Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Celine Chanetta
"Terlepas dari berbagai manfaat penggunaan Facebook, ada berbagai dampak negatif yang dapat timbul (Marina et al., 2018). Oleh karena itu, studi korelasional ini bertujuan untuk memahami hubungan antara Facebook dengan adiksi media sosial, ekstraversi, dan rasa kesepian. Sebanyak 852 peserta direkrut dari sampel populasi (Usia M = 28,94, SD = 13,98). Studi ini merupakan bagian dari studi besar sarjana tahun kedua yang dilakukan melalui survei online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi positif antara penggunaan Facebook dengan adiksi media sosial dan ekstraversi. Namun, bertentangan dengan hipotesa, hasil studi ini menunjukkan adanya korelasi negatif antara penggunaan Facebook dan rasa kesepian. Penelitian studi ini
berkontribusi untuk menambah wawasan mengenai peran tipe kepribadian akan dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental individu. Namun, penelitian ini masih memiliki kekurangan. Salah satunya adalah karena studi ini merupakan studi korelasional, maka hasil penelitian tidak dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat antar variabel. Penelitian di masa depan dapat membuat studi eksperimental untuk mempelajari hubungan kausalitas pada setiap variabel.

Despite of the various benefits of using Facebook, it could lead to some issues (Marina et al., 2018).
This correlational study aimed to understand the relationship between Facebook with social media addiction,
extraversion, and loneliness. A total of 852 participants, were recruited from a community sample (M age =
28.94, SD = 13.98). This study was part of a bigger second-year undergraduate study that was conducted through
online surveys. The result showed a positive correlation between Facebook use and the two variables (social
media addiction, extraversion). However, contrary to the hypothesis, a negative correlation between Facebook
use and loneliness was found. This study gave insights for future research that would like to investigate the role
of personality traits and psychological variables (e.g., loneliness) in Facebook use. However, one limitation for
this correlational study was the inability to draw causal inferences between the variables. Therefore, future
studies may conduct experimental studies to examine causal relationships between each variable.
Keywords: Extraversion; Facebook; Loneliness; Social Media Addiction
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Matea Tanliya Putri
"Penggunaan Facebook memiliki dampak yang besar terhadap cara manusia menjalin interaksi dengan sesamanya saat ini. . Penggunaan Facebook juga mempengaruhi cara pandang individu terhadap dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan penggunaan Facebook dengan fear of missing out (FoMO), kepuasaan hidup, dan harga diri menggunakan metode studi penelitian korelasional. Partisipan penelitian adalah pengguna aktif Facebook dari berbagai kalangan usia (M = 28.94 tahun) yang terdiri dari 545 perempuan, 289 laki-laki, 15 non-biner, dan 3 individu yang mengidentifikasi diri sebagai jenis kelamin lain. Data diperoleh dari pengumpulan kuesioner Facebook Intensity Scale, Fear of Missing Out Scale, Satisfaction of Life Scale, dan Rosenberg Self-Esteem Scale yang disebarkan secara online. Berdasarkan hasil analisa, tidak ada ditemukannya hubungan penggunaan Facebook dengan FoMO, namun ditemukan berhubungan dengan kepuasan hidup dan harga diri. Penemuan dalam penelitian ini mengindikasikan bagaimana penggunaan Facebook dapat mendukung kesejahteraan hidup, walaupun harus diteliti dengan lebih lanjut.

Facebook has become impactful on how people interact with one another and view themselves. This correlational research study attempted to look for the relationship between Facebook use with fear of missing out (FoMO), life satisfaction, and self-esteem. Participants of this study were active users of Facebook across all age groups (M = 28.94 years old). The research data collection was from the participant's responses to a questionnaire distributed online. Based on the data analysis, no relationship was found between Facebook use and FoMO. Meanwhile, there was a positive relationship between Facebook use with life satisfaction and self-esteem. The results of this study hinted at how Facebook use can support psychological well-being, though it needs to be studied further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Putra Pambudhi
"Sebagai salah satu platform media sosial terbesar, Facebook adalah bagian integral dari pervasive media ini. Karena jangkauan dan besarnya global, tidak mengherankan bahwa Facebook memiliki pengaruh psikologis yang besar pada orang-orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara harga diri seseorang, kepuasan tubuh, dan tingkat narsisme dalam kaitannya dengan penggunaan Facebook mereka. Dengan menggunakan convenience sampling, 852 peserta mengambil bagian dalam survei online yang mengukur variabel-variabel ini. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang signifikan dengan penggunaan Facebook untuk harga diri dan narsisme masing-masing tetapi tidak menemukan korelasi untuk kepuasan tubuh. Kesimpulannya, Facebook adalah alat yang kuat, tetapi bukan satu-satunya, dalam pengembangan identitas dan rasa diri seseorang. Dalam hal seberapa banyak itu dimasukkan ke dalam kesombongan mereka, itu dapat meningkatkan atau menurunkan rasa harga diri seseorang, kepuasan tubuh, dan bahkan narsisme. Penggunaan dan kepuasan Facebook akan bervariasi tergantung pada tingkat keterlibatan seseorang. Disarankan bahwa untuk mencapai hasil yang lebih konsisten, setiap orang menerapkan teknik sampel yang sama dengan meminta setiap siswa melaporkannya dan dengan memberikan instruksi yang lebih rinci dan tepat.

As one of the biggest social media platforms, Facebook is an integral part of this media pervasiveness. Due to its global extent and magnitude, it is no surprise that Facebook has a major psychological influence on people. The goal of this research was to examine the relationship between people’s self-esteem, body satisfaction, and narcissism levels in relation to their Facebook use. Using convenience sampling, 852 participants took part in an online survey that measured these variabless. Results of the research has showed significant positive correlations with Facebook use for self-esteem and narcissism respectively but did not find a correlation for body satisfaction. In conclusion, Facebook is a strong tool, but it is not the only one, in the development of a person's identity and sense of self. In terms of how much it feeds into their vanity, it can either increase or decrease a person's sense of self-esteem, body satisfaction, and even narcissism. Facebook use and satisfaction will vary depending on one's level of involvement., it is suggested that to achieve a more consistent result by everyone applying the same sample technique by having each student report it and by providing more detailed and exact instructions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asteria Zita Trinandya
"Facebook adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di antara orang-orang dengan usia dan latar belakang yang beragam, terutama di kalangan mahasiswa karena Facebook merupakan salah satu platform yang dapat digunakan untuk menjalin dan memelihara hubungan. Dengan demikian, makalah ini meneliti apakah kepuasan hidup, harga diri dan kesepian berhubungan dengan penggunaan Facebook. Skala Intensitas Facebook, Skala Kepuasan Dengan Kehidupan, Skala Harga Diri Rosenberg dan Skala Kesepian UCLA digunakan dalam makalah ini untuk mengukur penggunaan Facebook. Peserta yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah 852 pengguna Facebook. Kami berhipotesis bahwa kepuasan hidup akan memiliki hubungan positif dengan penggunaan Facebook sementara harga diri akan memiliki hubungan negatif dengan penggunaan Facebook. Selain itu, kami juga berhipotesis bahwa kesepian akan memiliki hubungan positif dengan penggunaan Facebook. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup, harga diri, serta kesepian dapat menjadi prediktor penggunaan Facebook meskipun arah hubungannya mungkin berbedaan

Facebook is one of the most used social media amongst people of various ages and background, it is especially common within college students as it is one of the platforms that can be used to make and maintain relationships. Thus, the present paper examines whether life-satisfaction, self-esteem and loneliness are related to Facebook use. The Facebook Intensity Scale, the Satisfaction With Life Scale, the Rosenberg Self-Esteem Scale and the UCLA Loneliness Scale were used in this paper to measure Facebook use. The participants collected in the study were 852 frequent users of Facebook. We hypothesized that life- x satisfaction would have a positive relationship with Facebook use while self-esteem would have a negative relationship with Facebook use. Moreover, we also hypothesized that loneliness would have a positive relationship with Facebook use. The results showed that lifesatisfaction, self-esteem as well as loneliness can be predictors of Facebook use although the direction of the relationship may differ."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brenda Rischa Ramadhani
"Penelitian ini menguji hubungan antara Fear of Missing Out (FoMO), depresi, dan body satisfaction dengan aktivitas partisipan dalam menggunakan Facebook (N = 852). Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa akan ada korelasi positif antara FoMO dan depresi pada penggunaan Facebook, secara terpisah. Selain itu, juga dihipotesiskan bahwa body satisfaction akan berkorelasi negatif dengan penggunaan Facebook. Namun, hasil dari penelitian kami tidak menunjukkan bukti korelasi yang signifikan antara FoMO dan penggunaan Facebook. Hal ini mungkin saja dikarenakan bagaimana para peserta dalam penelitian ini tidak terlalu menggunakan Facebook secara berlebihan. Oleh karena itu, mereka tidak rentan untuk melaporkan perasaan FoMO. Selain itu, ditemukan juga bahwa ada korelasi negatif yang signifikan antara penggunaan Facebook dan depresi. Dengan demikian, ini mungkin berarti bahwa orang merasa rasa depresi mereka berkurang ketika mereka menghabiskan lebih banyak waktu di Facebook. Terakhir, tidak ada bukti korelasi signifikan yang ditemukan antara body satisfaction dan penggunaan Facebook. Ini mungkin bisa dijelaskan tentang cara-cara spesifik tentang bagaimana para partisipan menghabiskan waktu mereka saat menggunakan Facebook

The present study examined the relationship between Fear of Missing Out (FoMO), depression, and body satisfaction and participants’ activity on Facebook (N = 852). This study hypothesized that there will be a positive correlation between FoMO and depression on Facebook use, separately. Moreover, it is also hypothesized that body satisfaction will be negatively correlated with Facebook use. However, our results showed no evidence for a significant correlation between FoMO and Facebook use, because it might be possible that the participants in the current study are not highly addicted to Facebook, hence, they are not vulnerable to report feeling FoMO. Moreover, it was also found that there is a significant negative correlation between Facebook use and depression. Thus, this might mean that people feel less depressed when they spend more time on Facebook. Lastly, no evidence of significant correlation was found between body satisfaction and Facebook use. This might be explained on specific ways of how the participants spend their time on Facebook. Keywords: Body Satisfaction; Depression; Facebook Use; Fear of Missing Out (FoMO)"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Sandra Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan Facebook dan neurotisisme, narsisme, dan kecemasan. Variabel dari penelitian ini adalah penggunaan Facebook, neurotisisme, narsisme, dan kecemasan. Ada 852 peserta dalam penelitian ini (M = 29,94, SD = 13,98). Survei penelitian ini didistribusikan secara daring, dengan waktu partisipasi 15 sampai dengan 20 menit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan neurotisisme dan narsisme, tetapi ada hubungan negatif antara penggunaan Facebook dengan kecemasan. Hasil ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa peserta dalam penelitian ini bukan lagi pengguna aktif Facebook, yang menyebabkan ketidakmampuan untuk merekam neurotisisme, narsisme, dan kecemasan mereka lebih baik daripada ketika mereka terlibat dalam platform media sosial lainnya. Fakta bahwa penelitian ini dilakukan pada masa pandemi COVID-19 sebenarnya menyebabkan partisipan lebih banyak berinteraksi di media sosial, namun mengingat usia partisipan, media sosial yang sering digunakan partisipan bukanlah Facebook karena partisipan sudah tidak aktif lagi menggunakan Facebook sebagai media sosial utama mereka.

This research aims to investigate the relationship between Facebook use and neuroticism, narcissism, and anxiety. The variables are Facebook use, neuroticism, narcissism, and anxiety. There are 852 participants in this study (M = 29.94, SD = 13.98). The survey was distributed online, with 15 to 20 minutes of participation time. The results show no significant correlation between Facebook use with neuroticism and narcissism, but there is a negative correlation between Facebook use and anxiety. The null results are attributed to the fact that the participants in this study are no longer active users of Facebook, which causes the inability to record their neuroticism, narcissism, and anxiety better than when they are engaging in other social media platforms. The fact that this research was conducted during the COVID-19 pandemic actually caused the participants to engage more in social media, however, considering the age of the participants, the social media that the participants frequently use is not Facebook since they no longer actively using Facebook as their main social media. Keywords: Anxiety, Facebook use, Narcissism, Neuroticism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Febrianne Windiastrisa
"ABSTRAK
Laporan magang ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Extraversion, Neuroticism dan Openness to Experience fans fanspage PT.ADM terhadap liking dan commmenting dengan mediasi broadcsting dan communicating yang menghasilkan liking dan communicating. Desain penelitian yang digunakan adalah regensi berganda one failed.pengumpulan data dilakukan dengan metode survey melalui google form berdasarkan non probality sampling sugmental .Responden penelitian berjumlah 157 orang responden para pengikut facebook fanspage PT.ADM yang tinggal di wilayah indonesia.meodel penelitian dengan hipotesis 10 sepuluh . Hipotesis ini di olah menggunakan Spps 21. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Extraversion berpengaruh postif terhadap Broadcasting dan berelasi positif terhadap Liking dan Commenting.. Kata Kunci : Social Media, Facebook, Facebook fanspage, Automotif, Liking, Commenting, Broadcasting, Communicating, Extraversion, Neurotiscism, Openess to Experience.

ABSTRACT
This internship report examines the effect of Extraversion, Neuroticism and Opennes to Experience of fans to liking and commenting behaviour on facebook fanspage PT. ADM with mediation Broadcasting and Communicating. Reasearc design using Multiple Regression one tailed. Gathering fans information using survey methode using Googgle Form based on non probability sampling sugmental . 157 fans Facebook fanspage PT. ADM living in Indonesia use to be research. In these research, there is 10 ten hipotesis. These Hipotesis process by SPSS 21. The research result states that Extraversion has positif effect to Broadcasting has postive relationship with Liking and Commenting. Key Word Social Media, Facebook, Facebook fanspage, Automotive, Liking, Commenting, Broadcasting, Communicating, Extraversion, Neurotiscism, Openess to Experience "
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Nadhifa Sydra Tsany
"Penelitian ini melibatkan survei untuk menguji hubungan antara penggunaan Facebook dan tiga faktor psikologis, yaitu empati, narsisisme, dan tingkat penghargaan diri pengguna. Skor rata-rata 3 variabel dari sampel 852 peserta (M = 28,94, SD = 13,98) diperoleh dengan menggunakan alat ukur yang mengukur intensitas penggunaan Facebook, empati, narsisisme, dan tingkat penghargaan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan ketiga sifat tersebut. Penggunaan Facebook berkaitan secara positif dengan peningkatan sifat empati, narsisisme dan penghargaan diri.

The present study conducted a survey to examine the relationship between Facebook use and three psychological factors, such as empathy, narcissism, and self-esteem level of the users. A sample of 852 participants’ (M = 28.94, SD = 13.98) averaged scores of aforementioned variables were obtained using measures of the intensity of Facebook use, empathy, narcissism, and self-esteem. Results showed that there were significant relationships between Facebook use and the three traits. Facebook use has a positive association with the increase of empathy, narcissism, and self-esteem level"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vannyora Okditazeini
"Tesis ini membahas bagaimana perilaku tribalisme yang terlihat dari aktivitas fans pada grup Facebook GERAKAN MUSLIM JIHAD #2019GANTIPRESIDEN. Aktivitas fans ini meliputi kiriman akan sebuah konten, mobilisasi dan penggiringan opini, nilai-nilai kebersamaan, dan penyebarluasan informasi. Aktivitas fans terlihat dari postingan, likes, reaction, comments, dan share. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian netnografi Kozinets. Analisis data dilakukan dengan enam tahapan pengkodingan, yaitu coding, noting, asbtracting, checking and refinement, generalizing, serta theorizing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua fans menunjukkan karakteristik tribal. Hanya fans dengan kategori insider dapat dilihat sebagai fans yang tribal. Adapun karakteristik tribal dalam komunitas ditunjukkan dengan dua hal, yaitu shared spaces (berbagi ruang) dan shared tastes (berbagi selera). Shared spaces tumbuh dengan mendepankan sentimen agama dan penolakan terhadap paham komunis. Sementara shared tastes terlihat dari kebencian akan sosok Jokowi serta imigran dan tenaga kerja asing (TKA) yang mulai menggeser posisi pengangguran pribumi. Menariknya, dukungan fans pada Prabowo bukanlah serta merta karena kecintaan fans pada Prabowo, namun timbul karena kebencian akan Jokowi dan kecintaan pada ulama. Penelitian menyarankan agar penggunaan media sosial yang bijak dan berdasarkan pada objektivitas tanpa SARA perlu ditingkatkan oleh semua pihak, baik pengguna, pelopor, ataupun pemerintah agar tidak semakin menumbuhkan kelompok-kelompok yang tidak sehat terutama di media daring.

This thesis discusses the behavior of tribalism that can be seen through the activities of fans on the Facebook group named GERAKAN MUSLIM JIHAD #2019GANTIPRESIDEN. The group`s activities involve posting content, mobilizing and inciting opinions, spreading value of togetherness and disseminating information.  Fan activity can be seen from posts, likes, reactions, comments, and shares feature. This study is a qualitative study, analyzed by using the Kozinets netnography research design. Data analysis was conducted through six stages of coding, namely coding, noting, extracting, checking and refinement, generalizing, and theorizing.  The results showed that not all of fans showed tribal characteristics, only fans that entitle to insider category can be seen as tribal fans. The tribal characteristics in the community are indicated by two things, 'shared spaces' and 'shared tastes'. 'Shared spaces' grow by promoting religious sentiment and rejecting communism.  While 'shared tastes' can  be seen from the hatred sent to Jokowi`s figure as well as the existence of immigrants and foreign workers (TKA) which began to shift the position of indigenous unemployed. Interestingly, fans support for Prabowo was not necessarily due to love for him. On the other hand it was arose due to Jokowi`s hatred and their love of the clergy. This research suggests that social media should be used wisely and objectivitly without SARA (ethnicity, religion, race, and intergroup) which should be improved by all parties include media social users, pioneers, or the government, in order to stop the emerge of unhealthy groups, particularly in 'online' media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cs. Purwowidhu Widayanti
"

Penelitian ini mengeksplanasi tipe interaktivitas; jangkauan interaktivitas; dan prediktor yang dapat memperkuat interaktivitas media sosial Facebook dan Twitter pemerintah. Kebaruan penelitian ini dari penelitian terdahulu adalah elaborasi pengukuran interaktivitas di media sosial serta uji prediksi variabel yang lebih komprehensif. Metode penelitian menggunakan metode campuran analisis isi dan kualitatif. Uji hipotesis dilakukan dengan regresi binomial negatif. Hasil penelitian menunjukkan tipe interaktivitas media sosial pemerintah adalah interaktivitas reaktif. Komunikasi pemerintah melalui media sosial masih cenderung satu arah. Sementara jangkauan interaktivitas pesan pemerintah memiliki frekuensi kedua terbesar setelah pengaplikasian interaktivitas dengan tipe reaktif oleh pengguna. Prediktor signifikan interaktivitas dari fitur konten baik di Facebook maupun twitter adalah topik post/tweet. Topik yang secara umum berpengaruh positif terhadap keseluruhan tipe interaktivitas dan jangkauan interaktivitas baik di Facebook maupun Twitter adalah topik Iklan Layanan Masyarakat. Prediktor signifikan interaktivitas dari fitur struktur di Facebook adalah hashtag. Sementara prediktor signifikan interaktivitas dari fitur struktur di Twitter adalah elemen multimedia dan external link. Hasil penelitian diperkaya dalam bentuk masukan dari pengguna untuk meningkatkan interaktivitas media sosial pemerintah di era open government.

 


This study describes the type of interactivity; the breadth of interactivity; and predictors that can strengthen the interactivity of government account on Facebook and Twitter. The novelty of this research from previous research is the elaboration of measurements of interactivity on social media as well as more comprehensive variable prediction tests. The research method uses a mixture of content and qualitative analysis methods. Hypothesis testing is done by negative binomial regression. The results of the study show that the type of government social media interactivity is reactive interactivity. Government communication through social media still tends to be one-way. While the message the breadth of interactivity of the government has the second largest frequency after the application of interactivity to the reactive type by the user. A significant predictor of interactivity from content features both on Facebook and Twitter is the topic of posts / tweets. Topics that generally have a positive influence on the overall type of interactivity and interactivity range both on Facebook and Twitter are the topics of public service advertising. A significant predictor of interactivity from the structural features on Facebook is the hashtag. While significant predictors of interactivity from structural features on Twitter are multimedia elements and external links. The research results are enriched in the form of input from users to enhance the interactivity of government social media in the open government era.

 

 

"
T54155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>