Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125230 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutia Farlina
"Mual muntah merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan anak dengan kanker
dalam menjalani kemoterapi. Gejala mual muntah timbul akibat efeksamping
kemoterapi. Karya Ilmiah akhir ini bertujuan memberikan gambaran praktek spesialis
dalam mengaplikasikan model konservasi Levine pada asuhan keperawatan anak kanker
yang menjalani kemoterapi. Model konservasi Levine menggunakan prinsip konservasi
dalam penerapannya meliputi konservasi energi, integritas struktural, integritas personal
dan integritas sosial. Aplikasi model konservasi Levine tertuang dalam lima kasus
terpilih dengan masalah keperawatan adalah mual, defisit nutrisi, risiko defisit nutrisi
hipertermia, gangguan mobilitas fisik, gangguan citra tubuh, perfusi perifer tidak
efektif, risiko infeksi, risiko perdarahan, dan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Edukasi manajemen mual muntah bebasis pembuktian ilmiah dalam
standar operasional prosedur (SOP) digunakan sebagai salah satu rekomendasi
intervensi keperawatan untuk menurunkan kejadian mual muntah anak dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi. Karya ilmiah ini merekomendasikan teori model
konservasi Levine dapat diaplikasikan pada asuhan keperawatan pada anak dengan
kanker yang menjalani kemoterapi.

Nausea and vomiting is most common symtoms in children with cancer undergoing of
chemotherapy. Nausea and vomiting is a symptom on side effect of chemotherapy. The
aim of this final assignment was to provide an overview of nurses specialist practice by
applying Levine conservation model in nursing care of children with cancer who are
experiencing nutrition problems.The Levine conservation model used four principles to
applied in nursing care, including energy conservation, structural integrity, personal
integrity, and social integrity. The Levine Conservation Model was applied in five
selected cases with the nursing problems found was nausea, nutrition deficit, nutrition
deficit risk, hyperthermia, physical mobility disorders, body image disorders, risk of
infection, ineffective peripheral perfusion, risk of bleeding, and growth and development
delay disorder. The management education of nausea vomiting is evidence based
practice through Operational Standard Procedure Analysis (SOP) to used as a
recommendation of nursing intervention to decrease the incidence of nausea vomiting in
children’s nutrition needs. This final assignment recommended that Levine
Conservation model theory can be applied to nursing care in children with cancer
undergoing of chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Medya Aprilia Astuti
"Kanker merupakan penyakit keganasan yang dapat mengancam jiwa anak-anak. Kanker
memerlukan perawatan yang memadai dan efektif salah satunya dengan kemoterapi.
Kemoterapi dapat menimbulkan efek samping seperti mual dan muntah. Karya Ilmiah Akhir
ini bertujuan untuk menganalisis penerapan asuhan keperawatan dengan pendekatan teori
kenyamanan Kolcaba dan mengintergasikan penggunaan BARF Scale sebagai instumen
dalam mengukur mual dan muntah pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. Penerapan
asuhan keperawatan dilakukan dengan metode studi kasus yang didapatkan 5 kasus terpilih
diantaranya. Lima kasus terpilih tersebut semua mengalami keluhan yang sama yaitu mual
dan muntah sehingga masalah keperawatan yang sama muncul pada 5 kasus tersebut yaitu
risiko/defisit cairan dan risiko/defisit nutrisi. Penggunaan BARF Scale dalam Standar
Prosedur Operasional diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dalam mempermudah
perawat untuk mengkaji mual dan muntah pada anak kanker yang menjalani kemoterapi.

Cancer is a malignancy that can threaten the lives of children. Cancer requires adequate and
effective treatment, one of which is chemotherapy. Chemotherapy can cause side effects such
as nausea and vomiting. This Final Scientific Work aims to analyze the application of nursing
care with Kolcaba's comfort theory approach and to integrate the use of the BARF Scale as
an instrument in measuring nausea and vomiting in cancerous children undergoing
chemotherapy. The application of nursing care was carried out by the case study method
which found 5 selected cases including The five selected cases all experienced the same
complaint, namely nausea and vomiting so that the same nursing problems arose in the 5
cases, namely the risk / fluid deficit and nutritional risk / deficit. The use of the BARF Scale in
Standard Operating Procedures is expected to be one of the parts in facilitating nurses to
assess nausea and vomiting in cancerous children undergoing chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Apriyanti
"Mual dan muntah merupakan efek samping kemoterapi yang paling umum terjadi pada pasien yang menjalani siklus kemoterapi. Mual ini berpengaruh pada kualitas hidup pasien, kepatuhan dalam proses pengobatan, serta biaya perawatan secara keseluruhan dan dapat menyebabkan permasalahan psikologis yaitu berupa kecemasan ataupun pemicu terjadinya stress yang membuat pasien bersikap untuk menghentikan kemoterapinya, hal tersebut tentu akan membuat keadaan pasien menjadi buruk dan menurunkan harapan hidup di masa depan sehingga perlu dilakukan intervensi untuk mengatasi keluhan mual tersebut. Tujuan dari penulisan ini ialah menganalisis asuhan keperawatan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dengan penerapan terapi akupresur untuk mengurangi mual muntah saat menjalani kemoterapi. Akupresur salah satu terapi komplementer yang berbasis bukti dapat mengurangi keluhan mual dan muntah pada pasien kemoterapi. Area titik pemijatan untuk menekan atau menurunkan mual muntah berada pada titik P6 dan ST36. Pemberian intervensi teknik akupresur ini diberikan selama 5 hari perawatan. Hasil yang didapatkan diukur melalui evaluasi subjektif pasien dan instrumen Visual Analog Scale (VAS) setelah selesai diberikan intervensi. Berdasarkan hal tersebut intervensi teknik akupresur titik P6 dan ST36 efektif menurunkan keluhan mual pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Nausea and vomiting are the most common side effects of chemotherapy in patients undergoing chemotherapy cycles. This nausea affects the quality of life of patients, adherence in the treatment process, as well as overall treatment costs and can cause psychological problems in the form of anxiety or stressors that make patients behave to stop their chemotherapy, this will certainly make the patients condition worse and lower expectations living in the future so that interventions need to be done to overcome the nausea complaints. The purpose of this paper is to analyze nursing care in cancer patients undergoing chemotherapy with the application of acupressure therapy to reduce nausea and vomiting while undergoing chemotherapy. Acupressure is an evidence-based complementary therapy that can reduce complaints of nausea and vomiting in chemotherapy patients. The area of ​​massage points to suppress or reduce nausea and vomiting is at points P6 and ST36. This acupressure technique intervention was given for 5 days of treatment. The results obtained were measured through the subjective evaluation of the patient and the Visual Analog Scale (VAS) instrument after the intervention was completed. Based on this, the P6 and ST36 point acupressure technique interventions are effective in reducing nausea complaints in cancer patients undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Rahmah
"Kanker atau keganasan menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak pada anak. Osteosarkoma adalah salah satu jenis kanker yang banyak diderita oleh anak pada usia remaja. Masalah utama yang muncul pada anak yang menjalani kemoterapi adalah mual. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menilai efektivitas terapi ice massage terhadap penurunan intensitas mual dan muntah pada anak yang menjalani kemoterapi. Ice massage merupakan salah satu penatalaksanaan non-farmakologi yang dapat bermanfaat dalam menurunkan intensitas mual dan muntah akibat pengaruh kemoterapi. Intervensi ice massage dilakukan kepada pasien anak dengan osteosarkoma yang menjalani kemoterapi selama 3 hari. Hasil  menunjukkan adanya penurunan intensitas mual dan frekuensi muntah selama 12 jam setelah dilakukan intervensi. Intervensi ini dinilai efektif jika dilakukan secara berkelanjutan selama kemoterapi.

Cancer or malignancy is one of the most common causes of death in children. Osteosarcoma is a type of cancers that affects many children in ages. One of main problem that occurs in children who undergo chemotherapy is nausea. The purpose of this paper is to determine the effectiveness of ice massage therapy in reducing the intensity of nausea and vomiting in children undergoing chemotherapy. Ice massage is one of the non-pharmacological management that can be useful in reducing the intensity of chemotherapy-induced nausea and vomiting. This intervention was performed in children with osteosarcoma undergoing chemotherapy for 3 days. The results show there are decrease intensity of nausea and frequenses of vomiting after 12 hours of therapy. This intervention is considered effective if countinously perform during chemotherapy.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Komalawati
"Myalgia dapat terjadi karena efek samping kemoterapi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PMR terhadap myalgia pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah 32 orang, diambil dengan consecutive sampling. Pengukuran intensitas myalgia dilakukan dengan menggunakan numeric rating scale. Kelompok intervensi diberikan tindakan PMR selama 15 menit dengan frekuensi 2x sehari dalam 5 hari berturut-turut pasca kemoterapi.
Hasil penelitian didapatkan penurunan intensitas myalgia sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi (p value 0,001) dan pada kelompok kontrol (p value 0,001). Namun terdapat perbedaan penurunan intensitas myalgia antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi setelah diberikan intervensi dengan selisih 0,81 (p value = 0,001). Kesimpulan, PMR dapat membantu menurunkan myalgia pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. PMR dapat menjadi salah satu terapi komplementer yang bisa diterapkan perawat di rumah sakit untuk menurunkan myalgia.

Myalgia can be occured by side effect of chemotherapy. The purpose of this study was to identify the effect of PMR against myalgia in lung cancer patients undergoing chemotherapy. This study design was a quasi experiment, used pre and post test with control group. Samples were 32 patients, recruited by consecutive sampling. Measuring pain assessment used numeric rating scale. The intervention group had been provided PMR fifteen minutes twice a day for five days post chemotherapy.
The results showed significantly different reduction of pain intensity before and after providing PMR in the intervention group and control group as well (p value = 0,001). There was a significantly different reduction of myalgia intensity between both group after giving intervention with mean difference 0,81 (p value = 0,001). It can be concluded that PMR can reduce myalgia in lung cancer patients undergoing chemotherapy. Suggestion, PMR becomes one of the complementary therapies to overcome myalgia
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Husnul Fata
"Efek samping dari pemberian kemoterapi maupun beban penyakit kanker sering kali meyebabkan gangguan pada semua system dalam tubuh manusia serta masalah psikologis yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya fatigue pada pasien kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor prediktor yang dapat menyebabkan fatigue. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 95. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik concecituve samping. Penelitian ini menunjukkan bahwa 72,6% responden adalah perempuan dengan rerata usia 45,54 tahun, rerata kadar Hb 10,881 gr/dl, 38,9% kasus Ca Mammae, 69,5% termasuk stadium lanjut, 30,5% mendapat kemoterapi FAC, 29,5% menjalani kemoterapi lebih dari siklus 4, 55,8% fatigue ringan, 55,8% kategori nyeri sedang-berat, 82,1% kualitas tidur buruk, dan 38,9% termasuk katagori aktif minimal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p value 0,05) antara kadar Hb, mual muntah, nyeri, tingkat aktivitas, depresi, dan kualitas tidur dengan fatigue. Analisis berikutnya didapatkan hasil bahwa variabel nyeri merupakan variabel yang berisiko paling besar untuk terjadinya fatigue. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan fatigue pada pasien kanker yang menjalan kemoterapi untuk mengurangi risiko kejadian atau semakin parahnya fatigue.

Side effect of chemotherapy and burden of cancer often cause interference with all the human body systems as well as psycological problems wich eventually can lead to fatigue in cancer patients. The purpose of the study was to identify predictor faktors that can be cause of fatigue. The method of the research applied correlation analysis with cross sectional. There were 95 respondents. Sample was taken by consecutive sampling technique. The research showed that 72,6% female respondents with 45,54 years of age in average, Hb rate 10,881 gr/dl in average, 38,9% Mammae cancer, 69,5% advanced stage, 30,5 % FAC chemotherapy, 29,5% more than 4 cycles of chemotherapy, 55,8% light fatigue, 55,8% moderate-severe pain, 82,1% bad sleep quality, 38,9% moderate nausea and fomiting, 36,8% bordeline anxiety, 62,1% no depression, and 44,2% minimal active.
The analysis showed that there was a significant relation between Hb, depression, physical activity, sleep quality, pain, nausea and vomiting with fatigue lavel of (p< 0,05). Further analysis showed that pain was the greatest risk for the occurence of fatigue. The reseacher recommends that should be to indentifying another factors that can cause fatigue in cancer patient undergoing chemotherapy to reduce risk occurrence and severity of fatigue.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Maretta
"ABSTRAK
Kasus kanker di Jakarta sudah mencapai 630 kasus per tahun. Kemoterapi merupakan salah satu terapi yang direkomendasikan pada pasien kanker namun kemoterapi dapat menimbulkan efek samping mual dan muntah. Tujuan dari penulisan untuk mengetahui keefektifan manajemen mual pada anak, khususnya anak yang mendapat kemoterapi emetogenik tingkat tinggi karena penggunaannya diketahui menimbulkan >90% kejadian mual dan muntah. Mual dan muntah menurunkan kualitas hidup pasien sehingga harus segera ditangani sejak dini. Manajemen mual termasuk perawatan mulut, teknik relaksasi napas dalam, dan minuman dingin yang termasuk dalam Nursing Interventions Classification (NIC). Penatalaksanaan manajemen mual dilakukan pada lima pasien di ruang 112 dan 113 RSCM Gedung A untuk menilai keefektifan manajemen mual. Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa teknik relaksasi napas dalam berdampak besar menurunkan mual sementara perawatan mulut dan minuman dingin efektif untuk meningkatkan kenyamanan mulut dan nafsu makan. Aplikasi dari manajemen mual terlihat mampu menurunkan skor mual dari sedang menjadi ringan dan direkomendasikan untuk digunakan di rumah untuk mencegah mual dan muntah yang terjadi setelah pasien pulang ke rumah.

ABSTRACT
Cancers in Jakarta have reached 630 cases in year. Chemotherapy thus known as recommended cancer treatment but could lead to nausea and vomiting as side effect. The objective of the study was to find out the effectiveness intervention to reduced nausea and vomiting in child, especially in child with highly emetogenic chemotherapy (HEC) because HEC denotes nausea and vomiting risk of >90%. Nausea and vomiting lead to affected patient quality of life that have to be treated early. Nausea management included oral care, deep breathing technique, and cold drink that based on Nursing Interventions Classification (NIC). Nausea management has been applied to five patients in room 112 and 113 at Child Ward A’s Building Cipto Mangunkusumo to observed the effectiveness of the management. As a result of this study, it was found that deep breathing technique has greatly reduced nausea in outmost situation whereas oral care and cold drink was effective to improved oral health and appetite. Applied management could decrease outcome scoring from moderate to mild and was recommended to be used at home to prevent delayed nausea and vomiting.;"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Nidaul Hasanah
"Latar belakang : Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan menyebar ke bagian lain dari tubuh atau menyebar ke organ lain. Pemberian kemoterapi merupakan salah satu modalitas dalam pengobatan kanker. Pasien anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi membutuhkan perawatan yang lama dan penanganan secara khusus karena obat kemoteapi merupakan obat yang berisiko tinggi. Karya ilmiah spesialis ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan berdasarkan teori kenyamanan Kolcaba pada anak penderita kanker yang menjalani kemoterapi. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Kebutuhan 5 kasus kelolaan ini dikaji berdasarkan pendekatan kenyamanan Kolcaba. Pengkajian kenyamanan didasarkan pada tipe relief,ease dan transedence yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Intervensi kenyamanan yang diberikan dalam bentuk kenyamanan standar, couching dan comfort food the soul. Evaluasi tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan nursing outcome sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditegakkan. Hasil studi aplikasi teori kenyamanan Kolcaba pada anak kanker yang menjalani kemoterapi berdampak pada kenyamanan pasien dan meningkatkan kualitas hidup atas pelayanan yang diberikan.

Background : Cancer is a disease characterized by uncontrolled cell growth and spread to other parts of the body or to other organs. Chemotherapy is one of the modalities in cancer treatment. Pediatric patients with cancer undergoing chemotherapy require long-term care and special treatment because chemotherapy drugs are high-risk drugs. This specialist scientific work aims to provide an overview of nursing care based on Kolcaba's comfort theory for children with cancer undergoing chemotherapy. The method used is a case study. In 5 cases of managed patients. The assessment of comfort is based on the types of relief, ease and transcendence which include physical, psychospiritual, sociocultural and environmental aspects. The nursing problem related to the administration of chemotherapy is the risk of vascular trauma, nurses have an important role in this problem. Comfort interventions were provided in the form of standard comfort, couching and comfort food the soul. Evaluation of nursing actions is carried out based on nursing outcomes in accordance with the nursing diagnoses that have been established. The results of the study of the application of Kolcaba's comfort theory to children with cancer undergoing chemotherapy have an impact on patient comfort and improve the quality of life for the services provided."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rukayah
"ABSTRAK
Akupresur merupakan salah satu terapi komplementer pada anak yang mengalami
mual muntah lambat akibat kemoterapi. Mual muntah merupakan efek samping
yang dapat menimbulkan stres pada anak dan keluarga. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh terapi akupresur terhadap mual muntah lambat
akibat kemoterapi pada anak usia sekolah yang menderita kanker di RS Kanker
Dharmais Jakarta. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pre-post
without control design berupa pemberian akupresur pada titik P6 dan St36
sebanyak 2 kali selama 3 menit setiap 6 jam sekali pada hari kedua setelah
kemoterapi. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling, 20
responden anak usia sekolah dipilih sebagai responden. Hasil penelitian
menunjukkan penurunan rerata mual muntah setelah akupresur (p value=0,000).
Kesimpulan akupresur dapat menurunkan mual muntah lambat akibat kemoterapi
pada anak usia sekolah yang menderita kanker. Rekomendasi penelitian
akupresur dapat diterapkan sebagai terapi non farmakologi untuk mengurangi
mual muntah lambat akibat kemoterapi pada anak.

ABSTRACT
Acupressure is one of the complementary therapy on children who experience
delayed chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV). Nausea vomiting is
an effect that cause stress in children and their family. The purpose of this
research was to identify the effect of acupressure to delayed chemotherapyinduced
nausea and vomiting in school age who suffered from cancer at Kanker
Dharmais Hospital Jakarta. The study design was quasi eksperiment with pre-post
test without control design form of acupressure point P6 and St36 2 times for 3
minutes every 6 hours. Sample by consecutive sampling, 20 respondents age
children selected for the study. Further, result also showed that there is a
significant decreases of the mean delayed nausea and vomiting scores after
acupressure. The conclusion was that the acupressure can decrease delayed CINV
in school age who suffered from cancer. Acupressure research recommendations
can be applied as a non-pharmacological therapy to reduce nausea and vomiting
caused by chemotherapy than in children."
2013
T32586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Amirudin
"Magister Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul:Pengaruh Kombinasi Progressive Muscle Relaxation Terhadap Kejadian Fatigue Klien Kanker yang Menjalani Kemoterapi Kemoterapi pada pasien kanker bertujuan mengendalikan pertumbuhan sel kanker, namun terkadang pemberian terapi tersebut bersifat toksik terhadap sel normal dan memberikan efek terjadinya fatigue. Kombinasis Progressive Muscle Relaxation dan teknik lima jari merupakan terapi komplementer untuk mengurangi kejadian fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi. Tujuan penelitian mengidentifikasi perbedaan pemberian Kombinasi PMR dan Teknik Lima Jari dengan latihan ROM terhadap kejadian fatigue klien kanker yang menjalani kemoterapi di RSAM Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan quasi experiment pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling yang melibatkan 39 responden kelompok intervensi dan kontrol. Uji beda rata-rata skor pretest dan postest pada kelompok kontrol dan intervensi menggunakan uji T berpasangan sedangkan perbedaan rata-rata skor pretest kelompok intervensi dengan kontrol maupun posttest kelompok intervensi dengan kontrol kejadian fatigue menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian membuktikan bahwa kombinasi PMR dan Teknik Lima Jari dapat mengurangi kejadian fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi p < 0,05.

The Effects Combination of progressive muscle relaxation and the five finger techniques on the incidence of fatigue cancer clients undergoing chemotherapy at Abdoel Moeloek Hospital in Bandar Lampung 2017 Chemotherapy performed in cancer patients aims to control the growth of cancer cells, but sometimes the therapy is toxic effect to normal cells and provide side effects suc as fatigue. Combination Progressive Muscle Relaxation and the five finger technique consider as an alternative to decrease the incidence of fatigue in cancer patient with chemotherapy. This study aimed to identify the differences in the provision Combination of progressive muscle relaxation and the five finger techniques with range of motion exercise on the incidence of fatigue cancer clients undergoing chemotherapy at Abdoel Moeloek Hospital in Bandar Lampung. Design research used a quasi experiment pre post test with control group. The sampling technique was concequetive sampling recruited 39 respondents include intervention and control group.. Difference in mean pretest and posttest scores of fatigue incidence in the control and intervention groups using paired T Test while the mean difference of pretest group scores of intervention with control and posttest of intervention and group with fatigue event control using mann whitney test. This study showed that combination of PMR and the five finger technique can be given by nurse to reduce the fatigue incidence of cancer patients who undergoing chemoterapy p 0,05. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>