Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyo Wibisono
"

Karsinoma Nasofaring (KNF) merupakan salah satu tipe dari kanker leher dan kepala yang berasal dari sel skuamosa permukaan dinding nasofaring lateral. Penggunaan obat kemoterapi yang lazim digunakan dalam pengobatan KNF adalah Cisplatin, docetaxel, dan Fluorouracil (5-FU). Stomatitis seringkali terjadi pada pasien yang menjalani kemoterapi dengan regimen dasar obat kemoterapi Fluorouracil atau 5FU. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menjabarkan hasil analisis asuhan keperawatan pencegahan stomatitis dengan metode pemberian Cryotherapy menggunakan ice chips NaCl 0,9% yang dikulum di mulut pasien 2-3 kali perhari selama pemberian obat kemoterapi 5FU. Sebagai kesimpulan, selama pemberian kemoterapi sampai dengan akhir hari rawat, klien tidak menunjukkan tanda-tanda stomatitis. Pemantauan stomatitis diharapkan dapat terus dilakukan selama perawatan dirumah, dikarenakan risiko terjadinya stomatitis masih mungkin terjadi selama perawatan dirumah


Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is a type of cancer of the neck and head originating from squamous cell surfaces of the lateral nasopharyngeal wall. The use of chemotherapy drugs commonly used in the treatment of NPC are Cisplatin, Docetaxel, and Fluorouracil (5-FU). Stomatitis often occurs in patients undergoing chemotherapy with a basic regimen of the drug Fluorouracil or 5FU chemotherapy. This final papers aims to describe the results of the analysis of Cryotherapy Interventions to Prevent Stomatitis using NaCl 0.9% ice chips which are chopped in the patients mouth 2-3 times per day during the administration of the 5FU chemotherapy drug. In conclusion, during the administration of chemotherapy until the end of the day of admission, the client shows no signs of stomatitis. Stomatitis monitoring is expected to continue during home treatment, because the risk of stomatitis is still possible during home treatment

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Elteria
"Cryotherapy Oral telah terbukti secara ilmiah sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan angka kejadian mukositis oral. Dengan menurunnya angka kejadian mukositis oral, maka dapat dipastikan kenyamanan dan kualitas hidup pasien bertambah, lama dan biaya rawat menurun, sehingga kualitas hidup maksimal. Ketika pasien merasa nyaman, maka pasien akan kooperatif dalam menjalani tindakan kemoterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah dengan pemberian ice cubes Normal Saline 0,9 % berpengaruh terhadap penurunan mukositis oral pada pasien KNF yang menjalani kemoterapi Fluorouracil (5FU). Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Sebanyak 94 pasien KNF yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kelompok intervensi yang diberikan cryotherapy oral Normal Saline 0,9% mengalami grade mukositis lebih rendah (p=0,001). Faktor confounding yang meliputi usia, jenis kelamin, oral hygiene dan riwayat merokok tidak berhubungan dengan kejadian mukositis oral dengan nilai (p >0,05). Penelitian ini diharapkan dapat acuan dan meningkatkan pengetahuan perawat serta mendorong untuk meningkatkan tindakan keperawatan mandiri yang profesional.

Oral cryotherapy has been scientifically proven as a non-pharmacological therapy to reduce the incidence of oral mucositis. With the decline in the incidence of oral mucositis, patient’s comfort improved, the length of stay and cost of care decreases, and maximum quality of life is achieved. The aim of this study is to see whether the administration of ice cubes Normal Saline 0,9% affects the decrease in oral mucositis in Nasopharingeal Cancer (NPC) patients undergoing Fluorouracil (5FU) chemotherapy. This study used quasi experiment method. A total of 94 NPC patients were selected using a consecutive sampling technique. The result showed that the intervention group given oral cryotherapy Normal Saline 0,9% had a  lower mucositis grade (p=0,001). Confounding factors which included age, sex, oral hygiene and smoking history were not associated with the incidence of oral mucositis with a value (p>0,05). This research is expected to increase nurses’ knowledge and also encourage nurse to improve independent nursing professional care plan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ucip Sucipto
"ABSTRAK
Kanker nasofaring (KNF) merupakan tumor daerah leher dan kepala dengan
penyebab yang kompleks. Pengobatan KNF mempunyai bebera pa metode
pengobatan salah satu diantaranya adalah dengan kemoradiasi. Kemoradiasi
merupakan pemberian kemoterapi yang diberikan secara besama-sama dengan
radioterapi. Tujuan penelitian ini untuk menggali pengalaman pasien KNF setelah
menjalani kemoradiasi. Metode penelitian dengan desaian kualitatif pendekatan
studi fenomenologi. Penelitian ini melibatkan sebelas partisipan. Pengambilan
data mengguakan wawancara mendalam, analisis data menggunakan Colaizzi.
Tiga tema teridentifikasi pada penelitian ini yaitu xerostomia adalah keluhan fisik
utama partisipan, penurunan interaksi sosial, dan adanya support system yang
adekuat dari keluarga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengidentifik.asi
secara dini gejala xerostomia akibat efek samping kemoradiasi sehingga pasien
dapat beradaptasi dengan respon yang adaptif.

ABSTRACT
Nasopharyngeal cancer is a tumor of the head and neck with a complex cause.
treatment has several methods of treatment one of them is by chemoradiation.
Chemoradiation is a given of chemotherapy given jointly with radiotherapy. The
purpose of this study was to explore the experience of head and neck patients
who has underwentchemoradiation. Research method with qualitative design of
phenomenology study approach. The study involved eleven participants. Data
collection use in-depth interviews, data analysis using Colaizzi. Three themes
identified in this study are xerostomia arc the main physical complaints of
participants, decreased social interaction, and adequate support system from the
family. The results of this study are expected to identify early symptoms of
xerostomia due to the side effects of chernoradiation so that patients can adapt to
adaptive responses."
2017
T48300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Handayani
"Pasien kanker cenderung mengalami kecemasan dan depresi terkait penyakitnya, program pengobatan dan efek sampingnya serta keberhasilan pengobatan yang dijalani. Pada setiap fase pengobatan, penderita kanker nasofaring tidak lepas dari beberapa kebutuhan dasar manusia, salah satunya adalah kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan kecemasan dan depresi. Konsep besar dari teori Self-Care of Chronic Illness adalah perawatan diri yang dibangun dari 3 kunci konsep yaitu pemeliharaan perawatan diri, pemantauan perawatan diri dan manajemen perawatan diri. Konsep menyeluruh perawatan diri tersebut, digunakan sebagai teori untuk pendekatan asuhan keperawatan pada pasien kanker nasofaring yang menjalani kemoterapi. Perawat juga menggunakan teori Self-Care of Chronic Illness Barbara Riegel untuk membuat pasien mandiri.

Cancer patients tend to experience anxiety and depression related to their disease, the treatment program and its side effects as well as the success of the treatment they are undergoing. At each phase of treatment, nasopharyngeal cancer sufferers cannot be separated from several basic human needs, one of which is the need to express feelings of anxiety and depression. The big concept of the Self-Care of Chronic Illness theory is self-care which is built from 3 key concepts, namely self-care maintenance, self-care monitoring and self-care management. This comprehensive concept of self-care is used as a theory for approaching nursing care for nasopharyngeal cancer patients undergoing chemotherapy. Nurses also use Barbara Riegel's Self-Care of Chronic Illness theory to make patients independent."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Apriyanti
"Mual dan muntah merupakan efek samping kemoterapi yang paling umum terjadi pada pasien yang menjalani siklus kemoterapi. Mual ini berpengaruh pada kualitas hidup pasien, kepatuhan dalam proses pengobatan, serta biaya perawatan secara keseluruhan dan dapat menyebabkan permasalahan psikologis yaitu berupa kecemasan ataupun pemicu terjadinya stress yang membuat pasien bersikap untuk menghentikan kemoterapinya, hal tersebut tentu akan membuat keadaan pasien menjadi buruk dan menurunkan harapan hidup di masa depan sehingga perlu dilakukan intervensi untuk mengatasi keluhan mual tersebut. Tujuan dari penulisan ini ialah menganalisis asuhan keperawatan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dengan penerapan terapi akupresur untuk mengurangi mual muntah saat menjalani kemoterapi. Akupresur salah satu terapi komplementer yang berbasis bukti dapat mengurangi keluhan mual dan muntah pada pasien kemoterapi. Area titik pemijatan untuk menekan atau menurunkan mual muntah berada pada titik P6 dan ST36. Pemberian intervensi teknik akupresur ini diberikan selama 5 hari perawatan. Hasil yang didapatkan diukur melalui evaluasi subjektif pasien dan instrumen Visual Analog Scale (VAS) setelah selesai diberikan intervensi. Berdasarkan hal tersebut intervensi teknik akupresur titik P6 dan ST36 efektif menurunkan keluhan mual pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Nausea and vomiting are the most common side effects of chemotherapy in patients undergoing chemotherapy cycles. This nausea affects the quality of life of patients, adherence in the treatment process, as well as overall treatment costs and can cause psychological problems in the form of anxiety or stressors that make patients behave to stop their chemotherapy, this will certainly make the patients condition worse and lower expectations living in the future so that interventions need to be done to overcome the nausea complaints. The purpose of this paper is to analyze nursing care in cancer patients undergoing chemotherapy with the application of acupressure therapy to reduce nausea and vomiting while undergoing chemotherapy. Acupressure is an evidence-based complementary therapy that can reduce complaints of nausea and vomiting in chemotherapy patients. The area of ​​massage points to suppress or reduce nausea and vomiting is at points P6 and ST36. This acupressure technique intervention was given for 5 days of treatment. The results obtained were measured through the subjective evaluation of the patient and the Visual Analog Scale (VAS) instrument after the intervention was completed. Based on this, the P6 and ST36 point acupressure technique interventions are effective in reducing nausea complaints in cancer patients undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hamudi Prasestiyo
"Pasien limfoma yang menjalani kemoterapi menghadapi berbagai tantangan fisik dan psikososial yang memerlukan perawatan keperawatan yang komprehensif. Model Konservasi Levine menyediakan kerangka teoritis untuk memandu perawatan pasien secara holistik dengan fokus pada penghematan energi, integritas struktural, integritas personal, dan integritas sosial. Laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan Model Konservasi Levine dalam pengembangan dan implementasi rencana perawatan keperawatan untuk pasien limfoma yang menerima kemoterapi. Metode pendekatan studi kasus deskriptif digunakan. Data dikumpulkan melalui evaluasi pasien, tinjauan catatan medis, dan observasi perawatan untuk pasien limfoma yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Pusat Kanker. Empat prinsip konservasi Levine digunakan untuk mengatur evaluasi keperawatan, diagnosis, intervensi, dan evaluasi. Hasil rencana perawatan keperawatan mengatasi penghematan energi melalui manajemen pada gangguan tidur dan dukungan nutrisi; integritas struktural melalui pencegahan infeksi; integritas personal melalui pengurangan kecemasan; dan integritas sosial melalui keterlibatan keluarga. Pasien menunjukkan peningkatan dalam manajemen gejala, status fungsional, dan kesejahteraan psikososial selama proses pengobatan. Kesimpulan: Model Konservasi Levine memberikan kerangka yang efektif untuk memberikan perawatan holistik yang berpusat pada pasien untuk pasien limfoma yang menjalani kemoterapi dengan masalah gangguan tidur dan kecemasan. Kasus ini menunjukkan bagaimana teori keperawatan dapat diterapkan secara praktis untuk memandu praktik keperawatan onkologi komprehensif dan meningkatkan hasil pasien.

Patients with lymphoma undergoing chemotherapy face various physical and psychosocial challenges that require comprehensive nursing care. Levine's Conservation Model provides a theoretical framework to guide holistic patient care, focusing on energy conservation, structural integrity, personal integrity, and social integrity. This case report aims to describe the application of Levine's Conservation Model in developing and implementing a nursing care plan for lymphoma patients undergoing chemotherapy. A descriptive case study approach was used. Data were collected through patient evaluation, medical record review, and care observations at the Cancer Center Hospital. Levine's four conservation principles structured the nursing assessment, diagnoses, interventions, and evaluation. The nursing care plan addressed energy conservation through sleep disturbance management and nutrition support; structural integrity through infection prevention; personal integrity through anxiety reduction; and social integrity through family involvement. The patient showed improvements in symptom management, functional status, and psychosocial well-being during treatment. In conclusion, Levine's Conservation Model provides an effective framework for delivering patient-centered, holistic care to lymphoma patients undergoing chemotherapy with sleep disturbance and anxiety issues. This case demonstrates practical application of nursing theory to guide comprehensive oncology nursing practice and improve patient outcomes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ramadhana
"Kanker payudara merupakan tumor ganas yang paling sering didiagnosis, serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker pada wanita. Berbagai modalitas pengobatan digunakan dalam menangani kanker payudara salah satunya kemoterapi. Kemoterapi yang dimulai tepat waktu dapat mengurangi risiko penyebaran dan meningkatkan peluang untuk bertahan hidup. Namun, kemoterapi memiliki kekurangan tersendiri terkait efek samping yang dapat bersifat langsung, jangka pendek, ataupun jangka panjang. Proses asuhan keperawatan pada lima kasus pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi telah diterapkan menggunakan integrasi teori Symptom Management Humpreys. Teori Symptom Management menekankan pada tiga dimensi penting dalam menangani gejala atau kelompok gejala secara efektif, ketiga dimensi tersebut yaitu symptom experience, symptom management strategies, dan symptom outcomes. Luaran dari penerapan teori dalam asuhan keperawatan ini menunjukkan pengalaman gejala yang spesifik dari pasien sehingga perawat dapat merencanakan strategi intervensi untuk menangani gejala yang lebih efektif serta dapat memahami faktor yang mempengaruhi hambatan dalam penanganan gejala. Asuhan keperawatan dengan pendekatan teori Symptom Management Humpreys dapat dipromosikan dalam perawatan klinis pada pasien kanker payudara yang mendapatkan terapi kemoterapi maupun terapi kanker lainnya untuk meningkatkan keberlangsungan dan kualitas hidup.

Breast cancer is the most commonly diagnosed malignant tumor, and is one of the first contributors to cancer deaths in women. Various treatment modalities are used in managing breast cancer, one of which is chemotherapy. Chemotherapy started on time can reduce the risk of spread and increase the chances of survival. However, chemotherapy has its own disadvantages related to side effects that can be immediate, short-term, or long-term. The nursing care process in five cases of breast cancer patients undergoing chemotherapy has been applied using the integration of Humphreys' Symptom Management theory. Symptom Management theory emphasizes three important dimensions in dealing with symptoms or groups of symptoms effectively, the three dimensions are symptom experience, symptom management strategies, and symptom outcomes. The outcome of applying this theory in nursing care shows the patient's specific symptom experience so that nurses can plan intervention strategies to deal with symptoms more effectively and can understand the factors that affect barriers to symptom management. Nursing care with the Humphreys Symptom Management theory approach can be promoted in clinical care in breast cancer patients who receive chemotherapy therapy and other cancer therapies to improve survival and quality of life."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Permata Sari
"Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel yang abnormal yang bisa berkembang tanpa terkendali dan memiliki kemampuan untuk menyerang dan berpindah antar sel dan jaringan tubuh. Pengobatan dengan menggunakan tindakan kemoterapi pada pasien dengan kanker tidak hanya berdampak pada aspek fisik tetapi juga pada aspek psikologis. Rangkaian program kemoterapi yang berkelanjutan menimbulkan berbagai efek samping yang bervariasi. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan fokus penerapan teori adaptasi Calista Roy dan kenyamanan Kolcaba pada asuhan keperawatan pasien kanker serviks dengan kemoterapi. Aplikasi teori adaptasi Roy dan kenyamanan Kolcaba efektif diterapkan pada kelima kasus yang berfokus pada respon pengobatan dengan kemoterapi dalam mempengaruhi respon fisik dan psikologis pasien kanker serviks dalam masa usia reproduktif dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan pasien terhadap perawat. Dengan intervensi keperawatan yang sesuai dengan bantuan yang dibutuhkan klien dapat terpenuhi dan sehingga pasien mampu beradaptasi dengan stimulus yang ada serta mampu berespon secara adaptif.

Cancer is a disease characterized by the presence of abnormal cells that can grow uncontrollably and have the ability to invade and move between cells and body tissues. Treatment by using chemotherapy in patients with cancer not only has an impact on the physical aspect but also on the psychological aspect. A series of continuous chemotherapy programs cause various side effects that vary. The method used is a case study with a focus on the application of Calista Roy's adaptation theory and Kolcaba's comfort in the nursing care of cervical cancer patients with chemotherapy. The application of Roy's adaptation theory and Kolcaba's comfort was effectively applied to the five cases which focused on the response to treatment with chemotherapy in influencing the physical and psychological responses of cervical cancer patients in reproductive age and providing assistance according to the patient's needs for nurses. With appropriate nursing interventions, the assistance needed by the client can be met and so the patient is able to adapt to the existing stimulus and is able to respond adaptively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Utami Dewi
"Permasalahan khusus pada anak prasekolah dengan leukemia adalah perbedaan frekuensi hospitalisasi yang disebabkan oleh serangkaian penatalaksanaan pengobatan dan perawatan untuk kesembuhannya, salah satunya ialah tindakan kemoterapi. Namun melalui tindakan tersebut yang dilakukan berulang membuat anak mengalami kecemasan. Studi kasus ini bertujuan mendapatkan gambaran mengenai penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien anak kanker leukemia usia prasekolah dengan menggunakan teori parent-child interaction. Metode jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang melibatkan lima kasus pasien anak kanker leukemia yang menjalani kemoterapi. Hasil studi menunjukkan pemberian asuhan keperawatan dengan pendekatan teori parent-child interaction Barnard yang melibatkan interaksi orangtua-anak sangat bermanfaat dalam perawatan pasien anak dengan leukemia. Kesimpulan dari penerapan teori ini sangat penting agar diterapkan dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah kecemasan yang dialami anak pasien kanker leukemia.

A special problem in preschool children with leukaemia is the difference in the frequency of hospitalisation caused by a series of treatment and care management for their recovery, one of which is chemotherapy. But through these actions that are carried out repeatedly make children experience anxiety. This case study aims to obtain an overview of the management of nursing care in preschool age leukaemia cancer patients using parent-child interaction theory. Descriptive research method with a case study approach involving five cases of childhood leukaemia cancer patients undergoing chemotherapy. The results of the study showed that the provision of nursing care with Barnard's parent-child interaction theory approach involving parent-child interaction is very useful in the care of paediatric patients with leukaemia. The conclusion from the application of this theory is very important to be applied in nursing care to overcome the anxiety problems experienced by children with leukaemia cancer."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziatun Nikmah
"Gagal ginjal kronik merupakan penyakit terminal yang progresif dan ireversibel. Fungsi ginjal meliputi regulasi cairan, detoksifikasi serta produksi hormon. Pasien dengan GGK harus menjalani hemodialisis rutin sebagai terapi penggantian ginjal sementara. Pasien yang sedang menjalani hemodialisis seringkali mengalami masalah overload cairan, dimana harus melakukan pembatasan cairan untuk menghindari kelebihan cairan. Masalah overload cairan dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya bahkan dapat berujung dengan kematian. Oleh karena itu, dibutuhkan program pembatasan cairan yang efektif dan efisien melalui upaya pemantauan intake output cairan untuk mencegah komplikasi. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan tujuan menggambarkan metode pemantauan intake output cairan pasien GGK dengan menggunakan fluid intake output chart. Pemantauan tersebut terbukti efektif untuk menangani overload cairan pada klien, dibuktikan dengan berkurangnya manifestasi overload cairan pada klien.

Chronic Kidney Disease is a progressive and irreversible terminal disease. Kidney function includes fluid management, detoxification and hormone production. Patients with Chronic Kidney Disease should replace hemodialysis as a temporary kidney replacement therapy. Patients who are trying to solve the problem of excess fluid, which must do fluids to avoid excess fluid. The problem of excess fluid can cause health problems. Therefore, an effective and efficient fluid program is needed to overcome the problem, which is issued through an fluid intake output monitoring. This scientific study was a case study method with the aim of evaluating the intake method for patients with CKD by using a fluid intake output chart. This monitoring has proven to be effective in dealing with excess fluid in the client, evidenced by the reduction in manifestations of excess fluid in the client."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>