Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179861 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silmi Fauziyah
"Penggunaan obat-obatan pada sebagian besar pasien dengan komplikasi penyakit, seringkali ditemukan pemberian obat dalam jenis dan jumlah yang banyak untuk sekali konsumsi. Hal ini menjadi salah satu tantangan terbesar dunia kesehatan secara global dengan meningkatnya jumlah pasien yang menerima lima macam obat atau lebih (polifarmasi). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap potensi efek samping yang mungkin terjadi pada pasien dengan resep polifarmasi. Penelitian ini menggunakan desain retrospektif. Hasil penelitian menyatakan resep dengan polifarmasi menimbulkan berbagai potensi efek samping yang mungkin terjadi. Selain itu, potensi interaksi antar obat pun semakin meningkat karena jumlah obat yang diresepkan banyak. Maka dari itu, penting bagi apoteker untuk mempunyai pengetahuan terkait efek samping dan interaksi obat untuk meningkatkan keselamatan dan efektivitas pengobatan pasien.                            

The use of drugs in many patients with complication of disease, it is often found that the administration of drugs should be in large quantities and types for one time consumption. It has become one of the biggest challenges globally with an increasing number of patients receiving five or more drugs (polypharmacy). This study aims to analyze the potential side effect that may occur in patients with polypharmacy prescirptions. This study using retrospective design. The result of study stated that prescriptions with polypharmacy caused various potential side effect that may occur. In addition, the potential drug for drug interaction being increased due to large number of drugs being prescribed. Therefore, it is important for pharmacist to have knowledge regarding side effects, drug interaction and educational capabilities to improve safety and effectiveness therapy. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Waliyyin Razan Qanit
"Praktik Kerja Profesi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Apotek Roxy Depok periode September-Desember Tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab apoteker, menerapkan ilmu yang telah dipelajari, meningkatkan keterampilan, serta menambah wawasan melalui pengalaman praktik di pelayanan kefarmasian seperti rumah sakit dan apotek. Selama menjalankan praktik kerja profesi, peserta diberikan tugas khusus berupa Pemantauan Terapi Obat (PTO) antibiotik pada pasien pasca operasi dan pengelolaan sediaan farmasi Narkotika dan Psikotropika di Apotek Roxy Klender. Tugas khusus tersebut bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien pasca operasi di RSUP Fatmawati dan mengetahui gambaran pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Apotek Roxy Depok dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan. Secara umum, penggunaan antibiotik pada pasien pasca operasi di RSUP Fatmawati dikatakan rasional. Namun, ditemukan permasalahan terkait obat pada saat proses operasi yakni waktu pemberian antibiotik profilaksis yang tidak tepat. Selanjutnya, pengelolaan Narkotika dan Psikotropika di Apotek Roxy Depok meliputi kegiatan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan, pengembalian, pemusnahan, dan pelaporan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Professional Work Practices at the Central General Hospital (RSUP) Fatmawati and Pharmacy Roxy Depok for the period September-December 2020 aims to find out pharmacists' responsibilities, apply knowledge that has been learned, improve skills, and gain insight through practical experience in pharmaceutical services such as hospitals and a pharmacy. While carrying out professional work practices, participants are given special assignments in the form of Monitoring Drug Therapy (PTO) for antibiotics in postoperative patients and managing Narcotics and Psychotropics pharmaceutical preparations at the Roxy Klender Pharmacy. This special task aims to determine the rationality of using antibiotics in postoperative patients at Fatmawati Hospital and to know the description of the management of Narcotics and Psychotropics at the Roxy Depok Pharmacy compared to statutory regulations. In general, the use of antibiotics in postoperative patients at Fatmawati Hospital is said to be rational. However, drug-related problems were found during the operation process, namely the inappropriate timing of prophylactic antibiotics. Furthermore, the management of Narcotics and Psychotropics at Apotek Roxy Depok includes procurement, receiving, storing, delivering, returning, destroying, and reporting in accordance with the prevailing laws and regulations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardyandini
"Di Indonesia, tingkat pertumbuhan penduduk meningkat dari tahun ke tahun yang dibuktikan dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk pertahun 2010 – 2019 yaitu sebesar 1,31%. Untuk itu pemerintah berupaya untuk mengendalikan jumlah kelahiran anak salah satunya dengan program Keluarga Berencana. Salah satu penyedia layanan kontrasepsi yaitu apotek dimana kontrasepsi termasuk kedalam daftar Obat Wajib Apotek. Apoteker sangat berperan dalam membantu dalam pemilihan kontrasepsi yang aman untuk pasien melalui pelayanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta konseling secara sistematis. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengobservasi ketersediaan kontrasepsi oral di Apotek Roxy Pamulang meliputi ketepatan, keefektifan, keamanan, dan kerasionalan berdasarkan referensi pustaka yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung dengan mencatat berbagai jenis dan merk dagang kontrasepsi oral hormonal sesuai persediaannya di Apotek Roxy Pamulang. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan bahwa ketersediaan kontrasepsi oral di Apotek Roxy Pamulang sebanyak 3 jenis yaitu pil KB oral tunggal, pil KB oral kombinasi serta kontrasepsi emergensi dengan total 13 merk dagang.

In Indonesia, the population growth rate has increased from year to year as evidenced by the increase in the population growth rate from 2010 to 2019, namely 1.31%. For this reason, the government seeks to control the number of child births, one of which is the family planning program. One of the contraceptive service providers is a pharmacy where contraception is included in the Pharmacy Mandatory Drug list. Pharmacists are very instrumental in assisting in the selection of safe contraceptives for patients through Communication, Information and Education (IEC) services as well as systematic counseling. The purpose of this study is to observe the availability of oral contraceptives at the Roxy Pamulang Pharmacy including accuracy, effectiveness, safety, and rationality based on existing literature references. This research was conducted by direct observation by recording the various types and trademarks of hormonal oral contraceptives according to their inventory at the Roxy Pamulang Pharmacy. Based on the results obtained, it shows that the availability of oral contraceptives at Apotek Roxy Pamulang is 3 types, namely single oral contraceptive pill, combination oral contraceptive pill and emergency contraception with a total of 13 trademarks."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Egita Kirana Janny Gunawan
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Apotek Roxy Klender Periode Bulan Agustus – November Tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker, menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan, serta pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di pelayanan kefarmasian seperti rumah sakit dan apotek. Selain itu, peserta praktik kerja profesi juga mendapat gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian, serta dapat mempelajari strategi dan kegiatankegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik. Tujuan pengerjaan tugas khusus ini adalah untuk melakukan Pemantauan Terapi Obat (PTO) pada pasien thalassemia anak dan menganalisis pola penyakit berdasarkan resep yang masuk di Apotek Roxy Klender. Secara umum, penggunaan obat pada pasien thalassemia anak di RSUP Fatmawati kurang efektif dan rasional karena ditemukannya drug related problems (DRPs) yaitu adanya indikasi tanpa terapi (kadar Hb pra-transfusi < 9 gr/dL) dan berdasarkan resep yang masuk diketahui pola penyakit yang sering terjadi di Apotek Roxy Klender per tanggal 1-10 Oktober 2020 yaitu infeksi bakteri (16,54%), nyeri + inflamasi (13,85%), gangguan saluran cerna (10,77%), penyakit kulit (8,85%), hipertensi (6,92%), alergi (5,77%), kardiovaskular (5%), diabetes (5%), hiperlipidemia (5%), dan syaraf (4,62%) Penulis telah mendapatkan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker baik dalam kegiatan manajemen sediaan farmasi dan kegiatan farmasi klinis yang terdapat di rumah sakit dan apotek.

Internship at Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, and Apotek Roxy Klender Period August - November 2020 aims to find out the duties and responsibilities of pharmacists, gain insight, knowledge and skills, as well as practical experience to carry out pharmaceutical practices in pharmaceutical services such as hospitals and pharmacies. In addition, participants in professional work practices also get a real picture of the problems of pharmaceutical practice, and can learn strategies and activities that can be carried out in the context of practical development. The purpose of this particular task is to carry out Drug Therapy Monitoring (PTO) in pediatric thalassemia patients and to analyze disease patterns based on the prescription that was received at the Apotek Roxy Klender. In general, the use of drugs in pediatric thalassemia patients at Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati is less effective and rational because of the discovery of drug related problems (DRPs), namely the indication without therapy (pre-transfusion Hb level <9 g / dL) and based on the incoming prescription, the disease pattern was found. often occurs at the Apotek Roxy Klender as of 1-10 October 2020, namely bacterial infections (16.54%), pain + inflammation (13.85%), gastrointestinal disorders (10.77%), skin diseases (8.85%), hypertension (6.92%), allergies (5.77%), cardiovascular (5%), diabetes (5%), hyperlipidemia (5%), and neurological (4.62%). , duties, insights and responsibilities of pharmacists both in the management of pharmaceutical preparations and clinical pharmacy activities in hospitals and pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Egita Kirana Janny Gunawan
"Praktik Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dan Apotek Roxy Klender Periode Bulan Agustus-November Tahun 2020 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker, menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan, serta pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di pelayanan kefarmasian seperti rumah sakit dan apotek. Selain itu, peserta praktik kerja profesi juga mendapat gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian, serta dapat mempelajari strategi dan kegiatankegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik. Tujuan pengerjaan tugas khusus ini adalah untuk melakukan Pemantauan Terapi Obat (PTO) pada pasien thalassemia anak dan menganalisis pola penyakit berdasarkan resep yang masuk di Apotek Roxy Klender. Secara umum, penggunaan obat pada pasien thalassemia anak di RSUP Fatmawati kurang efektif dan rasional karena ditemukannya drug related problems (DRPs) yaitu adanya indikasi tanpa terapi (kadar Hb pra-transfusi < 9 gr/dL) dan berdasarkan resep yang masuk diketahui pola penyakit yang sering terjadi di Apotek Roxy Klender per tanggal 1-10 Oktober 2020 yaitu infeksi bakteri (16,54%), nyeri + inflamasi (13,85%), gangguan saluran cerna (10,77%), penyakit kulit (8,85%), hipertensi (6,92%), alergi (5,77%), kardiovaskular (5%), diabetes(5%), hiperlipidemia (5%), dan syaraf (4,62%) Penulis telah mendapatkan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker baik dalam kegiatan manajemen sediaan farmasi dan kegiatan farmasi klinis yang terdapat di rumah sakit dan apotek.

Internship at Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, and Apotek Roxy Klender Period August-November 2020  aims to find out the duties and responsibilities of pharmacists, gain insight, knowledge and skills, as well as practical experience to carry out pharmaceutical practices in pharmaceutical services such as hospitals and pharmacies. In addition, participants in professional work practices also get a real picture of the problems of pharmaceutical practice, and can learn strategies and activities that can be carried out in the context of practical development. The purpose of this particular task is to carry out Drug Therapy Monitoring (PTO) in pediatric thalassemia patients and to analyze disease patterns based on the prescription that was received at the Apotek Roxy Klender. In general, the use of drugs in pediatric thalassemia patients at Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati is less effective and rational because of the discovery of drug related problems (DRPs), namely the indication without therapy (pre-transfusion Hb level <9 g / dL) and based on the incoming prescription, the disease pattern was found. often occurs at the Apotek Roxy Klender as of 1-10 October 2020, namely bacterial infections (16.54%), pain + inflammation (13.85%), gastrointestinal disorders (10.77%), skin diseases (8.85%), hypertension (6.92%), allergies (5.77%), cardiovascular (5%), diabetes (5%), hyperlipidemia (5%), and neurological (4.62%). , duties, insights and responsibilities of pharmacists both in the management of pharmaceutical preparations and clinical pharmacy activities in hospitals and pharmacies. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elesenda May Gita
"Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang merupakan penyakit coronavirus jenis baru dan cepat menular sehingga penanganan harus dilakukan juga dengan cepat. Oleh karena itu, perencanaan daftar persediaan perlu dilakukan dengan cepat dan tepat, terutama obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) serta evaluasinya agar ketersediaan stok untuk penanganan, pengendalian, dan pencegahan COVID-19 terpenuhi. Tujuan dari penulisan ini adalah membuat daftar rencana perbekalan farmasi yang akan diadakan serta evaluasi perencanaan sediaan farmasi dan BMHP untuk terapi pasien COVID-19 di RSUD Kebayoran Lama dengan metode ABC VEN. Perencanaan dilakukan dengan metode epidemiologi dan konsumsi berdasarkan data riwayat pemakaian menggunakan data Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Gudang Farmasi RSUD Kebayoran Lama periode Agustus-Oktober 2020, yang terdiri dari daftar sediaan farmasi, bahan laboratorium, dan Alat Pelindung Diri (APD). Perencanaan kemudian dievaluasi menggunakan metode ABC, VEN, dan kombinasi keduanya. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 18 macam persediaan memiliki persentase ketersediaan sebesar kurang dari 50% yang harus segera untuk diadakan guna menghindari terjadinya kekosongan kebutuhan. Hasil evaluasi dengan metode ABC diperoleh kelompok A dengan jumlah sebanyak 11,1% macam persediaan memiliki alokasi dana sebesar 75,3%, kelompok B sebanyak 27,78% macam persediaan memiliki alokasi dana sebesar 18,6%, dan kelompok C sebanyak 61,1% macam persediaan memiliki alokasi dana sebesar 6,1%. Hasil evaluasi dengan metode VEN diperoleh kebutuhan yang direncanakan hampir semua termasuk dalam kelompok V atau Vital karena digunakan dalam tatalaksana terapi farmakologis untuk pasien COVID-19, pemantauan data laboratorium pasien yang juga meliputi untuk penegakan diagnosis, serta kebutuhan APD untuk petugas yang menangani pasien COVID-19. Rapid test termasuk dalam kelompok N karena dalam tatalaksana COVID-19 tidak diperlukan terutama untuk penegakan diagnosis. Hasil evaluasi dengan metode kombinasi ABC VEN diperoleh APD Coverall dan masker bedah sebagai jenis kebutuhan yang termasuk kategori A dan V, yaitu kelompok yang diperlukan untuk penanggulangan penyakit terbanyak.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) which is a new type of coronavirus disease and contagious rapidly, so it must be handled quickly. Therefore, planning as well as evaluation the inventory list needs to be done quickly and precisely, especially drugs and medical consumables as of the stock availability for medicating, controlling, and preventing COVID-19 is fulfilled. This paper aim is to make a list of plans for pharmaceutical supplies to be procured as well as an evaluation of the plan for pharmaceutical preparations and medical consumables for COVID-19 patients therapy at the Regional Public Hospital of Kebayoran Lama using the ABC VEN method. Planning is carried out by epidemiological and consumption methods based on the usage data and pharmacy supplies request report period August-October 2020 at pharmacy warehouse of hospital, which consists of pharmaceutical preparations, laboratory materials, and personal protective equipment. Then, planning is evaluated using ABC, VEN, and a combination BC VEN method. The results is 18 kinds of pharmacy supply have an availability percentage is less than 50%, which means those must be procured immediately in order to avoid the occurrence of vacancies. The results of the evaluation using the ABC method obtained that group A with a total of 11.1% of kinds of pharmacy supply has a fund allocation of 75.3%, group B of 27.78% of the kinds of pharmacy supply has a fund allocation of 18.6%, and group C of 61 1% of kinds of pharmacy supply has a fund allocation of 6.1%. The results of the evaluation using the VEN method obtained that almost all the planning list is included in the V or Vital group because it is used in the therapy management for COVID-19 patients, monitoring patient laboratory data which also includes diagnosis, as well as the need of personal protective equipment for officers handling COVID-19 patients. Rapid test is included in group N because it isn’t needed in the therapy management for COVID-19 patients, especially for diagnosis. The results of the evaluation using the ABC VEN combination method obtained personal protective equipment, named coverall and surgical masks as types of needs that belong to categories A and V, which means those are the most needed to control the disease."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abu Hasan Alfatah
"Obat merupakan elemen penting dalam kesehatan. Penggunaan obat dengan tepat menjadi target sebagai seorang apoteker untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien di setiap sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan kefarmasian yang dapat dilakukan untuk memastikan penggunaan obat dengan baik pada pasien yaitu dengan kegiatan pemantauan terapi obat. Tujuan pemantauan terapi obat dilakukan untuk memperkecil resiko apabila terdapat masalah terkait penggunaan obat. Tujuan dari pelaksanaan tugas ini adalah untuk mengidentifikasi dan melakukan pemantauan terapi obat pada pasien tertentu serta mengedukasi pasien untuk menggunakan obat dengan baik yang dilakukan selama Praktik Kerja Profesi Apoteker periode Agustus 2020 di Apotek Roxy Condet. Metode pelaksanaan dilakukan dengan mengumpulkan resep pasien royal Apotek Roxy Condet pada bulan Juli dan Agustus 2020, kemudian resep diidentifikasi dan dikaji berdasarkan kriteria pemenuhan pemantauan terapi obat dan di dapatkan 2 resep pasien yang terpilih yaitu resep Ny. R dan Tn D. Dari 2 resep pasien yang dipilih setelah dilakukan pengkajian dan identifikasi permasalahan terkait obat yang diberikan pada pasien, terdapat kemungkinan interaksi antar obat yang dikonsumsi. Setelah dilakukan pemantauan terapi obat resep Ny. R tidak mendapatkan hasil yang optimal karena pasien menolak untuk dilakukan pemantauan terapi, dan resep Tn. D mendapatkan respon yang baik tetapi tidak memiliki waktu yang optimal untuk dilakukan pemantauan terapi sehingga edukasi dilakukan kurang maksimal.

Medicine is an important element in health. Appropriate use of drugs is the target as a pharmacist to provide the best service to patients in every health service facility. Pharmaceutical services that can be done to ensure proper use of drugs in patients are monitoring drug therapy activities. The purpose of monitoring drug therapy is to minimize the risk if there are problems related to drug use. The purpose of carrying out this task is to identify and monitor drug therapy in certain patients and educate patients to use drugs properly during the Pharmacist Professional Work Practice for the period of August 2020 at the Roxy Condet Pharmacy. The method of implementation was carried out by collecting the Royal Apotek Roxy Condet's patient prescriptions in July and August 2020, then the recipes were identified and reviewed based on the fulfillment criteria for drug therapy monitoring and 2 selected patient prescriptions were obtained, namely Mrs. R and Mr. D. Of the 2 patient prescriptions selected after an assessment and identification of problems related to drugs given to patients, there is a possibility of interactions between the drugs consumed. After monitoring the prescription drug therapy, Mrs. R did not get optimal results because the patient refused to be monitored for therapy, and Mr. D got a good response but did not have the optimal time for monitoring therapy so that education was not optimal. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Olyva Cessari Laras Seruni
"Pelaksaanaan standar pelayanan kefarmasian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, merupakan tanggung jawab seorang apoteker. Apoteker berperan penting dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di berbagai sektor, antara lain fasilitas kesehatan, distribusi serta produksi obat-obatan, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP). Sebagai salah satu tenaga kesehatan, apoteker memiliki surat tanda registrasi dan surat praktik resmi, sehingga memiliki kewajiban menjalankan standar kompetensi dan kode etik sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian yang berlaku. Hal ini yang mendasari pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dan Apotek Roxy Klender Periode Bulan Februari – Juni Tahun 2020 untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman calon apoteker. Dengan adanya PKPA, calon apoteker diharapkan mampu meningkatkan wawasan, pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman mengenai peran dan tanggung jawab apoteker dalam melakukan pelayanan kefarmasian di sektor terkait

The implementation of pharmaceutical service standards according to the applicable laws and regulations is a pharmacist’s responsibility. Pharmacist plays an important role of  pharmaceutical service in various sectors, including health facilities, distribution and production of drugs, medical devices, and medical consumables. As medical personnel, pharmacist has a registration certificate and official practice letter, so that pharmacist has the obligation to perform the competency standards and ethical codes based on the applicable pharmaceutical service standards. These matter underlies the implementation of the Pharmacist Professional Work Practice at Gatot Soebroto Central Army Hostpital and Apotek Roxy Klender Period February – Juni 2020, to increase knowledge and understanding the pharmacist candidate. With this activity, pharmacist candidate is expected to increase insight, knowledge, understanding, and experience about roles and responsibility of pharmacist in related sector."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
An Nisa Rizqa Permatasari
"Neonatus, terutama bayi kurang bulan mempunyai pertahanan fisik yang lemah dan fungsi imunitas yang imatur, menyebabkan rentan terhadap invasi bakteri. Salah satu upaya untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) yakni menurunkan kejadian kematian neonatal menjadi 12 per 1.000 kelahiran hidup maka perlu dilakukan kolaborasi antar tenaga Kesehatan dalam pengobatan pasien. Apoteker di Rumah Sakit perlu menjalankan perannya salah satunya dengan melakukan pemantauan terhadap terapi yang diberikan. Pengambilan data dilakukan langsung dengan melihat kardeks dan rekam medis pasien dengan kriteria: pasien Neonatus Kurang Bulan, menerima polifarmasi, pasien dengan terapi antibiotik, dan lama perawatan di Rumah Sakit ≥5 hari. Data yang diperoleh dilakukan analisis menggunakan metode SOAP dan diidentifikasi permasalahan terkait obat. Dari Pemantauan Terapi Obat (PTO) yang dilakukan ditemukan bahwa masalah terkait obat yang terjadi adalah ketidaksesuaian dosis dan ketidaksesuaian frekuensi, serta analisis evaluasi pemberian antibiotik (EPA) dengan metode Gyssens didapatkan penggunaan antibiotik ditemukan kategori IIIa yakni pemberian meropenem terlalu lama dan kategori IIa yakni tidak tepat dosis.

Neonates, especially preterm infants have weak physical defenses and immature immune function, making them susceptible to bacterial invasion. One of the efforts to achieve the Sustainable Development Goals (SDGs), which is to reduce the incidence of neonatal mortality to 12 per 1,000 live births, it is necessary to collaborate between health workers in treating patients. Pharmacists in hospitals need to carry out their roles, one of which is by monitoring the therapy given. Data were collected directly by looking at the cardex and patient's medical records with the following criteria: less-month neonatal patients, receiving polypharmacy, patients with antibiotic therapy, and length of stay in the hospital ≥5 days. The data obtained were analyzed using the SOAP method and identified problems related to drugs. From the Monitoring of Drug Therapy (PTO), it was found that drug-related problems that occurred were dose mismatches and frequency mismatches, and analysis of the evaluation of antibiotic administration (EPA) with the Gyssens method found that the use of antibiotics was found in category IIIa, namely giving meropenem too long and category IIa, which was not the right dosage. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagai bagian dari jaringan distribusi obat merupakan pelaku usaha yang ikut bertanggung jawab atas keamanan, khasiat, manfaat, dan mutu produk. PT SamMarie Tramedifa bergerak dalam penyaluran obat, termasuk diantaranya adalah Produk Rantai Dingin atau biasa dikenal sebagai CCP (Cold Chain Product. CCP diantaranya adalah vaksin, serum, produk biologis, serta sediaan lain yang memerlukan tempat penyimpanan dengan kondisi khusus dalam suhu 2 s/d 8oC untuk vaksin sensitif beku (tidak boleh beku) dan pada suhu -15 s/d -25oC untuk vaksin sensitif panas. Sehingga, tempat penyimpanan CCP merupakan suatu hal yang sangat krusial dalam memastikan produk rantai dingin tersebut tetap terjamin mutunya. Untuk menjamin hal tersebut, maka perlu dilakukan kualifikasi tempat penyimpanan suhu khusus, yang terdiri dari design qualification, installation qualification, operational qualification, dan performance qualification.

Pharmaceutical Wholesalers as part of the drug distribution network are business actors who are also responsible for product safety, efficacy, benefits and quality. PT SamMarie Tramedifa is engaged in drug distribution, including Cold Chain Products or commonly known as CCPs (Cold Chain Products. CCPs include vaccines, serums, biological products, and other preparations that require storage with special conditions at a temperature of 2 s / d. 8oC for freeze-sensitive vaccines (should not be frozen) and at -15 to -25oC for heat sensitive vaccines, so that CCP storage is very crucial in ensuring the quality of the cold chain product is guaranteed. , it is necessary to qualify for a special temperature storage area, which consists of a design qualification, installation qualification, operational qualification, and performance qualification"
[Depok, Depok]: [Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia], 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>