Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Felisitas Gemma Setyowati
Abstrak :
Dewasa muda yang tinggal bersama orangtua tunggal lebih rentan terhadap berbagai masalah psikologis, sehingga dibutuhkan kemampuan untuk bertahan dalam situasi ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi keberfungsian keluarga sebagai prediktor resiliensi anak usia dewasa muda yang tinggal bersama orangtua tunggal. Resiliensi sebagai kemampuan untuk beradaptasi dan bangkit dari kemalangan yang diukur dengan Resilience Scale-14 (RS-14). Keberfungsian keluarga ialah bagaimana setiap anggota keluarga menjalankan fungsinya dengan efektif yang tercermin dalam enam dimensi utama (penyelesaian masalah, komunikasi, peran, responsivitas afektif, keterlibatan afektif, dan kontrol perilaku) dan dimensi tambahan yaitu keberfungsian keluarga umum, dengan pengukuran melalui Family Assessment Device (FAD). Analisis terhadap seluruh dimensi dilakukan agar diperoleh pemahaman yang komprehensif terkait persepsi keberfungsian keluarga orangtua tunggal. Partisipan penelitian yaitu 118 dewasa muda usia 18-29 tahun (28 laki-laki dan 90 perempuan) yang tinggal bersama orangtua tunggal. Metode analisis statistik menggunakan teknik simple regression dan multiple regression membuktikan bahwa keberfungsian keluarga merupakan prediktor resiliensi yang signifikan (21.4%). Dimensi penyelesaian masalah menjadi dimensi yang paling signifikan berkontribusi terhadap resiliensi dewasa muda yang tinggal bersama orangtua tunggal. Maka dalam konteks ini keterampilan penyelesaian masalah penting untuk dikembangkan oleh para dewasa muda, khususnya ketika tinggal bersama orangtua tunggal. ......Young adults who live with single-parent are more vulnerable to various psychological problems. Ability to survive in these situations is needed. This study aims to identify family functioning as predictor of psychological resilience in young adult children who live with single parents. Psychological resilience is the ability to adapt and rise from adversity as measured by Resilience Scale-14 (RS-14). Family functioning is how each family member do their function effectively in six main dimensions (problem solving, communication, role, affective responsiveness, affective involvement, and behavior control) and additional dimension named general functioning, measured through Family Assessment Device (FAD). This study analyzed all of dimensions to obtain a comprehensive understanding related to single parent family functioning. The study participants were 118 young adults (18-29 years old, with 28 male and 90 female) who live with single-parent. Statistical analysis method with simple regression and multiple regression techniques were used to prove that family functioning is a significant resilience predictor (21.4%). The results show that problem-solving dimension becomes the most significant dimension that contribute to the resilience of young adults who live with single-parents. In this context, problem-solving skill are important to be developed by young adults, especially when living with single parent.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayah
Abstrak :
COVID-19 dapat menyerang semua usia, termasuk anak-anak walaupun angka kejadiannya lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa. Aspek kehidupan yang terpengaruh ketika anak terpapar penyakit di masa pandemi adalah aspek psikologis ibu sebagai pengasuh utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kronologi pengalaman ibu selama merawat anak yang terkonfirmasi positif COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 15 ibu yang memiliki anak terkonfirmasi positif COVID-19. Sepuluh anak mengalami perawatan isolasi di rumah sakit, sedangkan lima anak menjalani isolasi mandiri di rumah. Analisis data menggunakan analisis naratif dengan mengumpulkan cerita pengalaman ibu dalam merawat anak terkonfirmasi positif COVID-19 di rumah dan rumah sakit secara kronologi. Pada penelitian didapatkan tujuh tema, yaitu 1) merasa bersalah ketika anak terkonfirmasi positif COVID-19, 2) khawatir dengan kesehatan anak, 3) membangun koping, 4) bersyukur ketika dapat berkumpul menjalani isolasi bersama dengan anak, 5) mendapat banyak dukungan, 6) melakukan upaya agar anak cepat negatif; dan 7) lega karena anak mengalami gejala yang relatif ringan hingga selesai isolasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara kronologi ibu dalam merawat anak yang terkomfirmasi positif COVID-19 mengalami masalah psikologis, diantaranya adalah rasa bersalah dan khawatir dengan kondisi kesehatan anak. Penting bagi perawat anak untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan dengan memperhatikan kondisi psikologis ibu selama anak menjalani perawatan dengan memberikan informasi yang relevan dan menenangkan dengan sikap empati. ......COVID-19 might impact people of all ages, including children, although the incidence rate is lower than adults. The aspect that is most likely to be affected when children get exposed to pandemic disease is the psychological impact on mother as the primary caregiver. This study aimed to identify the chronology mothers’ experience while caring for confirmed positive COVID-19 children. This study employed qualitative method with narrative approach. Data were collected through in-depth interviews with 15 mothers whose children were confirmed positive for COVID-19. Ten children were isolated in the hospital, while five children had self-isolation at home. The data analysis used narrative analysis by collecting mothers’ experience stories of caring for confirmed positive COVID-19 children at home and in hospitals chronologically. This study revealed seven themes, namely 1) feel guilty when the child is confirmed positive forCOVID-19, 2) worried about the child’s health; 3) building coping skills; 4) grateful to be able to do the isolation together with the child; 5) receiving lots support; 6) making effort to help the child negative quickly; and 7) relieved because the child had relatively mild symptoms until the end of the isolation. This study has shown that chronologically, mothers in caring for children who are confirmed positive for COVID-19 experience psychological problems, including guilt and worry about children's health conditions. It is important for pediatric nurses to provide nursing care services by paying attention to the mother's psychological condition during the child's illness by providing relevant information and caring with empathy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Auliaur Rohmaani
Abstrak :
Orang tua memiliki peran penting dalam pencarian bantuan Psikolog untuk menyelesaikan masalah psikologis pada anak. Namun, tidak semua orang tua memiliki intensi dalam mencari bantuan Psikolog. Hal ini disebabkan berbagai faktor, seperti pencarian informasi daring dapat meningkatkan atau menurunkan intensi dalam mencari bantuan. Penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi pencarian bantuan Psikolog masih belum banyak diteliti, terutama pada populasi orang tua di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran sikap orang tua dalam memediasi hubungan antara pencarian informasi daring dan intensi orang tua dalam mencari bantuan Psikolog. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 217 orang tua yang memiliki anak berusia 4-11 tahun. Hasil penelitian menggunakan analisis mediasi menunjukkan bahwa sikap orang tua memediasi sepenuhnya hubungan antara pencarian informasi daring orang tua dan intensi orang tua dalam mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak. Pencarian informasi daring dapat mengubah sikap orang tua menjadi lebih positif terhadap bantuan dari Psikolog sehingga meningkatkan intensi orang tua dalam mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak. Hasil penelitian ini dapat digunakan Psikolog untuk membuat psikoedukasi untuk meningkatkan intensi orang tua mencari bantuan Psikolog untuk masalah pada anak melalui peningkatan informasi yang mampu mengubah sikap orang tua menjadi lebih positif dalam pencarian bantuan Psikolog. ......Parents have an important role in seeking help from psychologists to solve children’s psychological problems. However, not all parents have the intention to seek the help of a psychologist. This is due to various factors, such as online information-seeking can increase or decrease the intention to seek help. Research on the factors that influence the search for psychological help has not been widely studied, especially in the elderly population in Indonesia. The purpose of this study was to determine the role of parental attitudes in mediating the relationship between online information seeking and parents' intention to seek a psychologist's assistance. Participants in this study consisted of 217 parents who had children aged 4-11 years. The results of the study using regression analysis showed that parents’ attitudes toward help-seeking fully mediate the relationship between parents' online behavior and parents' help-seeking intentions from psychologists for children’s problems. Parents' online behavior can change parents' attitudes to be more positive towards psychologists’ help-seeking, thereby increasing parents' help-seeking intention from psychologists for children’s problems. The results of this study can be used by psychologists to create online psychoeducation so that it becomes more common for parents to seek help from psychologists for children’s problems.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pedhazur, Elazar J.
New York: Holt, Rinehart and Winston,Inc, 1982: New York, 1982
519.536 PED m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Qolby
Abstrak :
Komitmen afektif untuk berubah pada karyawan diperlukan ketika organisasi melakukan perubahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rasa berdaya psikologis dan kesiapan individu untuk berubah dapat menjadi prediktor dari komitmen afektif untuk berubah. Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan sampel 315 karyawan perbankan di Jakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Affective Commitmen to Change, Psychological Empowerment Questionnare PEQ, dan Individual Readiness for Change Scale READ III. Data yang diperoleh diolah melalui teknik statistik regresi untuk melihat pengaruh dari variabel prediktor terhadap variabel outcome dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa berdaya psikologis ? = 0.19, p. ......Affective commitment to change for employee is necessary when the organisation makes a change. The aim of this study is to examine whether psychological empowerment and individual readiness for change can be the predictors of affective commitment to change. The study used correlational design, involving 315 banking employees in Jakarta. The scales that were used consisted of Affective Commitment to Change, Psychological Empowerment Questionnaire PEQ , and Individual Readiness for Change Scale READ III. Data were analyzed using statistical regression technique to observe the influence of predictor variable on the outcome variable. Results revealed that sense of psychological empowerment 0.19, p.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stilson, Donald W.
San Francisco, Cal.: Holden-Day , 1966
519.2 STI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Psychology Press, 2001
155.2 IND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library