Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dudi Agung RA
"Situasi dan perkembangan external suatu entitas bisnis seperti pasar dan pelanggan, serta kondisi internal - nya akan saling mempengaruhi. Hal ini sangat terkait dengan perkembangan ekonomi, sosial, bahkan politik dan keamanan. Perubahan situasi dan perkembangan pasar dan pelanggan menjadi suatu keniscayaan. Dampak dari hal tersebut, change (perubahan) pada entitas bisnis menjadi strategic objective (kebutuhan strategis). Agar pertumbuhan kinerja suatu entitas bisnis dapat berlangsung dalam kurun waktu jangka panjang, maka diperlukan perencanaan, persiapan dan pengelolaan sumber daya dan setiap faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Memanfaatkan historical data proses dan pelaksanaan perubahan entitas bisnis lain sebagai lessons learned untuk merencanakan, menyiapkan, dan mengelola sumber daya dan faktor - faktor tersebut menjadi salah satu altematif solusi. Penelitian berikut merupakan studi kasus atas pelaksanaan proses perubahan atau transformasi perusahaan yang bergerak di bidang EPC (Engineering, Procurement, and Construction). Tujuan perubahan perusahaan tersebut adalah perbaikan kinerja keuangan dan peruuasan pangsa pasar dalam kerangka perbaikan posisi bisnisnya dari survival menuju stability and growth. Dengan menggunakan data historis pelaksanaan perubahan organisasi bisnis di Amerika dan Eropa serta hasil penelitian faktor keberhasilan dan kegagalannya (Lee, 1995) dilakukan pemetaan organization's change character (karakter) dan organization's change condition (kondisi aktual) perubahan, dalam rangka identifikasi dan rencana penanggulangan resiko. Faktor leadership (kepemimpinan), resistance (penolakan), serta system management change (perubahan sistem pengelolaan) perusahaan merupakan prioritas untuk pencapaian kinerja perubahan.

Business entities internal condition significantly be effected by its external market and customer situation and changes. Economic, social, politics, and security are driven aspects of market and customer change. Changing then is a natural and continuous event. In this situation business entities have their own strategic objective and necessities to change. Considering long term company performance the change must be planned, prepared, and managed property on company's resources and every influence factors. Change process and implementation of some business organizations which documented as historical data could be utilized as lessons learned by other company in planning, preparing, and managing its resources and influence factors to change. This research is a case study of an EPC company change implementation and transformation. The objective of its change is to improve financial performance, market expanding and its business position from survival to stability and growth. Historical data of American and European business organization change process and implementation and research on change success and failure factors (Lee, 1995) is utilize in recognizing and determining organization's change character and condition to identify and manage risk factors. Leadership, resistance, and system management change are identified as prioritize aspects to manage in order to achieve company performance improvement in change."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilisa Irmayanti
"Analisis Pengaruh Readiness for Change terhadap Resistance to Change Karyawan dalam Proses Perubahan Organisasi Studi Kasus: BPJS Kesehatan Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh negatif dari individual readiness for change dan organizational readiness for change terhadap resistance to change. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan menyebarkan kuesioner online. Objek penelitian ini adalah 3634 karyawan BPJS Kesehatan dengan masa kerja lebih dari setahun. Melalui metode Structural Equation Modelling, hasil penelitian menunjukkan bahwa individual readiness for change memiliki pengaruh positif terhadap resistance to change kemudian individual readiness for change dan organizational readiness for change memiliki korelasi signifikan satu sama lain.

Analysis of The Effect of Readiness for Change on Employee Resistance to Change in Organizational Change Processes Case Study BPJS Kesehatan This study aims to understand the negative effects of individual readiness for change and organizational readiness for change against resistance to change. The process of collecting data in this study using survey methods by distributing the online questionnaire. The object of this study was 3634 BPJS Kesehatan employees with a working period of more than a year. Using the Structural Equation Modeling method, the results showed that individual readiness for change has a positive influence on resistance to change then individual readiness for change and organizational readiness for change have significant correlation with each other organizational change readiness for change resistance to change Structural Equation Modelling, BPJS Kesehatan
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Kartika Hafiana
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh positif dari desentralisasi, koordinasi, adaptability culture, knowledge exchange dan member perceived LMX terhadap 3 dimensi commitment to change. Dalam penelitian ini, proses pengumpulan data menggunakan survey/kuisioner. Objek penelitian kali ini adalah 119 orang asisten manajer/junior manajer dan supervisor di salah satu BUMN bidang transportasi yang sedang mengalami perubahan organisasi. Dengan menggunakan metode general linear model (GLM) pada SPSS versi 22, penelitian ini mendapatkan hasil bahwa koordinasi berpengaruh positif terhadap 3 affective, continuance dan normative commitment to change. Selain itu, pada penelitian ini juga menunjukkan hasil bahwa adaptability culture dan adaptability culture memiliki pengaruh positif terhadap affective dan normative commitment to change. Dengan demikian, penelitian ini menemukan bahwa pola interaksional dibutuhkan oleh perusahaan dalam proses perubahan organisasi untuk meningkatkan komitmen karyawan pada perubahan organisasi tersebut.

This study contains the impact of decentralization, coordination, adaptability culture, knowledge exchange and member perceived LMX to employee commitment to change. The process of collecting data in this research with survey questionaire. Object of this study is 119 assistant manager/junior managers and supervisors at one of the state-owned company in transporttasi field that is undergoing organizational change. By using the general linear models (GLM) in SPSS version 22, this research showed that coordination has positive influence on affective, continuance and normative commitment to change. In addition, this study also showed that adaptability culture and member percived LMX has a positive influence on affective and normative commitment to change. Thus, this study found that interactional patterns required by the company in the process of organizational changes to improve employee commitment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setya Widhi Rumpoko
"Memiliki kehidupan yang lebih baik merupakan kebutuhan dasar bagi umat manusia yang membutuhkan proses perubahan dari masa kini menuju kehidupan yang lebih baik di masa depan. Kebutuhan akan perubahan dalam suatu tatanan organisasi perusahaan dipicu oleh evolusi perubahan jaman dan terobosan teknologi. Fenomena ini menyebabkan pergeseran paradigma sehingga mengakibatkan perubahan tata cara dalam lingkungan bisnis.
Kondisi pasar lokal yang lesu karena krisis multi dimensi di Indonesia menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan proyek yang mengakibatkan revenue perusahaan menurun. Kombinasi dari kondisi ini dan tuntutan perubahan jaman di atas menjadikan pemicu dan latar belakang perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat menaiki kurva kedua masa depan yang lebih baik.
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, penulis sebagai salah satu karyawan perusahaan melihat ada beberapa hal menarik untuk diteliti sebagai masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah seluruh level organisasi sudah mengetahui, memahami dan siap dalam menerima suatu program perubahan?
2. Apakah seluruh level organisasi sudah mempunyai komitmen yang cukup kuat terhadap program perubahan?
3. Adakah korelasi antara faktor-faktor perubahan?
4. Diantara faktor yang ada, faktor manakah yang harus diprioritaskan dalam pelaksanaan program perubahan?
5. Bagaimana pendekatan yang cocok untuk diaplikasikan sebagai panduan langkah-langkah perubahan kedepan?
Kerangka alur proses perubahan memakai pendekatan LaMarsh: , The Managed Change Process, dimana kerangka ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan komitmen dari stakeholders terhadap perubahan, mempersiapkan perubahan, merencanakan perubahan, implementasi perubahan serta bagaimana membuat perubahan dapat berkelanjutan (sustain).
Untuk itu diperlukan pengukuran tingkat korelasi dari faktor-faktor perubahan kemudian dilakukan gap analysis untuk mengetahui gap antara kondisi masa kini dan harapan masa depan, sehingga dapat disusun prediksi prioritas perubahan dan rencana tindak lanjut perbaikan terhadap faktor-faktor perubahan.
Setelah ditentukan susunan Skala prioritas dan rencana perbaikan yang diperlukan, selanjutnya dengan dikombinasikan dengan kriteria MBNQA (Malcolm Baidridge - National Award) dapat disusun urutan langkah-langkah perubahan beserta target skor yang harus dicapai dan jadwal tahapan pelaksanaannya, sebagai rencana tata kelola suatu proses perubahan
Dengan tata kelola perubahan yang terencana dengan baik diharapkan dapat mengurangi cycle time, mengurangi cost of change dan. meningkatkan quality of change, sekaligus mewujudkan skor perusahaan kelas dunia (world class company) sesuai dengan sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan.
Metoda penelitian yang digunakan untuk menentukan tingkat kesiapan perubahan (change readiness) dan tata kelola perubahan adalah memakai survey kesiapan organisasi dengan cara mengukur persepsi stakeholders terhadap faktor-faktor perubahan. Teknik sampling memakai stratified random sampling, mengingat populasi organisasi yang heterogen berlapis-lapis dengan ukuran sample (sample size) yang disesuaikan secara proporsional berdasarkan masing-masing lapisan jabatan. Dengan demikian persepsi disemua level bisa terwakili sehingga seluruh persepsi responden yang mewakili potret perusahaan secara keseluruhan dapat diketahui.
Kesimpulan penelitian dapat diketahui tingkat kesiapan dari stakeholders dalam menerima perubahan dan juga diketahui bahwa semakin rendah tingkat korelasi maka gap akan semakin besar. Dengan demikian dapat disusun urutan prioritas langkah perubahan dimana faktor perubahan dengan tingkat korelasi paling rendah dengan gap paling besar diletakkan pada urutan pertama, sedangkan faktor perubahan dengan tingkat korelasi paling tinggi dengan gap paling kecil diletakkan pada urutan terakhir dalam upaya perbaikan.
Rancangan ini menghasilkan suatu road map program perubahan beserta analisisnya dan rekomendasi langkah-langkah komprehensif yang dapat dipakai serta solusi yang ditawarkan didalam mengelola perubahan di suatu perusahaan bisnis. Hal inilah yang disebut sebagai upaya perbaikan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan yang baru berdasarkan landasan praktis, data potret perusahaan serta teori manajemen perubahan yang didapatkan oleh penulis selama menjalankan penelitian dan mengikuti perkuliahan bidang studi administrasi bisnis internasional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danamik, Francisca Tiurma
"Globalisasi, pasar babas, kondisi perekonomian, persaingan, merger dan akuisisi merupakan faktor yang menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Minamas Plantation lahir dari hasil akuisisi Kumpulan Guthrie Berhad (KGB) Malaysia terhadap Salim Plantations. Manajemen baru melaksanakan program perubahan seperti restrukturisasi dan reengineering untuk mencapai performance yang tinggi. Melakukan perubahan tidak semudah membalikkan telapak tangan karena di dalamnya mengandung risiko kegagalan. Oleh karena itu, agar waktu dan biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia dan tujuan perubahan dapat dicapai secara optimal, maka perubahan harus dikelola.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui The readiness for change profile (profil kesiapan untuk berubah) dari Minamas Plantation, dan juga untuk menjelaskan faktor-faktor penghambat perubahan organisasi. Kesuksesan perubahan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kesiapan seluruh jajaran perusahaan dalam menghadapi dan menjelaskan perubahan, baik aspek kesiapan individu maupun kesiapan organisasinya.
Penelitian ini menggunakan model The Readiness For Change Profile dari Joe Folkman, Novations Group, Inc. USA. Populasi penelitian adalah seluruh jajaran staf dan manajemen Minamas Plantation yang berjumlah 735 orang, dengan jumlah responden sebanyak 383 orang. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang paling sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi 40 butir pertanyaan yang berhubungan dengan kesiapan responden untuk berubah. Bagian kedua, berisi 6 pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi responden.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 11,5. Untuk memperkuat hasil uji deskriptif-statistik dan untuk keperluan analisis lebih mendalam dilakukan juga wawancara mendalam (In-depth Interview) terhadap 30 key informant.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil kesiapan Minamas Plantation untuk berubah masih relatif rendah karena berada pada precentile area 25% dan 50%, yang berarti readiness for change masih perlu ditingkatkan ke arah yang lebih positif. Staf dan manajer sebagai individu relatif lebih siap untuk berubah dibandingkan dengan perusahaan. Faktor kesiapan individu yang masih rendah dan merupakan faktor penghambat dalam proses perubahan organisasi adalah faktor lack of commitmen. Faktor kesiapan organisasi seperti uninformed and uninvolved, low level of trust dan unsupportive relationship merupakan faktor-faktor dominan yang dapat menghambat proses perubahan organisasi di Minamas Plantation. Manajer lebih siap untuk berubah dibandingkan staf. Tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara profil kesiapan unit operasional kebun dengan profil kesiapan unit operasional pabrik. Tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara profil kesiapan wilayah Sumatera dengan profil kesiapan wilayah Kalimantan-Sulawesi.
Untuk mengetahui profil kesiapan suatu organisasi yang sedang melaksanakan program perubahan, dan juga untuk mengetahui faktor-faktor penghambat perubahan organisasi, Model The Readiness for Change Profile dari Joe Folkman dapat digunakan. Model ini dapat menggambarkan di percentile area mana profile perusahaan itu berada."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boston : Harvard Business School Press, 1998
658.406 HAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fino Afriantono
"ABSTRAK
Tesis ini membahas persepsi karyawan terhadap disfungsi akibat kemerosotan, identifikasi organisasi, ikatan emosional pada unit, dan pengaruhnya pada keinginan karyawan untuk pindah dalam konteks kemerosotan unit bisnis strategis Divisi Telkom Flexi, PT Telkom. Penelitian dilakukan dengan survei kuesioner terhadap karyawan. Pada unit bisnis strategis yang sedang melakukan aktivitas turnaround, keinginan karyawan untuk pindah dari unit dipengaruhi oleh disfungsi akibat kemerosotan dan ikatan emosionalnya terhadap unit tersebut. Karyawan cenderung mengalami dualisme ketika mempersepsikan dirinya apakah sebagai bagian dari unit bisnis strategis ataukah sebagai bagian dari perusahaan induk. Selain itu aktivitas turnaround dapat mengubah persepsi karyawan terhadap disfungsi akibat kemerosotan.

ABSTRACT
This research discusses about employee?s perception of organizational dysfunctions of decline, organizational identification, employee engagement, and turnover intention in the context of the decline of Divisi Telkom Flexi as a strategic business unit under PT Telkom. This research is using questionnaire survey method. In a unit that is doing turnaround activities, turnover intention can be affected by dysfunctional of decline and employee engagement. The employees show dualism in percepting themselves whether as a part of the unit or as a part of the whole company. Besides, the turnaround activities could change the employee?s perception toward dysfunctions of decline.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amri Muis
"PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) adalah salah satu perusahaan negara yang telah dipersiapkan untuk menangani, mengelola dan mengembangkan kebutuhan pemakaian energi gas domestik, sebagai salah satu alternatif substitusi Bahan Bakar Minyak (BBM), sehingga ketergantungan kepada BBM dapat dikurangi dan selanjutnya Indonesia sebagai "Net Importer" minyak dapat menjadi mundur, sehingga devisa negara dari hasil ekspor minyak bumi dapat berkelanjutan.
Telah dicanangkan rencana pembangunan jaringan Pipa Transmisi Gas Terpadu Indonesia sepanjang 3.800 Km dengan kebutuhan dana sebanyak $US 3.800 Million, yang pelaksanaannya terbagi atas tiga tahap yaitu tahap rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Dengan perencanaan tersebut, maka PGN perlu mencari mitra strategis yang selain dapat membantu penyediaan dana, juga kemampuan manajemen dan teknologi. Untuk melangkah kearah itu, timbul pertanyaan apakah organisasi dan manajemen PGN saat ini sudah siap dan cukup menarik bagi kemitraan ?.
Penelitian yang dilakukan bersifat analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode diagnosis organisasi untuk membaca kondisi organisasi dan merancang struktur berdasarkan pemahaman tentang kondisi tersebut.
Berdasarkan hasil diagnosis organisasi, diketahui bahwa PGN saat ini baru berkiprah dalam kegiatan distribusi gas dengan manajemen terpusat, dimana kegiatan bisnisnya meningkat selama lima tahun terakhir dengan kondisi keuangan yang baik. Akan tetapi dengan adanya rencana pengembangan usaha yang saat ini hanya bergerak dibidang distribusi gas, menjadi perusahaan yang akan bergerak dibidang transmisi dan distribusi gas, maka perlu dilakukan perubahan struktur organisasi dimana PGN sebagai holding company dengan bentuk struktur organisasi multidivisi dengan penerapan manajemen tidak terpusat.
Pada akhirnya, keberhasilan pelaksanaan dari proses perubahan struktur organisasi ini selain bermula dari perumusan strateginya, perlu perhatian terhadap momentum waktu dalam pelaksananaan dan keterbukaan dalam informasi bagi segala lapisan yang terkait."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Susanta Nugraha
"Krisis ekonomi yang terjadi telah merubah struktur industri perbukuan di Indonesia. Dari 605 penerbit hanya 14% yang mampu beroperasi. Kondisi demikian disebabkan karena beban krisis yang berat. Industri buku menghadapi kenaikan harga bahan baku, pergeseran prioritas kebutuhan, penetrasi penerbit LN, dan pasar yang menyempit.
PT Dunia Pustaka Jaya merupakan salah satu penerbit yang masih mampu bertahan. Meskipun perusahaan ini mengalami penurunan pemasaran, produksi, dan pendapatan, namun dengan melakukan perubahan-perubahan organisasi yang tepat, tetap mampu bertahan.
Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana PT Dunia Pustaka Jaya menyusun strategi perubahan dengan melakukan restrukturisasi organisasi dalam menghadapi tekanan lingkungan. Masalah ini meliputi analisis kondisi eksternal dan internal, proses restrukturisasi organisasi, dan dampak perubahan terhadap dimensi strategis, budaya organisasi dan kepemimpinan.
Guna menjawab permasalahan tersebut, metode penelitian yang dipergunakan adalah melalui wawancara mendalam dengan informan kunci yaitu direktur dan 3 kepala bagian. Selain itu juga dilengkapi dengan pengamatan dan studi literatur.
Hasil yang diperoleh adalah restrukturisasi organisasi dilakukan melalui downsizing dan delayering. Downsizing dilakukan dengan mengurangi pegawai dan mempertahankan pegawai yang berpengalaman. Sementara delayering dipergunakan dengan mengurangi bagian yang kurang diperlukan seperti bagian operator dan produksi yang digabung menjadi bagian redaksi. Bagian redaksi berfungsi sebagai inti operasi dan pusat kegiatan penerbitan di PT Dunia Pustaka Jaya.
Selain itu, dimensi strategis organisasi ada yang dirubah dan ada yang dipertahankan. Strategi merupakan dimensi pokok untuk dirubah dengan memperkuat pemasaran pada segmen ceruk dan produksi yang selektif. Kepemimpinan dan budaya organisasi belum dapat dikatakan berubah, sebab iklim kekeluargaan tetap dipertahankan sebagai pendukung suasana kerja yang nyaman.
Berdasarkan analisis direkomendasikan untuk; (1) memperkuat proses alignment dengan memanfaatkan suasana yang akrab, (2) peningkatan kemampuan tim redaksi dalam memproduksi naskah, (3) menggalakkan pemasaran langsung dan promosi melalui resensi agar mencapai ceruk pasar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Harvard Business School Press, 2003
658.16 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>