Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125310 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosa Amelia
"ABSTRAK
Dalam mencapai visi dan misi, Lembaga XYZ merencanakan transformasi bisnis melalui implementasi paket solusi Commercial Off The Shelf (COTS). Penggunaan SOA kemudian direkomendasikan sebagai arsitektur utama bagi aplikasi COTS maupun aplikasi legacy. Dalam penerapannya saat ini, pengembangan sistem informasi masih dimulai berdasarkan kebutuhan yang terpisah di masing-masing departemen bisnis sehingga dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya duplikasi service. Tujuan implementasi SOA nantinya ialah sebagai role model dalam penerapan SOA Strategy dan SOA Governance yang akan berlaku di Lembaga XYZ. Dalam menjawab permasalahan dan tujuan SOA, dibutuhkan suatu mekanisme evaluasi untuk memperbaiki kondisi yang ada. Oracle SOA Maturity Model diharapkan dapat menjadi landasan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kematangan di masing-masing domain. Metode penelitian ini menggunakan wawancara berdasarkan karakteristik domain pada setiap tingkat kematangan dan studi dokumen Lembaga XYZ. Hasil penelitian yaitu tingkat kematangan SOA di Lembaga XYZ berada pada tingkat 1 (opportunistic). Artinya, departemen TI mulai mengenal SOA dengan menggunakan dan mengekspos services serta mendapatkan manfaat bisnis yang relatif sedikit seperti penggunaan kembali beberapa logika bisnis yang tertanam dalam sistem legacy. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi peningkatan kematangan pada 8 domain yang ada. Prioritas diberikan kepada 2 domain terendah yaitu business & strategy dan domain organization.
ABSTRACT
In order to achieve its vision and mission, XYZ Institutuion has developed a business transformation plan through implementing a solution package named Commercial Off The Shelf (COTS). The use of SOA is recommended as the main architecture for COTS applications or legacy applications. At the current state condition, information system development in XYZ Institution is initiated based on different requests from each business department that can lead to the possibility of duplicate services. In fact, the goal of SOA implementation expected to be a role model in implementing SOA Strategy and SOA Governance at XYZ Institution. To answer the problem and the goal of SOA, an evaluation method is needed to improve existing conditions. Oracle SOA Maturity Model is expected to be the basis for assessing the level of maturity in each domain. This research uses interview method as research methodology, which based on domain characteristics at each level of maturity. Research result is the SOA maturity level at XYZ Institution is in level 1 (opportunistic). It means, IT departments are being familiar with SOA by using and exposing to SOA services, in which the benefits are still relatively small such as reusing some business logic embedded in legacy systems. This research also provides recommendations for increasing maturity in 8 existing domains. Priority is given to the two lowest domains, namely business & strategy and domain organization."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Mudrik
"ABSTRAK
Ditengah ketatnya persaingan industri perbankan dan tantangan perekonomian yang penuh ketidakpastian, perbankan harus mampu mencari strategi untuk bertahan sambil terus-menerus berinovasi terhadap berbagai produk dan layanannya. Service Oriented Architecture SOA sebagai salah satu konsep yang bisa menjawab tantangan tersebut telah hadir di Bank Muamalat Indonesia sejak tahun 2014. Dalam penerapannya sejauh ini, pendekatan pembangunan SOA yang per proyek menyebabkan populasi servis terus bertambah namun nilai tambah yang dimiliki oleh SOA kurang tercapai. Sedangkan posisi SOA semakin strategis karena sudah menopang operasional Bank. Dibutuhkan suatu mekanisme evaluasi untuk memperbaiki kondisi yang ada. Oracle SOA Maturity Model hadir sebagai solusi untuk mengevaluasi penerapan SOA dan memberikan langkah rekomendasi untuk perbaikan proses untuk peningkatan kematangannya. Dengan metode wawancara dan dipandu dengan karakteristik domain di setiap tingkat kematangan, diketahui tingkat kematangan SOA di BMI berada pada tingkat 2 systematic . Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi aktifitas remediasi pada ke 8 domain yang ada. namun prioritas rekomendasi aktifitas remediasi diberikan kepada 2 domain terendah, yaitu domain proyek dan domain tata kelola.

ABSTRACT
In the midst of intense banking industry competition and uncertain economic challenges, banks must be able to find a strategy to survive while continuously innovating their products and services. Service Oriented Architecture SOA as one concept that can answer the challenges that have been present at Bank Muamalat Indonesia since 2014. In its application so far, the SOA development approach that per project has led to a growing service population but the added value of SOA is lacking. While the position of SOA is more strategic because it supports the Bank 39 s operations. An evaluation mechanism is needed to improve the existing conditions. Oracle SOA Maturity Model comes as a solution to evaluate the application of SOA and provides a recommendation step for process improvement and improved maturity. With interview method and guided by domain characteristic in every levelof maturity, concluded SOA maturity level in BMI is at level 2 systematic. The results of this study provide recommendations on remediation activities to the 8 domains. But priority recommendations for remediation activities are given to the two lowest domains, the project domain and the governance domain"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal
"[ABSTRAK
Service Oriented Architecture SOA merupakan salah satu penerapan infrastruktur TI untuk mendapatkan infrastruktur yang adaptif SOA memungkinkan suatu organisasi untuk menerapkan proses bisnis yang fleksibel dan lincah Namun sayangnya seringkali perusahaan menerapkan SOA dengan harapan yang berlebih dan tidak disertai dengan pengukuran keberhasilan Sejak diimplementasikan pada tahun 2008 penerapan SOA di Bank XYZ belum pernah dievaluasi Seiring dengan semakin tingginya penggunaan service sebagai pondasi infrastruktur TI di Bank XYZ maka semakin penting untuk mengukur tingkat kematangan SOA Penelitian ini menggunakan OSIMM yaitu sebuah metode penilaian yang menggunakan kuesioner Hasil penelitian ini menunjukkan Bank XYZ berada pada tingkat dua atau integrated Berdasarkan hasil penelitian dua rekomendasi telah disusun beserta langkah langkahnya untuk mencapai tingkat kematangan yang diharapkan Rekomendasi pertama adalah memenuhi tingkat dasar service foundation levels dengan memperbaiki tingkat kematangan dimensi dimensi terlemah menjadi tingkat tiga componentized Rekomendasi kedua adalah memperbaiki dimensi dimensi terkuat menjadi tingkat lima atau composite services.

ABSTRACT
Service Oriented Architecture SOA is one of IT infrastructure implementation in order to gain adaptive infrastructure SOA enables an organization to implement flexible and agile business processes But unfortunately companies are often implement SOA with excessive expectations and without considering any measurements of success rate Since it rsquo s initial implementation in 2008 Bank XYZ 39 s SOA has never been evaluated The increasing use of services resulted in a growing importance of doing the SOA maturity assessment This research uses OSIMM which is an assessment method that use a questionnaire The result of this research shows that Bank XYZ 39 s maturity level is at level two or integrated There are two recommendations based on the assessment result Each recommendation consist of specific steps to achieve the desired maturity level The first recommendation is fulfilling the service foundation levels by improving the weakest dimensions to level three componentized The second recommendation is improving the strongest dimensions to level five composite services , Service Oriented Architecture SOA is one of IT infrastructure implementation in order to gain adaptive infrastructure SOA enables an organization to implement flexible and agile business processes But unfortunately companies are often implement SOA with excessive expectations and without considering any measurements of success rate Since it rsquo s initial implementation in 2008 Bank XYZ 39 s SOA has never been evaluated The increasing use of services resulted in a growing importance of doing the SOA maturity assessment This research uses OSIMM which is an assessment method that use a questionnaire The result of this research shows that Bank XYZ 39 s maturity level is at level two or integrated There are two recommendations based on the assessment result Each recommendation consist of specific steps to achieve the desired maturity level The first recommendation is fulfilling the service foundation levels by improving the weakest dimensions to level three componentized The second recommendation is improving the strongest dimensions to level five composite services ]"
2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Marlina
"Instansi XYZ mengimplementasikan Enterprise Architecture EA untuk memperkecil kesenjangan antara harapan bisnis dan kemampuan sistem informasi dalam memberikan dukungan terhadap bisnis. Pada gilirannya, EA membantu mengurangi kompleksitas, meningkatkan keselarasan pengelolaan sumber daya sistem informasi dengan kebutuhan bisnis, serta meningkatkan integrasi sistem informasi dengan bisnis.Sebagai inisiatif yang baru berjalan, serta mengingat kompleksitas bisnis dan TI di Instansi XYZ, perlu dilakukan pengukuran terhadap pengelolaan EA yang telah berjalan untuk menemukan arah pengelolaan EA ke depan. Namun sampai saat ini masih jarang penelitian yang dilakukan terkait pengukuran kematangan EA, khususnya di sektor publik dan pemerintahan. Untuk itu, dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap tingkat kematangan EA di Instansi XYZ menggunakan model pengukuran Enterprise Architecture Maturity Model EAMM yang merupakan framework pengukuran tingkat kematangan EA untuk sektor pemerintahan.
Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan analisis tematik, menggunakan data yang didapatkan melalui studi literatur, wawancara, dan observasi.Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kematangan EA di Instansi XYZ dapat diukur menggunakan EAMM. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini, didapatkan tingkat kematangan EA di Instansi XYZ adalah level 3, Well-Defined Program skala tingkat kematangan EA berdasarkan EAMM adalah level 0 - level 5 . Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan untuk pengelolaan EA di Instansi XYZ agar dapat meningkatkan tingkat kematangan ke level 4 Managed Program . Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat membantu penelitian sejenis ke depan.

XYZ Institution implemented Enterprise Architecture EA to minimize gap between business expectations and Information System capabilities to support business. In the long run, EA helps to reduce the complexity, to increase the alignment between Information System resources management and business needs, and also to increase Information System integration with business. As newly adopted initiative, and considering the business and Information System complexity in XYZ Institution, it is necessary to measure the maturity of the EA currently developed, and to determine the EA future development direction. Until now, EA maturity measurement research is rarely conducted, especially in the goverment and public sectors. Thus, in this research, EA management maturity level in XYZ Institution will be measured using Enterprise Architecture Maturity Model EAAM , a maturity assessment framework suitable for measuring EA maturity level in the goverment sector.
This research will be done qualitatively using thematic analysis, using data gathered from literature study, interviews, and observations.The result of this study indicates that EA implementation at XYZ institution can be measured using EAMM. Based on the research, it is concluded that XYZ Institution reached EA Maturity Level 3 Well Defined Program , based on the EAMM range that span from Level 0 to Level 5. This research aims to provide feedbacks to the EA development of XYZ Institution to improve its EA Maturity level to level 4 Managed Program , and also provides guidance to other similar researches.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai hukum dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan khususnya mengenai peraturan perundang-undangan, diperlukan suatu informasi yang tertata dan terselenggara dengan baik dalam suatu sistem dan untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran tugas dibidang hukum, sehingga perlu dibangun suatu sistem informasi yang mudah cepat dan akurat melalui teknologi informasi yaitu melalui Sistem Informasi Hukum (SISKUM). Pemerintah pusat baru saja menetapkan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan lnformasi Hukum Nasional tanggal 20 Maret 2012. Salah satu pertimbangannya adalah perlu membangun kerja sama dalam suatu jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional yang terpadu dan terintegrasi. Penelitian yang dilakukan akan merancang suatu model integrasi Sistem Informasi Hukum di Tingkat Pusat (Kementrian-kementrian) dengan Sistem Informasi Hukum di Tingkat Daerah berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tersebut sehingga data peraturan perundang-undangan pusat dapat terintegrasi secara efektif dan ejisien dengan Sistem Informasi Hukum di Daerah. Dalam penelitian ini perancangan integrasi menggunakan Service Oriented Architecture (SOA)."
005 JEI 2:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Keri Wiroprabowo
"Lembaga ABC adalah lembaga negara yang memiliki tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah serta memiliki tugas untuk melakukan kebijakan moneter secara berkelanjutan konsisten transparan dan mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian Dalam mencapai tujuan dan tugas tersebut diperlukan dukungan Sistem Informasi SI yang handal dan berkualitas tinggi Dukungan SI tersebut diwujudkan dalam Program Kerja Sistem Informasi PKSI yang dilaksanakan dalam tahun anggaran dan dimonitor secara periodik Berdasarkan hasil monitoring Project Management Office PMO Departemen Pengelolaan Sistem Informasi DPSI sebagai pengelola sistem Informasi di Lembaga ABC diindikasi proyek tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan yaitu on time on scope dan on budget serta sesuai dengan kualitas Masalah yang nampak di permukaan adalah 43 PKSI berjalan tidak sesuai rencana dan beberapa Indikator Kinerja Utama IKU terkait PKSI juga mengalami deviasi dari rencana yang diharapkan Sebagai upaya perbaikan atas pelaksanaan PKSI tersebut diperlukan evaluasi secara sistematis dengan melakukan analisis permasalahan pelaksanaan manajemen proyek mengacu pada best practices yaitu Project Management Body of Knowledge PMBoK v5 Setelah permasalahan dipetakan dilakukan analisis tingkat kematangan pelaksanaan manajemen proyek dengan menggunakan kerangka Project Management Maturity Model PMMM Terkait dengan tata kelola governance dilakukan analisis tingkat kapabilitas manajemen proyek menggunakan kerangka COBIT 5 Hasil analisis menyatakan bahwa Lembaga ABC memiliki tingkat kematangan manajemen proyek pada level pertama berdasarkan PMMM dan tingkat kapabilitas manajemen proyek pada level pertama berdasarkan COBIT 5 Hal ini utamanya disebabkan oleh beban SDM DPSI dalam melaksanakan proyek yang tinggi Dengan hasil analisis ini diharapkan ekspektasi dari DPSI Lembaga ABC terhadap PKSI yaitu on time on scope dan on budget serta sesuai dengan kualitas dapat tercapai.

The ABC Institution is a state institution that established with the purpose to achieve and maintain the stability of the Rupiah along with its task to conduct a consistent sustainable and transparent monetary policy as well as reviewing the general policy of the government in the economic field In order to carry out the goal and the task of the institution a reliable and high quality Information System IS is highly needed The mentioned IS support is manifested in the form of ldquo Program Kerja Sistem Informasi rdquo PKSI that implemented in the fiscal year and monitored periodically Based on the Project Management Office PMO monitoring result it is indicated that the projects managed by Departemen Pengelolaan Sistem Informasi DPSI as manager of the Institution rsquo s Information System did not run according to the expectation which is on time on scope and on budget with the appropriate quality The most noticeable issue is that 43 of the PKSI did not go along according to the plan and some of the Indikator Kerja Utama IKU regarding the PKSI is having a deviation from the expected scheme To improve the PKSI implementation a systematic evaluation using analysis of the project management implementation issues has to be conducted by referring to the best practice which is the Project Management Body of Knowledge PMBoK v5 After mapping the problems the maturity level of the project implementation management needs to be analyzed using the Project Management Maturity Model PMMM framework In the governance area the level of project management capability is analyzed using the COBIT 5 framework The result of the analysis states that the ABC Institution not only has the first level project management maturity level according to the PMMM but also the first level of project management capability based on COBIT 5 Referred situation happened because most of personnel in DPSI has an excessive workload By looking at the analysis result it is expected that the DPSI of ABC Institution can achieve their goals within the implementation of PKSI which is on time on scope and on budget with the appropriate quality."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Muttaqin
"ABSTRAK
Indonesia memiliki kekayaan pengetahuan tradisional yang sangat beragam. Namun, pengetahuan tradisional ini diketahui oleh komunitas lokal yang memiliki pengetahuan tersebut, sehingga tidak dapat dikontrol dan dipantau lokasi persebarannya. Begitu juga data apa saja yang terkumpul, alur pemrosesan data dan organisasi yang memiliki data tersebut belum diketahui secara jelas. Selain itu, data digitalisasi pengetahuan tradisional tersebar dan disimpan dalam sistem yang berdiri sendiri. Maka, diperlukan integrasi data agar tidak terjadi duplikasi data pengetahuan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model dan arsitektur web-based GIS persebaran pengetahuan tradisional di Indonesia menggunakan soft system methodology dan service oriented architecture. Kontribusi dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pendekatan pendekatan soft system methodology SSM dan service-oriented architecture SOA untuk membangun web-based GIS dan memberikan rekomendasi model web-based GIS pengetahuan tradisional di Indonesia. Dari hasil pengujian efficiency dengan aspek response time pada sistem web-based GIS yang dibangun menggunakan GTmetrix didapatkan nilai rata ndash; rata sebesar 3,021 second. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang response time yang dikemukakan oleh Anna Bounch mendapatkan rating ldquo;good rdquo;. Dari hasil pengujian usability menggunakan kuesioner system usability scale didapatkan nilai 73,07. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang nilai yang dikemukakan oleh John Brooke dapat dikategorikan dapat diterima acceptable .Indonesia memiliki kekayaan pengetahuan tradisional yang sangat beragam. Namun, pengetahuan tradisional ini diketahui oleh komunitas lokal yang memiliki pengetahuan tersebut, sehingga tidak dapat dikontrol dan dipantau lokasi persebarannya. Begitu juga data apa saja yang terkumpul, alur pemrosesan data dan organisasi yang memiliki data tersebut belum diketahui secara jelas. Selain itu, data digitalisasi pengetahuan tradisional tersebar dan disimpan dalam sistem yang berdiri sendiri. Maka, diperlukan integrasi data agar tidak terjadi duplikasi data pengetahuan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model dan arsitektur web-based GIS persebaran pengetahuan tradisional di Indonesia menggunakan soft system methodology dan service oriented architecture. Kontribusi dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pendekatan pendekatan soft system methodology SSM dan service-oriented architecture SOA untuk membangun web-based GIS dan memberikan rekomendasi model web-based GIS pengetahuan tradisional di Indonesia. Dari hasil pengujian efficiency dengan aspek response time pada sistem web-based GIS yang dibangun menggunakan GTmetrix didapatkan nilai rata ndash; rata sebesar 3,021 second. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang response time yang dikemukakan oleh Anna Bounch mendapatkan rating ldquo;good rdquo;. Dari hasil pengujian usability menggunakan kuesioner system usability scale didapatkan nilai 73,07. Nilai ini jika direpresentasikan menggunakan rentang nilai yang dikemukakan oleh John Brooke dapat dikategorikan dapat diterima acceptable.

ABSTRACT
Indonesia has a wealth of traditional knowledge that is very diverse. However, this traditional knowledge is known by the local community who has such knowledge, so that it can not be controlled and monitored by the location of its distribution. So also what data is collected, the data processing flow and the organization that has the data is not known clearly. In addition, digitalization data of traditional knowledge is dispersed and stored in stand alone systems. Therefore, data integration is needed to avoid duplication of traditional knowledge data. This research aims to develop a model and architecture of web based GIS distribution of traditional knowledge in Indonesia using soft system methodology and service oriented architecture. The contribution of this research is to combine the approach of soft system methodology SSM and service oriented architecture SOA approach to build web based GIS and provide recommendations of traditional GIS web based knowledge model in Indonesia. From the results of efficiency testing with the response time aspects of web based GIS system built using GTmetrix obtained an average value of 3.042 second. This value if represented using response time range proposed by Anna Bounch get good rating. From the results of usability testing using questionnaire system usability scale obtained value of 73.07. This value if represented using the range of values suggested by John Brooke can be categorized as acceptable."
2017
T49161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Tiara Ayu
"Tingkat kesuksesan proyek suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi mengelola proyek. Salah satu faktor yang memengaruhi kesuksesan proyek adalah tingkat kematangan manajemen proyek. Terdapat korelasi antara tingkat kematangan manajemen proyek dan kesuksesan proyek. Ada beberapa proses kematangan yang dapat memengaruhi kesuksesan proyek. Pada penelitian ini penulis melakukan perhitungan dan analisis tingkat kematangan manajemen proyek berdasarkan teori project management maturity model (PMMM). Penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk mencapai tingkat kematangan yang diharapkan dan sesuai dengan faktor kesuksesan proyek. Penelitian dilakukan di Bank XYZ dan terbatas hanya pada unit kerja ITPM (Information Technology Project Management). Penelitian ini menggunakan focus group discussion, wawancara, kuesioner dan observasi dokumen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Proses kematangan manajemen proyek di Bank XYZ berada pada tingkat-1. Hal ini dikarenakan ada beberapa proses yang belum terlaksana sesuai dengan best practice.

The success rate of an organization can be influenced by how an organization manages projects. One of the factors that influence project success is the level of project management readiness. There is a correlation between project management maturity level and project success. Several maturity processes can affect project success. In this study, the authors calculated and analyzed the project maturity level based on the theory of the project management maturity model (PMMM). This study also provides recommendations for achieving the expected maturity level and in accordance with the project's success factors. The research was conducted at Bank XYZ and was limited to the ITPM (Information Technology Project Management) work unit. This study uses focus group discussions, interviews, questionnaires, and document observations. From the research results, the result of the project management process at XYZ Bank is level 1. This is because several processes have not been implemented in accordance with best practice."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rommy Bastian Hutauruk
"Analitik diyakini menjadi kapabilitas pembeda yang dapat membawa sebuah perusahaan pada peningkatan performansi perusahaan maupun keberlanjutan bisnis. Perusahaan B2B merupakan area yang jarang dilakukan penelitian terkait analitik di sektor bisnis. Pada penelitian ini dilakukan studi kasus pada PT XYZ, sebuah perusahaan telekomunisai bidang B2B, untuk dinilai tingkat kematangan proses analitik saat ini dengan menggunakan model DELTA dari Davenport. Pengukuran tingkat kematangan menunjukkan PT XYZ baru mencapai tingkat 2 (locally analytics) pada setiap element dari model DELTA: Data, Enterprises, Leadership, Target dan Analyst. Aspirasi manajemen adalah berada pada tingkat kematangan 4 (analytical company). Untuk mencapai tingkat yang diinginkan diusulkan perencanaan perbaikan tingkat kematangan berupa aktivitas-aktivitas yang kemudian disusun dalam bentuk roadmap dalam waktu lima tahun. Aktivitas-aktivitas ini dikelompokan dalam empat kategori yang lebih memudahkan dalam implementasi karena menyesuaikan dengan struktur fungsional dari unit organisasi perusahaan. Penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan bagi perusahaan B2B yang ingin meningkatkan tingkat kematangannya dalam menggunakan analitik dalam membantu pengambilan keputusan.

Analytics is one of the differentiating capabilities that can lead a company to improve company performance and business sustainability. B2B companies are an area where analytics-related research is rarely done in the business sector. In this research, a case study was conducted at PT XYZ, a B2B telecommunications company, to assess the current level of analytical process maturity using the DELTA model from Davenport. Maturity level measurement shows that PT XYZ currently at level 2 (locally analytics) in each element of DELTA model: Data, Enterprises, Leadership, Target and Analyst. The management's aspiration is at maturity level 4 (analytical company). To achieve the target level, it is proposed a corporate plan to improve the maturity level. The plan consists of activities compiled in the form of a roadmap executed within five years. These activities then regrouped into four categories which make implementation easier because they conform to the functional structure of the company's organizational units. This research can be used as a reference for other B2B companies to improve their maturity level in using analytics to support their decision making."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Clara Egie
"Sebagai penyedia jasa konsultasi dan solusi di bidang TIK, PT Mitra Integrasi Informatika (MII) memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan proyek-proyek dengan klien sesuai dengan anggaran biaya, selesai tepat waktu dan memenuhi seluruh ruang lingkup yang sudah ditentukan. Dalam menyelesaikan proyek, PT MII melakukan pengelolaan manajemen proyek mengacu pada PMBOK. Namun pada realita yang terjadi, proyek-proyek sejak tahun 2022-2023 mengalami keterlambatan penyelesaian sekitar 1-6 bulan lamanya dari perencanaan awal. Hal ini menyebabkan sumber daya yang seharusnya berpindah untuk mengerjakan proyek lain masih terhambat pada proyek yang terlambat. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa belum pernah dilakukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek di PT MII. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kematangan manajemen proyek di PT MII dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan tingkat kematangan manajemen proyek sesuai yang diharapkan. Pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek di PT MII akan menggunakan metode dari Kerzner Project Management Maturity Model (KPM3). Melalui hasil pengukuran, didapatkan bahwa divisi CRM PT MII masih belum lolos tingkat pertama. Hasil rekomendasi telah diberikan berdasarkan KPM3 untuk dapat menuju tingkat selanjutnya. Rekomendasi per area pengetahuan juga diberikan berdasarkan PMBOK 7th Guide.

As a provider of consulting and solutions in the field of Information and Communication Technology (ICT), PT Mitra Integrasi Informatika (MII) has the responsibility to complete projects with clients within budget, on time, and meeting all predetermined scopes. In completing projects, PT MII implements project management based on the PMBOK. However, in reality, projects since 2022-2023 have experienced delays of about 1-6 months from the initial planning. This causes resources that should have been allocated to other projects to be hindered in the delayed projects. From the analysis, it was found that project management maturity levels have never been measured at PT MII. This research aims to measure the project management maturity level at PT MII and provide recommendations to improve the expected level of project management maturity. Measurement of project management maturity levels at PT MII will use the method from the Kerzner Project Management Maturity Model (KPM3). Through the measurement results, it was found that the CRM division of PT MII has not yet passed the first level. Recommendations based on KPM3 have been provided to progress to the next level. Recommendations per knowledge area are also provided based on the PMBOK 7th Guide."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>