Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158162 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahla Hauramanda
"Penggunaan TikTok yang populer di kalangan remaja berfungsi sebagai sarana ekspresi diri, namun juga dapat mendorong terjadinya perbandingan sosial yang berpotensi memengaruhi persepsi tubuh. Remaja sering membandingkan diri dengan orang lain di TikTok, yang dapat menurunkan kepuasan terhadap penampilan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perbandingan sosial melalui TikTok sebagai sarana ekspresi diri dengan tingkat citra tubuh pada remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 443 remaja laki-laki dan perempuan berusia 13–19 tahun yang berdomisili di Jakarta Pusat dan aktif menggunakan TikTok dipilih sebagai responden menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Upward and Downward Comparison Scale (UDACS) dan Body Shape Questionnaire (BSQ). Instrumen UDACS telah diuji oleh peneliti dengan nilai korelasi 0,5–0,8 dan Cronbach’s Alpha sebesar 0,94, sementara BSQ dinyatakan valid dan reliabel oleh Sitepu et al. (2020). Hasil analisis data univariat menunjukkan sebanyak 60,7% remaja berada pada tingkat perbandingan sosial sedang dan 44,2% berada pada tingkat sangat memperhatikan bentuk tubuh. Hasil analisis data bivariat menggunakan uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara perbandingan sosial melalui TikTok dan tingkat citra tubuh remaja (p = 0,001). Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi perlunya literasi media dan penguatan kepercayaan diri agar remaja dapat menyikapi perbandingan sosial di TikTok terhadap citra tubuh secara lebih sehat.

The widespread use of TikTok among adolescents serves as a medium for self-expression, but it may also encourage social comparison that potentially affects body perception. Teenagers often compare themselves with others on TikTok, which can lead to decreased satisfaction with their physical appearance. This study aims to examine the relationship between social comparison through TikTok as a form of self-expression and the level of body image among adolescents. This research employed a quantitative design with a cross-sectional approach. A total of 443 male and female adolescents aged 13–19 years, residing in Central Jakarta and actively using TikTok, were selected as respondents using purposive sampling. Data were collected using the Upward and Downward Comparison Scale (UDACS) and the Body Shape Questionnaire (BSQ). The UDACS instrument was tested by the researcher with correlation values ranging from 0.5 to 0.8 and a Cronbach’s Alpha of 0.94, while the BSQ was declared valid and reliable by Sitepu et al. (2020). Univariate analysis showed that 60.7% of adolescents had a moderate level of social comparison, and 44.2% showed a high level of concern with body shape. Bivariate analysis using the Chi-Square test revealed a significant relationship between social comparison through TikTok and adolescents' body image levels (p = 0.001). This study recommends the importance of media literacy and self-confidence reinforcement so that adolescents can respond more positively to social comparison and body image issues related to TikTok use."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Jacey Natania
"

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh media sosial terhadap salah satu aspek psikologis penggunanya, yaitu kepuasan tubuh (body satisfaction), dengan menggabungkan dasar teori Tripartite Influence Model of Body Dissatisfaction dan teori Stimulus-Organism-Response, dan juga memodifikasi dengan penambahan faktor-faktor pemicu (stimulus) dari model dasar, yaitu aktivitas yang berkaitan dengan video penampilan fisik (photo-based activity), motivasi untuk terlihat baik dari media sosial (appearance motivation) dan literasi media sosial pengguna (social media literacy). Objek dari penelitian ini merupakan media sosial TikTok, sebagai salah satu media sosial berbasis gambar (photo-based) dengan subjek penelitian pengguna TikTok yang berbasis di Indonesia dan memiliki rentang umur 17 – 26 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan metode gabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan melalui penyebaran kuesioner dengan hasil 507 responden dan diolah menggunakan metode Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) dengan bantuan aplikasi SPSS AMOS. Kemudian, untuk kualitatif dilakukan dengan mewawancarai 32 responden dan dianalisis dengan metode content-analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upward appearance comparison dipengaruhi oleh photo-based activity dan appearance motivation, sedangkan untuk thin-ideal internalization dipengaruhi oleh appearance motivation dan social media literacy. Upward appearance comparison dan thin ideal internalization comparison memberikan dampak buruk terhadap body satisfaction penggunanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penelitian selanjutnya dalam topik pengaruh media sosial terhadap persepsi tubuh penggunanya, serta bagi pihak media sosial TikTok dalam usahanya menciptakan lingkungan media sosial yang sehat bagi penggunanya.


This research was conducted to analyze the effect of media social on human's perception of their body image, specifically on body satisfaction, by combining a theoretical basis of the Tripartite Influence Model of Influence model and the Stimulus-Organism-Response theory, and also by modifying the stimulus factors, which are photo-based activity, appearance motivation, and social media literacy. The object of this research is TikTok, a photo-based social media, with the research subject of TikTok users based in Indonesia with age ranges from 17 to 26. This research was conducted with a mixed method, combining quantitative and qualitative approaches. The quantitative data was acquired by distributing questionnaires with the results of 507 respondents and was processed through Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method with the help of the SPSS AMOS application. As for the qualitative approach, the data was acquired by interviewing 32 respondents, and the answers were analyzed using a content-analysis method. This research indicated that upward appearance comparison is affected by photo-based activity and appearance motivation, as thin-ideal internalization is affected by appearance motivation and social media literacy. Both upward appearance comparison and thin-ideal internalization can be harmful to body satisfaction. Through the findings from this research, we hope to contribute to future research on related topics and for TikTok as the social media provider to create a healthier social media environment for their users

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Ariana
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh media sosial terhadap salah satu aspek psikologis penggunanya, yaitu kepuasan tubuh (body satisfaction), dengan menggabungkan dasar teori Tripartite Influence Model of Body Disatissfaction dan teori Stimulus-Organism-Response, dan juga memodifikasi dengan penambahan faktor-faktor pemicu (stimulus) dari model dasar, yaitu aktivitas yang berkaitan dengan video penampilan fisik (photo-based activity), motivasi untuk terlihat baik dari media sosial (appearance motivation) dan literasi media sosial pengguna (social media literacy). Objek dari penelitian ini merupakan media sosial TikTok, sebagai salah satu media sosial berbasis gambar (photo-based) dengan subjek penelitian pengguna TikTok yang berbasis di Indonesia dan memiliki rentang umur 17 – 26 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan metode gabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan melalui penyebaran kuesioner dengan hasil 507 responden dan diolah menggunakan metode Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) dengan bantuan aplikasi SPSS AMOS. Kemudian, untuk kualitatif dilakukan dengan mewawancarai 32 responden dan dianalisis dengan metode content-analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upward appearance comparison dipengaruhi oleh photo-based activity dan appearance motivation, sedangkan untuk thin-ideal internalization dipengaruhi oleh appearance motivation dan social media literacy. Upward appearance comparison dan thin ideal internalization comparison memberikan dampak buruk terhadap body satisfaction penggunanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penelitian selanjutnya dalam topik pengaruh media sosial terhadap persepsi tubuh penggunanya, serta bagi pihak media sosial TikTok dalam usahanya menciptakan lingkungan media sosial yang sehat bagi penggunanya.

This research was conducted to analyze the effect of media social on human's perception of their body image, specifically on body satisfaction, by combining a theoretical basis of the Tripartite Influence Model of Influence model and the Stimulus-Organism-Response theory, and also by modifying the stimulus factors, which are photo-based activity, appearance motivation, and social media literacy. The object of this research is TikTok, a photo-based social media, with the research subject of TikTok users based in Indonesia with age ranges from 17 to 26. This research was conducted with a mixed method, combining quantitative and qualitative approaches. The quantitative data was acquired by distributing questionnaires with the results of 507 respondents and was processed through Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method with the help of the SPSS AMOS application. As for the qualitative approach, the data was acquired by interviewing 32 respondents, and the answers were analyzed using a content-analysis method. This research indicated that upward appearance comparison is affected by photobased activity and appearance motivation, as thin-ideal internalization is affected by appearance motivation and social media literacy. Both upward appearance comparison and thin-ideal internalization can be harmful to body satisfaction. Through the findings from this research, we hope to contribute to future research on related topics and for TikTok as the social media provider to create a healthier social media environment for their users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikmal Almuhtadi Rajab
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh media sosial terhadap salah satu aspek psikologis penggunanya, yaitu kepuasan tubuh (body satisfaction), dengan menggabungkan dasar teori Tripartite Influence Model of Body Disatissfaction dan teori Stimulus-Organism-Response, dan juga memodifikasi dengan penambahan faktor-faktor pemicu (stimulus) dari model dasar, yaitu aktivitas yang berkaitan dengan video penampilan fisik (photo-based activity), motivasi untuk terlihat baik dari media sosial (appearance motivation) dan literasi media sosial pengguna (social media literacy). Objek dari penelitian ini merupakan media sosial TikTok, sebagai salah satu media sosial berbasis gambar (photo-based) dengan subjek penelitian pengguna TikTok yang berbasis di Indonesia dan memiliki rentang umur 17 – 26 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan metode gabungan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan melalui penyebaran kuesioner dengan hasil 507 responden dan diolah menggunakan metode Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) dengan bantuan aplikasi SPSS AMOS. Kemudian, untuk kualitatif dilakukan dengan mewawancarai 32 responden dan dianalisis dengan metode content-analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upward appearance comparison dipengaruhi oleh photo-based activity dan appearance motivation, sedangkan untuk thin-ideal internalization dipengaruhi oleh appearance motivation dan social media literacy. Upward appearance comparison dan thin ideal internalization comparison memberikan dampak buruk terhadap body satisfaction penggunanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penelitian selanjutnya dalam topik pengaruh media sosial terhadap persepsi tubuh penggunanya, serta bagi pihak media sosial TikTok dalam usahanya menciptakan lingkungan media sosial yang sehat bagi penggunanya.

This research was conducted to analyze the effect of media social on human's perception of their body image, specifically on body satisfaction, by combining a theoretical basis of the Tripartite Influence Model of Influence model and the Stimulus-Organism-Response theory, and also by modifying the stimulus factors, which are photo-based activity, appearance motivation, and social media literacy. The object of this research is TikTok, a photo-based social media, with the research subject of TikTok users based in Indonesia with age ranges from 17 to 26. This research was conducted with a mixed method, combining quantitative and qualitative approaches. The quantitative data was acquired by distributing questionnaires with the results of 507 respondents and was processed through Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method with the help of the SPSS AMOS application. As for the qualitative approach, the data was acquired by interviewing 32 respondents, and the answers were analyzed using a content-analysis method. This research indicated that upward appearance comparison is affected by photobased activity and appearance motivation, as thin-ideal internalization is affected by appearance motivation and social media literacy. Both upward appearance comparison and thin-ideal internalization can be harmful to body satisfaction. Through the findings from this research, we hope to contribute to future research on related topics and for TikTok as the social media provider to create a healthier social media environment for their users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Indah Tiyasningrum
"TikTok digunakan paling banyak oleh remaja akhir. Social Media Engagement (SME) aplikasi TikTok dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi citra tubuh remaja akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan SME dengan citra tubuh remaja akhir pengguna TikTok. Penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional dan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Responden penelitian ini adalah remaja siswa SMA sebanyak 427 orang (Laki-laki n=187; Perempuan n=240). Instrumen yang digunakan adalah Social Media Engagement Questionare (SMEQ), Fear of Missing Out Scale (FoMOS), dan Body Shape Questionare (BSQ-34). Hasil penelitian sebagian besar menunjukkan SME aplikasi TikTok remaja akhir pada tingkat sedang dan citra tubuh remaja akhir yang positif. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan signifikan positif antara SME aplikasi TikTok dengan citra tubuh remaja akhir (r=0,138; p=0,004). Dari penelitian ini teridentifikasi jika SME aplikasi TikTok tinggi maka remaja akhir akan semakin merenungkan bentuk tubuhnya. Remaja akhir dapat membatasi diri dalam menggunakan TikTok sehingga tidak mengarah pada kecanduan dan internalisasi informasi yang tidak bertanggung jawab khususnya mengenai gambaran ideal tubuh.

TikTok is used mostly by late teens. Social Media Engagement (SME) of the TikTok application considered as one of the factors that can affect late adolescent body image. This study aims to determine the relationship between SME and the body image of the final adolescent users of TikTok. The research uses a cross sectional approach and the sample is taken using a purposive sampling technique. Respondents to this study were 427 young high school students (male n = 187; female n = 240). The instruments used were the Social Media Engagement Questionnaire (SMEQ), the Fear of Missing Out Scale (FoMOS), and the Body Shape Questionnaire (BSQ-34). The results of the study mostly show that the late adolescents of the TikTok application SME are at a moderate level and the body image of late adolescents is positive. The results of the Pearson correlation test showed that there was a positive significant relationship between SMEs in the TikTok application and late adolescent body image (r=0.138; p=0,004). From this study it was identified that if the SMEs of the TikTok application were high, then the late adolescents would increasingly reflect on their body shape. Late adolescents can limit themselves in using TikTok so that it does not lead to addiction and the internalization of irresponsible information, especially regarding the ideal body image."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiir Mahmudi Ismail
"ABSTRACT
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dan religiusitas Islam. Penelitian mengenai hubungan citra tubuh dan religiusitas Islam ini merupakan penelitian awal yang secara khusus menggunakan konstruk religiusitas Islam dengan sampel beragama Islam. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 169 remaja perempuan berusia 18-23 tahun dan belum menikah. Data partisipan diperoleh dari dua alat ukur, yaitu The Muslim Religiosity Personality Index Krauss Hamzah, 2016 dan The Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire-Appearance Scales Cash, 2000 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara citra tubuh dan religiusitas Islam pada remaja perempuan r = 0.087, p>0.05.

ABSTRACT
This study was conducted to determine the relationship between body image and Islamic religiosity. This study regarding to relationship between body image and Islamic religiosity is a preliminary study that specifically uses the construct of Islamic religiosity with Muslims as samples. Participants were 169 adolescent girls, with the 18 23 years, and single. The data are obtained from two instruments, that are The Muslim Religiosity Personality Index Krauss Hamzah, 2016 and The Multidimensional Body Self Relations Questionnaire Appearance Scales Cash, 2000 . The result showed that there was no significant relationship between body image and Islamic religiosity among adolescent girls r 0.087, p 0.05."
2017
S67110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Latifa Fauzia
"Remaja sering kali menghadapi tekanan besar, baik dari lingkungan sosial maupun tuntutan akademik, yang dapat berdampak pada tingkat stres dan citra tubuh mereka. Di tengah tantangan ini, kemampuan untuk mengelola stres melalui dukungan interpersonal atau yang dikenal sebagai dyadic coping diyakini dapat memainkan peran kunci dalam kesejahteraan mental mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara Dyadic Coping dengan Tingkat stres dan Citra Tubuh pada Remaja. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan purposive sampling, yang melibatkan 202 responden remaja berusia 15-17 tahun di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan tiga jenis kuesioner, yaitu Dyadic Coping Inventory (DCI), Perceived Stress Scale (PSS-10), Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire-Appearance Scale (MBSRQ-AS). Hasil menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara dyadic coping dengan tingkat stres remaja (p > 0,05), ditemukan adanya hubungan signifikan antara dyadic coping dengan citra tubuh remaja (p < 0,05). Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan intervensi yang berfokus pada peningkatan keterampilan dyadic coping untuk mendukung kesehatan mental remaja dan citra tubuh yang positif.

Adolescents often face significant pressures, both from social environments and academic demands, which can impact their stress levels and body image. Amid these challenges, the ability to manage stress through interpersonal support, known as dyadic coping, is believed to play a key role in their mental well-being. This study aims to identify the relationship between Dyadic Coping, Stress Levels, and Body Image in Adolescents. The study employs a cross-sectional design with purposive sampling, involving 202 adolescent respondents aged 15-17 years in Depok City. This research utilizes three types of questionnaires: Dyadic Coping Inventory (DCI) and Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire-Appearance Scale (MBSRQ-AS). The results show no significant relationship between dyadic coping and adolescent stress levels (p > 0.05), while a significant relationship between dyadic coping and adolescent body image was found (p < 0.05). These findings are expected to contribute to the development of interventions focused on enhancing dyadic coping skills to support adolescent mental health and positive body image."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Novitasari
"

Masalah citra tubuh menjadi hal penting bagi remaja ketika berjuang mencari jati diri sesuai tugas perkembangannya. Body shaming atau ejekan orang lain merupakan bagian dari faktor sosiokultural yang sedang popular di kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran citra tubuh, self-efficacy,dan strategi koping serta mengetahui hubungan antara citra tubuh, self-efficacy, dan strategi koping pada remaja korban body shaming. Penelitian dengan metode kuantitatif jenis deskriptif-korelasi dengan menggunakan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 168 siswa yang dipilih melalui screening body shaming, dengan teknik pusposive sampling. Alat ukur pada penelitian ini yaitu Body Shape Questionnaire-16 (BSQ-16), General Self-Efficacy, dan The Ways of Coping yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh dengan self-efficacy (p value: 0.000). Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara self-efficacy dengan strategi koping (p value: 0.001). Namun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh dengan strategi koping  (p value: 0.124). Implikasi penelitian terhadap pelayanan keperawatan ialah pentingnya mengefektifkan peran bimbingan konseling untuk memperhatikan perkembangan remaja. Penelitian ini merekomendasikan pada institusi pendidikan, institusi kesehatan, dan orang tua untuk memberikan edukasi secara tatap muka mengenai citra tubuh dan pengenalan terkait perubahan yang dialami remaja.

 


Problem concerning body image is crucial for teenagers during their stage of developmental to search their identity. Body shaming is part of sociocultural factors affecting adolescent’s body image. This study aims to analyze the relationship between body image, self-efficacy, and coping strategies in adolescent victims of body shaming. The research used descriptive-correlation quantitative method with a cross-sectional approach involving 168 high school students, which was obtained through screening body shaming, with a purposive sampling technique. Measuring instruments in this study are Body Shape Questionnaire-16 (BSQ-16), General Self-Efficacy, and The Ways of Coping that have been tested for validity and reliability. The results of bivariate analysis using the Chi Square test revealed that there were a significant relationship between body image and self-efficacy (p value: 0.000). In addition, there is a significant relationship between self-efficacy and coping strategies (p value: 0.001). The results of the research analysis also showed that there was no significant relationship between body image and coping strategies (p value: 0.124). The implication of this study is the importance of streamlining the role of counseling to pay attention to adolescent development. It’s recommended to provide face-to-face education about body image and introduction to change experienced by adolescents.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amino Military Remedika
"TikTok adalah platform tempat pengguna dapat menunjukkan kreativitas mereka, terhubung dengan orang lain, dan menikmati konten yang menghibur dan informatif. Penelitian ini mengeksplorasi potensi hubungan antara penggunaan TikTok, kepuasan pada tubuh, dan harga diri. Kami menggunakan survei yang didistribusikan secara luas di lingkungan keluarga dan sosial kepada mahasiswa universitas. Survei ini melibatkan 381 peserta, termasuk 217 perempuan, 152 laki-laki, sepuluh individu non-biner, dan dua lainnya. Peserta akan ditanya tentang penggunaan TikTok, kepuasan pada tubuh, dan harga diri mereka. Penggunaan TikTok diukur menggunakan Media and Technology Usage and Attitudes Scale yang dikembangkan oleh Rosen et al. Body Image Satisfaction Scale yang dikembangkan Alsaker digunakan untuk menilai kepuasan pada tubuh, sedangkan harga diri dinilai menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale. Hasil penemuan menunjukkan bahwa penggunaan TikTok berhubungan dengan penurunan kepuasan pada tubuh dan tingkat harga diri. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan TikTokdapat memengaruhi citra tubuh dan harga diri, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hubungan antara variabel-variabel tersebut.

TikTok is a platform where users can showcase their creativity, connect with others, and enjoy entertaining and informative content. This study explored the potential link between TikTok, body satisfaction, and self-esteem. We used a survey distributed widely within the university cohort’s familial and social circles. This survey included 381 participants, including 217 females, 152 males, 10 non-binary individuals, and two others. Participants were asked about their TikTok use, body satisfaction, and self-esteem. TikTok consumption was gauged using the Media and Technology Usage and Attitudes Scale developed by Rosen et al. Alsaker’s Body Image Satisfaction Scale was used to assess body satisfaction, while self-esteem was measured using the Rosenberg Self-Esteem Scale. Results indicate that TikTok use is connected to lower body satisfaction and self-esteem levels. These findings suggest that TikTok use may impact body image and self-esteem, but more research is needed to understand the relationship between these variables fully."
Depok: Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Ayu Saura Nandita
"Media sosial adalah bagian dari kehidupan sebagian besar orang. Maka dari itu, banyak penelitian tertarik pada hubungan antata penggunaan media sosial dan kesejahteraan penggunanya. Namun, sedikit penelitian yang telah fokus pada TikTok, platform media sosial yang relatif baru. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara penggunaan Tiktok dengan perilaku perbandingan sosial dan kepuasan tubuh. Survei yang dilakukan oleh 381 pengguna TikTok menunjukan bahwa konsumsi TikTok berkorelasi positif dengan perbandingan sosial dan berkorelasi negatif dengan kepuasan tubuh. Ini mengindikasi bahwa pengguna TikTok harus lebih berhati-hati dengan konsumsi TikTok karena dapat menurunkan kesejahteraan. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan desain kuasi-eksperimental untuk menentukan kausalitas penggunaan TikTok terhadap perbandingan sosial dan kepuasan tubuh. Selain itu, studi berikutnya dapat mengeksplorasi jenis konten TikTok yang dapat menjelaskan perbandingan sosial dan kepuasan tubuh.

Social media is a part of most people's lives. Thus, studies have taken an interest in the relationship between social media usage and its users' well-being. However, not much has focused on TikTok, a newly emerging social media platform. This study aims to explore the relationship between TikTok consumption with social comparison and body satisfaction. A survey of 381 TikTok users showed that TikTok consumption correlated positively with social comparison and negatively with body satisfaction. This implies that users should be more careful with their TikTok consumption as it may lower their well-being. Future studies should use a quasi-experimental design to further confirm the causality direction of TikTok usage to social comparison and body satisfaction. Furthermore, future studies can also explore which content type from TikTok can better explain social comparison and body satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>