Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Slamet Riyanto
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh kompetensi, kepuasan kerja dan stres kerja terhadap kinerja penyidik dan Penyidik Pembantu Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara. Kinerja penyidik dan penyidik pembantu sangat penting untuk memberikan pelayanan masyarakat di bidang keamanan dan ketertiban terutama dalam menghadapi berbagai bentuk kejahatan yang berkembang khususnya di wilayah Hukum Polres Jakarta Utara. Sampel penelitian ini diambil secara simple random sampling untuk sebanyak 158 orang penyidik dan penyidik pembantu berada diwilayah Polres Jakarta Utara. Pengumpulan data kepuasan kerja dan stress kerja menggunakan kuesioner dengan skala likert dan untuk kompetensi menggunakan 9 butir tes pengetahuan terkait reserse. Analisis data menggunakan SEM untuk menjawab pertanyan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa masih cukup banyak penyidik dan penyidik pembantu yang belum memiliki sertifikat penyidik (87.1%) dan belum pernah mengikuti pendidikan kejuruan reserse (42%). Analisis SEM menemukan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu (r=0.682;p< 0.05). Stres kerja mempunyai korelasi negatip terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu (r=-0.341;p< 0.05). Selanjutnya kompetensi mempunyai pengaruh yang tidak begitu kuat terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu (r=0.106;p<005). Stres kerja tidak signifikan dalam mempengaruhi langsung kinerja dan kompetensi tidak signifikan mempengaruhi kepuasan kerja.
Dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja sebagai variabel moderator mempunyai pengaruh paling kuat dalam peningkatan kinerja penyidik dan penyidik pembantu. Kepuasaan kerja anggota menjadi unsur penting terhadap peningkatan kompetensi dan mengurangi stres kerja penyidik dan penyidik Pembantu. Secara keseluruhan, kepuasan kerja memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja penyidik dan penyidik pembantu Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara.

This research was undertaken to investigate the influence of competency, job satisfaction and work stress toward the performance of investigators and assistance investigators of criminal unit at north police district. The performance of investigators and assistance investigators were important to serve the communities in terms of safety and order due to the increasing number of crime at north police district areas. The sample involved 158 investigators and assistance investigators that was selected using simple purposive random sampling technique. The collection of data for job satisfaction and work stress was used questionnaire with likert five scale. While the competency data used 9 items test related to the crime investigation knowledges. Structural Equation Modelling (SEM) was employed to answer the research question and objectives of the study being formulated.
The results indicated that there were many investigators and investigators assistance did not have certificate (87.1%) as the investigators and 42% of those did not have special training for crime investigation. Using SEM analysis found that job satisfaction had the strongest correlation with the performance of investigators and investigators assistance (r=0.682;p<005). Work stress had a negative correlation to the performance (r=0.341;p<005). And competency did not have strong correlation to the investigators and investigator assistance (r=0.106;p<0.05). While, work stress was not significantly influenced the performance, and competency was not significantly the job performance.
It coud be concluded that job satisfaction as the moderator variable has the strongest effect to the improvement of investigators and investigators assistance. Job satisfaction was the important elemen so that by improving the competency dan reducing the works stress will effect the improvement of investigators and investigators assistance at north police district office.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Hadith Pranoto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aspek kecerdasan emosional dan kepuasan kerja terhadap kinerja personil penyidik pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Aspek kecerdasan emosional sebagai variabel bebas yang pertama terdiri dari indikator kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial. Sedangkan untuk aspek kepuasan kerja sebagai variabel bebas kedua terdiri dari indikator pekerjaan yang menantang, reward yang sesuai, kondisi kerja yang mendukung dan dukungan rekan kerja.
Penelitian ini dilakukan terhadap 74 responden yang menjadi sampel dari populasi 230 personil penyidik pada Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya. Pemilihan sampel dilakukan dengan tehnik simple random sampling. Sedangkan untuk penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui tehnik survey menggunakan kuesioner tertutup. Tehnik analisa data menggunakan analisis regresi dan regresi ganda. Hasil analisis regresi digunakan mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas dan variabel terikat, sedangkan analisis regresi ganda untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara aspek kecerdasan emosional dan kinerja personil penyidik pada Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya, (2) terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara aspek kepuasan kerja dan kinerja personil penyidik pada Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya, (3) terdapat hubungan yang sigifikan dan positif antara aspek kecerdasan emosional dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja personil penyidik pada Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya.

This research aims to determine the relationship between aspects of emotional intelligence and job satisfaction on the performance of the investigators personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police. Aspects of emotional intelligence as the first independent variable consisted of indicators of selfawareness, self-regulation, motivation, empathy and social skills. As for the aspect of job satisfaction as a second independent variable consisted of indicators is challenging work, rewards are appropriate, supportive working conditions and support colleagues.
This research was conducted on a sample of 74 respondents from the population of 230 investigator personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police. The sample selection is done by simple random sampling technique. Whereas for this study using quantitative methods of data collection through a survey technique using the enclosed questionnaire. Techniques of data analysis using regression and multiple regression analysis. Regression analysis is used to know the relationship between each independent variable and the dependent variable, while multiple regression analysis to determine the relationship jointly between the independent variables on the dependent variable.
The survey results revealed that (1) there is a significant and positive relationship between emotional intelligence and performance aspects of the investigators personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police, (2) there is a significant and positive relationship between job satisfaction and performance aspects of the investigators personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police., (3) there is a positive relationship between aspects sigifikan and emotional intelligence and job satisfaction together on performance of the investigators personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yatna Nayaputera
"Persaingan bisnis yang semakin ketat dan diikuti oleh lingkungan yang sering berubah, kesuksesan suatu organisasi tidak bisa lepas dari peran serta customer service employee yang berfungsi sebagai ujung tombak perusahaan. Maka dari itu kepuasan kerja dan stres kerja customer service employee harus diperhatikan oleh perusahaan. PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. dijadikan sebagai objek penelitian dikarenakan pertumbuhan cepat tetapi turnover tinggi dalam tiga tahun terakhir.
Tujuan penelitian ini untuk menemukan bagaimana besarnya pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi turnover customer service employee, stres kerja terhadap intensi turnover customer service employee, dan kepuasan kerja dan stres kerja terhadap customer service employee di PT. Plaza Indonesia Realty Tbk.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa intensi turnover pada customer service employee dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh besarnya persepsi customer service employee akan kepuasan kerja. Selain itu intensi turnover customer service employee juga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh besarnya persepsi customer service employee akan Stres Kerja. Sedangkan intensi turnover customer service employee juga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh besarnya persepsi customer service employee akan kepuasan Kerja dan Stres Kerja. Sementara dari hasil wawancara, kepuasan kerja dan stres kerja mempunyai pengaruh yang positif akan alasan keluar atau resign.
Penelitian diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian mengenai kepuasan kerja dan stress kerja terhadap intense turnover di sektor swasta. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan wawancara dengan karyawan yang masih aktif guna mengetahui secara mendalam faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi intense turnover customer service employee di sektor swasta.

An increasingly competitive business environment followed by frequent changes, as well as in achieving an organization's success is inseparable from the role of customer service employee that serves as the spear head of the company. So, job satisfaction and work stress customer service employee should be considered by the company. PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. serves as the object of research because of its rapid growth but high turnover in customer service employee in the last three years.
The purpose of this study is to discover how the magnitude of the effect of job satisfaction on turnover intentions in customer service employee, work stress on turnover intentions in customer service employee, and job satisfaction with work stress on turnover intentions in customer service employee.
The results of this study indicate that the turnover intention to the customer service employee of the company is affected by the negatife and significant perception of the customer service employee in variable of work satisfaction. Also the intention of the turnover intention in customer service employee of the company is also affected by the positive and significant perception of customer service employee in variable of job stress. While the results of the interviews, the variable of job stress, and the job satisfaction has a positive and significant influence and the strongest reason to intention leave or resign.
This study is expected to enrich the results of research on job satisfaction, job stress and turnover intentions in the private sector. Future studies are advised to use interviews with employees who are still active to know in depth the factors affecting turnover intention of customer service staff in the private sector.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2011
T29508
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
We Timangratuogi
"Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Namun, dalam usaha perusahaan untuk mencapai tujuannya, perusahaan terkadang dihadapkan dengan hambatan-hambatan yang dapat mengaggu efektifitas dan efisiensi pekerja dalam bekerja.
Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting, karena terbukti besar manfaatnya baik bagi kepentingan individu, industri dan masyarakat. Kepuasan Kerja merupakan perasaan dan emosi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan berkaitan dengan pekerjaanya. Sehingga kepuasan kerja karyawan menjadi sesuatu yang patut diperhatikan manajemen dalam mengelola sumber daya manusia. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dari faktor lingkungan adalah stres kerja sehingga stres kerja merupakan faktor yang berkaitan dengan kepuasan kerja.
Penelitian ini merupakan penelitian kategori eksplanatif dan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengukurannya. Kuesioner dibagikan kepada karyawan bagian penjualan PT Indomobil Trada Nasional cabang Pajajaran Bogor. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 52 lembar, namun yang diolah hanya 50 lembar. Hasilnya, stres kerja bersignifikan negatif terhadap kepuasan kerja. Ada pengaruh antar kedua variabel tersebut.

The human resources are the most important factor in an organization or company. However, to achive their objectives, companies are faced with obtacle that can interfere the effectiveness and efficiency the employees in the work. The job satisfaction is an interesting and important thing because it has benefit both to individual interst or industry interest.
The job satisfaction is the emotional feeling about somethings are pleasent or not, which have related with their job. Because of that, the job satisfaction of employees are the things that manager human resouce have to concern with. One of the factors that influence job satisfaction of environmental factors is job stress, that is why job stress have related with job satisfaction.
This research is category explanative and using questionnaires as measuring instrument questionnaires are distributed to employees of the sale division at Pt Indomobil Trada Nasional branch of Pajajaran Bogor. Number of questionnaires distributed in 52 sheets, but are processed only 50 sheets. the result is job stress negatively effected to job satisfaction. There are influence between the two of that variable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Shafa Ashrina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada efek moderasi dari grit dalam hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja pada karyawan milenial. Sebanyak 300 karyawan, berusia 20-39 tahun, berpartisipasi dalam penelitian ini. Alat pengukur Skala Kepuasan Kerja Umum, Skala Kinerja Peran dan Skala Grit-S digunakan untuk mengukur kepuasan kerja, kinerja dan ketabahan.
Hasil analisis statistik uji moderasi menggunakan PROCESS HAYES versi 3.3 model 1 menunjukkan bahwa grit tidak memoderasi hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja. Ini diduga disebabkan Kepuasan kerja milenial lebih banyak ditentukan oleh faktor lingkungan dan pengawasan yang bagus.
Pemenuhan ini akan mengarah pada kepuasan kerja berhubungan langsung dengan tingkat kinerja, terlepas dari apakah gritnya dimiliki oleh individu yang tinggi atau tidak yang artinya variabel grit belum berperan dalam memperkuat hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan.

This study aims to see whether there is a moderating effect of grit in the relationship between job satisfaction and performance in millennial employees. A total of 300 employees, aged 20-39 years, participated in this study. Measuring tools for General Job Satisfaction Scale, Role Performance Scale and Grit-S Scale are used to measure job satisfaction, performance and grit.
The results of the statistical analysis of the moderation test using PROCESS HAYES version 3.3 model 1 shows that grit does not moderate the relationship between job satisfaction and performance. This is thought to be due to millennial job satisfaction determined more by environmental factors and good supervision.
This fulfillment will lead to job satisfaction which is directly related to the level of performance, regardless of whether the grit is owned by high individuals or not, which means that the grit variable has not played a role in strengthening the relationship between job satisfaction and employee performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Syafira Efrial
"Tingkat turnover yang tinggi merupakan salah satu tantangan dalam manajemen terutama untuk meningkatkan retensi dari karyawan sehingga diperlukannya pencegahan akan peningkatan turnover intentions. Keadaan di lingkungan kerja yang penuh tuntutan pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat stres dan kepuasan dari karyawan yang bekerja di bank yang mampu berdampak akan turnover intentions. Salah satu sumber daya yang dapat mengatasi tuntutan di dalam pekerjaan dapat berupa job embeddedness yang berasal dari dalam maupun luar faktor pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari job satisfaction dan job stress terhadap turnover intentions yang dimoderasi oleh job embeddedness kemudian juga moderasi dari job satisfaction pada pengaruh job stress terhadap turnover intentions. Data diperoleh dari 183 karyawan yang bekerja di bank yang ada di Indonesia melalui kuesioner daring. Penelitian ini menggunakan metode SEM dengan Lisrel 8.80. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan secara negatif dari job satisfaction dan secara positf dari job stress terhadap turnover intentions. Juga job stress berpengaruh negatif terhadap job satisfaction. Job satisfaction selain berpengaruh langsung, juga mampu melemahkan pengaruh job stress terhadap turnover intentions. Job embeddedness memoderasi secara positif pengaruh job satisfaction pada turnover intentions. Sementara moderasi positif moderasi job embeddedness pada pengaruh job stress dan turnover intentions tidak terbukti secara signifikan.

A high turnover rate is one of the challenges in human resources management, especially to increase employee retention, so it is necessary to do prevention of high turnover intentions rate. Conditions in a work environment which is full of job demands can affect the employees’s stress and satisfaction level which can have an impact on turnover intentions. One of the resources that can overcome the high job demands is job embeddedness which comes from within or outside the job factor. The purpose of this study is to analyze the effect of job satisfaction and job stress on turnover intentions which are moderated by job embeddedness and then also the moderation of job satisfaction on the effect of job stress on turnover intentions. Data were obtained from 183 employees who work at banks in Indonesia through an online questionnaire. This research uses SEM method with Lisrel 8.80. The results show that there is a significant negative effect of job satisfaction and a positive effect of job stress on turnover intentions. Also job stress has a negative effect on job satisfaction. Besides having a direct effect, job satisfaction is also able to buffer the effect of job stress on turnover intentions. Job embeddedness positively moderates the effect of job satisfaction on turnover intentions. Meanwhile, positive moderation of job embeddedness on the effect of job stress and turnover intentions is not significantly proven."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhtar Efendi
"ABSTRAK
Pekerjaan sebagai polisi adalah sebuah profesi yang sangat potensial menimbulkan stres. Hal ini dimungkinkan karena profesi ini khususnya polisi Sabhara mempunyai tugas yang sangat kompleks, yaitu tugas pokoknya sebagai pelayan dan pelindung masyarakat Keseharian tugas yang dilaksanakan antara lain dalam bentuk pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli. Hal ini sangat potensial menimbulkan stres yang timbul dari tugas-tugas tersebut maupun sumber stres lain yang ikut berperan dalam pelaksanaan tugasnya. Menurut penelitian yang dilakukan sebelumnya stres dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang. Sehingga untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan perlu dilakukan pengelolaan stres kerja agar dicapai hasil kerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat stres dan kepuasan kerja anggota Polri khususnya pada fungsi Sabhara. Sampel terdiri dari 106 anggota Sabhara yang dipilih dengan menggunakan metode non probability sampling dari wilayah Jakarta dan sekitarnya meliputi Polda Metro Jaya, Mabes Polri, Polres Jakarta Selatan, Polres Jakarta Timur, Polres Jakarta Barat, Polres Jakarta Utara dan Polres Depok. Untuk melihat hubungan stres dan kepuasan kerja tersebut dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan korelasi pearson product moment pada kedua alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara stres dan kepuasan keija hygiene. Disamping itu juga ditemukan hubungan negatif antara stres dengan kepuasan kerja motivator namun tidak signifikan pada level 0,05. Hal ini berarti ada hubungan terbalik antara tingkat stres dengan kepuasan keija faktor hygiene dan faktor motivator pada anggota polri Sabhara. Dengan perkataan lain, makin tinggi tingkat stres anggota Sabhara maka makin rendah kepuasan kerja (baik faktor hygiene dan motivator) yang dirasakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat stresnya maka makin tinggi kepuasan kerja (hygiene dan motivator) yang dirasakannya. Mayoritas dari sampel penelitian ini terbatas pada anggota Sabhara dengan pangkat Bintara. Untuk mengatasi keterbatasan ini disarankan untuk melakukan penelitian pada sampel yang mencakup beibagai fungsi dan pangkat yang ada di Kepolisian. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan pada organisasi Kepolisian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, setidaknya dapat memberikan gambaran hubungan stres dan kepuasan kerja pada anggota Sabhara. Mengingat bahwa pada akhirnya kepuasan keija dan tingkat stres akan mempengaruhi produktifitas keija, disarankan agar dapat dikembangkan semacam pelatihan untuk mencegah dan mengelola stres yang mungkin dialami anggota Polri. Disamping itu, hasil tentang kepuasan kerja dapat menjadi masukan bagi organisasi Polri untuk dapat lebih meningkatkan kesejahteraan anggotanya."
2004
S3506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Radini Tonia
"Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh dari variabel job stress, organizational commitment, dan job satisfaction terhadap variabel turnover intention yang terjadi pada karyawan departemen policy holder services di PT Asuransi Jiwa X, melihat fenomena tingginya tingkat turnover karyawan yang terjadi pada departemen policy holder services di PT Asuransi Jiwa X. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dengan menggunakan data kuesioner sebanyak 100 orang dari kesuluruhan jumlah populasi sebanyak 210 orang. Olah data dilakukan menggunakan software SPSS 18.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel job stress, organizational commitment, dan job satisfaction memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel turnover intention pada studi kasus karyawan departemen policy holder sevices di PT Asuransi Jiwa X. Saran dari penelitian ini adalah agar perusahaan lebih memperhatikan jam kerja, upah, dan beban kerja karyawan untuk menekan turnover karyawan.

This study is discuss about the effects of job stress, organizational commitment, and job satisfaction on turnover intention in Policy Holder Services Department PT Asuransi Jiwa X. This research is using multiple regression methods and using questionaire with 100 sample, total population are 210 person. This research using SPSS Version 18.0 for processing the data. The result of this research is job stress, organizational commitment, and job satisfaction have significant influence to turnover intention in policy holder services department PT Asuransi Jiwa X. The advice of this study are the company should give more attention to employee working hours, pay, and work pressure to reduce the employee turnover."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S45541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Fajar Iman
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari stres kerja, burnout, dan kepuasan kerja terhadap intensi turnover perawat. Dimensi stres kerja yang diteliti meliputi kematian pasien dan pasien sekarat, konflik dengan dokter, persiapan yang tidak memadai, masalah dengan rekan kerja, masalah dengan supervisor, beban kerja, ketidakpastian dalam perawatan, pasien dan keluarga mereka, dan diskriminasi. Sedangkan dimensi burnout yang diteliti meliputi kelelahan emosional, depersonalisasi, dan prestasi pribadi. Data kuantitatif didapatkan dari 116 responden perawat Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program LISREL 8.8 for Windows.
Temuan dari penelitian ini adalah (1) stres kerja tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja perawat; (2) stres kerja tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap intensi turnover perawat; (3) burnout memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kepuasan kerja perawat; (4) burnout tidak memiliki pengaruh positif terhadap intensi turnover perawat; (5) kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap intensi turnover perawat. Temuan ini dapat menjadi panduan bagi rumah sakit yang ingin memperbaiki strateginya dalam mengurangi stres kerja dan burnout yang dialami perawat untuk meningkatkan kepuasan kerja dan menjaga tingkat turnover perawat tetap rendah.

The objective of this research is to analyze the effect of job stress, burnout, and job satisfaction on nurses' turnover intention. Job stress dimensions examined included patients' death and dying, conflicts with physician, inadequate preparation, problems with peers, problem with supervisor, work load, uncertainty concerning treatment, patients and their families, and discrimination. Whereas burnout dimensions examined included emotional exhaustion, depersonalization, and personal accomplishment. Quantitative data obtained from 116 respondents nurses of Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, which was processed by the method of Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.8 for Windows.
The results of this study were (1) job stress does not have a negative effect on nurses' job satisfaction; (2) job stress does not have a significant positive effect on nurses' turnover intention; (3) burnout has a significant negative effect on nurses' job satisfaction; (4) burnout does not have a positive effect on nurses' turnover intention; (5) job satisfaction has a significant negative effect on nurses' turnover intention. These findings can be a guidance for hospitals to improve their strategy in reducing nurses' job stress and burnout to improve nurses' job satisfaction and maintaining the nurses' turnover rate remains low.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Tri Handayani
"Stres kerja merupakan reaksi negatif dari seseorang terhadap tekanan yang dibebankan kepada mereka dari adanya tuntutan, hambatan atau peluang. Burnout syndrome adalah proses yang disebabkan oleh stres pekerjaan yang tidak teratasi sehingga menyebabkan kelelahan emosi, perubahan kepribadian serta penurunan pencapaian pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara tingkat stres kerja dengan Burnout Syndrome juga dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan kesehatan jiwa tenaga keperawatan. Metode penelitian menggunakan metode Cross Sectional kepada 165 perawat di RSUD Jati Padang dan Rumah Sakit Fatmawati. Pengukuran tingkat stres kerja dengan menggunakan kuesioner OSI-R (Occupational Stres Inventory-Revised) dan Burnout Syndrome diukur dengan kuesioner MBI-HSS (Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat termasuk dalam tingkat stress kerja sedang dan Burnout Syndrome sedang. Uji korelasi antara tingkat stres kerja dengan Burnout Syndrome diukur menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p 0,001 < ɑ). Hasil ini menunjukkan bahwa jika tingkat stres kerja semakin tinggi, maka perawat mengalami burnout syndrome tinggi juga, begitu pula sebaliknya. Peneliti selanjutnya dapat menganalisa setiap komponen stres kerja dan Burnout Syndrome, serta mengindentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stres kerja dan juga Burnout Syndrome.

Job stress is a negative reaction from a person to the pressure imposed on them from demands, obstacles, or opportunities. Burnout syndrome is a process caused by unresolved work stress that causes emotional exhaustion, personality changes, and decreased personal achievement. This study aims to obtain an overview of the relationship between work stress levels and Burnout Syndrome which can also be a guide for improving the mental health of nursing staff. The research method used the Cross-Sectional method to 165 nurses at Jati Padang Hospital and Fatmawati Hospital. Measurement of work stress level using the OSI-R (Occupational Stress Inventory-Revised) questionnaire and Burnout Syndrome measured by the MBI-HSS (Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey) questionnaire. The results showed that most of the nurses included in the level of moderate work stress and moderate Burnout Syndrome. The correlation test between the level of work stress and Burnout Syndrome measured using the Chi-Square test showed that there was a significant relationship (p 0.001 < ɑ). These results indicate that if the level of work stress is higher, then nurses experience high burnout syndrome as well, and vice versa. The next researcher can analyze each component of work stress and Burnout Syndrome, and identify the factors that cause."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>