Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198117 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Ramadhan
"Remaja rentan menggunakan NAPZA ketika mengalami ansietas, harga diri rendah, dan ketahanan yang rendah. Latihan asertif dan terapi psikoedukasi keluarga merupakan tindakan spesialis keperawatan jiwa yang diharapkan mampu mengatasi kecemasan, meningkatkan harga diri, dan meningkatkan ketahanan remaja untuk mencegah penggunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, latihan asertif, dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap penggunaan NAPZA, ansietas, harga diri, dan ketahanan remaja dalam pencegahan penggunaan NAPZA di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental pre-post test with control group. Enam puluh empat remaja santri dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok menggunakan cluster random sampling. Kelompok 1 mendapatkan tindakan keperawatan ners dan kelompok 2 mendapatkan tindakan keperawatan ners, latihan asertif, dan terapi psikoedukasi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan ansietas serta peningkatan harga diri dan ketahanan secara bermakna setelah mendapatkan tindakan keperawatan ners p value < 0,05 ; penurunan ansietas serta peningkatan harga diri dan ketahanan secara bermakna setelah mendapatkan latihan asertif dan terapi psikoedukasi keluarga p value < 0,05 ; terjadi penurunan ansietas serta peningkatan harga diri dan ketahanan pada remaja santri yang mendapatkan tindakan keperawatan ners, latihan asertif, dan terapi psikoedukasi keluarga lebih tinggi secara bermakna p value < 0,05 dibandingkan remaja yang hanya mendapatkan tindakan keperawatan ners. Latihan asertif dan terapi psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada remaja santri dalam pencegahan penggunaan NAPZA di pondok pesantren.

Adolescents are susceptible to using drugs when experiencing anxiety, low self esteem, and low resisilience. Assertiveness training and family psychoeducation therapy is a mental nursing specialist action that is expected to overcome anxiety, increase self esteem, and increase adolescent resilience to prevent drug use. This study aims to determine the effect of ners nursing actions, assertiveness training and family psychoeducation therapy on the use of drugs, anxiety, self esteem, and adolescent resisilience in the prevention of drug use in islamic boarding schools. The research design used was quasi experimental pre post test with control group. Sixty four adolescent students were selected using purposive sampling and divided into 2 groups using cluster random sampling. The intervention group 1 only received ners nursing actions and the intervention group 2 received ners nursing actions, assertiveness training, and family psychoeducation therapy. The results showed that there were decreased anxiety, increased self esteem, and increased resilience significantly after ners nursing action p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madepan Mulia
"Peningkatan angka kriminalitas perlu mendapatkan perhatian, terutama terkaitpenyalahgunaan NAPZA. Di Indonesia, jumlah pengguna NAPZA yang berada dilapas diperkirakan hampir mencapai 40 dari keseluruhan narapidana. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapikognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap penggunaan NAPZA,ansietas dan harga diri narapidana remaja di lapas narkotika. Desain penelitian iniquasi eksperimental pre-post test with control group. Kelompok intervensi 1diberikan tindakan keperawatan ners serta kelompok intervensi 2 diberikantindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasikeluarga dengan jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 31 orang.Instrumen yang digunakan adalah Drug Abuse Screening Test-20 DAST-20 ,Hamilton Anxiety Rating Scale HAM-A dan Rosenberg Self Esteem Scale RSES . Uji analisis yang digunakan adalah uji repeated ANOVA, independent ttestdan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tindakan keperawatan ners,terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga menurunkan ansietas danmeningkatkan harga diri secara bermakna p value < 0,05 lebih besar daripadasetelah mendapatkan tindakan keperawatan ners, penggunaan NAPZAmempunyai hubungan yang lemah secara bermakna p value < 0,05 denganansietas dan harga diri, dan pola asuh berhubungan secara bermakna p value.

Increasing the crime rate needs to get attention, especially related to drug abuse.In Indonesia, the number of drug users in prisons is estimated to be almost 40 ofall inmates. This study aims to determine the effect of nursing actions ners,behavioral cognitive therapy and family psychoeducation therapy against druguse, anxiety and pride of juvenile inmates in prison narcotics. The study designwas quasi experimental pre post test with control group. The intervention group 1was given nursing action ners as well as the intervention group 2 were givennursing actions ners, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy with the number of samples each group was 31 people. The instrumentsused are Drug Abuse Screening Test 20 DAST 20 , Hamilton Anxiety RatingScale HAM A and Rosenberg Self Esteem Scale RSES . The analysis test usedis repeated ANOVA test, independent t test and chi square. The results showedthat nursing behavior, behavioral cognitive therapy and family psychoeducationtherapy decreased anxiety and increased self esteem significantly p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Sukamti
"Pengaruh Latihan Keterampilan Koping dan Pendidikan Kesehatan Keluarga Terhadap Penggunaan NAPZA, Ansietas, Harga Diri, dan Ketahanan Remaja Dalam Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA di Sekolah Menengah Pertama Remaja rentan menggunakan NAPZA ketika mengalami ansietas, harga diri rendah, dan ketahanan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan keterampilan koping dan pendidikan kesehatan keluarga terhadap penggunaan NAPZA, ansietas, harga diri dan ketahanan remaja dalam pencegahan penggunaan NAPZA di Sekolah Menengah Pertama. Desain penelitian yaitu quasi experimental pre-post test with control group, dan 87 remaja dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan dilanjutkan dengan cluster random sampling. Kelompok 1 mendapatkan tindakan keperawatan ners dan kelompok 2 mendapatkan tindakan keperawatan ners, latihan keterampilan koping, dan pendidikan kesehatan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan remaja bersih dari penggunaan NAPZA. Tindakan keperawatan ners berpengaruh terhadap harga diri p value < 0,05 dan tidak berpengaruh terhadap ansietas dan ketahanan p value > 0,05. Latihan keterampilan koping dan pendidikan kesehatan keluarga berpengaruh terhadap ansietas dan harga diri remaja p value< 0,05 , dan tidak terdapat pengaruh latihan keterampilan koping dan pendidikan kesehatan keluarga terhadap ketahanan remaja p value > 0,05.

The Influence of Coping Skill Training and Family Health Education Against Substance Use, Anxiety, Self Esteem, and Resilience of Adolescent in Prevention of Substance Abuse in Junior High School Adolescents are susceptible in substance use when they get anxiety, low self esteem, and low resilience. This study has goal to know the influence of coping skills training and family health education against substance use, anxiety, self esteem and adolescent resilience in prevention of substances use in Junior High School. The design of study is quasi experimental pre post test with control group, and 87 of adolescents are selected by purposive sampling technique and cluster random sampling. The first group got nursing intervention and second group got nursing intervention, coping skills exercises, and family health education. The results showed adolescents was free from substances use. The nursing intervention had effect against self esteem p value 0.05. Coping skills training and family health education had effect on anxiety and self esteem of adolescents p value 0,05."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Yuniar Sari
"Prodroma early psychosis dimulai pada awal masa remaja dimana merupakan masa transisi yang mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikologis yang dapat menyebabkan remaja mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan adalah rdquo;quasi experimental dengan rancangan pre-post test with control group rdquo;. Menggunakan instrumen prodroma early psychosis PQ16 Dengan metode purposive sampling. Responden berjumlah 78 yang dipilih dengan tehnik simple random sampling terdiri dari 39 orang setiap kelompok. Tindakan keperawatan ners diberikan pada kelompok intervensi 1 dan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga pada kelompok intervensi 2.
Hasil penelitian menunjukkan prodroma early psychosis dan ansietas megalami penurunan secara bermakna serta peningkatan secara bermakna pada harga diri pada intervensi 1 dan 2 dengan p-value < ? 0,05 , penurunan prodroma early psychosis dan ansietas serta peningkatan harga diri lebih besar pada kelompok intervensi 2 dibandingkan dengan kelompok intervensi 1. Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai program preventif dan promotif dengan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga.

Prodroma early psychosis begain in early adolescence, teenagers is the transition that experienced changes either physicall or psychological that can cause teenagers experienced anxiety and low self esteem. The purpose of this research to know the effect of cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy towards prodroma early psychosis, anxiety and self esteem of adolescents in islamic boarding school. Design research used is quasi experiment pre post test with control group with purposive sampling methods. Instrement of this research using Prodroma Questionnaire PQ16. Responden were 78 the selected with simple random sampling consisting of 39 people every group. The group of intervention 1 given nursing therapy and the group intervention 2 given nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy.
The results of the study showed prodroma early psychosis and anxiety had significant decrease and self esteem had significant increase after giving nursing intervention and cognitive behaviour therapy with p value 0,05. The results showed prodroma early psychosis and anxiety higher decrease and self esteem higher increase in a compare group 1 and 2. The results of this study can be consedered as preventive and promotive program with nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Nurilla Safitri
"Prodroma early psychosis di mulai untuk pertama kalinya pada usia remaja. Gejala prodroma early psychosis diantaranya adalah adanya ansietas dan harga diri rendah Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre- post test with control group dengan jumlah sampel 79 orang yang dipilih menggunakan teknik random sampling dimana 39 remaja yang mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga dipilih dengan menggunakan cluster sampling, sedangkan 40 remaja tidak mendapatkan tindakan. Uji analisis yang digunakan yaitu repeated ANOVA dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tindakan keperawatan ners dapat menurunkan prodroma early psychosis dan ansietas, serta meningkatkan harga diri responden. Tindakan keperawatan ners ditambahkan dengan terapi kognitif perilaku kelompok dan terapi psikoedukasi keluarga menurunkan prodroma early psychosis, ansietas dan meningkatkan harga diri secara bermakna p value < 0,05 . Tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan untuk remaja yang mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah.

Prodromal early psychosis begins for the first time in adolescence. The symptoms of prodromal early psychosis include the existence of anxiety and low self esteem. The purpose of this study to determine the effect of nursing intervention, group behavioral cognitive therapy and family psychoeducation of prodroma early psychosis, ansietas and adolescent self esteem. The study design was a quasi experimental pre post test with control group with a sample size of 79 adolescents selected using random sampling technique in which 39 adolescents who received nursing action ners, group behavioral cognitive therapy and family psychoeducation were selected using cluster sampling, while 40 adolescents did not get intervention. Analytical test used is repeated ANOVA and independent t test. The results showed that nursing care ners can reduce prodroma early psychosis and anxiety, and increase self esteem of respondents. Nursing actions were added with group behavioral cognitive therapy and family psychoeducation therapy reduced prodroma early psychosis, anxiety and increased self esteem significantly p value."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rahayu
"Prodroma early psychosis merupakan perubahan-perubahan sebelum mengalami psikotik yang banyak terjadi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di panti asuhan. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre-post test with control group dengan sampel 77 remaja yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, 38 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga dan 39 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners. Uji analisisnya menggunakan ANNOVA Repeated Measure dan Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga menurunkan gejala prodroma early psychosis dan ansietas serta meningkatkan harga diri remaja secara bermakna p value < 0,05 . Prodroma early psychosis berhubungan dengan ansietas dan harga diri p value < 0,05 . Terapi kognitif dan terapi psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada remaja panti asuhan yang mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah.

Prodroma early psychosis is the changes before psychotic occurs in adolescents. This study aims to determine the effect of nursing actions ners, cognitive therapy and family psychoeducation towards prodroma early psychosis, anxiety and Self esteem and of adolescents in orphanages. The research design was quasi experimental pre post test with control group with 77 adolescent samples selected using purposive sampling technique, 38 adolescents got nursing action ners, cognitive therapy and family psychoeducation and 39 adolescent got nursing action ners. Test analysis using ANNOVA Repeated Measure and Independent t test. The results showed that nursing care, cognitive therapy and family psychoeducation decreased prodroma early psychosis and anxiety symptoms as well as increased adolescent self esteem significantly p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfunafi Fahrul Rizzal
"Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami adaptasi negatif terhadap proses perubahan yang terjadi pada masa pertumbuhan dan perkembangannya. Penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu bentuk adaptasi remaja dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi kelompok terapeutik dan assertiveness training terhadap aspek perkembangan, kemampuan penolakan penyalahgunaan NAPZA, dan Penggunaan NAPZA pada remaja.. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental pre-posttest with control group dengan dua tahap penelitian, yaitu penelitian pertama melakukan survey penggunaan NAPZA menggunakan Drugs Abuse Scale Test (DAST-20) pada 613 responden. Tahap kedua 174 responden dengan kategori bersih penggunaan NAPZA yang terbagi menjadi dua kelompok intervensi 1 dan intervensi 2. Kelompok intervensi 1 mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan assertiveness training dan kelompok 2 mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan latihan mandiri. Hasil survey menunjukkan bahwa 79% remaja bersih dari penggunaan NAPZA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aspek perkembangan yang signifikan setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik (p-value < 0.05) dan semakin meningkat setelah mendapatkan assertiveness training. Kemampuan penolakan penyalahgunaan NAPZA meningkat dignifikan setelah terapi kelompok terapeutik dan assertiveness training (p-value<0.05) tetapi tidak meningkat setelah terapi kelompok terapeutik dan latihan mandiri (p-value>0.05). Penggunaan NAPZA tidak meningkat dan bertahan berseih setelah terapi kelompok terapeutik dan assertiveness training. Terapi kelompok terapeutik di rekomendasikan untuk upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada remaja pada remaja.

Adolescent are vulnerable group whi can shown negative adaptation according the process of change. Substance abuse is a responses related negative adaptation in adolescent. This research goals is examine influence of the therapeutic group therapy the assertiveness training on developmental aspects, the ability to rejected susbsatnce abuse, and Substance Abuse Level in adolescents. The research uses quasi-experimental design pre-posttest with control group with two stages of research, which is the first research to conduct a survey using Drugs Abuse Scale Test (DAST-20) in 613 respondents. The second phase is 174 respondents has clear from substance abuse was divided into two intervention groups 1 and Intervention 2. Intervention Group 1 gets therapeutic group therapy and assertiveness training and Group 2 get therapeutic Group therapy and self-training.
The survey showed that 79% of teenagers were clean from substance abuse. The results showed that there was an increase in the significant developmental aspects after obtaining therapeutic Group therapy (P-value of < 0.05) and increasing after obtaining assertiveness training. The ability to decline the abuse of NAPZA increases significantly after therapeutic group therapy and assertiveness training (P-value < 0.05) but does not increase after therapeutic group therapy and self-training (p-value > 0.05). The use of NAPZA does not increase and persist after therapeutic group therapy and assertiveness training. Therapeutic group therapy is recommended for the prevention of abuse of NAPZA in adolescents in adolescents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arena Lestari
"Penyakit Tuberkulosis di Indonesia merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dan menjadi penyebab kematian nomor 3. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap pengetahuan dan tingkat ansietas keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami tuberkulosis paru di Kota Bandar Lampung. Desain penelitian quasi exsperimental,pre ? post test with control group. Sampel penelitian 30 kelompok intervensi dan 35 kelompok kontrol Tempat penelitian di 8 Puskesmas Bandar Lampung.
Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan signifikan pengetahuan sebelum dan sesudah terapi Psikoedukasi keluarga dan ada perbedaan signifikan tingkat ansietas keluarga sebelum dan sesudah terapi psikoedukasi keluarga Rekomendasi penelitian yaitu perlunya dilakukan terapi psikoedukasi yang dilakukan Puskesmas bekerjasama dengan spesialis keperawatan jiwa.

Tuberculosis disease in Indonesia is a major public health problem and become the 3rd cause of mortality. The purpose of this study was to analyze the influence of family psychoeducation therapy to knowledge and family anxiety level in caring family members with tuberculosis in Bandar Lampung. The study used quasi exsperimental, pre - post test with control group design. The sample was 30 intervention and 35 control group. This study took place at 8 Puskesmas at Bandar Lampung.
The results showed no significant differences in knowledge ,before and after family psychoeducation therapy and there were significant differences at anxiety levels, before and after family psychoeducation therapy. Recommendation of this study is collaboration of family psychoeducation therapy between Puskesmas and psychiatric nursing specialist.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anisah
"ABSTRAK
Nama : Nur AnisahProgram Studi : Magister Fakultas Ilmu KeperawatanJudul : Pengaruh Terapi Kognitif dan Psikoedukasi Keluarga Terhadap Citra Tubuh dan Harga Diri Klien Ulkus DiabetikDampak biologis yang dirasakan oleh klien ulkus diabetik antara lain penurunan stamina, daya tahan tubuh, serta kekuatan fisik akibat perubahan fungsi, stuktur dan bentuk tubuh sehingga klien mengalami keterbatasan gerak sehingga terjadi gangguan citra tubuh. Dampak psikologis pada klien ulkus diabetik terlihat dari sikap klien merasa putus asa, merasa tidak ada harapan dan cita-cita yang dapat dicapai, merasa sudah cacat, klien tidak dapat menerima keadaan bahwa harus menjalani perawatan luka dan gerak menjadi terbatas dan tidak dapat lagi melaksanakan aktivitas apapun sehigga terjadi harga diri rendah Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga terhadap citra tubuh dan harga diri klien ulkus diabetik. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan Quasy Experimental Pre-Post with Control Group. Responden sejumlah 62 dan dipilih dengan purposive sampling. Analisi data yang digunakan adalah dependent t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan keperawatan pada tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga lebih tinggi signifikan dalam meningkatkan citra tubuh, harga diri, kemampuan berpikir positif dan kemampuan keluarga sehingga berpengaruh terhadap kondisi ulkus menjadi lebih baik daripada yang mendapatkan tindakan keperawatan ners. terapi kognitif dan. Kesimpulan penelitian ini adalah klien ulkus diabetik direkomendasikan untuk mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga.Kata kunci : Ulkus Diabetik, Citra Tubuh, Harga Diri, Tindakan Keperawatan Ners, Terapi Kognitif dan Psikoedukasi keluarga

ABSTRACT
ABSTRACT Name Nur AnisahProgram Master of Nursing ScienceTittle The effect of cognitive therapy and family psychoeducation on body image and self esteem clients diabetic ulcers Biological impact perceived by clients diabetic ulcers, among others, a decrease in stamina, endurance and physical strength as a result of changes in the function, structure and shape of the body so that the client is experiencing limitation of motion, causing body image disturbance. The psychological impact on the client ulcer diabetic seen from the attitude of the client feels hopeless, feels there is no hope and ideals that can be achieved, was already disabled, the client can not accept the situation that must undergo wound care and movement is limited and can no longer carry out activities whatever happens sehigga low self esteem research objective was to determine the effect of cognitive therapy and family psychoeducation on body image and self esteem clients diabetic ulcers. The research method uses a quantitative approach to design quasy Experimental Pre Post with Control Group. Respondents number 62 and selected by purposive sampling. Analysis of the data used is dependent t test and independent t test. The results showed that the nursing actions on nurses nursing actions, cognitive therapy and family psychoeducation significantly higher in improving body image, self esteem, positive thinking ability and the ability of the family and therefore contributes to ulcer conditions to be better than getting nurses nursing actions. and cognitive therapy. It is concluded that diabetic ulcer clients is recommended to get the nurses nursing actions, cognitive therapy and family psychoeducation.. Keywords Diabetic Ulcers, Body Image, Self Esteem, Nursing Measures nursesEffects of Cognitive Therapy and family psychoeducation"
2017
T47512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adek Setiyani
"Perilaku kekerasan adalah suatu respons inividu terhadap perasaan terancam di mana individu mengekspresikannya dengan melakukan tindakan mengancam, mencederai orang lain atau mengganggu lingkungan. Program pencegahan penularan Covid-19 yang menyebabkan pembatasan akses pelayanan RS dapat menjadi penyebab kekambuhan pada klien RPK, sehingga pemberian asuhan keperawatan melalui daring menjadi alternatif yang efektif untuk tetap dapat memberikan pelayanan kepada klien RPK. Tujuan penulisan ini adalah memaparkan hasil pemberian asuhan keperawatan jiwa spesialistik pada klien risiko perilaku kekerasan dengan menggunakan metode daring. Metode penulisan menggunakan metode deskriptif analitik dengan 8 klien yang mendapatkan asuhan keperawatan jiwa spesialistik berupa latihan asertif dan psikoedukasi pada keluarga secara daring. Hasil evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa spesialistik menunjukan penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, yang disertai dengan peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol perilaku kekerasan. Hasil evaluasi juga menunjukkan adanya peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien RPK setelah mendapatkan psikoedukasi keluarga. Pemberian asuhan keperawatan spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dengan metode daring sama efektifnya dengan metode tatap muka.

Violent behavior is an individual's response psychological response of being threatened which is expressed it by threatening, injuring others, or disturbing the environment. Restricted hospital service accessability due to Covid-19 pandemic can stimulate the risk of violent behavior required ioither effective alternative to access mental health services for clients in need. The purpose of this paper was to describe effectiveness of mental health nursing care provided to the violent behavior’s clients using online therapeutic methods. A descriptive-analysis method was used to explore eight clients who received online assertiveness training and psychoeducation to their family. The results revealed a decrease in signs and symptoms of violent behavior risk, which was accompanied by an increase in the client's ability to control their violent behavior. The results also showed an increase in the family's ability to care for clients with violent behavior after receiving family psychoeducation. The delivery of specialist nursing care with assertiveness training and family psychoeducation using the online method is as effective as the face-to-face method."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>