Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cut Annisa Meidina
"Motivasi belajar menjadi hal riskan bagi mahasiswa tingkat akhir yang memiliki banyak tuntutan dan tekanan untuk menyelesaikan masa perkuliahan dengan baik dan lulus menjadi seorang sarjana. Keseimbangan dalam motivasi belajar juga melibatkan kondisi kesejahteraan individu sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kesejahteraan spiritual dengan motivasi belajar pada mahasiswa tingkat akhir. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional pada 95 responden mahasiswa tingkat akhir di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Spiritual Well-Being Scale untuk mengukur kondisi kesejahteraan spiritual dan Motivated Strategies for Learning Questionnaire untuk mengukur motivasi belajar.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 51,6 mahasiswa memiliki tingkat kesejahteraan spiritual rendah dan 50,5 memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi. Namun hasil uji statistik Chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan p = 0,605 > 0,05 antara kesejahteraan spiritual dengan motivasi belajar dan nilai OR dalam penelitian ini sebesar 1,346 yang memiliki arti bahwa mahasiswa dengan kesejahteraan spiritual tinggi mempunyai peluang 1,3 kali untuk memiliki motivasi belajar tinggi dibandingkan mahasiswa yang kesejahteraan spiritualnya rendah. Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi institusi pendidikan agar lebih mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai spiritual dalam konteks pembelajaran bagi mahasiswa.

Learning motivation become a risk case for final year college students who have many demands and pressures to finish their college lifes and become scholars. Balance in learning motivation will involve one rsquo s spiritual well being as one of human basic needs. This study aim to identify the relationship of spiritual well being and learning motivation in final year students. The design used in this study is the cross sectional with 95 respondents of final year students in Health Sciences Cluster Universitas Indonesia, which uses consecutive sampling technique. The instruments used in this study are Spiritual Well Being Scale to measure the spiritual well being level and Motivated Strategies for Learning Questionnaire to measure the learning motivation.
This study shows 51,6 respondents have low spiritual well being level and 50,5 respondents have high learning motivation level. However the result with Chi square test shows that there is no significant relationship p 0,605 0,05 between spiritual well being and learning motivation and OR value 1,346 which means students with high spiritual well being level have a chance 1,3 to have high learning motivation level than other students with low spiritual well being level. This study can be a recommendation for the institution of education in order to develop and engraft the spiritual in learning context for students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Valentine
"Mahasiswa keperawatan dihadapkan oleh berbagai tekanan dalam menjalani proses perkuliahan di tingkat akhir yang mampu menyebabkan mahasiswa menjadi stres. Tingkat stres mahasiswa erat kaitannya dengan kondisi kesejahteraan spiritual seseorang sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 78 mahasiswa tingkat akhir keperawatan UPN Veteran Jakarta dengan menggunakan metode pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Spiritual Well- Being Scale (SWBS) dan Student Nurse Stress Index (SNSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53,8% mahasiswa memiliki tingkat kesejahteraan spiritual tinggi dan 69,2% mahasiswa memiliki tingkat stres yang sedang. Lalu, hasil uji statistik Somers’d menunjukkan bahwa ada hubungan yang lemah (value = 0,032 < 0,05) antara kesejahteraan spiritual dengan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir keperawatan. Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi institusi pendidikan agar lebih mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai spiritual dalam konteks pembelajaran bagi mahasiswa.

Nursing students are faced with various pressures in undergoing the lecture process at the final semester which can cause students to become stressed. The level of student stress is closely related to the condition of one's spiritual well-being as one of the basic human needs. This study aims to identify the relationship between spiritual well-being and stress levels in final year nursing students. The research design used was descriptive correlation with a cross sectional approach to 78 final year students of nursing at the UPN Veteran Jakarta using the total sampling method. The instruments used were the Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and the Student Nurse Stress Index (SNSI). The results showed that 53.8% of students had a high level of spiritual well-being and 69.2% of students had moderate levels of stress. Then, the results of the Somers’d statistical test showed that there was a weak relationship (value = 0,032 < 0.05) between spiritual well-being and stress levels in final nursing students. This research can be used as a recommendation for educational institutions to further develop and instill spiritual values in the context of learning for students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Septiana
"Quarter life crisis merupakan fenomena yang terjadi pada usia 20-an dalam masa krisis yang mencakup ketidakstabilan yang ekstrem, perubahan terus menerus, ketidakberdayaan, ketidaktahuan, terisolasi, ragu pada kemampuan diri sendiri, dan takutnya akan kegagalan. Individu dengan self efficacy yang baik akan memiliki keyakinan yang kuat dalam menyelesaikan masalah, percaya dengan kemampuan diri, tidak takut gagal, senang dengan tantangan, dan senang dengan situasi baru. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan quarter life crisis pada mahasiswa S1 reguler tingkat akhir. Sampel penelitian ini berjumlah 101 mahasiswa tingkat akhir RIK UI dengan teknik non-probability sampling dan pendekatan accidental sampling. Desain penelitian ini berupa deskriptif korelasional, pendekatan kuantitatif, dan rancangan cross-sectional. Penilaian ini menggunakan instrument The General Self Efficacy Scale (GSE) dan Quarter life Crisis Scale. Hasil penelitian melalui Uji Chi Square ditemukan adanya hubungan signifikan antara self efficacy dengan quarter life crisis pada mahasiswa S1 reguler tingkat akhir Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (nilai p< 0,000: α =0,05). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan mahasiswa untuk awareness terkait dengan kesehatan mental terutama memperhatikan pikiran, motivasi, suasana hati, dan kesehatan jasmani maupun rohani seseorang untuk mengatasi permasalahan yang ada guna mencapai suatu tujuan.

Quarter life crisis is a phenomenon that occurs in the 20s during a crisis that includes extreme instability, continuous change, helplessness, ignorance, isolation, self-doubt, and fear of failure. Individuals with good self-efficacy will have strong beliefs in solving problems, believe in their own abilities, are not afraid of failure, are happy with challenges, and are happy with new situations. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and quarter life crisis in final year regular undergraduate students. The sample of this research was 101 final year students of RIK UI with non-probability sampling technique and accidental sampling approach. The research design is a correlational descriptive, quantitative approach, and cross-sectional design. This assessment uses the instrument The General Self Efficacy Scale (GSE) and the Quarter life Crisis Scale. The results of the study using the Chi Square Test found that there was a significant relationship between self-efficacy and quarter life crisis in regular undergraduate students at the end of the University of Indonesia Health Sciences Cluster (p value <0.000: α =0.05). Based on the research results, researchers recommend students to raise awareness related to mental health, especially paying attention to one's thoughts, motivation, mood, and physical and spiritual health to overcome existing problems in order to achieve a goal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aulia
"Mahasiswa dihadapkan pada berbagai macam hambatan dalam proses mengerjakan skripsi sehingga menyebabkan mahasiswa menjadi stress. Tingkat stres mahasiswa erat kaitannya dengan kondisi kesejahteraan psikologis yang dialaminya di kehidupan kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesejahteraan psikologis dan tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 108 mahasiswa tingkat akhir FIK UI yang sedang mengerjakan skripsi dengan menggunakan metode pengampilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Ryffs Scale of Psychological Well-being dan Student Nurse Stress Index SNSI. Analisis uji statistik menggunakan uji korelasi gamma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kesejahteraan psikologis dengan tingkat stres dengan korelasi negatif r= -0,649; p= 0.000. Pendidikan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan psikologis perlu dilakukan sebagai cara untuk menurunkan tingkat stres yang dialami mahasiswa tingkat akhir.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamalati, Bianca P.
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian neuroticism dengan psychological well-being pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data. Data penelitian kemudian diolah dengan menggunakan teknik statistik Pearson Product-Moment Correlation. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 111 orang mahasiswa tingkat akhir Universitas indonesia dengan rentang usia 20-25 tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur trait neuroticism yang diambil dari NEO-FFI versi singkat dan alat ukur psychological well-being yaitu Ryff?s Scales of Psychological Well-Being yang dikembangkan oleh Ryff (1995). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara trait kepribadian neuroticism dan psychological well-being.

This research was conducted to find the relationship between personality trait neuroticism and psychological well-being among senior college students of Universitas Indonesia. This research used quantitative approach. Data was collected using questionaire and then prossessed using Pearson Product-Moment Correlation technique. The participants in this research were 111 students aged 20-25 years old. Instrument of trait neuroticism was taken from the NEO-FFI short version and instrument of psychological well-being is Ryff?s Scales of Psychological Well-Being that was developed by Ryff (1995). The result showed that there is negative and significant correlation between personality trait neuroticism and psychological well-being.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meidy Hanifah
"Kecerdasan emosional dinilai sebagai salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan spiritual seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kecerdasan emosioanl dengan kesejahteraan spiritual pada mahasiswa. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional pada 212 responden mahasiswa keperawatan di Indonesia dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Trait Emotional Intelligence Questionnaire – Short Form (TEIQue-SF) untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional dan Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) untuk mengukur kesejahteraan spiritual. Hasil uji statistika t test didapatkan nilai p value sebesar 0.000 < 0.05 sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan kesejahteraan spiritual pada mahasiswa keperawatan. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat diteliti lebih lanjut mengenai karakteristik lain yang dapat memengaruhi kesejahteraan spiritual mahasiswa keperawatan serta menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti metode kualitatif.

Emotional intelligence is considered as an indicator to determine the level of one's spiritual well-being. This study aims to identify the relationship between emotional intelligence and spiritual well-being in college students. The design of this research used a cross-sectional study on 212 respondents from Indonesian nursing college students using a purposive sampling technique. The research instruments used were the Trait Emotional Intelligence Questionnaire – Short Form (TEIQue-SF) to measure the level of emotional intelligence and the Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) to measure spiritual well-being. The results of the t test statistical test obtained a p value of 0.000 <0.05 so that indiate there was a significant relationship between emotional intelligence and spiritual well-being in nursing students. Regarding further research, we suggest to examine other variables that can affect spiritual well-being of nursing students and use different research methods such as qualitative methods."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anya Fazahra
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara self-efficacy dan dukungan sosial keluarga dengan resiliensi akademik pada mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Mahasiswa selama bertahun-tahun melalui berbagai tahapan dalam studinya. Pada tahap akhir, mahasiswa memiliki kewajiban untuk membuat karya tulis ilmiah berupa tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan. Dalam penyusunan tugas akhir, proses-proses yang perlu dilalui, mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian, analisis data penelitian, hingga penulisan tugas akhir menjadi hal yang cukup menyita waktu dan menguras tenaga mahasiswa. Untuk menghadapi situasi ini, mahasiswa perlu memiliki keyakinan akan kemampuan diri dalam menyelesaikan tugas akhir dan penguatan yang diperoleh dari orang- orang terdekat, seperti keluarga. Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu dari bulan Februari–Juni 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode survei dengan mendistribusikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada sampel. Sampel ditarik dengan teknik total sampling dan data berhasil dihimpun dari total delapan puluh (80) orang responden yang merupakan mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Uji korelasi Kendall's tau-b dilakukan untuk menganalisis data yang menghasilkan adanya hubungan positif yang signifikan antara variabel self-efficacy dan variabel resiliensi akademik. Dengan menggunakan metode yang sama, hasil analisis dari variabel dukungan sosial keluarga dan variabel resiliensi akademik tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa self-efficacy memiliki peran dalam tingkat resiliensi akademik mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Sedangkan, dukungan sosial keluarga tidak menjadi faktor yang memprediksi tingkat resiliensi mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangsih tidak hanya pada aspek akademis, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam rencana intervensi untuk meningkatkan resiliensi akademik mahasiswa tingkat akhir.

This research discusses the relationship between self-efficacy and family social support and academic resilience in final year students of the Bachelor Program of Social Welfare, University of Indonesia. Undergraduate students pursue higher education for years by going through various stages in their studies. At the final stage, students have the obligation to write a scientific paper in the form of a final assignment as one of the graduation requirements. In creating the final assignment, the processes that need to be gone through, starting from planning, conducting research, analyzing research data, to writing the final assignment are quite time-consuming and exhausting for the students. To face this situation, students need to have efficacy in their abilities to complete their final assignments and receive reinforcement from those closest to them, such as family. This research was conducted over the period from February to June 2024. This research uses a quantitative approach and uses a survey method by distributing questions in the form of a questionnaire to the sample. The sample was drawn using a total sampling technique and data was collected from a total of eighty (80) respondents who were final year students of the final year students of the Bachelor Program of Social Welfare, University of Indonesia. The Kendall's tau-b correlation test was carried out to analyze data which resulted in a significant positive relationship between the self-efficacy variable and the academic resilience variable. Using the same method, the results of the analysis of the family social support variable and the academic resilience variable did not show significant results. These findings indicate that self-efficacy has a role in the level of academic resilience of final year students of the Bachelor Program of Social Welfare Studies, University of Indonesia. Meanwhile, family social support is not a factor that predicts the level of resilience of final year students of the Bachelor Program of Social Welfare Studies, University of Indonesia. The results of this research can be a contribution not only to the academic aspect but can also be applied in intervention plans to increase the academic resilience of final year students."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatresia Irna
"Mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi seringkali mengalami stres hingga burnout sehingga diperlukan mekanisme koping. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dengan stres dan burnout pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi di Universitas. Desain penelitian ini adalah cross sectional kepada 109 responden mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi. Didapatkan hasil bahwa mahasiswa tingkat akhir mengalami stres berat 97,2, burnout ringan 72,5, memiliki orangtua dengan pola asuh otoritatif 62,4, menggunakan mekanisme koping emotion focused engagement 44, dan koping spiritual positif 96,3. Terdapat hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dan pola asuh dengan stres dan burnout. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi bidang pendidikan, penelitian, pelayanan keperawatan, dan mahasiswa agar mahasiswa dapat memiliki kesiapan dalam menghadapi skripsi.

Final year student who are taking thesis subject often experience stress until burnout so that required coping mechanism. The purpose of this research is to know the correlation of coping mechanism with stress and burnout at the final students of University. The design of this research is cross sectional to 109 final year student respondents who are taking thesis course. The result was that the final year students had severe stress 97.2 , light burnout 72.5 , parents with authoritative parenting 62.4 , using emotion focused engagement 44 coping mechanism, and positive spiritual coping 96.3 . There is a significant relationship between coping mechanisms and parenting with stress and burnout. These results will be beneficial to education, research, nursing service, and students so that students can have readiness in facing thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Mardiana
"Kualitas tidur yang buruk umumnya sering terjadi pada mahasiswa. Kurang tidur dapat mengganggu kinerja kognitif termasuk konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2016 2017. Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional ini melibatkan jumlah sampel sebanyak 302 mahasiswa yang dipilih menggunakan Purposive Sampling.
Kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI dan Insomnia Severity Index ISI, sedangkan konsentrasi belajar menggunakan Concentration Scale CS. Rata-rata total skor kualitas tidur yaitu 7,68, rata-rata total skor tingkat insomnia yaitu 8,11, dan rata-rata total skor konsentrasi belajar yaitu 248,32. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar.

Poor sleep quality generally occurs in college students. Lack of sleep may interfere with cognitive performance including concentration. The study aimed to determine the correlation between sleep quality and learning concentration among Health Science students of Universitas Indonesia class of 2016 and 2017. This descriptive correlation study with Cross Sectional approach involved 302 students wer selected by Purposive Sampling technique.
Sleep Quality is measured by Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI and Insomnia Severity Index ISI, while learning concentration by Concentration Scale CS. Mean score of Sleep Quality was 7,68, mean score of level of Insomnia was 8,11, and mean score of learning concentration was 248,32. Pearsons correlation coefficient showed the significant negative relationship between sleep quality and learning concentration p 0,0001 r - 0,220, also with Level of Insomnia p 0,0001 r - 0,314. It is necessary to increase knowledge related to the quality of sleep to the students, as well as seminars related to sleep quality to improve the quality of sleep is good for students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwi Olivia
"

Bencana alam yang menunjukkan korban meninggal paling banyak ditimbulkan oleh gempa bumi disebabkan karena kurangnya kesiapsiagaan. Kelompok paling rentan dalam situasi ini adalah perempuan, terutama remaja akhir perempuan dengan usia 18-21 tahun yang menjadikan psychological well being sebagai hal penting dalam perkembangannya. Penelitian ini membahas mengenai hubungan psychological well being dengan kesiapsiagaan bencana gempa bumi pada mahasiswi FIK UI. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dengan teknik purposive sampling dan jumlah responden sebanyak 198 mahasiswi dengan kriteria inklusi mahasiswi aktif FIK UI 2015-2017 dengan usia 17-21 tahun dan pernah mengalami bencana gempa bumi, kuesioner yang digunakan yaitu data demografi, kuesioner Ryff Psychological Well Being  (validitas 0,266-0,703, reliabilitas 0,727 dan kuesioner kesiapsiagaan bencana gempa bumi (validitas 0,361, reliabilitas 0,948). Analisis data meliputi univariat dan bivariat (cqi square). Penelitian ini telah dinyatakan lolos uji etik (No.86/UN2.F12.D/HKP.02.04/2019). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata mahasiswi FIK UI memiliki positive relations with other, autonomy, enviromental mastery, personal growth, self acceptance, purpse of life dan kesiapsiagaan bencana gempa bumi pada tingkat optimal atau tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan bermakna antara psychological well being dengan kesiapsiagaan bencana gempa bumi (p = 0,015) dengan hasil nilai OR 4,517 artinya psychological well being tinggi akan meningkatkan 4,5 kali kesiapsiagaan bencana gempa bumi tinggi dibandingkan psychological well being rendah. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar dalam pengembangan program promosi kesehatan jiwa mahasiswi dalam mempertahankan dan meningkatkan psychological well being dan kesiapsiagaan bencana gempa bumi.


Natural disasters that show the most fatalities caused by earthquakes are caused by lack of preparedness. The most vulnerable groups in this situation are women, especially the late adolescents of women aged 18-21 years who make psychological well being as important in its development. This study discusses the relationship of psychological well being with earthquake disaster preparedness to Nursing students Universitas Indonesia.  The design of this study used descriptive correlative with purposive sampling technique and the number of respondents was 198 female students with the inclusion criteria female student faculty of nursing Universitas Indonesia from 2015-2017 with ages 17-21 years and had experienced an earthquake, the questionnaire used was demographic data, questionnaire Ryff Psychological Well Being (validity 0.266-0.703, reliability 0.727 and earthquake disaster preparedness questionnaire (validity 0.361, reliability 0.948). Data analysis includes univariate and bivariate (chi square). This study has passed the ethical test (No.86/UN2.F12.D/HKP.02.04/2019). The results showed an average students have positive relations with other, autonomy, environmental mastery, personal growth, self-acceptance, purpose of life and earthquake disaster preparedness at optimal or high levels. The results of statistical tests show that there is a significant relationship between psychological well being with bro, earthquake disaster preparedness (p = 0.015) with the results of OR 4.517 means that high psychological well being will increase 4.5 times earthquake disaster preparedness higher than low psychological well being. This research is expected to be the basis for the development of female mental health promotion programs in maintaining and improving psychological well being and earthquake disaster preparedness.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>