Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andre Riantiarno
"Sebagai negara dengan kondisi geografis kepulauan dan memiliki banyak sungai besar, Indonesia memerlukan banyak jembatan sebagai infrastruktur penghubung guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Rencana peningkatan jumlah jembatan oleh pemerintah tidak lepas dari pelaksanaan proyek konstruksi jembatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi keterlambatan pelaksanaan proyek EPC jembatan baja. Pendekatan business process reengineering dan teknik pemodelan IDEF0 digunakan dalam mencapai penurunan waktu proses bisnis pada fase procurement proyek jembatan baja.
Penelitian ini menghasilkan rancangan perbaikan proses baru berupa 4 skenario perbaikan. Untuk menguji efektivitas masing-masing skenario, dilakukan simulasi menggunakan bantuan software iGrafx. Menggunakan parameter waktu, hasil simulasi menunjukkan skenario 3 menjadi skenario perbaikan terbaik dengan penurunan waktu mencapai 46.64%.

As an archipelagic state, Indonesia needs a lot of bridges as connective infrastrucuture to support its economic growth. The government program to increase the number of bridges can not be separated from the implementation of the bridge construction project. The purpose of this research is to reduce delays of steel bridge EPC project. Business Process Reengineering approach and IDEF0 modelling technique are used in achieving business process time reduction in the procurement phase of the steel bridge project.
This study resulted in the design of a new process improvement in the form of 4 scenarios. To test the effectiveness of each of these scenarios, a simulation is conducted using iGrafx software. The simulation results show that scenario 3 give the most significant result in time reduction, with a percentage reduction up to 46.64%
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latuconsina, Amanda Zainur
"ABSTRAK
Efisiensi di industri konstruksi masih menjadi perhatian. Di banyak negara, industri konstruksi sering menerima kritik mengenai kualitas dan kepuasan pelanggan yang buruk, sering terjadi konflik dan perselisihan di antara berbagai pelaku, dan biaya serta jadwal yang melebihi batas dalam proyek. dari data kepuasan pelanggan PT. Waskita, presentase tidak puas pada penyelesaian proyek meningkat dari 3,7% pada tahun 2011 menjadi 6,1% pada tahun 2013. Dengan pendekatan Business Process Reengineering, penelitian ini mencoba untuk merancang perbaikan proses procurement pada apartemen yukata. Fase awal yaitu dengan memetakan dan analisis proses as-is menggunakan tools IDEF 0. Proses bisnis disimulasikan dengan software iGrafx dan didapatkan waktu proses as is 73,31 minggu. Kemudian ditentukan alternatif target perbaikan dari best practice menggunakan modified House of Quality. 15 kombinasi model rancangan perbaikan disimulasikan dan didapatkan hasil terbaik yaitu pengurangan cylce time hingga 40%.
ABSTRACT
Efficiency in the construction industry is still a concern. In many countries, the construction industry often receives criticism about poor quality and customer satisfaction, frequent conflicts and disputes among various actors, and costs and schedules that exceed the project's limits. from customer satisfaction data by PT. Waskita Karya, the percentage of dissatisfaction with the completion of the project increased from 3.7% in 2011 to 6.1% in 2013. With the Business Process Reengineering approach, this study tried to design an improvement in the procurement process for yukata apartments. The initial phase is by mapping and analyzing the as-is process using IDEF 0 tools . Business processes are simulated with the iGrafx software and the result shown that cycle time is 73.31 weeks. Then the alternative improvement targets are determined from best practice using modified House of Quality. 15 combinations of repair design models were simulated and the best results were obtained, that is the reduction of cylce time to 40%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Azzahrah Fikri
"Untuk mengatasi COVID-19, vaksin perlu didistribusikan secara masif dan cepat. Pada kenyataannya, ditemukan beberapa permasalahan dalam pendistribusian vaksin COVID-19, antara lain manajemen pemesanan yang tidak efisien, birokrasi yang memakan waktu, dan ketinggalan penerbangan yang berujung pada penarikan vaksin ke pusat distribusi. Manajemen rantai pasokan memainkan peran penting dalam memastikan efisiensi distribusi vaksin COVID-19. Makalah ini bertujuan untuk merancang peningkatan distribusi outbound vaksin COVID-19 di Indonesia untuk meningkatkan kinerja logistik menggunakan Business Process Reengineering. Observasi dilakukan untuk memperoleh data primer penelitian ini, dan waktu diperoleh dari data historis. Proses tersebut dipetakan menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN) dan disimulasikan menggunakan software iGrafx. Kajian ini menghasilkan peningkatan radikal pada distribusi outbound vaksin COVID-19, yang mengubah waktu proses dari 74,57 jam menjadi 35,81 jam, dengan penerapan Sistem Informasi dengan Integrasi API, QR Code, dan teknologi Sign on Glass.

To tackle COVID-19, the vaccine needs to be distributed massively and rapidly. In reality, some problems are found in COVID-19 vaccine distribution, including inefficient order management, time-consuming bureaucracy, and missed flights that lead to the withdrawal of vaccines to the distribution center. Supply chain management plays a significant role in ensuring the distribution efficiency of the COVID-19 vaccine. This paper aims to design the improved outbound distribution of the COVID-19 vaccine in Indonesia to increase logistics performance using Business Process Reengineering. Observation is conducted to gain primary data of this research, and time is obtained from historical data. The process is mapped using Business Process Model and Notation (BPMN) and simulated using iGrafx software. This study results in a radical improvement of the COVID-19 vaccines' outbound distribution, which changes the process time from 74,57 hours to 35,81 hours, with implementation Information Sistem with API Integration, QR Code, and Sign on Glass technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaneta Alfiagnes Hodeka Sanjiwo
"ABSTRAK
Dalam proyek di industri minyak dan gas, intensitas dapat bervariasi dari waktu ke waktu, dan variasi ini menyebabkan aspek dinamis dari kompleksitas proyek. Kegagalan dalam mencapai ketepatan waktu proyek, biaya yang dianggarkan, dan kualitas tertentu menyebabkan pengaruh negatif yang tidak diinginkan dalam suatu proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi keterlambatan proyek EPC pada industri minyak dan gas.
Penelitian ini menghasilkan project planning yang disempurnakan dengan metode business process reengineering dengan waktu proses bisnis setelah perbaikan pada fase engineering berkurang menjadi 29,19 hari dengan peningkatan efisiensi 55% dan pengurangan waktu proses pada fase procurement menjadi 49,03 dengan peningkatan efisiensi 35%.

ABSTRACT
In projects in the oil and gas industry, the intensity may vary from time to time, and this variation underscores the dynamic aspect of the complexity of the project. The failure to achieve targeted time, budgeted cost, and specified quality result in various unexpected negative effects on the projects. The objective of this study is to reduce delays of EPC projects in the oil and gas.
This study resulted in improved project planning with business process reengineering method with the time of new process after improvement on the engineering phase is reduced to 29,19 days with an efficiency up to 55% and 49,03 days on the procurement phase with an efficiency up to 35%.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Fitri Muharommah
"Sektor jus kemasan Indonesia memiliki pasar yang besar dan berkontribusi terhadap PDB negara. Gudang berperan sebagai tempat penyimpanan dan sumber informasi ketersediaan barang untuk memenuhi permintaan konsumen. Masih terdapat tantangan di gudang yang dapat menurunkan efisiensi operasi gudang dan membuatnya kurang responsif terhadap kebutuhan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan operasional pergudangan pada industri jus kemasan melalui pendekatan Business Process Reengineering (BPR) dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi waktu. Model sistem informasi juga dirancang untuk mendukung hasil proses perbaikan dengan skenario 4 yang menggunakan automated inventory system berbasis RFID, handheld mobile computer, dan automated picking direction by voice yang memiliki efisiensi waktu paling tinggi yaitu untuk gudang bahan baku inbound (8%), outbound (25%), stock opname (35%) dan gudang barang jadi untuk inbound (3%), outbound (45%), dan stock opname (25%).

Indonesia's packaged juice sector has a large market and contributes to the country's GDP. It is necessary to have a supply chain that responds to high customer demand to meet these needs. The warehouse acts as a storage and a source of information on the availability of goods to meet consumer demand, giving a significant impact on overall business process operations. There are still challenges in the warehouse that might lower warehouse operations' efficiency and make them less responsive to customer needs. This study aims to design improvements of the warehousing operations in the packaged juice industry through a Business Process Reengineering (BPR) approach by utilizing Internet of Things (IoT) technology to improve the time efficiency. The information system model is also designed to support the results of the improvement process with scenario 4 which uses RFID-based inventory management, handheld mobile computers, and automated picking direction by voice which have the highest time efficiency, namely for raw material warehouses, inbound (8%), outbound (25%) ), and stock opname (35%) and finished goods warehouse, for inbound (3%), outbound (45%), and stock opname (25%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amaliyah Agustin
"Efisiensi proses dibutuhkan pada produksi jus kemasan untuk memenuhi permintaan produk yang terus meningkat. Proses produksi yang dilakukan secara manual menyebabkan kerugian waktu, menimbulkan risiko bottleneck, dan menghasilkan waste karena pengerjaan proses membutuhkan waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses produksi jus kemasan dengan mengeliminasi waste yang terjadi sehingga produktivitas dan efisiensi proses meningkat. Process Activity Mapping dan Waste Assessment digunakan untuk pemetaan aktivitas dan identifikasi waste. Perancangan perbaikan dilakukan dengan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) melalui implementasi kombinasi BPR best practices dan simulasi menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan dilakukan pada keseluruhan proses produksi yang memiliki tiga tahapan yaitu tahap pembuatan puree, tahap produksi, dan tahap pengemasan. Penelitian ini menghasilkan tiga rancangan alternatif solusi perbaikan. Model dari tiga rancangan solusi perbaikan kemudian disimulasikan dan menghasilkan waktu proses produksi yang berbeda untuk setiap solusi. Solusi ketiga menunjukan penurunan waste sebesar 47,62% yang menghasilkan peningkatan efisiensi terbaik yaitu sebesar 57,62%.

Process efficiency is required in packaged juice production to meet the greater demand of its product. The manual production process causes time loss, poses a bottleneck, and results in waste due to the time-consuming process. This study aims to design an improvement in the production process of packaged juice by eliminating the waste that occurs to increase the productivity and efficiency of processing. Process Activity Mapping and Waste Assessment are used to map the activities and identify waste. The improvement design is executed using a Business Process Reengineering (BPR) approach through implementing a combination of BPR best practices and simulation using iGrafx software. Process improvement involves the entire production process that consists of three stages, namely the stage of making puree, the stage of production, and the stage of packaging. This research resulted in three alternative designs of improvement solutions. The three models of the improvement solutions are then simulated and produce a different production process time for each solution. The third solution shows a 47.62% decrease in waste, and thus it results in the best efficiency increase of 57.62%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gwyneth Christina
"Industri kayu dan barang dari kayu di Indonesia telah mengalami penurunan pendapatan dalam 3 tahun terakhir, namun mengalami pertumbuhan per kuartal pada tahun 2021. Adapun pasar komponen piano sebagai salah satu produk akhir industri kayu dan barang dari kayu didorong oleh beberapa faktor seperti berkembangnya industri hiburan dan media, meningkatnya pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan, dan tumbuhnya preferensi konsumen untuk produk berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan perbaikan proses produksi sound board piano dengan memanfaatkan Internet of Things untuk mengotomasi manajemen proses produksi, meningkatkan kualitas produksi, serta meningkatkan efisiensi waktu proses dan alokasi sumber daya. Metode Business Process Reengineering (BPR) digunakan untuk merancang perbaikan proses produksi sound board piano menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan proses bisnis dirancang dengan simulasi tiga skenario perbaikan proses produksi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario perbaikan proses produksi sound board piano dengan perubahan paling baik adalah skenario 3 yang menggabungkan vacuum drying, automated monitoring system, dan automated grading system dengan hasil perubahan waktu siklus sebesar 79,28% dari 1256,27 jam menjadi 260,33 jam. Namun, skenario perbaikan yang paling memungkinkan secara finansial untuk diterapkan perusahaan adalah skenario 2 yang menggabungkan vacuum drying dan automated monitoring system dengan hasil perubahan waktu siklus sebesar 73,83% dari 1256,27 jam menjadi 328,71 jam. Biaya investasi awal untuk proses perbaikan yang dilakukan adalah sebesar Rp13,55 miliar dengan waktu pengembalian selama 1,8 tahun. Perancangan manajemen sistem informasi dilakukan dengan membuat entity relationship diagram (ERD), relational database, use case diagram, dan data flow diagram untuk mendukung proses bisnis perbaikan.

The wood and wood products industry in Indonesia has experienced a decline in revenue in the last 3 years, with quarterly growth observed in 2021. The piano component market growth as one of the end products of the wood and wood products industry is driven by several factors such as the development of the entertainment and media industry, rising disposable income per capita, and growing consumer preference for high-quality products. This study aims to design improvements to the piano sound board production process by utilizing Internet of Things to automate production process management, to improve production quality, and to increase process time efficiency and resource allocation. The Business Process Reengineering (BPR) method is used to design improvements to the piano soundboard production process using iGrafx software. The reengineering is designed by simulating three production process improvement scenarios. The simulation results show that the scenario for improving the piano soundboard production process with the best change is scenario 3 which combines vacuum drying, automated monitoring system, and automated grading system with the result of a change in cycle time of 79.28% from 1256.27 hours to 260.33 hours. However, the most financially feasible improvement scenario for the company to implement is scenario 2 which combines vacuum drying and automated monitoring system with the result of a 73.83% change in cycle time from 1256.27 hours to 328.71 hours. The initial investment cost for the scenario implementation was Rp13.55 billion with a payback period of 1.8 years. Design of the management information system is carried out through entity relationship diagram (ERD), relational database, use case diagram, and data flow diagram to support business process improvements.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farisan Kamestiawara Pratama
"Kemasan berbahan dasar kertas akan memiliki pertumbuhan yang cukup baik di beberapa wilayah di Asia. Industri kemasan berbahan dasar kertas perlu meningkatkan kapabilitas produksi untuk menanggapi kebutuhan pasar yang meningkat. Waktu masuknya pesanan yang tidak dapat diprediksi, proses produksi yang masih bergantung pada sumber daya manusia, serta manajemen inventaris yang memerlukan penginputan manual membuat proses operasional di pabrik menjadi tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses pada kegiatan operasional PT. Sukses Bersama dengan menggunakan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) untuk mempercepat waktu proses. Penelitian ini memiliki tiga skenario perbaikan proses yang terdiri dari manajemen inventaris berbasis RFID dan integrated scale serta implementasi fully automatic stitching & strapping machine. Skenario 3 merupakan skenario dengan efisiensi tertinggi senilai 52% yang dapat menyelesaikan permasalahan pada manajemen inventaris dan bottleneck di proses produksi. Sistem informasi dirancang dengan membuat use case diagram, data flow diagram, entity relationship diagram, dan relational database sebagai pendukung dari perbaikan yang diusulkan.

Paper-based packaging will have quite good growth in several regions in Asia. The paper-based packaging industry needs to increase its production capabilities to respond to the increasing market demand. Erratic order entry times, production processes that still rely on human resources, and inventory management that requires manual input make operational processes in factories inefficient. This study aims to design process improvements in the operational activities of PT. Sukses Bersama by using a Business Process Reengineering (BPR) approach to speed up process times. This study has three process improvement scenarios consisting of an integrated and RFID-based scale inventory management and the implementation of a fully automated stitching & strapping machine. Scenario 3 is the scenario with the highest efficiency of 52% which can overcome problems in inventory management and bottlenecks in the production process. The information system is designed by making use case diagrams, data flow diagrams, entity relationship diagrams, and relational databases to support proposed improvements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellvina Kandiawan
"Proses pengadaan bahan baku makanan merupakan salah satu proses vital dalam industri inflight catering. Seiring dengan peningkatan permintaan akan inflight meals, perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengoptimalkan proses pengadaan bahan baku makanan. Salah satu cara untuk mengoptimalkan proses pengadaan bahan baku makanan adalah dengan merekayasa ulang proses bisnis. Rekayasa ulang proses bisnis dilakukan dengan pemetaan proses bisnis dan mengidentifikasi akar permasalahan.
Permasalahan pada proses pengadaan bahan baku tersebut kemudian diselesaikan dengan merancang proses baru, meningkatkan sistem informasi perusahaan, dan menerapkan strategi perbaikan. Untuk memprediksi hasil dari rekayasa ulang tersebut, dibangun sebuah model simulasi menggunakan Oracle BPM. Dengan menggunakan pengukuran kinerja waktu, hasil simulasi dalam penelitian tersebut menunjukkan penurunan waktu proses pengadaan bahan baku makanan yang dramatis.

Food raw material procurement process is one of vital processes in inflight catering industry. Along with the growing number of customers and the demand for inflight meals, companies are faced with the challenge of optimizing the raw material procuring process. One way to optimize the food raw material procurement process is by reengineering the business processes. Business process reengineering is done by mapping business processes and identifying the root problems.
Problems in the food raw material procurement are then solved by designing new processes; improving enterprise information systems; and implementing improvement strategies. To predict the outcome of this reengineering, a simulation model using Oracle BPM is built. By using the time performance measurement, the simulation results in the study showed a dramatic decrease in the food raw material procurement lead time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ziyad Nafis
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses berupa pengembangan aplikasi digital di perusahaan properti dengan menggunakan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) untuk mempercepat waktu proses pelaporan defect pada saat proses penjaminan proyek pembangunan berlangsung. Data proses bisnis dan dokumen operasional dikumpulkan dari tim proyek dan internal perusahaan dan dianalisis menggunakan Process Activity Mapping (PAM) dan Business Process Model Notation (BPMN) dengan bantuan software iGrafx. Penelitian ini merancang tiga skenario perbaikan proses yang terdiri dari pengembangan aplikasi digital mobile, pengimplementasian dasbor proyek pada web serta skenario gabungan dengan mengintegrasikan penggunaan aplikasi digital dengan dasbor proyek. Skenario 3 merupakan skenario ideal karena memiliki pengurangan waktu aktivitas dari 32 hari menjadi 12 hari dengan efisiensi tertinggi senilai 45% dikarenakan penggabungan konsep antara skenario 1 dan skenario 2 yaitu pengutilisasian aplikasi digital yang dilengkapi dengan sistem informasi dan terintegrasi datanya ke dalam dasbor proyek dapat menyelesaikan permasalahan pada proses pelaporan temuan dan rekapitulasi data yang memakan waktu lama.

This research aims to design process improvements in the form of developing digital applications at property developer industry using the Business Process Reengineering (BPR) approach to speed up the process of reporting findings when checking development projects in progress. Data was collected from the project team and internal companies and analyzed using Process Activity Mapping (PAM) and Business Process Model Notation (BPMN) using iGrafx software. This research produced three process improvement scenarios consisting of developing digital mobile applications, implementing project dashboards on the web and combined scenarios by integrating applications formed with project dashboards. Scenario 3 is the ideal scenario because it reduces the cycle time of quality assurance process from 32 days to 12 days with the highest efficiency of 45% which can solve problems in the process of reporting findings and data recapitulation which takes a long time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>