Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 229998 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Fitriana Lestari
"ABSTRAK
Karyawan memiliki sikap komunikasi yang berperan sebagai komunikator aktif yang dapat menjadi ambasador dan pengumpul informasi untuk organisasi. Namun, sikap komunikasi karyawan tidak selalu bersifat positif. Dalam situasi krisis, sikap komunikasi karyawan memberikan dampak bagi organiasi, dimana mereka dapat membentuk pesan yang mempengaruhi reputasi di mata publik. Komunikasi internal dalam kondisi krisis diperlukan sebagai strategi menghapus kesenjangan antara organisasi dan karyawan, salah satunya menanggulangi sikap komunikasi mereka yang negatif. Komunikasi internal yang efektif dapat dibentuk dengan menggunakan strategi komunikasi simetris dua arah dan transparansi komunikasi. Selain memiliki strategi, organisasi juga harus mampu melibatkan karyawan di dalamnya. Untuk itu penelitian ini dilakukan guna melihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara komunikasi simetris dua arah dan transparansi komunikasi sebagai strategi komunikasi internal terhadap sikap komunikasi karyawan yang dihubungkan oleh keterlibatan karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memanfaat analisis jalur pada 226 responden yang merupakan karyawan tetap PT. Pembangkitan Jawa Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi simetris dua arah secara langsung dan tidak langsung memiliki pengaruh positif terhadap sikap komunikasi karyawan. Sementara komunikasi transparan berpengaruh langsung secara negatif dan berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap sikap komunikasi karyawan.

ABSTRACT
Employees have communication behaviour that acts as active communicator who can be an ambassador and information seeking for organization. However, employee communication behaviour are not always positive. In a crisis situation, employee communication behaviour have impact on the organization, where they can form messages that affect reputation in the public eye. Internal communication in crisis is needed as a strategy to remove the gap between the organization and employees, which overcome their negative communication behaviour. Effective internal communication can be formed with the symmetrical two-way communication and transparent communication as strategy. In addition to having strategy, organization must also be able to engage employees in it. This research was conducted to see the direct and indirect effects between two-way symmetrical communication and transparent communication as internal communication strategy on employee communication behaviour that connected by employee engagement. This study used a quantitative approach by utilizing path analysis towards 226 respondents who are permanent employees of PT. Pembangkit Jawa Bali. The results showed that two-way symmetrical communication directly and indirectly had positive influence on employee communication behaviour. While transparent communication has direct negative effect and indirectly positive effect on employee communication behaviour."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Celina Faramitha
"Penelitian ini mengamati pengaruh keterlibatan dalam praktik manajerial sumber daya manusia (high-involvement work practices/HIWPs) dan transparansi organisasional berupa aspek komunikasi dan penyebaran informasi (transparent organizational communication/TOC) terhadap kepercayaan pegawai (trust/T) dengan mempertimbangkan keterikatan pegawai (employee engagement/EE) sebagai mediasi pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu). Sampel diperoleh melalui survei digital terhadap 423 orang pegawai Kemenkeu. Pengujian pengaruh dan mediasi diolah menggunakan analisis structural equation modelling (SEM) menggunakan aplikasi IBM AMOS. Uji SEM menunjukkan bahwa HIWPs berpengaruh positif terhadap EE, namun tidak terbukti berpengaruh secara positif terhadap T. Sementara itu, TOC berpengaruh positif terhadap T, namun tidak terbukti berpengaruh secara positif terhadap EE. Terdapat mediasi penuh oleh EE pada HIWPs terhadap T. Tidak ditemukan adanya peran mediasi oleh EE pada TOC terhadap T. Pengujian kepercayaan pegawai terhadap institusi di sektor publik belum banyak dilakukan. Potensi keterlibatan pegawai dalam bentuk wewenang, distribusi informasi, imbalan, dan pengetahuan, serta dan transparansi komunikasi organisasional berupa partisipasi, substansi, dan akuntabilitas dengan bantuan keterikatan pegawai diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan kepercayaan pegawai sektor publik terhadap institusinya.

This study observes the effect of high-involvement work practices and transparent organizational communication in influencing employee’s trust by considering employee engagement as a mediating role at the Ministry of Finance Republic of Indonesia (MoF RI). Samples were obtained through a digital survey of 423 MoF RI employees. Positive effect and mediation tests processed using structural equation modeling (SEM) analysis using the IBM AMOS. The result showed that HIWPs had a positive effect on EE, but not proven to have a direct positive effect on T. Meanwhile, TOC had a direct positive effect on T, but was not proven to have a positive effect on EE. This research found there was full mediation role by the EE between HIWPs to T. On the contrary, there was no mediation role found by EE between TOC to T. Not much employee’s trust testing was conducted in the public sector. Potential employee involvement in the form of authority, distribution of information, rewards, and knowledge, as well as transparency and organizational communication in the form of participation, substance, and accountability and raise in employee engagement are expected to be used as an input to increase employee’s trust towards their institutions especially in the public sector."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Lorsiani
"PT. GTA Indonesia pada Mei 2011 secara resmi mengumumkan perihal perusahaan tersebut diakuisisi oleh Kuoni Destination Management. Perihal akuisisi menimbulkan asumsi ? asumsi negatif mengenai akan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan perampingan departemen. Sejak diumumkannya akuisisi, PT. GTA Indonesia mengalami turn over karyawan/ti yang cukup tinggi yakni sebesar 36%. Adapun communication tool yang digunakan management selama proses akuisisi hingga integrasi yakni one way communication dengan media email.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh strategi komunikasi organisasi terhadap iklim komunikasi organisasi. Sampel penelitian adalah karyawan/ti PT. GTAIndonesia sebanyak 40 orang dengan masa kerja minimal dua tahun. Pendekatan penelitian adalah kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Hasil penelitian ini adalah adanyapengaruh dari strategi komunikasi organisasi terhadap iklim komunikasi organisasi.

PT. GTA officially announced the acquisition by Kuoni Destination Management on May 2011. However, the acquisition causes negative perceptions among the staff, such as : staff termination and department termination. Since the acquisition, staff resignation was increase for 36%. Management was using one way communication with email as the communication tool to convey the information about the acquisition.
This research tried to find out the influence of organizational communication strategy towards organizational communication climate. The sample is 40 employees who?s been worked for more than two years in PT.GTA Indonesia. The research method using quantitative and explanative. The result of this research conclude there is an influence of organizational communication strategy towards organizational communication climate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Reza Prasetya
"

Employee engagement adalah konstruksi yang kompleks dan luas yang mencakup komitmen, kepuasan, loyalitas, dan perilaku ekstra karyawan dalam menjalankan peran dalam bekerja. Membangun keterlibatan karyawan bukanlah hal yang mudah, kemudian adanya pergeseran generasi ke generasi milenial yang memiliki karakteristik unuk pun menjadi tantangan dan juga peluang bagi perusahaan. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh budaya perusahaan dan komunikasi internal terhadap employee engagement karyawan milenial. Dengan menggunakan metode kuantitatif dengan responden penelitian karyawan milenial yang berusia 19 – 38 tahun per tahun 2019 dan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda, hasil penelitian ini menunjukan bahwa budaya perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement karyawan milenial. Kemudian, komunikasi internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement karyawan milenial. Budaya perusahaan dan komunikasi internal secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement karyawan milenial.


Employee engagement is a complex concept that includes employee’s commitment, satisfaction, loyalty, and extra efforts in carrying out roles in daily life at work. Building employee engagement is not easy, then the company is facing a shifting generation to millennials that have unique characteristics, this will become a challenge and the opportunity as well for the company. This study aims to describe the influence of corporate culture and internal communication on employee engagement of millennial employees. Using quantitative methods with respondents aged 19 - 38 years as per 2019 and using multiple linear regression as analysis technique, the results of this study indicate that company culture has a positive and significant effect on employee engagement millennials. Then, internal communication has a positive and significant effect on employee engagement millennials. Finally, corporate culture and internal communication have positive and significant influence on employee engagement millennials.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chyntia Novy
"Salah satu peran public relations adalah membangun hubungan dengan para pemangku kepentingan melalui engagement. Engagement terkait erat dengan bagaimana memelihara para pemangku kepentingan dan hal ini selalu terkait erat dengan dialog dan komunikasi dua arah. Pentingnya engagement telah semakin ditingkatkan dengan pengembangan media sosial, yang memberikan peluang bagi publik untuk terlibat dengan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi perusahaan dalam membangun engagement melalui pola komunikasi simetris dua arah pada konten media sosial Instagram, serta engagement yang terbentuk didalamnya. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada Instagram Sinar Mas. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari observasi terhadap Instagram Sinar Mas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi perusahaan untuk membangun engagement adalah dengan merancang konten yang relevan dengan kehidupan sehari- hari, menggunakan visual design kreatif yang disesuaikan dengan target audiens, menempatkan audiens dalam posisi yang setara, membuat pesan yang sederhana dan menyisipkan pertanyaan sehingga dapat lebih mendorong komunikasi dua arah. Peneliti juga menemukan bahwa dalam membangun engagement, perusahaan secara efektif menerapkan komunikasi simetris dengan membangun interaksi, dialog, komunikasi timbal balik, serta berusaha untuk selalu merespon pesan yang masuk. Dalam hal ini, engagement yang terbentuk berada pada tingkat menengah atau pada tingkat analisis individu yang disimpulkan dari hasil interaksi dan keterlibatan secara kognitif, afektif dan perilaku dari pengikutnya di Instagram. Meski engagement merupakan aspek penting, namun engagement di media sosial tidak menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi strategi komunikasi perusahaan secara keseluruhan.

One of the roles of public relations is to build relationships with stakeholders through engagement. Engagement is closely related to how maintanining stakeholders which always closely related to dialogue and two-way communication. The importance of engagement has been further enhanced by the development of social media, which provides opportunities for the public to engage with companies. This study aims to describe the corporate communication strategy in building engagement through two- way symmetrical communication on Instagram social media content, as well as the engagement formed therein. This research uses a constructivist paradigm, qualitative approach with case study on Sinar Mas‘ Instagram. Primary data collection was done by in-depth interviews, while secondary data was obtained by observations on Sinar Mas‘ Instagram.
The results show that corporate strategy to build engagement is by designing relevant content to everyday life, using creative visual design tailored to target audience, put audience in an equal position, create simple messages and insert questions so that it can further encourage two-way communication. Researchers also found that in building engagement, company effectively implement symmetrical communication by building interaction, dialogue, reciprocal communication, and trying to always respond the incoming messages. In this case, engagement that is formed is at the intermediate level or at the level of individual analysis which concluded from interaction results and cognitive, affective and behavior engagement of followers on Instagram. Despite engagement is an important aspect, engagement on social media is not the only factor that affects the whole corporate communication strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Isjwara Adjani
"Organisasi harus memikirkan kembali hubungan dengan karyawannya agar dapat bersaing di dunia bisnis yang berubah dengan cepat. Seiring tuntutan pasar akan inovasi, perubahan cepat ini menuntut karyawan untuk terlibat dalam berbagai cara dengan pekerjaan dan perusahaan mereka, komunikasi diperlukan antara manajemen dan karyawan. Internal communication adalah salah satu cara untuk memengaruhi employee engagement, meningkatkan employer branding, dan meningkatkan employee retention untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang sangat berbakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh internal communication pada employer branding dan employee engagement melalui employee engagement. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menganalisis kuesioner yang dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internal communication dan employee engagement akan efektif untuk mempertahankan karyawan hanya jika karyawan merasa aman dalam bekerja untuk perusahaan terkemuka. Hasil ini diharapkan untuk mempertimbangkan internal communication sebagai alat manajemen strategis.

Organization must rethink the relationship with its employees in order to compete in this rapidly changing business world. As market demands for innovation, this rapid change require employees to be involved in various ways with their work and company, communication is needed between the management and employees. Internal communication is one of the channel to influence employee engagement, improve employer branding and increase employee retention as attracting and retaining highly talented employees. The purpose of this study was to understand the effect of internal communication on employer branding and employee retention through employee engagement. Structural equation modeling (SEM) was served to analyze collected questionnaires. The results showed that the internal communication and employee engagement would be effective to retain the employees only if the employees felt safe in working for reputable companies. The results were expected to consider internal communication as strategic management tools."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Prasetya
"Tesis ini berupaya mengisi celah penelitian terkait dengan loyalitas pegawai pada konteks organisasi sektor publik dan dari perspektif komunikasi dengan melihat hubungan antara komunikasi internal dan loyalitas pegawai dengan dimediasi oleh keterlibatan, kepercayaan, dan kepuasan kerja. Penelitian dilakukan di organisasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang sedang mengalami peningkatan pada tren pengunduran diri pegawai dalam beberapa tahun terakhir. Didasarkan pada Teori Pertukaran Sosial, loyalitas pegawai dilihat sebagai hubungan pertukaran yang terjadi antara pegawai dengan organisasi tempat mereka bekerja. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui survei kepada 376 pegawai DJBC yang tersebar di seluruh wilayah Republik Indonesia. Hasil survei dianalisis dengan metode Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS) menggunakan bantuan perangkat lunak SmartPLS 3. Hasil penelitian menemukan bahwa komunikasi internal memiliki hubungan langsung positif yang sangat signifikan dengan keterlibatan, kepercayaan, dan kepuasan kerja. Komunikasi internal juga memiliki hubungan tidak langsung yang signifikan dengan loyalitas pegawai melalui keterlibatan sebagai mediator. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa beberapa aspek pada praktik komunikasi internal DJBC seperti arus informasi, transparansi, dan dukungan interaktif dapat mendorong pertukaran dari pegawai berupa peningkatan loyalitas dan intensi untuk bertahan di organisasi.

This thesis seeks to fill the research gap related to employee loyalty in the context of public sector organizations and communication perspective by determining the relationship between internal communication and employee loyalty mediated by employee engagement, employee trust, and job satisfaction. This research was conducted at the Directorate General of Customs and Excise (DGCE) due to the increasing number of employee’s resignation. Based on the Social Exchange Theory, employee loyalty is seen as an exchange relationship that occurs between employees and the organization. The research used quantitative approach through a survey of 376 DGCE employees from various city and province of Republic of Indonesia. The research method employed was Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM-PLS) using SmartPLS 3 software for data analysis. The findings indicate that internal communication has a direct positive relationship with employee engagement, employee trust, and job satisfaction. Internal communication also has an indirect positive relationship with employee loyalty mediated by employee engagement. The research results revealed that several aspects of DGCE’s internal communication practices such as information flow, transparency, and interactive support can encourage exchanges from employees in the form of increased loyalty and intention to stay in the organization."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enno Rizkya Farahzehan
"Perubahan terjadi pada organisasi. Guna menyukseskan perubahan, organisasi perlu memerhatikan komitmen individu untuk berubah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat pengaruh komunikasi perubahan dan kepercayaan pada organisasi terhadap komitmen untuk berubah, serta untuk melihat perbedaan pengaruh diantara kedua faktor tersebut terhadap komitmen untuk berubah. Pengukuran komitmen untuk berubah menggunakan Commitment to Change Inventory Herscovitch dan Meyer, 2002 . Sementara itu, pengukuran komunikasi perubahan menggunakan Change Communication Questionnaire Harp, 2011 dan kepercayaan pada organisasi menggunakan Organizational Trust Inventory Cummings dan Bromiley, 1996 . Penelitian dilakukan pada 238 karyawan perusahaan perbankan dan non-perbankan asuransi di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh komunikasi perubahan terhadap komitmen untuk berubah ? = .236, p = .000, p

Changes occur in the organization. In order to succeed the change, organization need to pay attention to individual commitment to change. This study was conducted with the aim of seeing the effect of change communication and organizational trust on commitment to change, and which of the two factors that have greater effect. Measurement of commitment to change using Commitment to Change Inventory Herscovitch and Meyer, 2002 . Meanwhile, the measurement of change communication using Change Communication Questionnaire Harp, 2011 and organizational trust using Organizational Trust Inventory Cummings and Bromiley, 1996 . The study was conducted on 238 employees of banking and non banking insurance companies in Jakarta. The results of the study indicate the effect of change communication on commitment to change .236, p .000, p"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solagratia
"Untuk membangun hubungan yang positif dengan karyawan, perusahaan perlu memberikan dukungan dan menyediakan sumber informasi kepada karyawan. Karyawan dengan engagement yang tinggi memiliki keterikatan yang lebih besar terhadap perusahaan dan kecenderungan yang lebih rendah untuk meninggalkan perusahaan. Penelian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari information flow, information adequacy, dan interaction supportiveness sebagai dimensi dari employee communication terhadap affective commitment dengan job engagement sebagai mediasi menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Data penelitian diperoleh dari 204 karyawan milenial di seluruh Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa information flow dan interaction supportiveness memiliki pengaruh positif terhadap job engagement dan affective commitment, serta job engagement memediasi secara complementary pengaruh information flow dan interaction supportiveness terhadap affective commitment.

To develop and maintain positive relationships with employees, organizations need to provide support and resources to employees. When employees are engaged in their work, their commitment to the organization is strengthened and the likelihood of them leaving the organization decreases. This study aims to analyze the effect of dimension of employee communication that are information flow, information adequacy, and interaction supportiveness toward affective commitment and job engagement as mediator using Structural Equation Modeling (SEM) method. Research data were collected from 204 millennials employees in Indonesia. The study result showed that information flow and interaction supportiveness has a positive effect toward job engagement and affective commitment, also job engagement complementary mediating the effect of information flow and interaction supportiveness toward affective commitment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Purwaningrum
"Employee Engagement menarik untuk diteliti, karena saat ini istilah Employee Engagement telah menjadi istilah yang sangat diperhatikan di dunia industri dan menjadi trending topic dalam management HRD. Karyawan yang engaged pada organisasinya akan melakukan sesuatu yang bahkan lebih dari yang diminta oleh organisasi tempat dia bekerja, jarang sakit, produktifitasnya meningkat dan memiliki komitmen tinggi pada organisasi. Sehingga mereka menjadi faktor penting bagi keberhasilan organisasi untuk tetap bertahan menghadapi berbagai tantangan perubahan dan terus berkinerja baik.
Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya Employee Engagement di sebuah perusahaan, yang dalam penelitian ini difokuskan pada iklim komunikasi organisasi dan motivasi.
Penelitian ini membahas Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi dan Motivasi terhadap Employee Engagement. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh antara variabel-variabel yang membentuk suatu pola hubungan saling ketergantungan.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Respondennya karyawan tetap PT Indosat berjumlah 300 orang yang ditarik secara acak sederhana (simple random) pada populasi seluruh karyawan tetap PT Indosat yang sudah bekerja di atas 2 tahun yang berjumlah 2659 orang. Metode analisis data dilakukan dengan uji reliabilitas dan validitas, serta analisis statistik deskriptif menggunakan analisis faktor dan analisis regresi untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variable-variabel yang diuji. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama penelitian menunjukkan bahwa Iklim Komunikasi Organisasi memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap terbentuknya Employee Engagement. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua disimpulkan bahwa Motivasi memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap terbentuknya Employee Engagement.

Employee Engagement interesting to study, because at this time the term employee engagement has become a term that is of considerable concern in the industry and become a trending topic in HR management. Employees who are engaged in the organization will do something even more than that requested by the organization (extra mile), less sickness , increased productivity and has a high commitment to the organization. So that they become an important factor for the success of the organization in order to withstand the challenges of change and continue to perform well.
Many factors influence the employee engagement in a company, which in this study focused on organizational communication climate and motivation.
This study discusses about The Influence of Climate Organizational Communication and Motivation on Employee Engagement, which has the objective of identifying and testing the influence of the variables which are forming an interdependent relationships pattern.
This quantitative research uses explanative design. Respondents in this study were permanent employees of PT Indosat 300 people drawn at random (simple random) on the entire population of PT Indosat permanent employees who have worked in over 2 years, amounting to 2854 people. The data analysis methods are descriptive statistical analysis using factor analysis and regression analysis to prove this research.
The results showed a positive and significant effect of the variables tested. Based on the first hypothesis testing research indicates that Organizational Communication Climate has a significant and positive influence on Employee Engagement. Meanwhile, in the second hypothesis concluded that motivation has a significant and positive influence on Employee Engagement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>