasa dikenal dengan Elcessa berupa regresi, represi, proyeksi, reaksi formasi, rasionalisasi, agresi dan apatis, pengalihan, fantasi dan stereotip, dan terakhir sublimasi. 

This study aims to describe how the defense mechanism is carried out by the characters in the novel Unsent Letters by Elsa Fakhirah Nasution or commonly known as Elcessa. The research method used is descriptive qualitative with a study of literature psychology. The theory used is defense mechanisms presented by Sigmund Freud. Defense Mechanisms are protective strategies carried out by humans in dealing with anxiety. Freud conveyed that the emergence of feelings of anxiety is caused by desires that are not achieved or conflict with each other so that this defense mechanism is carried out to eliminate anxiety. The results of this study indicate that there are defense mechanisms carried out by the characters in the novel Unsent Letters by Elsa Fakhirah Nasution or commonly known as Elcessa in the form of regression, repression, projection, reaction formation, rationalization, aggression and apathy, diversion, fantasy and stereotypes, and sublimation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ikhsanul Arif
"Penelitian ini mengkaji perwatakan tokoh dalam kumpulan cerpen Pacar Seorang Seniman karya W.S Rendra. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud dan Five Stage of Grieving Elisabeth Kübler-Ross. Pendekatan tersebut digunakan untuk menganalisis bentuk mekanisme pertahanan diri yang dilakukan para tokoh dalam tujuh cerpen dengan temapatah hati dalam hubungan romantis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perwatakan tokoh sebelum mengalami patah hati, penyebab patah hati yang dialami tokoh, tahapan berkabung yang dialami para tokoh, dan mekanisme pertahanan diri para tokoh dalam melewati peristiwa patah hati. Hasil analisis menunjukkan adanya persamaan dalam perwatakan tokoh sebelum peristiwa patah hati dan penyebabnya. Perbedaan para tokoh dalam melalui tahapan berkabung dalam melalui peristiwa patah hati dipengaruhi oleh mekanisme pertahanan diri yang dilakukan.

This study examines the character of the characters in the short story collection Boyfriend of an Artist by W.S Rendra. The method used in the research is a qualitative method with a literary psychology approach using the psychoanalysis theory of Sigmund Freud and the Five Stages of Grieving Elisabeth Kübler-Ross. This approach was used to analyze the form of self-defense mechanisms carried out by characters in seven short stories with the theme of heartbreak in romantic relationships. This study aims to explain the character's character before experiencing heartbreak, the cause of the heartbreak experienced by the characters, the mourning stages experienced by the characters, and the self-defense mechanisms of the characters in going through the heartbreak. The results of the analysis showed similarities in the character traits before the heartbreak and its causes. The differences of the characters in going through the stages of mourning through the event of heartbreak are influenced by the self-defense mechanisms carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Azarra Nayla Kirana Prasetyo
"The Artful Dodger (2023) is a spin-off from the novel Oliver Twist (1838) by Charles Dickens. The series reimagines the Dodger’s life 15 years after the events in the novel. The main character, Jack Dawkins, leads a double life, which blurs the lines between good and bad. This article applies Sigmund Freud’s psychoanalytic approach to investigate how Freud’s anxiety and defense mechanisms are reflected in Jack’s behavior. This article uses a descriptive qualitative method by analyzing the dialogue and scenes that reflect anxiety and defense mechanisms. The findings of this research show that Jack dominantly experiences realistic anxiety and moral anxiety and uses denial, projection, displacement, rationalization, and regression as his defense mechanisms. It is hoped that the results of this research will provide a deeper understanding of the psychological complexity of characters in films as well as provide a basis for further research in the fields of psychoanalysis and the series The Artful Dodger (2023).

The Artful Dodger (2023) merupakan spin-off dari novel Oliver Twist (1838) karya Charles Dickens. Serial ini menggambarkan kembali kehidupan Dodger 15 tahun setelah kejadian di dalam novel tersebut. Jack Dawkins, selaku karakter utama, menjalani kehidupan ganda yang mengaburkan batas antara kebaikan dan keburukan. Artikel ini menerapkan pendekatan psikoanalitik Sigmund Freud untuk menyelidiki bagaimana kecemasan dan mekanisme pertahanan Freud tercermin dalam perilaku Jack. Artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis dialog dan adegan yang di dalamnya mencerminkan kecemasan dan mekanisme pertahanan diri. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Jack dominan mengalami kecemasan realistik dan kecemasan moral serta menggunakan penyangkalan, proyeksi, pemindahan, rasionalisasi, dan regresi sebagai mekanisme pertahanannya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kompleksitas psikologis karakter dalam film serta memberikan landasan untuk penelitian lebih lanjut di bidang psikoanalisis dan The Artful Dodger (2023)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bening Nurul Fatimah
"Manbiki Kazoku merupakan sebuah film karya Hirokazu Kore-eda yang bertemakan keluarga dan juga menggambarkan potret kemiskinan di Jepang. Film ini menceritakan tentang keluarga Shibata yang tidak memiliki hubungan darah dan tinggal di pinggiran kota Tokyo. Objek penelitian ini difokuskan pada tokoh Nobuyo Shibata yang digambarkan sebagai sosok ibu yang melakukan hal-hal bertentangan dengan moral yang berlaku di dalam masyarakat, sehingga menimbulkan kecemasan dan memunculkan mekanisme pertahanan ego. Penulis menggunakan teori psikoanalisis milik Sigmund Freud untuk mengungkap struktur kepribadian, kecemasan, dan mekanisme pertahanan ego. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Nobuyo Shibata sebagai tokoh utama yang memiliki struktur kepribadian dalam kategori tidak sehat karena keberadaan ego, superego tidak seimbang, sehingga menyebabkan kecemasan. Nobuyo Shibata menggunakan mekanisme pertahanan ego yaitu, proyeksi, agresi, sublimasi, rasionalisasi, pengalihan, fantasi dan stereotipe untuk mengatasi kecemasannya.

Manbiki Kazoku is a film by Hirokazu Kore-eda which has a family-themed and also portrays poverty in Japan. This film tells the story of Shibata`s family who are not related by blood and live in the suburbs of Tokyo. The object of this study is focused on the figure of Nobuyo Shibata who is described as a mother who does things that are contrary to morals prevailing in society, causing anxiety and raising defense mechanisms. The author uses Sigmund Freuds psychoanalytic theory to reveal the structure of personality, anxiety, and defense mechanisms. This research is a qualitative research with a literature study. This research revealed that Nobuyo Shibata as the main character who has a personality structure in the unhealthy category due to the existence of ego , and superego are not balanced, causing anxiety. Nobuyo Shibata uses defense mechanisms namely, projections, aggression, sublimation, rationalization, displacement, fantasy and stereotypes to overcome his anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu kemungkinan penelitian karya sastra dalam kajian psikologi adalah studi tipe-tipe hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Dalam "Breath of Scandal", fenomena psikologi mewarnai jalan ceritanya."
490 KAN 7:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Sadra Sirozy
"Tokoh-tokoh rekaan dalam karya sastra menunjukkan berbagai perilaku serta watak yang berhubungan dengan pengalaman psikologis dan kejiwaan serta konflik-konflik selayaknya dialami individu dalam kehidupan nyata. Dalam menghadapi konfliknya, individu dapat melakukan beberapa hal, salah satunya dengan mekanisme pertahanan. Realitas yang tidak diinginkan juga dapat dihindari dengan adanya ilusi artistik dan ilusi keagamaan. Nama-nama tokoh dalam novel Lusifer! Lusifer! (2019) karya Venerdi Handoyo diambil dari tokoh-tokoh besar dalam Alkitab, tokoh-tokoh tersebut melakukan mekanisme pertahanan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud. Hasil analisis mengungkapkan bahwa tokoh-tokoh dalam novel melakukan mekanisme pertahanan, sebagian besar pengalihan, untuk mengatasi konflik yang dialaminya. Selain itu, ilusi artistik bersifat tidak agresif jika dibandingkan dengan ilusi keagamaan yang digunakan oleh para tokoh untuk menghindari realita. Meskipun nama-nama dalam novel diambil dari nama-nama dalam Alkitab, tidak ada hubungan antara keduanya. Nama-nama tersebut diambil untuk menyesuaikan semesta dalam cerita, latar belakang Kristen.

Fictional characters in literary works exhibit various behaviors and traits related to psychological and emotional experiences, as well as conflicts akin to those experienced by individuals in real life. When facing conflicts, individuals can employ various coping mechanisms, one of which is defense mechanisms. Undesirable realities can also be avoided through artistic and religious illusions. The names of the characters in the novel "Lusifer! Lusifer!" (2019) by Venerdi Handoyo are taken from prominent figures in the Bible, and these characters employ defense mechanisms. The method used in this research is descriptive qualitative with a Sigmund Freud psychoanalytic approach. The analysis results reveal that the characters in the novel employ defense mechanisms, with the majority utilizing displacement, to cope with the conflicts they face. Furthermore, artistic illusion is non-aggressive when compared to the religious illusion used by the characters to evade reality. Although the names in the novel are derived from names in the Bible, there is no direct connection between the two. These names are chosen to align with the story's universe and Christian background."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriyah Amalia
"Skripsi ini menganalisis tokoh Gambir dalam novel Pintu Terlarang dari sudut pandang psikologi. Tujuannya adalah menganalisis dinamika perilaku tokoh Gambir berdasarkan teori psikoanalisis dan mendeskripsikan bentuk-bentuk pengalihan dalam khayalan tokoh Gambir. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku tokoh Gambir berdinamika karena ketidakseimbangan peran antara subsistem id, ego, dan superego. Sementara itu, bentuk pengalihan dalam khayalan tokoh Gambir ada empat: tokoh Talyda dan Menik sebagai pengalihan tokoh Ibu; peristiwa aborsi sebagai pengalihan kekejaman tokoh Ibu; patung-patung wanita hamil sebagai pengalihan insting seksual tokoh Gambir; pintu terlarang sebagai pengalihan pintu sel isolasi.

This undergraduate thesis analyzes Gambir character in Pintu Terlarang from psychological point of view. The purposes are to analyse Gambir‟s behavior based on psychoanalysis theory and to describe displacement in Gambir‟s fantasy. This research used descriptive-analytic as the method.
The result shows that dynamics of Gambir‟s behavior caused by inconsistency of his personality system. In the other hand, there are four displacements in Gambir‟s fantasy: Talyda and Menik character as displacement of his mother figure; abortion as displacement of his mother‟s cruelty; pregnant women statues as displacement of his libido; forbidden door as displacement of isolation room‟s door.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Ari Sadewa
"Perkembangan film genre horor hingga kini terus terjadi khususnya pada segi penceritaan yang memadukannya dengan elemen genre lain, serta dengan dikelompokkannya genre horor ke dalam beberapa subgenre. Film psychological horror-thriller asal Austria Goodnight Mommy dapat memberikan sensasi horor yang berbeda melalui unsur penceritaannya yang didasari oleh masalah kepribadian tokoh. Masalah kepribadian dialami oleh tokoh utama Elias sebagai akibat dari tingkat kecemasan yang tinggi terhadap kejadian traumatis yang sebelumnya telah dilaluinya. Penelitian ini membahas mengenai proses hilangnya figur ibu bagi tokoh Elias di dalam film Goodnight Mommy. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka. Analisis film dilakukan melalui pendekatan psikoanalisa Sigmund Freud, yang membahas mengenai struktur kepribadian, mekanisme pertahanan, dan mimpi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses hilangnya figur ibu yang menjadi ancaman besar bagi tokoh Elias dipicu secara bertahap oleh perubahan struktur kepribadian, mekanisme pertahanan, mimpi, serta pandangan dan prasangka buruk Elias terhadap ibu.

The development of the horror genre film continues to occur today, especially in terms of storytelling that combines it with other genre elements, and also by grouping the horror genre into several subgenres. The Austrian psychological horror-thriller film Goodnight Mommy can give different sensations through its storytelling that based on personality problem of the character. The main character, Elias, experienced personality problem as a result of high level anxiety over the traumatic event that he had previously been through. This study discusses the disappearance process of mother figure for Elias in Goodnight Mommy. The research method used is qualitative, with analysis descriptive approach. Film analysis is done through Sigmund Freud`s psychoanalysis approach, which discussed about structure of personality, defense mechanism, and dream. The result shows that the disappearance process of mother figure, which is a major threat for Elias, is triggered gradually by the changes of structure of personality, defense mechanism, dream, and Elias` bad perception and prejudice towards mother."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Dhia Rabbani
"Artikel ini membahas usaha mekanisme pertahanan diri tokoh Zain, tokoh utama dalam film Capernaum karya Nadine Labaki. Film ini menceritakan kisah seorang anak laki-laki Lebanon berusia 12 tahun yang menggugat orang tuanya sendiri karena melahirkannya meskipun tahu tentang kehidupan menyedihkan yang akan dijalani. Zain menuntut orang tuanya atas "kejahatan" memberinya kehidupan. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi usaha-usaha melalui mekanisme pertahanan diri ego di tengah gempuran tekanan dan norma dari superego masyarakat kelas bawah. Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah teori film Boggs dan Petrie (2022) dengan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud (2018) dalam struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan superego untuk mengkaji keputusan-keputusan yang diambil oleh Zain. Struktur naratif dan sinematografis menunjukkan kondisi keluarga yang disfungsional serta dampak kemiskinan. Hasil analisis artikel menunjukkan ego Zain yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan id tanpa mempertimbangkan keputusan atau melemahkan peran superego yang seharusnya mengatur norma moral. Film Capernaum, yang mengangkat isu perempuan, imigran, dan anak-anak di Timur Tengah, memperlihatkan kejahatan pada anak-anak di bawah umur, khususnya dalam bentuk eksploitasi anak. Kesulitan yang dihadapi oleh pengungsi dan anak-anak mereka, masalah pernikahan dini, serta isu perdagangan manusia menjadi fokus utama dalam film ini. Tekanan yang begitu besar dari superego berdampak pada kegagalan pertahanan diri tokoh untuk bertanggung jawab terhadap keluarganya.

This article discusses the self-defense mechanisms employed by Zain, the main character in Nadine Labaki's film Capernaum. The film tells the story of a 12-year-old Lebanese boy who sues his own parents for giving birth to him, despite knowing the miserable life he would endure. Zain accuses his parents of the "crime" of bringing him into existence. The article aims to identify the ego's defense mechanisms amidst the pressures and norms imposed by the superego of the lower-class society. The research method used in this analysis is based on Boggs and Petrie's (2022) film theory, combined with Sigmund Freud's (2018) psychoanalytic approach, focusing on the structure of personality comprising the id, ego, and superego, to examine Zain's decision-making processes. The narrative and cinematic structure reveal the dysfunctional family conditions and the impact of poverty. The article's findings highlight Zain's ego prioritizing the fulfillment of the id's needs while disregarding or weakening the superego's role in upholding moral norms. Capernaum, which raises issues concerning women, immigrants, and children in the Middle East, exposes crimes against minors, particularly child exploitation. The film focuses on the challenges faced by refugees and their children, early marriage issues, and human trafficking. The immense pressure from the superego results in the failure of Zain's defense mechanisms to take responsibility for his family."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Dhia Rabbani
"Artikel ini membahas usaha mekanisme pertahanan diri tokoh Zain, tokoh utama dalam film Capernaum karya Nadine Labaki. Film ini menceritakan kisah seorang anak laki-laki Lebanon berusia 12 tahun yang menggugat orang tuanya sendiri karena melahirkannya meskipun tahu tentang kehidupan menyedihkan yang akan dijalani. Zain menuntut orang tuanya atas "kejahatan" memberinya kehidupan. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi usaha-usaha melalui mekanisme pertahanan diri ego di tengah gempuran tekanan dan norma dari superego masyarakat kelas bawah. Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah teori film Boggs dan Petrie (2022) dengan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud (2018) dalam struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan superego untuk mengkaji keputusan-keputusan yang diambil oleh Zain. Struktur naratif dan sinematografis menunjukkan kondisi keluarga yang disfungsional serta dampak kemiskinan. Hasil analisis artikel menunjukkan ego Zain yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan id tanpa mempertimbangkan keputusan atau melemahkan peran superego yang seharusnya mengatur norma moral. Film Capernaum, yang mengangkat isu perempuan, imigran, dan anak-anak di Timur Tengah, memperlihatkan kejahatan pada anak-anak di bawah umur, khususnya dalam bentuk eksploitasi anak. Kesulitan yang dihadapi oleh pengungsi dan anak-anak mereka, masalah pernikahan dini, serta isu perdagangan manusia menjadi fokus utama dalam film ini. Tekanan yang begitu besar dari superego berdampak pada kegagalan pertahanan diri tokoh untuk bertanggung jawab terhadap keluarganya.

This article discusses the self-defense mechanisms employed by Zain, the main character in Nadine Labaki's film Capernaum. The film tells the story of a 12-year-old Lebanese boy who sues his own parents for giving birth to him, despite knowing the miserable life he would endure. Zain accuses his parents of the "crime" of bringing him into existence. The article aims to identify the ego's defense mechanisms amidst the pressures and norms imposed by the superego of the lower-class society. The research method used in this analysis is based on Boggs and Petrie's (2022) film theory, combined with Sigmund Freud's (2018) psychoanalytic approach, focusing on the structure of personality comprising the id, ego, and superego, to examine Zain's decision-making processes. The narrative and cinematic structure reveal the dysfunctional family conditions and the impact of poverty. The article's findings highlight Zain's ego prioritizing the fulfillment of the id's needs while disregarding or weakening the superego's role in upholding moral norms. Capernaum, which raises issues concerning women, immigrants, and children in the Middle East, exposes crimes against minors, particularly child exploitation. The film focuses on the challenges faced by refugees and their children, early marriage issues, and human trafficking. The immense pressure from the superego results in the failure of Zain's defense mechanisms to take responsibility for his family."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>