Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imas Shidiq
Abstrak :
Pokok permasalahan penelitian ini adalah soal proses difusi inovasi. Aspek yang ditelaah pada penelitian ini seputar: Latar belakang dan tujuan diadopsinya inovasi, penerimaan anggota, sistem sosial terhadap inovasi, efektivitas upaya difusi inovasi, konsekwensi adopsi inovasi, faktor-faktor yang dapat menghambat / mempencepat inovasi dan bagaimana tahapan proses difusi inovasi. Analisa dilakukan dengan memakai teori-teori: kecepatan adopsi, atribusi inovasi, keinovatifan organisasi, efektivitas komunikasi, dan konsekwensi adopsi inovasi serta teori organisasi seperti pengambilan keputusan, struktur organisasi dan gaya kepemimpinan. Disamping itu juga digunakan teori persepsi, budaya dan perubahan sosial. Dengan memakai teori-teori tersebut, proses difusi Metodologi Perkuliahan di STIA-LAN dianalisis.

Metodologi Perkuliahan adalah keterampilan dasar teknik mengajar dalam perkuliahan yang meliputi kemampuan dosen dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi perkuliahan. Metode penelitian yang digunakan adalah triangulasi dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: kuesioner, wawancara mendalam dan pengamatan langsung. Selain itu juga dikumpulkan data sekunder yang berkaitan dengan input dan output difusi Metodologi Perkuliahan di STIA-LAN yang didapat dari pihak manajemen STIA-LAN.

Dari hasil temuan penelitian didapat informasi bahwa keseluruhan dosen STIA-LAN berstatus honorer, yang berasal dari Birokrasi, Akademisi dan Praktisi. Kondisi dosen yang demikian menjadikan organisasi STIA-LAN memiliki kompleksitas yang tinggi. Kompleksitas tersebut disebabkan selain karena rendahnya pengetahuan anggota organisasi yang diukur dari spesialisasi keahlian, juga karena status semua dosen adalah honorer. Status honorer juga membuat ikatan formal antara STIA-LAN dengan para dosenya rendah. Dalam kondisi yang demikian keputusan para dosen mengadopsi Metodologi Perkuliahan lebih didasarkan atas pertimbangan pribadi seperti penilaian yang positif terhadap atribusi inovasi yang menguntungkannya dibandingkan karena keputusan otoritas. Organisasi dengan anggota ciri sistem sosial yang kompleks seperti STIA-LAN akan lebih inovatif bila dipimpin oleh orang yang bergaya kepemimpinan executive dan memiliki kepedulian terhadap perubahan organisasi. Penelitian ini membuktikan bahwa proses jalannya difusi inovasi pada organisasi tidak linier tapi selalu berinteraksi. Setelah inovasi menjadi sesuatu yang internalize bisa saja kemudian mundur ke tahap clarifying karena hilangnya faktor-faktor pendukung yang dulu ada. Seiring dengan hal tersebut, konsekwensi fungsional dan disfungsional dari inovasi akan terus berkembang.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T 7991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Khairi
Abstrak :
Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan setiap perusahaan termasuk jasa bimbingan belajar X harus memiliki keunggulan bersaing sehingga perusahaan akan dapat terus hidup dan berkembang. Keunggulan bersaing jasa bimbingan belajar dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas layanan jasanya. Survey yang dilakukan terhadap pelanggan jasa bimbingan belajar X menunjukkan adanya delapan atribut layanan jasa dengan 50 item yang dinyatakan pelanggan sangat kritis untuk kualitas layanan. Atribut layanan jasa bimbingan belajar X adalah kondisi fisik ruang belajar, suasana ruang belajar, ruang lain, sarana pendukung lain, pegawai, materi, pengajar, dan sistem pengajaran. Metoda perbaikan performa sederhana Six Sigma digunakan untuk memperbaiki kualitas layanan jasa dengan didasari oleh apakah terdapat pelanggan yang mengalami cacat layanan, yaitu pelanggan menilai layanan yang diberikan tidak memenuhi harapannya. Layanan jasa bimbingan belajar X ternyata memiliki nilai Sigma kecil untuk setiap atribut, artinya jumlah cacat layanan per sejuta kesempatan tinggi dan perbaikan atau peningkatkan kualitas layanan harus segera dilakukan agar pelanggan tidak berpaling ke perusahaan lain. Secara keseluruhan nilai Sigma layanan jasa bimbingan belajar X adalah 1,12422.
In high business competition, every company including education's consulting service X should have competitive advantages so that company can still exist and live grow. Competitive advantages of education consulting service can be improved by doing the service quality improvement. Customer's survey shows that there are eight service attributes with 50 items critical to quality. The service attributes are physical condition of study room, situation of study room, other room, other supporting facility, employee, contents, teacher and teaching system. Six Sigma performance improvement methods can be used to fix or to improve the service quality with surveying whether customer has defect service or not, which is customer's perception don't meet expectation. Unfortunately education consulting service X have a small Sigma value for every service attribute, which means improvement actions should be done right away. If not, customer will turn to other company that can provide them with good quality service. Sigma value of education consulting service is 1,12422.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T 9922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titiek Kismiyati
Abstrak :
Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana mata kuliah TI Program S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia sudah mengacu pada kompetensi yang harus dimiliki oleh pustakawan sesuai tuntutan paradigma baru. Metode deskriptif digunakan untuk membuat pencandraan (deskripsi) secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta populasi untuk mengidentifikasi masalah terkait dengan kompetensi TI bagi pustakawan, menjastifikasi perlunya upaya untuk memenuhi kompetensi TI melalui lembaga pendidikan profesional perpustakaan.
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Tanujaya K
Abstrak :
Penelitian ini difokuskan untuk meneliti penerapan SST dalam meningkatkan keterampilan sosial pada remaja yang mengalami autism spectrum disorder (ASD). Penelitian ini merupakan penelitian single-case dengan menggunakan teknik pre and post within subject design. Partisipan adalah remaja berusia 14 tahun yang telah didiagnosa mengalami ASD dan mengalami kesulitan dalam interaksi sosial di sekolah. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi melalui observasi, wawancara, dan penggunaan kuesioner Autism Social Skills Profile (ASSP). Sebelum program intervensi diberikan, partisipan tidak mampu membedakan kalimat sindiran dan pujian, merespon dengan ekspresi netral saat teman bercerita, tidak berani mengutarakan pendapat, dan tidak mampu menolak permintaan teman. Penelitian ini menunjukkan bahwa SST mampu meningkatkan keterampilan sosial remaja yang mengalami ASD. Partisipan mampu lebih mengobservasi petunjuk-petunjuk yang membedakan kalimat sindiran dan pujian, merespon dengan kalimat empatik, berani mengutarakan pendapat di antara teman-teman dekat, dan mampu menolak permintaan teman. ......This study examined the application of SST in order to enhance social skills in an adolescent with autism spectrum disorder (ASD). The research was conducted using single-case experimental design with pre and post within subject design. The participant of the study was a fourteen-year-old student who had been diagnosed with autism spectrum disorder and had difficulties in social interactions in school. Measurements were taken before and after the intervention program through interviews, observation, and autism social skills profile (ASSP) questionnaire. Before interventions were conducted, the participant was unable to differentiate between sarcasm and compliment, responding to others? emotions with neutral facial expression, couldn't express her feelings, and couldn't say 'no' to friends? invitation or order. The results of this study indicate that SST could enhance social skills in an adolescent with autism spectrum disorder (ASD). The participant became more aware of social clues that indicated sarcasm or compliment, responding to others? stories with empathic statements, able to express her feelings to close friends, and able to say ?no? to friends? invitation or order.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Puspitarini Darminto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki fokus melihat efektivitas strategi reader rsquo;s theater untuk meningkatkan self-efficacy membaca pada siswa kesulitan belajar. Strategi reader rsquo;s theater adalah intervensi kelompok yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca lancar dan ekspresif. Penerapan reader rsquo;s theater melibatkan kegiatan latihan pemenggalan frase, intonasi kata, penekanan kata, membaca ulang bacaan, dan memberi contoh modelling . Pada akhir intervensi, kelompok reader rsquo;s theater membaca naskah dengan lantang di depan kelas tanpa gerakan dan kostum. Penelitian ini menggunakan single subject design dengan pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan penerapan strategi efektif meningkatkan kelancaran siswa dalam membaca dan meningkatkan self-efficacy siswa dengan kesulitan belajar.
ABSTRACT
This study aims to understand the effectiveness of theater 39 s reader strategy to improve reading self efficacy in students 39 learning difficulties. Reader 39 s theater strategy is a group based intervention used to improve students 39 ability in reading fluency and expressiveness. The applications of reader rsquo s theater involve exercising phrase breaking, word intonation, emphasizing on wording, repeated reading, and giving examples modelling . At the end of the intervention, students were reading scripts loudly in front of the class without making any movement and wearing specific costume. This study uses single subject design with sample selection using purposive sampling. The results showed that the intervention has effectively improves not only students 39 fluency in reading and but also improves self efficacy of students with learning difficulties.
[, ]: 2017
T48798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Kusumaharti
Abstrak :
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara atau pola perilaku yang khas yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya. Gaya kepemimpinan ini perlu meningkatkan motivasi kerja bawahannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh gaya dan kemampuan kepemimpinan Kepala BPS Kota terhadap motivasi kerja Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) di Provinsi DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan deskriptif analitik dengan kerangka pendekatan kuantitatif serta teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Instrumen penelitian yang digunakan adalah gaya kepemimpinan dalam teori Path-goal dari Robert House, kemampuan kepemimpinan dari Robert L. Katz, dan teori Expectancy atau teori harapan yang dikembangkan oleh Victor H. Vroom dan telah diperluas dan disempurnakan oleh Lyman Porter dan Edward Lawrer, dengan instrumen penelitian yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Pengujian penelitian menggunakan analisis regresi berganda, sedangkan pengolahan data dibantu dengan menggunakan SPSS 13, dan disajikan dalam bentuk output SPSS dan persamaan matematik. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan gaya dan kemampuan kepemimpinan terhadap motivasi, baik secara parsial maupun secara bersama-sama dengan persentase yang ditunjukkan dengan nilai r square sebesar 67,6 %, yang artinya motivasi kerja KSK mendapatkan pengaruh yang signifikan sebesar 67,6% dari gaya dan kemampuan kepemimpinan Kepala BPS Kota sebagai atasannya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan perlunya ditingkatkan lagi motivasi kerja KSK melalui berbagai program pengembangan bagi KSK yang diprakarsai oleh pemimpin BPS dan penempatan Kepala BPS Kota sebagai pejabat struktural melalui Assesment Center.
Leadership style is a specific way or conduct that used by a leader in order to influence its subordinates. This leadership style should also be supported by the leader?s skills, especially in order to increase its subordinate?s motivation. The objective of this research is to see the impact of the leadership style and skill of the Head of Kotamadya Central Statistic Agency (the leader) to the working motivation of the Kecamatan Statistician Coordinator/KSK (subordinates) in the DKI Jakarta Province. Research method used in this thesis are analytical descriptive with quantitative approach and data collecting technique of questionnaire. Research instruments used are Leadership Styles in the Path Goal Theory from Robert House; Leadership Skills from Robert L. Katz; and Expectancy Theory introduced by Victor H. Vroom which has been developed by Lyman Porter and Edward Lawrer, with research instrument developed by researcher. This research use multiple regression analysis, while data processing system use SPSS 13 statistical software, and research objective indicated by SPSS output and mathematical equations. The result from this research shows that there are significant impact from leadership style and skills to the motivation, partially and simultaneously with r-square value of 67.6%, it means KSK?s working motivation get 67.6% significantly influenced by their leader?s leadership style and skills Based to the result, it?s suggested that working motivation of KSK should be increased through various development programs which initiated by their leader, and placement of head of the Kotamadya Central Statistic Agency as a structural official authority through Assessment Center.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29172
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nilasari
Abstrak :
ABSTRAK Patient safety suatu keadaan dimana keselamatan pasien terjamin waktu menjalani pelayanan di rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran pengaruh pelatihan patient safety terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat klinik pada penerapan patient safety. Metodologi menggunakan pre experiment one group pretest?posttest design. Sampel 41 perawat. Hasil penelitian menggambarkan peningkatan bermakna sesudah pelatihan adalah pengetahuan, pengidentifikasian pasien, komunikasi saat operan, pemberian obat secara benar penandaan sisi tubuh yang benar, pencegahan salah kateter/salah slang, pencegahan risiko pasien jatuh, kebersihan tangan (p=0,000), tidak ada peningkatan bermakna adalah pengendalian cairan infus (p=0.137), penggunaan alat injeksi sekali pakai(p=0,257). Rekomendasi perlu penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan metodologi penelitian lebih kuat, yang bertujuan untuk menggali lebih dalam penerapan patient safety guna meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
ABSTRACT Patient safety is a condition when a patient is assured of safety when he was undergoing treatment in hospital. The purpose of this research was to describe the influence of patient safety training to the improvenet of knowledge and skills of clinical nurses on patient safety implementation. Methodology used in this research was qualitative approach, and using pre-experimental and one group pretest- post group design with 41 clinical nurses as the sample. The results showed that there was a significant improvement after the nurses got the training which are: knowledge, patient identification, communication at shift change, the correct drug administration, marking the correct side of the body, prevention of catheter assembly, preventing the risk of patient falls, and hand hygiene (p=0,000), while there was no significant improvement in the control of intravenous fluids (p=0,137) and disposable syringe (p=0,257). It is suggested that there is an advance research using stronger methodologies that aim to dig deeper into the implementation of patient safety in order to improve the quality of hospital services.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi Rachmawati
Abstrak :
Penelitian ini berfokus untuk melihat efektivitas metode coaching dalam mengembangkan keterampilan sosial yang berhubungan dengan relasi interpersonal, yaitu perilaku menyapa, bercakap-cakap dan bermain informal. Penelitian dilakukan kepada seorang subyek yang berada pada periode perkembangan kanak-kanak madya. Desain penelitian yang digunakan adalah desain single-n dengan tipe A-B-A. Metode coaching ini terdiri dari tiga tahap. Tahap instruksi menggunakan diskusi, cerita bergambar untuk analisis perilaku, tahap performa perilaku dengan bermain peran menggunakan media puppet dan bantuan teman (peer initiation), serta tahap generalisasi dilakukan pada berbagai setting. Pengukuran dilakukan sebelum program dimulai dan sesudah program selesai, menggunakan kuesioner bergambar, observasi terhadap target perilaku dan kuesioner rating by others. Disimpulkan bahwa: 1) metode coaching efektif dalam mengembangkan keterampilan interpersonal menyapa; 2) untuk keterampilan bercakap-cakap dan bermain informal, metode coaching terbukti cukup efektif sampai tataran kognitif, namun belum dalam bentuk perilaku; 3) diperkirakan terjadi perubahan persepsi yang lebih positif dalam diri subyek ketika menghadapi interaksi sosial. ......This study is focused on discovering the efectivity of coaching method in developing social skills related to interpersonal relation; greeting others, making conversation and playing informally. The subject of this study is an individual in the middle childhood period. This study using the single-n design with A-B-A type. Coaching method consist of three stages. First, the instruction stage involved discussion and comic strip as a mean of behavior analysis. Second, behavior performance stage using paper puppet and peer initiation. Last, generalization stage done in several different settings. This study using three tools to measure its effectiveness; questionnaire in form of comic illustration, behavior check list of target behavior, and rating by others questionnaire. The measurement is conduct on pre and post program. The following are the results : 1) coaching method is proven to be effective in developing greeting behavior 2) coaching method is proven to be effective on cognitive level but not behavior for making conversation and playing informally behavior, 3) it is estimated that subject has experience a perception changes into a positive state in facing social interaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31151
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Caesilia Ika Widanti
Abstrak :
Anak yang lidak memiliki kcmampuan berkomunikasi yang baik akan mudah merasa fmstrasi (Schumaker & Deshler, l984). Toleransi mereka yang rendah terhadap munculnya rasa fmstrasi membuat mereka mudah kehilangan motivasi belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Durand & Beroti (dalam Jones et al, 1997) menyebutkan bahwa rendahnya motivasi bclajar disebabkan karena pada dasamya mereka ingin mcnghindarkan diri dari adanya tuntutan yang tidak dapal mereka penuhi. Ini sebabnya mcngapa anak yang mengalami kesulitan bclajar perlu diajarkan bagaimana caranya mengomunikasikan apa yang mereka rasakan dcngan cara yang mcnycnangkan dan menenangkan bagi mereka. Capacchione (1989) mengungkapkan bahwa kondisi bebas yang diberikan pada saat anak membuat buku harian dapat membuat anak yang mengalami kesulitan bahasa menjadi reIaks dan menikmati kegiatan ini sebagai media eksplorasi dan cksprcsi diri. Program intervensi ini adalah program percontohan bagi ibu. Program ini disusun unruk mcmbamu ibu sebagai salah satu altematif kegiatan yang mengeksplorasi kemampuan berkomunikasi anak. Program ini dibagi dalam tiga tahap pelaksanaan dan bertujuan untulc mempersiapkan ibu agar dapat mendampingi anaknya dalam kegiatan membuat buku harian dan bercerita. Aktivitas pendampingan yang dilakukan ibu dapat menunjukkan pada anak bahwa ibu ada dan mau mendengarkan anak sehingga anak akan semakin didorong umuk mengcmbangkan kcmampuan bahasa ekspresifnya. Hasil pelaksanaan intervensi memang belum mcnunjukkan hasil yang nyata, mcskipun tcrdapat sedikit peningkatan pada lcemampuan bercerita pada anak. Program yang dijalankan dalam waktu satu minggu ini tcmu saja masih belum dapat secara maksimal mendorong baik ibu maupun anal: untuk berkomunikasi secara lebih intensif. ......Generally, children with communication disability have a low tolerance to frustration (Schumalcer & Deshler, 1984). This level of tolerance makes the children easily to get upset and lost their motivation. Durand & Beroti research shows that the reason why these children have lower level of motivation is because they want to avoid tasks they couldn‘t accomplish (Jones et al, 1997). This is why this child needs to learn how to communicate what they feel with fun and relaxing way. Capacchione (1989) said that free from criticism for children when they‘re doing their writing and making their journal makes them relax and enjoy this activities as media for self exploration and seit' expression. This intervention program is just for an example. This program is trying to help child communication skills. This program divided in three stages in order to prepare mother as the one who delivered the program. This program is helping mother to be with Af to show that she will be around to listen. This will hopefully develop Af expressive language. The result of the program still yet not showing the enhancement of Af communication skills, even there is a little enhancement in sharing stories. One week is not enough to delivered this program and created it as a habit. Mother and Af still need more time to intensively and better communication skills.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34168
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erynda Trihardja
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara mediasi televisi oleh orang tua dan kompetensi sosial pada anak usia prasekolah (3 – 5 tahun). Mediasi televisi terbagi menjadi tiga tipe, yaitu mediasi aktif, restriktif, dan pendampingan. Di sisi lain, kompetensi sosial dilihat dari adanya keterampilan sosial dan ketiadaan masalah perilaku. Pengukuran mediasi televisi oleh orang tua menggunakan Skala Mediasi Televisi yang dibuat oleh Valkenburg, dkk. pada tahun 1999 dan pengukuran kompetensi sosial menggunakan The Preschool Social Skill Rating System, Parent Form yang dibuat oleh Gresham dan Elliot pada tahun 1990. Responden penelitian berjumlah 185 orang tua yang memiliki anak berusia prasekolah (3 - 5 tahun). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapatnya hubungan positif yang signifikan antara ketiga tipe mediasi televisi yang dilakukan orang tua dan keterampilan sosial anak usia prasekolah. Artinya, ketika orang tua melakukan mediasi aktif, restriktif, atau pendampingan, anak menunjukkan keterampilan sosial yang lebih tinggi. Namun penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketiga tipe mediasi dan masalah perilaku. ......This study was conducted to find the relationship between parental television mediation and social competence among preschool children. Television mediation is divided into three types, which is active, restrictive, and coviewing mediation. On the other hand, social competence concept includes social skills and problem behavior. Parental television mediation was measured using an adaptation instrument of Television Mediation Scale by Valkenburg, etc. in 1999 and social competence was measured using an adaptation instrument of The Preschool Social Skill Rating System, Parent Form, by Gresham and Elliot in 1990. Respondent of this study are 185 parents who have preschool age children. The result of this study show that the three types of parental television mediation trait positively and significantly correlated with preschool children’s social skills. That is, when parents do active, restrictive, or coviewing mediation, preschool children show a higher social skills. Moreover, this study also shows that the three types of parental television mediation have no correlation with preschooler’s problem behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>