Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149531 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda Ika Dian Oriza
"Memberikan sesuatu sebelum meminta memperbesar peluang untuk dikabulkan. Kebanyakan penelitian menggunakan pemberian dan permintaan yang bersifat normatif. Belum diketahui kesediaan mengabulkan jika pemberian ataupun permintaan kontranormatif. Tiga studi eksperimental dilakukan untuk memeriksa manakah di antara tipe pemberian dan tipe permintaan yang berpengaruh terhadap kesediaan mengabulkan. Penelitian ini juga memeriksa dua mekanisme potensial yang berperan dalam kesediaan mengabulkan, yaitu terima kasih dan utang budi. Studi pertama bertujuan untuk mengetahui efek biaya pemberian (low-cost, medium-cost, hi-cost) dan sifat permintaan (normatif vs. kontranormatif) terhadap kesediaan mengabulkan. Ditemukan semakin tinggi biaya, semakin dikabulkan pemberian. Studi kedua bertujuan menguji efek sifat pemberian (normatif vs. kontranormatif) dan sifat permintaan (normatif vs. kontranormatif) terhadap kesediaan mengabulkan. Hasil menunjukkan orang yang menerima pemberian kontranormatif, lebih bersedia mengabulkan permintaan. Meskipun demikian, permintaan normatiflah yang cenderung dikabulkan. Hasil juga menunjukkan semua pemberian (baik normatif maupun kontranormatif) menimbulkan rasa terima kasih dan utang budi. Ada indikasi utang budi memprediksi kesediaan mengabulkan permintaan normatif. Studi ketiga bertujuan untuk mengetahui respon emosi manakah (terima kasih vs. utang budi) yang berpengaruh terhdap kesediaan mengabulkan. Utang budi memprediksi kesediaan mengabulkan permintaan kontranormatif. Dapat disimpulkan, pemberian biaya tinggi dan pemberian kontranormatif meningkatkan kesediaan mengabulkan meskipun orang cenderung mengabulkan permintaan yang normatif saja. Utang budilah yang berperan dalam kesediaan mengabulkan permintaan normatif dan kontranormatif.

Studies have suggested that giving favor before asking for a request is more effective that request alone. Experiments have showed consistent results, in which favor and request exemined were limited to procosial-normative favor and request only. Little is known on how much a person is willing to comply to request that violates the norms after benefit from favor that also violates the norms (counternormative). Three experiments were conducted to investigate the types of favor and types of request that influence compliance. These experiments examined two potential mechanism contributed to compliance: gratitude and indebtedness. Experiment one was conducted to examine the effect of favor cost (low-cost, medium-cost, hi-cost) and type of request (normative and counternormative request) on compliance. Results found that the favor cost increased the compliance. Experiment two was conducted to examine the effect of type of favor (normative and counternormative favor) and type of request (normative and counternormative request) on compliance. The result found that counternormative favor increased compliance. However, normative request tended to be granted. Results also suggested that all favor evoked gratitude and indebtedness, however only indebtedness predicted compliance toward normative request. Experiment three was conducted to examine the role of gratitude and indebtedness on compliance. Results suggested that indebtedness predicted compliance toward counternormative request. In conclusion, hi-cost and counternormative favor increased compliance. Normative request was more to be granted than counternormative request. Indebtedness was found as a predictor for compliance toward normative as well as counternormatif request. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Fidela Dhusi Sembiring
"ABSTRAK
Peneliti menemukan bahwa intervensi psikologi positif secara signifikan meningkatkan
kesejahteraan dan mengurangi gejala depresi. Dinyatakan bahwa melakukan jurnal syukur
mungkin lebih tepat untuk meningkatkan kesejahteraan karena lebih mungkin untuk dirangkul
oleh penerimanya. Esai ini untuk membuktikan apakah praktik intervensi psikologi positif,
khususnya jurnal syukur, dapat meningkatkan kesejahteraan pribadi saya. Jurnal rasa syukur
dilakukan dalam kurun waktu 5 hari pelaksanaan intervensi. Hasilnya, dapat disimpulkan
bahwa intervensi jurnal syukur tidak meningkatkan kesejahteraan saya secara signifikan.
Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil termasuk status depresi, motivasi dan usia.
Jumlah penelitian yang menjelaskan sejauh mana intervensi syukur adalah hal yang efektif
setiap individu masih cenderung berjumlah sedikit. Hal ini dapat menjadi agenda untuk
penelitian yang akan datang tentang rasa bersyukur.

ABSTRACT
Past researchers found that positive psychology intervention significantly improves wellbeing
and reduces depressive symptoms. It is stated that doing gratitude journal might be more
appropriate to increase well-being as they are more likely to be embraced by recipients. This
essay is about proving whether the practice of positive psychology intervention, particularly
gratitude journal, can increase my own wellbeing. The gratitude journal was done in the 5 days
period of implementing intervention. The result was that it is conclusive that the gratitude
journal intervention resulted in an insignificant increase on my wellbeing. The factors that
might affect the outcome including depression status, motivation and age. There is a limited
number of researches that elaborates on the extent of gratitude interventions might be effective
for different individuals. This possibly constitutes an agenda for the growing research on
gratitude.
"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Amalina
"Mahasiswa merupakan kelompok yang dianggap rentan akan distress psikologis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor protektif dan faktor risiko yang berpengaruh terhadap distres psikologis pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara distres psikologis dan bersyukur pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini berjumlah 1945 yang merupakan mahasiswa dari berbagai macam universitas di Indonesia. Alat ukur Hopkins Symptom Checklist 25 digunakan untuk mengukur distres psikologis dan Gratitude Questionnaire 6 digunakan untuk mengukur tingkat bersyukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara distres psikologis dan bersyukur pada mahasiwa di Indonesia.

College students may viewed as population with high vulnerability to psychological distress. Therefore, it was necessary to do a research on protective factors and risk factors that affect psychological distress among college students. The aim of this research was to examine relationship between psychological distress and gratitude among college students. Participants of this research were 1945 college students from various universities in Indonesia. Psychological distress was measured by Hopkins Symptom Checklist 25 and gratitude was measured by Gratitude Questionnaire 6. The result indicated that there was significant negative correlation between psychological distress and gratitude among college students in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hifza
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara gratitude dan teacher well-being pada guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan beragam ketunaan. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 117 guru SLB. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan dua alat ukur, yaitu skala gratitude yang disusun oleh Listiyandini et al. (2015) dan Teacher Subjective Well-being Questionnaire (TSWQ) milik Renshaw et al. (2015) Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan positif yang signifikan antara gratitude dan teacher well-being pada guru SLB (r = -0.155, p = 0.095; p < 0,05), sehingga hipotesis dalam penelitian ini tidak diterima.

This research aims to find out the relationship between gratitude and teacher well-being in Special School (SLB) teachers with various disabilities. The number of subjects in this research was 117 SLB teachers. The data collection method was carried out using a questionnaire with two measuring tools, namely the gratitude scale compiled by Listiyandini et al. (2015) and Renshaw et al.'s Teacher Subjective Well-being Questionnaire (TSWQ). (2015) The results of this study show that there is no significant positive relationship between gratitude and teacher well-being in special school teachers (r = -0.155, p = 0.095; p < 0.05), so the hypothesis in this study is not accepted."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Elfida
"Konsep kebahagiaan dapat dibedakan berdasarkan perspektif hedonik (subjective well-being/SWB), eudaimonik (psychological well-being/PWB), dan gabungan keduanya (PERMA). Semua konsep kebahagiaan berasal dari pemikir dari budaya Barat yang berorientasi individualistik dan hanya terfokus pada diri manusia dan lingkungannya, kurang memperhatikan pengaruh nilai budaya lainnya yang kolektivis dan religius terhadap kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya peran religiusitas, spiritualitas, kebersyukuran dan makna hidup dalam kebahagiaan orang Indonesia. Penelitian ini menggunakan disain konvergen dari metode campuran. Studi kualitatif dilakukan untuk menjelaskan bahwa nilai-nilai budaya dan agama mempunyai peran penting dalam pengalaman kebahagiaan partisipan. Partisipan berjumlah 9 orang berusia 23-74 tahun. Hasil studi kualitatif menemukan tiga tema besar pengalaman bahagia, yaitu pemaknaan pengalaman bahagia, dimensi kebahagiaan, dan faktor-faktor yang terkait dengan
kebahagiaan. Pemaknaan pengalaman bahagia meliputi tiga tema, yaitu rasa mampu mengatasi masalah dengan penerimaan dan syukur, kepuasan hidup dalam ketercukupan, dan rasa berharga berkat pencapaian dengan kerja keras. Dimensi
kebahagiaan mencakup enam tema yang menggambarkan pengalaman kebahagiaan hedonik dan eudaimonik. Kebahagiaan hedonik meliputi dua tema yaitu pencapaian personal dan menikmati aktivitas waktu luang. Kebahagiaan eudaimonik mencakup hubungan dengan Tuhan, hubungan baik di dalam
keluarga, hubungan sosial yang positif, dan kepedulian pada sesama. Faktor-faktor yang terkait dengan kebahagiaan meliputi ketaatan pada ajaran agama adalah hal utama, kesadaran spiritual, pemaknaan positif terhadap kehidupan,
bersyukur kepada Tuhan di saat senang dan susah, dan pemahaman terhadap makna hidup. Studi kuantitatif dilakukan untuk menguji model teoritis yang menyatakan kebersyukuran dan makna hidup memediasi hubungan antara
religiusitas dan spiritualitas dengan kebahagiaan konstruk PERMA. Partisipan adalah 421 orang berusia 17-63 tahun. Hasil studi kuantitatif memperlihatkan bahwa model teoritis yang diajukan fit dengan data. Dengan demikian,
kebersyukuran dan makna hidup terbukti memediasi hubungan antara religiusitas dan spiritualitas dengan kebahagiaan. Hasil analisis data juga memperlihatkan bahwa spritualitas, kebersyukuran dan makna hidup masing-masing merupakan prediktor yang signifikan terhadap kebahagiaan, sedangkan religiusitas tidak terbukti sebagai prediktor kebahagiaan. Hubungan spiritualitas dan kebahagiaan, juga dapat dimediasi secara parsial oleh kebersyukuran dan makna hidup. Religiusitas tidak memiliki hubungan langsung dengan kebahagiaan tetapi dimediasi penuh oleh kebersyukuran dan makna hidup. Sebagai tambahan, religiusitas dan spiritualitas merupakan konstruk yang berbeda tetapi saling berhubungan.

The concept of well-being can be distinguished based on the hedonic and eudaimonic perspectives, and the combination of both (PERMA). All the concepts of well-being came from Western thinkers whose culture is individually oriented and only focus on human beings and their environment, paying less attention to the influence of other collectivist and religious cultural values on well-being. This research aimed to prove the role of religiosity, spirituality, gratitude, and the meaning in life in the well-being of Indonesians. This research used a convergent design of mixed-method. The qualitative study was conducted to explain that culture values and religion has an important role in the participant's well-being experience. Participants were 9 people aged 23-74 years. The result of qualitative study found three major themes of well-being experience, namely meaning of well-being experiences, dimensions of well-being, and factors related to wellbeing.
The meaning of well-being included three themes, namely the sense of being able to overcome problems with acceptance and gratitude, life satisfaction in sufficiency, and a sense of worth for the accomplishment with hard work. The dimensions of happiness included six themes that describe hedonic and eudaimonic well-being. Hedonic well-being included two themes, namely personal achievement and enjoying leisure activities. Eudaimonic well-being included relationships with God, good relationships in the family, positive social relationships, and caring for others. Factors associated with well-being were adherence to religious teachings is predominant, spiritual awareness, positive meaning toward life, gratitude to God in good and bad times, and understanding of the meaning in life. The quantitative study was conducted to test theoretical model that gratitude and meaning in life mediated the relations between religiosity and spirituality with well-being (using PERMA construct). Participants were 421 people aged 17-63 years. The results showed that the proposed theoretical models was fit with the data. Thus, gratitude and meaning in life were proven to mediate the relationship between religiosity and spirituality with well-being. The results also showed that spirituality, gratitude and the meaning in life were significant predictors of well-being, but religiosity was not. The relationship between spirituality and well-being could also be mediated partially by gratitude and the meaning of life. Religiosity did not have a direct relationship with well-being but was fully mediated by gratitude and the meaning in life. In addition, religiosity and spirituality were different but interconnected constructs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Fikri Fadholi
"Pada era teknologi, selain melalui pinjaman konvensional, individu juga dapat meminjam melalui pinjaman berbasis daring. Pinjaman berbasis daring membuat individu menjadi lebih banyak meminjam untuk memenuhi gaya hidup materialis. Penelitian terdahulu telah menemukan hubungan materialisme dan perilaku berutang. Perilaku finansial juga ditemukan berhubungan dengan materialisme serta perilaku berutang. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan materialisme dan perilaku berutang pada emerging adulthood pengguna pinjaman online serta ingin melihat peran perilaku finansial sebagai mediator pada hubungan tersebut. 110 pengguna pinjaman online yang berusia 18 – 29 tahun mengikuti penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materialisme tidak memiliki hubungan dengan perilaku berutang, akan tetapi perilaku finansial dapat menjadi mediator hubungan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu menjelaskan peran perilaku finansial sebagai faktor protektif dalam membantu menurunkan materialisme dan perilaku berutang.

In the era of technology, apart from conventional loans, people can also borrow through online-based loans. Online-based loans encourage people to borrow more to fulfill materialistic lifestyles. Previous research has found a relationship between materialism and debt behavior. Financial behavior has also been found to be related to materialism and debt behavior. This study aims to determine the relationship between materialism and debt behavior in emerging adulthood users of online loans and to examine the role of financial behavior as a mediator in this relationship. 110 online loan users aged 18-29 participated in this study. The research was conducted by distributing online questionnaires. The results show that materialism does not have a direct relationship with debt behavior. however, financial behavior can act as a mediator in this relationship. The findings of this study are expected to help explain the role of financial behavior as a protective factor in reducing materialism and debt behavior"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Cynthia Agrita Putri Rizwari
"Penelitian ini meneliti tentang pengaruh aktivitas positif menghitung kebaikan yang diadaptasi dari Otake et al. 2006 terhadap rasa syukur dan kepuasan pernikahan pada individu yang telah menikah. Peneliti membuat studi eksperimen dengan desain randomized pretest-posttest control group yang melibatkan 70 orang partisipan yang terbagi ke dalam kelompok kontrol N=37 dan kelompok eksperimen N=33. Kelompok eksperimen diminta untuk mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukan kepada pasangan setiap harinya selama satu minggu.
Hasil menunjukkan bahwa aktivitas menghitung kebaikan dapat memengaruhi rasa syukur secara signifikan, namun tidak pada kepuasan pernikahan. Diskusi yang berpusat pada bagaimana aktivitas ini dapat dan tidak dapat berpengaruh terhadap kedua variabel terikat telah dibahas.

The present study examined the effect of positive activity counting kindness ndash which adapted from Otake et al. 2006 ndash towards gratitude and marital satisfaction. An experiment with randomized pretest posttest control group design were used. In the study, participants were 70 married people who were divided into control N 37 and experimental N 33 group. The experimental group were asked to recall kind acts they have done towards their spouse in a day for a week.
Results showed that doing counting kindness for a week could give effect to one rsquo s gratitude significantly, yet not to marital satisfaction. Discussion centers on how this activity could and couldn rsquo t give effect to the variables were discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Nabilah Qonitah
"Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kondisi kadar glukosa darah yang tinggi karena ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara normal atau untuk memproduksi insulin yang cukup. Dalam kurun waktu 5 tahun, prevalensi diabetes melitus pada penduduk berusia ≥ 15 tahun meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obesitas terhadap DM tipe 2 di Indonesia, dengan desain penelitian kohort retrospektif. Data yang digunakan berasal dari IFLS-1 dan IFLS-5 dengan sampel sebesar 4.707 dan dianalisis menggunakan uji cox regression. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 7,4% sampel mengalami diabetes tipe 2. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat pengaruh obesitas dan umur pada tahun 1993 terhadap kejadian DM tipe 2 tahun 2014; dan terdapat hubungan antara konsumsi fast food, konsumsi soft drink, konsumsi buah, aktivitas fisik, dan wilayah tempat tinggal pada tahun 2014 dengan DM tipe 2. Sedangkan, konsumsi cemilan gorengan, konsumsi cemilan manis, konsumsi sayur dan status gizi pada tahun 2014, kebiasaan merokok pada tahun 1993, tidak berhubungan yang bermakna dengan DM tipe 2. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status gizi obesitas berisiko 5,62 kali terkena DM tipe 2 dibandingkan dengan status gizi normal setelah dikontrol oleh variabel usia, status gizi tahun 2014, dan wilayah tempat tinggal sebagai confounding

Type 2 diabetes mellitus (DM) is a disease characterized by high blood glucose levels due to the body's inability to use insulin normally or to produce enough insulin. Within 5 years, the prevalence of diabetes mellitus in the population aged 15 years and above increased from 6.9% in 2013 to 8.5% in 2018. This study aims to determine the effect of obesity on type 2 DM in Indonesia, with a research design retrospective cohort. The data used comes from IFLS-1 and IFLS-5 with a sample of 4,707 and analyzed using cox regression test. The results of this study showed that 7.4% of the sample had type 2 diabetes. The results of the bivariate analysis showed that there was an effect of obesity and age in 1993 on the incidence of type 2 diabetes in 2014; and there is a relationship between consumption of fast food, consumption of soft drinks, consumption of fruit, physical activity, and area of ​​residence in 2014 with type 2 DM. Meanwhile, consumption of fried snacks, consumption of sweet snacks, consumption of vegetables and nutritional status in 2014, habits smoking in 1993, was not significantly associated with type 2 diabetes. The conclusion of this study is that the nutritional status of obesity has a 5.62 times risk of developing type 2 diabetes compared to normal nutritional status after controlling for variables of age, nutritional status in 2014, and the area of residence as confounding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Pradita Putri
"Sintesis biodiesel dengan menggunakan metode contact glow discharge electrolysis (CGDE) merupakan salah satu teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kelangkaan minyak bumi di Indonesia. Contact glow discharge electrolysis adalah suatu proses elektrokimia non-faradik yang terjadi disuatu larutan proses akibat adanya tegangan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan efisiensi proses yang tinggi dalam sintesis biodiesel dengan metode CGDE. Plasma yang dihasilkan dari elektrolisis tegangan tinggi ini akan menghasilkan senyawa-senyawa radikal yang dapat menyerang campuran larutan minyak kelapa sawit, metanol dan katalis KOH. Variasi penelitian yang dilakukan meliputi kombinasi jenis elektroda (titanium, tungsten, stainless steel dan grafit), keberadaan gelembung udara sebesar 0,2 L/min dan konsentrasi katalis KOH (0,5%, 0,75%, dan 1% -massa minyak). Proses ini dilakukan pada kondisi operasi tegangan 460 V, kedalaman katoda 3 cm, durasi proses 5 menit dan rasio molar minyak : metanol sebesar  1 : 18. Hasil penelitian ini dievaluasi berdasarkan hasil yield, besar konsumsi energinya, serta karakteristik produk biodieselnya, menggunakan uji FTIR, GC-FAME, GC-MS, viskositas, angka asam, densitas dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi elektroda titanium dengan grafit pada kondisi operasi tanpa gelembung udara dan konsentrasi KOH 1% adalah kombinasi elektroda yang paling optimal dalam mensintesis biodiesel. Hal ini dapat dilihat dari hasil yield produknya yang paling tinggi, yaitu sebesar 93,8% dan konsumsi energinya yang paling rendah, yaitu sebesar 52 kJ.

Synthesis of Biodiesel using the contact glow discharge electrolysis method is an alternative technology that can be done to overcome the scarcity of petroleum in Indonesia. Contact glow discharge electrolysis is a non-faradic electrochemical process that occurs in a process solution due to the high voltage. This study aims to obtain high process efficiency in the synthesis of biodiesel from palm oil by contact glow discharge electrolysis method. Plasma produced from high voltage electrolysis will produce radical compounds that can attack a mixture of palm oil and methanol solutions with KOH electrolytes. Variations of research carried out include a combination of electrode types (titanium, tungsten, stainless steel and grafit), the presence of 0.2 L/min air bubbles and concentration of KOH electrolyte (0.5%, 0.75%, and 1%-wt oil). This process was carried out under operating conditions of 460 V, 3 cm cathode depth, 5 minutes process duration and 1: 18 molar ratio of oil: methanol. The results of this study were evaluated based on yield, energy consumption, and characteristics of biodiesel products tested on FTIR, GC-FAME, GC-MS, viscosity, acid number, density and water content. The results showed that the combination of titanium electrodes with grafit in operating conditions without air bubbles and 1% KOH concentration was the most optimal electrode combination in synthesizing biodiesel. This can be seen from its high product yield, which is 93.8% and the lowest energy, which is 52 kJ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Quryyah Arinal Khaq
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas menulis dan membayangkan pernikahan terbaik terhadap rasa syukur dan kepuasan pernikahan. Penelitian ini dilakukan untuk melanjutkan penelitian sebelumnya, dimana belum ada yang berfokus meneliti kegiatan diri terbaik pada hubungan pernikahan. Partisipan yang memiliki usia pernikahan 1-13 tahun dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen n=30 dan kelompok kontrol n=30 . Kelompok eksperimen diberikan aktivitas menulis dan membayangkan pernikahan terbaik, sementara kelompok kontrol tidak melakukan kegiatan apapun. Aktivitas dilakukan selama empat kali dalam waktu satu minggu dengan menuliskan dan membayangkan pernikahan yang dianggap ideal di masa depan. Aktivitas menulis dan membayangkan pernikahan terbaik terbukti secara signifikan negatif dalam meningkatkan rasa syukur p>0,05 0,00 dan tidak terbukti secara signifikan mampu meningkatkan kepuasan pernikahan p>0,05 0,286.

This study aims to determine the effect of writing and visualizing best possible marriage on gratitude and marital satisfaction. This study was conducted to continue the previous research, where no one has focused on researching best possible self in marriage relationship. Participants who had 1 13 years of marriage were divided into two groups, namely the experimental group n 30 and the control group n 30. The experimental group was given the activity of writing and visualizing the best possible marriage, while the control group did not carry out any activities. Activities are carried out four times a week by writing and visualizing the ideal marriage in the future. The best writing and visualizing marriage activity proved to be significantly negative in increasing gratitude p 0.05 0.00 and was not proven to significantly increase marital satisfaction p 0.05 0.286."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66908
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>