Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Puti Andjani
"Penelitian ini membahas mengenai representasi atau gambaran pustakawan dalam memberikan layanan informasi kepada tunawisma yang ditampilkan dalam film The Public yang bergenre drama dan dirilis pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi Klaus Krippendorff. The Public merupakan film berdurasi 122 menit dan penelitian ini mengamati 9 adegan sebagai unit analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan peran pustakawan dalam memberikan layanan informasi kepada tunawisma menggambarkan sejumlah aspek penting seperti dapat diandalkan, inklusif, dan berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna perpustakaan. Selain menjalankan tugas sebagai penyedia layanan informasi, pustakawan juga memainkan peran penting sebagai negosiator konflik yang terjadi. Hal ini memberikan perspektif baru terkait tanggung jawab dan peran pustakawan dalam membantu pengguna perpustakaan.

This research discusses the representation of librarians in providing information services to homeless people as shown in the 2018 drama The Public. This research uses a qualitative approach with Klaus Krippendorff's content analysis method. The Public is a 122-minute film, this research examines 9 scenes as the unit of analysis. The results show that the role of librarians in providing information services to homeless people illustrates several important aspects such as being reliable, inclusive, and committed to providing the best service to library users. Apart from carrying out their duties as information service providers, librarians also play an important role as negotiators of conflicts that occur. This provides a new perspective regarding the responsibilities and roles of librarians in helping library users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmiarti Kusumaningrum
"Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2003 yang bertujuan untuk mengetahui apakah staf perpustakaan di lingkungan Departemen Pertanian Wilayah Bogor mengalami stres, mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab stres bagi staf perpustakaan dalam memberikan jasa rujukan, dan ingin mengetahui bagaimana gambaran stres yang mungkin dialami.
Pengambilan data dilakukan menggunakan metode survey dengan alat bantu kuesioner yang diberikan kepada staf perpustakaan di lingkungan Departemen Pertanian yang memberikan jasa rujukan. Selain itu juga dilakukan wawancara secara informal dengan 4 orang responden untuk data tambahan.
Hasilnya menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (76,67%) cenderung tidak stres dalam memberikan jasa rujukan. Faktor-faktor yang dianggap dapat menjadi penyebab stres pada pustakawan dalam memberikan jasa rujukan adalah faktor kurangnya sumber informasi, dan faktor teknologi komputer, khususnya yang berupa permasalahan ergonomi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdi Nugroho
"Skripsi ini membahas tentang pencarian informasi oleh Pustakawan JPI (Jasa Penelusuran Informasi) dengan berfokus pada corak interaksi yang terjadi antara pustakawan dengan pemakai dan antara pustakawan dengan sarana pencarian berbasis web. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana interaksi yang terjadi baik antara pustakawan dengan pemakai maupun sarana pencarian serta tahap--tahap yang dilalui pustakawan JPI dalam melakukan pencarian informasi. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dan pengamatan terhadap informan (Pustakawan JPI) dan responden (Kepala Perpustakaan UI dan Pemakai JPI). Untuk menunjang data-data tersebut juga dilakukan studi literatur dengan melakukan pembandingan terhadap penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi yang baik antara pustakawan dan pemakai mempengaruhi kelancaran dalam melakukan melakukan pencarian informasi oleh Pustakawan JPI. Pada tahap berinteraksi dengan pemakai, pustakawan JPI melakukan tanya-jawab dan berupaya menetapkan kebutuhan informasi pemakai yang sebenamya. Selanjutnya Pustakawan JPI melakukan pencarian menggunakan sarana yang tersedia. Sebelum diberikan ke pemakai, Pustakawan JPI membaca, menilai, dan memutuskan informasi yang relevan bagi pemakai.Sejak diselenggarakannya JPI, tepatnya 11 September 2004 lebih dari 66 pemakai yang berbeda-beda latar belakang disiplin ilmunya telah menggunakan layanan ini. Untuk meningkatkan layanan ini, Perpustakaan Universitas Indonesia sebaiknya juga dapat menyediakan pustakawan yang menguasai latar belakang ilmu yang sama dengan pemakainya. Selain itu perlu dipertimbangkan, ditelusuri, dan digunakan berbagai pangkalan data lainnya yang dapat digunakan untuk mendukung pencarian informasi yang lebih spesifik dan relevan dengan kebutuhan informasi pemakai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatur Rahmi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan pustakawan terhadap pemanfaatan sumber daya informasi referensi, perkembangan layanan referensi dan konsepnya, pemanfaatan media komunikasi dalam perkembangan layanan referensi serta mengungkapkan mitos dari perubahan paradigma pustakawan dalam perkembangan layanan referensi di Perpustakaan Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, menggunakan analisis semiotik dalam analisis hasil wawamcara yang mengacu pada semiologi Roland Bathes signifikasi dua tahap denotasi dan konotasi sehingga dapat mengungkapkan mitos.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan layanan referensi diberikan dengan konsep yang lebih inovatif, melalui berbagai inovasi kegiatan layanan, yaitu Layanan Penelusuran Informasi, Layanan Referensi Elektronik, Layanan Electronic Delivery Services (EDS), Layanan Website Perpustakaan, Layanan Literasi Informasi (IL), Layanan Roadshow Perpustakaan, Layanan Digital Literasi Program (DLP), dan Layanan K-ATM. Pengembangan ini juga turut merubah paradigma pustakawan untuk lebih mendekatkan diri kepada pemustaka, mitos yang terungkap bahwa pustakawan bukan sekedar mengarahkan pengguna dalam telusur informasi (refer) bahkan menyampaikan kepada pemustaka informasi terbaru melalui pengiriman berbagai artikel up-date (deliver).

This research aims to analyze the paradigm of librarians on the development of reference services and to analyze further the use of communications media in the development of reference services at the Library of Indonesia University. This research uses descriptive qualitative method and uses semiotic analysis refers to Semiology of Roland Bathes about the significance of two stages denotation and connotation in analyzing the results of interviews.
The results show that the reference librarians strive to be more actively close to the users of library, not only direct them in searching of information (refer), but also deliver the information by sending them various update articles (deliver). The development of library reference services, especially at college, through the transformation of information technology seems to be one of the competitive need to accompany the evelopment of science and library collections in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T49321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Abdillah
"Penelitian ini menggunakan metode survey. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dikirim melalui e-mail. Cara penyusunan penyusunan kuesioner, pembentukan kerangka sampel dan pemilihan sampel dijelaskan pada bab tiga. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir seluruh lulusan JIP menggunakan intemet dalam pekerjaannya. Hanya sebagian kecil (5%) yang menyatakan tidak menggunakan internet dalam pekerjaannya. Alasannya yaitu tidak tersedianya fasilitas internet di lingkungan tempat bekerja dan intemet tidak dibutuhkan dalam pekerjaannya. Fasilitas internet yang paling sering digunakan berturut-turut adalah E-mail, WWW, Newsgroup, FTP, IRC, Gopher dan fasilitas internet yang paling jarang digunakan adalah telnet. Secara umum manfaat yang diperoleh lulusan JIP dalam penggunaan internet adalah untuk jasa referensi, untuk komunikasi dan silaturahmi, untuk pengadaan, dan untuk promosi jasa perpustakaan. Hampir seluruh lulusan JIP menyatakan bahwa mereka mengalami hambatan dalam penggunaan intemet dalam pekerjaannya. Hanya tiga orang (7,9%) yang menyatakan tidak mengalami hambatan. Hambatan utama dalam penggunaan internet menurut mereka yaitu akses ke internet yang sangat lama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini membahas mengenai sertifikasi uji kompetensi sebagai upaya peningkatan profesionalitas pustakawan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kajian literatur. Bahan yang telah diperoleh melalui kajian literatur ini dikumpulkan, ditelaah kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan ditemukan hasil bahwa sertifikasi uji kompetensi bagi pustakawan merupakan rangkaian yang sangat penting untuk menunjang profesionalitas pustakawan. Ada Beberapa alasan yang mendasar tentang perlunya sertifikasi pustakawan, yaitu: (a) membuat pustakawan lebih diakui oleh masyarakat, (b) memotivasi diri pustakawan untuk maju, (c) membuat pemerintah lebih memperhatikan profesi pustakawan, (d) memberikan rasa keadilan bagi pustakawan, serta (e) dapat digunakan sebagai standar minimal kemampuan pustakawan. Program sertifikasi kompetensi pustakawan mempunyai tujuan di antaranya: (1) meningkatkan layanan perpustakaan, (2) memotivasi pustakawan untuk selalu meningkatkan keterampilannya, (3) meningkatkan citra pustakawan dan perpustakaan dalam masyarakat (4) panduan bagi perpustakaan atau pimpinan perpustakaan untuk seleksi pegawai dan mempertahankan pegawai yang ada, (5) mengetahui kemampuan pustakawan mana yang harus ditingkatkan ketrampilannya atau pustakawan yang harus ditingkatkan pengetahuannya, (6) meningkatkan program pendidikan perpustakaan bagi pustakawan. Di sisi lain sertifikasi ini penting dalam rangka menghadapi persaingan global. Dengan sertifikat kompetensi, seseorang pustakawan akan mendapatkan bukti pengakuan tertulis atas kompetensi kerja yang dikuasainya, serta diharapkan bisa meningkatkan profesionalitas dan eksistensinya."
JUPITER 14:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hammam Bagusni
"Penelitian ini membahas persepsi pustakawan referensi mengenai perannya di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi persepsi pustakawan mengenai peran dan kompetensinya dalam melayani pengguna yang membutuhkan informasi di bidang hukum melalui layanan referensi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev beserta kendalanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan memandang layanan referensi sebagai layanan substantif, pustakawan mempersepsikan perannya sebagai seorang library is a librarian, dan menjawab pertanyaan referensi dari pengguna yang bersifat research question, sementara ia pun juga memenuhi lima kompetensi profesional dari RUSA terlebih pada kompetensi akses, dasar pengetahuan, promosi dan kolaborasi.
Kendala yang terjadi adalah, karena beban kerja dari pustakawan yang juga berlebih, maka perannya dalam melakukan pelayanan referensi masih belum berkembang hingga penciptaan produk baru secara signifikan, sementara itu staf layanan yang tersedia pun masih belum memiliki kompetensi yang cukup untuk diangkat dan didelegasikan menjadi seorang pustakawan referensi.
Pada akhirnya peran pustakawan di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat disimpulkan sebagai seorang ldquo;pustakawan aktivis rdquo; yang sibuk dalam organisasi profesi sebagai media untuk mengaktualisasikan dirinya dan bidang perpustakaan secara umum, yang membuat perannya pada layanan referensi menjadi tersisihkan.

This research discuss the reference librarian perception of his role at the Daniel S. Lev Law Library. The aim of this research is to identificate the librarian 39 s perception of the role and expertise in serving the users who need information in the field of law through reference service in Daniel S. Lev Law Library along with the constraints. This research is a qualitative research using case study method.
The results show that librarians refer to reference services as substantive services, the librarian perceives his role as a library is a librarian, and answers questions from users who are research question, while he also fulfills the five professional competencies based on RUSA 39 s, especially on the ability of access, knowledge base, marketing and collaboration.
The constraints that occur are, the workload of librarians are also excessive, then its role in doing the reference service is still not developed until the creation of new products significantly, while the available service staff still have not enough competence to be appointed and delegated to a reference librarian.
At the end the role of librarian in the Daniel S. Lev Law Library can be summed up or dubbed as a ldquo activist librarian rdquo that busy in professional organizations as a medium to actualize himself and the field of libraries in general, which makes his role in the reference services out of sight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rena Evriyanti Zagoto
"Sweet Teeth merupakan film serial Cina yang diadaptasi dari novel A Speck Amid the Dust of the World karya Mu Fu Sheng. Film ini menceritakan seorang gadis yang bekerja sebagai pustakawan di sebuah universitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pustakawan digambarkan, bagaimana pandangan masyarakat terhadap pustakawan dan stereotip pustakawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis yang dikembangkan oleh Jager dan Maier. Sweet Teeth terdiri dari 22 episode dan penelitian ini mengkaji 9 episode sebagai unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat stereotip negatif terhadap pustakawan. Namun film ini juga menunjukkan pertentangan terhadap stereotip tersebut. Pustakawan tidak lagi digambarkan sebagai sosok yang wanita tua berambut putih dengan kacamata, namun tampil dengan penampilan yang lebih modern dan santai. Selain itu pustakawan yang ditampilkan terlihat muda. Sweet Teeth menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terperangkap dalam stereotip kepustakawanan sehingga menciptakan persepsi negatif terhadap pustakawan yang pada kenyataannya berbeda dengan bagaimana sosok pustakawan sebenarnya ditampilkan dalam film.

Sweet Teeth is a Chinese film series adapted from A Speck Amid the Dust of the World novel by Mu Fu Sheng. This film tells the story of a girl who works as a librarian at a university. This study aims to describe how librarians are portrayed, how people view librarians, and what librarian stereotypes are in this film. This study uses a qualitative approach with the critical discourse analysis method developed by Jager and Maier. Sweet Teeth consists of 22 episodes and this study examines 9 episodes as the unit of analysis. The results show that despite still having negative stereotypes about librarians, this film also shows the opposite of these stereotypes about librarians. The librarian was no longer depicted as a grey-haired old woman, but appeared young, with a more modern and casual appearance. Sweet Teeth shows that people still view librarians based on negative stereotypes, thus creating negative perceptions of librarians that are different from how the librarian actually is presented in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Aulia Akbar
"Artikel ini membahas mengenai pelayanan perpustakaan umum dari perspektif multikulturalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran perpustakaan umum dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat multikultural. Metode studi literatur digunakan dalam melihat berbagai pandangan terkait topik dengan meninjau artikel jurnal nasional maupun internasional dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2016-2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan umum berperan dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat multikultural terutama dalam mendukung proses adaptasi dengan lingkungan baru sekaligus dapat mempertahankan identitas dan budaya asalnya. Pengembangan layanan khusus merupakan solusi pemenuhan kebutuhan ini melalui penyediaan informasi khusus, koleksi multilingual, dan koleksi yang memiliki nilai kelokalan dari pendatang dan pribumi. Penyediaan ruang aktivitas bersama dapat menjembatani permasalahan perbedaan kebudayaan yang sering mengakibatkan munculnya ketegangan ketegangan dan prasangka buruk antar suatu komunitas budaya. Kebijakan dan kesadaran kolektif pustakawan menjadi faktor penentu utama dalam mendukung keberhasilan perpustakaan umum dalam memberikan pelayanan dan kebutuhan informasi masyarakat multikultural. Selain itu, kemampuan pustakawan dalam memahami keragaman budaya, atau yang dikenal dengan istilah kompetensi budaya, merupakan tuntutan. Artinya, pustakawan harus mampu memahami kebutuhan masyarakat yang beragam dan kemampuan ini harus terus dikembangkan sejalan dengan dinamika perubahan dalam masyarakat multikultural.

This article discusses public library services from the perspective of multiculturalism. This study aims to identify the role of public libraries in providing services to multicultural society. The study method used in looking at various views related to the topic by reviewing national and international journal articles in the last five years (2016-2020). The results show that public libraries supports the information needs of multicultural society, especially in supporting the adaptation process to a new environment, can at the same time maintain their original identity and culture. The development of special services is a solution to meet this need by providing specific information, multilingual collections, and collections that have newcomer and indigenous values. Providing space for joint activities can bridge the problem of cultural differences that are often caused by tracing and prejudice between cultural communities. Librarian collective policy and awareness are the main determining factors in supporting public libraries in providing services and information needs of multicultural communities. In addition, the librarian's ability to understand cultural diversity, or what is known as cultural competence, is a legacy. This means that librarians must be able to understand the diverse needs of society and this ability must be developed in line with the dynamics of change in a multicultural society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ellien Trias Puspita
"Pesan mengenai perpustakaan dan pustakawan dalam buku bacaan anak dapat membantu anak memahami dan mengenal pustakawan di perpustakaan. Tujuan penelitian ini untuk memahami gambaran mengenai peran pustakawan dan perpustakaan kepada anak melalui tema, sudut pandang, penokohan dan ilustrasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian adalah peran pustakawan dan perpustakaan. Objek dalam penelitian ini buku bacaan anak berjudul "Semua Terkendali, Ms Wiz?" karangan Terence Blacker. Hasil penelitian menunjukkan perpustakaan bergantung pada peran pustakawan serta pengguna, bahwa pustakawan yang dibutuhkan sekarang adalah pustakawan yang serba bisa. Perlu adanya buku bacaan anak mengenai perpustakaan dan pustakawan di perpustakaan umum.

Message about libraries and librarians in the children reading books can help children understand and know about librarian in the library. The purpose of this study is to understand overview of the role of librarians and libraries to the children through themes, perspectives, characterizations and illustrations. This study uses a method of discourse analysis with a qualitative approach. Subjects in this study are the role of librarians and library. Object in this study is a children reading book titled "In Control, Ms Wiz?" by Terrence Blacker. The results showed the library depends on the role of librarians and users, librarians that are needed now is an all round librarian. It is necessary the availability reading books for kids about libraries and librarians at public library."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>