Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187893 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Regina Alviomita
"

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia yang saat ini mulai diderita oleh usia muda. Perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus merupakan salah satu faktor yang harus dihindari. Media sosial menjadi salah satu sumber informasi yang mudah diakses oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial dengan perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus pada remaja di Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik cluster sampling sebagai cara pengambilan sampel. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA/SMK di Jakarta yang berjumlah 445 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 8 pertanyaan tentang penggunaan media sosial dan 10 pertanyaan tentang perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus. Hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan media sosial dengan perilaku konsumsi makanan berisiko diabetes melitus pada remaja di Jakarta dengan nilai signifikansi 0,014 (p<0,05). Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi orang tua untuk memperhatian tontonan media sosial dan perilaku makan remaja serta menjadi informasi penunjang bagi perawat untuk memberikan edukasi kesehatan pada remaja melalui media sosial.


Diabetes mellitus is one of the highest causes of death in Indonesia, which is now starting to be suffered by young people. Diabetes mellitus risky food consumption behaviour is one of the factors that must be avoided. Social media is one of the sources of information that is easily accessed by adolescents. This study aims to determine the relationship between social media use and diabetes mellitus risky food consumption behaviour among adolescents in Jakarta. This study used a cross-sectional design with cluster sampling technique as a way of sampling. The sample of this study was 445 high school / vocational high school students in Jakarta. The instrument used was a questionnaire containing 8 questions about social media use and 10 questions about diabetes mellitus risky food consumption behaviour. The results of Chi Square analysis showed that there was a relationship between the use of social media and food consumption behaviour at risk of diabetes mellitus in adolescents in Jakarta with a significance value of 0.014 (p<0.05). The results of this study can be information for parents to pay attention to social media viewing and adolescent eating behaviour and become supporting information for nurses to provide health education to adolescents through social media."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nazmussyarqia
"Remaja menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang membentuk identitas mereka dan pemahaman tentang dunia. Proses pembentukan identitas dan pencarian standar sosial disebut aktualisasi diri, yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Dengan perkembangan teknologi dan internet, remaja cenderung menggunakan media sosial untuk proses aktualisasi diri karena lebih mudah mengekspresikan diri di platform tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media sosial dengan aktualisasi diri pada remaja pertengahan (14-17 tahun) di kabupaten Bekasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu non-probability sampling dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 110 responden. Penelitian ini menggunakan 3 instrumen penelitian, yaitu instrumen data demografi, instrumen aktualisasi diri (SISA) dan instrumen penggunaan media sosial (SIPMS). Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan media sosial denganaktualisasi diri (p-value = 0.179). Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian ini dengan mengidentifikasi karakteristik responden serta faktor yang berkaitan dengan aktualisasi diri seperti alasan pola asuh orang tua, status ekonomi dan sosial, atau kondisi kesehatan mental.

Adolescents face various challenges and opportunities that shape their identity and understanding of the world. The process of identity formation and the search for social standards is called self-actualization, which is influenced by the social environment. With the development of technology and the internet, adolescents tend to use social media for the self-actualization process because it is easier to express themselves on these platforms. This study aims to determine the relationship between social media use and self-actualization among mid-adolescents (14-17 years old) in Bekasi Regency. The type of research used in this study is quantitative with a cross-sectional research design. The sampling technique used is non-probability sampling through purposive sampling. The number of samples in this study was 110 respondents. This study uses three research instruments, namely demographic data instruments, self-actualization instruments (SISA), and social media usage instruments (SIPMS). The results of the Chi-Square test showed that there was no relationship between social media use and self-actualization (p-value = 0.179). Further research is expected to develop this study by identifying respondent characteristics and factors related to self-actualization, such as parenting styles, socioeconomic status, or mental health conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Kusuma Wardani
"Jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di Indonesia. DM memiliki dampak secara fisik dan psikologis bagi penderitanya. Salah satu dampak psikologis yang banyak ditemui yaitu adanya perasaan ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan dapat terjadi pada pasien dengan penyakit kronik, seperti DM. Pengobatan yang lama, ketidakpastian akan penyakit, komplikasi, kurangnya dukungan sosial dapat menimbulkan ketidakberdayaan pada pasien. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan sosial yang cukup untuk mencegah timbulnya perasaan ketidakberdayaan pada pasien DM. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional dan teknik convenience sampling yang memiliki tujuan untuk mencari hubungan antara dukungan sosial dan ketidakberdayaan pada 106 pasien DM di Jakarta Timur. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu Powerlessness Assessment Tools (PAT) dan Multidimensional Scale Perceived Social Support (MSPSS). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara dukungan sosial dan ketidakberdayaan pada pasien DM di Jakarta Timur (p value = 0,000) dan (r = -0,932). Dibutuhkan dukungan sosial yang tinggi untuk mencegah atau mengurangi adanya ketidakberdayaan pada pasien.

The number of people with Diabetes Mellitus (DM) in the world is increasing from year to year, including in Indonesia. DM has a physical and psychological impact on the patient. One of the most common psychological effects is a feeling of powerlessness. Powerlessness can occur in patients with chronic diseases, such as DM. Long treatment, uncertainty about the disease, complications, lack of social support can lead to powerlessness in the patient. Therefore, it takes social support from people around to prevent feelings of powerlessness in DM patients. This study was conducted using a cross sectional approach and convenience sampling technique with the aim of finding the relationship between social support and powerlessness in 106 DM patients in East Jakarta. The instruments used in this research are Powerlessness Assessment Tools (PAT) and Multidimensional Scale Perceived Social Support (MSPSS). The results showed that there was a negative relationship between social support and powerlessness in DM patients in East Jakarta (p value = 0.000) and (r = -0.932). High social support is needed to prevent or reduce the presence of powerlessness in patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Muliawati
"Perubahan yang terjadi pada masa remaja belum sepenuhnya matang secara fisik, kognitif dan psikososial. Hal ini menjadikan remaja cepat sekali terpengaruh oleh lingkungan yang menyebabkan pada perubahan perilaku pada remaja, salah satunya ialah perilaku makan. Perilaku makan terdiri dari tiga dimensi yang muncul dari beberapa teori, yaitu perilaku makan emotional eating, external eating, dan restrained eating. Apabila remaja memiliki perilaku makan yang tidak baik, maka akan berdampak terhadap asupan gizi dan akan mempengaruhi status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara media sosial Instagram, teman sebaya, dan faktor lainnya dengan perilaku makan pada remaja di DKI Jakarta Tahun 2024. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik quota sampling. Pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuesioner yang dilakukan secara daring pada sampel remaja di DKI Jakarta yang berjumlah 150 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa external eating (55,3%) merupakan perilaku makan yang paling dominan terjadi. Berdasarkan uji hasil uji chi square menunjukkan hasil terdapat hubungan yang signifikan antara media sosial Instagram dengan perilaku makan emotional eating (P Value=0,001), external eating (P Value=0,000), dan restrained eating (P Value=0,035). Sedangkan peran teman sebaya dan peran orang tua hanya berhubungan dengan perilaku makan external eating (P Value=0,048 dan 0,000). Untuk variabel lainnya menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan ketiga dimensi perilaku makan.

The changes that occur in adolescence are not yet fully mature physically, cognitively and psychosocially. This makes adolescents quickly influenced by the environment which causes changes in behavior in adolescents, one of which is eating behavior. Eating behavior consists of three dimensions that arise from several theories, namely emotional eating, external eating, and restrained eating. If adolescents have bad eating behavior it will have an impact on nutritional intake and will affect their nutritional status. This study aims to determine the relationship between social media Instagram, peers, and other factors with eating behavior among adolescents in DKI Jakarta in 2024. The research method uses a cross-sectional design with quota sampling technique. Data collection was carried out by filling out an online questionnaire on a sample of 150 adolescents in DKI Jakarta. The research results show that external eating (55.3%) was the most dominant eating behavior. Based on the chi square test results, the results show that there is a significant relationship between Instagram social media and emotional eating (P Value=0.001), external eating (P Value=0.000), and restrained eating (P Value=0.035). Meanwhile, the role of peers and the role of parents were only related to external eating behavior (P Value=0.048 and 0.000). For other variables, the results show that there is no significant relationship with the three dimensions of eating behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Triyanie
"Indonesia merupakan negara berkembang dengan risiko DM dan tuberkulosis yang tinggi. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pengendalian DM dengan tuberkulosis. Pengambilan data dilakukan pada 291 pasien DM melalui kuesioner, pemeriksaan sputum BTA dan pemeriksaan radiologi didapatkan sebesar 35,7% pasien DM dengan tuberkulosis. Pada penelitian ini didapatkan bahwa proporsi TB positif pada pasien DM yang telah didiagnosis DM <2 tahun, tidak memiliki riwayat hipertensi, mengalami gejala DM mudah lapar, berat badan turun dan lemah badan, tidak menerima edukasi dan tidak menggunakan obat antidiabetes berhubungan dengan kejadian tuberkulosis.

Indonesia is a development country with high risk of DM and tuberculosis. This research has design of cross sectional study to know association between behavior control of DM with prevalence of tuberculosis. It was applied to 291 patients with DM by using questionnaire instrument, BTA sputum, and radiology examination. 35.7% patients were diagnosed as TB. In this research, it can be concluded that proportion of positive TB in patients with DM who was diagnosed as DM <2 years, had no hypertension, had symptoms of DM (feeling very hungry, weight loss, fatigue), not accepted education and did not use oral antidiabetic have association with prevalence of tuberculosis in patients with DM."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Kurnia Aryani
"ABSTRAK
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang terjadi saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau bila tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya, ditandai dengan terjadi peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemi dengan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu > 200 mg/dl dan gula darah puasa >126 mg/dl. Diabetes mellitus menyebabkan 1,5 juta kematian, 2,2 juta resiko kematian, risiko penyakit kardiovaskular dan lainnya. Tujuan Penelitian ini mengetahui gambaran pola makan dan kepatuhan minum obat antidiabetik dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus, jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu penderita diabetes melitus yang berkunjung ke Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara yang sudah dilakukan pemeriksaan kadar gula, sampel penelitian sebanyak 160 pasien dengan metode systematic random sampling. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisa data menggunakan uji chi square. Hasil analisis umur tidak berhubungan dengan kadar gula darah nilai p=0,270, Jenis kelamin tidak berhubungan dengan kadar gula darah nilai p=0,293, Pendidikan tidak berhubungan dengan kadar gula darah nilai p=0,202, Pola makan berhubungan dengan kadar gula darah nilai p=0,002, Kepatuhan Minum obat berhubngan dengan Kadar gula darah nilai p=0,003. Kesimpulan pola makan dengan kepatuhan minum obat berhubungan dengan kadar gula darah sedangakan karakteristik individu meliputi umur, jenis kelamin dan pendidikan tidak berhubungan dengan kadar gula darah.

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a chronic disease that occurs when the pancreas does not produce enough insulin or when the body can not effectively, using the insulin it produces, is characterized by an increase in blood sugar or hyperglycemia with a blood glucose test result 200 mg dl and fasting blood sugar 126 mg dl. Diabetes mellitus causes 1.5 million deaths, 2.2 million death risks, cardiovascular disease and other risks. The purpose of this study to know the pattern of eating patterns and adherence to taking antidiabetic drugs with blood sugar levels of people with diabetes mellitus, This study type is analytic with cross sectional study design. Population in this research that is patient of diabetes mellitus who visited to Puskesmas of Cipinang Besar Utara Subdistrict which have been checked blood sugar level, research sample counted 160 patients with systematic random sampling technique. Data collection using documentation and questionnaires. Data analysis technique using chi square test. Age analysis was not related to blood glucose level p value 0.270, sex was not related to blood sugar level p value 0.293, education was not related to blood sugar level p value 0.202, diet was associated with blood sugar p value 0,002, Drug Compliance drug related to blood sugar level p value 0,003. Conclusions of diet with medication adherence are associated with blood sugar levels while individual characteristics including age, sex and education are not related to blood sugar levels."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Redy Fadillah
"Perilaku seksual pranikah merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh remaja. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pengguna media sosial dengan perilaku seksual pranikah pada remaja. Metode yang digunakan cross sectional dengan teknik cluster random sampling. Jumlah responden penelitian sebanyak 322 siswa pada Sekolah Menengah Atas. Kuesioner yang digunakan merupakan modifikasi dari Social Network Site Questionare yang berjumlah 14 pertanyaan dan 25 pertanyaan tentang perilaku seksual pranikah. Uji statistik menggunakan Chi Square dengan signifikansi le; 0,050 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengguna media sosial dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Sekolah Menengah Atas p=0,027 ; dan nilai koefisien korelasi r=1,683 . Disarankan agar perawat di tatanan komunitas dan institusi pendidikan bekerja sama untuk memberikan edukasi kesehatan terkait kesehatan reproduksi remaja kepada remaja di tingkat Sekolah Menengah Atas pada khususnya, serta memaksimalkan kembali program PKPR Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja.

Premarital sexual behaviour is one of problem found by adolescent. The purpose of this study is to identify the relationship between social media user and premarital sexual behaviour. The study design is using cross sectional method with cluster random sampling technique. The number of respondents are 322 Senior High School students. Questionare used in this study are modification from Sosial Network Site Questionare which contain 14 questions and 25 questions about premarital sexual behaviour. The statistical test using Chi Square with significancy le 0,050 showed a significant correlation between social media user and premarital sexual behaviour in adolescent at Senior High School p 0,027 and the coefficient correlation r 1,683. Nurses in community and institution of education are recommended to cooperate give the healthy education about adolescent reproduction healthy to adolescent especially in grade Senior High School, and maximizing the Healthy Care Adolescent Service progam."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Noviana Sari
"Nasi putih merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia yang memiliki indeks glikemik tinggi. Hal ini berbanding terbalik dengan anjuran diet untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah. Oleh karena itu, diperlukannya pengetahuan mengenai indeks glikemik bagi pasien diabetes melitus. Penelitian ini metode studi analisis korelasi dengan desain cross-sectional menggunakan teknik cluster random sampling. Sebanyak 106 subjek dari sebelas kecamatan di Kota Depok.
Hasil penelitian ini dengan analisis uji chi square menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan indeks glikemik dengan kesesuaian diet pada pasien diabetes melitus p=0,082, p=0,05. Banyak faktor lain yang memengaruhi kesesuaian diet, selain pengetahuan. Tetapi, informasi mengenai indeks glikemik dan diet diabetes mellitus tetap dianggap penting dan perlu adanya edukasi bagi pasien.

White rice is the Indonesians staple food which has a high glycemic index. This is contrary to the diabetes mellitus dietary recommendations of eating a low glycemic index food. Therefore, it is necessary to understand glycemic index knowledge for diabetes mellitus patients. This study applied a correlation analysis method with a cross sectional using a cluster random sampling technique. One hundred six subjects were selected from eleven sub districts in Depok City. The data were analyzed using a chi square test.
The result showed that there was no correlation between knowledge of glycemic index and diabetes mellitus patients diet p 0.082, 0.05. Beside the knowledge, many factors affect the diet. However, information on the glycemic index and diabetes mellitus diet remains important and needs to be delivered for diabetic patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Fatikhani
"Tingkat pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku ataupun kebiasaan seseorang. Salah satu pengetahuan yang perlu dimiliki oleh remaja ialah pengetahuan mengenai makanan cepat saji, guna pola makan remaja yang semakin membaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran dan arah hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan cepat saji dengan pola makan pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 190 siswa yang terdiri dari kelas 7 dan 8 di SMPN 245 Jakarta dengan menggunakan teknik stratified random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 10 pertanyaan tentang tingkat pengetahuan tentang makanan cepat saji dan 20 pernyataan mengenai pola makan. Melalui hasil analisis chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan cepat saji dengan pola makan pada remaja di SMPN 245 Jakarta p 0,543; 0,05 . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada perawat komunitas, para orang tua terutama yang memiliki anak remaja, serta masyarakat.

Knowledge is the one of affects a person's habit. One kind of knowledge that teenagers should have is knowledge about junk food. This knowledge is important in order to improve the adolescent 39 s dietary habit. The purpose of this study was to identify the relationship between the level of knowledge about junk food and dietary habit in adolescents. This research is a descriptive correlative research using cross sectional design. The sample of the study was 190 students consisting of grades 7 and 8 in SMPN 245 Jakarta by using stratified random sampling technique.
The instrument used was a questionnaire containing 10 questions about adolescent's knowledge level about junk food and 20 statements about their dietary habit. The chi square analysis shows that there is no correlation between the knowledge level of junk food and the adolescent dietary habit at SMPN 245 Jakarta p 0,543 0,05 . This research is expected to provide information to community nurses, parents especially who have teenagers and also the community as well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Azalea Vargas
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan masalah perilaku remaja di Jakarta Pusat. Masalah perilaku yang diukur dalam penelitian ini adalah masalah emosional, distres psikologis, conduct problem, dan perilaku kekerasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur keterlibatan ayah, Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) untuk mengukur masalah emosional dan conduct problem, Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25) untuk mengukur distres psikologis, dan alat ukur perilaku kekerasan. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang berasal dari tiga sekolah menengah atas (SMA) di Jakarta Pusat dan ayah yang menjadi responden dalam penelitian ini. Sebanyak 403 responden anak dan 133 responden ayah dipilih melalui teknik random sampling. Berdasarkan teknik analisis data pearson correlation test, terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dan tiga bentuk masalah perilaku, yakni masalah emosional, distres psikologis, serta conduct problem. Adapun pada perilaku kekerasan tidak ditemukan hubungan yang signifikan dengan keterlibatan ayah.

This quantitative study investigated the relationship between father involvement and behavior problems among adolescents in Central Jakarta. Behavior problems consisted of emotional problem, psychological distress, conduct problem, and violent behavior. Father involvement inventory are used to measure father involvement, subtest of emotional symptom and conduct problem of The Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) to measure emotional and conduct problem, The Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25) to measure psychological distress, and violent behavior inventory to measure violent behavior. There were 403 adolescents and 133 father participated in this study, selected by random sampling. According to measurement using Pearson Correlation Test, the results indicated that there were significant relationships between father involvement and emotional problem, psychological distress, as well as conduct problem. No significant relationships were found between father involvement and violent behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>