Ditemukan 175617 dokumen yang sesuai dengan query
Barnis Lady Mentari Alamdani
"Atresia ani merupakan malformasi kongenital pada anorektum. Klien dengan atresia ani biasanya dilakukan kolostomi. Kolostomi seringkali mengalami iritasi pada kulit peristomal. Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada klien dengan atresia ani dengan kolostomi yang memiliki kondisi iritasi pada kulit peristomal. Salah satu intervensi untuk menghindari komplikasi lebih lanjut yaitu dengan perawatan stoma. Perawatan stoma dilakukan dengan cara menilai iritasi kulit dengan ostomy skin tools, melakukan intervensi, dan pemantauan kondisi kulit. Setelah dilakukan perawatan stoma selama 3 hari ditemukan hasil berkurangnya kemerahan pada kulit dan hilangnya iritasi dari tiga lokasi menjadi hanya satu lokasi iritasi. Hasil karya ilmiah ini merekomendasikan pihak rumah sakit untuk mengembangkan asuhan keperawatan khususnya pada klien dengan kerusakan integritas kulit untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Atresia ani was a congenital malformation in anorectum. Clients with atresia ani usually had colostomy procedure. Colostomy often experienced for peristomal skin irritation. The purpose of this study was provided an overview of nursing care to clients with atresia ani who had peristomal skin irritation. One intervention to avoid further complications was by stoma care. Stoma care was done by assessing skin irritation with ostomy skin tools, interventions, and monitoring the condition of the skin. After stoma care for 3 days found resulted in redness less and reduce irritation location from three locations into one location. From the result of this study recommend the hospital need to develop a nursing care on clients with skin integrity damage to improve the quality of service."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anisa Sulastri
"Kanker merupakan salah satu masalah perkotaan yang mengakibatkan kematian pada anak. Kaheksia sering terjadi pada anak dengan kanker yang mengakibatkan malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan malnutrisi akibat nefroblastoma. Masalah keperawatan yang ditegakkan meliputi ketidakefektifan pola napas, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, ansietas, dan risiko infeksi.
Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi pemberian edukasi serta monitoring dan pemberian Formula 100 melalui pemberian enteral dalam meningkatkan status nutrisi yang dinilai melalui indikator lingkar lengan atas LILA. Saran dalam pemberian asuhan keperawatan adalah pengkajian status nutrisi pada anak dengan keganasan melalui pengukuran LILA yang tidak dipengaruhi oleh adanya massa tumor.
Cancer becomes one of the urban issues that can increase morbidity and mortality in children. cachexia is problems that can occur in children with cancer. This research aimed was to describe the implementation of nursing intervention in children with malnutrition. Nursing problem that enforced are ineffective breathing pattern, ineffective peripheral tissue perfusion, imbalanced nutrition less than body requirement, anxiety, and risk for infection. Nursing intervention includes education, monitoring and administering Formula 100 enteral route administration in improving the nutritional status with mid upper arm circumference MUAC indicator. The recommendation of this research is the assessment of nutritional status in children with cancer tumor solid measurement of MUAC that not influence by tumor mass."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dhoni Siswanto
"Morbus Hirschsprung adalah suatu kelainan kongenital yang menyebabkan gangguan pergerakan usus. Kelainan kongenital tersebut dapat disebabkan oleh faktor genetik dan non genetik diantaranya nutrisi yang tidak adekuat pada saat kehamilan dan polusi udara yang banyak ditemukan di lingkungan masyarakat perkotaan. Pada penderita penyakit Morbus Hirschsprung pada tahap pre operasi dapat terjadi beberapa masalah keperawatan diantaranya adalah masalah konstipasi, defisit nutrisi, hipertermia, dan risiko infeksi. Pada asuhan keperawatan pasien Hirschsprung dilakukan intervensi manajemen nutrisi untuk mengatasi masalah defisit nutrisi dan konstipasi yang dialami oleh klien. Evaluasi intervensi keperawatan manajemen nutrisi dapat mengatasi masalah keperawatan konstipasi dan defisit nutrisi yang dialami oleh klien.
Morbus Hirschsprung is one of congenital problems that may cause impaired bowel movements. This congenital problem is caused by genetic factor and non genetic factors during pregnancy and also air pollution that may found in many urban communities. Nursing problem that enforced are constipation, imbalanced nutrition less than body requirement, hyperthermia, and risk for infection. Nursing intervention includes nutrition management dan constipation management. The evaluation of nursing interventions for nutrition and constipation managemet was partially resolved. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Atik Setiawati
"Atresia ani adalah kelainan kongenital dimana terjadi tertutupnya lubang anus. Salah satu penatalaksanaan medis pada pasien atresia ani adalah PSARP (Posterior Sagittal Anorectoplasty.) Perawat memiliki peranan penting dalam perawatan pasien post operasi PSARP. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan atresia ani post operasi PSARP dengan intervensi keperawatan positioning. Posisi side lying prone merupakan salah satu tindakan perawatan perianal untuk mengatasi komplikasi dan risiko infeksi. Posisi ini telah di praktekkan pada tiga orang pasien post operasi PSARP di ruang BCh RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo, dan menunjukkan hasil yang cukup baik dalam proses penyembuhan luka Anoplasty. Karya ilmiah ini merekomendasikan dilakukannya pelatihan perawat mengenai pengaturan posisi pada pasien post operasi PSARP.
Atresia ani is the disfunction of congenital that happen when hole of anal is closed. One of the medical treatment atresia ani is PSARP (Posterior Sagittal Anorectoplasty). Nurses has an important part in caring of post operation PSARP patient. This writing is to give the description of caring the atresia ani post operation PSARP patient with positioning nursing intervention. Side lying prone position is one of perineal care to prevent the complications and infection of anorectoplasty. The position has been practiced in three patients post operation PSARP in BCh room RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo, and it showed good result in recovery of anorectoplasty. It is recommended education for the nurses to provided position for children post operation PSARP."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hasri Rina Walastri
"Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan atresia ani pre dan postoperasi tutup kolostomi, dengan penerapan perencanaan pulang berupa edukasi kesehatan untuk menurunkan kecemasan pada orang tua. Atresia Ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), dimana tidak adanya lubang anus. Tindakan penutupan kolostomi merupakan tindakan operasi ketiga yang dilakukan setelah pembuatan kolostomi dan PSARP (Posterior Sagital Anorektoplasti). Tindakan operasi penutupan kolostomi menimbulkan kecemasan pada orang tua akibat kurangnya pengetahuan orang tua dalam melakukan perawatan setelah operasi. Hasil dari penerapan perencanaan pulang melalui edukasi kesehatan yang dilakukan pada orang tua terbukti dapat menurunkan kecemasan. Penulis menyarankan perlunya penerapan perencanaan pulang dengan edukasi kesehatan serta perlu dilakukannya pengawasan terhadap pelaksanaan perencanaan pulang dari institusi pelayanan.
This paper aims to explain preoperative and postoperative nursing care in children patient with atresia ani who went undergo closed colostomy. The intervention is education as perencanaan pulang to patient’s parents in hope to decrease their anxiety. Atrecia ani is a congenital problem which there is no butt hole or anus. Closed colostomy is the third step, after open colostomy and PSARP (Posterior Sagital Anorectoplasty). Closed colostomy procedure is known to stimulate anxiety patient’s parents due to insufficient knowlegde of postoperative care. Discharge planning is done and proved to decrease anxiety. Therefore, health education as discharge planning is very important to do. In addition, the surveillance of discharge planning is as important as the education itself to make sure nursing care is given therapeutically."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Alberta Novianti
"Kolestasis merupakan terhambatnya aliran empedu ke duodenum. Kolestasis dapat menyebabkan beberapa masalah terhadap penderita, salah satunya kulit menjadi kering akibat defisiensi vitamin yang larut dalam lemak terutama vitamin E. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan masalah kerusakan integritas kulit pada anak dengan kolestasis intrahepatik. Intervensi utama yang dilakukan untuk mengatasi masalah integritas kulit adalah mengkaji keadaan kulit klien, memandikan pasien menggunakan sabun dengan moisturizer dan air hangat dan mengoleskan minyak zaitun pada daerah kulit yang kering sambil dilakukan masase ringan. Evaluasi tindakan keperawatan menunjukkan hasil yang efektif bahwa setelah diberikan intervensi dengan mengoleskan minyak zaitun, kulit yang semula kering semakin membaik serta tidak ada lesi.
Cholestasis is blocked by the flow of bile into the duodenum. Cholestasis can cause some problems to the patient, one of which the skin becomes dry due to deficiency of fat soluble vitamins, especially vitamin E. The writing of this paper aims to describe the problem of skin integrity in children with intrahepatic cholestasis. The main interventions to address skin integrity issues are to assess the client 39 s skin condition, bath the patient using soap with a moisturizer and warm water and apply olive oil to dry areas of the skin while doing a little massage. Evaluation of nursing actions showed an effective result that after being given intervention a drying skin by applying olive oil is getting better and no lesions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Risha Safitri Hasanah
"Atresia bilier merupakan kondisi obstruksi pada saluran empedu ekstrahepatik. Sebagian besar anak dengan atresia bilier tahap akhir, mengalami gizi kurang dan membutuhkan transplantasi hati. Prosedur tersebut dapat dilakukan apabila status nutrisi baik. Karya ilmiah ini menjelaskan asuhan keperawatan berupa manajemen nutrisi pada anak dengan atresia bilier yang berusia 10 bulan. Asuhan keperawatan dilakukan selama 6 hari dengan monitoring pemberian nutrisi, memastikan asupan yang adekuat, dan evaluasi respon terhadap asupan nutrisi. Hasil menunjukkan dengan total asupan yang tetap, terjadinya peningkatan lingkar lengan atas dari 7 cm menjadi 7,4 cm. Monitor asupan dan haluaran pasien dengan optimal sangat direkomendasikan agar tujuan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi dengan baik.
Biliary atresia is a condition of obstruction in the extrahepatic bile ducts. Most children with late-stage biliary atresia are malnourished and require liver transplantation. The procedure could be done if the nutritional status is good. This scientific work explains nursing care with nutrition management intervention in children with 10-month-old biliary atresia. Nursing care is carried out for 6 days with nutrition monitoring, ensuring adequate intake, and evaluation of response to nutrition intake. The results show that a fixed total intake total can increase upper arm circumference from 7cm to 7.4cm. Optimal monitor for intake and output of patient is very appropriate for the purpose of fulfilling the patient rsquo;s nutritional needs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Cluny Martina Mangkuayu
"Atresia Ani merupakan salah satu kelainan bawaan terbanyak di Indonesia yang membutuhkan penanganan berkelanjutan tergantung pada jenis kelainan anatomisnya. Banyaknya tahapan operasi yang dijalani pada kasus atresia ani ini memberikan pengalaman nyeri pada bayi termasuk salah satunya adalah operasi pembuatan anus atau PSARP.
Tujuan karya ilmiah ini untuk menganalisis efektivitas manajemen nyeri nonfarmakologi pemberian ASI langsung untuk mengurangi nyeri pada bayi.
Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu studi kasus dengan satu pasien kelolaan yang diberikan intervensi manajemen nyeri nonfarmakologi pemberian ASI langsung saat dilakukan perawatan luka PSARP.
Hasil intervensi ini berupa penurunan skala nyeri FLACC pada pasien dan kondisi pasien lebih tenang. Terkait hal ini petugas kesehatan di ruang bedah perlu mendukung orang tua untuk secara efektif memberikan ASI langsung kepada bayi untuk mengurangi nyeri.
Atresia Ani is one of the most common congenital abnormalities in Indonesia requiring continuous treatment depending on the type of anatomical abnormality. The many stages of surgery performed in this case of atresia ani provide experience of pain in infants including the operation of the anal PSARP. The study aimed to analyze the effectiveness of non-pharmacological pain management of direct breast feeding to reduce pain in infants. This paper used case study approach on one patients which being intervented by direct breastfeeding when PSARP wound care was performed for 4 days long. The result of the intervention was the reduction of pain evaluated by FLACC score and the patients looks more comfortable. The intervention is recommended to be applied by health care workers in surgery ward in supporting parents to effectively breastfeed directly to reduce pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Siti Kholilah Alawiyah A.S.
"Banyak pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik PGK mengalami masalah overload cairan akibat dari ketidakmampuan ginjal membuang hasil metabolime melalui eliminasi urin. Overload cairan salah satu penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab kematian tersering pada anak dengan PGK. Upaya untuk mengatasi overload cairan adalah dengan melakukan pembatasan cairan. Pemantauan keseimbangan cairan menggunakan format pencatatan yang melibatkan keluarga penting dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembatasan cairan pasien. Tujuan penulisan ini adalah mengidentifikasi keoptimalan pemantauan cairan penggunaan fluid intake output chart khusus pasien PGK. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus berupa penerapan intervensi pemantauan cairan menggunakan chart yang melibatkan keluarga. Hasil intervensi menunjukan penggunaan fluid intake output chart khusus pasien PGK efektif dalam menangani overload cairan dibuktikan dengan berkurangnya manifestasi overload cairan pasien. Penulis merekomendasikan penggunaan chart khusus tersebut untuk mengatasi kelebihan volume cairan pada pasien.
Some of patient with chronic kidney disease CKD experience fluid overload problems resulting from the inability of the kidneys to throw away metabolic outcomes through urinary elimination. Fluid overload is one of the causes of cardiovascular disease which is the most common cause of death in children with CKD. The attempt to overcome the fluid overload is by limiting the fluid. To determine the effectiveness of patient fluid restriction, it is necessary to monitor fluid balance using a recording format involving the family. The purpose of this paper is to identify the optimum use of fluid intake output chart special patient CKD for fluid monitoring. The method used in the writing of this scientific paper is a case study of the application of fluid monitoring interventions using a chart involving the family. The results of these interventions show that the use of a fluid intake output chart specifically for CKD patients is effective in dealing with fluid overload as evidenced by the reduced patient fluid overload manifestation. Therefore, this intervention is well used to develop nursing interventions so as to improve the quality of life of patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Iman Muhamad Firmansyah
"Masalah utama yang muncul pada klien gagal ginjal kronis yaitu kelebihan volume cairan akibat ketidakpatuhan terhadap pembatasan cairan. Ketidakpatuhan pada klien disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan motivasi diri klien dalam melakukan pembatasan asupan minum. Intervensi keperawatan yang dilakukan berfokus pada kegiatan untuk meningkatkan kesadaran diri dan motivasi dalam pembatasan asupan cairan serta monitoring status cairan dalam rangka meningkatkan status kesehatan klien. Cognitive Behavioural Therapy CBT merupakan salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kesadaran klien tentang pentingnya program pembatasan asupan cairan. Namun, metode ini masih jarang dilakukan di lahan praktik. Intervensi CBT dalam studi kasus ini dilakukan dalam waktu satu minggu dengan melibatkan keluarga sebagai social support untuk mengontrol perilaku. Setelah dilakukan intervensi CBT, kesadaran diri dan motivasi klien meningkat ditunjukkan dengan klien berhasil melakukan pembatasan asupan cairan. Namun, secara klinis belum menunjukkan perbaikan dalam masalah kelebihan volume cairannya. Maka dari itu perlu dikaji lebih lanjut terkait faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi kelebihan cairan pada pasien gagal ginjal kronis.
The main problems that appears on clients of chronic renal failure are excess fluid volume due to noncompliance to fluid restriction. Noncompliance in the client due to lack of awareness and self motivation of the client in the limitation of fluid intake. Nursing interventions focused on activities to improve self awareness and motivation fluid restriction as well as monitoring fluid status in order to improve client rsquo s health status. Cognitive Behavioral Therapy CBT is one of the intervention that can be given to increase client awareness about the importance of fluid restriction program. However, this method is still rarely done in practice areas. Intervention CBT in this case study was done within one week by involving the family as a social support to control client rsquo s behavior. After administration of CBT,self awareness and client motivation increased this is indicated by client succeeded to restrict his fluid intake. However, client haven rsquo t shown an improvement of excess fluid volume problem clinically. Therefore it is necessary to do a further study related to other factors that can cause an excess fluid volume in chronic kidney disease patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library