Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harsono
Abstrak :
Tujuan penelitia dimaksudkan untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan antara aplikasi/penerapan: 1. Proses kesepakatan dan perencanaan kinerja dengan efektivitas sistem Manajemen Kinerja; 2. Proses monitoring dan pemberian umpan balik dengan efektivitas sistem Manajemen Kinerja; 3. Proses penilaian kinerja dengan efektivitas sistem Manajemen kinerja
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Eka Irjayanto
Abstrak :
Manajemen kineija merupakan salah satu fungsi dari manajernen SDM yang penting diperhatikan, dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini disadari pula oleh Bank XYZ, sebuah bank swasta nasionai kedua di Indonesia. Yang menjadi permasalahan dalam manajemen kine1ja di Bank XYZ tersebut adalah pada pmses penilaian kincija, di mana para karyawan ccndemng memberikan penilaian yang subjektif pada saat penilaian diri sendiri, dan tidak adanya diskusi kexja (umpan balik) dari hasil penilaian kineija yang diberikan dari atasan karyawan sebagai peniiai. Apabila masalah ini tidak diperbaiki maka dapat mengakibatkan konfiik, ketidakpuasan kexja, turunnya motivasi karyawan dan keluarnya karyawan potensial. Menurut Noe et al (2004), salah satu proses dari manajemen kinezja adalah adanya umpan balik kineija, melalui sesi dislcusi kineija, manajer memberikan informasi pada karyawan mengenai kinerja mereka, sehingga karyawan dapat menyesuaikan perilaku mcreka untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam diskusi kine1jia, atasan dan kaxyawan membicarakan basil nilai kinerja yang didapat oleh karyawan. Untuk mengatasasi masalah tersebut di atas, maka direkornendasikan beberapa intervensi. Intervensi dilakukan pada (1) proses manajemen kineija secara keselumhan, muiai dari proses perencanaan dan umpan balik, (2) intervensi terhadap karyawan melalui pemberian umpan balik dan pelaksanaan proses coaching, dan (3) intervensi terhadap para atasan (penilai) dengan mengernbangkan kompetensi yang dibutuhkan. Selain itu, disarankan pula agar Bank XYZ melakukan pcngukuran secara berkala terhadap keefektifan manajemen kineija yang dijalankan, baik dari sisi Enansial maupun pencapaian target pcrusahaan. ......Performance management is one of function from important HRM management, for the agenda of attainment of purpose of company. This thing realized by Bank, XYZ, as a second largest private national bank in Indonesia. What becoming problem of performance management in Bank XYZ is at process of assessment of performance, where of employeeses tend to to give subjective assessment at the time of assessment of ownsclvcs, and inexistence work discussion ( feedback) from result of assessment of performance which given from employees superior as assessor. If this problem don't improve hence can result conflict, dissatisfation of job, lowering of employees motivation and exit of potential employees. According to Noe et al (2004), one of process from performance management is existence of performance feedback, through performance discussion session, manager give information at employees concerning their performance, so that employeeses can accomodate their behavior to reach purpose of organizations. In performance discussion, employees and superior discuss performance value result which got by employees. For above mentioned problem, hence recommended some interventions. Intervention is done at (1) performance management process as a whole, start from feedback and planning process, (2) intervention to employees through giving of feedback and execution of process coaching, and (3) intervention to of superiors ( assessor) by developing the required competencies. Besides, suggested that Bank XYZ do periodical measurement to effectiveness of the implemented performance management, either from side finansial and also attainment of company goals.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy
Abstrak :
ABSTRAK
Budaya Organisasi berisi seperangkat nilai-nilai yang bcrfungsi untuk membemuk dan mengarahkan sikap serta perilaku para anggotanya dalam mencapai tujuan. Budaya organisasi terutama harus terccnnin pada visi yang hendak dicapai. Selanjutnya, mcrupakan tugas para pemimpin (manajer puncak) untuk mensosialisasikan visi kepada para anggotanya. Jika tidak maka akan dapat menyebabkan mcnururmya produktivitas kerja dan komitmen sena meningkatnya jumlah lurnover (pergantian pekexja). Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah membuat rancangan pelatihan kepemimpinan transformasional bagi para manajcr puncak PT Y. Hal ini dilakukan sehubungan dengan meningkamya jumlah turnover (pergantian pekcrja) di P'I` Y yang dilansir merupakan akibat dad kurang tcrsosialisasikannya budaya organisasi dengan baik sehingga menyebabkan para atasan dan bawahan mempunyai persepsi yang berbcda dalam memandang tujuan (visi). Teori yang dirujuk dalam pembuatan rancangan pelatihan ini adalah teori mengenai budaya organisasi yang menjclaskan mcngenai limgsi dan proses sosialisasi budaya organisasi; teori kcpcmimpinan yang menjelaskan cara yang dilakukan oleh pemimpin untuk memotivasi bawahan mencapai tujuan (visi); serta tcori mengenai rancangan penyusunan pelatihan yang digunakan sebagai panduan untuk membuat rancangan pelatihan. Analisa pemccahan dari permasalahan yang dihadapi olch PT Y menunjukkan bahwa meninkatnya jumlah iurnover (pcrgantian pekerja) diperkirakan merupakan akibat dari model kcpemimpinan transaksional yang selama ini dijalankan oleh pcmimpin (manajer puncak) PT Y menimbulkan ketidakjelasan Serta kurang dapat memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan (visi). Sehubungan dengan hal tcrsebul maka dipefkenalkan model kcpcmimpinan transformasional yang merupakan pengcmbangan dari model kepemimpinan transaksional. Pengenalan model kepemimpinan transfonnasional ini diharapkan dapat mcningkatkan keterampilan karyawan untuk memotivasi karyawan mencapai tujuan (visiju dan mempersiapkan karyawan untuk mengantisipasi perubahan-peruabhan yang, mungkin tcmjadi. Selanjutnya, pelatihan dianggap sebagai cara yang paling tepat karena mempakan cara yang paling banyak dilakukan untuk meningkatkan kctcrampilan pemimpin. Adapun usulan pemecahan masalah, bcrisi tahapan-tahapan untuk melaksanakan kegialan pelatihan anlara lain: menentukan kebutuhan dan peserta pelatihan, menetapkan tujuan umum pelatihan, menentukan lujuan khusus, mendisain kcgialan pclalihan (tcrmasuk mctode dan format pelatihan), mengurutkan kegiatan pelatihan, memulai perencanaan yang Iebih mendelail (tcrmasuk alokasi waktu, tata letak ruangan, alat bantu dan matcri-materi yang akan diberikan dalam kegiatan pelatihan), merevisi detail dcsain pelalihan serta mengevaluasi scluruh kegiatan pclatihan.
2005
T34153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feronica Daru Asih Wikantyasti
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan terpisahnya kedua proses performance management yakni penilaian kinelja dan pengembangan karir di PT. PSC Indonesia, karyawan merasa bahwa proses pengembangan karir kurang dapat berjalan secara efektif terutama bagi karyawan yang di non core department. Berkaitan dengan pennasalahan tersebut, pada penulisan mgas akhir ini penulis lebih memfokuskan pembahasan pada permasalahan yang berkaitan dengan kurang efektiihya proses pengembangan karir yang terjadi di salah satu departemen yang ada di PSC Indonesia Company, yakni departemcn sumber daya manusia & administrasi (HR and Admin) dan departemen pengcmbangan organisasi (Organization Development). Berbicara mengenai proses pengembangan karir karyawan tidak terlepas dari proses manejemen kinezja atau Performance Management. Proses Petformance Management merupakan kerjasama antara pimpinan dengan bawahan dalam hal: 1. Plan Perjbrmance, yakni mendetinisikan tanggung jawab pekerjaan dan harapan, scrta merancang sasaran yang al
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T34176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Christiani Matulessy
Abstrak :
ABSTRAK
Program yang dianggap penting oleh pemerintah terkadang tidak mampu mencapai target kinerja yang ditetapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya alokasi anggaran atau program tersebut sebenarnya kurang bermanfaat bagi masyarakat, sehingga perlu didesain ulang atau porsi anggarannya digeser untuk program lain yang lebih bermanfaat. Penelitian ini menggunakan Program Assessment Rating Tool untuk mengevaluasi Program 12 Jalur Destinasi Wisata Pesisir dengan menilai tujuan program, bagaimana perencanaan dan pelaksanaannya, serta manajemen dan pencapaiannya sehingga dapat diketahui hubungan antara sumber daya yang dialokasikan dengan hasil pelaksanaan program. Skor PART sebesar 36% menunjukkan bahwa program tidak efektif.
ABSTRACT
Sometimes a program that is considered as important by the government is unable to achieve its performance targets. It could be caused by the lack of budget allocation or the program is actually less useful for the community that needs to be redesigned or its budget portion should be shifted to other important programs. This research used Program Assessment Rating Tool to evaluate the 12 Coastal Tourism Destination Program by assessed it goals, how it was designed and implemented, management and the results that have been achieved, to see the relationship between resource allocations to the program outcomes. 36% PART score means the program was ineffective.
2013
T34688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artha Vina Pratiwi
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas sistem pengukuran kinerja pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) pada di Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia dengan konsep Human Resources Scorecard. KPK dibentuk dengan tujuan agar Indonesia bebas dari korupsi bukan hanya pada sistem birokrasi tetapi dimulai dari cara berpikir seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mencapainya, strategi disertai indikator kinerja yang jelas perlu dirancang bagi unit-unit di dalam KPK RI. SDM menjadi penting karena untuk pencapaian amanahnya KPK memerlukan SDM yang berintegritas bukan hanya dari sisi karakter jiwa tetapi integritas dalam berkerja mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia. Biro SDM merupakan biro yang bertanggungjawab mengelola SDM di KPK. Biro SDM KPK belum menggunakan HR Scorecard dalam menentukan efektivitas dan efisiensi SDM KPK. Tujuan tesis ini adalah untuk mengevaluasi kinerja dan memberi rekomendasi alternatif perbaikan sistem pengelolaan SDM KPK yang diperlukan berdasarkan visi, misi serta strategi KPK. Dari hasil analisis data sekunder berupa Sistem Pengukuran Kinerja KPK RI dan Biro SDM yang berbasis Balanced Scorecard didapatkan hasil berupa strategi dan KPI Biro SDM serta keselarasannya dengan konsep HR Scorecard.
ABSTRACT
This thesis explores the performance measurement system of Human Resource (HR) at CEC with the Human Resources Scorecard concept. KPK was formed with the goal of keeping Indonesia free from corruption not only at the beginning of a bureaucratic system but starting from the mindset in all Indonesian. To achieve this goal, KPK needs clear strategy and performance indicators to be designed in their each unit. Focused in HR is important because in achieving its goal, KPK requires human resources with high integrity not only in their soul but also in their creativity attitude in working for preventing and combating corruption in Indonesia. Human Resources Bureau KPK is responsible for managing human resources in the Commission. In determining the effectiveness and efficiency, Human Resources Bureau has not using the HR Scorecard yet. The purpose of this thesis is to evaluate and make proper alternative recommendations for human resources management system improvement based on the Commission's vision, mission and strategy. The result from the analysis of secondary data from the Commission and the Human Resources Bureau Performance Measurement System which based on Balanced Scorecard is obtained in the form of HR KPI and its alignment with the concept of HR Scorecard.
2013
T34689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E. Yudi Indardo
Abstrak :
Tesis ini membabas perancangan balanced scorecard sebagai pengukuran kinerja di PD PAL Jaya. Pengukuran kinerja diarahkan untuk mengukur sasaran strategik. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan babwa perancangan balanced scorecard tidak semata dipakai sebagai alat pengukuran kinerja, tetapi juga merupakan suatu proses sistem manajemen strategik untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan itu sendiri. Sasaran strategik yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan sebab akibat, sehingga keseimbangan pencapaian sasaran strategik di setiap perspektifnya hams terjaga. Hasil penelitian ini menyarankan babwa penetapan sasaran strategik berikut pencapaian kinerja harus dievaluasi secara rutin karena kebutuhan layanan pengelolaan air limbah berkembang secara dinamis. Kebutuhan menurunkan inisiatif strategik dan pengukuran kinerja sampai pacta lini terbawah organisasi (karyawan) juga hams dilakukan untuk perbaikan dan pencapaian sasaran strategik yang lebih baik. ......The thesis discusses a proposed design of the balanced scorecard as a performance measure in PD PAL Jaya. Performance measurement aimed to measure the strategic goals. This research is a qualitative research with descriptive design. Results of this study concluded that the design of the balanced scorecard is not only used as a performance measurement tool, but also a process of strategic management system to achieve the vision, mission and goals of the company itself. Strategic objectives with each other have a causal interconnected, so that the balance of achieving strategic objectives in each perspective must be well maintained. Results of this study suggest that targeting the strategic goals and achievement of performance should be evaluated on a regular basis because of the need for wastewater services evolve dynamically. The need for strategic initiatives and performance measurement should be cascaded to the bottom line of the organization (employees) for a better improvement and achievement strategic goals.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khanti Paramita
Abstrak :
Penelitian ini berupa studi kasus pada sebuah perusahaan instalasi dan recovery jaringan (system integrator), yaitu PT Mitra Sinergi Adhitama. Persaingan yang semakin ketat belakangan ini menyebabkan perusahaan dituntut untuk memiliki strategi dan dapat mengimplementasikannya dengan baik. Perencanaan dan pengimplementasian strategi menjadi hal yang penting bagi perusahaan, begitupula bagi PT Mitra Sinergi Adhitama. Selain itu, pengukuran kinerja juga penting untuk diterapkan oleh perusahaan. Hasil studi kasus pada PT Mitra Sinergi Adhitama menunjukkan beberapa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan dan didapat hasil bahwa perusahaan berada pada posisi growth di industrinya. Dari analisis kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, serta posisi perusahaan, akan dibuat strategi berdasarkan empat perspektif pada balanced scorecard, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Strategi yang dirancang tersebut harus sesuai dengan misi dan visi perusahaan. Bagi PT Mitra Sinergi Adhitama, misi dan visi perusahaan masih relevan digunakan dalam mendukung usulan strategi yang dibuat. Studi kasus ini berakhir dengan perancangan strategy map dan balanced scorecard untuk PT Mitra Sinergi Adhitama yang dapat digunakan sebagai alat implementasi strategi dan pengukuran kinerja perusahaan. ......This research examines a company in network installation and recovery (system integrator) called PT Mitra Sinergi Adhitama. Tight competition that occurs recently has led all of companies to have effective strategic plan and implementation. Therefore, strategic plan and implementation become important for companies, included PT Mitra Sinergi Adhitama. Moreover, performance measurement is also important to be implemented by the company. This study showed strengths, weaknesses, opportunities, threats, and growth position for PT Mitra Sinergi Adhitama. This study also examines proposed strategies for the company based on four perspectives of the balanced scorecard called financial perspectives, customer perspectives, internal business process perspectives, and learning and growth perspectives. Those strategies must align to company’s mission and vision. For PT Mitra Sinergi Adhitama, the company's mission and vision are still relevant to support the proposed strategy. This study will be concluded by making the proposed strategy map and balanced scorecard as strategic implementation tool and performance measurement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hari Wibowo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengukur kinerja Mahkamah Konstitusi dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif Empat perspektif yang peneliti gunakan yaitu perspektif pelanggan perspektif proses bisnis internal perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan perspektif keuangan dalam rangka mengukur kinerja Mahkamah Konstitusi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner untuk aspek pelanggan aspek proses bisnis internal dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan sedangan untuk aspek keuangan pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data sekunder. Hasil dari penelitian menggambarkan bahwa kinerja Mahkamah Konstitusi adalah baik. Meskipun demikian terdapat salah satu elemen pada aspek pembelajaran dan pertumbuhan yang status kinerjanya cukup baik yaitu pada komponen kepuasan pegawai terutama pada aspek kepemimpinan dimana berdasarkan pengukuran menjadi salah satu sumber ketidakpuasan pegawai. Selain itu penelitian ini juga menyarankan bahwa meskipun aspek pelanggan memperoleh status baik namun Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga yudikatif yang banyak diharapkan dapat menjadi pintu terakhir penegakan hukum di Indonesia maka sudah seharus terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. ......This study aims to measure the performance of the Constitutional Court by using a Balanced Scorecard approach. This research is quantitative research using a descriptive design Four perspectives that researchers use the customer perspective the perspective of internal business processes learning and growth perspective and a financial perspective in order to measure the performance of the Constitutional Court. Data collection was conducted by questionnaire for aspects of the customer internal business processes and aspects of learning and growth while for the financial aspects of data collection is done by taking a secondary data. The results of the research mentioned that the performance of the constitutional court is good. Nevertheless there is one of the elements on the learning and growth which has good performance on satisfaction employees components especially in the aspect of leadership which became one of discontent source by employees measurement. In addition research is also suggest that although the aspect of customers obtains the status good but the constitutional court as judicative institutions more expected to be the last gatekeeper for law enforcement in Indonesia should continue to improve its service to the public.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athalia Ariati Hidayat
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh karakteristik dewan proporsi keluarga di dewan komisaris dan direksi proporsi komisaris independen proporsi mantan pejabat di dewan komisaris serta besaran dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan Metode yang digunakan adalah regresi data panel fixed effects dengan jumlah sampel 293 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2008 2012 Kinerja perusahaan diukur berdasarkan ukuran pasar Tobin rsquo s Q dan ukuran akuntansi ROA Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi keluarga dalam dewan komisaris dan direksi memberikan pengaruh positif terhadap nilai Tobin rsquo s Q sedangkan proporsi komisaris independen dapat meningkatkan Tobin rsquo s Q maupun ROA Untuk proporsi mantan pejabat di dalam dewan ternyata tidak memberikan efek terhadap kinerja perusahaan Dalam penelitian ini ditemukan pula bahwa besaran dewan mempunyai hubungan tidak linier dengan Tobin rsquo s Q dan ROA membentuk kurva berbentuk huruf U
ABSTRACT
This research examines the effect of board characteristics proportion of family commissioner proportion of family director proportion of independent commissioner proportion of ex government officer commissioner and board of commissioner size to firm performance Using fixed effects data panel regression this research investigates 293 firms which are listed in Indonesian Stock Exchange between 2008 2012 Firm performance is proxied by market measure Tobin rsquo s Q and accounting measure ROA The findings of this research suggest that the proportion of family commissioner and family director have positive impact only to Tobin rsquo s Q value while the proportion of independent director can increase both Tobin rsquo s Q and ROA Moreover this research concludes that the proportion of ex government officer director gives no impact to firm performance This research also finds that board size has U shaped non linear relationship with firm performance as proxied by Tobin rsquo s Q and ROA
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T55439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>