Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177624 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siska Agustianti
"Kanker payudara merupakan adanya tumor pada sel-sel jaringan payudara. Secara umum kanker payudara belum dapat dipastikan penyebab utamanya, namun pola hidup masyarakat perkotaan yang tidak sehat dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker payudara. Kanker payudara dapat menimbulkan komplikasi apabila telah terjadi metastasis atau penyebaran ke organ lain, salah satunya adalah ke organ paru-paru sehingga akan menimbulkan efusi pleura. Efusi pleura merupakan adanya akumulasi cairan dalam rongga pleura. Salah satu dampak efusi pleura adalah sistem pernapasan. Salah satu intervensi keperawatan dalam menangani masalah pernapasan adalah pemberian posisi tidur yang sesuai. Pemberian posisi yang sesuai dapat membantu ekspansi paru dalam proses bernapas.
Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi pemberian posisi semi fowler pada klien kanker payudara dengan efusi pleura di Ruang Rawat Inap Lantai 4 Selatan Gedung Irna Teratai RSUP Fatmawati. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan saturasi oksigen dan frekuensi napas menjadi optimal saat klien diberikan posisi semi fowler. Perlu dilakukan sosialisasi terkait manfaat pemberian posisi semi fowler pada perawat ruangan agar oksigenasi pada klien dengan masalah pernapasan menjadi lebih maksimal.

Breast cancer is the presence of tumor cells in breast tissue. Generally the cause of breast cancer is uncertain, but the lifestyle of urban community which is not healthy can be one of the factors that may lead to the occurrence of breast cancer. Breast cancer can cause complications when metastasis has occurred or spread to other organs, one of them is to the lungs so that the organ will cause pleural effusion. The presence of pleural effusion is an accumulation of fluid in the pleural cavity. One of the impacts of pleural effusion is the respiratory system. The nursing interventions in dealing with respiratory problems is the awarding of appropriate semi fowler positioning. The granting of the corresponding position can help in the process of breathing lung expansion.
Scientific works on this research aims to analyse the intervention of giving a semi fowler position on clients of breast cancer with pleural effusion in South Section of 4th floor Fatmawati Hospital. The results of the analysis show an increase in oxygen saturation and frequency of breath be optimal when the client is given the position of semi fowler. Socialisation related of the benefits of semi fowler position in nurses room in order for oxygenation on the client with respiratory problems being more maximum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jihaz Haneen Hakiki
"Efusi pleura merupakan kondisi terkumpulnya cairan didalam rongga pleura yang dapat berupa cairan eksudat dan transudat. Efusi pleura terjadi karena komplikasi dari penyakit yang menyertai. Selain itu dapat disebabkan juga karena penyakit infeksi maupun dan non infeksi. Masalah yang umum muncul pada efusi pleura adalah sesak napas dikarenakan penurunan ekspansi paru sebagai akibat penumpukan cairan di rongga pleura. Masalah keperawatan yang dapat ditegakkan yaitu pola napas tidak efektif. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang keefektifan pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan sesak napas pada Tn. S dengan efusi pleura. Hasil evaluasi yang dilakukan selama empat hari menunjukkan penurunan sesak napas dan penurunan penggunaan otot bantu pernapasan pada Tn. S setelah diberikan posisi semi fowler. Posisi semi fowler mampu menurunkan upaya penggunaan alat bantu otot pernapasan. Posisi semi fowler dapat direkomendasikan untuk memaksimalkan ekspansi paru dan penurunan upaya penggunaan alat bantu otot pernapasan.

Pleural effusion is a condition of fluid accumulation in the pleural cavity which can be fluid exudate and transudate. Pleural effusion occurs because of complications from the accompanying disease. Besides that it is also caused by infectious and non-infectious diseases. A common problem in pleural effusion is shortness of breath due to decrease lung expansion as a result of accumulation of fluid in the pleural cavity. Nursing problems that can be enforced are ineffective breathing patterns. This paper provides an overview of the effectiveness of giving a semi fowler position to decrease shortness of breath in Mr. S pleural effusion. The results of semi fowler position intervention were decreasing in shortness of breath and in using of respiratory muscles in Mr. S. The semi fowler position is recommended to maximize lung expansion and to decrease the use of respiratory muscles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Ananditasari
"Efusi pleura merupakan penyakit pada saluran pernapasan akibat pengumpulan cairan dalam ruang pleura. Efusi pleura terjadi karena komplikasi dari penyakit lain, juga disebabkan karena penyakit infeksi maupun non infeksi. Masalah yang ditimbulkan dari efusi pleura yaitu munculnya sesak napas karena menumpuknya cairan dalam rongga pleura. Masalah keperawatan yang muncul yaitu gangguan pola napas. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang keefektifan pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan sesak napas pada Tn. R dengan efusi pleura. Hasil evaluasi yang dilakukan selama empat hari menunjukkan penurunan sesak napas dan penurunan penggunaan otot bantu pernapasan pada Tn. R setelah diberikan posisi semi fowler. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, posisi semi fowler mampu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya penggunaan alat bantu otot pernapasan.

Pleura effusion is a disease on respiratory tract which caused by an accumulation of liquids on pleural cavity. Pleura effusion happens because of a complication from another disease, either infection or non infection disease. Problem that caused by pleura effusion is an appearance of breathless. It is because of an accumulation of liquids on pleural cavity. Nursing problems that happens are ineffective breathing pattern. This final project scientific nurse analyzed about an affectiveness of semi fowler position to decreasing of breathless on Mr. R with pleura effusion. The results of an evaluation for four days showed decreasing of breathless and used of breath auxiliary muscles on Mr. R after semi fowler positioning. This study recommends, semi fowler positioning can optimize pulmonary expansion and reduce effort of used breath auxiliary muscles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhtar
"Padatnya penduduk: dan kemiskinan di daerah perkotaan berpengaruh negatif terhadap area kesehatan lingkungan. Permasalahan di area kesehatan lingkungan ini, jika dilihat dari dimensi sosial dan moral seperti perilaku menyimpang dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol, dapat meningkatkan risiko dan kerentanan seseorang terpajan suatu penyakit gangguan hati yaitu sirosis hepatis. Penulisan ilmiah ini bertujuan ui1tuk menggambarkan asuhan keperawatan pada klien sirosis hepatis.denga,nhipoalbuminemia di ruangrawaliPD Teratai Lantai 5 selatan RSUP Fatmawatidengan. pendekatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan. Metode yang dilakukan dengan menggunakan studi kasus. Masalah kepera.watan pada pasien adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Masalah. ini .·dapat memperburuk fungsi hati dan· keadaan umum pasien. Intervensiyang dilakukan dengan menganjurkan pasien diet putih telurdan ikan gabus, hal ini dapat dilihat dari basil albumin <;larah yang stabil, penurunan lingkar perut, dan penurunan berat badan. Diet putih telur dan mengokonsumsi ikan gabus merupakan diet yang dapat mencuk:upi kebutuhan protein dan meningkatkan albumin dalam. darah. Selain itu diet hati dan perawatan dirumah menjadi prinsip yang harus diterapkan untuk: menjaga timbulnya kembali masalah nutrisi pada pasien dengan sirosis hepatis.

The population density and poverty have negative impact for urban environmental health areas. These problem, if we looked into social and morale dimensions were a deviant behaviours such as consumed alcohol habits, that could increase the risk and the vulnerability level of liver disorder diseases like liver cirrhosis. The purpose of this articles is to describe the required nursing care for liver cirrhosis petient with hypoalbuminemia in IPD’s Teratai on south 5 floor at RSUP Fatmawati by using a case-study method. The patient’s nursing care problems were to treat malnutrition or lack of proper nutrition to the body. These could aggravate liver fungtion and patient’s general condition. The applied intervention was done by recommending eggwhite and fish-cork diets, wich could shown the stable albumin level and blood, the reduction in abdominal circumference and weight loss as a results. These diets basically were to supply the required protein and increasing the albumin level on blood. Beside of that’s, the applied liver diets and the home nursing them selves also becoming the essential principles to prevent malnutrition on liver cirrhosis petients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdiana Diah Paramita
"ABSTRAK
Gagal ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat perkotaan dengan prevalensi kasus yang terus meningkat. Salah satu penyebab utama gagal ginjal kronik adalah nefropati diabetik. Mekanisme nefropati diabetik menyebabkan ginjal mengalami penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerolus. Hal tersebut menyebabkan berbagai masalah seperti kelebihan volume cairan yang memiliki berbagai komplikasi seperti edema paru akut dan neuropati perifer. Fokus penanganan masalah yaitu pada pengaturan balans cairan, pengontrolan glukosa darah dan pencegahan neuropati diabetik perifer. Hasil intervensi yang dilakukan selama 6 hari menunjukkan terjadi balans cairan negatif hingga mendekati keseimbangan cairan, ditandai dengan edema hilang dari derajat 3 menjadi 0 dan pertukaran gas di paru adekuat. Pencegahan neuropati diabetik dilakukan dengan latihan senam kaki. Hasilnya terjadi peningkatan pengetahuan mengenai cara pencegahan neuropati diabetik perifer. Oleh karena itu, intervensi pengaturan balans cairan, pengontrolan glukosa darah dan pencegahan neuropati diabetik perifer sangat penting dilakukan pada pasien gagal ginjal kronik akibat nefropati diabetik.

ABSTRACT
Chronic kidney disease is one of the urban health problems which prevalence is growing progressively. Diabetic nephropathy is the common cause of chronic kidney disease. The mechanism of diabetic nephropathy leads to decreased kidney functions and abilities that shown in decreased Gromerolus Filtration Rate GFR . Fluid overload and other complications such as acute lung oedema and peripheral diabetic neuropathy may occur afterall. The main interventions to overcome this problem are regulating fluid balance, controlling blood glucose and preventing peripheral diabetic neuropathy. After conducting nursing care within 6 days, patient showed good fluid balance with absence of edema decreased of edema scale from grade 3 to grade 0 and adequate gasses exchange in the lung. Foot exercise was also done as prevention of peripheral diabetic neuropathy. There was an increased patient rsquo s and family rsquo s knowledge about how to prevent peripheral diabetic neuropathy. Therefore all the nursing interventions mentioned above are highly recommended to be applied in nursing care to patient with chronic kidney disease due to diabetic nephropathy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nachita Putri
"Achalasia merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan yang dapat terjadi pada masyarakat perkotaan. Pola diet tidak sehat diperkirakan menjadi faktor risiko terjadinya masalah pencernaan yang dapat berkembang menjadi Achalasia. Dampak dari Achalasia adalah asupan makanan yang sulit baik secara oral ataupun enteral. Salah satu usaha untuk menangani Achalasia adalah dengan tindakan operasi. Tatalaksana pra operasi untuk persiapan fisik klien adalah dengan meningkatkan asupan nutrisi ke dalam tubuh melalui pemberian terapi nutrisi parenteral. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis intervensi keperawatan yaitu pemberian nutrisi parenteral pada klien dengan Achalasia. Penulisan ini menggunakan pendekatan studi kasus klinik. Intervensi yang dilakukan selama 17 hari perawatan pra operasi menunjukan bahwa terapi nutrisi parenteral melalui vena perifer mampu memberikan asupan nutrisi yang adekuat dan membuat klien menjadi lebih berenergi dari sebelumnya. Namun disamping itu, klien juga mengalami phlebitis sebanyak 3 kali selama masa perawatan. Rekomendasi studi kasus ini dalam mengoptimalkan asupan nutrisi parenteral pada klien dengan Achalasia adalah dengan melakukan perawatan akses vena perifer secara rutin dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat memunculkan phlebitis.
Achalasia is one of the gastrointestinal diseases that can occur in urban communities. Unhealthy diet patterns are estimated to be a risk factor for digestive problems that can develop into Achalasia. The impact of Achalasia is a difficult dietary intake both orally and enterally. One attempt to deal with Achalasia is by surgery. Preoperative management for the client 39;s physical preparation is by increasing the intake of nutrients into the body through the provision of parenteral nutrition therapy. The purpose of this scientific paper is to analyze the nursing intervention that is giving parenteral nutrition to the client with Achalasia. This writing uses a clinical case study approach. Interventions performed during the 17 days of preoperative treatment show that parenteral nutrition therapy through peripheral vein can provide adequate nutritional intake and make the client more energetic than before. In addition, clients also experience phlebitis 3 times during the treatment period. The recommendation of this case study in optimizing the intake of parenteral nutrition on clients with Achalasia is by routinely perform peripheral venous access treatments and notice the factors that causes phlebitis. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nurmala Sari
"Tuberculosis paru berdampak pada masalah fisiologis terutama masalah respirasi. Masalah keperawatan yang umum pada klien dengan TB paru adalah pola napas tidak efektif yang disebabkan oleh deformitas dinding thorak dan kondisi penyakit. Bentuk tindakan keperawatan yang sederhana dan mudah dilakukan adalah pemberian posisi semi fowler. Posisi semi fowler akan membuat paru dapat memaksimalkan ekspansinya dan menurunkan penggunaan otot bantu napas. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang keefektifan pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan sesak napas pada Tn. S dengan TB Paru. Hasil evaluasi yang dilakukan selama lima hari menunjukkan penurunan sesak napas dan penurunan penggunaan otot bantu pernapasan pada Tn. S setelah diberikan posisi semi fowler. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, posisi semi fowler mampu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya penggunaan otot bantu napas. Pemberian posisi semi fowler dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi non-farmakologi utama dalam mengatasi pola napas tidak efektif.

Pulmonary tuberculosis has an impact on physiological problems, especially respiratory problems. A common nursing problem in clients with pulmonary TB is an ineffective breathing pattern caused by thoracic wall deformities and disease conditions. One of the nursing actions that is simple and easy to perform is the provision of a semi-Fowler's position. The semi-Fowler's position will allow the lungs to maximize their expansion and reduce the use of accessory muscles for breathing. This final scientific work provides an overview of the effectiveness of giving the semi-fowler position to reduce shortness of breath in Mr. S with pulmonary TB. The results of the evaluation carried out for five days showed a decrease in shortness of breath and a decrease in the use of accessory muscles of respiration in Mr. S after being given a semi-Fowler's position. Based on the research that has been done, the semi-Fowler position is able to maximize lung expansion and reduce the effort to use the accessory muscles of breathing. Provision of a semi-Fowler's position can be applied as one of the main non-pharmacological interventions in overcoming ineffective breathing patterns."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Romaully
"Salah satu tindakan keperawatan mandiri perawat adalah mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Dalam karya Ilmiah ini diterapkan  tindakan keperawatan tersebut kepada klien kanker payudara yang telah bermetastase dan terjadi efusi pleura sehingga klien mengalami sesak, batuk kelelahan. Klien menderita kanker payudara disebabkan karena klien tidak menikah dan telah  berusia 51 tahun. Tindakan yang diberikan dilakukan tiga kali sehari selama lebih kurang 15 menit. Sebelum dan sesudah  melakukan teknik relaksasi nafas dalam klien diukur saturasi oksigennya,dan jumlah pernafasannya. Selama diberikan tindakan  relaksasi nafas dalam ini klien menunjukkan semakin baik tingkat saturasi oksigennya dan  terlihat  perbaikan  pola nafas. Tindakan relaksasi nafas dalam ini dinilai penting untuk dilakukan kepada klien yang mengalami sesak nafas dan kelelahan karena bertujuan untuk memperkuat otot pernafasan,mengurangi kelelahan dan meningkatkan kapasitas vital paru. Tindakan teknik relaksasi nafas dalam ini akan lebih terlihat hasilnya apabila dilakukan murni tanpa intervensi medis seperti pemberian obat-obatan dan dilakukan saat klien dalam kondisi tenang dan kooperatif.

One of the nurse's independent nursing actions is to teach deep breathing relaxation techniques. In this Scientific work is applied nursing actions to clients who have metastasize breast cancer and pleural effusion occurs so that clients experience shortness, cough fatigue. Clients suffering from breast cancer are caused because the client is not married and has 51 years of age. The action given is done three times a day for approximately 15 minutes. Before and after doing breath relaxation techniques in the client measured oxygen saturation, and the amount of breathing. During this breathing relaxation action the client shows the better the oxygen saturation level and the improvement of the breath pattern. This deep breath relaxation action is considered important to do to clients who experience shortness of breath and fatigue as it aims to strengthen the respiratory muscles, reduce fatigue and increase vital capacity of the lung. This deep breath relaxation technique action will be more visible if done purely without medical intervention such as drug delivery and performed when clients are calm and cooperative.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Lazuardi
"Analisis Implementasi Asuhan Keperawatan dengan Pendekatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan dan Intervensi Hipnosis pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Gangguan Pola Tidur di Ruang Rawat Inap Lantai 6 Utara Gedung Teratai RSUP Fatmawati rdquo;Angka kejadian diabetes melitus meningkat setiap tahunnya. Neuropatik merupakan komplikasi tersering diabetes melitus yang ditandai dengan adanya nyeri yang memburuk pada malam hari sehingga menyebabkan masalah gangguan tidur. Intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur adalah terapi hipnosis. Hipnosis adalah proses membimbing klien untuk relaks. Karya ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien DM dengan gangguan pola tidur akibat nyeri neuropati dengan intervensi Hipnosis. Intervensi ini diterapkan selama 3 hari dengan durasi 20 menit. Hasil evaluasi didapatkan adanya peningkatan kualitas tidur. Oleh karena itu intervensi hipnosis ini sangat direkomendasikan untuk diterapkan di pelayanan keperawatan. Kata Kunci : Diabetes mellitus, neuropati, tidur, hipnosis

Analysis of Urban Health Clinical Nursing Practice on Type 2 Diabetes Mellitus Patient Who Experience sleep patterns Disruption through Hipnosis Intervention in 6th North Floor Fatmawati Central General Hospital rdquo The incidence of diabetes mellitus is always increasing every year. Neuropathic is a common complication of diabetes mellitus that characterized by pain which worsened at night and causing sleep problems. One of the interventions that can be used to treat sleep disorders is hypnosis therapy. Hypnosis is the guiding processthat help client to relax. This paper aims to provide an overview of nursing care in diabetic patients with sleep disorders due to neuropathy pain with hypnosis intervention. This intervention is applied for 3 days and the duration of interventionis 20 minutes. The result shows a good improvements in the sleep quality of the patient. Therefore hypnosis therapy intervention is highly recommended to be applied in nursing services. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syukri
"Ulkus kaki diabetik sebagai komplikasi diabetes melitus merupakan masalah kesehatan masyarakat perkotaan. Salah satu penanganan medis yang dilakukan adalah tindakan pembedahan skin graft. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pasien ulkus kaki diabetik post operasi skin graft di RSUP Fatmawati dengan menerapkan intervensi perawatan luka untuk mencapai penyembuhan luka optimal. Perawatan luka ini dilakukan selama lima hari dengan hasil kondisi graft mengalami vaskularisasi sesuai dengan tahap yang ada, yaitu graft mengalami fase revaskularisasi, pengerutan kulit, dan regenerasi. Pasien dianjurkan untuk mengontrol kadar gula darah untuk membantu penyembuhan luka. Oleh karena itu, perawat diharapkan dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien post operasi skin graft berdasarkan evidence based practice yang ada. Kata kunci: perawatan luka, skin graft, ulkus kaki diabetik.

Diabetic foot ulcers as a complication of diabetes mellitus is an urban public health problem. One of the medical treatments is skin graft surgery. This final work of Ners Scientific aims to give description of nursing care of diabetic foot ulcer patient on skin graft surgery at Fatmawati Hospital by applying wound care intervention to achieve optimal wound healing. This wound treatment was performed for five days with the result of graft condition having vascularization according to the existing stage, ie graft experiencing revascularization phase, skin shrinkage, and regeneration. Patients are encouraged to control blood sugar levels to help wound healing. Therefore, nurses are expected to improve the quality of nursing care in post operative skin graft patients based on existing evidence based practice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>