Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161323 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pudjiati
"Rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan harus dapat memuaskan masyarakat sebagai pengguna jasa. Kepuasan adalah perbandingan antara harapan klien dengan kenyataan yang diterima oleh klien.
RSU FK-UKI Jakarta dengan BOR tahun 2001 (51%) masih lebih rendah dari BOR tahun 2000 (52%), target BOR Rumah Sakit 60%. Belum tercapainya BOR yang ditargetkan dan hasil pelatihan komunikasi terapeutik yang belum memuaskan (47%), merupakan salah satu indikator ketidakpuasan klien. Kepuasan klien belum pernah dilakukan penelitian di rumah sakit. Selanjutnya penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Tujuan penelitian ini adalah diidentifikasinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien di ruang rawat inap RSU FK-UKI Jakarta.
Metode penelitian adalah deskriptif korelasi dengan desain cross sectional, dan menggunakan 2 kuesioner yaitu kuesioner A untuk mengukur data demografi, pribadi, keluarga, sosial ekonomi, budaya dan berat ringannya penyakit klien dengan isian. Kuesioner B mengukur harapan dan kenyaaan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien pada fase perkenalan/orientasi, kerja dan terminasi dengan isian skala Likert. Uji coba kuesioner B dilakukan pada 30 orang klien yang dirawat inap di RSU FK-UKI Jakarta yang tidak termasuk ke dalam responden penelitian. Untuk menguji validitas dilakukan tehnik korelasi product moment dengan hasil kuesioner tentang harapan r 0,368 - 0,791 dan kenyataan r 0,383 - 0,725 terhadap hubungan terapeutik perawat klien, sedangkan uji reliabilitas dilakukan Alpha Cronbach dengan hasil kuesioner tentang harapan a 0,9460 --0,9430; dan kenyataan a 0,9411 - 0,9385 terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Artinya kuesioner B tersebut mempunyai tingkat validitas dan reabilitas yang tinggi.
Populasi dalam penelitian berjumlah 109 orang, sedangkan jumlah sampel yang diikutsertakan penelitian sebanyak 95 orang klien, dengan kriteria inklusi: klien dewasa dan yang dinyatakan pulang, kesadaran klien composmentis, klien mampu berkomunikasi verbal. Pengambilan sampel dari: kelas I, II dan III, dan Cara pengambilan sampel secara random.
Analisis data penelitian terdiri dari analisis univariat, bivariat, multivariat dan analisis diagram kartesius. Hasil penelitian sebagai berikut: sebagian besar klien mempunyai umur antara 20-40 tahun, perempuan, pendidikan menengah (tamat SLTA), pekerjaan wiraswasta/swasta, penghasilan antara 500 ribu - I juta, suku Jawa, dirawat di kelas III, lama dirawat lebih dan 5 hari, belum pernah sakit, penyakit sedang. Harapan paling tinggi pada fase terminasi dengan skor rata-rata 3,35 dan harapan paling rendah pada fase kerja dengan skor rata-rata 3,26. Kenyataan paling tinggi pada fase terminasi dengan skor rata-rata 2,99 dan kenyataan paling rendah pada fase kerja dengan skor rata-rata 2,85: Total rerata harapan 3,31 dan total rerata kenyataan 2,92 terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Kepuasan terhadap hubungan terapeutik dengan rata-rata skor 88,37, dan 25 orang klien (26,3%) mengatakan puas terhadap hubungan terapeutik perawat klien, artinya ada sebagian klien yang mencapai nilai 100 untuk kepuasan. Selanjutnya berdasarkan analisis bivariat bahwa variabel pilihan ruang rawat (kelas I, II dan III) dan keadaan penyakit (berat, sedang, ringan) mempunyai hubungan yang bcrmakna dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien, dan masing-masing dengan p value 0,035 dan 0,050. Kedua variabel yang bermakna pada analisis bivariat dilakukan analisis multivariat secara bersama dengan hasil tidak ada satu pun yang paling berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Analisis diagram kartesius menunjukkan bahwa pelaksanaan hubungan terapeutik perawat klien pada fase kerja dinilai sangat penting oleh klien, sedangkan pelaksanaannya belum memuaskan klien (12,6%), fase terminasi sudah dilaksanakan sesuai dengan kepentingan dan harapan klien sehingga dapat memuaskan klien (46,3%), fase perkenalan/orientasi masih dianggap kurang penting bagi klien dan kualitas pelaksanaannya belum memuaskan (32,6%).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan terapeutik perawat klien di ruang rawat inap RSU FK-UKI Jakarta adalah sebagai berikut: sebanyak 25 orang klien (26,3%) menyatakan puas terhadap hubungan terapeutik perawat klien, artinya ada sebagian klien mempunyai nilai 100%, faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien adalah: pilihan ruang rawat (kelas I, II, dan III) dan keadaan penyakit (berat, sedang, ringan) namun keduanya tidak ada yang paling berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien. Fase terminasi sudah dilaksanakan dan dipertahankan, dan fase kerja belum memuaskan klien, fase perkenalan/orientasi dianggap kurang penting dilaksanakan.
Untuk meningkatkan kepuasan klien maka pimpinan RSU FK-UKI Jakarta disarankan melaksanakan sosialisasi tentang hasil penelitian kepada seluruh tenaga staf keperawatan, peningkatan program pengembangan sumber daya keperawatan melalui pendidikan dan pelatihan tentang komunikasi khususnya hubungan terapeutik perawat klien, agar perawat pelaksana memahami tentang pentingnya pelaksanaan hubungan terapeutik sehingga perawat pelaksana mampu menerapkan komunikasi khususnya hubungan terapeutik perawat klien terutama pada saat melaksanakan pelayanan keperawatan. Bagi peneliti lain dapat dilakukan penelitian dengan metode kuasi eksperimen sehingga tergali lebih dalam tentang faktor apa yang berhubungan dengan kepuasan klien terhadap hubungan terapeutik perawat klien.
Daftar bacaan 56 (1983 - 2001)

Analysis Factor's Related To Client's Satisfaction Toward Nurse - Client Therapeutic Relationship in Patient Care at RSU FK - UKI Jakarta.As an institution that gives services in treatment, a hospital should be able to satisfy the client, as the customer service. Satisfaction is a comparison between client's hope and reality obtained.
BOR in 2001 at RSU FK-UKI Jakarta (51%) is still lower than those in 2000 (52%), the target of BOR is 60%. Enriched BOR target and unsatisfied result of therapeutic communication training (47%) is an indicator of client unsatisfied. There has not been done research in this hospital. Then, the writer wants to know about factors that related to client's satisfaction toward nurse - client therapeutic relationship. The purpose of this research is to identify factors related to client's satisfaction toward nurse - client therapeutic relationship in patient care at RSU FK-UKI Jakarta.
The research method is correlation descriptive with cross sectional design, and using two questioners: questioner A to measure demographic data, and personal: family, social economic, culture and condition of client's illness with filler. Questioner B measures hope and reality of client toward nurse-client therapeutic relationship in introduction/orientation phase, working phase and termination phase with Likert scale filler. The questioner B test was done to 30 clients in overnight patient care at RSU FK-UKI Jakarta who do not include as respondent in this research. To test validity is used moment product correlation technique with the result of hope r 0,368 - 0,791 and reality obtained r 0,383 - 0,725 toward nurse - client therapeutic relationship, meanwhile re ability test is used Alpha Cronbach with the result of hope a 0,9460 - 0,9430; and reality a 0,9411 - 0,9385 toward nurse client therapeutic relationship. It means that the questioner B has a high validity and re ability rate.
The population in this research is 109 clients and total sample is 95 clients, with inclusion criteria: client, who is adult, permitted to go home, compos mentis consciousness, can verbal communication. Sample, which is taken from three classes: class I, class II, and class III, is randomly taken.
Analysis data of research consists of univariate, bivariate, multivariate and Cartesian diagram analysis. The result is that most of client's aged are between 20-40 years old, women, high school graduates, entrepreneurs, between 500 thousands-1 million rupiahs earnings, Javanese, taken care in class III, more than 5 days taken care, never ill, and medium illnesses. The highest average score of hope is 3,35 in the termination phase and the lowest average score of hope is 3,26 in the working phase. The highest average score of reality is 2,99 in the termination phase and lowest average score of reality is 2,85 in the working phase. Total average of hope is 3,31 and total average of reality is 2,92 toward nurse - client therapeutic relationship. Satisfaction toward therapeutic relationship has an average score 88,37 and 25 clients (26,3%) satisfied toward nurse-client therapeutic relationship, it means that there is a half clients reaching grade ? 100 for satisfaction. Based on bivariate analysis, variable of choice of patient care (class I, II, and III) and condition of illness (heavy, medium, and light) have a meaningful relationship with client's satisfaction toward nurse-client therapeutic relationship, and p values of each are 0,035 and 0,050. Both of meaningful variables in the bivariate analysis were done multivariate analysis together with result that no one is the most related to client's satisfaction toward nurse - client therapeutic relationship. Cartesian diagram analysis shows that nurse-client therapeutic relationship in the working phase is evaluated important by clients, meanwhile the implementation of it has not satisfied clients (12,6%), those in the termination phase has been done as suitable as client's importance and hope so it can satisfy clients (46,3%) and those in the introduction /orientation phase is still evaluated unimportant for client and having an unsatisfied implementation quality.
From the result of research, it can be concluded that toward nurse-client therapeutic relationship in overnight patient care at RSU FK-UKI Jakarta: client's satisfaction toward nurse-client therapeutic relationship are 25 clients (26,3%) satisfied, it means that there is client who has 100% grade, factors that related satisfaction toward nurse - client therapeutic relationship are: choice of patient care room (class I, II, and III) and condition of illness (heavy, medium, and light) but no one of them is the most related to nurse - client therapeutic relationship. Termination phase has been done and maintained but the working phase has not satisfied clients, and the introduction/orientation phase is still evaluated unimportant to be done.
To increase client's satisfaction, the chief of RSU FK-UKI Jakarta is suggested to socialize the result of research to all nursing care staff, to raise the nursing care resources development program through education and training about communication especially nurse - client therapeutic relationship, to make nurse manager understands the importance of doing therapeutic relationship so the nurse manager is able to communicate especially nurse - client therapeutic relationship specially in doing nursing care services. Another researcher can do research by using experiment question method so it can be known more what factors related to client's satisfaction toward nurse client therapeutic relationship.
Bibliography list 56 (1983 -2001)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T5885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrin Neilwan Pancaputra
"BSTRAK
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI KAIIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
Tesis, Agustus 2001
ALDRIN NEILWAN
FAKTOR FAKTOR YANG 1\/IEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA
TENAGA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSU FK - UKI
JAKARTA '
X + |20 halaman, 4 gambar, 50 tabel, 6 Iampiran
Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pergeseran konsep rumah sakit dari konsep
lama yaitu rumah sakit sebagai institusi social semata bergeser menjadi institusi sosio
ekonomi yang berarti pengelolaan rumah sakit harus menggunakan prinsip ekonomi
tanpa meninggalkan fungsi sosialnya. Seiring dengan itu pula persaingan dalam
pemberian pelayanan kesehatan juga semakin mcningkat serta tuntutan kebutuhan
masyarakat akan pclayanan kcsehatan juga Semakin Linggi yang akan bcrdampak pada
pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari rumah sakit. Pelayanan kesehatan di
rumah sakit menduduki porsi paling besar karena dilaksanakan terus menerus selama 24
Faktor-faktor..., Aldrin Neilwan Pancaputra, PascasrjanaU|, 2001 jam, sehingga baik bumknya rumah sakit sering dinilai dari penampilarn kerja tenaga
keperawatannya Hal ini sangat berkaitan dcngan kcpuasan kelja pcrawat itu sendiri
Secara umum penelitian ini bertujuan unluk memperoleh gambaran kepuasan kerja
tenaga perawat di instaiasi rawat inap RSU FK-UKI dan melihat hubungan antara
karakteristik individu, faklor penunjang, faktor motivasi serta untuk mengetahui faktor
yang paling mempengaruhi kepuasan kerja
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel
penelitian mencakup seluruh tenaga perawat di instalasi rawat inap yang berjumlah 13|
orang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui pengisian
kuesioncr
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kemja tenaga perawat di instalasi
rawat inap RSU FK-UKI rendah. Adanya hubungan kepuasan kerja perawat di instalasi
rawat inap RSU FK UKI dengan walctu lamanya bekerja derta dengan adanya pemberian
penghargaan atasan alas prestasi kerja
Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukannya penilaian secara berkesinambungan
terhadap kepuasan kelja, menetapkan kebijakkan mmah sakit tentang pemberian insentif
dan mempertahankan kebijakan pcmbcrian tunjangan tcrhadap anak serta memelihara
dan meningkatkan kegiatan pembelian penghargaan atas prestasi
Bahan bacaan : 26 (1977-2000)
Faktor-faktor..., Aldrin Neilwan Pancaputra, PascasrjanaU|, 2001

Abstract
ABSTRACT
Postgraduate Program
Hospital Administration Study Program
Thesis, August 2001
ALDRTN NEILWAN
FACTORS WHICH INFLUENCE JOB SATISFACTORY AT THE IN
PATIENT FACILITY OF MEDICINE FACULTY , UNIVERSITAS
KRISTEN INDONESIA GENERAL HOPITAL
X + 97 Pages, 4 schemes, 17 tables, 6 enclosures
Together with the developing petiode, hospital concept shifting has taken place Hom old
concept which was as societal institution becomes economic societal institution. Means
that, nowadays, hospital management should apply economic principle without living its
societal function. Along as well, in creasing competition in giving heath services and
public need demand give an impact to the nursing service which also as an integral part
of the hospital. Nursing service at the hospital has taken the biggest portion because it is a
continuous 24 hour service,therefore the hospital reputation depends on the nursing
service perf`ormance.This matter is related to their job satisfactory.
Faktor-faktor..., Aldrin Neilwan Pancaputra, PascasrjanaU|, 2001
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T 5883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veenda Herlyna Pertiwi
"Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini, Rumah Sakit senantiasa dituntut untuk meningkatkan efektifitasnya. Hal itu mencakup kemampuan Rumah Sakit dalam mengantisipasi perubahan-perubahan lingkungan. Caranya memanfaatkan sumber daya internal secara optimal. Ini penting mengingat, di era globalisasi keunggulan kompelitif dikedepankan dari pada keunggulan komparatif, sehingga Rumah Sakit harus dapat lokal dan berpikir global.
Salah satu bagian dari mata rantai pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit, unluk itu Rumah Sakit melakukan upaya-upaya kesehatan yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tersendiri dengan fungsi utama adalah penyembuhan dan pemulihan penderita, selain itu diharapkan juga Rumah Sakit dapat memberikan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat.
Rumah Sakit merupakan salah satu organisasi yang unik dan komplek. Untuk mendapatkan organisasi yang baik dan dapat berkembang dengan cepat dan sukses salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan adalah faktor martabat manusia, faktor ini harus mendapatkan perhatian penuh terutama terhadap kebutuhan para pekerja dalam mendapatkan kesejahteraan yang lebih layak."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Anggoro
"Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara komponen QWL yang terdiri dari keterlibatan karyawan, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah, dan komunikasi dengan produktivitas kerja perawat ruang rawat inap RSU FK UKI?
Adapun tujuan dart penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komponen QWL dengan produktivitas kerja perawat ruang rawat map RSU FK UKI.
Metodologi Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif korelasi dan regresi dengan objek penelitian adalah perawat ruang rawat inap RSU FK UKI. Dart 92 populasi perawat didapatkan sampel sebesar 55 perawat ruang rawat map RSU FK UKI. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrument kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Untuk mengetahui hubungan komponen QWL dengan produktivitas perawat ruang rawat inap RSU FK UKI digunakan analisis korelasi dan regresi linier.
Dari basil perhitungan analisis bivariat korelasi, didapatkan nilai r positif dari kesembilan komponen QWL. Dengan kisaran nilai r antara 0,26 -- 0,81. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa terdapat hubungan yang sedang sampai kuat antara komponen QWL dengan produktivitas perawat. Hubungan yang paling kuat adalah komponen fasilitas yang tersedia, dan hubungan paling kuat adalah komponen pengembangan karir dan keselamatan lingkungan kerja. Hasil analisis bivariat regresi linier, didapatkan nilai slope (b) adalah positif dart kesembilan komponen QWL. Hal ini dapat diiterpretasikan bahwa terdapat yang positif antara sembilan komponen QWL dengan produktivitas perawat. Artinya setiap kenaikan persepsi perawat terhadap komponen QWL sebesar satu maka persepsi perawat terhadap produktivitas meningkat sebesar koefisien dart komponen QWL tersebut. Dart basil perhitungan didapatkan Pvalue kesembilan komponen QWL lebih kecil nilainya dart alpha (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara komponen QWL dengan produktivitas dapat diterima. Dapat diketahui bahwa kesembilan komponen QWL masing - masing berhubungan dengan produktivitas perawat. Dengan meningkatkan QWL maka akan meningkatkan produktivitas perawat.
Dan basil analisis multivariat diperoleh bahwa ada tiga komponen yang paling berpengaruh terhadap produktivitas yaitu komponen keterlibatan perawat, rasa bangga terhadap rumah sakit, dan fasilitas yang tersedia. Dan nilai koefisien beta, diketahui bahwa komponen fasilitas yang tersedia mempunyai hubungan yang paling kuat dengan produktivitas dibandingkan dengan kedua komponen lainnya.
Maka, dari basil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada tiga dari sembilan komponen QWL yang memiliki hubungan paling kuat dengan produktivitas perawat yaitu keterlibatan perawat, rasa bangga terhadap rumah sakit, dan fasilitas yang tersedia.
Saran yang dapat diberikan terutama bagi manajemen RSU FK UKI adalah lebih tanggap dan proaktif dalam menanggapi masukan dari perawat, memberikan kesempatan kepada perawat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka seperti mengatur jadwal jaga dan team kerja, memperbaiki hubungan antara kepala perawat dengan stafnya, meningkatkan citra rumah sakit, mengadakan program rekreasi dan konseling.

The issue discussed in this thesis is whether there is a relationship between QWL component, including employee involvement, equitable compensation, job security, safe environment, pride, career development, facilities, conflict resolution and communication, with nurse productivity in the wards of FK UKI general hospital ?
The goal of this research is to know the relationship between the QWL components with nurse productivity in the wards of FK UKI general hospital.
The research methodology used in this research is correlative descriptive analysis whose object is the nurses of the wards of FK UK general hospital. From a population of 91 nurses a sample of 55 was taken. Data was collected using questionnaires, interviews, observations and use of secondary literature. To understand relationship between QWL component with nurse productivity of wards in FK UKI general hospital correlation and linier regression analysis was used.
From bivariate correlation analysis calculations, the r result was positive far all nine QWL component. The range of the r result was 0.26 - 0.81. From this it can be interpreted that there is medium to strong relationship between QWL components with nurse productivity. The strongest relationship is with the facilities component and the weakest is with the career development and safe environment component.
From the linier regression bivariate analysis, the slope (b) score was positive for all nine component of QWL. A positive relationship between the nine QWL component and nurse productivity can be interpreted from this . This means that an increase of one point in nurses' perception of QWL component will show an increase in their perception of productivity to the amount of the coefficient of that QWL component.
From the calculation the Pvalue for all nine QWL components is lower than alpha (0.05). This shows that the hypothesis stating that there is a relation-ship between QWL component and productivity can be accepted.
Therefore it can be concluded that there is a relationship between all nine QWL components with nurses' productivity. Thus by raising QWL component nurses productivity will also be increased.
The recommendations for the management of FK UKI general hospital are to be more sensitive and proactive in responding to input and complain from nurses, giving them a chance to participate in decision making related to their jobs such as setting shift schedules and team work, improving relations between head of nurses and their staff, improving hospital image, and holding recreation program and counseling.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Farida Yahya
"Dalam pelayananasuhan keperawatan, komunikasi terapeutik memegang peranan penting untuk membantu klien memecahkan masalahnya. Untuk mewujudkan terlaksananya komunikasi terapeutik secara efektif diperlukan adanya kemauan dan kesadaran diri yang tinggi dari perawat. Perawat harus mampu menciptakan kondisi (keterpercayaan) yang dapat menimbulkan adanya rasa percaya klien terhadap perawat, klien merasa diperhatikan: diterima, merasa aman, nyaman (deskripsi) merasa diikutsertakan dalam setiap tindakan yang akan dilakukan untuknya (orientasi masalah) pelayanan yang diberikan perawat dirasakan tulus, tidak dengan paksaan (spontanitas) informasi yang dibutuhkan klien harus jelas (kejelasan) klien merasa perawat dapat membantu mengurangi hal-hal yang mengganggu pikirannya dalam menghadapi penyakitnya dan tanpa memandang siapa klien tersebut (persamaan) sehingga klien merasa puas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal baik dengan efektifitas komunikasi terapeutik perawat-klien di ruang rawat inap rumah sakit Sumber Waras. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 sampel yaitu 139 perawat pelaksana dan 248 klien yang dirawat. Data yang diperoleh dianalisis dengan mempergunakan koefisien korelasi Product Moment, untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Selanjutnya dilakukan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi oleh variabel independen. Untuk mengetahui prediksi yang paling berhubungan antara variabel dependen dan independen digunakan regeresi liner ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan variabel independen, lima variabel independen yang berhubungan secara signifikan dengan variabel dependen yaitu deskripsi, orientasi masalah, kejelasan, keterpercayaan dan kesinambungan & konsistensi. Sedangkan tiga variabel yang tidak berhubungan adalah spontanitas, persamaan dan provisionalisme.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi terapeutik perawat-klien di ruang rawat inap RS Sumber Waras sudah dilaksanakan dengan baik, namun masih perlu adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta sikap perawat pelaksana dalam berkomunikasi dengan klien, Mengingat masih adanya keluhan-keluhan dari klien terhadap pelayanan asuhan keperawatan di RS Sumber Waras."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Jackqualina
"Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal yang dilakukan perawat saat berinteraksi demi kesembuhan pasien. Tujuan penelitian mengetahui gambaran persepsi pasien dan faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap RS MMC Jakarta. Menggunakan disain penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan kuesioner, observasi dan wawancara mendalam. Besar sampel 90 pasien. Hasil penelitian gambaran persepsi pasien untuk komunikasi terapeutik diterapkan baik 65,6% dan kurang diterapkan 34,4%.
Hasil observasi dan wawancara mendalam rata-rata perawat telah menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik, walaupun masih perlu perbaikan. Analisis bivariat variabel yang berhubungan signifikan adalah usia, pendidikan, kondisi fisik dan kelas kamar. Analisis multivariat variabel yang memiliki hubungan paling kuat adalah usia.

Therapeutic Communication is an interpersonal communication done by the nurse when she interacts and for curing the patient.The purpose of this study is to identify the perception of the patient and the factors that influenced the nurse therapeutic communication in the inpatient ward at MMC Hospital. Using the quantitative and qualitative method, data collected by questionnaire, observation and in-depth interview. Amount of sample is 90 patients.
The result showed that 65,6% of respondent had a good perception. Observation and in-depth interview showed good result in general. Bivariate analysis showed the variable which has significant relationship with the perception are age, education, physical condition and Room Class as well. Multivariate analyses showed that age has the strongest relationship with the perception.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipih Karniasih
"Tingginya angka pengundurn diri perawat manajer di RSAB Harapan Kita adalah masalah serius dan sangat berhubungan dengan kepuasan kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan kerja perawat manjer di ruang rawat inap RSAB dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara potong lintang, di mana pengukuran kepuasan kerja perawat manajer sebagai
variabel terikat yang terkait dengan fungsi-fungsi manajemen. Penelitian dilakukan untuk menganalisa hubungan variabel bebas yaitu : usia, lama kerja, tingkat pendidikan dan karakteristik pekerjaan yaitu: penghargaan, beban kerja dan kebijakan organisasi pada
waktu yang bersamaan. Uji Kai Kuadrat digunakan untuk mengukur hubungan antar karakteristik individu dan pekerjaan dengan kepuasan kerja perawat manajer. Untuk
melihat variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat manajer digunakan uji multivariat regresi logistik.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat manajer sejumlah 80 orang yang bekerja di ruang rawat inap RSAB, dan sampel berjumlah 66 perawat manajer. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi teori Smith dalam bentuk kuesioner. Kuesioner telah
diuji validitas dan realibilitasnya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara karakteristik individu: usia, lama kerja, tingkat pendidikan dan karakteristik pekerjaan: beban kerja dan kebijakan organisasi dengan kepuasan kerja perawat manajer di mana p value <0,05. Variabel bebas yang paling berpengaruh adalah beban kerja dan kebijakan organisasi di Mana p value < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian teridentifikasikan faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja perawat manajer adalah faktor beban kerja dan kebijakan organisasi di mana p value <0,05.

The Maternity and Child Harapan Kita Hospital Jakarta has a serious problem related to high turnover of nurse?s managers and it could related to job satisfaction.
The objective of this study is to obtain the description of job satisfaction of nurse's managers at the Maternity and Child Harapan Kita Hospital and the related factors.
This study is descriptive analitical design with cross sectional data collection. The Chi Square is to measure the correlation between nurse's managers characteristic
(age, length of job experience, educational background) and job characteristics (reward system, work load, and organisation policy).
Population of this study were the nurse?s managers at Maternity and Child Harapan Kita Hospital. The number of sample is 66 nurse?s managers. Instrument was developed from Job Description Index of Smith, through 54 quesioners which has been tested for it's validity and realibility.
The result of the study shown the correlation between nurse's managers characteristic and job characteristic with nurses manager's job satisfaction (p value <0,05)
The study shown that factor & which mostly related to Nurse Managers Job Satisfaction are nurse work-load and organisation policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawati
"Belum optimalnya pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat. hal ini ditunjukkan dari keluhan klien yang dirawat di rumah sakit Immanuel dari 6 keluhan: 2 ditujukan perawat kurang perhatian terhadap klien, 1 keluhan kurang tanggap terhadap keluhan klien dan 3 keluhan kurang memperhatikan fasilitas yang ada di ruangan sehingga perlu dilakukan studi penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat pelaksana di IRIPM rumah sakit Immanuel Bandung. Populasi pada penelitian ini seluruh klien dewasa yang dirawat di IRIPM rumah sakit Immanuel Bandung, berjumlah 5 ruangan, rata-rata selama bulan Januari - Maret 2005 sebanyak 2494 orang. Jumlah sampel 106 orang, menggunakan teknik random sampling dengan metode quota.
Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekalan cross sectional, instrumen berupa kuesioner dibuat sendiri, telah diuji validitas kuesioner A (Alpha Cronbach=0.7793), kuesioner B sebesar 0.9758 dan reabilitas r > r table. Data dianalisis secara univariat, bivariat (Chi-Square), dan multivarat untuk uji regresi logistik.
Hasil penelitian secara umum 69% dari responden puas terhadap perilaku caring perawat pelaksana, persepsi klien 90% responden puas terhadap sembilan komponen perilaku caring hasil analisis korelasi dengan a = 0.05 ada hubungan yang signifikan antara faktor pendidikan, penghasilan, status pernikahan dan image dengan kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat pelaksana. Kesimpulan penelitian ini dari kcsembilan komponen perilaku -caring ada satu dimensi tentang kesabaran berada di kuadran satu (harapan tinggi kinerja rendah). hal ini bisa disebabkan karena tidak sesuainya pendistribusian perawat masing-masing ruangan, faktor pribadi/sifat perawat itu sendiri, pihak rumah sakit perlu memperhatikan dan memperbaiki kinerjanya dengan cara: melakukan test psikotest pada saat penerimaan perawat baru, meninjau ulang pendistribusian perawat.

Still not maximally health services and nursing to society. So that is complaint from client that to be cared in hospital Immanuel Bandung from six complaint: two target less nurses attention to client, one complaint dacible awareness to client ant three complaint distention facility that is there in wards that mean for to know factors that correlation with satisfaction client to attitude caring nurses provider in installation of ward live center medic of hospital Immanuel Bandung. Populace in this research all of adult client that be caring in installation of ward live center medic hospital Immanuel Bandung total of ward 5 Aproximality as long as 3 last month (January - March 2005) total 2494 peoples. Sample 106 people, for every ward using technical random sampling with method quota.
The sign of this research analysis of descriptive with approach cross sectional, instrument as like as questioner make it. after test validities questioner A it cronbrach = 0.7793, questioner B 0.9758 and reability r > r table. Analysis data used univariat, bivariat (Chi-Square), and multivariat.
The result of this research infects 69% from respondent satisfaction to attitude caring nurses? provider and assumption to client >90% satisfaction to nine attitude caring .result of analysis correlation with a=0.05 there is correlation that significant between factor education, result cost living, status marriage and image with satisfaction client to attitude caring nurses provider. In conclusion this research from nine attitude caring there is one dimension about loyal that in quadrant one (Expectation high but performance low) so it is cause of by floe equal distributions of nurses or factor behavior/character nurses that is self, from hospital Immanuel Bandung need attention and correctly workers with method: used psikotest recruitment new nurses and evaluation distributions nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi klien terhadap sentuhan yang
diberikan oleh perawat di ruang rawat inap dewasa RSUPN Cipto Mangunkusumo
Jakarta. Kerangka konsep yang dipakai pada penelitian ini dikembangkan sendiri oleh
peneliti berdasarkan konsep dan teori yang terkait dengan sentuhan, peran perawan, klien usia dewasa, dan persepsi terhadap sentuhan. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengan jumlah sampel 33 orang. Pengambilan sampel dilakukan melalui purposive sampling dengan usia responden 18 - 64 tahun. Metode analisa data yang di gunakan pada penelitian ini adalah distribusi frekuensi dengan cara menghitung frekuensi jawaban kuesioner dari responden dan hasilnya dikalikan 100%. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan persepsi yang positif mengenai lamanya, lokasi, frekuensi, dan sensasi sentuhan yang diberikan oleh perawat. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa klien mempunyai persepsi yang positif terhadap sentuhan yang diberikan oleh perawat. Penelitian ini menghasilkan masukan yang berharga bagi perawat terutama yang bekerja di ruang rawat inap untuk lebih memperhatikan kebutuhan klien akan sentuhan, manfaat lain yang didapatkan adalah penelitian ini bisa menjadi bahan pengembangan pengetahuan perawat untuk Iebih mengetahui berbagai persepsi klien terhadap sentuhan yang diberikan. Hasil dari penelitian ini masih perlu dikembangkan dengan memperhatikan Iuas area penelitian, desain penelitian dan besar sampel, merevisi Serta menambah jumlah instrumen untuk mencapai validitas dan reliabilitas yang tinggi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5126
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Keliat, Budi Anna
"ABSTRAK
Hubungan perawat - klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman untuk memperbaiki emosi klien. Dalam hubungan ini perawat memakai sifat diri sendiri dan teknik pendekatan yang khusus dalam bekerja dengan klien untuk memberi pengertian dan merubah perilaku klien.
Secara umum tujuan hubungan terapeutik ditujukan untuk perkembangan klien : (Stuart dan Sundeen, 1987 h.96).
1. Kesadaran diri, penerimaan diri, dan penghargaan diri yangnmeningkat
2. Pengertian yang jelas tentang indentitas diri, dan integrasindiri ditingkatkan
3. Kemampuan untuk membina hubungan intim, interdependen, pribadi dengan kecakapan menerima dan memberi kasih sayang.
4. Meningkatkan fungsi dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan pribadi yang realistis."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>