Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paul Sowita
"Berdasarkan hasil kegiatan residensi didapatkan bahwa prioritas masalah dalam manajemen sumberdaya keperawatan di Instalasi Rawat inap RSUD Karawang adalah : " Karakteristik individu Perawat yang sangat bervariasi dengan tingkat pergantiannya yang tinggi (28 %) atau cenderung meningkat pada masa-masa yang akan datang ".
Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh Perawat yang bekerja di Instalasi Rawat inap RSUD Karawang . Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor faktor yang menentukan niat untuk keluar dan untuk meramal pergantian Perawat tersebut , serta dapat menguranginya pada masa yang akan datang .
Janis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross-sectional secara kuantitatif dan kualitatif . Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan metode kualitatif digunakan untuk memperjelas analisa kuantitatif . Alat pengukur data kuantitatif adalah kuesioner terstruktur yang disusun merupakan madifikasi " Model Proses Pergantian Karyawan Mobley " , " Teori Kepuasan kerja Herzberg " dan " Minnesota Satisfaction Questionnaire " .
Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan metode " Fokus Group Diskusi " . Variabel yang diukur adalah karakteristik individu Perawat , persepsi faktor internal Organisasi dan kepuasan kerja Perawat . Analisa data terdiri dari analisa data univariat , bivariat dan multivariat serta analisa data kualitatif .
Hasil yang diperoleh adalah : karakteristik Perawat sebagian besar berumur muda dengan tingkat pendidikan SPK , berstatus kepegawaian Kontrak , mempunyai masa kerja singkat dan belummenikah . Tidak ada hubungan antara karakteristik individu Perawat yang sangat bervariasi dengan tingkat pergantiannya yang tinggi atau cenderung meningkat pada masa-masa yang akan datang .
Faktor-faktor penentu yang menentukan niat keluar Perawat tersebut adalah faktor persepsi internal Organisasi yang kurang baik ( Odds Ratio 8.61 ) , khususnya hubungan dengan teman kelompok ( Odds Ratio 5.30) , serta rendahya tingkat kepuasan kerja dalam hal pencapaian , tanggung jawab dan peningkatan status .
Langkah-langkah pengendaliannya adalah : perekrutan / penseleksian yang lebih realistik , mengefektifkan masa orientasi , program penanganan stres kerja , praktek kompensasi yang adil , gaya manajemen partisipatif , pemberdayaan sumberdaya manusia, pengembangan linier yang adil , ikatan kerja , kerja secara tim , desentralisasi dalam membuat keputusan dan intervensi berdasarkan masa kerja .
Saran akademis, agar dilakukan penelitian lanjutan mengenai pergantian Perawat dari sudut pandang eksternal Organisasi , dan bagi RSUD Karawang agar mengadakan penelitian-penelitian semacam ini secara berkala untuk meramal pergantian Perawat , serta melaksanakan langkah-langkah pengendalian secara operasional tersebut diatas.

Replacement of nurses from the point of view of Internal Organization and Job Satisfaction at the nursing unit of the C-class hospital in district of Karawang , West Java Province . Results based on the work carried out as a resident indicates that priority given in the human resources of nursing management at the nursing unit of the C-class hospital in district of Karawang is : " The high replacement rate (28 %) due to the severely different individual characteristics of nurses would tend to increase in future " .
This observation has been carried out to the nursing staff employed at the nursing unit of the C-class hospital in district of Karawang . The purpose of this observation is to find the image of the deciding factors which decide the nurse to quit and to predict replacement of nurses as mentioned above and could to decrease in future .This has been descriptive and an analytical observation , using a cross-sectional approximation applying both quantitative and qualitative methods . The quantitative method was applied to test the hypotheses relevant to the observation and the qualitative method was applied to clarify the quantitative analysis . The yardstick used for the quantitative data is in the form of structured questionnaires which were established using a modified " Model of Employee Turnover Process by Mobley " , " Theory of Job Satisfaction by Herzberg " and " The Minnesota Satisfaction Questionnaire " .
Collection of qualitative data was carried out using the method of "Focused Group Discussion " . The variable measured was the individual characteristics of the nurse , perception of the internal factor of organization and job satisfaction . Analysis consists of uni-variant , bi-variant and multi-variant as well as qualitative .
The result obtained are : that the characteristics of nurses are largely young and carry SPK education , enjoy the status of contract workers , have only short experience and are single. There is no relationship between the severely different individual characteristics of nurses and the high of replacement rate or would tend to increase in future . The deciding factors which decide the nurse to quit is the bad perception of the internal organization ( Odds Ratio 8.61 ) , especially with peer relationship ( Odds Ratio 5.30 ) and unsatisfied job for the goal setting , responsibility and higher status .
Controlling steps are : improved selection and recruiting , more effective orientation periods , controlling work related stress , fair and just compensation practice , participation in management , implementation of human resources , just and fair career prospect and promotion , work relations , team work , decentralized decision making , relating to intervention based on length of employment .
An academic suggestion would to continue the observation relating to replacements of nurses from an external organizational view point , and for the C-class hospital in district of Karawang to have regular and planned observations like this one to predict replacement of nurses, and to implement the steps necessary to execute operational control as mentioned above.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Makhrus
"Pelayanan keperawatan di rumah sakit sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan merupakan pelayanan esensial dan sentral. Hal ini disebabkan karena disamping memiliki jumlah sumber daya manusia terbesar, pelayanan keperawatan juga merupakan pelayanan yang paling banyak berinteraksi dengan klien. Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas diperlukan kerja keras secara terus menerus, terencana, terarah dan berkesinambungan. Salah satu upaya tersebut adalah penciptaan ikiim komunikasi dalarn organisasi keperawatan yang kondusif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi dalam organisasi keperawatan hubungannya dengan kinerja perawat. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian aclalah perawat pelaksana di instalasi rawat map RSUD JCarawang berjumlah 134 orang.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden terbanyak : 46,3% umur 26-29 tahun, 47% lama kerja 5 - 8 tahun, 64,2% Jenis kelamin wanita, 86,6% sudah kawin, 63,4% tingkat pendidikan terakhir DIII Keperawatan, dan 64,2% status pegawai kontrak. Pada variabel ikiim komunikasi persentasi terbanyak supportiveness 58,2 % kategori sedang, kepercayaafl 4 5,5% kategori sedang, partisipasi dalam membuat keputusan 51,5% kategori sedang, keterbuban 42,5% kategon sedang, dan komitmen kerja 79,9% menyatakan baik. Tidak ada hubungan bermakna secara statistik antara karakteristik responden dengan kineija perawat (p-value >0,05). Variabe) ikiim komunikasi dalam organisasi yang rhubUflgan secara bermakna dengan kinerja perawat adalah kepercayaan, partisipasi dalam membuat keputusan, dan komitinen kerja. Varjabel komitmen kerja paling menentukan dalam hubungannya dengan kinerja perawa (p value = 0,000).
Dengan demikian upaya menanarnkan komitmen kerja secara terus-menerus perlu diprioritaskan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan rutin bulanRn guna menjelaskan kekuatan dan kelemahan organisasi keperawatan, menjelaskan peluang dan ancaman organisasi keperawatan, menjelaskan kelompok sasaran organisasi keperawatan, inenjelaskan kebutuhan pelanggan, menjelaskan strategi dan rencana tindakan, dan melakukan evaluasi pencapaian tujuan organisasi.

Nursing service in the hospital as an integral part of the health care service is the esential and the central part of the health services. In that caused the nursing service has a great number of human resources and takes sophisticated interaction with clients. Therefore, nursing care has great influence in increasing quality of hopital care. One of the effort to create qualified nursing care is created communication climate in the nursing organization to be come condusive.
The aim of the reseach was to find out the communication climate in the nursing organization at General Hospital of Local Governant at Karawang in relation to their nursing performance. The research utilized quantitatif - cross sectional design. Samples consist of 134 nurses who work at nursing ward instaiation.
The result was used in this study showed that the characteristic of respondent were mostly: 46,3% 26-29 age, 47% expereance 5 ?8 years old, women, married, Bachelor in nursing, and contract servant. There was no significant correlation beetween the characteristic of respondent with the nurse performance (p-value> 0,05). The variable of communication climate that significant correlation with nurse performance sugest trust, participative decision making, and work's comitment.
Based on result above, the hospital should priority to implant a work?s comitment through regular meeting for explaining the strength and weaknesses of nursing organization, opportunitY and threat of nursing organitation, main objective nursing orgnitation, customer requirement strategic and planed, and evaluated a achievement of goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T4577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Basmala Gatot
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peranan besar dalam proses pelayanan di rumah sakit. Kinerja mereka dapat menjadi representasi citra rumah sakit dimata umum. Oleh karenanya pihak manajemen rumah sakit perlu memberikan perhatian dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, khususnya perawat. Hal penting yang diperhatikan adalah upaya-upaya untuk memelihara hubungan yang kontinu dan serasi terhadap perawat. Upaya tersebut berkenaan dengan kepuasan seorang perawat dalam bekerja. Kepuasan yang dirasakan oleh perawat dalam melaksanakan pekerjaannya diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka.
Disaat pihak Rumah Sakit memerlukan peranan perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien, di sisi lain perawat di rumah sakit Gunung Jati Cirebon mengeluh tentang adanya ketidakpuasan dalam bekerja.
Penelitian tentang kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon dilakukan pada bulan Januari tahun 2004. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon terhadap 216 perawat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kela perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Gunung Jati Cirebon.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil kepuasan kerja perawat di tiap-tiap unit kerja di Instalasi Rawat Inap. Diperoleh adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kerja. Dari seluruh faktor tersebut, yang memiliki pengaruh kuat terhadap kepuasan kerja adalah faktor kesempatan pengembangan karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan hubungan dengan atasan langsung dengan p = 0,254 ( sig 0,000 ).

In order to improve a hospital's services to public, it is important for the management to continually develop its human resources, especially the nurses. This is because nurses have direct contact to patients in conducting their duties. Consequently, their quality of services creates the entire organization's image to the public. In this sense, the better quality of services will be created if the nurses are well-motivated and find satisfactions in performing their jobs as a result of sufficient supports provided by the management beforehand. Based on those factors, how the management is able to improve its supports and establish positive relationships with the nurses has become a critical task to do in building a hied performance organization.
The Gunung Jati Cirebon General Hospital (GJCGH)'s management has been committed to increase its performance and services to the community. They realized that such a goal can not be achieved without having supports from the entire employees in general, and the nurses particularly. However, it was revealed that many nurses who work in such a hospital frequently have made complaints about their work conditions. They are unsatisfied and tend to be less motivated in conducting their duties.
The nurses' work satisfaction studied done on January 2004 in the GJCGH. A study had been conducted on 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities. This is a description study with quantitative approach, used univariate, bivariate, and multivariate analyses in processing the data. The study was taken to reveal the relationships of the nurses' characteristic, job contents, and job contexts, with the levels of work satisfactions in the Inpatient Facilities of Gunung Jati Cirebon General Hospital.
The study concluded level of satisfaction Inpatient unit. It is also disclosed that there are significant relationships between the nurses' characteristics, job contents, job contexts, and levels of work satisfaction. Among those matters, carrier development (p = 0,282 sig 0,000) and relationships between nurse and supervisor (p = 0,254 sig 0,00), take place as strong factors that create a certain level of work satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Setiawan
"Konflik telah menjadi bagian keseharian dalam sebuah organisasi. Manajer merupakan sosok strategis dalam memanfaatkan konflik secara fungsional guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pandangan interaksionistik manajer menjadikan konflik sebagai wahana untuk menciptakan situasi dinamis dalam organisasi kerjanya. Penelitian bertujuan mencoba melihat bagaimana hubungan antara model penatalaksanaan konflik kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode korelasional dengan sampel penelitian secara total sampling pada seluruh perawat yang bertugas di instalasi rawat inap yang berjumlah 96 orang. Derajat kesalahan yang dipergunakan adalah 0.05. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara model penatalaksanaan konflik kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana (0.0001), Model penatalaksanaan konflik kolaboratif menyebabkan kepuasan kerja tertinggi dibandingkan model penatalaksanaan konflik kompromi dan otoritatif Analisis statistik terhadap variabel confounding memperoleh hasil bahwa karakteristik perawat pelaksana tidak memberikan perbedaan bermakna terhadap kepuasan kerja, yaitu usia (r = 0.083), jenis kelamin (0.491), pendidikan (0.333), status perkawinan (0.297), status kepegawaian (0.582), dan masa kerja (r = 0.192). Karakteristik perawat pelaksana jugs diujikan secara statistik terhadap persepsi penatalaksanaan konflik kepala ruangan. Masa kerja memberikan kesimpulan adanya hubungan yang signifikan dengan persepsi penatalaksanaan konflik kepala ruangan (0.046). Sementara variabel lainnya tidak memberikan hubungan yang bermakna, yaitu usia (0.065), jenis kelamin (0.927), pendidikan (0.618), status perkawinan (0.343), dan status kepegawaian (0.477). Guna meningkatkan kepuasan kerja karyawan, upaya-upaya manajemen sumber daya manusia memerlukan perhatian khusus. Perlu peningkatan pengetahuan, sikap dan kompetensi kepemimpinan pada setiap tingkatan manajerial. Secara metodologis penelitian ini dapat dijadikan data dasar guna penelitian terkait dengan kepuasan kerja. Secara teoritis penelitian ini telah memperkuat teori pentingnya kepemimpinan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan kepuasan kerja dan iklim kerja yang kondusif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T8758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astefany Welda
"Kepuasan kerja merupakan sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya dan merupakan aspek yang berhubungan dengan kinerja serta produktivitas kerja. Rendahnya kepuasan kerja merupakan salah satu penyebab turnover. Di RS MH Thamrin Salemba terjadi turnover perawat yang tinggi (>5%) selama tahun 2007-2011. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan turnover perawat yaitu dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara karakteristik perawat, isi pekerjaan, dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja perawat. Dari hasil uji bivariat, diketahui bahwa variabel karakteristik yang berhubungan dengan kepuasan kerja adalah lama kerja dan jabatan.
Keseluruhan variabel isi pekerjaan, yaitu kesempatan pengembangan karir dan beban kerja memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Seluruh variabel lingkungan kerja, kebijakan rumah sakit, hubungan interpersonal, dan kondisi tempat kerja, juga memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja perawat.

Job satisfaction is a person's general attitude toward his/her work and it's related to work performance and productivity. Low job satisfaction is one of the causes of turnover. A high nurse turnover occurs (> 5%) at RS MH Thamrin Salemba during the years 2007-2011. Efforts can be done to reduce nurse turnover is by knowing the factors that influence nurses job satisfaction.
This research is descriptive research using cross sectional design. The purpose of this study was to determine the relationship between nurse characteristics, job content and work environment with job satisfaction of nurses. From the results of the bivariate test showed that the characteristic variables associated with job satisfaction is the duration of work span and professional status.
The entire job content variables, namely career development opportunities and workload have a relationship with job satisfaction. The entire work environment variables, hospital policy, interpersonal relationship, and also workplace condition have a significant relationship with job satisfaction of nurse.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Mahatmi
"Meningkatnya jumlah rumah sakit swasta menyebabkan persaingan antar rumah sakit semakin tinggi sehingga sering terjadi pembajakan tenaga yang profesional. Salah satu upaya rumah sakit dalam hal persaingan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar produktifitas dapat meningkat pula. Salah satu yang mempengaruhi produktifitas adalah kepuasan kerja. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan kerja tenaga perawat di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara kros seksional. Sampel penelitian adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap yang berjumlah 101 orang, dan cara pengambilan data primer dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang dilakukan dengan wawancara.
Hasil penelitian menunjukan lebih dari separuh jumlah perawat merasa puas lebih dari seperempatnya tidak merasa puas. Hal ini terlihat dari masih rendahnya kepuasan pada faktor motivasi, antara lain masih dirasakan kurangnya penghargaan yang diberikan atasan atas prestasi kerja, serta dirasakan masih kurang kesempatan perawat untuk mengembangkan karir.
Saran dari penelitian ini, perlu dilakukan intervensi terutama pada faktor motivasi agar dapat meningkatkan rasa puas karyawan, serta beberapa faktor penunjang untuk mengurangi rasa ketidakpuasan yang terjadi.

The increase of private hospitals causes an increasing competition among hospitals, so that it often causes piracy of professional experts. One of the means of hospitals in accordance of the competition is to increase the health serving in community by increasing the quality of working personals to also increase productivity. One of the causes that influence the productivity is satisfaction in working. In general this research is to get an image of nurse satisfaction in working in the Pasar Rebo Hospital.
This research is an analytic descriptive research taking cross sectional data. The sample is the whole population of nurses working in the hospital to the amount of 101 persons and the way of taking the primary data is filling a questioner by interviewing.
The result of the research shows that more than 50% of the amount of nurses are satisfied, and more the 25% are not satisfied. This is shown by the still low satisfaction in the motivation fact, among others : the feeling of not enough being appreciated by bosses for the working performance, and the feeling that the nurses have not enough chances to develop their career.
Proposal of the research is there should be an intervention mainly in the motivation fact , so that satisfactory feeling of the personal could be increased, an some other supporting factors to decrease the unsatisfactory feeling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmiati
"Kinerja perawat pelaksana merupakan serangkaian kegiatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Kinerja perawat mencakup penerapan jaminan mutu, pendidikan, penilaian kinerja, kesejawatan, etik, kolaborasi, riset, dan pemanfaatan sumber-sumber. Kinerja yang baik merupakan cerminan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan. Kinerja diprediksi dapat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, lama kerja, dan lingkungan organisasi (struktur organisasi, dan desain pekerjaan) di rumah sakit yang disebut sebagai variabel independen. Dalam proses pelayanan keperawatan variabel independen tersebut secara bersama-sarrna mempunyai kontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan antara lingkungan organisasi dan karakteristik perawat dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP Persahabatan Jakarta. Penelitian menggunakan total populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebanyak 156 perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap. Penelitian ini menggambarkan bahwa perawat pelaksana sebagian besar mempunyai kinerja yang kurang baik (50,6%). Pengujian ada atau tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan Pew-son's Product Moment, hasil analisis dikategorikan menjadi kurang atau baik berdasarkan nilai median sebagai cut off point.
Hasil analisis dengan alpha < 0,05 menunjukkan bahwa umur, jenis kelamin, pendidikan, status kawin, lama kerja, pembidangan pekerjaan, tingkat hirarki, dan kesatuan perintah tidak ada hubungan yang bermakna terhadap kinerja perawat pelaksana. Sub variabel dari struktur organisasi yaitu: perumusan masalah, pembagian tugas, pendelegasian dan wewenang, koordinasi, rentang kendali, cakupan pekerjaan, kedalaman pekerjaan, dan hubungan pekerjaan secara bermakna ada hubungan dengan kinerja. Untuk mengetahui variable yang dominan terhadap kinerja perawat pelaksana digunakan uji regresi logistik ganda, basil penelitian menunjukkan ada dua variabel yaitu koordinasi nilai p wald 0,001 dan kedalaman pekerjaan nilai p wald 0,004. Hasil ini menunjukkan bahwa koordinasi paling dominan terhadap kinerja. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pengernbangan dalam bidang keperawatan yang berorientasi pada lingkungan organisasi internal.

The performance of nurse provider is a set of activities of the nurse in providing nursing care to the client. The nurse's performance is included the implementation of quality assurance, education, performance appraisal, peer, ethics, collaboration, research and the utilization of resources. The best performance is reflected through the quality of nursing care. The performance is predicted to be contributed by the age, education, gender, marital status, length of work organizational environment (organization structure and work design) in the hospital are considered as the independent variables.
This study used the quantitative with correlation descriptive design with the purpose to examine the relationship between organizational environment and nurse characteristics with the performance of nurse providers working in nursing ward of RSUP Persahabatan, Jakarta. This research used the total population meeting the inclusive criteria with the total of 156 nurse providers working in nursing ward This study revealed that most of the nurses did not perform as expected or not well performed (50.6°%). To analyze the relationships among variables, the Pearson Product Moment Correlation was utilized the median value was used as a cut off point to categorize the poor and good performance.
The result of this statistical analysis with the alpha < 0.05 revealed that the age, gender, education, marital status, length of work field of work, hierarchy level, and similar/united order of work had no significant relationship with the performance of nurse providers. Sub variables of problem formulation, task distribution, delegation and authority, coordination, control, scope of work detail, and work correlation had significant relationship with performance. Based on multiple logistic regression, the result of this study shown that coordination with p wald 0,001 and work detail with p wald 0,004. It means that coordination was the most determinant factor to nurse's performance. The implication of this study to nursing that there was a need to have development in nursing management of care focusing on the internal organizational environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Mutia
"Pelayanan kesehatan yang bermutu sudah merupakan kebutuhan bagi masyarakat pada saat ini, rumah sakit sebagai bagian dari mata rantai pelayanan kesehatan dituntut untuk terus mengembangkan diri. Salah satu cermin pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan, karena berhubungan langsung dengan pasien. Untuk itulah sebagai tenaga pelaksana terbanyak di rumah sakit kiranya perawat perlu mendapat perhatian mengenai faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan motivasi kerja mereka sehingga dapat melaksanakan tugasnya seperti yang diharapkan.
Saat ini hampir setengah jumlah perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur adalah perawat dengan status honorer rumah sakit, khususnya di Instalasi Rawat inap ada sebanyak 53,7% perawat honorer yang penggajiannya dianggarkan dari dana operasional rumah sakit, sehingga jumlah gajinyapun belum dapat memadai.
Pihak manajemen berusaha untuk dapat menambah kesejahteraan pegawainya termasuk perawat, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun honorer rumah sakit, salah satunya dengan pemberian uang Insentif yang dimaksudkan untuk dapat meningkatkan motivasi kerja mereka, adapun sumber biayanya didapat dari penghasilan rumah sakit sendiri dengan pengaturan pembagiannya diatur oleh Surat Keputusan Direktur.
Dilakukan penelitian mengenai adakah hubungan pemberian insentif terhadap motivasi kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilanjutkan dengan analisis hubungan antar variabel, dilakukan secara cross sectional, dengan pengumpulan data melalui kuesioner terhadap 96 orang responden yang terdiri dari perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan multivariat.
Kesimpulan dari hasil penelitian, ternyata terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian insentif dengan motivasi kerja perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur pada tahun 2004, sementara itu pada beberapa variabel imbalan non finansial justru didapatkan hasil yang sangat bermakna hubungannya dengan motivasi kerja.
Daftar bacaan: 30 buku (1988-2004)

The Relationships between the Incentive Program and the Work Motivations of Nurses in the Inpatient Facility of Cianjur Residency General Hospital Year 2004A good healthcare system undoubtedly has become a significant factor to create better societies. Consequently, a hospital as a part of the system is demanded to improve its quality of services to the community surroundings. One of the services that has direct contact to patients is nursing facility. Since nurses play a key role in every hospital operations, it is extremely important for the management to comprehend factors that are able to boost nurses morale and motivations that in turn will create a high performance organization in a hospital.
Nowadays, it is known that almost a half of the total numbers of nurse in Cianjur Residency General Hospital is in the status of honorary employees. Even in its Inpatient Facilities, 53.7% of the honorary employees are paid from the hospital's operational expenses. As a result, their wages are far below the standard.
Considering there is a direct relationship between reward system and employees' motivations, the management is committed to raise the employees' welfares (including both -the permanent and honorary nurses) by implementing an incentive program. Such a program allows the organization to give the eligible employees a certain amount of money as an incentive to increase the employees' performance in conducting their duties. The source of money is taken from the hospital's earnings which is based on and arranged in a decree released by the director.
In connection with the aforementioned matter, this paper analyzed the relationships between the ongoing incentive program and the nurses' motivations and work performances in the inpatient facilities of Cianjur Residency General Hospital. This paper includes descriptive research and followed by inter-variables analysis. The inter-variables analysis was conducted in cross sectional method; undertaking questioners and collecting data from 96 respondents. The respondents are nurses who work at the inpatient facility in Cianjur Residency General Hospital. Data analysis was calculated by using univariate and multivariate analyses.
Interestingly, based on the study of this paper, it is concluded that there is significant relationship between incentives and nurses' work motivations in the Inpatient Facility of Cianjur Residency General Hospital throughout year 2004. Meanwhile, it is known that several variables of non-financial rewards have made significant relationships to the motivation of the workers.
References: 30 (1988-2004).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Safira Zulva
"ABSTRAK
Rumah Sakit Koja sudah melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional dengan BPJS dan menjadi rumah sakit rujukan di Wilayah Jakarta Utara sehingga menuntut rumah sakit untuk terus mengembangkan kualitas dari pelayanannya. Stres pada tenaga kerja dapat menghambat suatu institusi mencapai targetnya dan ketidakpuasan dalam pekerjaannya menyebabkan pekerja dapat menurunkan kualitas kinerjanya. Masalah ini menjadi penting bagi manajemen rumah sakit untuk memberikan lingkungan kerja yang mendukung pekerja untuk merasa puas akan hasil dari pekerjaannya dan tidak mengalami stres kerja yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pada perawat rawat inap RSUD Koja. Desain penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan uji chi square dan regresi logistik. Pengambilan data melalui penyebaran kuesioner skala likert kepada 134 responden. Perhitungan sampel menggunakan rumus perhitungan jumlah sampel simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stress kerja (p=0,006) dan kepuasan kerja (p=0,001) terhadap kinerja. Hasil multivariat menunjukkan bahwa komponen dari variabel stres kerja dan kepuasan kerja yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja pada perawat. Peneliti menyarankan untuk melakukan maintenance sarana dan prasarana secara rutin, mengadakan pelatihan/acara yang bersifat meningkatkan rasa kebersamaan dan penguatan psikologi, melakukan Employee Opinion Survey (EOS), dan menghitung kembali kebutuhan tenaga keperawatan.

ABSTRACT
Koja Hospital has implemented a National Health Insurance with BPJS and has become referral hospitals in the North Jakarta Region hence it demands that the hospital continue to develop the quality of its services. Stress on labour can prevent an institution from reaching goals and dissatisfaction on workers causes reduction of the quality of their performance. The purpose of this study was to determine the relationship of work stress and job satisfaction to the performance of inpatient nurses at Koja Hospital. The study design used a cross-sectional method with chi square test and logistic regression. Retrieval of data through distributing Likert scale questionnaire to 134 respondents. The sample calculation uses a simple random sampling calculation formula. The results of this study indicate that there is a relationship between work stress (p = 0.006) and job satisfaction (p = 0.001) on performance. Multivariate results show that the components of the variable work stress and job satisfaction have the greatest influence on the performance of nurses. The researcher recommends that maintenance of facilities and infrastructure routinely, conduct training / events that enhance the sense of community and strengthening psychology, conduct an Employee Opinion Survey (EOS), and recalculate the needs of nursing staff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Rintowahjudi Sofjan
"Dari hasil residensi ditemukan adanya faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja di kalangan tenaga perawat ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, disisi lain Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati akan menghadapi penilaian akreditasi rumah sakit dengan kendala belum menggembirakannya kualitas tenaga perawatnya dan dalam penilaian akreditasi tersebut, salah satu yang dinilai adalah pelayanan keperawatan.
Dengan adanya kendala tersebut, pengelola rumah sakit harus mengambil kebijakan tertentu dan bila melihat rancang model suasana kerja dari Richard Steers, maka kebijakan yang diambil oleh pengelola rumah sakit akan berdampak terhadap suasana kerja yang pada akhirnya mempengaruhi kepuasan kerja dikalangan perawatnya. Oleh karena itu secara umum penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak terhadap suasana kerja di ruang rawat inap utama sebagai akibat kebijakan manajerial Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran suasana kerja dan tingkat kepuasan kerja serta ada tidaknya korelasi komponen suasana kerja terhadap kepuasan perawat di ruang rawat inap utama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dan bersifat cross sectional. Pengambilan.data primer dilakukan dengan mempergunakan kuesioner suasana kerja yang dirasakan dan yang diharapkan dari Litwin Meyer serta kuesioner kepuasan kerja dari De Attitude School Vor industriale Arbeiden dan data sekunder di dapatkan dari pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait. Responden dalam penelitian ini sebanyak 42 orang tenaga perawat ( total populasi ) ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
Hasil penelitian menunjukkan:
1. Berdasarkan teori Litwin Meyer yang mengelompokkan faktor suasana kerja dalam faktor "punishme" dan meliputi komponen : "conformity, responsibility, dan standard" ; serta faktor "rewarding" yang meliputi komponen : "reward, clarity, dan team spirit" , terlihat gambaran suasana kerja di ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati yang ditandai dengan lebih menonjolnya faktor "punishment" dibandingkan dengan faktor "rewarding".
2. Terdapat korelasi kesenjangan faktor suasana kerja terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
3. Secara berurut, kesenjangan faktor suasana kerja yang mempunyai korelasi besar terhadap kepuasan kerja adalah : "reward, team spirit, clarity, responsi bility dan standard".
4. Terdapat satu komponen dari faktor suasana kerja yaitu "conformity" yang mempunyai korelasi terhadap kepuasan kerja tetapi secara statistik tidak bermakna.
Saran penelitian ini adalah perlunya dilakukan usaha-usaha untuk memperkecil faktor "punishme " dan memperbesar faktor "rewarding" sehingga dapat memperbesar tingkat kepuasan kerja tenaga perawat di ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Selanjutnya perlu diteliti korelasi kesenjangan komponen suasana kerja terhadap ke puasan kerja di ruang-ruang perawatan lainnya sehingga diperoleh gambaran suasana kerja di masing-masing ruang perawatan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>