Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89489 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Katuuk, Helly M.
"Pasung merupakan tindakan pengekangan secara fisik maupun pengurungan kepada orang dengan gangguan jiwa. Pemasungan berulang merupakan tindakan yang dilakukan keluarga akibat kekhawatiran keluarga terkait perilaku ODGJ yang membahayakan diri sendiri keterbatasan hendaya keluarga dalam perawatan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang pengalaman keluarga dalam merawat ODGJ yang dilakukan pemasungan secara berulang. Metode penelitian adalah riset kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian berjumlah 10 orang, pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Analisis data dengan metode Colaizzi. Tiga tema yang dihasilkan : Pemenuhan rasa aman sebagai pemicu pasung berulang, Diferensiasi perawatan pada pasung berulang, Keterbatasan aktivitas keluarga sebagai dampak merawat ODGJ dengan pasung berulang. Perawatan pasung berulang memprioritaskan rasa aman dan nyaman ODGJ.

Pasung is an act of physical restraint and confinement to people with mental disorders. Recurring income is an action taken by people who are related to mental ill patient who are responsible for the family. The purpose of this research is how to find experience in treating mental ill patient which is done repeatedly. The research method is qualitative research with a phenomenological approach. Research participants monitored 10 people, entered data with in-depth interviews. Data analysis using the Colaizzi method. Three themes were generated: Fullfilment of security as triggering, Differentiation of treatments for re-pasung, Limitations of family activities as a caused of mental ill patient with re-pasung. Re-pasung treatment is to prioritizes the securities and comfort of mental ill patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T519230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Putri Wulandari
"Pemasungan merupakan tindak pembatasan, pengekangan pada fisik maupun kehidupan sosial pada orang yang mengalami gangguan jiwa ODGJ . Seseorang dengan gangguan jiwa pada dasarnya memiliki keinginan untuk sembuh, namun untuk mencapai hal tersebut diperlukan lingkungan yang kondusif. Kenyataannya perlakuan keluarga justru menurunkan keinginan atau dorongan dari dalam diri ODGJ untuk mencapai sembuh. Keinginan ODGJ untuk dapat kembali sembuh sangat memerlukan motivasi atau dorongan yang kuat dari dalam diri sendiri. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam kepada 12 partisipan. Terdapat lima yang dihasilkan dalam penelitian ini : Keinginan untuk menjalani hidup yang lebih baik, Pengendalian pikiran sebagai mekanisme koping dalam upaya pencapaian penyembuhan diri, Dampak pengalaman yang tidak menyenangkan sebagai motivasi untuk sembuh, Kontribusi kondisi pulih terhadap peningkatan konsep diri dan Perlawanan terhadap stigma agar tetap pulih. Tema-tema ini didukung oleh 19 kategori. Keinginan untuk dapat menjalani hidup yang lebih baik merupakan hal yang mendorong untuk ODGJ untuk memotivasi dirinya untuk dapat kembali pulih. Bentuk mekanisme koping yang berfokus pada pengendalian pikiran dan emosi ditambah dengan konsep diri yang positif, serta kondisi untuk melawan stigma dengan harapan dapat diterima di lingkungan sosial dapat membantu ODGJ paska pasung dalam membangkitkan motivasi ODGJ untuk dapat kembali sembuh.

Confinement is an act of limiting and restraining an individual with mental health issues both physically and socially. A mental health patient fundamentally possess the aspiration to recover, but in order to achieve that, it takes a supportive environment. Ironically, family treatment towards the mental health patient decreases their hope to recover. The mental health patient wish to recover needs strong motivation and support from within themselves. This research was a qualitative research with descriptive phenomenology research design. Data collection conducted by in depth interview to 12 participants. There were 5 five themes produced on this research such as the aspire to have a better life, thought control as a coping mechanism on the effort to self recover, The impact of unpleasing experience as the motivating factor to recover, the recover state contribution to the increasing self concept, and against the stigma to maintain health. This themes supported by 19 categories. The aspire to have a better life was prompting mental health patient to motivate themselves to recover. Focused on thought and emotion controlling coping mechanism added by positive self concept and the against the stigma condition with the hope for the society acceptance helped post confinement mental health patient to increase the motivation on recovering."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aty Nurillawaty Rahayu
"Rehabilitasi psikososial merupakan kegiatan pelayanan yang bertujuan mengembangkan keterampilan emosional, sosial, dan intelektual. Program rehabilitasi psikososial ini diterapkan pada orang dengan gangguan jiwa ODGJ paska pasung. Pasung merupakan bentuk pengekangan fisik atau kurungan yang dilakukan oleh masyarakat non profesional pada orang dengan gangguan jiwa. Pemasungan dapat menimbulkan berbagai dampak bagi ODGJ meliputi dampak fisik, psikologi, dan dampak sosial. Dampak pemasungan dapat mempengaruhi kemampuan adaptasi klien dalam mengikuti rehabilitasi psikososial. Tujuan penelitian kualitatif fenomenologi ini menggambarkan pengalaman ODGJ paska pasung dalam melakukan rehabilitasi psikososial di Panti Sosial Pala Martha Kota Sukabumi. Partisipan penelitian berjumlah 6 orang, data dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Empat tema yang dihasilkan: Rendah diri sebagai respon awal rehab psikososial paska pasung, peningkatan kemampuan menjalani kehidupan sehari-hari selama rehabilitasi psikososial, peningkatan potensi diri setelah rehabilitasi psikososial, dan kemampuan aktualisasi diri paska rehabilitasi psikososial. Optimalisasi rehabilitasi psikososial diperlukan dalam mempersiapkan kemandirian dan produktivitas ODGJ.

Psychosocial rehabilitation is a service which aimed to develop emotional, social, and intellectual skills. This program applied for people with mental disorder PWMD who experienced physical restrain pasung . Pasung is a form of physical restrain or confinement conducted by non professional community towards person with mental disorder. Pasung may cause various effects on PWMD, including physical, psychological, and social effects. Pasung may impact on the client rsquo s adaptability in following psychosocial rehabilitation program. The objective of this qualitative phenomenological research was to describe the experience of PWMD post pasung conducting psychosocial rehabilitation in Pala Martha Social Retreat, Sukabumi. This number of the participant in the study was six PWMD. The data were collected by indepth interview. There result of the study was describe in four themes 1 Low self esteem as manifestation of psychosocial rehabilitation in PWMD post pasung, 2 The improvement of activity daily living of PWMD post pasung conducting psychological rehabilitation, 3 The improvement of self capacity after conducting psychosocial rehabilitation, 4 The improvement of self actualization after conducitng psychosocial rehabilitation. The optimalization of psychosocial rehabilitation was needed in order to prepare the independency and productivity of PWMD."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Reknoningsih
"Pasien pasung yang dirawat di RSJ dan dikembalikan kepada keluarga masih
mengalami pemasungan ulang. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan
pengalaman keluarga dalam merawat pasien paska pasung, menggunakan desain
penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan
partisipan menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi caregiver
yang mempunyai anggota keluarga pernah dipasung sebelum dirawat di RSJ dan
pernah atau sedang mengalami pemasungan ulang, mampu berkomunikasi dengan
baik dan bersedia menjadi partisipan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara mendalam dan menggunakan catatan lapangan terhadap tujuh
partisipan. Hasil wawancara dianalisa dengan menggunakan langkah analisa
Creswell dan ditemukan 5 tema sebagai hasil penelitian. Tema-tema yang
dihasilkan adalah kelelahan fisik dan pergolakan emosi keluarga sebagai dampak
merawat, kesulitan keluarga dalam manajemen beban, perilaku agresif sebagai
alasan pemasungan ulang, bentuk dukungan internal dan eksternal pada keluarga
dalam merawat dan peningkatan pemahaman spiritualitas keluarga sebagai
hikmah merawat. Hasil penelitian ini menemukan bahwa keluarga pasien paska
pasung mengalami beban emosional dan kelelahan fisik yang menjadi alasan
terjadinya pemasungan ulang. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan perawat
jiwa mengembangkan pelayanan keperawatan jiwa di masyarakat dengan
memberikan pendidikan kesehatan tentang cara menangani pasien gangguan jiwa
dengan perilaku agresif sehingga mencegah terjadinya perilaku pemasungan oleh
keluarga.

The seclusion or restraint’s client will send home to their family was experienced
re restraint or re seclusion. The aim of this study is to elaborate the family’s
experience in caring for the client with seclusion or restraint through the
qualitative study with the phenomenology approach. The sampling technique is
purposive sampling with inclusion criteria are the caregiver who has a family
member with the experience of being restraint or seclusion before hospitalized,
had been restraint, being restraint or being re restraint, and being able to
communicate well and being ready to be respondent. Data collecting had been
applied the deep interview and observation for 7 (seven) participants. Moreover,
the result was analyzed by using the Creswell analyzing step. There were 5 (five)
themes which had been found in this study comprising physical exhausted and
emotional distress resulting from the caring for the seclusion client, family
difficulties due to the burden management, aggressive behavior as a result of the
re restraint or re seclusion, the internal and external support system in caring for
the client and increasing the family’s spiritual understanding resulting from the
notion of care. The findings show that the family have emotional burden and
physical exhausted as the reason of re restraint (seclusion). This study has
suggested that psychiatric nursing may develop a mental nurse psychiatric nursing
services in the community by providing health education on how to manage the
aggressive behavior of the client with mental disorder in order to prevent re
restraint (seclusion).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristianus Triyaspodo
"Kekerasan yang dialami oleh Orang dengan Gangguan Jiwa ODGJ membawa dampak psikologis yang sangat serius. Dampak psikologis tersebut mengakibatkan ODGJ mengalami kekambuhan sehingga angka prevalensi penderita gangguan jiwa terus meningkat.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran pengalaman kekerasan yang dilakukan keluarga terhadap ODGJ pascarawat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi.
Hasil penelitian didapatkan enam tema, yaitu kurang pengetahuan keluarga sebagai penyebab kekerasan yang dialami oleh ODGJ, caregiver utama sebagai pelaku kekerasan terhadap ODGJ, kekerasan fisik mendominasi kekerasan yang dialami oleh ODGJ, ketidakberdayaan sebagai dampak kekerasan, distraksi sebagai mekanisme koping, dan keinginan ODGJ terbebas dari kekerasan.
Hasil penelitian merekomendasikan untuk perawat jiwa agar memberikan terapi kognitif kepada korban kekerasan, dan terapi psikoedukasi keluarga kepada pelaku kekerasan sehingga kekerasan terhadap ODGJ tidak kembali terulang.

The violence experienced by people with mental illness has a very serious psychological impact. These psychological impacts result in people with mental illness experiencing a recurrence so that the prevalence rate of mental illness continues to increase. The purpose of this study is to get an overview of experiences of family violence against people with mental illness post hospitalization. This research uses qualitative method with descriptive approach of phenomenology.
The results of the research are six themes, namely lack of family knowledge as the cause of violence, main caregiver as perpetrator of violence, physical violence dominates violence experienced by people with mental illness, powerlessness as impact of violence, distraction as coping mechanism, and desire free from violence.
The results of this study recommend for mental nurses to provide cognitive therapy to victims of violence, and family psychoeducation therapy to perpetrators of violence so that violence does not reoccur.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Wuri Kartika
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman keluarga membangun koping dalam merawat anggota keluarga dengan penyakit kronis. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan koping keluarga dibentuk dari kekuatan keluarga, koping individu dan dukungan masyarakat. Tema dalam penelitian ini yaitu respon psikologis keluarga, upaya untuk mempertahankan kesehatan, perubahan status kesehatan penderita, perubahan sistem keluarga, aksesibilitas terhadap layanan kesehatan, cara merawat di rumah, mempertahankan keseimbangan keluarga, persepsi keluarga : layanan kesehatan kurang baik, harapan keluarga : jenis dan kualitas layanan baik dan keyakinan keluarga dalam menjalani hidup. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan asuhan keperawatan pada keluarga dengan penyakit kronis.

ABSTRACT
The aim of this research is to describe the experience of family in developing coping family in treating family members with chronic disease. The research method used was a descriptive phenomenological approach. Results of this research is family strengths, individual coping and community support were related to adaptive response of family and depend on disease, prognosis and how long family caring member with chronic disease. There were ten main domains which are family psychological response, efforts to maintain health, changes in health status of patients, family system changes, accessibility to health care, how to care for at home, maintaining family balance, family perceptions of the service healthcare received, family’s hope for health care service, and family beliefs in life. The result is expected to be input in improving nursing care in families with chronic illness."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"ABSTRAK
Cachexia merupakan masalah yang umum dialami oleh pasien kanker stadium
lanjut. Studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dilakukan untuk
memperoleh gambaran tentang pengalaman cachexia pasien kanker stadium lanjut
dan keluarga yang merawat di RS Kanker Dharmais. Data studi diperoleh dari
lima partisipan pasien dan lima partisipan keluarga. Temuan memberikan
informasi rinci tentang pengalaman cachexia pada pasien kanker stadium lanjut
dan keluarga yang merawat dengan enam tema utama yang sama yaitu 1)
pengetahuan yang kurang tentang cachexia, 2) gangguan biopsikososial, 3)
perubahan pola makan, 4) perhatian perawat yang dirasakan kurang oleh pasien
dan keluarga, 5) kebutuhan akan pendidikan kesehatan dan 6) kebutuhan akan
peningkatan fasilitas kesehatan. Pada keluarga terdapat satu tema tambahan yaitu
terjadinya konflik dalam keluarga. Kemampuan dalam melakukan asuhan
keperawatan yang menyeluruh pada akhirnya akan meningkatan status nutrisi
pasien dan mengurangi konflik dalam keluarga.

Abstract
Cachexia is a common problem for cancer patient in end stage.
Phenomenologycal approach of qualitative study was conducted to get illustration
regarding experience of end stage cancer patient with cachexia and their families
who were involved during treatment in the Dharmais Cancer Hospital. Study
result gathered from five participants constituted of five patients and five families.
The current study showed detail information about experience of end stage cancer
patient with cachexia and their families within six main themes, namely : 1) lack
of knowledge about cachexia, 2) Biopsychosocial disturbances, 3) diet pattern
disturbances, 4) lack of attention from nurse, 5) in need of health education and 6)
in need of improvement of health facilities. Particularly within families member
there were additional main theme, namely : conflict in family. Abilities in
establishing holistic nursing care will lead to increase patient nutrition level and
decrease conflict within families."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30951
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raphita Diorarta
"Covid-19 merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan pada tahun 2019. Kelompok orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) rentan terhadap Covid-19 dikarenakan mereka sangat mungkin memiliki kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan sendiri termasuk perawatan diri selama pandemi. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi keluarga dalam merawat ODGJ yang terkonfirmasi Covid-19, dan hal ini dapat berdampak secara psikologis, fisik, sosial dan juga ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi pengalaman keluarga merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dengan Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dan dianalisis dengan metode Colaizzi. Pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam. Penelitian pengalaman keluarga dalam merawat ODGJ dengan Covid-19 melibatkan sepuluh partisipan, partisipan terdiri dari tujuh orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Sepuluh partisipan sudah merawat ODGJ dengan diagnosa medis Skizofrenia kurang lebih selama 2 tahun sampai 10 tahun. Penelitian ini dilaksanakan secara daring dan luring, sembilan partisipan diwawancarai secara daring menggunakan aplikasi zoom meeting dan whatsapp video call dan satu partisipan diwawancarai secara luring dilaksanakan di wilayah rumah sakit pada saat partisipan mengantarkan pasien untuk kontrol. Penelitian dilaksanakan pada minggu kedua bulan November 2021 sampai minggu pertama bulan Desember 2021. Tema-tema yang muncul dari penelitian ini adalah : (1) situasi perawatan yang hampir sama dalam merawat ODGJ tanpa dan dengan Covid-19, (2) perbedaan dalam merawat ODGJ pada saat terkonfirmasi Covid-19 dan sebelum terkonfirmasi Covid-19, (3) sumber internal keluarga yang digunakan selama merawat ODGJ dengan Covid-19, dan (4) sumber eksternal keluarga yang digunakan selama merawat ODGJ dengan Covid-19. Peneliti merekomendasikan perawat jiwa untuk dapat bekerja sama dengan keluarga dalam mendukung pemulihan ODGJ dengan Covid-19, serta perawat jiwa juga dapat memenuhi kebutuhan keluarga akan informasi, dukungan, dan keterampilan dalam perawatan. Pemberian informasi juga dapat diberikan dengan intervensi keluarga yaitu Family Psychoeducation (FPE).

Covid-19 is a respiratory disease caused by SARS-CoV-2 which was discovered in Wuhan in 2019. Groups of people with mental disorders are vulnerable to Covid-19 because they are very likely to have difficulties in their own needs including self-care during pandemic. This condition is a challenge for families in caring for people with mental disorders who are confirmed with Covid-19, and this can have a psychological, physical, social and economic impact. This study aims to obtain a description of the experience of families caring for people with mental disorders (ODGJ) with Covid-19. This study use a descriptive phenomenological approach and analyzed by the Colaizzi method. Data collection using in-depth interviews. Research on family experiences in caring for people with mental disorders with Covid-19 involved ten participants, the participants consisted of seven women and three men. Ten participants had treated ODGJ with a medical diagnosis of Schizophrenia for approximately 2 to 10 years. This study was conducted online and offline, nine participants were interviewed online using the zoom meeting application and whatsapp video call and one participant was interviewed offline conducted in the hospital area when the participants took the patient for control. The study was carried out in the second week of November 2021 until the first week of December 2021. The themes that emerged from this study were: (1) almost the same treatment situation in treating ODGJ without and with Covid-19, (2) differences in treating ODGJ when confirmed Covid-19 and before confirmed Covid-19, (3) internal family sources used while treating ODGJ with Covid-19, and (4) family external sources used while treating ODGJ with Covid-19. Researchers recommend mental nurses to be able to work together with families in supporting the recovery of ODGJ with Covid-19, and mental nurses can also meet the family's needs for information, support, and skills in care. Information can also be given through family intervention, namely Family Psychoeducation (FPE)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Badriah
"ABSTRAK
Merawat lansia DM menimbulkan dampak terhadap fisik, emosi, sosial dan ekonomi. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang arti dan makna pengalaman keluarga dalam merawat lansia DM di kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Penelitian fenomenologi deskriptif ini melibatkan delapan partisipan yaitu caregiver utama lansia DM yang didapatkan dengan teknik criterion sampling. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan catatan lapangan yang dianalisis dengan menerapkan metoda Collaizi. Hasil penelitian ini menemukan tema kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan keluarga, respon psikologis, respon fisik, respon terhadap ekonomi dan respon terhadap peran keluarga. Respon keluarga selama merawat kesehatan lansia dengan DM diantaranya ditunjukan dengan kemampuan melaksanakan tugas kesehatan keluarga, adanya masalah psikologis, masalah fisik dan masalah ekonomi. Penelitian lebih lanjut tentang faktor yang memengaruhi respon keluarga dalam merawat lansia dengan DM perlu dilakukan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
610 JKI 17:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manumba, Ruliyani
"ABSTRAK
Gangguan jiwa berdampak terhadap individu dan keluarga yang dapat mengganggu fungsi keluarga dan membahayakan kesehatan serta kualitas hidup mereka. Keluarga memiliki peran penting bagi anggota keluarga dengan gangguan jiwa untuk mendapatkan bantuan kesehatan. Pencarian bantuan kesehatan berkaitan dengan Duration of Untreated Psychosis (DUP), yaitu jarak waktu episode awal hingga
mendapatkan terapi yang adekuat. Keterlambatan dalam pencarian bantuan kesehatan menyebabkan DUP lebih lama yang berhubungan dengan tingkat gejala positif, pemulihan, fungsi kognitif dan sosial yang buruk sehingga mempengaruhi kualitas hidup selama perjalanan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengalaman keluarga dalam mencari bantuan kesehatan bagi anggota keluarga mereka yang mengalami gangguan jiwa. Desain penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi yang melibatkan 13 partisipan. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Hasil
penelitian didapatkan lima tema yaitu perubahan perilaku yang membahayakan sebagai pemicu mencari bantuan, dukungan sosial dan keterjangkauan memengaruhi pemilihan bantuan, keterbatasan pengetahuan dan finansial menjadi hambatan mencari bantuan,
upaya optimal keluarga, kondisi negatif klien dan keluarga sebagai penyebab berhenti mencari bantuan. Hasil penelitian merekomendasikan diperlukannya pengembangan peningkatan pencarian bantuan yang efektif melalui pendidikan kesehatan pada
keluarga dan masyarakat luas untuk menciptakan lingkungan dengan literasi kesehatan yang memadai. Pengembangan program intervensi juga perlu dilakukan setelah keluarga kontak dengan layanan kesehatan, yakni dengan meningkatkan komunikasi dan memberikan informasi yang adekuat pada keluarga untuk mempertahankan hubungan kolaboratif dengan keluarga

ABSTRACT
Mental disorders affect individuals and families which can disrupt family functions and endanger their health and quality of life. Family has an important role for family members with mental disorders to seeking help. Seeking help for health is related to the Duration of Untreated Psychosis (DUP), which is the interval from the initial episode to adequate therapy. Seeking help delays lead to longer DUP which is associated with levels of positive symptoms, recovery, poor cognitive and social functioning, thereby affecting quality of life throughout the course of the disease. This study aims to obtain an overview of family experiences in seeking help for their family members with mental
disorders. The study design was qualitative with descriptive phenomenology approach involving 13 participants. Data were collected by indepth interview and analyzed using Colaizzi method. The results emerged five themes, which is violent behaviours changes as a trigger for seeking help, social support and affordability affecting the seeking help selection, the knowledge and financial obstacles to seeking help, optimal family efforts, negative conditions for clients and families as the cause of discontinue seeking help. This study recommends an effective way to increase seeking help behaviours through health education for families and the community to create an environment with adequate health literacy. The development of an intervention program also needs to be conducted after the family contacts with health services, namely by improving communication and
providing adequate information to families to maintain collaborative relationships with families"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>