Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207878 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setyo Wibudi
"Proses pelayanan pasien lama rawat jalan umum di Rumah Sakit Jantung danPembuluh Darah Harapan Kita berkaitan dengan waktu tunggu pemeriksaanpasien poliklinik, belum mencapai target standar pelayanan minimal rumah sakitkurang dari 60 Menit. Hal ini mengakibatkan pelayanan menjadi tidak efisien.Metode Lean merupakan suatu metode yang diharapkan dapat meningkatkanefisiensi pada proses pelayanan pasien lama rawat jalan umum.
Penelitan kualitatif dengan menggunakan prinsip Lean Thinking untuk menggambarkanalur proses pelayanan pasien lama rawat jalan umum, menghitung Cycle Time danLead Time dan menganalisai Waste yang terjadi.
Hasil penelitian digambarkandalam current state value stream mapping menunjukkan bahwa 12 total waktuyang dibutuhkan untuk kegiatan value added sedangkan 88 total waktu layananmerupakan waktu yang digunakan untuk kegiatan non value added Waste .Usulan perbaikan dengan metode Lean dapat menurunkan presentasi non valueadded activity.Kata Kunci :Lean; Non Value Added; Proses pelayanan; Value Added; Waste.

The service process of old patient at outpatient poly services in Rumah SakitJantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita related to waiting time examinationof the patients, it has not reached the target of minimum service standards forhospital less than 60 minutes. This resulted in services being inefficient. Leanmethod is a method that is expected to improve efficiency in service process onold patients at outpatient general services.
Qualitative research by using theprinciples of Lean Thinking to illustrate the process flow patient service on oldpatients at outpatient general services, calculated cycle time and lead time andanalyzed waste that occurs.
The results of the study are described in the currentstate value stream mapping showed that 12 of the total time required for valueadded activities, while 88 of total service time is the time spent on non valueadded activities Waste . Proposed improvements with Lean methods can reducenon value added activity presentation.Keywords Lean Non Value Added Process service Value Added Waste.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musaddad Kamal
"

Karya ilmiah akhir ini membahas tiga topik besar dalam keperawatan selama melaksanakan praktik residensi ners spesialis keperawatan. Pertama membahas asuhan keperawatan pasien gagngguan kardiovaskular dengan pendekatan teori Keperawatan Lydia E Hall (care, core dan cure), kedua membahas hand massage sebagai intervensi  berbasis bukti untuk mengatasi nyeri pada pasien bedah jantung, ketiga membahas inovasi Keperawatan untuk mendeteksi dini risiko infeksi pasien bedah jantung. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menyarankan bahwa teori Hall menjadi rujukan ilmu keperawatan pada penerapan asuhan keperawatan pasien gangguan kardiovaskular, menjadikan hand massage alternatif intervensi berbasis bukti untuk nyeri dan menerapkan sistem penilaian untuk mengidentifikasi pasien yang memiliki resiko tinggi mengalami infeksi luka sternum


This final scientific work discusses three major topics in nursing while implementing specialist nursing residencies. The first discusses nursing care for patients suffering from cardiovascular disorders with Lydia E Hall Nursing theory approach (care, core and cure), the second discusses hand massage as evidence-based interventions for pain relief in cardiac surgery patients, the third discusses Nursing innovations to detect early risks of infection of cardiac surgery patients. This research uses a case study approach. The results suggest that Hall's theory is a reference for nursing in the application of nursing care for cardiovascular disorders, hand massage as an alternative evidence-based intervention for pain, and applies a scoring system to identify patients at high risk of developing a sternum wound infection.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Tingginya angka kejadian rawat inap pasien gagal jantung memiliki resiko kejadian rawat ulang yang sama bila manajemen diri pasien gagal jantung tidak baik. Manajemen diri dipengaruhi oleh berbagai faktor yang beragam dan penelitian ingin mengetahui faktor yang berhubungan dengan manajemen diri pasien gagal jantung. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan metode pengambilan data retrospektif pada 70 pasien gagal jantung di ruang rawat jalan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dukungan keluarga dan faktor aktifitas pelayanan keperawatan merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kemampuan manajemen diri pasien gagal jantung (p value=0.000, OR=50.1, CI 95% dan p value=0.013, OR=7.3, CI 95%). Hasil penelitian menyarankan agar pelayanan keperawatan pasien gagal jantung mengutamakan program manajemen diri baik di institusi pelayanan kesehatan hingga sampai di rumah sehingga dukungan keluarga lebih optimal.

The high incidence of hospitalized patients with heart failure will have a risk of re-hospitalization rate if the self-management of patiens with heart failure is insufficient. Self-management is influenced by many factors. This study investigated factors associated with self-management of patients with heart failure.The study used a cross-sectional approach with retrospective data collection method in 70 respondents in outpatient clinics.
The results found that the factor of family support and nursing care activities are the most dominant factors influencing the ability of self-management in patients with heart failure (p value=0.000, OR=50.1, 95%CI and p value=0.013, OR=7.3, 95%CI). The results of this study suggested that in providing care of patients with heart failure, a self-management program should become a priority both for health care institutions and patients at home so that the family support is more optimal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yout Savithri
"Kinerja rumah sakit menxpakan suatu dimensi utama dari mutu pelayanan rumah sakit. Peningkatkan rnutu pelayanan rumah sakit merupakan hal yang sangat penting oleh karena rumah sakit memberikan pelayanan yang paling kxitis dan berbahaya dalam sistem pelayanan. Hal tersebut dikarenakan yang menjadi sasaran kegiatan adalah jiwa manusia, Balanced Scorecard (BSC) merupakan metode yang dapat digunakan untuk menilai kinexja rumah sakit dan rnengukur strategi secara komprehensif dengan pola manajemen strategis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh garnbaran pengukuran kinerja rumah sakit secara komprehensitl akurat dan obyektif sesuai pendekatan Balanced Scorecard Penelilian ini menxpakan penelitian dcskriptif anaiitik yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penclitian dilakukan di Rumah Sakit Harapan Kita.
Hasil penclitian ini mcnunjukkan bahwa pengembangan Rumah Sakit Harapan Kita sudah diarahkan menuju pencapaian visi dan misi. Dalam Perspektif Keuangan, beberapa pencapaian indikator keuangan seperti Relurn on lnvesrrnenr (Roi) dan cash ratio menunjukkan adanya peningkatan dibanding dengan keadaan sebelum menjadi PPK-BLU. Dari sisi perspektif pelanggan, telah texjadi kecenderungan peningkatan kunjungan pasien. Beberapa indikator yang mcwakili proses bisnis intemal juga menunjukkan hasil yang positifi Terdapat peningkatan jumlah tindaknn bedah. Disamping itu, beberapa indikator pelayanan, sepeni BOR dan TOI berada di daerah ideal.
Texkait dengan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, rumah sakit telah mengirimkan beberapa staf ke luar negeri. Rumah Sakit juga mengadakan pertemuan rutin antara komite medis, tenaga dokter, dan paramedis untuk memantau penampilan pelayanan yang dibexikan. Dilakukan pula evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.
Penelitian ini menghasilkan saran perlunya pelatihan/supegvisi khusus dari Departemen Kesehatan untuk pelaporan dengan penekanan terhadap analisa rasio keuangan untuk mengetahui nilai pertumbuhan ekonomis, penguatan stratcgi pemulihan layanan, kesamaan persepsi mengenai defmisi beberapa indikator kinexja rumah sakit, pembenahan sarana dan prasarana, penguatan sistem infommasi ketenagaan di rumah sakit.

Hospital performance is the main dimension of hospital service quality. The Improvement of hospital services quality is very important, because hospital provides most critical and dangerous services in health services system since it targeted human life as the object of services. Balanced Scorecard (BSC) can be used to assess hospital performance and examined the stratc gy comprehensively in strategic management framework.
The objective of this study is to get the description of hospital performance assessment eomprehensiveiy, accurately, and objectively according to Balanced Scorecard. This study is descriptive-analytical study which using qualitative and quantitative technique. The study located at I-Iarapan Kita Hospital in Jakarta.
The results of this study show that the Harapan Kita Hospital activities have been directed to the achievement of its vision and mission. In financial perspective, some of financial indicators, such as Retum on Investment (Rol) and cash ratio have been improved. In customer perspective side, there is an increasing trend of patient visit. Some of indicators which representing of intemal business process, also shown positive results, such as increasing of the number of operative activities. Hospital’s bed occupancy rate and tum over interval are in ideal position.
In learn and growth perspective, hospital has sent some ol' its staff to study abroad. Hospital also conducting regular meeting between medical committee, doctors, and paramedics to evaluate the services which have been given.
This study recommend that there should be special training or supervision from Ministry of Health for reporting purpose especially in analyzing financial ratio to observe economical growth value, strengthening of services recovery, equalizing perception regarding of some hospital performance indicators definition, improving hospital facilities, Strenghening of human resource infomation system, and comprehensive evaluation including input, process and output components by Ministry of Health as the owner.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34297
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amran
"Gagal jantung merupakan salah satu jenis penyakit jantung dengan insiden, prevalen serta mortalitas yang terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keteraturan berobat terhadap kesintasan lima tahun penderita gagal jantung kongestif (GJK). Desain penelitian adalah kohort retrospektif. Sampel sebanyak 402 orang penderita baru GJK yang didiagnosis antara tahun 2001 s.d. 2002 dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Ditemukan penderita GJK yang meninggal selama lima tahun follow up adalah 78 orang (19,4%). Probabilitas kesintasan penderita GJK adalah sebesar 88,65% (tahun pertama), 80,11%(tahun ke dua). 72.22% (tahun ke tiga), 63,75% (tahun ke empat) dan 54,41% (tahun ke lima). Penderita GJK yang tidak teratur berobat mempunyai risiko kematian lebih tinggi dari pada yang berobat teratur. Pada analisis Cox regression keteraturan berobat merupakan yariabel independen pada kesintasan penderita GJK (HR:1,95; 95% Cl: 1.23-3.11). Faktor-faktor Iain yang juga bermakna terhadap kesintasan penderita GJK adalah Ejection Fraction (HR:1,91; 95% Cl:1,18-3,08), Diabetes Melitus (HR:1,85; 95% Cl:1,08-3,18). Beberapa variabel pada penelitian ini hubungannya tidak bermakna terhadap kesintasan penderita GJK yaitu: umur, rokok,functional, riwayat PJK , hipertensi , kreatinin dan tindakan pengobatan. Keteraturan berobat terbukti mempengaruhi probabilitas kesintasan penderita GJK. Penderita GJK disarankan untuk senantiasa melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara teratur.

Heart failure is one of cardiovascular disease which incidence, prevalence and mortality remain height and increased. The purpose of this study was to evaluate the effect of routine medical evaluation (compliance) on five year survival rate of patients hospitalized due to congestive heart failure. The Study design used in this study is retrospective cohort with 402 patients of newly diagnosis congestive heart failure (CHF) admitted in year 2000 to 2001 at National Cardiovascular Center - Harapan Kita, Jakarta. During 5 year follow-up, 78 patients died. Survival at 1 to 5 years was in order of 88,65%, 80,11%, 72,22%, 63,75%, and 54,41%, respectively. CHF patients who did not underwent routine medical evaluation had higher prognostic of death than CHF patients who had medical evaluation routinely. By Cox regression analyses, the independent predictors of mortality were routine evaluation (HR:1,95; 95% CI: 1.23-3.11). low ejection fraction (HR:1,91; 95% CI:1,18-3,08), and diabetes mellitus (HR:1,85; 95%CI:1,08-3,18). Other predictors were not statistically significant, i.e: age, gender, smoking, functional class, coronary heart disease, creatinine, and the medication. The status of compliance is an independent predictor of survival for patients with CHF, besides low ejection tiaction and diabetes mellitus. These evaluation, like the other research, suggested the importance of compliance in the treatment of CHF."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amran
"Latarbelakang: Gagal jantung merupakan salah satu jenis penyakit jantung dengan insiden, prevalen serta mortalitas yang tenis meningkat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keteraturan berobat terhadap kesintasan lima tahun penderita gagal jantung kongestif (GJK).
Desain: Desain penelitian adalah kohort retrospektif. Sampel sebanyak 402 orang penderita baru GJK yang didiagnosis antara tahun 2001 s.d. 2002 dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
Hasil dan Diskusi: Ditemukan penderita GJK yang meninggal selama lima tahun follow up adalah 78 orang (19,4%). Probabilitas kesintasan penderita GJK adalah sebesar 88,65% (tahun pertama), 80,11%(tahun ke dua), 72,22% (tahun Ice tiga), 63,75% (tahun ke empat) dan 54,41% (tahun ke lima). Penderita GJK yang tidal( teratur berobat mempunyai risiko kematian lebih tinggi dari pada yang berobat teratur. Pada analisis Cox regression keteraturan berobat merupakan variabel independen pada kesintasan penderita GJK (HR: 1,95; 95% CI: 1.23-3.1 I). Faktor-faktor lain yang juga bermakna terhadap kesintasan penderita GJK adalah Ejection Fraction (HR:1,91; 95% CI:1,1 8-3,08), Diabetes Melitus (HR:1,85; 95%C1:1,08-3,18). Beberapa variabel pada penelitian ini hubungannya tidak bermakna terhadap kesintasan penderita GJK yaitu: umur, rokok,functional, riwayat PJK, hipertensi , kreatinin dan tindakan pengobatan.
Kesimpulan dan saran: Keteraturan berobat terbukti mempengaruhi probabilitas kesintasan penderita GJK. Penderita GM( disarankan untuk senantiasa meiakukan pemeriksaan dan pengobatan secara teratur.

The effect of compliance on five year survival rate of congestive heart failure patients at National Cardiovascular Center Harapan Kita. xviii + 99 pages, 8 tables, 6 figures, 9 appendices. ABSTRACT Background. Heart failure is one of cardiovascular disease which incidence, prevalence and mortality remain height and increased.
Aims. The purpose of this study was to evaluate the effect of routine medical evaluation (compliance) on five year survival rate of patients hospitalized due to congestive heart failure.
Design. The Study design used in this study is retrospective cohort with 402 patients of newly diagnosis congestive heart failure (CHF) admitted in year 2000 to 2001 at National Cardiovascular Center - Harapan Kita, Jakarta.
Results. During 5 year follow-up, 78 patients died. Survival at 1 to 5 years was in order of 88,65%, 80,11%, 72,22%, 63,75%, and 54,41%, respectively. CHF patients who did not underwent routine medical evaluation had higher prognostic of death than CHF patients who had medical evaluation routinely. By Cox regression analyses, the independent predictors of mortality were routine evaluation (FIR: 195; 95% Cl: 1.23- 3.11), low ejection fraction (HR:1,91; 95% CC:1,18-3,08), and diabetes mellitus (HR:1,85; 95%C1:1,08-3,18). Other predictors were not statistically significant, i.e: age, gender, smoking, functional class, coronary heart disease, creatinine, and the medication.
Conclusion. The status or compliance is an independent predictor or survival for patients with CHF, besides low ejection fraction and diabetes mellitus These evaluation, like the other research, suggested the importance of compliance in the treatment of CHF.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Risca Ryandini
"ABSTRAK
Saat ini perkembangan ilmu dan pengetahuan keperawatan akan kesehatan beriringan dengan usaha untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien. Tingginya prevalensi kasus kardiovaskuler menjadi perhatian sekaligus tantangan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan dan melakukan program pencegahan. Perawat diharapkan berkontribusi dalam upaya penanganan dengan menjalankan peran sebagai pemberi asuhan, pendidik, peneliti, dan inovator. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dan pendidik diterapkan pada 31 pasien dengan berbagai kasus kardiovaskuler baik medikal maupun surgical. Pendekatan teori model yang digunakan adalah teori Self Care Dorothea Orem. Peran sebagai pendidik tidak hanya dijalankan untuk pasien dan keluarga, tetapi juga dijalankan dengan melakukan journal reading bagi rekan sejawat. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa teori Self Care dapat diterapkan pada asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler. Peran sebagai peneliti dilakukan pada saat penerapan tindakan keperawatan berbasis bukti ilmiah, dengan intervensi Progressive Muscle Relaxation PMR untuk mengatasi fatigue. Hasil penerapan didapatkan bahwa PMR dapat menurunkan level fatigue. Peran sebagai inovator dijalankan dengan menyusun Form Discharge Planning, dengan hasil evaluasi didapatkan bahwa form layak untuk digunakan. Kata kunci: praktik residensi, keperawatan medikal bedah, kardiovaskuler, teori Self Care Dorothea Orem, Progressive Muscle Relaxation, fatigue, Discharge Planning ABSTRACT Nowadays development of nursing science in line with the effort to improve patient rsquo s service. The high prevalence of patients with cardiovascular diseases makes a concern as well as a challenge for health provider to give treatments and prevention programs. Nurses are expected to contribute in health services by performing their roles as a care provider, educator, researcher, and innovator. The role as a care giver and educator was applied in 31 patients with various case in medical and surgical cases. The nursing theory model approach used is Dorothea Orem 39 s Self Care Theory. The role as a educator not only perfomed by educating patients and family, but also doing reading journal for other nurses. The analysis showed that Dorothea Orem 39 s Self Care Theory can be applied in nursing care to patients with cardiovascular diseases. The role as a researcher was excuted by applying evidence based nursing practice with the topic is Progressive Muscle Relaxation PMR to resolve fatigue. The analysis showed that PMR can decrease fatigue level. As a innovator, the practician trying to created Discharge Planning Form, with the evaluation showed that the form is acceptable. Keywords Recidency practise, medical surgical nursing, cardiovascular, Dorothea Orem 39 s Self Care Theory, Progressive Muscle Relaxation, fatigue, Discharge Planning "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Hermawan
"Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian utama penduduk dunia (30%). Untuk menghadapi masalah ini perlu diketahui distribusi penyakit kardiovaskuler terhadap faktor-faktor risikonya secara lebih spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyakit kardiovaskuler pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medik RSJPD Harapan Kita menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 339 orang dianalisis secara univariat.
Hasil menunjukkan Ischemic Heart Diseases merupakan penyakit dengan proporsi terbesar yaitu 43,36%. Berdasarkan letak lesi, penyakit jantung memiliki proporsi terbesar yaitu 87,02%. Penyakit kardiovaskuler cenderung mengenai kelompok usia 51-60 tahun dengan proporsi 29,79%. Penyakit kardiovaskuler cenderung menyerang laki-laki dan orang dengan tingkat pendidikan menengah. Diketahui bahwa proporsi pasien hipertensi dan diabetes mellitus cenderung lebih besar di antara pasien penyakit pembuluh darah otak daripada pada pasien penyakit jantung ataupun pasien penyakit pembuluh darah perifer.

Cardiovascular disease is the most common death cause (30%) . To face the problem it’s necessary to know the distribution of cardiovascular disease specifically to its risk factors. This research aims to describe the cardiovascular disease among the hospitalized patients in Harapan Kita Cardiovascular Hospital in 2012. This research uses the secondary data from Harapan Kita Cardiovascular Disease medical record and also uses cross sectional design with 339 sample and analyzed in univariate.
The results show that among the cardiovascular diseases in inpatient unit in Harapan Kita Cardiovascular Hospital, Ischemic Heart Diseases is the diseases with the biggest proportion which is 43,36%. According to lesion location, heart disease has the biggest proportion which is 87,02%. Cardiovascular diseases tend to affect the 51-60 years old group of age by 29,79% among other age groups. Cardiovascular diseases tend to affect men and those who have middle educational level. The results also show that proportion of patients with hypertension and Diabetes Melitus tends to be bigger among cererovascular diseases patients than heart diseases patients or peripheral vascular diseases patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hosea, Fransiscus Nikodemus
"Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak, yang dapat dialami oleh baik laki-laki ataupun perempuan. Salah satu tata laksana yang dapat dilakukan untuk kondisi ini adalah Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara lama rawat, jumlah pembuluh arteri koroner yang tersumbat, dan hipertensi terhadap kematian pasien CABG di Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Desain penelitian yang dipilih adalah restrospective cohort. Data penelitian ini diperoleh dari rekam medik pasien yang tercatat di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Data pada penelitian ini melibatkan 66 subjek penelitian. Data yang dikumpulkan kemudian diuji dengan Chi-square dan Fisher untuk menentukan nilai probabilitas (p).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara mortalitas dengan lama rawat (RR=1,57 IK95%=0,60-4,08 p=0,35), jumlah pembuluh arteri koroner yang tersumbat (RR=0,90 IK95%=0,25-3,27 p=1,00), dan riwayat hipertensi (RR=1,59 IK95%=0,41-6,21 p=0,72). Faktor lama rawat, jumlah pembuluh darah arteri koroner yang tersumbat, dan riwayat hipertensi tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap mortalitas subjek penelitian dalam waktu 6 tahun pasca tindakan coronary artery bypass graft.

Coronary artery disease is one of the most common cause of death, that can be found both in men and women. This condition can be treated with some surgical intervention such as Coronary Artery Bypass Graft (CABG). The purpose of this study is to determine the association between length of stay, the number of diseased coronary artery vessel, and hypertension with mortality in post-CABG patients after 6 years in National Cardiovascular Center Harapan Kita. This study uses retrospective cohort as its design. Data used in this study involving 66 subjects. The data is then tested using Chi-square and Fisher to see the value of probability (p).Based on data analysis, it is found that there is no significant association between mortality with length of stay (RR=1.57 95%CI=0,60-4,08 p=0.346), the number of diseased coronary artery vessel (RR=0.90 95%CI=0.25- 3.27 p=1.000), and hypertension (RR=1.59 95%CI=0.41-6.21 p=0.716). Length of stay, the number of diseased coronary artery vessel, and hypertension are not associated with the mortality of post-coronary artery bypass graft patients after 6 years.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>