Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Ferdinand Dehoutman
2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Najmiah Octavia Aziz
"Sering dikatakan bahwa perusahaan keluarga tidak terlalu memperdulikan manajemen kantor dan hubungan antara atasan bawahan. Para pimpinan yang notabene adalah pemilik usaha lebih mendahulukan kepentingan para anggota keluarga. Akibatnya, terbentuk satu budaya dan iklim komunikasi yang khusus.
Penelitian dilakukan di kantor konsultan yang dimiliki oleh orang-orang yang terkenal di bidang akademisi, dan sekarang ini, usaha tersebut dijalankan oleh generasi ketiga keluarga tersebut. Untuk selanjutnya kantor konsultan ini disebut BR.
Iklim komunikasi di BR antara atasan-bawahan dan bawahan-atasan menimbulkan ketidakpuasan kerja pada para pegawai. Namun demikian, daya tahan para pegawai bekerja di BR cukup tinggi. Karenanya hendak dianalisis faktor-faktor apa yang menimbulkan ketidakpuasan diantara para pegawai. Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk menerangkan fenomena sosial yaitu kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh iklim komunikasi.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian partisipatoris dengan melakukan pengamatan dan wawancara mendalam, sedangkan untuk penulisannya adalah dengan kualitatif deskriptif-eksplanatif.
Teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan bersifat beragam. Hal ini dikarenakan peneliti berusaha melihat permasalahan dari apa yang dimaksud dengan organisasi, kepemimpinan dalam organisasi, budaya dan perilaku organisasi, komunikasi dalam organisasi, komunikasi interpersonal, iklim komunikasi dalam organisasi dan kepuasan kerja. Karenanya, peneliti tidak berpedoman pada satu teori tertentu.
Penelitian menemukan bahwa di perusahaan keluarga, sulit bagi para pegawai untuk berkomunikasi dengan para atasan. Kepentingan keluarga sangat dinomorsatukan dan kesejahteraan pegawai tidak mendapat perhatian penuh. Akibatnya timbul ketidakpuasan kerja pada para pegawai.
Kesimpulannya, perkembangan dan kemajuan perusahaan keluarga sangat tergantung pada keinginan pemilik. Tanpa keinginan untuk melakukan perubahan, maka hubungan antara atasan/pemilik dan pegawai akan selalu bersifat hubungan majikan-pelayan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Srinursih
"Sempati Air merupakan salah satu maskapai penerbangan yang ada di Indonesia, yang secara berkesinambungan meluncurkan berbagai macam program pelayanan, dalam rangka memperbaiki kinerja perusahaan, sehingga dapat dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perbaikan pola layanan ini dilaksanakan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, dalam usaha memasuki era globalisasi. Dalam mensosialisasikan program kerja ataupun program pelayanan yang inovatif tersebut dibutuhkan suatu iklim komunikasi yang terbuka. Sehingga semua pihak mengerti dan memahami program kerja tersebut secara rinci. Dengan demikian dapat dicapai kualitas layanan yang lebih baik bagi penumpang Sempati Air. Dalam kenyataannya, Sempati Air mengalami berbagai kendala dalam mengimplementasikan program-programnya, hal ini karena tidak efektifnya program sosialisasi karena tidak adanya iklim komunikasi yang sesuai.Akibatnya pelaksana dilapangan tidak dapat melaksanakan program tersebut secara optimal. Konsep iklim komunikasi mencakup dua pengertian yakni persepsi dan reaksi para karyawan terhadap kualitas organisasi tempatnya bekerja. Dalam penelitian secara empiris konsep iklim komunikasi oleh para Ahli terutama Redding telah dijabarkan mejadi 5 komponen, yaitu : daya dukung, pengambilan keputusan yang partisipatif kepercayaan, percaya diri dan krediabilitas, keterbukaan dan keterusterangan, serta tujuan prestasi yang tinggi.
Dari penelitian yang dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap informan kunci dalam perusahaan PT. Sempati Air , yang dianggap mengetahui secara mendalam tentang organisasi dan konsep kerja maupun perilaku segenap karyawannya. Maka dapat disimpulkan komunikasi antara atasan dan bawahan dapat dikategorikan baik , karena bawahan tidak perlu takut-takut untuk mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya kepada atasan. Tetapi hal yang ada kaitannya dengan program kerja inovatif masih banyak kurang dipahami oleh karyawan Sempati.Dalam hal ini dikarenakan Top down dilakukan secara lisan , yang sayangnya tidak didukung oleh adanya petunjuk teknis yang dapat digunakan sebagai pegangan dilapangan. Selain itu dalam perkembangnnya penyebaran informasi dari atas tidak dilakukan secara terpadu, sehingga ditemukan banyak masalah dilapangan. Oleh karena itu disarankan : 1. Agar diselenggarakan komunikasi timbal balik antara Top Down dan Button Up maupun komunikasi horizontal dalam pertemuan-pertemuan yang setingkat. 2. Dibuat buku pedoman sebagai petunjuk kerja. 3. Harus ada program khusus untuk pelaksanaan program inovatif tersebut, karena sistem komunikasi dan iklim komunikasi yang ada nampaknya hanya efektif untuk program yang rutin, bukan untuk program inovasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saif Haromain Al-Fashli
"Skripsi ini membahas iklim komunikasi yang terjadi di perpustakaan Universitas Indonesia yang dilihat dari lima nilai dalam iklim komunikasi seperti, nilai dukungan, nilai partisipasi pembuatan keputusan, nilai kepercayaan, keyakinan dan keandalan, nilai keterbukaan dan keterusterangan dan terkahir nilai tujuan kinerja tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Informan dalam penelitian ini adalah seorang kepala perpustakaan dan lima orang staf pada pusat layanan mahasiswa di perpustakaan Universitas Indonesia. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa iklim komunikasi berjalan kondusif secara keseluruhan. Hasil penelitian selanjutnya juga menggambarkan bahwa kedekatan yang terjalin antara kepala perpustakaan dan bawahan khususnya staf yang berada di level bawah, dirasakan kurang. Hal ini karena kesempatan berkomunikasi langsung yang didapatkan oleh bawahan tidak sesering para koordinator.

The focus of this thesis is communication climate which happens in Library of University of Indonesia that can be seen from five values of communication climate such as supportiveness; participate decisi_n making; beliefs, faith and dependability; openness and honesty; and lastly, high performance goals. This research is a qualitative research with descriptive design. The method of collecting data used in this research is interview and observation. The informan in this research is the Head of Library and five staffs in centre of student service in Library of University of Indonesia. The result of this research is showing that communication climate happens condusively as a whole. The finding is also showing that the affiliation between the Head of Library and the subordinates especially at the lowest level, is very lack. It because the chance of having direct communication for low-level subordinates is not as often as coordinator do."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15292
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Sekar Djati
"Kondisi lingkungan internal suatu organisasi tidak terlepas dari intcraksi komunikasi para pegawainya. Adanya hubungan antar pegawai secara vertikal dan horizontal di dalam organisasi pada akhimya menciptakan suatu iklim, yaitu: iklim komunikasi organisasi.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kondisi internal suatu organisasi perlu kiranya disimak bagaimana kinerja organisasi dan sistemnya. khususnya yang berkaitan dengan iklim komunikasi dan kepuasan kerja para pegawai. Adapun kepuasan dan ketidakpuasan pegawai tergantung beberapa faktor motivasi, salah satu faktor yang harus dipikirkan adalah harapan dan kebutuhan pribadi tiap-tiap pegawai.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah ingin mengetahui mengenai kepuasan kerja pada karyawan yang bekerja pada lingkungan lembaga pemerintah. Dalam hal ini penelitian dilakukan di Media Center Lembaga Informasi Nasional. Apakah kondisi di lingkungan tersebut berhubungan dengan kepuasan kerja atau tidak?
Kerangka pemikiran yang dipergunakan adalah mengenai iklim komunikasi organisasi dan kepuasan kerja. Iklim komunikasi meliputi dukungan, partisipasi dalam pengambilan keputusan, keterbukaan, kepercayaan, dan lujuan kinerja tinggi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menekankan pada tipe penelitian deskriptif, yaitu menjabarkan bagaimana iklim komunikasi organisasi dan kepuasan kerja Staf di Media Center Lembaga Informasi Nasional. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dilakukan melalui wawancara pada enam narasumber yaitu lima orang Staf dan seorang Kepala Media Center Lembaga Informasi Nasional.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa para Staf Media Center yang memiliki masa tugas lebih lama tampaknya tidak lagi memiliki kepuasan kerja di kantornya. Hal ini dikarenakan adanya kecenderungan bahwa yang bekerja lebih lama belum mendapatkan apa yang diharapkannya. Terutama yang berkaitan dengan imbalan, penghargaan dan kesejahteraan serta yang sudah lama berkarir, mereka biasanya berharap memperoleh posisi jabatan struktural, namun harapannya tidak terpenuhi.
Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa Staf yang kerjanya belum sampai 10 tahun, tampak memiliki pemikiran yang positif dan lebih terbuka dalam mengungkapkan sesuatu yang menjadi beban pekerjaannya. Sehingga pihak atasan selalu merespon dan informasi yang berkaitan dengan potensi kerja selalu tergali. Mereka mampu membuktikan mendapat kepercayaan dan dukungan dari atasan dan mampu mencapai prestasi tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rika Damayanti
"Komunikasi dalam organisasi mengambil peranan panting dalam mewujudkan terlaksananya fungsi-fungsi organisasi. Persepsi anggota organisasi menyangkut proses komunikasi dalam organisasi, hubungan antara atasan bawahan dan sebaliknya, hubungan antara sesama karyawan, perilaku dalam organisasi, serta keyakinan dan kepercayaan yang tinggi terhadap organisasi, menggambarkan iklim komunikasi organisasi yang bersangkutan. Iklim komunikasi organisasi yang positif dapat mendorong tercapainya tujuan organisasi. Oleh sebab itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana iklim komunikasi organisasi berkembang pada masa transisi, serta bagaimana peranan iklim komunikasi dalam organisasi dan peranan pimpinan dalam menciptakan iklim komunikasi organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma kontsruktivisme, sementara metode penelitian adalah studi kasus dengan disain penelitian single case-multilevel analysis. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara mendalam dan dokumen organisasi. Narasumber sebagai informan yang dipilih secara sengaja telah memperkaya data yang diperoleh. Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi organisasi diantaranya aliran komunikasi dalam organisasi, manajemen, yang berhubungan dengan kepuasan, kecukupan informasi dan komitmen terhadap tujuan pencapaian organisasi, kepemimpinan dan sebagainya.
Dari penelitian diperoleh gambaran bahwa pada masa transisi ini para karyawan dihadapkan dengan situasi yang ambigu akibat ekuivokalitas komunikasi, ketidakpastian juga dirasakan karena gaya kepemimpinan yang diterapkan dalarn organisasi. Pemahaman yang kurang mendalam terhadap visi, misi dan budaya organisasi tergambar melalui perilaku karyawan yang cenderung bersikap apatis, masa bodoh dan selalu harus dituntun oleh atasan. Meski demikian sikap optimisme karyawan tetap ada karena keyakinan pemerintah tidak akan melikuidasi NRI. Tetapi sikap optimisrne raja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan tindakan dan perilaku yang mendukung sikap tersebut.
Penelitian juga menunjukkan bahwa perubahan status organisasi dari perusahaan jawatan menjadi perusahaan persero belum mampu mengubah pola kerja dan Pola pikir karyawan dengan segera. Masih dibutuhkan waktu panjang untuk mengubah pola pikir dan pola kerja yang sudah puluhan tahun tertanam dalam watak karyawan TVRI. Harus ada niat yang sungguhsungguh dari pimpinan dan pemerintah selaku pemegang saham terbesar dalam TVRI, untuk membawa TVRI mejadi satu lembaga penyiaran professional di tanah air."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Setia Palupi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana iklim organisasi yang
diproduksi dan direproduksi pada masa ketidakpastian dalam perspektif
strukturasi. Studi kasus dilakukan di Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat
deskriptif. Teori strukturasi Poole dan McPhee digunakan untuk menemukan
iklim sebagai suatu hierarki dari tiga strata yang setiap lapisannya terhubung
secara linier. Hasil penelitian menemukan dua kernel climate diproduksi dan
direproduksi pada masa ketidakpastian, keduanya adalah ?unsettling? dan
?lobbying?. Dua tema iklim ini diterjemahkan dan dialami oleh sub-sub
kelompok dalam organisasi menjadi tema-tema particular climate yang lebih
kongkrit dan berbeda-beda, yang pada gilirannya menghasilkan reaksi behavioral
yang berbeda-beda pula. Kemampuan anggota organisasi dalam berefleksi dan
merasionalisasi tindakannya menjadi dasar terjadinya produksi dan reproduksi
iklim organisasi ini

ABSTRACT
This study aims to find out how the organizational climate produced and
reproduced in a period of uncertainty in the structurational perspective. The case
study was conducted at the Ministry of Research, Technology, and Higher
Education using descriptive qualitative approach. Poole and McPhee?s
structuration theory is used to find a climate as a hierarchy of three strata in
which each layer is related in a linear way. The study found two kernels climate
that produced and reproduced in the period of uncertainty, both are "unsettling"
and "lobbying". Both climate themes were translated and experienced by subgroups
within the organization into more concreat and different particular
climate themes, which in turn produce different behavioral reactions. Members'
ability to reflect and rationalize their actions became the basis of the production
and reproduction of this organizational climate"
2016
T45959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elviera Sari
"Abstract. Competitions amongst International Schools recently become a major concern of School management.
The numbers of opening International schools in Jakarta provide a large opportunity of labor market especially
those interested in working for a school. Hiring and retaining competent employees are not jobs; school
management need to generate an attractive package to attract qualified employees. This research focuses on
the job satisfaction from two different perspectives i.e. compensation and organizational climate. This research
analyzes the correlation between compensation and organizational climate as factors that provide employee’s job
satisfaction at British International School. Descriptive method is used to explore the correlations and identify
the attribution of each factor that affects employee’s job satisfactions. The research indicates that compensation
and organizational climate strongly affect the job satisfactions."
British International School, 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Rudy L.
"Keterbelakangan suatu bangsa disebabkan karena adanya kekurangan unsur-unsur nilai modern yang diperlukan untuk memasuki era industrialisasi, yaitu; kewiraswastaan, keberanian mengambil risiko, kreativitas dan motivasi berprestasi. Maksud dan tujuan adaptasi dan modifikasi program AMT di Indonesia adalah untuk membangkitkan minat, perhatian dan kebutuhan seseorang akan pengembangan diri yang diarahkan kepada cita, rasa dan karsa entrepreneurship. Kebutuhan seseorang tumbuh terus demikian pula pola persepsinya dan perubahan sistem nilai organisasi juga terus berlangsung seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan kerangka teori di atas, timbul pemikiran iklim organisasi bagaimana yang akan mendukung dan menghambat keberhasilan program AMT?. Pemikiran inilah yang mendasari penulis untuk mencoba mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi berprestasi peserta yang telah mengikuti program AMT dengan membandingkan 2 sampel dari 2 populasi yaitu, PT.PLN dan PT.Intirub. Penelitian ini tergolong korelasional yaitu ingin mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas penelitian dengan perubahan-perubahan pada variabel terikatnya. Penelitian ini diawali dengan asumsi-asumsi tertentu dan merumuskannya dalam bentuk hipotesis. Asumsi yang mendasari penelitian ini adalah bahwa program AMT yang telah dilaksanakan beberapa tahun yang lalu akan merubah sikap dan perilaku peserta menjadi lebih memiliki ciri-ciri entrepreneur dengan motivasi berprestasi yang tinggi. Deskripsi statistik yang diperoleh menunjukkan tingkat data yang cukup menyebar, tetapi pengujian hipotesis dengan menggunakan 2 macam analisis korelasi dan t-test untuk menguji kesamaan dua rata-rata, memperlihatkan beberapa penyimpangan pada p = 0,05. Penyimpangan ini dapat terjadi karena dimensi-dimensi iklim organisasi merupakan skala psikologi yang dirancang untuk mengukur atribut tunggal. Karena analisis penelitian ini bertumpu pada pendekatan mikro, maka perlu kombinasi analisis dengan pendekatan makro dalam teori organisasi untuk mendapatkan optimasi penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T 9423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>