Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125986 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ike Maretta
"ABSTRAK
Kasus kanker di Jakarta sudah mencapai 630 kasus per tahun. Kemoterapi merupakan salah satu terapi yang direkomendasikan pada pasien kanker namun kemoterapi dapat menimbulkan efek samping mual dan muntah. Tujuan dari penulisan untuk mengetahui keefektifan manajemen mual pada anak, khususnya anak yang mendapat kemoterapi emetogenik tingkat tinggi karena penggunaannya diketahui menimbulkan >90% kejadian mual dan muntah. Mual dan muntah menurunkan kualitas hidup pasien sehingga harus segera ditangani sejak dini. Manajemen mual termasuk perawatan mulut, teknik relaksasi napas dalam, dan minuman dingin yang termasuk dalam Nursing Interventions Classification (NIC). Penatalaksanaan manajemen mual dilakukan pada lima pasien di ruang 112 dan 113 RSCM Gedung A untuk menilai keefektifan manajemen mual. Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa teknik relaksasi napas dalam berdampak besar menurunkan mual sementara perawatan mulut dan minuman dingin efektif untuk meningkatkan kenyamanan mulut dan nafsu makan. Aplikasi dari manajemen mual terlihat mampu menurunkan skor mual dari sedang menjadi ringan dan direkomendasikan untuk digunakan di rumah untuk mencegah mual dan muntah yang terjadi setelah pasien pulang ke rumah.

ABSTRACT
Cancers in Jakarta have reached 630 cases in year. Chemotherapy thus known as recommended cancer treatment but could lead to nausea and vomiting as side effect. The objective of the study was to find out the effectiveness intervention to reduced nausea and vomiting in child, especially in child with highly emetogenic chemotherapy (HEC) because HEC denotes nausea and vomiting risk of >90%. Nausea and vomiting lead to affected patient quality of life that have to be treated early. Nausea management included oral care, deep breathing technique, and cold drink that based on Nursing Interventions Classification (NIC). Nausea management has been applied to five patients in room 112 and 113 at Child Ward A’s Building Cipto Mangunkusumo to observed the effectiveness of the management. As a result of this study, it was found that deep breathing technique has greatly reduced nausea in outmost situation whereas oral care and cold drink was effective to improved oral health and appetite. Applied management could decrease outcome scoring from moderate to mild and was recommended to be used at home to prevent delayed nausea and vomiting.;"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Farlina
"Mual muntah merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan anak dengan kanker
dalam menjalani kemoterapi. Gejala mual muntah timbul akibat efeksamping
kemoterapi. Karya Ilmiah akhir ini bertujuan memberikan gambaran praktek spesialis
dalam mengaplikasikan model konservasi Levine pada asuhan keperawatan anak kanker
yang menjalani kemoterapi. Model konservasi Levine menggunakan prinsip konservasi
dalam penerapannya meliputi konservasi energi, integritas struktural, integritas personal
dan integritas sosial. Aplikasi model konservasi Levine tertuang dalam lima kasus
terpilih dengan masalah keperawatan adalah mual, defisit nutrisi, risiko defisit nutrisi
hipertermia, gangguan mobilitas fisik, gangguan citra tubuh, perfusi perifer tidak
efektif, risiko infeksi, risiko perdarahan, dan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Edukasi manajemen mual muntah bebasis pembuktian ilmiah dalam
standar operasional prosedur (SOP) digunakan sebagai salah satu rekomendasi
intervensi keperawatan untuk menurunkan kejadian mual muntah anak dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi. Karya ilmiah ini merekomendasikan teori model
konservasi Levine dapat diaplikasikan pada asuhan keperawatan pada anak dengan
kanker yang menjalani kemoterapi.

Nausea and vomiting is most common symtoms in children with cancer undergoing of
chemotherapy. Nausea and vomiting is a symptom on side effect of chemotherapy. The
aim of this final assignment was to provide an overview of nurses specialist practice by
applying Levine conservation model in nursing care of children with cancer who are
experiencing nutrition problems.The Levine conservation model used four principles to
applied in nursing care, including energy conservation, structural integrity, personal
integrity, and social integrity. The Levine Conservation Model was applied in five
selected cases with the nursing problems found was nausea, nutrition deficit, nutrition
deficit risk, hyperthermia, physical mobility disorders, body image disorders, risk of
infection, ineffective peripheral perfusion, risk of bleeding, and growth and development
delay disorder. The management education of nausea vomiting is evidence based
practice through Operational Standard Procedure Analysis (SOP) to used as a
recommendation of nursing intervention to decrease the incidence of nausea vomiting in
children’s nutrition needs. This final assignment recommended that Levine
Conservation model theory can be applied to nursing care in children with cancer
undergoing of chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Medya Aprilia Astuti
"Kanker merupakan penyakit keganasan yang dapat mengancam jiwa anak-anak. Kanker
memerlukan perawatan yang memadai dan efektif salah satunya dengan kemoterapi.
Kemoterapi dapat menimbulkan efek samping seperti mual dan muntah. Karya Ilmiah Akhir
ini bertujuan untuk menganalisis penerapan asuhan keperawatan dengan pendekatan teori
kenyamanan Kolcaba dan mengintergasikan penggunaan BARF Scale sebagai instumen
dalam mengukur mual dan muntah pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. Penerapan
asuhan keperawatan dilakukan dengan metode studi kasus yang didapatkan 5 kasus terpilih
diantaranya. Lima kasus terpilih tersebut semua mengalami keluhan yang sama yaitu mual
dan muntah sehingga masalah keperawatan yang sama muncul pada 5 kasus tersebut yaitu
risiko/defisit cairan dan risiko/defisit nutrisi. Penggunaan BARF Scale dalam Standar
Prosedur Operasional diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dalam mempermudah
perawat untuk mengkaji mual dan muntah pada anak kanker yang menjalani kemoterapi.

Cancer is a malignancy that can threaten the lives of children. Cancer requires adequate and
effective treatment, one of which is chemotherapy. Chemotherapy can cause side effects such
as nausea and vomiting. This Final Scientific Work aims to analyze the application of nursing
care with Kolcaba's comfort theory approach and to integrate the use of the BARF Scale as
an instrument in measuring nausea and vomiting in cancerous children undergoing
chemotherapy. The application of nursing care was carried out by the case study method
which found 5 selected cases including The five selected cases all experienced the same
complaint, namely nausea and vomiting so that the same nursing problems arose in the 5
cases, namely the risk / fluid deficit and nutritional risk / deficit. The use of the BARF Scale in
Standard Operating Procedures is expected to be one of the parts in facilitating nurses to
assess nausea and vomiting in cancerous children undergoing chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Mulia Sari
"Kanker merupakan salah satu penyebab terbesar kematian pada anak setelah insiden kecelakaan. Pada tahun 2015 terdapat 659 kasus kanker pada anak di Jakarta dan sebanyak 45,85% anak dengan Acute Myeloid Leukemia (AML) menjalani prosedur kemoterapi di RSCM selama 3 bulan terakhir. Kemoterapi merupakan salah satu terapi modalitas yang digunakan untuk menangani kasus AML pada anak. Chemotheraphy-induced nausea and vomiting (CINV) merupakan salah satu efek samping kemoterapi yang paling dikeluhkan oleh anak karena dapat menurunkan kualitas hidup anak. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui efek intervensi pemberian permen jahe pada anak selama prosedur kemoterapi dalam mengurangi keluhan mual dan muntah. Intervensi ini dilakukan pada anak yang menjalani prosedur kemoterapi dengan pengobatan emetogenik sedang. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan skala mual pada anak dari sedang menjadi ringan tanpa disertai kejadian muntah. Pemberian permen jahe dinilai dapat mengurangi mual dan muntah pada anak akibat kemoterapi.

Cancer is one of the biggest causes of death in children after an accident. In 2015 there were 659 cases of cancer in children in Jakarta and as many as 45.85% of children with Acute Myeloid Leukemia (AML) underwent chemotherapy procedures at RSCM for the past 3 months. Chemotherapy is one of the therapeutic modalities used to treat AML cases in children. Chemotheraphy-induced nausea and vomiting (CINV) is one of the most side effects of chemotherapy that children complain about, because it can reduce the quality of life. The purpose of this paper is to determine the effect of the ginger candy administration intervention in children during chemotherapy procedures to reduce complaints of nausea and vomiting. This intervention was carried out in children undergoing a chemotherapy procedure with moderate emetogenic treatment. The results of this paper indicate that there is a decrease in the scale of nausea in children from being mild without accompanying vomiting. Ginger candy is considered can reduce CINV in children while undergoing chemotherapy procedures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Muthia Zukhra
"Mual muntah merupakan salah satu efek samping kemoterapi yang paling banyak dialami oleh pasien anak dengan kanker. Perawat perlu memberikan asuhan keperawatan dengan menitikberatkan pada kenyamanan anak selama pengobatan kemoterapi di rumah sakit karena kenyamanan adalah hal penting dalam kualitas hidup pasien kanker. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis penerapan Teori Comfort Kolcaba dalam proses asuhan keperawatan pada anak kanker yang mengalami mual muntah akibat kemoterapi melalui pemberian intervensi kombinasi storytelling dan aromaterapi. Metode karya ilmiah ini adalah studi kasus pada lima pasien anak yang menjalani kemoterapi. Terdapat lima kasus pasien anak dengan diagnosis kanker yang diberikan asuhan keperawatan dengan pendekan Teori Comfort Kolcaba dengan intervensi kenyamanan yang berbasis bukti yaitu intervensi terapi kombinasi storytelling dan aromaterapi. Hasil menunjukkan bahwa Teori Comfort Kolcaba dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan anak dan terapi kombinasi storytelling dan aromaterapi efektif dalam menurunkan intensitas mual muntah pada anak yang menjalani kemoterapi.

Nausea and vomiting is one of the side effects of chemotherapy most commonly experienced by pediatric patients with cancer. Nurses need to provide nursing care with an emphasis on children’s comfort during chemotherapy at the hospital because comfort is important in the quality of life. The purpose of this study was to analyze the application of Kolcaba’s Comfort Theory in the nursing care process among children with chemotherapy induced nausea vomiting through the combination intervention of storytelling and aromatherapy. The method of study was case study among five pediatric patients undergoing chemotherapy. The result showed that Kolcaba’s Comfort Theory can be applied in pediatric nursing care, the combination of storytelling and aromatherapy were effective in reducing the intensity of nausea and vomiting in children undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Sri Wahyuningsih
"Latar belakang. Kemoterapi yang dilakukan secara berulang dapat menyebabkan berbagai efek samping, diantaranya mual muntah karena agen obat kemoterapi emetogenik tinggi. Frekuensi mual muntah yang tinggi pada pasien kemoterapi dapat menyebabkan perubahan status nutrisi yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan pasien. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Menggunakan kuesioner data demografi, Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), Index Nausea Vomiting and Retching (INVR) dan Patient­Generated­Subjective Global Assessment (PG-SGA). Hasil. Data dari 120 responden menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan status nutrisi pasien kanker yang menerima kemoterapi emetogenik tinggi adalah jenis kanker, kecemasan, mual muntah, diare, mucositis, dan intake nutrisi. Hasil uji regresi logistik berganda didapatkan bahwa diare merupakan faktor yang paling berpengaruh pada status nutrisi pasien kanker yang menerima kemoterapi emetogenik tinggi. Kesimpulan. Pasien kanker yang menerima kemoterapi emetogenik tinggi disertai diare lebih beresiko mengalami malnutrisi setelah dikontrol oleh jenis kanker, kecemasan, dan intake nutrisi serta faktor perancu mual muntah.

Background. Repeated chemotherapy can cause various side effects, including nausea and vomiting due to highly emetogenic chemotherapy drugs. The high frequency of nausea and vomiting in chemotherapy patients can cause changes in nutritional status that impact all aspects of the patient's life. Method. This research uses quantitative methods with a cross sectional approach. Using demographic data questionnaires, Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), Nausea Vomiting and Retching Index (INVR) and Patient Generated Subjective Global Assessment (PG-SGA). Results. Data from 120 respondents showed that factors related to the nutritional status of cancer patients who received highly emetogenic chemotherapy were the type of cancer, anxiety, nausea, vomiting, diarrhea, mucositis, and nutritional intake. The results of the multiple logistic regression test showed that diarrhea was the most influential factor on the nutritional status of cancer patients receiving highly emetogenic chemotherapy. Conclusion. Cancer patients who receive highly emetogenic chemotherapy accompanied by diarrhea are more at risk of experiencing malnutrition after controlling for the type of cancer, anxiety, and nutritional intake as well as the confounding factor of nausea and vomiting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Apriyanti
"Mual dan muntah merupakan efek samping kemoterapi yang paling umum terjadi pada pasien yang menjalani siklus kemoterapi. Mual ini berpengaruh pada kualitas hidup pasien, kepatuhan dalam proses pengobatan, serta biaya perawatan secara keseluruhan dan dapat menyebabkan permasalahan psikologis yaitu berupa kecemasan ataupun pemicu terjadinya stress yang membuat pasien bersikap untuk menghentikan kemoterapinya, hal tersebut tentu akan membuat keadaan pasien menjadi buruk dan menurunkan harapan hidup di masa depan sehingga perlu dilakukan intervensi untuk mengatasi keluhan mual tersebut. Tujuan dari penulisan ini ialah menganalisis asuhan keperawatan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dengan penerapan terapi akupresur untuk mengurangi mual muntah saat menjalani kemoterapi. Akupresur salah satu terapi komplementer yang berbasis bukti dapat mengurangi keluhan mual dan muntah pada pasien kemoterapi. Area titik pemijatan untuk menekan atau menurunkan mual muntah berada pada titik P6 dan ST36. Pemberian intervensi teknik akupresur ini diberikan selama 5 hari perawatan. Hasil yang didapatkan diukur melalui evaluasi subjektif pasien dan instrumen Visual Analog Scale (VAS) setelah selesai diberikan intervensi. Berdasarkan hal tersebut intervensi teknik akupresur titik P6 dan ST36 efektif menurunkan keluhan mual pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Nausea and vomiting are the most common side effects of chemotherapy in patients undergoing chemotherapy cycles. This nausea affects the quality of life of patients, adherence in the treatment process, as well as overall treatment costs and can cause psychological problems in the form of anxiety or stressors that make patients behave to stop their chemotherapy, this will certainly make the patients condition worse and lower expectations living in the future so that interventions need to be done to overcome the nausea complaints. The purpose of this paper is to analyze nursing care in cancer patients undergoing chemotherapy with the application of acupressure therapy to reduce nausea and vomiting while undergoing chemotherapy. Acupressure is an evidence-based complementary therapy that can reduce complaints of nausea and vomiting in chemotherapy patients. The area of ​​massage points to suppress or reduce nausea and vomiting is at points P6 and ST36. This acupressure technique intervention was given for 5 days of treatment. The results obtained were measured through the subjective evaluation of the patient and the Visual Analog Scale (VAS) instrument after the intervention was completed. Based on this, the P6 and ST36 point acupressure technique interventions are effective in reducing nausea complaints in cancer patients undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Utami Dewi
"Anak dengan leukemia yang menjalani kemoterapi sering mengalami kecemasan akibat proses perawatan yang intensif dan berkelanjutan. Penerapan teori Parent-Child Interaction (PCI) dalam asuhan keperawatan bertujuan mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan emosional anak dengan memperkuat interaksi positif antara orang tua dan anak. Aplikasi teori ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan teori PCI yang digunakan dalam asuhan keperawatan anak prasekolah dengan leukemia, serta menilai dampaknya terhadap pengurangan kecemasan selama menjalani kemoterapi. Metode aplikasi teori ini melalui pendekatan kualitatif yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dengan orang tua, dan analisis studi kasus pada anak leukemia yang menerima perawatan. Hasil aplikasi ini menunjukkan bahwa penerapan teori PCI dalam asuhan keperawatan memberikan manfaat signifikan untuk mengurangi kecemasan anak dengan leukemia. Interaksi yang ditingkatkan antara orangtua dan anak melalui pendekatan pengasuhan responsif, penguatan positif, dan dukungan emosional terbukti efektif dalam meningkatkan rasa aman dan kepercayaan diri anak. Anak yang menerima intervensi berbasis PCI menunjukkan penurunan tingkat kecemasan dan ketakutan. Dapat disimpulkan bahwa Penerapan teori Parent-Child Interaction dalam asuhan keperawatan anak leukemia yang menjalani kemoterapi memiliki potensi besar untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup. Rekomendasi bagi praktik keperawatan dan integrasi pendekatan ini dalam program perawatan rutin.

Leukemia children undergoing chemotherapy often experience anxiety due to the intensive and continuous treatment process. The application of Parent-Child Interaction (PCI) theory in nursing care aims to reduce anxiety and improve children's emotional well-being by strengthening positive interactions between parents and children. This application aims to explore the application of PCI theory used in the nursing care of preschool children with leukemia and assess its impact on reducing anxiety during chemotherapy. A qualitative approach was used to collect data through observation, parent interviews, and a case study analysis of leukemia children receiving treatment. The results show that the application of PCI theory in nursing care provides significant benefits for reducing the anxiety of children with leukemia. Enhanced interactions between parents and children through responsive parenting approaches, positive reinforcement, and emotional support proved effective in increasing children's sense of security and confidence. Children who received PCI-based interventions showed reduced levels of anxiety and fear. It is concluded that the application of parent-child interaction theory in the nursing care of leukemia children undergoing chemotherapy has great potential to reduce anxiety and improve quality of life. Recommendations for nursing practice and integration of this approach in routine care programs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Utami Dewi
"Permasalahan khusus pada anak prasekolah dengan leukemia adalah perbedaan frekuensi hospitalisasi yang disebabkan oleh serangkaian penatalaksanaan pengobatan dan perawatan untuk kesembuhannya, salah satunya ialah tindakan kemoterapi. Namun melalui tindakan tersebut yang dilakukan berulang membuat anak mengalami kecemasan. Studi kasus ini bertujuan mendapatkan gambaran mengenai penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien anak kanker leukemia usia prasekolah dengan menggunakan teori parent-child interaction. Metode jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang melibatkan lima kasus pasien anak kanker leukemia yang menjalani kemoterapi. Hasil studi menunjukkan pemberian asuhan keperawatan dengan pendekatan teori parent-child interaction Barnard yang melibatkan interaksi orangtua-anak sangat bermanfaat dalam perawatan pasien anak dengan leukemia. Kesimpulan dari penerapan teori ini sangat penting agar diterapkan dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah kecemasan yang dialami anak pasien kanker leukemia.

A special problem in preschool children with leukaemia is the difference in the frequency of hospitalisation caused by a series of treatment and care management for their recovery, one of which is chemotherapy. But through these actions that are carried out repeatedly make children experience anxiety. This case study aims to obtain an overview of the management of nursing care in preschool age leukaemia cancer patients using parent-child interaction theory. Descriptive research method with a case study approach involving five cases of childhood leukaemia cancer patients undergoing chemotherapy. The results of the study showed that the provision of nursing care with Barnard's parent-child interaction theory approach involving parent-child interaction is very useful in the care of paediatric patients with leukaemia. The conclusion from the application of this theory is very important to be applied in nursing care to overcome the anxiety problems experienced by children with leukaemia cancer."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Pursitasari
"Kanker menimbulkan masalah pada anak baik fisik maupun psikologis.Teori kenyamanan Kolcaba memberikan arahan dalam pemenuhan rasa nyaman pada pasien anak kanker dengan masalah fatigue. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teori kenyamanan Kolcaba pada 5 kasus kelolaan sebagai upaya mengoptimalisasi pemberian asuhan keperawatan pada anak kanker yang menjalani kemoterapi dengan masalah fatigue. Asuhan Keperawatan dilakukan berdasarkan tahapan kenyamanan, yaitu pengkajian (kenyamanan fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan), merumuskan diagnose keperawatan, menetapkan intervensi (berdasarkan standard comfort, coaching dan comfort food for the soul), implementasi dan evaluasi. Teori kenyamanan Kolcaba dapat diterapkan pada anak kanker dengan masalah fatigue. Hal ini perlu diterapkan pada kasus yang lebih besar

Cancer provokes physical and psychological problems. Kolcaba's comfort theory gives direction in fulfilling comfort feeling in children with cancer that have fatigue issue. This case study aims is to analyze application of Kolcaba comfort in 5 cases of management theory regarding optimizing nursing care for children with cancer that having chemotherapy and fatigue issue. Nursing care was applied based on comfort level such as assessment (physical comfort, psychospiritual, sociocultural and environmental), nursing diagnoses , determine interventions (based on comfort standards, coaching and comfort food for the soul), implementation and evaluation. Kolcaba comfort theory mau apply for children with cancer that having fatigue issue. Experience of children with cancer that have been hospitalized because of fatigue issue could be explored. This needs to be applied to a larger case."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>