Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilma Hakiki
"Penelitian ini membahas dinamika caregiver dalam memilih pengobatan untuk perawatan skizofrenia. Perilaku pengambilan keputusan yang dilakukan caregiver adalah proses dimana mereka merespon penyakit dan mencoba untuk mencari pengobatan yang tepat dan efektif untuk perawatan anggota keluarga yang mengalami skizofrenia. Peneliti mencoba memetakan faktor-faktor apa yang mempengaruhi caregiver dan bagaimana dinamika caregiver dalam merawat dan memilih jenis pengobatan untuk penderita skizofrenia. Studi sebelumnya menyebutkan informasi dan pengalaman percobaan pengobatan, kepercayaan dan kebudayaan, serta tingkat keparahan penyakit mempengaruhi keputusan pengobatan dipilih caregiver. Berdasarkan temuan data peneliti menemukan bahwa kepercayaan akan mitos, persepsi caregiver tentang penyakit, konflik, dan kefektifan pengobatan menjadi hal yang mempengaruhi dinamika caregiver dalam memilih jenis pengobatan. Argumentasi penulis adalah perbedaan keputusan caregiver dalam memilih jenis pengobatan mengalami dinamika dipengaruhi oleh respon terhadap kefektifan pengobatan yang telah dipilih, mitos dan kepercayaan, serta bagaimana caregiver mendefinisikan skizofrenia `penyakit`. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi untuk mempelajari fenomena dan latar belakang dari perilaku pemilihan jenis pengobatan. 
This study discusses the dynamics of caregiver in selecting treatment for treatment of schizophrenia. The behavior of decision making made caregiver is the process by which they respond to ` illness and try to find the appropriate and effective treatment for the care of family members who experience schizophrenia. Researchers are trying to map out what factors affect caregiver and how the dynamics caregiver in treating and choosing the type of treatment for schizophrenia patients. Previous studies mentioning information and experience of experimental treatment, belief and culture, as well as the severity of the disease affects the decision of treatment chosen caregiver. Based on the findings of data researchers found that the belief in myth, perception of caregiver about disease, conflict, and effectiveness of treatment becomes the case that affects the dynamics of caregiver in choosing a type of treatment. The author`s argument is the difference Caregiver decision in choosing the type of treatment experienced the dynamics influenced by the response to the treatment`s effectiveness of selected treatments, myths and beliefs, as well as how caregiver defines Schizophrenia `disease`. The method used in this research is qualitative with in-depth interview techniques and observations to study the phenomenon and background of the behaviour of selection of treatment types"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Dumaria
"Salah satu gangguan jiwa, yaitu skizofrenia, merupakan gangguan yang termasuk dalam incapacitating illness, dimana efek yang ditimbulkan dapat memberikan efek signifikan dalam populasi yang cukup luas (WFMH, 2014). Kurangnya tenaga ahli kesehatan jiwa di Indonesia membuat besar kemungkinan keluarga untuk menjadi caregiver bagi pasien. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa keluarga yang berperan sebagai primary caregiver Orang Dengan Skizofrenia (ODS) merasakan beban akibat dari proses caregiving tersebut. Dampak yang dihasilkan oleh tingginya burden yang dirasakan caregiver, tidak hanya mempengaruhi well-being-nya sendiri, namun juga membuat proses caregiving menjadi tidak efektif dan meningkatkan kemungkinan relaps (Chan, 2011). Intervensi Keluarga ini diadaptasi dari modul Family Intervention and Support in Schizophrenia yang disusun oleh National Institute of Mental Health and Neurosciences (NIMHANS) (Kumar, Murali & Paul, 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intervensi Keluarga secara efektif menghasilkan perubahan-perubahan di dalam diri primary caregiver, dimana perubahan tersebut dapat menurunkan burden yang dirasakan oleh primary caregiver.

Schizophrenia is a disorder classified in incapacitating illness, where the resulting effect may create significant consequence for a broad population (World Federation for Mental Health, 2014). The lack of mental health professional in Indonesia had create a big possibility for family members to double their roles as caregivers for patients living with schizophrenia. A number of research had stated that family members that plays a role as primary caregiver for patients living with schizophrenia had experienced burden from the role. High level of burden not only affected the caregiver but also the patients. The Family Intervention is adopted from Family Intervention and Support in Schizophrenia by National Institute of Mental Health and Neurosciences (NIMHANS) (Kumar, Murali & Paul, 2002). The result showed that The Family Intervention effectively deliver changes within the primary caregiver which reduce the level of burden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Nadya Widyanti
"Sales (2003) mengatakan merawat anggota keluarga yang menderita penyakit kronis, misalnya skizofrenia, dapat menimbulkan perasaan terbebani dan ketegangan sehingga mengurangi kualitas hidup caregiver. Stanley dan Shwetha (2006) menjelaskan skizofrenia mengakibatkan stres tidak hanya bagi penderitanya tetapi juga bagi anggota keluarganya. Secara umum, hal ini dikenal sebagai beban caregiver yang terbagi dua, yaitu beban obyektif dan beban subyektif. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberian intervensi psikologis pada caregiver penderita skizofrenia. Intervensi psikologis yang diberikan berdasarkan manual intervensi yang dibuat oleh National Institute of Mental Health and Neuroscience Bangalore (Varghese, Shah, Kumar, Murali, & Paul, 2002).
Penyampaian materi dan tujuan yang tertuang dalam modul tersebut akan dilakukan dengan pendekatan konseling. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penurunan beban caregiving yang dialami oleh caregiver penderita skizofrenia. Penelitian melibatkan dua orang partisipan yang menjalani rangkaian intervensi sebanyak lima kali pertemuan. Penurunan beban caregiving dilihat berdasarkan perbedaan skor pada alat ukur Zarit Burden Interview (ZBI) yang terdiri dari 22 item dan wawancara secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi yang dijalankan dapat menurunkan beban pada caregiver penderita skizofrenia,yang dilihat dari penurunan skor pada alat ukur ZBI dan perubahan positif yang dirasakan caregiver.

Sales (2003) said that caring for a family member suffering from a chronic disease, such as schizophrenia, can lead to feeling overwhelmed and tension thereby reducing caregiver quality of life. Stanley and Shwetha (2006) describe schizophrenia is stressful not only for the sufferer but also for family members. This is known as caregiver burden which can be divided into objective burden and subjective burden. Therefore, it is necessary to provide psychological intervention on caregiver of people with schizophrenia. Psychological intervention given is based on a manual intervention developed by National Institute of Mental Health and Neuroscience Bangalore (Varghese, Shah, Kumar, Murali, & Paul, 2002).
Delivery of content and objectives contained in the module will be done using counseling approach. This research was conducted to see whether the intervention with the caregiver of people with schizophrenia can ease the caregiver's burden. This research involved two participants who underwent a series of interventions consists of five sessions. The decrease in caregiver burden is seen by differences in scores using Zarit Burden Interview (ZBI), which consists of 22 items, and a qualitative interview. The result showed this psychological intervention have decreased caregiver burden, as seen from ZBI scores and positive changes which caregiver perceived.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishma Multazima
"Penelitian ini mengenai kelompok swabantu di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) dalam membantu kesejahteraan subjektif dari caregiver skizofrenia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi dimana caregiver mengalami beban dalam memenuhi tanggung jawabnya merawat orang dengan skizofrenia (ODS) dalam waktu yang panjang, sedangkan layanan yang mendukung caregiver belum memadai. Padahal, caregiver sebagai individu juga memiliki hak dalam mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui: (1) wawancara dengan lima informan yang terdiri dari dua pengurus KPSI dan tiga caregiver; (2) observasi, dan (3) studi dokumentasi. Penelitian ini berlangsung dalam rentang Oktober 2022 – Juni 2023. Hasil penelitian ini menjawab tiga pertanyaan penelitian mengenai beban caregiver, pelaksanaan kelompok swabantu, dan manfaatnya dalam membantu kesejahteraan subjektif caregiver. Terungkap bahwa caregiver skizofrenia mengalami berbagai beban dalam melakukan perawatan ODS yaitu beban finansial, beban psikologis, kesehatan fisik, dan perubahan rutinitas. Untuk itu, caregiver memutuskan untuk mengikuti kelompok swabantu di KPSI dengan motivasi mendapatkan support system dan menambah pengetahuan mengenai skizofrenia. Kegiatan kelompok swabantu berlangsung di Sekretariat KPSI dan dilaksanakan setiap satu bulan sekali dengan durasi 2-3 jam. Pelaksanan kegiatan ini menjadi media bagi caregiver untuk sharing secara bergantian mengenai keadaan ODS dan masalah yang dihadapi caregiver. Pelaksanaan kegiatan ternyata menggerakkan caregiver untuk membantu orang lain dengan berbagi pengalaman dirinya dan memberikan saran. Jadi pelaksanaan kelompok swabantu telah membuka terjadinya pertukaran sosial dalam bentuk informasi, dukungan, dan penilaian status positif pada rangkaian pelaksanaan kelompok swabantu. Terungkap pula bahwa setelah mengikuti kelompok swabantu secara rutin, caregiver mendapatkan manfaat berupa meringankan beban, menambah pengetahuan, dan menjadi ruang aman berbagi pengalaman dan perasaan berbeban dalam melakukan perawatan ODS. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok swabantu di KPSI bermanfaat bagi caregiver dalam mencapai kesejahteraan subjektif dari dimensi kognitif berupa bertambahnya pengetahuan terkait perawatan ODS, dan dimensi afektifnya berupa meringankan beban dan menjadi ruang aman berbagi pengalaman dan perasaan sebagai caregiver.

This study discusses self-help groups in the Indonesian Schizophrenia Care Community (KPSI) in helping the subjective well-being of schizophrenia caregivers. This research is motivated by the condition where caregivers experience the burden of fulfilling their responsibilities in caring for people with schizophrenia (ODS) for a long time, while services that support caregivers are not adequate. In fact, caregivers as individuals also have the right to achieve well-being in their lives. This research employed a qualitative approach with data collection through: (1) interviews with five informants consisting of two KPSI administrators and three caregivers; (2) observation, and (3) documentation study. The research time span is from October 2022 to June 2023. The results of this study answer three research questions regarding the caregivers’ burden, the implementation of self-help groups, and the benefits self-help groups in helping caregivers' subjective well-being. It was revealed that schizophrenia caregivers experience various burdens in caring for ODS, namely financial burden, psychological burden, physical health, and changes in routine. For this reason, caregivers decided to join the self-help group at KPSI with the motivation to get a support system and increase knowledge about schizophrenia. Self-help group activities take place at the KPSI Secretariat and are held once a month with a duration of 2-3 hours. This implementation of self-help group activities beome a medium for caregivers to share about the condition of ODS and the problems faced by caregivers. It also inspired the caregiver to help others by sharing his own experiences and giving advice. Thus, implementation of self-help group activities opened social exchanges in the form of information, support, and positive status assessment in the series of self-help groups. It was also revealed that after attending self-help groups regularly, caregivers get benefits in the form of easing the burden, increasing knowledge, and becoming a safe space to share experiences and feelings of burden in caring for ODS. Thus, it can be concluded that self-help groups at KPSI are beneficial for caregivers to achieve subjective well-being from the cognitive dimension in the form of increased knowledge related to ODS care, and the affective dimension in the form of easing the burden and becoming a safe space to share experiences and feelings as a caregiver."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Nurhafsari Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat stres pada caregiver informal yang merawat keluarga dengan skizofrenia. Caregiver informal skizofrenia dapat mengalami stigma dari masyarakat, role overload, permasalahan finansial, serta konflik dalam keluarga akibat perilaku dari penderita. Intervensi ini dilakukan karena tingginya tingkat stres yang dirasakan oleh caregiver selama proses perawatan. Oleh karena itu, peneliti kemudian melakukan penelitian singlesubject pretest-posttest design, yaitu dengan memberikan intervensi secara individu kepada empat orang partisipan. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan kualitatif dari hasil pretest dan posttest. Secara kuantitatif, intervensi ini berhasil menurunkan tingkat stres caregiver yang diukur melalui PSS-10, SUD, MAAS, dan alat ukur untuk mengukur pemahaman materi intervensi kognitif. Secara kualitatif, intervensi ini juga dapat menurunkan tingkat stres caregiver selama proses perawatan. Partisipan menunjukkan penurunan tingkat stres, peningkatan mindfulness, dan juga pengetahuan partisipan mengenai kondisinya sebagai caregiver skizofrenia. Para partisipan merasakan ketenangan dan lebih santai menjalani hidup. Mereka mulai bisa memahami dirinya, meningkatkan rasa syukur dan kemampuan reflektif, meningkatkan empati, dan mulai bisa mengontrol amarah. Para partisipan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru mengenai cara untuk menerima kenyataan baik itu yang menyenangkan atau tidak sebagaimana adanya, sehingga mereka mampu memunculkan cara untuk mengatasi ketidakpuasannya dan membuat perubahan.

This study aims to reduce the level of stress for informal caregiber who take care a relative with schizophrenia. The informal caregiver of schizophrenia can experience stigma from society, sole overload, financial problems, and also internal conflict caused by the behavior of the patient. This intervention was done because the caregiver's high stress level during caregiving. Therefore, researcher performed a study with single subject pretes posttes design, which was given to four participants individually. Furthermore, the analysis was done by comparing the quantitative and qualitative data from pretest and posttest results. Quantitatively, this intervention has successfully reduced the caregiver's level of stress as measured by PSS 10 items, SUD, MAAS, also a measuring tool to assess the retention of material intervention cognitive. Qualitatively, this intervention also reduced the caregiver's level of stress, the increased of mindfulness, and also participant's knowledge about their condition as an informal caregiver of schizophrenia. The participants felt calmness and more relax in living a life. They began to understand themselves, increasing gratitude and reflective capabilities, increased empathy and gaining control in their anger. The participants acquired new knowledge and skills on how to accept reality as they are, whether it is pleasant or not, so that they are able to bring out ways to cope with dissatisfaction and make changes."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius Sandi Witarso
"Orang dengan Schizophrenia ODS adalah individu dengan gangguan jiwa yang mengalami gangguan pada pikiran, emosi dan perilaku. Gejala-gejala yang dialami oleh ODS membuat fungsi peran dan pekerjaan mereka menurun sehingga menjadi tidak produktif dan membutuhkan pertolongan orang lain. Orang yang dapat merawat dan memenuhi kebutuhan ODS disebut dengan caregiver. Caregiver berperan dalam merawat pasien seperti melakukan aktivitas sehari-hari dan mengurusi kebutuhan dasar pasien. Kondisi ini dapat mengakibatkan caregiver burden yaitu beban yang ditanggung oleh individu yang menyediakan bantuan bagi anggota keluarga dengan penyakit kronis ataupun memiliki keterbatasan. Caregiver burden yang kurang dikelola dengan baik akan berdampak pada kehidupan sosial dan psikologis caregiver.
Peneliti menggunakan intervensi psikoedukasi untuk mengelola beban pada caregiver orang dengan schiozphrenia. Penelitian ini menggunakan desain pre-post design. Partisipan berjumlah 3 orang dengan status ekonomi sosial menengah ke bawah dan berusia rata-rata 50 tahun. Data kuantitatif didapatkan dengan menggunakan alat ukur Zarit Burden Interview, Hopkins Symptom Checklist-25 dan General Health Questionnaire-12 sedangkan data kualitatif didapatkan dengan wawancara dan observasi selama intervensi berlangsung.
Hasil kuantitatif menunjukkan adanya penurunan beban pada caregiver sedangkan data kualitatif menunjukkan bahwa mereka bisa lebih mengerti bagaimana cara untuk mengatasi pasien, mengurangi stres dan bisa merawat diri sebagai bagian diluar tugas mendampingi pasien.

Schizophrenia disorder is a mental disorder in which the patient experiences a disruption in their mind, emotions, and behaviour. The symptoms that they experience make their role function and their work decrease so that it makes unproductive and need help from other. A caregiver has a responsibility in caring for the daily needs of the patient. This condition can lead into caregiver burden. Less well managed caregiver burden will give effect to the social and psychological life of the caregiver.
The researcher used psychoeducational intervention to manage the caregive burden of caregiver. This study used a pre post design. Quantitative data were obtained using Zarit Burden Interview, Hopkins Symptom Checklist 22, and General Health Questionnaire 12, while qualitative data were obtained using interview and observation during the intervention.
The quantitative results indicate a decrease burden on the caregiver. Meanwhile, qualitative data show that they can better understand how to cope with patients, to reduce stress, and to take care of themselves as the part of their task besides to take care of their patients.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Jusuf
"Kemajuan di bidang medis yang sangat pesat lebih banyak memberi perhatian pada kesehatan fisik, sementara kesehatan mental tidak mendapat porsi yang sama. Padahal dengan berbagai bencana dan kesulitan hidup yang terjadi belakangan ini banyak sekali trauma psikologis yang dialarni masyarakat. Diperkirakan, 1% dari penduduk Indonesia atau sebanyak 2.000.000 (dua juta) orang menderita skizofrenia. Sepertiganya memerlukan perawatan di rumah sakit jiwa, padahal tempat yang tersedia kurang dari 20.000 (dua puluh ribu). Akibatnya, tugas perawatan dan pengawasan jatuh kepada keluarga atau caregiver di rumah.
Gangguan kesehatan yang diderita salah satu anggota keluarga dapat menimbulkan stres bagi anggota keluarga lain, khususnya caregiver utama. Untuk itu, caregiver perlu menguasai coping skills untuk mengatasi beban yang dialami dalam menjalankan perannya Diantara berbagai aspek yang berperan untuk tercapainya suatu coping yang efektif, pengetahuan dan informasi memegang peran panting karena hal tersebut diperlukan dalam proses pemecahan masalah dan menentukan reaksi emosional yang timbul. Artinya, caregiver skizofrenia perlu mempunyai inforniasi yang cukup mengenai gangguan skizofrenia itu sendiri serta beban yang ditanggung keluarga penderita serta bagaimana cara mengatasinya.
Penelitian yang mendasari penulisan thesis ini adalah sebagai upaya untuk mendapatkan cara yang ramah dan bersahabat serta mudah didapat bagi para caregiver dalam membantu penanganan dan menghadapi penderita. Selain itu tujuan Dari penelitian diharapkan pula dapat memberi pertolongan bagi caregiver sehingga pada akhimya dapat juga memberi penanganan yang tepat guna bagi penderita. Dimulai dengan suatu asesmen kebutuhan caregiver skizofrenia, dengan cara penelitian terhadap beberapa responden yang sangat dekat dengan permasalahan, dihasilkan sebuah rangkuman kesimpulan dan saran serta alat Bantu berupa buku panduan yang dapat digunakan dalam keseharian."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Windaningtyas Marmer
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran distres psikologis dan stigma keluarga terhadap sikap caregiver anggota keluarga penyandang skizofrenia dalam mencari bantuan profesional dan mendapatkan gambaran lebih mendalam mengenai pengalaman caregiver terkait sikap pencarian bantuan profesional. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan penelitian metode campuran (mixed-methods research) dengan model sequential explanatory strategy. Terdapat 65 partisipan yang mengikuti penelitian kuantitatif dan selanjutnya tiga dari 65 partisipan diwawancarai secara kualitatif. Peneliti menggunakan alat ukur GHQ-12 (General Health Questionnaire-12), FSS (Family Stigma Scale), dan Skala Pencarian Bantuan Profesional, kemudian wawancara semi terstruktur. Pengolahan data secara kuantitatif dilakukan dengan analisis regresi berganda dan secara kualitatif menggunakan analisis tematik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa distres psikologis dan stigma keluarga tidak dapat memprediksi secara signifikan sikap mencari bantuan profesional F(2, 62) = 2.733, p = 0.073; ∆R2 = 0.051. Adanya faktor lain, seperti literasi kesehatan mental, dukungan sosial, strategi koping, dan upaya dini pertolongan dinilai berhubungan dengan sikap perilaku mencari bantuan profesional. Melalui penelitian ini diharapkan tenaga profesional dapat melakukan pendampingan secara kontinyu pada kelompok caregiver yang paling berisiko. Mempertimbangkan untuk memberikan intervensi pada kelompok caregiver orang dengan skizofrenia episode psikotik pertama untuk mengurangi distres psikologis. Selain itu, psikoedukasi dapat diberikan ke masyarakat terkait dengan gangguan kesehatan mental dan manfaat bantuan profesional untuk mengurangi stigma.

ABSTRACT
This study aims to examine the role of psychological distress and family stigma on attitudes towards help-seeking behaviour among caregiver family member of patient with schizophrenia also explore caregiver experiences related to attitudes seeking professional help. The method used in this research was a mixed-methods research approach with a sequential explanatory strategy model. There were 65 participants who participated in the study and then three of 65 participants were interviewed further. Researcher used GHQ-12 (General Health Questionnaire-12), FSS (Family Stigma Scale), and Attitudes towards Help-seeking, then semi-structured interviews for qualitative data collection. The results of the study showed that psychological distress and family stigma did not significantly predict the attitudes towards help-seeking behaviour F(2, 62) = 2.733, p = 0.073; ∆R2 = 0.051. Based on qualitative results, factors such as mental health literacy, social support, oping strategy, and sequence of help-seeking were assumed have relation to attitudes towards help-seeking behaviour. It is important to professional provide continuous assistance to risky caregiver groups. Intervention to caregiver family member of patients with schizophrenia may be considered as a treatment to prevent psychological distress. Besides that, psychoeducation can be given to the community related to mental health disorders and the benefits of professional help to reduce stigma."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Rahma Dewi
"Keluarga dengan penderita gangguan jiwa merasakan beban selama merawat penderita. Beban dan perilaku penderita menimbulkan intensi keluarga untuk mengambil keputusan pasung. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga FPE dan keputusan perawatan tanpa pasung KPTP terhadap intensi keputusan pasung dan beban keluarga.Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental pre-post test with control group. Sebanyak 72 keluarga dengan gangguan jiwa dibagi dalam 2 kelompok menggunakan teknik purposive sampling dan metode random sampling. Kelompok intervensi diberikan FPE dan KPTP, serta kelompok kontrol tidak diberikan tindakan. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali. Pengukuran menggunakan the zarit burden interview dan kuesioner keputusan pasung daulima. Analisa data menggunakan uji independent t-test, dependent t-test, korelasi Pearson, dan korelasi Gamma dan Somers rsquo;D. Intensi keputusan pasung dan beban keluarga mengalami penurunan yang signifikan p value < 0,05 setelah mendapatkan terapi FPE dan KPTP, dibandingkan dengan hanya diberikan terapi FPE. Kombinasi terapi FPE dan KPTP menurunkan beban dan intensi sampai ketgori ringan. Kombinasi terapi FPE dan KPTP merupakan terapi yang efektif untuk mengatasi beban dan intensi keputusan pasung pada keluarga dengan gangguan jiwa, serta sebagi upaya penanggulangan pasung.

Caregiver of schizophrenia patient feel the burden during the patient caring. Caregiver's burden and behaviour of the patient schizophrenia induce the intention of the family to take the decision of the confinement. This study aimed to identify the effect of family psychoeducation FPE and care decision without confinement CDWC therapies on confinement intention and caregiver burden with schizophrenia. Quasi experimental pre test post test with control group was employed in this study. Seventy two family with schizoprenia were devided into two groups, use purposive sampling technique. The intervention group received FPE and CDWC. Data were gathered using The Zarit Burden Interview and Daulima's Pasung Decision Questionnaire. Data were analyzed using dependent t test, independent t test, Chi Square, Pearson, and Gamma Somers'D. The results showed that confinement intention and family burden was significantly lower after FPE and CDWC p 0,05 , compared with FPE. Combination FPE and CDWC therapies decreased the burden and confinement intention to the low level possible. Combination therapy of FPE and CDWC, as an effective therapy for decreasing family burden and Confinement intention in family with schizophrenia, and the effective prevention of confinement. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Nadya Widyanti
"Skizofrenia merupakan salah satu kelainan jiwa berat yang juga dialami sebagian penduduk kota besar termasuk Jakarta. Hal ini bisa menimbulkan berbagai macam masalah bagi anggota keluarga pasien, terutama orang yang merawatnya atau caregiver. Permasalahan yang dialami caregiver ketika merawat anggota keluarga dengan skizofrenia dapat memengaruhi tingkat kebahagiaan yang mereka rasakan. Seligman (2005) menyatakan kebahagiaan terbagi ke tiga masa, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Adanya karakteristik positif yang dimiliki caregiver serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam perannya sebagai caregiver juga turut memengaruhi tingkat kebahagiaan yang dirasakan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kebahagiaan dan karakteristik positif pada wanita dewasa madya yang menjadi caregiver informal skizofrenia. Peneliti menggunakan metode kualitatif, yaitu metode wawancara dan observasi untuk menganalisis hasil. Penelitian ini dilakukan terhadap empat wanita berumur 40-65 tahun yang menjadi caregiver informal penderita skizofrenia. Berdasarkan penelitian, wanita dewasa madya yang menjadi caregiver informal skizofrenia memiliki tingkat kebahagiaan yang berbeda-beda. Tingkat kebahagiaan yang dirasakan bergantung pada emosi positif yang mereka rasakan pada masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kebahagiaan caregiver skizofrenia juga bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan ketergantungan care-receiver. Selain itu, karakteristik positif yang menonjol membuat para subjek bisa bertahan menghadapi berbagai macam tanggung jawab dan peran baik sebagai caregiver maupun peran lain.

Schizophrenia is one of the severe mental illnesses which a lot of citizen in big city suffered from it including Jakarta. Schizophrenia can cause a lot of problems for the family`s patient especially the patient`s caregiver. These problems can affect the caregiver`s happiness. Seligman (2005) state that happiness is consists of positive emotions that individual feels in her past, present, and future. Positive characteristics which caregiver possessed and applied in her daily life especially in her role as a caregiver also affects her happiness. This research was conducted to see the dynamics of happiness and positive characteristic of middle age woman who become an informal caregiver for people with schizophrenia. The researcher used qualitative method which consists of interview and observation method. The subjects of this research are four women aged 40-65 years old who is an informal caregiver for people with schizophrenia. The result showed that these caregivers are different in their happiness. Their happiness depends on positive emotions that they feel in their past and present and toward their future. Their happiness also depends on the patient`s severity and dependability. Then, positive characteristic which they possessed and applied make them survive when dealing with their responsibilities as well as their role as caregiver or other role."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
155.2 RIM g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>