Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danti Tirta Anindi
"Selain memberikan banyak manfaat, internet juga memiliki dampak salah satunya pada kesehatan, apabila penggunaannya tidak dikontrol dengan bijak. Di Indonesia, perhatian terhadap intensitas akses internet berlebihan masih kurang, sementara banyak penelitian menemukan gejala kecanduan internet sebagai akibat dari penggunaan internet berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat penggunaan internet pada 100 mahasiswa S1 Reguler di Universitas Indonesia dengan rentang usia 18-25 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian ini adalah tingkat pengeluaran, tingkat pengetahuan, serta pengaruh dari teman sebaya, keluarga, dan fasilitas yang dimiliki berhubungan dengan penggunaan internet responden. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk memberikan informasi mengenai adanya dampak penggunaan internet berlebihan kepada masyarakat luas khususnya remaja dan adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui seberapa besar dampak penggunaan internet berlebihan yang telah dirasakan oleh masyarakat pengakses internet di Indonesia.

In addition to providing many benefits, the Internet also has an impact on one's health, if its use is not controlled wisely. In Indonesia, the attention to the intensity of excessive internet access is still lacking, although many studies have found symptoms of internet addiction as a result of excessive internet use. The purpose of this study was to determine the relationship of predisposing factors, enabling factors, and reinforcing factors internet usage at 100 Regular Bachelor Degree Program students at the University of Indonesia with an age range of 18-25 years old. This research is a quantitative survey data collected with questionnaires.
The results of this study is the level of expenditure, the level of knowledge, as well as the influence of peers, family, and owned facilities associated with the use of the Internet respondents. Based on this study are advised to provide information about the impact of excessive Internet use to the general public, especially adolescents and the presence of further research to determine how much impact that excessive internet use has been felt by the community of internet users in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virginia Samantha
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3587
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maha, Ilham Hidayat R.T.
"Internet merupakan sistem jaringan yang menyediakan berbagai layanan yang dapat diakses oleh banyak kalangan dan berbagai kelompok usia. Namun, teknologi ini sering disalahgunakan ke arah negatif dan dapat mengakibatkan kecanduan pada penggunanya. Kedua hal tersebut dapat berimplikasi terhadap penggunaan internet yang bermasalah. Angka kejadian penggunaan internet bermasalah di berbagai negara berkisar antara 0,8 -26,7 . Namun, di Indonesia belum terdapat penelitian mengenai prevalensi penggunaan internet bermasalah. Selain itu, penggunaan internet bermasalah dapat menimbulkan masalah psikososial dan fisik, terutama pada remaja. Perilaku prososial merupakan salah satu sifat sosial dasar manusia untuk membantu orang disekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan antara masalah perilaku prososial dan penggunaan internet bermasalah pada remaja. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan analisis data menggunakan uji fischer. Penelitian dilaksanakan pada enam SMP di kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok dengan jumlah sample sebanyak 300. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Kekuatan dan Kesulitan Anak untuk mengukur kekuatan perilaku prososial dan Young rsquo;s Diagnostic Questionnaire for Internet Addiction YDQ untuk mengukur Penggunaan Internet yang Bermasalah. Dari penelitian ini, diperoleh 81 subjek 27 berada pada kelompok remaja dengan penggunaan internet yang bermasalah dan 16 subjek 5,3 berada pada kelompok remaja dengan masalah perilaku prososial. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masalah perilaku prososial dengan penggunaan internet yang bermasalah p>0,05 secara statistik.Terdapatnya hubungan yang tidak signifikan antara masalah perilaku prososial terhadap penyalahgunaan internet dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang multifaktorial. Penelitian di Negara lain juga menunjukkan hasil yang berbeda-beda tergantung kondisi demografis dan sosioekonomi Negara tersebut. Faktor ini juga dapat disebabkan oleh spektrum Penggunaan internet bermasalah yang relatif luas pada YDQ, berbagai faktor risiko lain yang lebih berkontribusi terhadap munculnya penggunaan internet yang bermasalah faktor genetik, dan perkembangan perilaku prososial pada masa remaja yang bersifat datar plateau .

Internet is the network system provided various service which accessible to many realms and various ages. However, this technology is frequently misused toward negatif scopes and can cause addiction for the user. Both of which have implication to problematic internet use. The prevalence of the problematic internet use in various countries before is about 0,8 26,7 . But, in Indonesia the research conducted for determining the prevalence of problematic internet use hasn rsquo t been done yet. Furthermore, problematic internet use can cause psychosocial and physical problems, mainly in adolescent. One of psychosocial problem is prosocial behavior, which is basic human social character to help people around them. Therefore, this study intends to determine the relationship between prosocial behavior and problematic internet use on adolescent. This study used cross sectional design with fischer test for analyzing the data. The research was conducted in six junior high school in Pancoran Mas Subdistrict, Depok using 300 sample. The instruments used are Strength and Difficulties Questionnaire to determine prosocial behavior disorder and Young rsquo s Diagnostic Questionnaire for Internet YDQ to determine problematic internet use. From this study, obtained 81 subjects 27 were in the adolescent with problematic internet use group and 16 subjects 5,3 were in adolescent with prosocial behavior problem. There is no significant relationship between prosocial behavior probem and internet use in adolescent statistically p 0,05 . Insignificant relationship between prosocial behavior problem and problematic internet use can be caused of multifactorial conditions. Study from another country also showed different results based on demographic and socioeconomic conditions. These factors can also be caused by the relatively wide spectrum of problematic internet use in YDQ, various risk factor which is more contributive to the problematic internet use, genetic factor, and plateau development of prosocial behavior on adolescence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Aura Sandiana
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran mediasi coping berfokus emosi pada hubungan trait kepribadian dan tingkat penggunaan internet bermasalah. Sebanyak 174 orang partisipan dengan rentang usia 18-29 tahun M = 23,1, SD = 2,7 telah mengisi kuisioner secara online. Terdapat tiga alat ukur untuk mengukur ketiga variabel, yakni Generalized Problematic Internet Use Scale 2, Big Five Inventory Brief COPE.
Berbeda dari penemuan dalam riset sebelumnya Zhou, Li, Li, Wang, Zhao, 2017, Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa coping berfokus emosi tidak dapat bekerja sebagai mediator dalam hubungan ketiga trait kepribadian yaitu neuroticism, extraversion, openness dengan penggunaan internet bermasalah. Meskipun demikian,penelitian ini menemukan bahwa arah hubungan antara ketiga variabel telah sejalan dengan teori dan temuan sebelumnya. Dugaan mengenai kemungkinan tidak terjadi signifikansi didiskusikan lebih lengkap di dalam.

This study was conducted to examine the role of emotional coping mediation on the relationship trait personality and the level of Internet usage problem. A total of 174 participants with age range 18 29 years M 23.1, SD 2.7 have completed the questionnaire online. There are three measuring tools to measure the three variables, namely Generalized Problematic Internet Use Scale 2, COPE Big Five Inventory Brief.
In contrast to previous research findings Zhou, Li, Li, Wang, Zhao, 2017 , the findings of this study show that emotional focused coping did not work as a mediator in the three personality trait relationships neuroticism, extraversion, openness with problematic internet use. Nevertheless, this study found that the direction of the relationship between the three variables has aligned with previous theories and findings. Allegations about the possibility of no significance are discussed more fully inside.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novesa Cinintya Asanda
"Internet memiliki banyak kegunaan bagi manusia. Akan tetapi, penggunaan internet yang tidak sehat akan dapat menimbulkan permasalahan dalam kehidupan individu baik secara personal maupun profesional yang kemudian disebut sebagai Problematic Internet Use atau PIU. Loneliness merupakan salah satu variabel yang dihubungkan dengan PIU namun masih memunculkan hasil yang bertentangan. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha meninjau lebih lanjut mengenai hubungan antara PIU dan loneliness. Metode pengukuran variabel dilakukan dengan self-report baik secara luring maupun daring N=200 , menggunakan alat ukur The Generalized Problematic Internet Use Scale II untuk PIU dan Social Emotional Loneliness for Adults Scale untuk loneliness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara PIU dan social loneliness serta PIU dan emotional loneliness. Hasil didapatkan karena penggunaan internet yang tinggi mengurangi interaksi tatap muka antara pengguna dengan lingkaran sosialnya. Hal tersebut semakin menurunkan keterlibatan serta keterikatan pengguna terhadap lingkaran sosial yang dimiliki. Individu yang memiliki PIU memiliki preferensi interaksi daring, pemilihan penggunaan internet ketika mood buruk, kesulitan untuk menghilangkan pemikiran untuk daring terus menerus dan mengkontrol penggunaan internet serta adanya masalah dalam kehidupannya.
Internet has many positive function in human rsquo s life. But unhealthy use of internet could cause problem in a human rsquo s life, whether it be personally or professionally, called as problematic internet use PIU . Loneliness is a variable that has been correlated many times with PIU with conflicting results. This research aims to discover the correlation between PIU and loneliness social and emotional loneliness . PIU and loneliness were measured through self report questionnaire offline and online N 200 , using The Generalized Problematic Internet Use Scale II for PIU dan Social Emotional Loneliness for Adults Scale for loneliness. Result shows that there is a significant positive correlation between PIU and social loneliness, as well as PIU and emotional loneliness. It is found that the lack of face to face interaction, caused by high used of internet, between the user and their social circle is responsible for the result. Individuals who develop PIU have preference for online interactions, prefer to use the internet when they rsquo re in bad mood, have difficulty to eliminate the idea of online continuously, failure in controling the use of the Internet and emergence of problems in life."
2017
S66353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novika Fuzi Fauziah
"Saat ini perusahaan BUMN farmasi didorong untuk memiliki iklim organizational culture yang baik dan diharapkan sumber daya manusia dapat memiliki daya saing tinggi dan diharapkan dapat menggunakan teknologi khususnya internet secara bijaksana dan professional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara ethical behavior terhadap personal internet use dengan organizational culture sebagai mediator pada perusahaan BUMN farmasi. Penelitian ini memfokuskan pada peran personal internet use yang masih jarang diteliti di Indonesia. Responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 300 orang yang merupakan karyawan perusahaan BUMN Farmasi. Pengolahan data dilakukan melalui metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara ethical behavior dan cyberloafing, danh ubungan positif dengan e-citizenship. Setelah budaya perusahaan dimasukkan kedalam model sebagai mediator, ethical behavior juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan budaya perusahaan, yang, pada gilirannya, bertindak sebagai mediator yang signifikan. Semua jenis budaya dilakukan sebagai mediator parsial dalam hubungan ethical behavior dengan cybercivism, dan hanya budaya adhocracy yang bertindak sebagai mediator penuh dalam kasus cyberloafing. Implikasi praktisnya adalah bahwa manajer harus memberi perhatian eksplisit pada keuntungan mengawasi PIU dengan nilai-nilai etika dan, terutama dalam kasus cyberloafing, dengan nilai-nilai inovatif budaya adhocracy.

Nowadays, state-owned enterprise in pharmaceutical companies are encouraged to havea good organizational culture climate and it is hoped that human resources can have high competitiveness and are expected to be able to use technology, especially the internet, wisely and professionally. This study aims to examine the relationship between ethical behavior and personal internet use with organizational culture as a mediator instate-ownedenterprises in pharmaceutical companies.This research focuses on the role of personal internet use which is still rarely studied inIndonesia. Respondents in this study were 300 people who were employees of state-owned pharmaceutical companies. Data processing is done through the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that there is a significant positive effect between ethical behavior and cyberloafing, and a positive relationship with e-citizenship. After the company culture is incorporated into the modelas a mediator, ethical behavior also shows a significant relationship with the company culture, which, in turn, acts as a significant mediator. All types of culture are carried outas partial mediators in the relationship of ethical behavior with cybercivism, and only adhocracy cultures act as full mediators in the case of cyberloafing. The practical implication is that managers must pay explicit attention to the benefits of supervising PIUs with ethical values and, especially in the case of cyberloafing, with innovative values of an adhocracy culture."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihani Siyadah Kamila
"Terdapat peningkatan trafik internet di Indonesia yang membuat resiko Penggunaan Internet Bermasalah (PIB) menjadi lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Mindful Self-Care (MSC), stres, dan PIB berhubungan pada dewasa muda sebagai populasi yang memiliki resiko tinggi. Total partisipan dari penelitian ini berjumlah 73 orang yang memiliki rentang usia 18-24 tahun (M = 21, SD = 1.66). Sebanyak tiga alat ukur self-report digunakan dalam mengukur ketiga variabel yaitu Generalized Problematic Internet Use-2 untuk mengukur PIB, Perceived Stress Scale-10 untuk mengukur stres, dan Mindful Self-Care Scale untuk mengukur MSC. Ketiga alat ukur diadministrasikan secara daring. Analisis mediasi yang menggunakan PROCESS menunjukkan bahwa terdapat efek direct dan indirect yang tidak signifikan. Artinya, MSC tidak memiliki pengaruh langsung terhadap PIB dan stres tidak dapat memediasi hubungan antara MSC dengan PIB secara signifikan. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan penelitian terkait MSC, stres, dan PIB.

It was discovered that there was an increase in internet traffic in Indonesia which also makes the risks of Problematic Internet Use (PIU) higher. This study was conducted to examine how Mindful Self-Care (MSC), Stress, and Problematic Internet Use correlate with each other. A total of 103 people participated in this study ranging from 18-24 years old (M = 21, SD = 1.66). Three scales were used to measure three variables: Generalized Problematic Internet Use Scale-2 to measure PIU, Perceived Stress Scale-10 to measure stress, and Mindful Self-Care Scale to measure MSC. The scales were administered via online form. Results from mediation analysis via PROCESS showed that there are no significant direct and indirect effects. These findings show that MSC doesn’t significantly directly affect PIU and stress doesn’t significantly mediate the relationship between mindful self-care and problematic internet use. Future researchers can utilize findings from this study to develop another study regarding MSC, stress, and PIU."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristia Angesti
"Penggunaan internet bermasalah dapat dipengaruhi oleh kepribadian individu. Fenomena fear of missing out yang baru muncul beberapa tahun terakhir diduga dapat menjadi mediator antara kepribadian dengan penggunaan internet bermasalah. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh fear of missing out (FOMO) yang berperan sebagai mediator antara kepribadian dan penggunaan internet bermasalah. Sebanyak 182 partisipan telah mengisi secara lengkap skala kepribadian, FOMO, dan penggunaan internet bermasalah. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu terdapat mediasi parsial antara trait neurotis dengan penggunaan internet bermasalah yang dimediasi oleh FOMO. Kemudian, terdapat mediasi yang sempurna antara trait conscientiousness dengan penggunaan internet bermasalah yang dimediasi oleh FOMO.

Problematic internet use can be influenced by individual personality. Recently, there has been a phenomena that we called fear of missing out (FOMO). The internet user who tend to be FOMO may lead to problematic internet use (Przybylski, Murayama, DeHaan, & Gladwell, 2013). The phenomena of fear of missing out (FOMO) was presumed to be a mediator between personality and problematic internet use. The purpose of this study was to examine the  influence of fear of missing out as a mediator between personality and problematic internet use. One hundred eighty two emerging adulthoods participated in the study by completing personality scale, FOMO scale, and problematic internet use scale. As a result, the effects of neuroticism on problematic internet use scale can be parsial mediated through FOMO. The second result, the effects of conscientiousness on problematic internet use scale can be mediated through FOMO."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T52145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Natalia Putri
"Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Brand Identity, Brand Image, dan Internet Use terhadap Brand Preference pada Brand Online dan Brand Offline. Retail Brand online yang akan diteliti adalah Zalora, Helmedroom dan Asos, sedangkan retail brand offline ialah Centro Departmen Store, Disctarra, dan Metro Departmen Store. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan satu kali dalam satu periode. Responden penelitian ini berjumlah 150 orang yang pernah belanja online dan offline. Model penelitian dengan enam hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa brand identity, brand image dan internet use mempengaruhi brand preference. Tetapi setelah di moderasi, brand type memoderasi brand identity terhadap brand image, namun brand type tidak memoderasi hubungan brand image dengan brand preference dan internet use dengan brand preference.

The purpose of this study is to identify the impact and relation from brand identity to brand image, then brand image toward brand preference, and internet use toward brand preference, and there is brand type as moderator variable. This research uses exploratory and descriptive design research conducted in one time period (cross sectional design). Respondents of this study are 150 people who have been shopping by online and offline. The six-hypotheses research model in this study are tested with Structural Equation Modeling (SEM). The results finds that almost all variables have a significant and positive relationship before we put moderator variable. After we put moderator variable, we find that brand type moderating brand identity toward brand image, but brand type not moderating brand image toward brand preference, and also internet use toward brand preference."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina
"ABSTRAT
Penggunaan Internet Bermasalah adalah penggunaan internet yang adiktif serta menyebabkan stres dan kelemahan yang signifikan. Prevalensi global penggunaan internet bermasalah pada remaja diestimasikan sebesar 1-18. Penggunaan internet bermasalah memengaruhi dan dipengaruhi berbagai masalah fisik dan psikososial. Penelitian ini bermaksud mengetahui hubungan antara masalah dengan teman sebaya dan penggunaan internet bermasalah pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan analisis chi square. Penelitian dilakukan di enam SMP di kecamatan Pancoran Mas Depok dengan jumlah 300 sampel. Alat yang digunakan adalah kuesioner Kekuatan dan Kesulitan Anak untuk mengukur masalah dengan teman sebaya dan Youngs Diagnostic Questionnaire for Internet Addiction untuk mengukur Penggunaan Internet Bermasalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 81 dari 300 siswa yang mengalami Penggunaan Internet Bermasalah. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara masalah dengan teman sebaya dan Penggunaan Internet Bermasalah p = 0,04. Hubungan masalah dengan teman sebaya dengan Penggunaan Internet Bermasalah dapat disebabkan karena beberapa faktor. Remaja yang memiliki masalah kesepian cenderung mencari teman dari dunia maya sehingga menggunakan internet secara berlebihan sebagai kompensasi. Selain itu, mood depresif yang relatif banyak terjadi pada remaja yang memiliki masalah dengan teman sebaya juga dapat berhubungan dengan Penggunaan Internet Bermasalah. Dengan berkomunikasi melalui internet remaja cenderung merasa lebih bebas dan aman untuk mengekspresikan perasaannya hingga ia merasa lebih nyaman.

ABSTRACT
Problematic Internet Use is an addictive use of the internet that causes significant stress and impairment. The global prevalence of Problematic Internet Use in adolescents is estimated to be 1 18. Problematic Internet Use influences and is influenced by several physical and psychosocial problems. This research aims to know the relation between peer problem and Problematic Internet Use in adolescents. This research uses cross sectional design and chi square analysis. This research is done in six junior high schools with 300 samples. The tool being used in this research is the Strength and Difficulties Questionnaire to measure peer problem and Youngs Diagnostic Questionnaire for Internet Addiction to measure Problematic Internet Use. The result shows that there are 81 out of 300 students who have Problematic Internet Use. There is a statistically significant relation between peer problem and Problematic Internet Use p 0,04. The relation between peer problem and Problematic Internet Use can be caused by several factors. Adolescents suffering from loneliness tend to search for friends from the virtual world which makes them use the internet excessively as a compensation. Besides that, depressive mood which is relatively common in adolescents with peer problem can be associated with Problematic Internet Use. By communicating through the internet, adolescents feel more free and secure to express their feelings and therefore making them feel comfortable."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>