Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farha
"Skizofrenia mengganggu segala aspek kehidupan individu, meliputi masalah kognitif, persepsi, emosional, sosial, dan perilaku. Halusinasi pendengaran merupakan gejala positif yang paling umum terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan activity daily living melalui pendekatan teori self-care Orem dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pada pasien skizofrenia. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan studi kasus Ny. H dengan masalah keperawatan halusinasi. Tindakan asuhan keperawatan dengan penerapan activity daily living telah diberikan selama delapan hari. Evaluasi menggunakan instrumen “Evaluasi Tanda dan Gejala Pasien Halusinasi” yang dikembangkan oleh Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Hasil penerapan activity daily living pada pasien menunjukkan terdapat penurunan tanda dan gejala halusinasi dari skor 16 menjadi skor 1. Penerapan activity daily living dengan pendekatan Orem diharapkan dapat menjadi intervensi yang membantu pasien mengendalikan halusinasi dan memampukan pasien hidup mandiri.

Schizophrenia disrupts all aspects of an individual's life, including cognitive, perceptual, emotional, social and behavioral problems. Auditory hallucination is the most common positive symptom in patients with schizophrenia. The purpose of this scientific work is to identify the application of daily living activities through Orem's self-care theory approach in reducing signs and symptoms of hallucination in schizophrenia patient. This scientific work was prepared based on the case study of Ms. H with hallucinatory nursing problem. Nursing care by implementing daily living activities was provided for eight days. Evaluation uses the instrument "Evaluation of Signs and Symptoms of Hallucination Patient" developed by the Department of Mental Nursing, Faculty of Nursing, University of Indonesia. The results of applying daily living activities to patients show that there is a decrease in signs and symptoms of hallucinations from a score of 16 to a score of 1. Activities daily living using the Orem approach is expected can be an intervention that helps patients control hallucinations and enables patients to live independently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Nur Fadilla
"Halusinasi adalah salah satu gejala positif yang dapat muncul pada klien dengan skizofrenia. Nn. K (30 tahun) dengan masalah keperawatan halusinasi dan diagnosis medis skizofrenia mendapatkan intervensi keperawatan generalis berupa menghardik, mengabaikan halusinasi, melakukan distraksi dengan bercakap-cakap dan berkegiatan, serta patuh minum obat dengan prinsip 5 benar obat. Selain intervensi generalis, klien juga diberikan intervensi inovasi berupa expressive writing sebagai bentuk distraksi dari halusinasi. Penilaian tanda dan gejala dilakukan dengan menggunakan 3 instrumen yaitu instrumen tanda dan gejala halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, dan PSYRATS. Expressive writing telah terbukti dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi setelah dilakukan dalam 4 sesi. Diharapkan expressive writing dapat menjadi salah satu alternatif kegiatan distraksi.

Hallucination is one of the symptoms that may arise from schizophrenia. Ms. K (30 years) with hallucinations and a medical diagnosis of schizophrenia received general intervention for hallucination by shouting, ignoring hallucinations, providing distraction with conversations and activities, and complying with taking medication according to the principles of the 5 correct medications. Apart from generalist intervention, clients are also given innovative interventions with expressive writing as a form of distraction from hallucinations. Evaluating signs and symptoms of hallucinations using 3 instruments, they are instrument for signs and symptoms of hallucinations, the instrument for the ability to control hallucinations, and PSYRATS. Expressive writing has been proven to reduce signs and symptoms of hallucinations after 4 sessions. It is hoped that expressive writing can be an alternative distraction activity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Almalia Rahmadini
"Skizofrenia merupakan suatu kondisi gangguan jiwa yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami penyimpangan pada pikiran, persepsi, emosi, dan perilaku. Gejala paling umum yang dialami oleh penderita skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi adalah persepsi yang diterima panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Tujuan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran penerapan intervensi generalis dengan pendekatan terapi seni menggambar pada pasien dengan masalah halusinasi. Pasien bernama Ny. A berusia 64 tahun diantar oleh tetangga ke rumah sakit karena marah-marah dirumah, membakar kasur di rumah, tampak gelisah dan berbicara sendiri. Selama di rumah sakit, pasien mengalami halusinasi pendengaran. Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, analisa data, perencanaan, implementasi hingga evaluasi. Seluruh proses asuhan keperawatan dilakukan selama 10 hari sejak tanggal 02 April – 13 April 2024 di ruangan Saraswati Rumah Sakit Dr H. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor. Intervensi yang diberikan kepada Ny. A dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan generalis untuk setiap diagnosis keperawatan yang muncul serta dikombinasikan dengan terapi seni menggambar sebagai kegiatan alternatif untuk mendistraksi pasien dari pikiran yang terpusat pada halusinasi yang muncul pada pasien. Penerapan intervensi keperawatan generalis dengan pendekatan terapi seni menggambar terhadap pasien Ny. A dengan masalah keperawatan halusinasi terbukti efektif dalam mengurangi tanda dan gejala halusinasi serta dapat meningkatkan kemampuan dalam mengontrol halusinasi.

Schizophrenia is a mental disorder that can cause sufferers to experience deviations in thoughts, perceptions, emotions and behavior. The most common symptom experienced by people with schizophrenia is hallucinations. Hallucinations are perceptions received by the five senses without any external stimulus. The aim of this scientific work is to provide an overview of the application of generalist intervention with drawing art therapy in patients with hallucinatory problems. The patient named Mrs. 64 year old A was taken by a neighbor to the hospital because he was angry at home, burned the mattress at home, seemed restless and was talking to himself. While in the hospital, the patient experienced auditory hallucinations. Nursing care starts from assessment, data analysis, planning, implementation to evaluation. The entire nursing care process was carried out for 10 days from April 2 – April 13 2024 in the Saraswati room at Dr H. Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM) Bogor. The intervention given to Mrs. A is carried out according to generalist nursing care standards for each nursing diagnosis that arises and is combined with drawing art therapy as an alternative activity to distract the patient from thoughts focused on the hallucinations that appear in the patient. Implementation of generalist nursing intervention with a drawing art therapy approach to the patient Mrs. A with the problem of hallucination nursing has proven to be effective in reducing the signs and symptoms of hallucinations and can increase the ability to control hallucinations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqika Puspitasari
"Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan kronis yang menyebabkan psikosis disertai penurunan fungsi kognitif, afektif, dan psikososial. Masalah keperawatan yang sering muncul akibat gejala negatif skizofrenia yakni isolasi sosial. Isolasi sosial adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena orang lain serta sebagai suatu keadaan negatif yang mengancam. Seseorang dengan kondisi ini cenderung menarik diri dari lingkungan dan mengalami penurunan–bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan proses asuhan keperawatan klien melalui penerapan asuhan keperawatan jiwa generalis, expressive writing, dan aktivitas bernyanyi pada klien dengan isolasi sosial. Metode penulisan yang digunakan adalah metode case report. Kombinasi expressive writing dan aktivitas bernyanyi ini berfungsi sebagai media bagi klien untuk mengungkapkan perasaan dan pemikirannya serta menstimulasi keinginan untuk berinteraksi. Asuhan keperawatan diberikan pada klien bernama Nn. W yang berusia 37 tahun dengan diagnosis skizofrenia. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar evaluasi tanda dan gejala isolasi sosial serta kemampuan bersosialisasi klien yang dikembangkan oleh Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Hasil case report ini menunjukkan bahwa penerapan asuhan keperawatan jiwa generalis, expressive writing, dan aktivitas musik bernyanyi selama 7 hari efektif dalam menurunkan tanda gejala isolasi sosial pada klien, yakni dari skor 30 menjadi 6, serta mengalami peningkatan kemampuan bersosialisasi dari skor 0 menjadi skor 9. Oleh karena itu, penulis berharap expressive writing dan aktivitas musik bernyanyi dapat diterapkan sebagai intervensi tambahan dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial di rumah sakit.
Schizophrenia is a chronic psychiatric disorder that causes psychosis accompanied by decreased cognitive, affective, and psychosocial functions. Nursing problems that often arise due to negative symptoms of schizophrenia are social isolation. Social isolation is loneliness experienced by individuals and is considered to arise because of other people and as a threatening negative situation. A person with this condition tends to withdraw from the environment and experience a decrease-even a complete inability-to interact with others. The purpose of writing this scientific work is to describe the client's nursing care process through the application of generalist mental nursing care, expressive writing, and singing activities for clients with social isolation. The writing method used is the case report method. The combination of expressive writing and singing activities serves as a medium for clients to express their feelings and thoughts and stimulate the desire to interact. Nursing care was provided to a 37-year-old client named Ms. W with a diagnosis of schizophrenia. The evaluation was carried out using an evaluation sheet for signs and symptoms of social isolation and client socialization skills developed by the Department of Mental Health Nursing, Faculty of Nursing, Universitas Indonesia. The results of this case report show that the application of generalist mental nursing care, expressive writing, and singing music activities for 7 days is effective in reducing signs and symptoms of social isolation in clients, namely from a score of 30 to 6, and experiencing an increase in socialization skills from a score of 0 to a score of 9. Therefore, the author hopes that expressive writing and singing music activities can be applied as additional interventions in providing nursing care to clients with social isolation in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Anggia Pramesti
"Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, dan perilaku. Skizofrenia ini dapat disertai dengan gejala psikotik berupa halusinasi. Halusinasi pendengaran menjadi halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan terapi hortikultura dengan pendekatan self-management pada pasien dengan halusinasi pendengaran. Penerapan terapi hortikultura dengan pendekatan self-management ini memberikan dampak pada penurunan tanda dan gejala halusinasi pasien. Rekomendasi dari karya ilmiah ini adalah perawat perlu mengidentifikasi waktu yang dibutuhkan dalam terapi hortikultura dengan lama rawat pasien, sehingga intervensi yang diberikan dapat lebih efektif dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada pasien.

Schizophrenia is a mental disorder characterized by disturbances in thinking, perception, emotion, language, and behavior. Schizophrenia can be accompanied by psychotic symptoms in the form of hallucinations. Auditory hallucinations are the most common hallucinations in patients with schizophrenia. The purpose of this scientific work is to provide an overview of the application of horticultural therapy with a self-management approach in patients with auditory hallucinations. The application of horticultural therapy with a self-management approach has an impact on reducing the patient's hallucination signs and symptoms. The recommendation from this scientific work is that nurses need to identify the time needed in horticultural therapy with the length of the patient's stay so that the interventions provided can be more effective in reducing signs and symptoms of auditory hallucinations in patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amallia Ashari
"Luka tekan merupakan salah satu kejadian yang umum terjadi pada pasien total care. Luka tekan merupakan salah satu bagian dari indikator mutu keperawatan untuk mencegah terjadinya cedera tekan pada pasien selama perawatan di Rumah Sakit. Pasien stroke memiliki risiko tinggi terjadi luka tekan, karena pasien dengan stroke memiliki keterbatasan fisik dalam melakukan mobilisasi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan intervensi reposisi miring kanan dan miring kiri sebagai upaya pencegahan terjadinya luka tekan pada pasien Stroke di ruang HCU. Metode yang digunakan berupa laporan kasus terkait intervensi reposisi miring kanan dan miring kiri dengan skala Braden yang dilakukan selam 6 hari. Hasil menunjukkan bahwa adanya penurunan skor nilai skala Braden dari 11 poin dengan risiko tinggi terjadinya luka tekan menjadi 14 poin dengan risiko sedang-rendah terjadinya luka tekan pada pasien. Reposisi miring kanan dan miring kiri direkomendasikan dapat diterapkan oleh perawat kepada pasien dari awal masuk sampai pasien pulang dari perawatan di Rumah Sakit.

Pressure ulcers are one of the common occurrences in total care patients. Pressure ulcers are one part of the quality indicators of nursing to prevent pressure injuries to patients during treatment at the hospital. Stroke patients have a high risk of pressure ulcers, because patients with stroke have physical limitations in mobilizing. This scientific work aims to analyze the effectiveness of right oblique and left oblique repositioning interventions as an effort to prevent pressure sores in stroke patients in the HCU room. The method used is in the form of case reports related to right oblique and left oblique repositioning interventions with the Braden scale which were carried out for 6 days. The results showed that there was a decrease in the Braden scale score from 11 points with a high risk of pressure sores to 14 points with a moderate-low risk of pressure sores in patients. Repositioning of the right and left obliques is recommended to be applied by nurses to patients from the initial admission until the patient returns from treatment at the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aghniya Cascara Ahmad
"Skizofrenia adalah gangguan psikis yang ditandai dengan penyimpangan kognitif, realitas, disorientasi persepsi, serta penarikan diri dari hubungan sosial. Penderita skizofrenia mengalami kemunduran dalam kemampuan berpikir dan berperilaku sebagai akibat dari penurunan kognitif, sehingga berpotensi melakukan perilaku kekerasan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Perilaku kekerasan merupakan perilaku yang melibatkan kekuatan fisik yang bertujuan untuk menyakiti, merusak, dan menghancurkan sesuatu. Tujuan karya ilmiah ini yaitu memberikan gambaran terkait penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan melalui terapi musik bernyanyi. Intervensi keperawatan yang diberikan selama 9 hari perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan generalis yang telah ditetapkan disertai terapi musik sebagai intervensi tambahan. Hasil penerapan terapi musik yang dilakukan menunjukkan adanya penurunan tanda gejala risiko perilaku kekerasan dari skor 31 menjadi skor 2 dan kemampuan mengendalikan perilaku kekerasan meningkat dari skor 3 menjadi skor 6. Melalui studi kasus ini diharapkan dapat menjadikan terapi musik sebagai tindakan keperawatan inovasi untuk mengendalikan risiko perilaku kekerasan dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit.

Schizophrenia is a mental disorder characterized by cognitive distortions, reality distortions, disorientation of perception, and withdrawal from social relationships. Patients with schizophrenia experience a decline in their cognitive and behavioral abilities due to cognitive decline, which may lead them to engage in violent behavior that poses a risk to themselves, others, and their surroundings. Violent behavior involves physical force aimed at causing harm, destruction, or devastation. The purpose of this scientific study is to provide an overview of the application of nursing care for patients at risk of violent behavior through singing therapy. Nursing interventions provided during a 9-day hospital stay were in line with established general nursing standards, accompanied by music therapy as an additional intervention. The results of the music therapy application showed a decrease in symptoms of violent behavior from a score of 31 to a score of 2 and an increase in the ability to control violent behavior from a score of 3 to a score of 6. Through this case study, it is hoped that music therapy can be established as an innovative nursing practice for controlling violent behavior in hospital care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Handono Fatkhur Rahman
"[ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu dari penyakit kronis. Penanganan DM tidak hanya membutuhkan pendekatan medis, tetapi juga membutuhkan pendekatan multidisiplin termasuk pendekatan keperawatan. Salah satu pendekatan keperawatan yang digunakan adalah teori self care Orem. Tujuan dari teori self care Orem ini adalah memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam perawatan diri. Ners spesialis adalah perawat yang memiliki keahlian dalam bidang klinik, mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara langsung atau tidak langsung dengan mempengaruhi tenaga keperawatan dibawahnya. Ners spesialis dalam memberikan asuhan keperawatan harus berdasarkan pada evidence based nursing. Salah satu evidence based nursing pada pasien DM adalah diabetes self management education (DSME). Sebagai inovator, Ners spesialis melalukan inovasi promosi kesehatan pada pasien DM berupa pemeriksaan dan pemantauan kesehatan mandiri. Hasil dari penerapan teori self care Orem menunjukkan bahwa teori self care Orem dapat dijadikan sebagai panduan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien DM.ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is one of the chronic diseases. Management of diabetes requires a multidisciplinary approach, one of them is nursing approach. One approach is Orem?s self care Theory. The purpose of the Orem?s self care theory is to improve patient self-care. Clinical nursing specialist is nurse at the clinic experts, able to provide advance nursing care to patients directly or indirectly by influencing subordinates. Clinical nursing specialist in providing nursing care have to use evidence based nursing. evidence based nursing in diabetes patients is diabetes self-management education (DSME). As an innovator, clinical nursing specialist pass health promotion innovations in diabetic patients form self health asessment. Results of the application of Orem self-care theory showed that this theory can be used as a guide to nursing care in diabetic patients.;Diabetes mellitus (DM) is one of the chronic diseases. Management of diabetes requires a multidisciplinary approach, one of them is nursing approach. One approach is Orem?s self care Theory. The purpose of the Orem?s self care theory is to improve patient self-care. Clinical nursing specialist is nurse at the clinic experts, able to provide advance nursing care to patients directly or indirectly by influencing subordinates. Clinical nursing specialist in providing nursing care have to use evidence based nursing. evidence based nursing in diabetes patients is diabetes self-management education (DSME). As an innovator, clinical nursing specialist pass health promotion innovations in diabetic patients form self health asessment. Results of the application of Orem self-care theory showed that this theory can be used as a guide to nursing care in diabetic patients., Diabetes mellitus (DM) is one of the chronic diseases. Management of diabetes requires a multidisciplinary approach, one of them is nursing approach. One approach is Orem’s self care Theory. The purpose of the Orem’s self care theory is to improve patient self-care. Clinical nursing specialist is nurse at the clinic experts, able to provide advance nursing care to patients directly or indirectly by influencing subordinates. Clinical nursing specialist in providing nursing care have to use evidence based nursing. evidence based nursing in diabetes patients is diabetes self-management education (DSME). As an innovator, clinical nursing specialist pass health promotion innovations in diabetic patients form self health asessment. Results of the application of Orem self-care theory showed that this theory can be used as a guide to nursing care in diabetic patients.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini
"Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik pada system endokrin yang paling banyak dijumpai dipelayanan kesehatan. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dapat menggunakan berbagai metode pendekatan, salah satunya dengan model pendekatan Self Care Orem yang menggunakan pendekatan untuk memandirikan pasien diabetes melalui manajemen diabetes secara mandiri.Residensi keperawatan medikal bedah peminatan keperawatan endokrin bertujuan melakukan analisis terhadap penerapan model pendekatan Self Care Orem dalam melakukan kegiatan pemberian asuhan keperawatan. Selain itu juga dilakukan penerapan praktek berbasis bukti dengan pengkajian 3 menit kaki diabetesdi poliklinik penyakit dalam diharapkan dapat menjadi skrining terhadap pencegahan terjadinya ulkus diabetik. Selain penerapan Evidence Based Nursing Practice juga dilakukan penerapan inovasi promosi kesehatan dengan tujuan untuk memandirikan pasien dalam melakukan perawatan diri sehari-hari dalam mencegah terjadinya komplikasi diabeti yang dilakukan dipoliklinik penyakit dalam RS. Ciptomangunkusumo, Jakarta. Diharapkan dengan penerapan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan Self Care Orem, serta penerapan pengkajian 3 menit kaki diabetik dan promosi kesehatan dapat menjadi acuan dalam penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terintegrasi, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kulaitas asuhan keperawatan.

Diabetes mellitus is a chronic disease in the endocrine system of the most prevalent in health care system. Nurses in providing nursing care can use various methods for approach , one of them with models of Orem Self Care approach.
That uses approach for diabetic patients through independent diabetes management. Nursing specialist of Medical-Surgical practice for endocrine conduct an analysis of the application models of Orem Self Care approach in the provision of nursing care activities. It also made the application of evidencebased practice with an assessment of the diabetic foot in 3 minutes in outpatient
with diabetic, with the aims to be screened foot problems for prevention of diabetic ulcers.
In addition to the application of evidence -based nursing practice is also carried
out the implementation of inovation prgramme health promotion. The purpose of
this programme is promote patient ability to be independent for perform daily
self-care and prevention from diabetic complication in Cipto Mangunkusumo
Hospital at Jakarta. The cxpectation of implementation of nursing care by using Orem Self Care Approach, 3 minutes diabetic foot assessment and health promotion can be a reference in the implementation of nursing care is comprehensive and integrated , which in turn is expected to improve the quality of nursing care .
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Fitri Ananda
"Halusinasi merupakan gejala positif dari skizofrenia yang timbul dari respons maladaptif. Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi yang tidak nyata. Diantara beberapa jenis halusinasi, halusinasi pendengaran paling sering terjadi pada klien dengan skizofrenia. Halusinasi pendengaran dapat memberikan dampak yang negatif, terutama jika isi halusinasi merendahkan klien. Kasus nyata terjadi pada Tn. A (39 tahun) masuk rumah sakit jiwa dengan skizofrenia dan masalah keperawatan halusinasi pendengaran. Pada saat pengkajian di hari perawatan ke-9, klien mengatakan masih mendengar suara-suara yang mencela dan berkata kasar kepada klien. Klien terkadang menjadi emosi dan amarahnya tidak stabil ketika suara tersebut muncul sehingga halusinasinya sulit untuk di kendalikan. Implementasi keperawatan yang dilakukan adalah tindakan keperawatan ners dan penerapan activity daily living non vokasional. Implementasi dilakukan selama sebelas hari, yakni empat hari pemberian intervensi tindakan keperawatan ners dan tujuh hari penerapan activity daily living tipe non vokasional. Evaluasi dilakukan setiap pertemuan menggunakan instrumen PSYRATS, evaluasi tanda dan gejala halusinasi, dan evaluasi kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan activity daily living non vokasional efektif terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi. Sehingga penerapan activity daily living non vokasional dapat menjadi salah satu strategi dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien dengan halusinasi.

Hallucinations are positive symptoms of schizophrenia that arise from maladaptive responses. Hallucinations are false sensory perceptions or unreal perceptual experiences. Among several types of hallucinations, auditory hallucinations are most common in clients with schizophrenia. Auditory hallucinations can have a negative impact, especially if the content of the hallucination demeans the client. The real case happened to Mr. A (39 years old) was admitted to a mental hospital with schizophrenia and auditory hallucinations nursing problems. At the time of the assessment on the 9th day of treatment, the client said he still heard voices that criticized and said rudely to the client. Clients sometimes become emotional and their anger is unstable when the voice appears so that the hallucinations are difficult to control. The implementation of nursing carried out is the action of nursing nurses and the application of non-vocational daily living activities. Implementation was carried out for eleven days, namely four days of providing nursing interventions for nurses and seven days of implementing non-vocational type daily living activities. Evaluation is carried out at each meeting using the PSYRATS instrument, evaluation of signs and symptoms of hallucinations, and evaluation of the client's ability to control hallucinations. The researcher concluded that the application of non-vocational daily living activities was effective in reducing signs and symptoms of hallucinations. So that the application of non-vocational daily living activities can be one of the strategies in providing nursing care to clients with hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>