Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ristiara Shafwah Khairunnisa
"Skizofrenia dalam keperawatan jiwa merupakan salah satu kondisi klinis yang dapat menimbulkan salah satu di antaranya masalah keperawatan berupa risiko perilaku kekerasan. Risiko perilaku kekerasan pada individu tidak hanya dapat berdampak pada diri individu itu sendiri, melainkan juga pada orang lain dan lingkungan. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menilai manfaat penerapan pelaksanaan standar asuhan keperawatan jiwa generalis dengan kombinasi terapi humor terhadap penurunan tanda dan gejala serta agitasi pada klien dengan masalah keperawatan risiko perilaku kekerasan. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus. Intervensi keperawatan diberikan kepada Tn. G berjenis kelamin laki-laki berusia 45 tahun dengan riwayat marah-marah, tidak mampu mengontrol emosi, dan melakukan kekerasan pada diri maupun orang lain. Setelah diberikan intervensi keperawatan generalis, diperoleh penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan dari skor 20 pada pertemuan pertama menjadi skor 3 pada pertemuan ketiga belas. Kemampuan klien dalam mengontrol amarah meningkat dari skor 2 kemampuan pada pertemuan pertama menjadi skor 6 kemampuan pada pertemuan ketiga belas. Sementara itu, tingkat agitasi klien diukur menggunakan instrumen Behavioral Activity Rating Scale (BARS) diperoleh tingkat agitasi menurun setelah diberikan terapi humor pada pertemuan keenam hingga pertemuan ketiga belas dari skor 5 atau 6 menjadi skor 4. Hasil karya ilmiah akhir ners ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pasien, caregiver, dan penelitian selanjutnya dalam mengoptimalkan pemberian asuhan keperawatan jiwa kepada pasien skizofrenia dengan risiko perilaku kekerasan.

Schizophrenia in mental health nursing is one of the clinical conditions that can cause one of the nursing problems in the form of risk of violent behavior. The risk of violent behavior in individuals can not only affect the individual’s own self, but also other people and the environment. The writing of this final scientific work aims to assess the benefits of implementing the implementation of generalist mental health nursing care standards with a combination of humor therapy on reducing signs and symptoms and agitation in clients with nursing problems at risk of violent behavior. The method used in this scientific work is a case study. Nursing interventions were given to Mr. G, a 45-year-old male with a history of anger, unable to control emotions, and violence against himself and others. After providing generalist nursing interventions, a decrease in signs and symptoms of risk of violent behavior was obtained from a score of 20 at the first meeting to a score of 3 at the thirteenth meeting. The client's ability to control anger increased from a score of 2 abilities at the first meeting to a score of 6 abilities at the thirteenth meeting. Meanwhile, the client's level of agitation was measured using the Behavioral Activity Rating Scale (BARS) instrument, and the level of agitation decreased after being given humor therapy at the sixth meeting to the thirteenth meeting from a score of 5 or 6 to a score of 4. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aghniya Cascara Ahmad
"Skizofrenia adalah gangguan psikis yang ditandai dengan penyimpangan kognitif, realitas, disorientasi persepsi, serta penarikan diri dari hubungan sosial. Penderita skizofrenia mengalami kemunduran dalam kemampuan berpikir dan berperilaku sebagai akibat dari penurunan kognitif, sehingga berpotensi melakukan perilaku kekerasan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Perilaku kekerasan merupakan perilaku yang melibatkan kekuatan fisik yang bertujuan untuk menyakiti, merusak, dan menghancurkan sesuatu. Tujuan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran terkait penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan melalui terapi musik bernyanyi. Intervensi keperawatan yang diberikan selama 9 hari perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan generalis yang telah ditetapkan disertai terapi musik sebagai intervensi tambahan. Hasil penerapan terapi musik yang dilakukan menunjukkan adanya penurunan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dari skor 31 menjadi skor 2 dan kemampuan mengendalikan perilaku kekerasan meningkat dari skor 3 menjadi skor 6. Melalui studi kasus ini diharapkan dapat menjadikan terapi musik sebagai tindakan keperawatan inovasi untuk mengendalikan risiko perilaku kekerasan dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit.

Schizophrenia is a mental disorder characterized by cognitive distortions, reality distortions, disorientation of perception, and withdrawal from social relationships. Patients with schizophrenia experience a decline in their cognitive and behavioral abilities due to cognitive decline, which may lead them to engage in violent behavior that poses a risk to themselves, others, and their surroundings. Violent behavior involves physical force aimed at causing harm, destruction, or devastation. The purpose of this scientific study is to provide an overview of the application of nursing care for patients at risk of violent behavior through singing therapy. Nursing interventions provided during a 9-day hospital stay were in line with established general nursing standards, accompanied by music therapy as an additional intervention. The results of the music therapy application showed a decrease in symptoms of violent behavior from a score of 31 to a score of 2 and an increase in the ability to control violent behavior from a score of 3 to a score of 6. Through this case study, it is hoped that music therapy can be established as an innovative nursing practice for controlling violent behavior in hospital care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Hadad
"Skizofrenia merupakan salah satu fenomena gangguan jiwa yang banyak dialami oleh masyarakat di Indonesia. Skizofrenia menimbulkan gejala yang berbeda-beda salah satunya gejala positif yaitu perilaku kekerasan. Individu dengan masalah risiko perilaku kekerasan jika tidak segera ditangani dapat membahayakan bagi penderita sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Penulisan karya ilmiak akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan selama 8 hari. Intervensi keperawatan berfokus pada terapi musik bernyanyi selama 30 menit dalam satu hari di ruang Arimbi RSJ Marzoeki Mahdi Bogor. Hasil asuhan keperawatan yang diberikan menunjukan bahwa terdapat penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Studi kasus ini diharapkan dapat sebagai gambaran dalam pemberian asuhan keperawatan ners pada Pasien dengan risiko perilaku kekerasan.

Schizophrenia is a mental disorder phenomenon that is experienced by many people in Indonesia. Schizophrenia causes different symptoms, one of which is positive symptoms, namely violent behavior. Individuals with risk problems for violent behavior if not treated immediately can be dangerous for the sufferer himself, others, and the environment. The purpose of writing this final scientific paper for nurses is to analyze nursing care for patients at risk of violent behavior for 8 days. The nursing intervention focused on singing music therapy for 30 minutes in one day in the Arimbi room of the Marzoeki Mahdi Hospital, Bogor. The results of the nursing care provided showed that there was a decrease in signs and symptoms of the risk of violent behavior. This case study is expected to serve as an illustration in providing nursing care to clients at risk of violent behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Wulandari
"Perilaku kekerasan merupakan gejala positif dari gangguan skizofrenia. Risiko perilaku kekerasan merupakan tindakan yang berisiko membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan,  yang dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. Perilaku kekerasan ini dapat terjadi secara vebal maupun secara fisik. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Tn. AG dengan gangguan skizofrenia paranoid. Implementasi pada klien dilakukan pada 28 April-7 Mei 2022. Intervensi yang diberikan adalah asuhan keperawatan generalis dengan berfokus pada penerapan teknik asertif verbal. Teknik asertif verbal ini bertujuan agar pasien mampu berbicara secara asertif dalam mengungkapkan marahnya. Hasil dari implementasi ini menunjukkan bahwa penerapan teknik asertif verbal berpengaruh dalam mengontol marah dan menurunkan tanda gejala risiko perilaku kekerasan. Teknik asertif verbal dalam pelayanan asuhan keperawatan dapat dimaksimalkan dengan melibatkan keluarga untuk perawatan pasien.

Violent behavior is a positive symptom of schizophrenia disorder. The risk of violent behavior is an act that risks endangering oneself, others, or the environment, which is carried out to express feelings of irritation or anger that are not constructive. This violent behavior can occur verbally or physically. The purpose of writing this scientific paper is to analyze nursing care for the risk of violent behavior in Mr. AG with paranoid schizophrenia disorder. Implementation on clients is carried out on April 28-7 May 2022. The intervention provided is generalist nursing care by focusing on the application of verbal assertive therapy. Verbal assertive therapy aims to make the patient able to speak assertively in expressing his anger. The results of this implementation indicate that the application of verbal assertive therapy has an effect on controlling anger and reducing signs and symptoms of the risk of violent behavior. Verbal assertive therapy in nursing care services can be maximized by involving the family for patient care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Ning Tias
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh social influence, awareness, religious obligation, price of financing, dan attitude terhadap niat untuk memilih pembiayaan syariah sebagai pembiayaan kendaraan bermotor oleh generasi muslim milenial. Selain itu, peran religiosity sebagai moderasi juga dikaji. Penelitian ini mengadaptasi model penelitian theory of reasoned action (TRA) untuk menguji niat generasi mulsim milenial dalam memilih pembiayaan syariah sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Data di kumpulkan melalui survei terhadap 233 responden generasi Muslim milenial di Jabodetabek dan dianalisa menggunakan metode partial least square structural equation model (PLS-SEM) dengan SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengaruh sosial, kewajiban agama, dan harga pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap sikap terhadap niat generasi muslim milenial dalam memilih pembiayaan syariah sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Sementara itu, kesadaran dan peran moderator religiusitas tidak ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan. Manajer dan pemasar bank syariah dapat mengambil manfaat dari temuan penelitian ini, yang memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk mempromosikan pembiayaan syariah. Temuan ini berkontribusi pada literatur tentang produk pembiayaan syariah dengan menunjukkan pendorong sikap dan niat untuk menggunakan pembiayaan syariah. Kajian ini juga memperluas literatur dengan mengkaji peran moderasi religiusitas.

This study aims to examine the effect of social influence, awareness, religious obligation, price of financing, and attitude on the intention to choose sharia financing as motor vehicle financing by the millennial muslim generation. In addition, the role of religiosity as a moderator is also studied. This study adapts the theory of reasoned action (TRA) research model to examine the intentions of the millennial generation in choosing Islamic financing as motor vehicle financing. Data was collected through a survey of 233 millennial Muslim respondents in jabodetabek and analyzed using the partial least square structural equation model (PLS-SEM) method with SmartPLS 3.0. The results of this study find that social influence, religious obligation, and price of financing have a significant effect on attitude on the intentions of the millennial Muslim generation in choosing Islamic financing as motor vehicle financing. meanwhile, awareness and the moderating role of religiosity were not found to have a significant effect. Islamic bank managers and marketers could benefit from the findings of this study, which provide insight into the factors that should be considered for promoting Islamic financing. This finding contributes to the literature on Islamic financing products by showing the drivers of attitudes and intentions to use Islamic financing. The study also expands the literature by examining the moderating role of religiosity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Almalia Rahmadini
"Skizofrenia merupakan suatu kondisi gangguan jiwa yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami penyimpangan pada pikiran, persepsi, emosi, dan perilaku. Gejala paling umum yang dialami oleh penderita skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi adalah persepsi yang diterima panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Tujuan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran penerapan intervensi generalis dengan pendekatan terapi seni menggambar pada pasien dengan masalah halusinasi. Pasien bernama Ny. A berusia 64 tahun diantar oleh tetangga ke rumah sakit karena marah-marah dirumah, membakar kasur di rumah, tampak gelisah dan berbicara sendiri. Selama di rumah sakit, pasien mengalami halusinasi pendengaran. Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, analisa data, perencanaan, implementasi hingga evaluasi. Seluruh proses asuhan keperawatan dilakukan selama 10 hari sejak tanggal 02 April – 13 April 2024 di ruangan Saraswati Rumah Sakit Dr H. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor. Intervensi yang diberikan kepada Ny. A dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan generalis untuk setiap diagnosis keperawatan yang muncul serta dikombinasikan dengan terapi seni menggambar sebagai kegiatan alternatif untuk mendistraksi pasien dari pikiran yang terpusat pada halusinasi yang muncul pada pasien. Penerapan intervensi keperawatan generalis dengan pendekatan terapi seni menggambar terhadap pasien Ny. A dengan masalah keperawatan halusinasi terbukti efektif dalam mengurangi tanda dan gejala halusinasi serta dapat meningkatkan kemampuan dalam mengontrol halusinasi.

Schizophrenia is a mental disorder that can cause sufferers to experience deviations in thoughts, perceptions, emotions and behavior. The most common symptom experienced by people with schizophrenia is hallucinations. Hallucinations are perceptions received by the five senses without any external stimulus. The aim of this scientific work is to provide an overview of the application of generalist intervention with drawing art therapy in patients with hallucinatory problems. The patient named Mrs. 64 year old A was taken by a neighbor to the hospital because he was angry at home, burned the mattress at home, seemed restless and was talking to himself. While in the hospital, the patient experienced auditory hallucinations. Nursing care starts from assessment, data analysis, planning, implementation to evaluation. The entire nursing care process was carried out for 10 days from April 2 – April 13 2024 in the Saraswati room at Dr H. Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM) Bogor. The intervention given to Mrs. A is carried out according to generalist nursing care standards for each nursing diagnosis that arises and is combined with drawing art therapy as an alternative activity to distract the patient from thoughts focused on the hallucinations that appear in the patient. Implementation of generalist nursing intervention with a drawing art therapy approach to the patient Mrs. A with the problem of hallucination nursing has proven to be effective in reducing the signs and symptoms of hallucinations and can increase the ability to control hallucinations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Janah
"ABSTRAK
Merawat anggota keluarga dengan skizofrenia dapat menjadi sebuah stresor bagi anggota keluarga lainnya. Stresor inilah yang dapat menimbulkan stres bagi caregiver keluarga sehingga diperlukan suatu strategi koping untuk mengatasinya. Penelitian ini menggunakan uji Chi Square untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres dengan strategi koping pada caregiver keluarga yang memiliki pasien skizofrenia dengan risiko perilaku kekerasan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale dan Ways of Coping. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik sampel purposive sampling yang melibatkan 87 caregiver. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa stres tidak berhubungan signifikan terhadap strategi koping pada caregiver keluarga. Dukungan dari pelayanan kesehatan diperlukan untuk membantu dalam mengatasi stres yang dialami oleh caregiver. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mengukur beban yang dialami caregiver secara subjektif maupun objektif.

ABSTRACT
Caregiving for a family member with schizophrenia can be a stressor for other family members. This stressor can cause stress for the family caregivers, So, caregivers need a coping strategy to overcome it. This study analyzed using the Chi-Square test to identify the relation between stress levels with coping strategies in the family caregiver. Data collection using the Perceived Stress Scale and Ways of Coping questionnaire. The research design used cross-sectional with a purposive sampling technique that involves 87 family caregivers. The results of this study indicate that the stress level is not significantly related to coping strategies in the family caregiver. Better support is needed from health professionals and social services to help them cope better. Further research is required to measure caregiver subjective and objective burden."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yushlihah Rofiati Yusuf
"Skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan jiwa yang paling umum. Salah satu gejala positif skizofrenia yaitu perubahan perilaku yang berlebihan dimana mencerminkan kelebihan atau distorsi fungsi normal, seperti tiba-tiba marah, berteriak, hingga melakukan perilaku kekerasan. Terapi spiritual dikatakan mampu menurunan tanda dan  gejala risiko perilaku kekerasan. Penulisan KIAN ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan dengan penerapan terapi spiritual terjadwal pada Tn. Y dengan masalah utama risiko perilaku kekerasan. Implementasi keperawatan selama 10 hari dilakukan tindakan asuhan keperawatan generalis dan pendekatan terapi spiritual. Evaluasi menggunakan instrumen assesment tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial ditandai dengan skor  24 menjadi 3 diakhir intervensi. Hasil analisa kasus ini merekomendasikan pelaksanaan tindakan keperawatan generalis dengan pendekatan terapi spiritual. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan adanya pelatihan dan peningkatan pemberian intervensi spiritual dalam perawatan pasien agar dapat juga memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Setiap perawat diberi pelatihan untuk menjalankan standar perawatan (SP) berbasis spiritual yang telah disusun terlebih dahulu. Kata kunci : risiko perilaku kekerasan, skizofrenia, terapi spiritual

Schizophrenia is one of the most common types of mental disorders. One of the positive symptoms of schizophrenia is excessive behavior changes which reflect excess or distortion of normal functions, such as suddenly getting angry, screaming, to violence. Spiritual therapy is said to be able to reduce signs and symptoms of violent behavior. The purpose of writing this KIAN is to analyze nursing care with the application of scheduled spiritual therapy to Mr. Y with the main problem of risk of violent behavior. Implementation For 10 days, generalist nursing care and spiritual healing approaches were carried out. Evaluation of the use of instruments to assess signs and symptoms of violent behavior. The results obtained were a decrease in signs and symptoms of violent behavior in the cognitive, affective, physiological, behavioral and social aspects marked by a score of 24 to 3 interventions at the end. The results of this case analysis recommend generalist corrective actions with a spiritual healing approach. The follow-up service plan is expected to provide training and increase the provision of spiritual interventions in patient care so that they can also meet the spiritual needs of patients. Each nurse is given training to carry out the spiritual-based standard of care (SP) that has been prepared in advance. Keywords : schizophrenia, spiritual therapy, violence risk behaviour"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Putra
"Risiko perilaku kekerasan adalah salah satu tanda negatif dari skizofrenia. Dampak perilaku kekerasan seperti mencelakakan diri sendiri ataupun orang lain akibat emosi yang tidak terkontrol. Orang dengan gangguan jiwa kronis mengalami kekambuhan terhadap masalah kesehatan jiwanya terutama perilaku kekerasan. Dibutuhkan intervensi sebagai bentuk terapi nonfarmakologi dari pemberi asuhan keperawatan untuk menekan kekambuhan terkait masalah-masalah pada klien gangguan jiwa seperti risiko perilaku kekerasan. Salah satu intervensi untuk membantu mengontrol perilaku kekerasan adalah terapi relaksasi benson. Terapi relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi tarik napas dalam dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi. Tujuan laporan penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis penerapan intervensi terapi relaksasi Benson pada pasien risiko perilaku kekerasan. Proses asuhan keperawatan berfokus pada Bapak H dengan usia 35 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan pemberian intervensi keperawatan berupa terapi relaksasi Benson dapat digunakan untuk membantu pasien dalam mengontrol emosi (perilaku kekerasan). Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok, dan komunitas.

The risk of violent behavior is one of the negative signs of schizophrenia. The impact of violent behavior such as harming yourself or others due to uncontrolled emotions. People with chronic mental disorders experience recurrence of mental health problems, especially violent behavior. Intervention is needed as a form of non-pharmacological therapy from nursing care providers to suppress recurrences related to problems in clients with mental disorders such as the risk of violent behavior. One of the interventions to help control violent behavior is Benson's relaxation therapy. Benson relaxation therapy is the development of a deep breath relaxation response method by involving the patient's belief factor, so that it can help patients achieve a higher state of health and well-being. The purpose of this scientific writing report is to analyze the application of Benson's relaxation therapy intervention in patients at risk of violent behavior. The nursing care process focuses on Mr. H who is 35 years old and male. The results of the analysis show that the provision of nursing interventions in the form of Benson relaxation therapy can be used to assist patients in controlling emotions (violent behavior). The follow-up plan for nursing services is expected to be maximized both individually, in families, in groups, and in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Putra
"Risiko perilaku kekerasan adalah salah satu tanda negatif dari skizofrenia. Dampak perilaku kekerasan seperti mencelakakan diri sendiri ataupun orang lain akibat emosi yang tidak terkontrol. Orang dengan gangguan jiwa kronis mengalami kekambuhan terhadap masalah kesehatan jiwanya terutama perilaku kekerasan. Dibutuhkan intervensi sebagai bentuk terapi nonfarmakologi dari pemberi asuhan keperawatan untuk menekan kekambuhan terkait masalah-masalah pada klien gangguan jiwa seperti risiko perilaku kekerasan. Salah satu intervensi untuk membantu mengontrol perilaku kekerasan adalah terapi relaksasi benson. Terapi relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi tarik napas dalam dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi. Tujuan laporan penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis penerapan intervensi terapi relaksasi Benson pada pasien risiko perilaku kekerasan. Proses asuhan keperawatan berfokus pada Bapak H dengan usia 35 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan pemberian intervensi keperawatan berupa terapi relaksasi Benson dapat digunakan untuk membantu pasien dalam mengontrol emosi (perilaku kekerasan). Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok, dan komunitas.

The risk of violent behavior is one of the negative signs of schizophrenia. The impact of violent behavior such as harming yourself or others due to uncontrolled emotions. People with chronic mental disorders experience recurrence of mental health problems, especially violent behavior. Intervention is needed as a form of non-pharmacological therapy from nursing care providers to suppress recurrences related to problems in clients with mental disorders such as the risk of violent behavior. One of the interventions to help control violent behavior is Benson's relaxation therapy. Benson relaxation therapy is the development of a deep breath relaxation response method by involving the patient's belief factor, so that it can help patients achieve a higher state of health and well-being. The purpose of this scientific writing report is to analyze the application of Benson's relaxation therapy intervention in patients at risk of violent behavior. The nursing care process focuses on Mr. H who is 35 years old and male. The results of the analysis show that the provision of nursing interventions in the form of Benson relaxation therapy can be used to assist patients in controlling emotions (violent behavior). The follow-up plan for nursing services is expected to be maximized both individually, in families, in groups, and in the community. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>